cover
Contact Name
Fatma Wati
Contact Email
sajaratununiflor1980@gmail.com
Phone
+6281337006311
Journal Mail Official
sajaratununiflor1980@gmail.com
Editorial Address
Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Paupire, Kab. Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 85311
Location
Kab. ende,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Sajaratun
Published by Universitas Flores
ISSN : -     EISSN : 28098293     DOI : https://doi.org/10.37478/sajaratun
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Sajaratun ini dulu diterbitkan pertama kali bulan Mei 2016 dengan nama Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Program Studi Pendidikan Sejarah UNIFLOR dan diterbitkan 2 kali setahun dalam bulan Mei dan November. Sekarang akan diterbitkan dengan nama SAJARATUN dan terbit pada bulan Juni dan Desember.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun" : 9 Documents clear
PEMBELAJARAN IPS (SEJARAH) BERBASIS PANGAN LOKAL UWI SEBAGAI LOCAL WISDOM DALAM MASYARAKAT ETNIS BAJAWA Fransiskus X. Rema
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2814

Abstract

Pangan lokal adalah makanan yang tersedia di daerah tertentu sebagai makanan khas yang dikonsumsi secara turun temurun bahkan menjadi makanan identitas daerah yang sangat unik dalam pengolahan ataupun cara mengkonsumsinya bahkan disakralkan karena eksistensinya. Pangan lokal menjadi identitas daerah yang juga disakralkan oleh suatu komunitas pengikut budaya di suatu wilayah. Salah satu daerah yang memiliki kekhasan tersebut adalah komunitas masyarakat Bajawa yang sampai saat ini masih memegang teguh keyakinan bahwa umbi atau uwi adalah makanan yang sangat disakralkan sehingga penyebutan disertai keagungan akan bahan pangan ini dapat terlihat dalam aktivitas ritual yang dilakukan dalam periode tertentu yaitu dalam upacara Reba sebagai bagian dari keseluruhan upacara dimaksud. Maksud dan tujuan dari tulisan ini adalah mengingatkan kembali memori kolektif akan pangan lokal sebagai bagian dari kecintaan generasi penerus terutama siswa sekolah untuk mencintai pangan lokal melalui pembelajaran yang diakomodir oleh guru pendidikan sejarah yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran sejarah di kelas dengan materi atau topik yang relevan dengan materi sejarah dengan demikian kebermaknaan dalam pembelajaran yang berkearifan lokal dapat tercapai terinspirasi dari kekhasan pangan lokal.
PEREMPUAN PENGRAJIN TENUN IKAT MOTIF KULIT ULAR (ULA KULIKENG) SEBAGAI PENJAGA NILAI KEARIFAN LOKAL DI DESA LEWOKLUOK KECAMATAN DEMON PAGONG KABUPATEN FLORES TIMUR Yohana Seku Abe; Samingan Samingan; Fatma Wati
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2848

Abstract

kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)?, 2). Bagaimana proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? dan 3). Nilai-nilai kearifan lokal mana saja yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? Tujuan yang mau dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng), untuk mengetahui proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) dan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) di Desa Lewokluok. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Hasil penelitian lapangan memperlihatkan bahwa upaya kaum perempuan dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut:1). Membentuk kelompok tenun ikat. 2). Memperkenalkan tenun ikat pada festival budaya. 3). Sanggar tenun ikat dalam keluarga. 4). Pendidikan di sekolah dalam pelajaran mulok. Setelah itu proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Pelepasan biji kapas dari kapas. 2). Penghalusan atau pelemasan kapas. 3). Penggulungan kapas. 4). Memintal kapas. 5). Menggulung benang. 6). Merentangkan benang. 7). Mengikat benang untuk menentukan motif. 8). Pencelupan benang ke pewarna. 9). Menjemur benang yang sudah diwarnai. 10). Membuka ikatan motif. 11). Menggelar benang untuk menyusun dan merapikan motif. 12). Menenun. 13). Menggabungkan kedua sisi kain. 14). Pemasangan siput kecil sebagai hiasan. 15). Hasil. Selanjutnya nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Nilai sosial. 2). Nilai budaya. 3). Nilai ekonomi. 4). Nilai agama. 5). Nilai estetika.
ALAT MUSIK TRADISIONAL SASANDO DI TENGAH MARAKNYA INDUSTRI MUSIK MODEREN DI DESA BOLATENA KECAMATAN LANDU LEKO KABUPATEN ROTE NDAO Elda Elodia Rully; Yosef Dentis; Anita Anita
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2889

