cover
Contact Name
Assyifa Junitasari
Contact Email
assyifajunitasari@uinsgd.ac.id
Phone
+6281287749909
Journal Mail Official
alkimiya@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology Building, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, A.H. Nasution Street No. 105 Bandung 40614
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
al Kimiya : Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
ISSN : 24071897     EISSN : 24071927     DOI : http://doi.org/10.15575/ak
The scope of al Kimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan s publication included general studies and special studies The general studies are pure chemistry in general and in specific fields as follows Study of inorganic organic and biochemical substances materials that have traditionally been successively entered into studies of inorganic chemistry organic chemistry and biochemistry. Some examples of specific topics from the study of these substances are bioanorganic bioorganic organometallic heterogeneous catalysts transition metal chemistry and coordination chemistry (complex) metabolism enzymology natural material chemistry and solids. Study of the physical and chemical properties of matter and their changes that have traditionally entered into the study of physical chemistry. Some examples of specific topics from this study are reaction kinetics and mechanisms surface chemistry polymers dyes, thermo dynamics chemistry theoretical chemistry and computation membrane catalysis radiochemistry electrochemistry photochemistry and spectroscopy. Experimental studies and chemical instrumentation that have traditionally entered into analytic chemistry studies. Some examples of specific topics from this study are spectroscopy microscopy and chromatography. Specific studies that can be raised in the publication of al-Kimiya in general are as follows Study of applied chemistry in the field of food. Some examples of specific topics from this study are proteins lipids carbohydrates vitamins minerals enzymes additives food coloring agents and food chemical technologies related to these topics. Study of applied chemistry in the energy field. Some examples of specific topics from this study are photochemistry cell chemistry fuel biomass petroleum and natural gas fuels renewable chemical energy sources and chemical energy conversion Study of applied chemistry in the field of environment. Some examples of specific topics from this study are soil chemistry aquatic chemistry atmospheric chemistry green chemistry toxicology and water treatment. Pure chemistry studies as well as applied in the problem of local wisdom. This study was inspired by the lack of habits traditions in local tribe customs or culture related to the use of substances from nature. Back to Nature can be the ultimate term to describe the contribution of culture to modern traditions that are more prudent in managing nature. Pure and applied chemistry studies to understand the universality values of Islam rahmatan lil alamin.
Articles 113 Documents
Metabolite Profile and Antioxidant Capacity of Centella asiatica Leaves Extract with Different Extraction Methods Wildayati Wildayati; Irma Herawati Suparto; Mohamad Rafi
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 11, No 1 (2024): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v11i1.34127

Abstract

Centella asiatica known as pegagan in Indonesia, belongs to the Apiaceae family and is widely used as salad, cosmetics ingredients, and herbal medicine for improving memory. This research aimed to determine the total phenolics content (TPC), antioxidant capacity (AC), and FTIR spectrum of C. asiatica leaves extracts using different extraction methods. C. asiatica extracts were prepared using maceration, reflux, and ultrasonication. The Folin-Ciocalteu method was used to determine TPC, and we found a higher level of TPC when using maceration, about 9,96 ± 0,20 mg GAE g-1 dry powder. Antioxidant capacity from the three extracts was measured using DPPH and FRAP methods. The highest antioxidant capacity using DPPH and FRAP methods was found in C. asiatica leaves extract using maceration with a value of 29,60 ± 0,71 and 14,04 ± 0,38 ????mol TE g-1 dry powder, respectively. The FTIR spectrum of each extract indicates the presence of vibration from several functional groups such as O-H, C-H, and C=C, likely from phenolics and C-O. The pattern of FTIR spectrum from the three C. asiatica leaves extracts gives different spectrum profiles and characteristics. Principal component analysis using FTIR spectrum data shows good clustering for each extract with 89% data variability (PC1 77% and PC2 12%). It can be concluded that TPC, AC, and FTIR spectrum profiles are different when using different extraction methods.
Modifikasi Karakteristik Kuat Tarik pada Komposit Film Poli(Vinil Pirolidon) dan Karagenan Melalui Pembentukan Komposit Karbon Nano Dot Ahmad Sjahriza; Surya Herlambang; Indah Fajar Wati
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 5, No 2 (2018): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v5i2.3756

