cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Idea Nursing Journal
ISSN : 20872879     EISSN : 25802445     DOI : -
Core Subject : Health,
Idea Nursing Journal (INJ) adalah suatu media yang dapat digunakan untuk, mendiseminasi, dan mengarsipkan karya perawat peneliti di Indonesia. Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini secara tidak langsung diakui sebagai karya kecendekiawanan penulis dalam bidang keperawatan. Artikel antara lain meliputi sub bidang keperawatan dasar, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, manajemen keperawatan, dan pendidikan keperawatan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal" : 10 Documents clear
HANDOVER DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN Hajjul Kamil
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.874 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6491

Abstract

ABSTRAKHandover yang tidak memadai dan tidak efektif sering sekali sebagai kegagalan pertama serta memiliki risiko tinggi dalam upaya menjaga keselamatan pasien. Handover (serah terima pasien) adalah proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke pengasuh yang lain, termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat, asisten dokter, praktisi perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi berlisensi. Prinsip serah terima pasien, meliputi; kepemimpinan, pemahaman, peserta, waktu, tempat, dan  proses serah terima pasien. Jenis serah terima pasien yang berhubungan dengan keperawatan, meliputi: serah terima pasien antar shift, serah terima pasien antar unit keperawatan, serah terima pasien antara unit perawatan dengan unit pemeriksaan diagnostik, serah terima pasien antar fasilitas kesehatan, dan serah terima  obat-obatan. Pentingnya pemahaman perawat tentang serah terima pasien dalam pelayanan keperawatan dapat mencegah kerugian dalam keselamatan pasien yang disebabkan oleh kesalahan/hambatan karena faktor individu, kelompok, dan organisasi, maupun karena tatacara serah terima pasien yang tidak tepat.Kata kunci: Handover, Pelayanan Keperawatan. ABSTRACTHandover which is unadequate and inefective often occur as the first failure and high risk in maintaining patient safety. Handover is a major transfer of authority and responsibility to deliver clinical care for patient from one health service deliver to other health service delivers which include  physician, WARD physician, physician assistants, nurse practitioners, registered nurses, nurse licensed practitioners. The handover principle includes leadership, undertanding, trainees, time, location, and handover process. Type of handover regards nursing involving handover of patients between shifts, handover of patients between nursing units,  handover of patients between diagnostic examination units, handover of patients between health care facilities and handover of patients between medicine. It is important that nurses’ understanding of handover of patients may prevent disadvantage in patient safety which caused by misatake/barrier factors  owing to individual, group, organization and procedure unappropriate of patients’ handover. Keywords: Handover, Nursing care.
MEASURING PAIN AMONG CRITICALLY ILL-INTUBATED PATIENTS: A CASE STUDY Ardia Putra
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.128 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6480

Abstract

ABSTRACKBACKGROUND: As a subjective concept, pain can only defined by the individual who experiencing with it, and this symptom is commonly showed by a client’s reaction to pain in intensely personal and account for the great variability from each person. Among critically ill-intubated patients, pain also being as the most common problem and more significance higher. This happen because the pain often under medicated in regard to routine procedures and treatments that must be taken for the critical patients. PURPOSE:This study aims to explore the pain management among critically-ill intubated patients in the Surgical Intensive Care Unit (SICU) and/or Surgical Respiratory Care Unit (SRCU), Songklanagarind Hospital, Hatyai, Thailand. METHOD:The study of subjects are critical care patients who administered with intubation and associated with a significant degree of pain in SICU and/or SRCU. There were 3 criterias used to collect the study subjects, included intubated patients, in medical or surgical intervention, and were able to be followed up for at least three days in ICU. There were two instruments that used in this study that consist of Demographic Data and Observational indicator, which includes vital signs, Face Rating Scale (FRS), and Critical-care Pain Observation Tool (CPOT). RESULTS: Three subjects were studied to examine their pain experiences. Some factors were founded has been influenced the level of pain among critically ill-intubated patients. These factors were included age, gender, following the surgical interventions, experiences with pain previously, fatigue, neurologic function, stress and coping mechanism, and performing nursing interventions such as endotracheal suction and mobilization/positioning. CONCLUSION:The problem of pain is more than the discomforting and it can be affected to the physical functioning and psychological problem to the patients. It is a reason that nurses should provide appropriate pain managements especially to caring the critical ill-intubated patients.Keywords: Procedural pain, pain managements, critical care nurses, and critically-ill intubated patients, pain levels, factors influence of pain.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR MEMILIH KONTRASEPSI SUNTIK Darmawati, Darmawati
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.553 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6504