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut 1) Bagaimana upaya mengatasi alat musik Tradisional Sasando di tengah maraknya Industri alat musik moderen di Desa Bolatena Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao. 2) Apa nilai-nilai yang terkandung dalam alat musik Sasando di Desa Bolatena Kecamatan Landu leko Kabupaten Rote Ndao. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui alat musik tradisional Sasando di tengah maraknya industri musik moderen 2) untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam alat musik Sasando di desa Bolatena Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: pengumpulan data, redukasi data, (data reducation ), pengajian data (dispalai data ) dan verifikasi atau penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) upaya mengatasi alat musik Tradisonal Sasando di tengah maraknya indutri musik moderen yaitu: (1) upaya upacara adat 2) melalui penjemputan tamu penting yang berasal dari luar daerah 3) upaya mengajak siswa siswi dan kaum remaja untuk mempelajari alat musik Sasando. Sementara itu nilai-nilai yang terkandung dalam alat musik Sasando, 1) Nilai budaya 2) Nilai histori 3) Nilai estetik.
MAKNA GEREP RUHA (INJAK TELUR) PADA MASYARAKAT DESA HILIHINTIR KECAMATAN SATAR MESE BARAT KABUPATEN MANGGARAI Ignasius Suhardi; Anita Anita; Katarina Dhiki
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2890

Abstract

Permasalahan yang diangkat peneliti adalah: Bagaimana proses ritual gerep ruha (injak telur) pada masyarakat Desa Hilihintir Kecamatan Satar Mese Barat? Apa makna Gerep Ruha (injak telur) pada masyarakat Desa Hilihintir Kecamatan Satar Mese Barat? Bagaimana presepsi kaum muda tentang nilai Gerep Ruha (injak telur) pada masyarakat desa Hilihintir kecamatan satar mese barat? Penelitian ini bertujuan untuk: Untuk mengetahui proses ritual Gerep Ruha (Injak Telur) Pada Masyarakat Desa Hilihintir Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai. Untuk mengetahui makna ritual Gerep Ruha (Injak Telur) Pada Masyarakat Desa Hilihintir Kecamatatan Satarmese Barat.Untuk mengetahui prepsi kaum muda nilai Gerep Ruha (Injak Telur) pada masyarakat Desa Hilihintir Kecamatatan Satarmese Barat.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Budaya atau kebudayaan yang digagas oleh salah satu ahli yaitu Koentjaraningrat.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data atau display data, penarikan kesimpulan (Verifikasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa .Pelaksanaan tradisi gerep ruha ini tidak terlepas dari ketersediaan ruha manuk kampong (telur ayam kampung), saung ngelong (daun ngelong), gong, gendang, dan tange (bantal).Penggunaan benda-benda tersebut memiliki peran penting dalam tradisi Gerep Ruha ini karena mengandung makna atau simbol didalamnya.Ruha manuk kampong bermakna sebagai lambang kebersihan dan kemurnian untuk kehidupan kedua pengantin pada saat mereka hidup berkeluarga.Saung ngelong juga bermakna sebagai lambang kebersihan dan kemurnian untuk kehidupan suami istri dalam hidup berkeluarga. Dan juga harapannya rumah tangga yang dibangun akan mampu menyesuaikan diri dengan segala situasi yang terjadi dan tentunya hidup bahagia.
PROBLEMATIKA PERKAWINAN USIA DINI (STUDI KASUS DI DESA NGGESA BIRI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE) Maria Katarina Badhi; Josef Kusi; Karolus Charlaes Bego
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2892