Abstract

Polimer merupakan material yang banyak dijadikan komposit sekarang ini. Teknologi nano dapat berperan sebagai agen komposit yang lebih baik dari pada agen komposit konvensional. C-dot yang merupakan material nano yang dikompositkan dengan polimer alam dan sintetik dengan model berturut-turut karagenan dan poli(vinilpirolidon) (PVP). Pada penelitian ini C-dot disintesis dari asam sitrat dan urea dengan iradiasi gelombang mikro, kemudian produk dimurnikan dan dikarakterisasi. Karagenan diekstraksi dari rumput laut Eucheuma cottonii. Selanjutnya polimer dan C-dot dikompositkan dengan metode Gel-Casting. Sintesis C-dot dari asam sitrat dan urea menghasilkan larutan berwarna hitam yang menandakan C-dot terbentuk, terdapat absorbsi di panjang gelombang 340 nm pada daerah UV yang membuktikan C-dot berhasil disintesis karena serapan tersebut tidak ditemukan pada bahan baku. C-dot yang disintesis memiliki ukuran partikel 90,61 nm dan indeks polidispersitas (PI) sebesar 0,0396. Komposit C-dot dengan polimer dapat meningkatkan kuat tarik dan modulus elastisitas film polimer. Konsentrasi optimum C-dot sebagai pengisi (filler) untuk PVP sebesar 0,7% b/b dan Karagenan 1.5% b/b. C-dot dapat berperan sebagai pengisi (filler) dalam kuat tarik pada film polimer. Penambahan C-dot pada film polimer sintetik maupun alam dapat meningkatkan sifat mekanik dari film polimer dan tidak memberikan hasil yang berbeda.
Briket Arang Tempurung Kawista (Limonia acidissima) Teraktivasi NaOH dengan Perekat Alami Eny Yulianti; Raudatul Jannah; Lilik Miftahul Khoiroh; Vina Nurul Istighfarini
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4798

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan tempurung tempurung kawista (Limonia acidissima) telah dilakukan sebagai bahan dasar pembuatan briket arang. Variabel jenis perekat alami berupa gel yang terbuat dari tepung beras, tepung ketan, dan tepung tapioka. Selanjutnya jenis perekat alami terbaik ditentukan, yang mampu menghasilkan nilai kalor tertinggi dan kualitas briket tempurung kawista sesuai dengan SNI. Metode perlakuan terhadap tempurung kawista meliputi aktivasi NaOH 0,1 M, karbonisasi, pencetakan dan pengepresan. Karakterisasi briket arang dilakukan melalui uji mutu SNI, termasuk penentuan nilai kalor tertinggi, serta identifikasi gugus fungsi sampel kulit, arang kulit, dan briket arang menggunakan spektrofotometer FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aktivasi meningkatkan kualitas briket arang. Penggunaan semua jenis perekat dengan perbandingan massa arang : perekat sebesar 9 : 1,  menghasilkan briket arang yang memenuhi kualitas SNI. Nilai kalor tertinggi sebesar 6905 kal/g terdapat pada sampel briket arang tempurung kawista teraktivasi dengan jenis perekat alami gel tepung beras. Melalui penentuan mutu briket arang terbaik sesuai standar SNI, diperoleh nilai kadar air 3,733%, kadar zat menguap 8,014%, kadar abu 2,373%, dan kadar C terikat 85,88%. Secara garis besar, keseluruhan gugus fungsi yang teridentifikasi hampir sama yaitu meliputi gugus O–H pada 3500-3400 cm-1, C=C pada 1650-1600 cm-1, C–H pada 1384-1383 cm-1, dan C–OH pada daerah 1047-1034 cm-1. Perbedaan yang nampak adalah briket arang yang teraktivasi memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan briket tanpa aktivasi
Hidrogenasi 2-Etil Heksenal Berkatalis Nikel: Pengaruh Penambahan Logam Cu dan K Terhadap Aktivitas Katalis dengan Studi Statistik Rizky Aditya
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 8, No 1 (2021): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v8i1.12466

