cover
Contact Name
Rahmin Meilani Putri
Contact Email
sastra.indonesia@uts.ac.id
Phone
+6282190859004
Journal Mail Official
rahmin.meilani@uts.ac.id
Editorial Address
Jln. Olat Maras Dsn. Batu Alang, Kec. Moyo Hulu, Kab. Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Telp/Fax: - | e-mail: sastra.indonesia@uts.ac.id
Location
Kab. sumbawa,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Mantra Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
ISSN : -     EISSN : 29878969     DOI : https://doi.org/10.36761/mantra.v2i1.4316
MANTRA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Psikologi dan Humaniora, Universitas Teknologi Sumbawa. Jurnal ini merupakan jurnal penelitian yang memublikasikan berbagai laporan hasil penelitian, studi kepustakaan, dan tulisan ilmiah dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia. Setiap artikel yang diterbitkan pada jurnal MANTRA akan melalui proses penilaian sejawat (peer-review). Jurnal ini tersedia dalam bentuk daring dan sangat menjunjung tinggi etika publikasi serta tidak membenarkan segala bentuk plagiarisme. Terbit secara berkala dua kali setahun pada bulan Maret dan Oktober. Jurnal MANTRA diterbitkan pertama kali pada Maret 2023 sesuai dengan Surat keputusan BRIN nomor 29878969/II.7.4/SK.ISSN/07/2023 per tanggal 3 Juli 2023. MANTRA menerbitkan artikel yang secara konseptual relevan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan bidang bahasa dan sastra Indonesia, seperti studi linguistik, studi sastra, dan kajian budaya. Fokus dan ruang lingkup artikel ilmiah yang mencakup atau berkontribusi pada isu-isu kritis bahasa dan sastra. Ruang lingkup kajian yang dimaksud adalah fonologi, morfologi, sintaksis, analisis wacana, semantik, pragmatik, sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolinguistik, dialektologi, sosiologi sastra, psikologi sastra, feminisme, semiotika, filologi, kritik sastra, antropologi sastra, sastra lisan, dan tradisi lisan, serta kajian-kajian bahasa dan sastra lainnya. Mantra juga menerima segala bentuk penelitian berbasis budaya yang memliki unsur kelisanan (teks sastra).
Articles 14 Documents
PEMAKNAAN DALAM PUISI JATI NISKALA KARYA DINULLAH RAYES (TINJAUAN SEMIOTIKA RIFFATERRE) Supriadi; Sukarismanti; Jumianti Diana
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 1 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine Dinullah Rayes's poetry which uses the symbol of nature, "jati" by using: (1) heuristic reading; (2) hermeneutic reading; (3) matrix; (4) models; and (5) the variants, in the Jati Niskala Poetry by Dinullah Rayes (2014). This research is library research, because the primary data and secondary data are in the form of books or related documents. The method used in this study is a qualitative descriptive method with Riffaterre's semiotic approach and the data collection technique used in this study is the documentation method. The results and conclusions of this study are as follows: (l) The importance of carrying out all the commands of Allah SWT; (2) Never give up on all the tests given by Allah SWT while living in the world; (3) The importance of establishing friendly relations with fellow human beings while living in the world; (4) The importance of not destroying and always protecting the environment; (5) Always good at being grateful for all the blessings that Allah SWT has given to humans while living in the world.
FUNGSI GAYA BAHASA PERULANGAN DALAM ANTOLOGI PUISI GURU MUSAFIR ILMU KARYA 97 GURU 3 NEGARA (TINJAUAN STILISTIKA Taufik Rohman; Sukarismanti; Rusmin Nurjadin
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 1 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to describe the language style of repetition of alliteration and assonance found in the Anthology of Guru Musafir Ilmu's Poetry: 97 Guru 3 Negara. This study utilizes stylistic theory as a tool to help researchers dissect the object of study. The method used in this research is descriptive qualitative method. The source of the data is the Poetry Anthology of Pilgrims of Science by 97 Teachers from 3 Countries. The data analyzed in this study are the language style of repetition of alliteration and assonance in the Anthology of Guru Musafir Ilmu's Poems by 97 Teachers of 3 Countries. The results of this study indicate that language style is used by poets to add aesthetic value to the poetry they produce. The use of repetition language style in the form of alliteration serves to emphasize something that is many and continuous and emphasizes an identity. The use of repetition language style in the form of assonance serves to emphasize the personality and identity of a person or character in poetry, emphasizes the personality of a person or character in poetry, and confirms the personality of a person or character in the poem.
PSIKOLOGI TOKOH DALAM NOVEL WARISAN MASA SILAM KARYA V. LESTARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Mualipah; Sukarismanti; Najamudin
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 1 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

