cover
Contact Name
Moh. Fadhil
Contact Email
alaqadjournal.iainptk@gmail.com
Phone
+6285255326025
Journal Mail Official
alaqadjournal.iainptk@gmail.com
Editorial Address
Jl. Letnan Jenderal Soeprapto No. 19, Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, 78122
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Journal of Shariah Economic Law
ISSN : -     EISSN : 30248310     DOI : https://doi.org/10.24260/
Al-Aqad is an interdisciplinary journal published twice a year online (e-journal) by the Department of Sharia Economic Law of Sharia Faculty of the Pontianak State Institute of Islamic Studies. It would be maintained every year to come up as a properly online journal included the reviewing process. The special issue would be made available for a particular condition. The regular issue includes August and November editions in each year which would be managing in journal archives.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah" : 10 Documents clear
PEMASANGAN EYELASH EXTENSION DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 DAN HUKUM ISLAM Shakina Shakina; Sukardi Sukardi; Abu Bakar
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.713

Abstract

This research aims to examine the installation of Eyelash Extensions in Islamic law. This research has 2 problem formulations, namely: 1) Eyelash Extension installation practice. 2) Review of Consumer Protection Law No. 8 of 1999 and Islamic law. The type of research used is qualitative research. As far as its implementation, this research is alluded to as field research, which is to find events that are the object of continuous examination, to obtain the latest and direct data on Eyelash Extension Installation in Consumer Protection Law Number 8 of 1999 and Islamic Law. In practice, researchers observe, that business actors do not carry out all the rights that should be obtained by consumers following Article 7 of the Law. In terms of the installation of Eyelash Extension in Islamic Law is haram. The first is that the Eyelash Extension is included in changing Allah's creation without any reason that requires changing Allah's creation. The existence of the prohibition is divided into two, namely related to a sense of ingratitude for God's creation. Secondly, Eyelash Extension is included in tabarruj because of excessive self-adornment. This activity can also endanger oneself.
HUKUM MENYEWAKAN RAHIM MENURUT MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) KALIMANTAN BARAT Yeyen Raja Syah Harahap; Abu Bakar; Nur Hakimah
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.945

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan sewa rahim, pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat, dan konsep dasar hukum yang melandasi pandangan tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat tentang sewa rahim. Jenis penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan peneliti dengan menggunaka penelitian lapangan (field research) secara empiris. Teknik penelitian menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Sumber yang digunakan peneliti menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa; 1) Praktik sewa rahim merupakan suatu kegiatan yang membawa kemudaratan bagi anak hasil sewa rahim dan ibu pengganti, 2) MUI Kalbar berpendapat bahwa praktik sewa rahim sama saja dengan merendahkan harkat martabat wanita karena dianggap sama dengan menjual kehormatan wanita, dan MUI Kalbar berpendapat bahwa sewa rahim termasuk perbuatan zina. 3) Konsep dasar dan landasan hukum yang digunakaan untuk menguatkan pendapat MUI Kalbar dalam permasalahan praktik sewa rahim ini berdasar pada hukum Islam yang sumber-sumber yaitu Al-Qur’an, Hadis, dan ijmak para ulama.
MEDIA PROMOSI MELALUI APLIKASI TIKTOK DALAM PRESFEKTIF ULAMA Septiana Titin Dwi Rukhmianti; Arju Afwan; Kharis Fadlullah Hana
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.1144

Abstract

This study aims to find out the opinion of NU and Muhammadiyah scholars regarding content and promotional media through the TikTok application. To find out the answer to this question, qualitative research was carried out with the type of phenomenological research using data collection through field research and some of the data was obtained through interviews and several valid sources and also some book literature. Researchers are also limited by time, place, and problems studied in the form of activity programs, individuals, and events. The subjects of this study were addressed to lecturers at IAIN Kudus, and several NU and Muhammadiyah scholars in Pati, such as Mr. Muhamat Nur Maarif, MH, Mr. H. Ahmad Lazim, Mr. KH. Ahmad Zuhri, Mr. KH Fuad, S.Pd, Mr. K. Anwar Hasim, Lc. Based on the results of this study, the authors conclude that TikTok is an application that provides unique and interesting special effects that users can use easily so they can make short videos with cool results that can be shown to friends or other users. Playing the TikTok application is legally permissible, as long as it doesn't contain disobedience, lust, and passion is not a problem. And the content in the TikTok application is positive and negative as explained by the informants, and most of the content is negative. Meanwhile, the development of promotional media using the TikTok application is developing so quickly and making it easier for online businesses, especially by making short videos of their merchandise. Promotion through the TikTok application is very effective and can be followed by other business people, especially beginners who want to start a business.
JUAL BELI PADA RESTORAN DENGAN SISTEM ALL YOU CAN EAT (AYCE) MENURUT SYAIKH PROF. DR. SA’AD ASY-SYATSRI Muthia Nur Aziza; Anwar Hafidzi
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.1171