Abstract

2-Etil Heksanol adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan Dioctilphtalat (DOP) dan 1,2,4-Trioctltrimelitat (TOTM), yang biasa digunakan untuk membuat Plasticizer pada industri Polyvinyl Chloride (PVC). Proses produksi 2-Etil Heksanol secara komersial saat ini menggunakan proses Oxo dengan bahan baku propilen dan gas sintesis (syngas) melalui pembentukan 2-Etil Heksenal sebagai senyawa antara. 2-Etil Heksenal kemudian dihidrogenasi menjadi 2-Etil Heksanol. Katalis komersial yang digunakan untuk proses hidrogenasi ini pada umumnya berbasis logam Nikel (Ni) karena logam tersebut dapat melangsungkan reaksi hidrogenasi secara selektif terhadap produksi 2-Etil Heksanol. Penelitian ini bertujuan untuk membuat katalis proses hidrogenasi 2-Etil Heksenal menjadi 2-Etil Heksanol berbasis logam Nikel dengan penambahan logam Cu dan K yang diembankan ke dalam penyangga alumina fosfat (AlP3) untuk meningkatkan aktivitas katalis (konversi, selektivitas) sehingga performanya dapat bersaing dengan katalis impor. Variasi yang digunakan dalam sintesis katalis meliputi variasi komposisi logam Ni (10% wt dan 20% wt), logam Cu (5% wt dan 10% wt), dan logam K (0,1% wt dan 0,5% wt). Katalis disintesis dengan menggunakan metode impregnasi kering dan dilakukan karakterisasi dengan metode BET (Brunaure, Emmett, dan Teller). Dari uji aktivitas kemudian dilakukan studi statistik mengenai pengaruh penambahan logam Cu dan K sebagai promotor katalis hidrogenasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh logam Cu dan K sangat signifikan terhadap aktivitas katalis hidrogenasi terutama dalam peningkatan selektivitas ke arah produk 2-Etil Heksanol. Dari studi statistik, didapatkan komposisi terbaik untuk katalis hidrogenasi berbasis Ni dengan promotor Cu dan K ini adalah Ni 20% wt, Cu 2,97% wt, dan K 0,9% wt untuk mendapatkan aktivitas katalis paling baik yaitu konversi 99,99% dan selektivitas 99,77%.
A Mixture of Acacia Bark Extract (Acacia mangium Willd) and Potassium Iodide as A Corrosion Inhibitor in Sulfuric Acid Solution Diah Riski Gusti; Anjelli Putri Gunawan; Damris Muhammad; Intan Lestari
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 2 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i2.26187

Abstract

Corrosion is a decrease in the quality of a metal material caused by a reaction with the environment. Corrosion cannot be eliminated, but corrosion can be slowed down in several ways by adding corrosion inhibitors and synergistic effects. Acacia bark extract (Acacia mangium Willd) with the addition of 0.02 M KI has the potential as a corrosion inhibitor for steel because it contains secondary metabolites, so it can provide a synergistic effect and increase the value of inhibition efficiency on steel. This research aimed to analyze the effect of a mixture of acacia bark extracts (Acacia mangium Willd) with the addition of KI on inhibition efficiency corrosion of mild steel in sulfuric acid media. The method used in this study is the method of weight loss, adsorption isotherms, and thermodynamic parameters, which were carried out by varying the concentration of acacia bark extract and the immersion temperature of the steel. To strengthen the research results, characterization was carried out using FTIR and SEM. The results showed that the corrosion rate of mild steel immersed in 0.75 M H2SO4 corrosive medium with the addition of 0.02 M KI increased with increasing immersion temperature. These results are reinforced by the results of FTIR and SEM analysis which show that there is an interaction between mild steel and acacia bark extract (Acacia mangium Willd) and KI 0.02 M. Based on the thermodynamic parameters, the resulting values of ∆Hads, ∆Gads, and ∆Sads show that the adsorption process of acacia bark extract (Acacia mangium Willd) in corrosive medium H2SO4 0.75 M with the addition of 0.02 M KI took place spontaneously, showing the type of physical adsorption, adsorbed stable, the adsorption process was exothermic and the degree of irregularity in the adsorption process. The inhibition efficiency of acacia bark extract (Acacia mangium Willd) with the addition of 0.02 M KI was highest at 60 °C with an extract concentration of 2.5 g/L of 81%. The higher the immersion temperature, the greater the resulting synergistic effect
Sintesis Cu(II)-Imprinted Polymers untuk Ekstraksi Fasa Padat dan Prakonsentrasi Ion Cu(II) dengan Ligan Pengkhelat 4-(2-Pyridylazo)resorcinol Lingga Rizal Harera; Tety Sudiarti; Meyliana Wulandari
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 2, No 1 (2015): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v2i1.350