V. Lestari is an author who has a different genre from most writers at that time. V. Lestari is more inclined to specialize in writing criminal-detective stories, which is a type of story that requires special care and expertise to compose. And what is even more distinctive is that all of his novels feature the main female character as a detective. The Legacy of the Past Novel is one of the works written by V. Lestari. This novel tells about a boy who is still in elementary school named Kiki. This research examines the psychological elements as an approach because this approach emphasizes more on research on the psychological elements and psychological conditions of the characters. The psychological conditions experienced by the characters in the novel Inheritance of the Silam by V. Lestari are analyzed based on Sigmund Freud's personality theory through Id, Ego and Super Ego. The results of this study are, the personality structure of the main character Kiki and David's subordinate character is dominated by primary processes (imagining and imagining), the ego personality structure of the main character Kiki and David's subordinate character due to encouragement from Id (because ego is the executive or executor), and the structure Superego personality of Linda's subordinate character is dominated by condition and trauma, excessive fear.
BUDAYA MINANGKABAU: BUYA HAMKA PADA NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (KAJIAN HISTORIS ANTROPOLOGI) Totok Suhadak
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 2 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v1i2.3496

Abstract

Bermula dari dikotomi keilmiahan antara sastra dan sejarah, mana yang lebih ilmiah dan hanya sekedar seni, mendorong peneliti untuk mengaitkan keduanya guna membedah karya sastra. Sastra yang bersifat kemanusiaan dan memiliki dimensi personal dan sosial, serta sejarah yang mampu menguatkan muatan sosial dan humanistik sebuah karya menunjukkan bahwa adanya pengaruh keyakinan-keyakinan sejarawan yang ia curahkan untuk memperindah cerita atau menegaskan suatu opini. Pada penelitian kualitatif ini, peneliti akan menyelidiki pemikiran Buya Hamka dan novelnya melalui kajian historiografi dan pendekatan atropologi. Dengan demikian, subyektivitas sejarawan akan terlihat dari penulisannya. Objek yang digunakan pada penelitian ini yaitu novel Hamka yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Derwicjk yang sarat akan pesan-pesan nilai budaya Minangkabau, pengetahuan sejarah dan estetika sastra. Dari hasil pengkajian, peneliti menemukan persoalan budaya minangkabau yang menjadi dasar pemikiran Hamka, serta penggambaran romansa cinta yang diperjuangkan oleh Zainuddin dan Hayati yang digambarkan Hamka dalam karyanya menguatkan kaitan antara sastra dan sejarah. Dapat ditarik kesimpulan bahwa eksistensi keilmiahan antara sastra dan sejarah bukanlah suatu dikotomi, dan bahkan karya sastra dan pengetahuan sejarah dapat berjalan beriringan dalam membentuk kehidupan kemanusiaan masyarakat yang lebih baik. Karya sastra Hamka yang subjektif dan imajinatif justru dapat digunakan sebagai fasilitas pembelajaran sejarah dengan menggunakan bahasa romansa cinta.
Eksploitasi Perempuan sebagai Komoditas dalam Novel Jatisaba Karya Ramayda Akmal Ida Purnama Sari; Ely Rusliawati
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 2 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v1i2.3497

Abstract

Perempuan seringkali diekspoitasi dan dijadikan komoditas ketika dalam pekerjaannya atau dalam lingkup kapitalisme. Adanya hubungan kekuasaan yang eksploitatif antara pemilik modal dengan alat produksi membuat perempuan pekerja menjadi pihak yang teralienasi. Dalam penelitian ini, objek yang diambil adalah novel Jatisaba. Tokoh-tokoh perempuan dalam novel ini adalah kaum pekerja (TKW) yang dieksploitasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi para perempuan berminat menjadi TKW dalam novel Jatisaba. Kemudian, juga ingin mengetahui bagaimana bentuk eksploitasi terhadap perempuan sebagai alat produksi yang dieksploitasi oleh laki-laki yang merupakan pemilik modal pada novel Jatisaba. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Data dianalisis menggunakan pendekatan Feminisme Maxis. Hasil dari penelitian ini bahwa yang melatarbelakangi perempuan menjadi TKW adalah faktor ekonomi yang merjerat mereka. Kemudian, keluguan para perempuan yang memang rata-rata mereka adalah perempuan desa yang minim tentang pengetahuan ketenagakerjaan, sehingga kerap menjadi korban. Eksploitasi terhadap perempuan sebagai TKW dalam novel Jatisaba di antaranya, tubuh perempuan kerap dijadikan sebagai pemuas nafsu. Kemudian, perempuan juga dijadikan sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan. Tubuh perempuan digunakan sebagai alat untuk menghasilkan keuntungan bagi sang majikan. Eksploitasi tersebut menempatkan posisi perempuan sebagai objek yang teralienasi oleh laki-laki sebagai subjek dalam sistem patriarki.
Perkembangan Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia 2-3 Tahun (Kajian Psikolinguistik) Rusmi Hasanah; Wiwik Surya Utami
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 2 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v1i2.3498

