cover
Contact Name
Elan Jaelani
Contact Email
redaksi.penerbitwidina@gmail.com
Phone
+628157000699
Journal Mail Official
redaksi.penerbitwidina@gmail.com
Editorial Address
Komp. Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Kec. Solokan Jeruk Kab. Bandung. Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Location
Kab. bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Tijarah
Published by CV Widina Media Utama
ISSN : -     EISSN : 28305183     DOI : https://doi.org/10.59818/tijarah
Jurnal Ekonomi Syariah (TIJARAH) adalah jurnal dengan ISSN (2830-5183) yang dikelola oleh penerbit widina di bawah badan hukum CV. Widina Media Utama. Tijarah merupakan media terintegrasi untuk komunikasi berkelanjutan terkait dengan temuan penelitian baru yang signifikan oleh seluruh insan akademik, paratisi, intelektual ataupun mahasiswa dengan spesifikasi penelitian bidang ekonomi islam,adpaun cakupan artikel meliputi konsep pemikiran (conceptual idea), Penelaahan Literatur (review of the literature), dan (Pengalaman Praktis dan Studi Lapangan) practical experience. Adapun ruang lingkup TIJARAH terbatas pada Ekonomi islam, Perbankan dan keuangan islam, Manajemen ekonomi islam, Hukum ekonomi islam, Manajemen zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf, Kewirausahaan dan bisnis islam, Pemikiran ekonomi islam, Asuransi islam dan Akuntansi islam.
Articles 19 Documents
Analisis Business Model Canvas Mengenai Program Dan Strategi Pemasaran Produk BSI Griya Pada Bank Syariah Indonesia Azizah Mursyidah
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 1, No 1 (2022): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v1i1.96

Abstract

Di Indonesia, Banyak sekali pelaku bisnis, mulai dari bisnis di bidang makanan, pakaian jadi, tekstil, pertambangan, pendidikan, jasa, dan masih banyak lagi termasuk dibidang keuangan seperti bank, koperasi, simpan pinjam ataupun ijasa ipenukaran uang. Pada bidang ini, jarang sekali menggunakan model bisnis terutama model bisnis kanvas karena memang model jenis ini masih terbilang baru dikalangan pebisnis. Padahal model bisnis merupakan sebuah penjelasan tentang bagaimana cara sebuah perusahaan menciptakan sebuah nilai itambah dalam dunia kerja, yang didalamnya terdapat kombinasi dari citra, pelayanan, produk, sumber daya dan infrastruktur diserta distribusi. peneliti akan membahas model bisnis kanvas di bidang keuangan yakni di Bank Syariah Indonesia Kota Bogor, terutama membahas strategi pemasaran pada produk BSI Griya dan juga membahas mengenai hambatan yang didapat serta cara mengatasi hambatan tersebut. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan pada penelitian ini, dengan dua alat manajemen yaitu Business Model Canvas (BMC) dan strategi pemasaran. Hasil penelitian dari BMC terdiri dari 9 blok: (1) Segmen Pelanggan yaitu nasabah dengan penghasilan bersih lebih dari 3 juta rupiah. (2) Proporsi Nilai yaitu memberikan cicilan rendah, tanpa riba, dan menyediakan semua keinginan nasabah yang dibutuhkan. (3) Saluran yaitu dengan promosi offline melalui event, brosur dan baliho/spanduk atau online melalui iklan diberbagai media sosial. (4) Hubungan Pelanggan yaitu selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan aturan dan berdasarkan SOP yang berlaku. (5) Arus Pendapatan yaitu margin dan biaya administrasi. (6) Sumber Daya Utama yaitu karyawan marketing, manajer icabang, notaris, analis, dan pegawai kedinasan, serta kendaraan. (7) Aktivitas Kunci yaitu pengumpulan berkas, input data, analisis, pengecekan rumah, persetujuan komite, penerbitan SP3, cek surat-surat, bayar pajak bagi penjual dan pembeli, dan akad jual-beli. (8) Kemitraan Utama yaitu developer atau agen penjual rumah. (9) Struktur biaya yang terdiri dari biaya iklan, biaya promosi (iklan online, brosur), biaya operasional, entertaint danbiayasurat menyurat atau administrasi. Selanjutnya pada strategi pemasaran, Bank Syariah Indonesiamemberikan kemudahan dalam mengajukan pembiayaan, meringankan cicilan, dan selalu menjaga silaturahmi kepada sumber daya manusia yang saling berhubungan, seperti kepada nasabah, developer. 
PEMIKIRAN AL- WALIULLAH AL-DAHLAWI DALAM MEMBANGUN PERADABAN EKONOMI UMAT ISLAM IRTIFAQAT SHAH Muhammad Satriana Ilham; Udin Saripudin
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 3, No 1 (2024): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v3i1.127