Abstract

ABSTRAKKontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen. Kontrasepsi suntikan adalah salah satu jenis kontrasepsi dengan jalan penyuntikan sebagai usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan melalui suntikan hormonal. Berdasarkan fenomena Pasangan Usia Subur yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 51,21%, pil 40,02%, implant 4,93%, Intra Uterine Device (IUD) 2,72%, Metode Operasi Wanita (MOW) (2,6%), Metode Operasi Pria (MOP) (0,3%), dan kondom (0,6%)  dari hasil prevalensi angka saat ini kontrsepasi suntik adalah jenis kontrasepsi yang banyak dipilih oleh akseptor KB. Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia subur memilih kontrasepsi suntik antara lain, pendidikan, sosial ekonomi, sikap, pelayanan kontrasepsi dan dukungan keluaraga. Agar penggunaan kontrasepsi suntik secara dapat efektif, dalam hal ini perawat maternitas perlu memberikan konseling dan informasi secara lengkap agar pencapaian angka keberhasilan kontrasepsi suntik tercapai. Informasi yang perlu diketahui oleh akseptor sampai dengan bagaimana efek samping dari kontrasepsi suntik karena pada dasarnya alat kontrasepsi yang efektif adalah jenis kontrasepsi seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Kata kunci:  Wanita usia subur, kontrasepsi, suntik                                  ABSTRACTContraception is efforts to prevent pregnancy which can be temporary or permanent. Contraceptive injection is one of contraception types with injection as an effort to prevent pregnancy by means of hormonal injection.according to phenomenon, reproductive couples use contraceptive injection i.e. 51,21%, pills 40,02%, implants 4,93%, Intra Uterine Device (IUD) 2,72%, women surgery method (2,6%), men surgery method (0,3%), and condom (0,6%). From the current prevalence, contraceptive injection is the most chosen by family planning acceptors. Factors affect reproductive women include education, socioeconomic, behaviour, centraception services and family support. To use contraceptive injection effectively, maternity nurses require to deliver counseling and information adequately so that contraceptive injection successfully achieved. Acceptors needs to acquire information relate side effects since basically contraception devices are effective for instance intrauterin device (IUD).Keywords: Reproductive women, contraception, injection
EFEKTIVITAS OLAHRAGA PERNAPASAN TERHADAP PENURUNAN GEJALA ASMA PADA PENDERITA ASMA DI LEMBAGA SENI PERNAPASAN SATRIA NUSANTARA CABANG MEDAN Mardhiah, Mardhiah; Ikhsanuddin Ahmad Hrp
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.685 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6487

Abstract

ABSTRAKAsma merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Asma dapat dikendalikan dengan pengelolaan yang dilakukan secara lengkap, tidak hanya dengan pemberian terapi farmakologis yaitu dengan cara pemberian obat-obatan anti inflamasi tetapi juga menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu dengan cara mengontrol gejala asma. Olahraga pernapasan merupakan salah satu cara untuk mengontrol gejala asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas olahraga pernapasan terhadap penurunan gejala asma pada penderita asma di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan. Desain penelitian adalah quasi eksperimen one group. Sampel sebanyak 7 orang, pengambilan sampel dengan teknik perposive sampling yaitu sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Juni 2009 sampai 5 Juli 2009. Olahraga pernapasan dalam penelitian ini dilakukan secara teratur selama 120 menit per sesi dengan frekuensi 2-3 kali seminggu selama 1 bulan. Pada seluruh responden dilakukan observasi gejala asma mingguan dan bulanan sebelum dan sesudah olahraga pernapasan. Berdasarkan hasil analisa data dengan uji paired t-test menunjukkan adanya perbedaan gejala asma mingguan dan bulanan sebelum dan sesudah olahraga pernapasan. Hasil penelitian adanya penurunan gejala asma yang signifikan setelah olahraga pernapasan secara teratur. Kata kunci: Olahraga pernapasan, gejala asma, asma.ABSTRACTAsthma is an uncurable  but controllable disease. Asthma can be controlled with comprehensive management, not only by giving farmacologic therapy i.e. antiinflamation drugs  but also  use non farmacology therapy i.e. controlling asthma symptoms. Respiratory exercise is one way to control asthma symptoms. The study aims to identify respiratory exercise effectivity for decrease of asthma symptom in Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan (Art of Institute of Respiratory Satria Nusantara branch Medan). the research design is one group quasy experiment. The sample was 7 people with sampling technique used purposive sampling according to research inclusion criterion. The study was conducted between 7th June and 5th July 2009. The respiratory exercise in the study was regularly implemented for 120 minutes each session and 2-3 times weekly for a month. It was implemented weekly and monthly observation of asthma symptom for all respondents pre and post respiratory exercise. According to the result of data analysis with paired t-test show the difference monthly and weekly asthma symptom pre and post respiratory exercise. The result of the study shows significant reduction of asthma symptom after regularly respiratory exercise. Keywords: Respiratory exercise, asthma symptom, asthma
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI BANDA ACEH Sri Intan Rahayuningsih; Rizki Andriani
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.354 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6379