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan bahasa anak usia 2 dan 3 tahun khususnya pada kemampuan fonologi. Sebagaimana diketahui, bahasa mempunyai bunyi yang arbiter atau mana suka yang berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula atau biasa disebut sebagai makna sebuah kata. Pemerolehan bahasa pada anak pertama kali didapatkan secara lisan dengan ejaan yang sederhana hingga bisa mengucapkannya dengan baik disebut bahasa ibu atau bahasa pertama.Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif, dimana menggunakan metode simak, libat, dan cakap. Penelitian ini dilaksankan di berbagai rumah yang memliki anak berusia 2 dan 3 tahun yaitu di Kampung Irian Bawah, kelurahan Uma Sima, Kecamatan Sumbawa. Hasil dari penelitian ini pada anak usia 2-3 tahun pemerolehan bidang fonologi telah tampak dimana ditemukan anak usia tersebut telah menguasai telah menguasai bunyi konsonan, diftong, dan vokal. Anak-anak usia 2-3 tahun telah mampu menggunakan bunyi pelafalan kata dan kalimat, penggunaan dalam pemerolehan konsonan, beberapa anak usia 3 tahun belum mampu melafalkan vokal /r/.
Hegemoni pada Mitos Sumur Ai Masam di Desa Batu Bulan Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa Tati Hidayati; Rahmin Meilani Putri
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 2 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v1i2.3499

Abstract

Penelitian ini membahas tentang hegemoni mitos pada Sumur Ai Masam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab mitos-mitos yang berkembang pada sumur ai masam. Penghegemonian yang terjadi pada mitos-mitos tersebut juga dijawab dalam penelitian ini. Masalah penelitian akan dijawab dengan memanfaatkan teori hegemoni yang dicetuskan oleh Antonia Gramsci metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pencatatan. Analisis dilakukan dengan mengolah data-data yang telah didapatkan, kemudian dihubungkan dengan teori yang digunakan, sehingga akan melahirkan hasil akhir yang akan menjadi jawaban terhadap pertanyaan atau masalah penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ada beberapa mitos yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakat, yaitu dapat memberikan rezeki, memberikan jodoh, mengabulkan cita-cita, dan rasa air yang akan semakin masam disebabkan suasana yang bising di sekitar sumur ai masam. Mitos- mitos tersebut mampu menghegemoni masyarakat pendukungnya dengan diperkuat oleh adanya aspek kelisanan (penyebaran mitos dari mulut ke mulut), terkabulkan doa orang yang pernah melakukan hajat di sumur ai masam, kecemasan masyarakat terhadap konsekuensi jika tidak menunaikan hajat, serta adanya kesadaran palsu/sinis. Selain itu, mitos tersebut juga digunakan untuk melestarikan sumur ai masam. Karena jika tidak ada mitos tersebut sumur ai masam akan diabaikan, tidak dilindungi dan tidak terawat.
Analisis Gaya Bahasa dan Makna Konotasi dalam Cerita Rakyat Sasak Putri Mandalika L. Kandera Ilham; Rusmin Nurjadin
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 2 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v1i2.3500