Abstract

One contribution in the concept of socio-economic or commonly referred to as al-Irtifaqat is Shah Waliullah al Dahlawi, a Delhi scholar born in the 18th century. According to him there are at least four concepts in the development of civil society, namely; (1) Beginning with the lives of primitive communities that are only oriented to meeting basic needs. (2) Humans rise to the level and start thinking about how to get a decent life. (3) The level of city life, and (4) the final stage is how humans reach the peak of civilization. Using qualitative methods and analyzed descriptively through a historical-normative-philosophical approach this article tries to describe Shah Waliullah al-Dahlawi’s contribution in building the modern world civilization today, which in broadly outlines his ideas more on giving ideas about the concept of economic cooperation, taxation and responsibility state answer in the economy and so on. ABSTRAKSalah satu kontribusi dalam konsep sosio ekonomi atau biasa disebut dengan istilah al-Irtifaqat yaitu Shah Waliullah al Dahlawi seorang ulama Delhi yang lahir pada abad ke 18. Menurut beliau setidaknya ada empat konsep tahapan berkembangnya masyarakat madani yaitu; (1) Diawali dari kehidupan masyarakat primitif yang hanya berorientasi untuk memenuhi kebutuhan dasar. (2) Manusia naik setingkat dan mulai memikirkan bagaimana mendapatkan kehidupan yang layak. (3) Taraf kehidupan kota, dan (4) tahap akhir yaitu bagaimana manusia mencapai puncak peradaban. Dengan mengunakan metode kualitatif dan dianalisa secara deskriptif melalui pendekatan historisnormatif-filosofis artikel ini mencoba memaparkan kontribusi Shah Waliullah al-Dahlawi dalam membangunan peradaban dunia modern saat ini, yang secara garis besar pemikirannya lebih pada pemberian ide tentang konsep kerjasama ekonomi, pajak dan tanggung jawab negara dalam perekonomian dan lain sebagainya.
ZAKAT DALAM KAJIAN YURIDIS, PSIKOLOGIS DAN SOSIOLOGIS Abdul Rosyad; Ade Fakih Kurniawan
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2023): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v2i1.242

Abstract

Zakat is the issuance of part of the property with certain conditions, which Allah Almighty requires the owner to be handed over to the one who is entitled to receive it, with certain conditions as well. This study aims to examine zakat from juridical, psychological and sociological aspects. This research method uses a qualitative descriptive type of research with a type of literature research. The approaches used are juridical, psychological and sociological approaches. Testing the validity of the data with tringulation techniques. The results of the study revealed that the juridical review of zakat in Indonesia was first promulgated through Law No. 38 of 1999 concerning Zakat Management, then further affirmed with the latest Zakat Law which replaced Law 38/1999, namely Law No. 23 of 2011 concerning Zakat Management. Zakat psychologically educates humans to become altruistic and prosocial figures by involving several psychic functions, including (1) empathy, (2) spiritual intelligence, (3) emotional intelligence, (4) against the voice of truth and the voice of demons, (5) appreciation that serves as motivation, and (6) the predicate of a spiritually intelligent human figure. In a sociological perspective, zakat is one of the ways to achieve a balance of social justice in society by helping the rich, the rich helping the poor, the strong helping the weak, Zakat is one of the fundamental theories for the establishment of social structures in Islamic teachings
PENDEKATAN MAQASHID SYARIAH PADA BISNIS HYPERMART Ulva Mahira; Malahayatie Malahayatie
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2023): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v2i2.633