Abstract

ABSTRAKAnak merupakan individu yang berada dalam rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang berkebutuhan khusus tidak akan mencapai tingkat tumbuh kembang seperti anak yang normal. Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus kemungkinan besar akan mengalami stress dan reaksi psikologis negatif lainnya sehingga orang tua memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang positif, dapat mengoptimalkan pengasuhan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penyesuaian diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan metode deskriptif eksploratif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner sebanyak 24 pernyataan dengan nilai reliabilitas 0,666. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa gambaran penyesuaian diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Banda Aceh tahun 2011 berada pada kategori baik dengan persentase 54,05%. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya bantuan dan dukungan terhadap orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sehingga setiap orang tua dapat menyesuaikan dirinya dengan baik dan pengasuhan serta pendidikan anak berkebutuhan khusus dapat berjalan sama seperti anak normal lainnya.Kata kunci: Anak berkebutuhan khusus, penyesuaian diri, orang tua.ABSTRACTChildren are individuals in a range of change of growth and development. Children with special needs will not achieve level of growth and development like normal children. Parents having children with special needs possibly have stress and negative psychologic reaction so that parents need time to self adaptation. Positive self adaptation can optimize parents’ caring for children with special needs. The research aims to identify self adaptation description of parents who have children with special needs by using deskriptive explorative method. The sample were 74 people. Sampling technique used proportional stratified random sampling method. Instrument was used questionnaire with 24 statements containing reliability value 0,666. The result of the study showed that self adaptation description of parents who have children with special needs in Banda Aceh in 2011 was in good category with 54,05%. Recommendation from the research is necessary assistance and support for parents having children with special needs so that they are able to adapt their self well and caring and education for children with special needs will be the same with other normal children.Keywords: Children with special needs, self adaptation, parents.
HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Khairani, Khairani; Ervina, Ervina
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.439 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6488

Abstract

ABSTRAKProses menua yang terjadi pada lansia akan disertai dengan perubahan psikososial. Perubahan psikososial yang terjadi mengakibatkan terganggunya peranan sosial lansia serta menimbulkan ketergantungan dengan orang lain. Oleh sebab itu akan mempengaruhi kualitas hidup lansia sehari-hari. Tujuan penelitian  untuk mengetahui hubungan perubahan psikososial dengan kualitas hidup lansia di Gampong Lamceu Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar tahun 2011. Jenis penelitian  deskriptif dengan desain penelitian cross sectional studi dan cara pengambilan sampel adalah total sampling berjumlah 54 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terpimpin. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Uji hipotesis dilakukan jika p-value dari α (0,05) maka Ho diterima dan bila p-value dari α (0,05) maka Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara merasakan cemas akan kematian dengan kualitas hidup lansia, ada hubungan antara penyakit kronis dan ketidakmampuan dengan kualitas hidup lansia, ada hubungan antara gangguan saraf panca indera dengan kualitas hidup lansia, ada hubungan antara kehilangan hubungan dengan teman-teman atau keluarga dengan kualitas hidup lansia dan ada hubungan antara hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik dengan kualitas hidup lansia. Kata kunci: Perubahan Psikososial, Kualitas Hidup, Lansia. ABSTRACTAging process in elderly will be involved psychosocial change. psychosocial change resulting in social role of elderly and dependency with others. Therefore it can affect the quality of life of elderly. The research aims to identify relationship of psychosocial change with quality of life of elderly in Gampong Lamceu  Kuta Baro Subdistrict Aceh Besar regency in 2011. The study was descriptive with cross sectional study as research design. The sampling technique was total sampling with 54 respondents. Data collection was implemented by guided interview. Data analysis used Chi Square statistics test. Hypothesis test conducted if p-value α (0,05) then Ho accepted and if  p-value   α (0,05) then Ho rejected. The result of the study shows relationship between anxiety of death and elderly’s quality of life, relationship between chronic diseases and dissability with elderly’s quality of life, relationship between sensory disorders with elderly’s quality of life, relationship between loss of relationship with friends or family of elderly’s quality of life and relationship between loss of strength and physical sturdiness with elderly’s quality of life. Keywords : Psychosocial change,  quality of life, elderly. 
DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RSJ ACEH Hasmila Sari
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.91 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6380