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1). Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya problematika Perkawinan Usia Dini. 2). Bagaimana tanggapan orang tua, adat, lembaga, dan masyarakat terkait venomena Perkawinan Usia Dini. 3). Bagaimana upaya gereja dalam mengatasi perkawinan usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya problematika perkawinan usia dini. 2). Untuk mengetahui tanggapan orang tua, adat, lembaga, dan masyarakat terkait venomena perkawinan usia dini. 3). Mampu mengetahui upaya gereja dalam mengatasi perkawinan usia dini. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskrriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang dipercaya untuk memberikan informasi dalam mendukung proses penelitian yakni pemerintah desa Nggesa Biri serta Masyarakat Desa Nggesa Biri. pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. teknik analisas data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, analisas data, pemaparan data, penarikan kesimpulan. hasil penelitian menunjukan bahwa pendorong terjadinya perkawinan pada usia dini di Desa Nggesa Biri adalah 1.)faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor pendidikan, faktor pergaulan dan faktor kemauan diri sendiri. 2.) Perkawinan usia dini menurut orang tua, perkawinan usia dini belum cukup umur tidaklah baik tidak ada keharmonisan dalam berrumah tangga, terjadi keributan, masalah ekonomi, dan perselingkuhan. 3). Gereja tidak melarang para remaja untuk menikah pada usia muda tetapi pada umumnya mereka harus terlebih dahulu memintah nasehat dan persetujuan dari orang tua, selain karena rasa hormat, juga karena nasehat mereka akan sangat berguna dan dibutuhkan untuk memasuki dunia hidup berkeluarga.
TENUN IKAT MOTIF BURUNG SESE WE’OR DI DESA WATUGONG KECAMATAN ALOK TIMUR KABUPATEN SIKKA Maria Nurak; Nong Hoban; Damianus R. Sumbi Wasa
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2893

Abstract

Rumusan masalah dalam tulisan ini sebagai berikut (1) Bagaimana proses pembuatan kain tenun ikat motif burung sese we’or di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka? (2) Apa nilai-nilai yang terkandung dalam kain tenun ikat motif burung sese we’or di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka ? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik dan instrument penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian (1) menunjukan Proses Pembuatan Tenun Ikat Motif Burung Sese We’or sebagai berikut (a) Alat dan bahan dasar pembuatan kain tenun ikat motif burung sese we’or Peralatan tenun ikat Kabupaten Sikka pada dasarnya terbuat dari kayu dan bambu. (b) Pembuatan tenun ikat motif burung sese we’or Proses produksi kain tenun ika dt Desa Watugong sebenarnya cukup sederhana, asalkan tersedia bahan baku utama yaitu benang dan pewarna, bahkan cara pembuatanya juga sangat sederhana karena hanya memerlukan keterampilan tangan dan ketekunan. Tahap pertama yaitu penggulungan benang, tahap kedua pembuatan motif, tahap ketiga pewarnaan benang, tahap keempat proses tenun. (2) Nilai yang terkandung dalam kain tenun ikat motif burung sese weor di Desa Watugong Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka sebagai berikut (a) nilai budaya tenun ikat motif burung sese we’or digunakan untuk urusan adat baik adat perkawinan atau saat keluargga mengalami kedukaan (b) nilai history tenun ikat motif burung sese we’or tenun ikat yang hidup dan berkembang sampai sekarang diterima dari leluhur terdahulu. Leluhur telah mengatakan kepada kaum perempuan ata dua naha loru rana artinya kaum perempuan harus pandai tenun dan merajut.(c) nilai estetika tenun ikat motif burung sese we’or bisa digunakan untuk kegiatan fashion show dengan tujuan agar berbagai wilaya bisa melihat keunikan dan keindahan motif tersebut.
STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA KOMUNITAS PETANI SAWAH TADAH HUJAN (Studi Kualitatif di Lecem Desa Wae Renca Kecamatan Cibal Barat Kabupaten Manggarai) Yohana Sumiyati Jelita; Marianus Ola Kenoba; Maria Gorety Djandon
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2944