Abstract

Buying and selling is something that is never separated from the needs of everyone, especially buying and selling food as a means of human survival. All You Can Eat restaurant is a restaurant or place to eat that offers food to customers/consumers with a pay-as-you-go concept can eat as much as they want within a certain time limit, meaning that each visitor to the restaurant is given the freedom to choose what type of food and how much food they want with nominal payment and time determined by the restaurant. Every food they take will not be the same portion between one another and the money that has been set. This is what causes problems related to the existence of elements of gharar or jahalah (obscurity) in such a system. A qualitative approach was used in this study by reviewing several literature reviews originating from various references as reference material in this study. Shaykh Prof. Dr. Sa'ad As-Syatsri revealed that the act was permissible and there was no problem with it because the harm that was caused was only a little and it was forgiven. It's the same as when someone wants to go to a public toilet, he will pay the fee, even though he may use a lot of water or a little.
LEGALISASI AKAD DI BAWAH TANGAN OLEH NOTARIS MENURUT KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH Muhammad Arif Ramadhan; Sukardi Sukardi; Nanda Himmatul Ulya
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.1365

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kewenangan notaris dalam hal melegalisasikan surat di bawah tangan, prosedur legalisasi yang dilakukan notaris terhadap akad konvensional di masyarakat Pontianak, dan prosedur legalisasi yang dilakukan notaris terhadap akad konvensional di masyarakat Pontianak ditinjau dari Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif bersifat kualitatif. Sumber data menggunakan data primer berupa wawancara Pejabat Notaris di Pontianak. Sedangkan data sekunder adalah Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Notaris berwenang membuat akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang; 2) Para pihak membuat suratnya, di bawa ke kantor notaris, penandatanganan di hadapan notaris, dicatatkan dalam buku daftar legalisasi. Tanggal pada waktu ditandatangani dihadapan notaris adalah, sebagai tanggal sahnya perbuatan hukum yang dibuat para pihak, yang mengakibatkan hak dan kewajiban antara para pihak; 3) akad bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengembangan usaha masing-masing pihak yang mengadakan akad, sighat akad dapat dilakukan dengan jelas, baik secara lisan, tulisan, dan/atau perbuatan.
KHIYAR DALAM JUAL BELI DENGAN SISTEM RETUR ANTARA DISTRIBUTOR DAN RESELLER Rio Oktaviandra; Moch. Riza Fahmi; Suhardiman Suhardiman
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.1764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui praktik tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap khiyar dalam jual beli dengan sistem retur antara distributor dan reseller Roti Royal di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian hukum emipiris. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder berupa buku, jurnal, skripsi dan artikel-artikel. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perjanjian dan kesepakatan kedua belah pihak antara distributor dan reseller adalah perjanjian secara lisan karena kedua belah pihak mempercayai satu sama lain dan tidak merugikan pihak manapun. 2) Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap khiyar di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dibolehkan karena telah menerapkan khiyar ‘aib dan khiyar syarat. Kemudian, dalam jual beli ini bahwa barang yang ‘aib telah dijelaskan sebelumnya oleh distributor dan reseller pun telah mengetahui kondisi fisik dari barang tersebut.
MEMBER CARD SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI ALFAMART KOMYOS SUDARSO PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Melisa Nursafitri; Dahlia Haliah Ma'u; Nur Hakimah
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.1956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik jual beli dengan menggunakan member card di Alfamart Komyos Sudarso. Hal tersebut dapat ditinjau dari perspektif hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan dan paradigma penelitian normatif-empiris. Sumber data menggunakan data hasil wawancara dengan karyawan Alfamart dan para konsumen yang menggunakan member card. Data sekunder diperoleh melalui bahan hukum primer yaitu KHES, Al-Qur’an, dan Hadis dan bahan hukum sekunder buku-buku, jurnal, serta karya ilmiah. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: 1) Praktik jual beli dengan menggunakan member card di Alfamart Komyos Sudarso, yaitu bagi konsumen yang ingin mendaftar menjadi member ada syarat yang harus dipenuhi. Pembeli dapat menggunakan kartu, menunjukkannya di kasir, dan melakukan scan barcode. Konsumen bisa mendapatkan poin dan potongan harga. Setiap konsumen yang menggunakan kartu ini akan mendapatkan 1 poin senilai Rp200,00 2) Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli penggunaan member card di Alfamart Komyos Sudarso dapat dijelaskan bahwa penggunaan kartu ini tidak ada unsur paksaan karena konsumen yang ingin mendaftar atas kehendak sendiri. Dalam jual beli harus memenuhi prinsip-prinsip jual beli agar dalam transaksi jual beli sesuai dengan hukum Islam.
ANALISIS PERJANJIAN JUAL BELI DI FACEBOOK PONTIANAK INFORMASI PERSPEKTIF DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA NO: 75/DSN/MUI/VII/2009 Imam Hadromi; Syahbudi Syahbudi; Nur Rahmiani
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.1958