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan(1)Gaya bahasa dalam cerita rakyat sasak” Putri Mandalaika” Karya Murti Bunanta,(2) Landasan makna konotasi dalam cerita rakyat sasak “Putri Mandalika”karya Murti Bunanta. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriftif. Data diteliti dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah cerita rakyat sasak “ Putri Mandalika “ karya Murti Bunanta. Sedangkan , sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa artikel, jurnal ilmiah, dan media internet. Prosedur dalam penelitian ini sebagai berikut :(1) Membaca objek penelitian yaitu cerita rakyat sasak”Putri Mandalika” karya Murti Bunanta; (2) Membaca secara berulang-ulang, serta memahami karya sastra yang dijadikan objek penelitian; (3) Mencatat dan menandai sejumlah masalah; (4) Menetapkan masalah yang akan diteliti; (5) Memfokuskan penelitian pada masalah yang akan diteliti; (6) Mengelolah data yang terkumpul; (7) Menentukan analisis gaya bahasa dan makna konotatif upaya dalam menjawab serta memecahkan masalah dalam cerita sasak “Putri Mandalika”; (8) Menarik Kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut: penelitian ini peneliti menemukan gaya bahasa dan makna konotasi yang ada didalam cerita rakyat “Putri Mandalika” Karya Murti Bunanta yaitu, gaya bahasa Perbandingan diantaranya (Personifikasi, Metafora, Perempumaan, dan Alegori), Gaya bahasa pertentangan diantaranya (Hiperbol, Litotes, ironi, dan Oksimoron), Gaya bahasa Pertautan di antaranya, (Metonomia, dan sinikode) dan Gaya bahasa Perulanagan di antaranya (Aliterasi, dan Kisamus).
Hegemoni dan Perlawanan: Interpretasi Gramscian dalam Novel Di Kaki Bukit Cibalak
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 1 No 2 (2023): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v1i2.3502

Abstract

Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari merupakan novel yang menceritakan hegemoni kehidupan masyarakat desa dengan aparatus desa. Tujuan dalam penelitian ini (1) Mendeskripsikan Praktik hegemoni melalui kebudayaan dalam sebuah novel Di Kaki Bukit Ciblak (2) Mendeskripsikan perlawanan hegemoni melalui kebudayaan dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak (3) Mendeskripsikan praktik hegemoni melalui ideologi dan (4) Mendeskripsikan praktik hegemoni melalui kaum intelektual dalam novel. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan mimetik. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan data dalam penelitian ini adalah baca catat.teknik analisis data menggunakan analisis deskripsi. Sumber data penelitian ini ialah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Teori yang digunakan pada penelitian ini ialah teori hegemoni Gramsci. Teori tersebut digunakan untuk mengetahui praktik hegemoni melalui negara, praktik hegemoni melalui kebudayaan, praktik hegemoni melalui ideologi, dan praktik. Hasi penelitian adalah (1) praktik hegemoni melalui kebudayaan dalam sebuah novel Di Kaki Bukit Ciblak terjadi melalui relasi kuasa; masyarakat dengan aparatus desa, Mbok Sum (tengkulak) dengan penjual gula kepala. Selanjutnya (2) Perlawanan hegemoni melalui kebudayaan dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak dilakukan oleh tokoh Pambudi.Pemuda desa yang memiliki visi dan misi lurus untuk kemajuan desanya. Kepergiannya ke Yogyakrta untuk bersekolah membuat ia juga bekerja sebagai wartawan.Banyak kritikan yang ia tulis di koran Kalawarta. (3) Praktik hegemoni melalui ideologi terdapat pada beberapa tokoh seperti Pambudi, Pak Lurah Dirga, Dan Pak Berkah. (4) Praktik hegemoni melalui kaum intelektual dalam novel terdapat pada keberadaan Pak Barkah, wartawan Kalawarta. Selain itu, ada seorang dukun yang keberadaan kurang terhegemoni.
Unsur Kelisanan dalam Tradisi Nganyang pada Masyarakat Jereweh Muhammad Hafis; Rahmin Meilani Putri
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 2 No 1 (2024): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/mantra.v2i1.3962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur kelisanan dalam tradisi nganyang. Peneliti berusaha mengungkap bagaimana ritual membaca mantra sebelum melakukan nganyang, makna yang terkandung di dalamnya dan apa hubungan membaca mantra sebelum melakukan nganyang dalam masyarakat Jereweh. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah observasi di lokasi penelitian, pencatatan, perekaman, dan wawancara yang dianggap mendukung pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Analisis data dialkukan dengan mengolah data yang dihasilkan dan menjawab persoalan penelitian dengan menggunakan teori kelisanan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kegiatan ritual atau pembacaan doa yang dilakukan sebelum oleh kelompok pemburu yang dipimpin oleh seorang sandro. Ritual tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penghantar suatu kelompok pemburu, namun juga sebagai tameng atau pelindung dalam melakukan kegiatan perburuan. Tradisi nganyang merupakan salah satu warisan budaya lokal yang patut dan harus dilestarikan.

Page 1 of 2 | Total Record : 14