Abstract

The main goal of this article is to examine the challenges faced by Maqasid syariah in the Hypermart business. The goal of this journal article analysis is to understand how the principles of Maqasid syariah are applied in the Hypermart business so that it can be determined whether these principles can be used as a solution for any problems that exist in the retail syariah sector. This study uses a kualitatif approach with a man-made Maqasid syariah variable. The study's findings indicate that of the five goals in Maqasid syariah, all of them have been achieved according to plan and have not been hindered by any circumstances during implementation. Hypermart's business model can be viewed as an example of how Islamic principles are applied in daily life. The way the halal label and the product pricing are formulated is the problem that serves as the main focus of this study. The qualitative method used in this study is thought to be able to explain current phenomena more thoroughly in terms of how pricing and halal labeling affect consumers' decisions to buy items offered at Hypermart. The findings demonstrated that product quality is a consideration taken into account while making decisions. ABSTRAKTujuan utama dari artikel ini adalah untuk menyelidiki masalah penerapan syariah Maqasid dalam industri Hypermart. Tujuan penelitian artikel jurnal ini adalah untuk mengetahui sejauh mana prinsip-prinsip syariah Maqasid diterapkan di industri Hypermart untuk menentukan apakah hal tersebut dapat membantu ritel syariah yang ada untuk menemukan solusi atas masalah mereka. Maqasid Syariah merupakan variabel independen dalam penelitian ini, yang menggunakan metodologi kualitatif. Industri hypermart menjadi ilustrasi bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana label halal dan penetapan harga produk dirumuskan merupakan masalah yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dianggap dapat menjelaskan fenomena yang terjadi saat ini secara lebih menyeluruh dalam hal bagaimana penetapan harga dan labelisasi halal mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang yang ditawarkan di Hypermart. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk menjadi pertimbangan yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Strategi yang berbasis pada maqashid syariah sangat jarang ditemukan, namun ia merupakan prinsip dasar bagi pengembangan murni lembaga keuangan yang berbasis pada syariah dan bertujuan untuk mencapai falah dan maslahah. 
DAMPAK RIBA DALAM KEBIASAAN BERBELANJA PADA KEHIDUPAN MUSLIM INDONESIA Taufiq Akbar Wardiana
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 1, No 1 (2022): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v1i1.121

Abstract

Riba literally means additional assets required in the transaction of two contract participants in the exchange between assets and assets. Riba on debt is divided into 2 types, namely riba qard and riba jahiliyah. Riba qard is an additional taken due to a delay in payment of debt. Riba jahiliya is a debt that is paid more than the principal, because the debtor is unable to pay the debt at the stipulated time. The impact of the practice of riba is not only influential in economic life, but also effects the shopping habits of muslims in Indonesia, as for the impact as follows, riba can create a wasteful mentality, riba eliminates the useful value of an object, riba is a form of colonialism and riba makes creditors have the right to take bad actions to demand the agreement. Key word: Riba; Muslim; Shopping
TINJAUAN FIKIH TERHADAP AKAD JUAL BELI TANPA DIIKUTI PEMINDAHAAN KEPEMILIKAN DALAM KAJIAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI Raden Hasnan Muhamad Rizki
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 3, No 1 (2024): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v3i1.118

Abstract

This study examines the foundations and principles of sharia economics which are the foundation of the practice of muamalah in Islam, especially regarding the concept of buying and selling contracts. In sharia economics, buying and selling transactions are declared valid through an agreement between two parties which is expressed verbally or non-verbally. This study highlights the importance of a deep understanding of muamalah fiqh which includes ethics, Islamic economic values, and sharia principles that support economic transactions. The methodology used is qualitative with a descriptive analysis approach, aimed at understanding and describing the phenomenon of muamalah transactions in the context of Islamic jurisprudence which is regulated through contracts. This research shows that a comprehensive understanding of contracts and the legal conditions for transactions can support stability and justice in sharia economic practices, in line with the Islamic prohibition against usury and the emphasis on fair and transparent transactions. By studying further the muamalah contract and fiqh, this research contributes to the development of an Islamic economy based on sharia values, strengthening the foundation for more ethical and sustainable economic practices. ABSTRAKStudi ini mengkaji landasan dan prinsip ekonomi syariah yang menjadi pondasi praktek muamalah dalam Islam, khususnya mengenai konsep akad jual beli. Dalam ekonomi syariah, transaksi jual beli dinyatakan sah melalui kesepakatan antara dua belah pihak yang diungkapkan secara verbal atau non-verbal. Kajian ini menyoroti pentingnya pemahaman mendalam tentang fikih muamalah yang mencakup etika, nilai ekonomi Islam, dan prinsip-prinsip syariah yang mendukung transaksi ekonomi. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan fenomena transaksi muamalah dalam konteks fikih Islam yang diatur melalui akad. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman yang komprehensif tentang akad serta syarat-syarat sah transaksi dapat mendukung kestabilan dan keadilan dalam praktek ekonomi syariah, sejalan dengan larangan Islam terhadap riba dan penekanan pada transaksi yang adil dan transparan. Dengan mengkaji lebih lanjut tentang akad dan fikih muamalah, penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan ekonomi Islam yang berlandaskan pada nilai-nilai syariah, menguatkan pondasi bagi praktik ekonomi yang lebih etis dan berkelanjutan.
Transaksi Garar Kontemporer: Analisis Fikih Muamalah Muktashim Billah
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2023): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v2i1.341