Abstract

ABSTRAKDukungan keluarga merupakan pendukung utama yang berperan sangat penting dalam proses penyembuhan pasien skizofrenia terutama untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Sikap keluarga yang tidak menerima pasien skizofrenia atau bersikap bermusuhan dengan pasien akan membuat kekambuhan lebih cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga (dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan penilaian) dengan pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Aceh tahun 2011. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif, teknik pengambilan sampel nonprobability sampling dengan metode purposive sampling dan diperoleh jumlah responden sebanyak 95 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengedarkan kuesioner. Metode analisa data menggunakan uji statistik chi-square. Uji hipotesis dilakukan jika p-valueɑ (0,05) maka Ho diterima dan bila p-valueɑ (0,05) Ho ditolak. Hasil penelitian diketahui terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia (p-value 0,000) yang meliputi hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia (p-value 0,005), hubungan antara dukungan informasional keluarga dengan pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia (p-value 0,002), hubungan antara dukungan instrumental keluarga dengan pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia (p-value 0,000), serta hubungan antara dukungan penilaian keluarga dengan pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia (p-value 0,014). Diharapkan kepada perawat agar lebih melibatkan peran serta keluarga dalam perawatan pasien skizofrenia sehingga keluarga mampu merawat pasien di rumah dan akhirnya dapat memandirikan pasien.Kata kunci: Dukungan keluarga, kekambuhan, skizofrenia.ABSTRACT Family support is one of major which has crucial role in schizophrenia recovery mainly to prevent relaps of schizophrenia. Family behaviour which not accept patient with schizophrenia or hostile behaviour with patient will occur relaps more quickly. The research aims to identify correlation of family support (emotional support, informational support, instrumental support and evaluating support) with relaps prevention for patient with schizophrenia in polyclinic of Aceh government mental hospital in 2011. The research design was descriptive correlative by using nonprobability sampling as sampling techniques with purposive sampling method which resulting 95 respondents. Data collection was conducted by distributing questionnaire. Data analytical method used chi square statistics test. Hypothesis test was implemented if p-valueɑ (0,05) therefore Ho accepted and if p-valueɑ (0,05) Ho rejected. The result of the study showed that there is a significant correlation between family support and relaps prevention for patient with schizophrenia (p-value 0,000) involving correlation between family emotional support and relaps prevention for patient with schizophrenia (p-value 0,005), correlation between family infomational support and relaps prevention for patient with schizophrenia (p-value 0,002), correlation between family instrumental support and relaps prevention for patient with schizophrenia (p-value 0,000), and correlation between family evaluation support and relaps prevention for patient with schizophrenia (p-value 0,014). It is recommended for nurses to get involved the role of family in caring patient with schizophrenia so that family is able to take care patient at home and also empower patient.Keywords: Family support, relaps, schizophrenia.
HUBUNGAN TERAPI RELIGIUS DENGAN STRESS PSIKOSOSIAL PADA LANJUT Ibrahim Hs; Ira Suriani
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.884 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6489