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui transaksi jual beli khususnya pada objek telepon gengam yang dilakukan oleh penjual dan pembeli di Facebook Pontianak Informasi mengingat ditemukannya isu penipuan di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian hukum normatif. Sumber data utama meliputi wawancara dengan admin Pontianak Informasi, penjual, dan pembeli. Sementara itu, data sekunder yang digunakan berupa bahan hukum primer yakni Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN MUI/VII/2009 dan bahan lainnya seperti buku, jurnal, skripsi, dan artikel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif-kualitatif melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut: 1) Jual beli di Facebook Pontianak Informasi menjadi sarana bagi masyarakat Pontianak dan sekitarnya untuk melakukan transaksi jual beli dengan kemudahan serta harga yang kompetitif dibandingkan dengan marketplace lainnya. 2) Pontianak Informasi memiliki mekanisme jual beli melalui iklan online dan pencarian informasi terkait proses transaksi. 3) Fatwa DSN-MUI tidak bisa digunakan secara mutlak untuk menghukumi semua transaksi yang berlangsung di Facebook Pontianak Informasi karena tidak semua penjual melanggar fatwa tersebut.
ASPEK HUKUM ISLAM DALAM PENGELOLAAN MAKAM ULAMA SEBAGAI DESTINASI WISATA RELIGI DI BATU LAYANG PONTIANAK Marhaban Marhaban; Firdaus Achmad; Abu Bakar
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.1960

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan makam Batu Layang dari pusat ziarah menjadi destinasi wisata religi dan bagaimana aspek hukum Islam dalam pengelolaan makam ulama sebagai destinasi wisata religi yang ada di Kota Pontianak. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan dengan metode kualitatif dan pendekatan yuridis-empiris. Sumber data penelitian menggunakan data primer berupa wawancara dengan tokoh agama MUI Kalimantan barat sedangkan data sekunder berupa jurnal, buku, skripsi, dan artikel yang berkaitan dengan aspek hukum dalam pengelolaan makam ulama. Peneliti menyimpulkan bahwa: 1) Adanya perkembangan turut dipromosikan di media online dan menerima banyak kunjungan di berbagai daerah. Hal ini diikuti dengan perubahan tata kelola Batu Layang dan munculnya usaha-usaha lokal. Di batas itu, Batu Layang membuka lapangan pekerjaan dan aktivitas ekonomi. Perkembangan ekonomi ini sebenarnya menjadi salah satu tujuan dari UU RI No. 10 Tahun 2009 dan kepentingan pemerintah daerah Pontianak. 2) Aspek hukum Islam dalam pengelolaan makam Batu Layang sebagai destinasi wisata religi dinilai sah oleh para tokoh agama MUI.
KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM PANGGUNG POLITIK SEBAGAI BENTUK AFIRMASI Ferdy Hasan Haswin; Salszhabila Salszhabila; Ferry Harry Haswin
AL-AQAD Vol 3 No 2 (2023): Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : LP2M and Shariah Faculty of The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-aqad.v3i2.2431

Abstract

The representation of women in the political arena, which has now become a matter of public and government concern, should be at least 30% within Political Parties. The law governing the representation of women in Political Parties is contained in Article 173 paragraph (2) letter e of Law Number 7 of 2017 concerning General Elections, which has been amended to Government Regulation instead of Law Number 1 of 2022. This article mandates that the representation of women in political parties must meet a 30% quota. Therefore, the author investigates this study related to the importance of women's representation in the political arena because there are so many female participants fighting for their rights. The patriarchal paradigm creates a social structure based on gender, where men are considered to have power in the public sphere, while women are deemed to have a natural place in the domestic realm of the family. Hence, the author's recommendation from the results of this study is to eliminate such assumptions to achieve gender equality. Indonesia is a country that supports and promotes gender equality.

Page 1 of 1 | Total Record : 10