Abstract

Transaksi garar yang merugikan pihak-pihak yang bertransaksi sejatinya masih terjadi di negara Indonesia bahkan di dunia, terlebih dalam transaksi modern, masih ada ketidakjelasan transaksi yang terjadi sehingga butuh dikaji transaksi tersebut dari segi layak atau tidak bahkan mungkin membahayakan salah satu bahkan kedua belah pihak. Sehingga hadirnya Islam mampu memberi solusi terbaik untuk melindungi pihak-pihak yang bertransaksi dalam melakukan muamalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap transaksi garar yang masih terjadi di masyarakt yang ternyata tidak disadari, penelitian menggunakan metode penelitian pustaka dan menemukan hasil bahwa transaksi seperti asuransi konvensional, skema ponzi dan pemancingan ikan dengan konsep beli ikan lalu ditangkap mengandung unsur garar yang tinggi sehingga harus dihindari.
ETIKA PRODUKSI DALAM ISLAM DITINJAU DARI AKSIOLOGI FILSAFAT ILMU Taufiq Akbar Wardiana
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2023): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v2i2.119

Abstract

Economic activities that are inseparable from daily life, and the development of the times, often form ethical changes in their realization. Luckily, Islamic economics has been echoed in the last few decades, with the hope that economic activities will remain in accordance with Islamic law. Production is one form of economic activity that easily slips from ethics according to Islamic law. This is where axiology which is a branch of philosophy plays a role in controlling the quality of production so that its usefulness value is maintained. The research method used here is a literature review. The results show that production ethics in Islam is viewed from the axiology of philosophy, that production activities in Islam have ethics according to sharia that must be fulfilled, and in accordance with agreed rules, and of course they must be fair. So that production activities can be said to be in accordance with sharia if ethics according to sharia are carried out comprehensively. ABSTRAKKegiatan ekonomi yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, dan perkembangan zaman, seringkali membentuk perubahan etika dalam realisasinya. Beruntung, ekonomi syariah telah digaungkan dalam beberapa dekade terakhir, dengan harapan kegiatan ekonomi tetap sesuai dengan syariat Islam. Produksi merupakan salah satu bentuk dari kegiatan ekonomi yang mudah tergelincir dari etika yang sesuai syariat Islam. Disinilah aksiologi yang merupakan cabang ilmu filsafat turut berperan serta dalam mengontrol kualitas produksi agar tetap terjaga nilai kebermanfaatannya. Metode penelitian yang digunakan disini adalah kajian pustaka. Didapatkan hasil bahwa etika produksi dalam Islam dintinjau dari aksiologi filsafat, bahwa kegiatan produksi dalam Islam memiliki etika sesuai syariah yang harus dipenuhi, dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah disepakati, dan tentunya harus adil. Sehingga kegiatan produksi dapat dikatakan sesuai syariah jika etika sesuai syariah dilaksanakan secara komprehensif.
HAMBATAN PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH MELALUI MEDIASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Asyila Putri Wibowo; Aliya Putri Fitria Nuryanti; Nurviya Alfitri; Rivany Rida Firdaus
Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 1, No 1 (2022): Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Tijarah: Jurnal Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/tijarah.v1i1.114

Abstract

One form of settlement of sharia economic dispute cases is through mediation. So the purpose of this study is to find out the obstacles to resolving sharia economic disputes through mediation during the Covid-19 pandemic. Researchers used qualitative research methods. The analysis used in this research is descriptive, the author analyzes the data obtained and then compiled it systematically and thoroughly by explaining the mechanism for resolving Islamic economic disputes through mediation during the Covid-19 pandemic and the factors that hinder it. The results of this study are: (1) With the Covid 19 pandemic, the parties cannot attend court in person but can watch and listen from a distance. (2) The inhibiting factors for resolving sharia economic disputes through mediation during the Covid 19 pandemic are: the absence of the party concerned due to the implementation of PSBB, the inability to pay for the costs incurred due to the economic downturn during a pandemic like this and the very strict health protocols such as swab antigens. make the parties think twice.Keyword : dispute resolution; sharia economics; mediation; covid 19 pandemic

Page 2 of 2 | Total Record : 19