Abstract

ABSTRAKFaktor psikososial pada lanjut usia dapat menimbulkan permasalahan dan berpengaruh terhadap gangguan fisik, sosial, dan mental. Perubahan kondisi psikososial mengakibatkan terjadinya stress psikososial. Terapi religius adalah salah satu teknik yang dikembangkan untuk mengatasi stress yang dikenal dengan psikoreligius. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan terapi religius; bimbingan rohani; doa dan zikir;  dan keyakinan dengan stress psikososial pada lanjut usia di UPTD Panti Sosial Meuligoe Jroh Naguna Banda Aceh 2010. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Pengumpulan data mulai tanggal 29 Juni sampai dengan  2 Juli 2010. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling melalui pendekatan Cross Sectional Study dengan jumlah sampel 41 orang lansia.  Alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk skala likert. Analisa data dilakukan dengan univariat dan bivariat melalui uji statistik Chi-square test ( ). Hubungan terapi religius untuk bimbingan rohani dengan stress psikososial kategori baik (70,70%) (P value=0,029), doa dan zikir dengan stress psikososial katagori baik (63,4 %) (P value=0,038), keyakinan dengan stress psikososial katagori baik (69,5%) (P value=0,017), sehingga didapatkan nilai P value 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan antara terapi religius (bimbingan rohani,doa dan zikir, keyakinan) dengan stress psikososial pada lanjut usia di UPTD Panti Sosial Meuligoe Jroh Naguna Banda Aceh. Kepada instansi terkait disarankan agar dapat mengoptimalkan keperawatan khususnya di bidang gerontik yang berkaitan dengan terapi religius terhadap lansia yang mengalami stress psikososial.  Kata kunci: Terapi religius, stress psikososial, bimbingan rohani, doa dan zikir, keyakinan. ABSTRACTPsychosocial factor in elderly may create problems and affect to mental, social and physical disturbances. Psychosocial change results in psychosocial stress. Religious therapy is one of techniques which developed to overcome stress which known as psychoreligious. The study aims to identify relationship of religious therapy, spiritual guidance, du’a and zikir and faith with psychosocial stress in elderly in UPTD Panti Sosial Meuligoe Jroh Naguna Banda Aceh 2010. The study design was correlative descriptive. Data were collected between 29th June and 2nd July 2010. Sampling technique was used purposive sampling method with cross sectional study approach and the number of sample was 41 elderly. Data collection tool used questionnaire in Likert scale. Data analysis was implemented by univariate and bivariate by means of Chi-square test ( ) statistics test. Relationship of religious therapy in spiritual guidance with psychosocial stress was in good category (70,70%) (P value=0,029), du’a and zikir with psychosocial stress was in good category (63,4 %) (P value=0,038), faith with psychosocial stress was in good category (69,5%) (P value=0,017) thus P value 0,05. The conclusion shows relationship between religious therapy (spiritual guidance, du’a and zikir, and faith) with psychosocial stress in elderly in UPTD Panti Sosial Meuligoe Jroh Naguna Banda Aceh. It is recommended that the institution optimizing nursing particulary in gerontic subject regards religious therapy for elderly facing psychosocial stress. Keywords: Religious therapy, psychosocial stress, spiritual guidance, doa and zikir, faith.
PERSEPSI PERAN PERAWAT PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI DI PSIK – FK UNSYIAH Rachmalia, Rachmalia; Marisa Evi Sinurat
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6381

Abstract

ABSTRAKPeran perawat pendidik dalam pembelajaran klinik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil prestasi belajar yang dapat dinilai dari Indeks Prestasi Kumulatf (IPK) mahasiswa pendidikan profesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran perawat pendidik di tinjau dari 4 sub peran yakni: penguasaan pengetahuan dan keterampilan klinis, penguasaan keterampilan dasar mengajar, kemampuan membentuk hubungan interpersonal dan karakteristik personal dalam proses pembelajaran klinik dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan profesi. Pengumpulan data diambil dengan menggunakan kuisioner terhadap 48 mahasiswa pendidikan profesi angkatan pertama 2011. Hasil penelitian diperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa mayoritas pada kategori memuaskan (85,4%) dan untuk penguasaan pengetahuan dan keterampilan klinis termasuk dalam kategori baik (39,6%), sedangkan tiga kategori lainnya tergolong dalam kategori cukup. Analisa bivariat menunjukkan ada hubungan antara peran perawat pendidik dengan IPK mahasiswa pendidikan profesi (P Value 0,000). Kesimpulan penelitian ini bahwa perawat pendidik untuk pendidikan profesi masih belum maksimal dalam melakukan perannya yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Untuk itu, diharapkan agar perawat pendidik meningkatkan kualitas perannya baik secara formal maupun informal.Kata kunci: peran perawat pendidik, pembelajaran klinik, indeks prestasi kumulatif mahasiswa pendidikan profesi.ABSTRACTThe role of nurse educators in the clinical learning became one of the factors that influence the results of learning achievement that can be seen from grade point average (GPA) of professional education students. This study aimed to know the relationship between the role of nurse educators in the review of the four sub-roles such as: acquisition of knowledge and clinical skills, mastery of basic teaching skills, the ability to form interpersonal relationships and personal characteristics in the clinical learning process of learning achievement of professional education students. Data were collected by using a questionnaire. 48 first graduate from professional education in 2011 were extracted using a total sampling techniquesThe results showed, grade point average (GPA) of professional education students, majority classified in satisfy (85,4%) and for the mastery of knowledge and clinical skills are included in either category (39.6%), whereas the other three categories classified in the sufficient category. Bivariat analyzed results showed that there was a relationship between the role of nurse educators with professional education student GPA (P-value 0.000). It can be concluded that the nurse educator for the professional education is still not maximal in performing its role affecting the student learning achievement. Therefore, nurse educators are expected to improve the quality of the roles both formally and informally.Keywords: role of the nurse educators, clinical teaching, grade point average, professional education students.
PENERAPAN AKUPRESUR PADA TITIK P6 DAN ST36 UNTUK MENURUNKAN MUAL MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING Hilman Syarif
Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.659 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i3.6478