Abstract

LIANG BUA SEBAGAI SITUS ARKEOLOGI HOMO FLORENSIENSIS DI DESA RAMPASASA KECAMATAN RUTENG KABUPATEN MANGGARAI Maria Asni Loy; Anita Anita; Bonaventura R. Seto Se
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2945

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1.) Bagaimana Mitologi Penemuan Manusia Liang Bua 2.) Apa Saja yang ditemukan dari hasil penelitian yang dilakukan di Liang Bua Desa Rampasasa. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui Mitilogi Penemuan Manusia Liang Bua 2.) Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan di Liang Bua Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai? Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Deskriptif kualitatif. Teknik Instrumen Penggumpulan Data yang Digunakan yaitu 1.) Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi 2.)Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1.) Reduksi Data 2.) Penyajian Data 3.) Penarikan Kesimpulan /Verifikasi. Hasi penelitian Situs Liang Bua adalah nama sebuah gua yang berada pada salah satu dinding perbukitan di Flores.Secara administrative, lokasi situs terletak di Desa Rampasasa, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai (Flores) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Situs ini merupakan sebuah gua hunian (okupasi) Manusia Prasejarah yang memiliki sejarah yang panjang. Dari hasil penelitian yang dilakukan sejak tahun 1978-1989 oleh pusat Arkenas dan kemudian dilanjutkan melalui kerjasama penelitian dengan Universitas Ofnew Egland (Australia) pada tahun 2001-2004. Sekarang telah di temukan sejumlah bukti peninggalan budaya, sisa-sisa fauna dan manusia yang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik prasejarah; yaitu mulai dari tingkat budaya Paleotikum, neolitikum-paleometalik (Masa logam awal). Salah satu bukti temuan yang menarik yang dihasilkan dalam evakuasi di situs liang bua tahun 2001-2004 adalah didapatkannya beberapa jenis temuan fragmen tulang manusia “Homo Florensiensis” yang tidak ditemukan dalam penelitian sebelumnya.
DINAMIKA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DALAM RITUS LOHOR ME DESA TEKA IKU KECAMATAN KANGAE KABUPATEN SIKKA Yosef Dentis
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2993

Abstract

Manusia dan kebudayaan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena manusia adalah pendukung keberadaan suatu kebudayaan. Manusia lahir dan hidup di dalam suatu kebudayaan tertentu. Hidup manusia tidak hanya berjalan, tetapi dia mengerti ,menguasai dan campur tangan terhadap lingkungannya. Manusia diciptakan oleh kebudayaan tertentu dan didalam lingkungan kebudayaan tertentu. Manusia lahir didunia ini belum dikatakan manusia melainkan harus dijadikan manusia. Kebudayan suatu masyarakat harus senantiasa memiliki fungsi yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan bagi para anggota pendukung kebudayaan. Bertolak dari pokok pikiran di atas maka permasalahan yang dipaparkan dalam riset ini adalah berakar dari dinamika sosial budaya yang membawa dampak pada tatanan inovasi kehidupan masyarakat di desa Teka Iku Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka Tujuan dari penelitian ini adalah memotret pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan yang membawa pada perubahan pola perilaku dan tingkahlaku yang mengandalkan pendekatan sosial budaya pada masyarakat masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mendeksripsikan perilaku manusia dan identitas lingkungan yang secara factual dan jelas. Pengumpulan data melalui Teknik wawancara, dokumentesi, observasi . hasil penelitian menunjukan bahwa kebudayaan sebagai sesuatu yang sangat urgen dan nyata komunikasi masyarakat yang membentuk kepribadian kebudayaan yang selalu membawa pada perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan kehidupan zaman. Dinamika sosial budaya masyarakat desa Teka Iku adalah bentuk gerak hidup dan mobilitas interaksi nyata yang selalu membawa pada perubahan.

Page 1 of 1 | Total Record : 9