Abstract

ABSTRAKKontaminasi logam berat pada lingkungan perairan merupakan masalah besar dunia saat ini. Logam berat tidak dapat diurai atau dimusnahkan dan merupakan zat pencemar kimiawi. Cu(II) adalah logam berat yang bersifat racun jika masuk kedalam tubuh. Metode analisis Cu(II) sudah banyak dikembangkan salah satunya dengan teknik injeksi alir. Metode analisis ini memiliki waktu analisis yang singkat namun menggunakan pelarut yang mahal, faktor prakonsentrasi yang rendah, dan memiliki selektivitas yang rendah pula untuk ion Cu(II). Oleh karena itu, untuk meningkatkan selektivitas dilakukan pengembangan metode ekstraksi fasa padat menggunakan polimer pengkelat yaitu Ion Imprinted polymer (IIPs). Pada penelitian ini, Cu-IP berhasil disintesis melalui polimerisasi thermal menggunakan asam salisilat dan formaldehida dengan ligan pengkelat 4-(2-pyridylazo)recorcinol dengan pemanasan selama 10 jam pada temperatur 500C , menggunakan HCl sebagai katalis. Perbandingan stoikiometri kompleks biner Cu(II):PAR dibuat dengan perbandingan mol 1:1 yang dihitung dengan metode job. Kapasitas adsorpsi maksimum teramati pada konsentrasi 10 ppm dengan pH 6 dan waktu kontak 80 menit. IIP digunakan untuk prakonsentrasi adsorpsi dan desorpsi dengan persen perolehan kembali sebesar 97,09 % untuk IIP dan 53,11 % untuk NIP. Faktor prakonsentrasi yang diperoleh pada sampel lingkungan sebesar 1,85. Dengan hasil percobaan tersebut Cu-IP terbukti sebagai polymer fungsional dengan selektivitas dan regenerasi tinggi.
Pemanfaatan Rumput Gajah sebagai Sumber Silika untuk Sintesis Zeolit T Soni Setiadji; Ani Sri Wahyuni; Dede Suhendar; Citra Deliana Dewi Sundari; Atthar Luqman Ivansyah
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 2 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i2.5085

Abstract

Zeolit T merupakan salah satu tipe zeolit yang digunakan sebagai bahan membran untuk pemisahan gas. Penggunaan silika sebagai prekursor untuk mensintesis zeolit perlu dioptimalkan. Dalam studi ini, sumber silika diperoleh dengan memanfaatkan bahan yang alami, yakni dari rumput gajah. Silika diperoleh dengan cara isolasi dari abu rumput gajah menggunakan NaOH. Silika yang diperoleh dari hasil isolasi rumput gajah memiliki persentase sebesar 71,91%. Zeolit T di sintesis dengan komposisi molar 1 SiO2 : 0,025 Al : 0,15 Na2O : 0,15 K2O : 15 H2O : dan 0,06 TMAOH dengan proses hidrotermal selama 4 hari, yaitu 2 hari pertama pada temperatur 60oC, dilanjutkan 2 hari berikutnya pada temperatur 120 oC. Proses inkubasi tersebut mentransformasi silika amorf menjadi kristal zeolit T. Zeolit yang dihasilkan dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X (XRD) untuk mengkonfirmasi terbentuknya zeolit T, spektroskopi inframerah (FTIR) untuk mengkonfirmasi jenis ikatan yang terbentuk dan mikroskop pemindai elektron (SEM) untuk melihat morfologi zeolit T.
Analisa Pengaruh dan Hubungan Temperatur Amine, Tekanan Feed Gas dan Laju Alir Feed Gas Terhadap Penyerapan CO2 pada Unit 1C-2 Absorber (Studi Kasus PT. XYZ) Eka Megawati; Yuniarti Yuniarti; Achmad Fadlih
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 7, No 2 (2020): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v7i2.9361