Abstract

ABSTRAKKanker merupakan salah satu penyakit yang insidennya meningkat setiap tahun, termasuk karsinoma nasofaring. Salah satu terapi yang dilakukan pada karsinoma nasofaring adalah kemoterapi dan sering sekali diberikan berupa kemoterapi kombinasi Cisplatin dengan obat kemoterapi lainnya. Efek samping yang sering muncul pada pemberian kemoterapi adalah mual muntah. Mual muntah merupakan hal yang membuat stress bagi pasien dan sering sekali menjadi alasan bagi pasien untuk memilih menghentikan siklus kemoterapi. Jika mual muntah tidak diatasi dengan benar, maka akan dapat menimbulkan dehidrasi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit serta resiko aspirasi peneumonia. Terapi farmakologis antiemetik biasa diberikan untuk mengatasi mual dan muntah, namun banyak pasien yang masih merasakan mual dan muntah.  Oleh karena itu, perlu diberikan intervensi keperawatan atau terapi non farmakologis untuk meminimalkan mual muntah, yaitu akupresur. Studi ini bertujuan untuk memaparkan penerapan akupresur untuk meminimalkan mual muntah akibat kemoterapi pada pasien karsinoma nasofaring yang mendapatkan regimen kemoterapi kombinasi Cisplatin dan 5 Fluoroacil. Jumlah responden yang dikelola sebanyak 5 orang.  Metode dalam studi adalah evidence based nursing practice dengan mengaplikasikan akupresur pada titik P6 dan St36 pada waktu 25 menit sebelum pemberian kemoterapi, selanjutnya diulangi setiap 8 jam, mulai hari pertama sampai hari kelima pemberian kemoterapi. Hasil penerapan terapi ini menunjukkan terjadi penurunan yang bermakna mual muntah setelah dilakukan akupresur bila dibandingkan pada siklus yang tidak dilakukan akupresur (t hitung = 2,53 t tabel = 2,30 pada α = 0,05) . Disarankan kepada para perawat untuk mempelajari akupresur dan manajemen rumah sakit, untuk mempertimbangkan akupresur sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meminimalkan mual muntah akibat kemoterapi.Kata Kunci: akupresur, mual-muntah, kemoterapi ABSTRACTCancer is one of diseases which insidence higher annually including nasopharyng carcinoma. One of therapies which implemented for nasopharyng carcinoma is chemotherapy and oftenly given chemotherapy combination Cisplatin with other chemotherapy drugs. Side effect occuring oftenly on chemotherapy intervention is nausea and vomit. nausea and vomit make stressful for patinets and be reason for patient to stop chemotherapy cyclus. If nausea and vomit are not well handled, it can occur dehydration, electrolyte and fluid balance disturbance and risk of pneumonia aspiration. Antiemetic farmacologic therapy usually given to overcome nausea and vomit, however many patients keep having nausea and vomit. Hence, it needs giving nursing intervention or non farmacologic therapy to decrease nausea and vomit i.e. accupressure. The study aims to explain accupressure application to decrease nausea and vomit of chemotherapy effect for patient with nasopharyng carcinoma that obtain chemotherapy regiment combination of Cisplatin and 5Fluoroacil. The number of respondents was 5 people. The method in the study is evidence based nursing practice by implementing accupressure on P6 and St36 25 minutes pre chemotherapy and afterwards repeatedly each 8 hours between the first day  and the fifth day of chemotherapy implementation. The result of the therapy shows that significant decrease of nausea and vomit after accupressure application compared cycle which not obtained accupressure application (t hitung = 2,53 t table = 2,30 on α = 0,05). It is recommended for nurses to learn accupressure and for hospital management to consider that accupressure as one of nursing interventions to decrease nausea and vomit of chemotherapy effects.                                 Keywords: accupressure, nausea vomit, chemotherapy

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal Vol 10, No 3 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 2 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 1 (2017): Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 2 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 2 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 2 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 1 (2011): Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal More Issue