Abstract

Gas alam atau natural gas yang berasal dari sumur gas atau yang terbawa bersama sumur minyak, biasanya masih banyak mengandung zat pengotor. Pada umumnya karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S) merupakan pengotor utama pada gas alam. Salah satu yang ditemukan dalam feed gas yang diterima oleh PT. XYZ adalah feed gas dengan kandungan CO2 sebesar 5-6% mol namun saat ini feed gas yang diterima cenderung mengandung CO2 sekitar 3-3,5% mol. Karbon dioksid atau yang sering disebut CO2 merupakan gas yang bersifat asam karena adanya uap air yang mengakibatkan CO2 semakin korosif. Selain hal tersebut, titik beku dari CO2 (-78 °C) yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik beku metana (-182 °C) mengakibatkan penyumbatan pada tube-tube Alat penukar panas yang suhunya dapat mencapai -150 °C. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh suhu amina, tekanan feed gas dan laju alir feed gas terhadap penyerapan CO2. Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi, regresi dan koefisien determinasi dengan variable bebas berupa temperatur amina, tekanan feed gas, laju alir feed gas dan variable terikat berupa penyerapan CO2. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat seberapa berpengaruh variabel-variabel yang digunakan dalam menyerap CO2 yakni temperatur amina berpengaruh besar dengan nilai korelasi 0,94, tekanan feed gas berpengaruh besar dengan nilai korelasi sebesar 0,86 dan laju alir feed gas berpengaruh besar dengan nilai korelasi 0,97. Kata Kunci: Gas karbon dioksida; amine MDEA; persamaan regresi; temperatur amine; tekanan feed gas; laju alir feed gas
Effect of Low Solid/Liquid Ratio on Hydrothermal Synthesis of Hydroxyapatite with Green Template from Banana Flower (Musa acuminata Cavendish) Ferli Septi Irwansyah; Alfi Ikhlasul Amal; Eko Prabowo Hadisantoso; Atiek Rostika Noviyanti; Diana Rakhmawaty Eddy; Azman Bin Ma'Amor; Risdiana Risdiana
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 1 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i1.25262

Abstract

Hydroxyapatite (HA) was successfully synthesized using the hydrothermal method. This study aimed to analyze the effect of a low solid/liquid ratio on the properties of HA crystals. HA synthesis was performed using chicken eggshells and the hydrothermal method at a temperature of 150°C. The solvent amount was kept constant, while the solid amount varied (half-reaction). The characteristics of HA were determined using XRD, FTIR, PSA, and SEM. The results showed that the purity and size of HA were influenced by a low solid/liquid ratio, while the crystallinity remained relatively unchanged, directly impacting the lattice parameter value. FTIR analysis revealed the absence of the O-H group in the sample with the low solid/liquid ratio. PSA results showed a smaller particle size of 0.995 µm for the sample with the low solid/liquid ratio. SEM results demonstrated a smaller particle size in the sample with a low solid/liquid ratio when observed at the same magnification
Potensi Ekstrak Kulit Buah Manggis sebagai Inhibitor Korosi Baja Karbon dalam Larutan NaCl 1% Jenuh Karbon Dioksida Tety Sudiarti; Nia Anriyani; Asep Supriadin
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 5, No 2 (2018): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v5i2.3837

Abstract

Pemanfaatan limbah bahan alam sebagai inhibitor korosi belum banyak dilaporkan. Diantaranya adalah kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang dalam bentuk ekstraknya mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi memiliki aktivitas inhibisi korosi dikarenakan memiliki gugus-gugus yang dapat teradsorpsi kuat pada permukaan logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas inhibisi ekstrak kulit buah manggis pada baja karbon dalam medium NaCl 1% yang dijenuhi gas karbondioksida. Pelarut etil asetat digunakan untuk mengekstraksi kulit buah manggis menggunakan metode maserasi. Karakterisasi yang dilakukan adalah uji fitokimia dan analisis gugus fungsi dengan FTIR. Metode Tafel digunakan untuk menentukan aktivitas inhibisinya. Aktivitas inhibisi ekstrak kulit buah manggis meningkat dengan naiknya konsentrasi inhibitor. Efisiensi inhibisi optimum pada konsentrasi 40 ppm sebesar 60,37%. Kenaikan suhu dari 25-550C menyebabkan aktivitas inhibisi menurun dan mencapai efisiensi inhibisi optimum pada suhu 250C.

Page 11 of 12 | Total Record : 113