cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
FIKkeS
ISSN : 19786735     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KRATON PEKALONGAN Wahyu Suci Priyanti
FIKkeS Vol 8, No 1 (2015): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.357 KB)

Abstract

Hemodialisis merupakan suatu proses pengobatan yang kompleks. Pasien yang menjalani terapi hemodialisis menghadapi masalah-masalah dalam menjalani hidupnya karena penyakit ginjal kronik tersebut menimbulkan beberapa dampak antara lain dampak fisik, dampak sosial dan dampak psikologis sehingga memerlukan dukungan terutama dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dukungan sosial keluarga pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Kraton Pekalongan. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik angket. Data dukungan keluarga kami dapatkan dari pasien sebagai responden. Jumlah responden 39 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil uji statistik diperoleh dukungan sosial keluarga pada pasien ginjal kronis yang menjalani hemodialisis sebagian besar (51,3%) kurang dan sebagian kecil (48,7%) baik, dukungan sosial dalam bentuk konkret sebagian besar (51,3%) kurang dan sebagian kecil (48,7%) baik, dukungan sosial dalam bentuk emosi sebagian besar (69,2%) kurang dan sebagian kecil (30,8%) baik, dukungan sosial dalam bentuk saran sebagian besar (51,3%) kurang dan sebagian kecil (48,7%) baik, dan dukungan sosial dalam harga diri pada pasien ginjal kronis yang menjalani hemodialisis sebagian besar (64,1%) kurang dan sebagian kecil (35,9%) baik. Pihak rumah sakit sebaiknya mempertimbangkan hasil penelitian ini untuk membuat Standar Operasional Prosedur pada pasien penyakit ginjal yang menjalani hemodialisis dengan mengoptimalkan peran keluarga sehingga keluarga dapat memberikan dukungan yang baik. Kemudian sebagai perawat hendaknya jangan pernah bosan untuk selalu memberi dorongan pada keluarga agar senantiasa memberikan dukungannya karena sangat dibutuhkan seumur hidupnya.Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronis
GAMBARAN TIPE EMPATI PERAWAT JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU Fatimah -; Veny Elita; Sri Wahyuni
FIKkeS Vol 3, No 2 (2010): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5800.379 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe empati perawat BSJ Tampan Pekanbaru dalam merawat klien gangguan jiwa. Desain penelitian deskriptif sederhana dengan metode survey. Penelitian dilakukan di RSJ Tampan Pekanbaru terhadap 30 orang perawat yang merawat klien gangguan jiwa. Alat ukur yang digunakan kuisioner yang sudah valid dengan 30 pernyataan yang telah diuji reliabilitas. Analisa yang digunakan analisa univariat. Hasil penelitian 17 orang perawat (56,6%) menunjukan tipe empati yang tinggi untuk tanggapan verbal dan 17 orang perawat (56,6%) menunjukan tingkat empati yang rendah pada tipe empati menghormati diri sendiri dan orang lain. Selain itu, rata-rata perawat di RSJ Tampan menggunakan tipe empati prilaku non verbal ditampilkan pada tingkat sedang sebanyak 18 orang (60%) tipe empati menerima dan mendengarkan dengan tingkat rendah 15 orang perawat (50%) sedangkan tipe empati terbuka jujur dan fleksibel tingkat rendah 14 orang perawat (46,6%) Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk diadakan pelatihan komunikasi terapeutik kepada perawat RSJ Tampan Pekanbaru. Kata kunci: empati perawat, merawat klien, gangguan jiwa
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI SMP NEGERI 1 BLADO KABUPATEN BATANG Edy Setiyawan; Ns. Siti Aisah; Ali Rosidi
FIKkeS Vol 5, No 2 (2012): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.91 KB)

Abstract

Perilaku merokok yang semakin marak di kalangan siswa sekolah, dimungkinkan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap terhadap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap siswa perokok dan bukan perokok di SMP Negeri 1 Blado Batang. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif komparasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa perokok dan bukan perokok kelas VII dan VIII di SMP Negeri 1 Blado Kabupaten Batang dengan jumlah 208 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionatestratified random sampling dengan jumlah 141 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji Mann Whitney didapatkan nilai P 0,000 pada pengetahuan dan didapatkan nilai P 0,000 pada sikap, sehingga dinyatakan terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap perokok dan bukan perokok. Siswa perokok ternyata juga memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap bahaya merokok. Oleh karena itu penyuluhan bahaya merokok dimungkinkan kurang efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok. Disarankan kepada kepala sekolah membuat kebijakan dengan memberikan sanksi tegas bagi seluruh siswa sekolah yang merokok di sekolah.Kata kunci : Pengetahuan, sikap, perokok
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG Eni Mulyatiningsih
FIKkeS Vol 7, No 1 (2014): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.166 KB)

Abstract

Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis pada anak. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor baik terhadap anak maupun orang tua dan keluarga. Anak yang dipersiapkan dengan baik sebelum masuk rumah sakit akan mampu menerima keadaan rumah sakit. Dengan dilakukan orientasi sebelumnya, seseorang akan lebih mudah berdaptasi sehingga akan mempengaruhi prilaku selanjutnya dalam mendukung proses perawatan. Tujuan penelitian mengidentifikasi pengaruh orientasi terhadap tingkat kecemasan anak pra sekolah. Desain yang digunakan Quasi eksperimen dengan pendekatan pre post test without controle group design, besar sampel 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara orientasi terhadap tingkat kecemasan pada anak prasekolah di Ruang Anak Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang yaitu dengan p value = 0,000 < ? (0,05). Berdasar hasil tersebut diharapkan rumah sakit dapat menetapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang jelas terkait prosedur penerimaan pasien baru dengan pemberian orientasi sesuai dengan standard disertai sosialisasi dan supervisi yang efektif sehingga dapat dipahami dan dijalankan oleh seluruh pemberi asuhan keperawatan.Kata kunci : Orientasi , kecemasan anak
Penerapan Terapi Spesialis Keperawatan Jiwa: Terapi Kognitif Pada Harga Diri Rendah di RW 09, 11 dan 13 Kelurahan Bubulak Bogor M Fathkul Mubin
FIKkeS Vol 2, No 2 (2009): Keperawatan, Kesehatan, dan Kebidanan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.23 KB)

Abstract

Harga diri rendah bagian dari masalah mental emosional yang secara nasional prevalensinya 11,6%. Pada tingkat propinsi Jawa barat, mental emosional menunjukkan angka tertinggi yaitu 20%, (Riskesda, 2007). Masalah harga diri rendah berada di sebagian besar masyarakat yangbetum mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa secara serius. Menurut Burn (1989) terapi kognitif merupakan terapi yang cepat untuk mengatasi ansietas dan penilaian diri negati (harga diri rendah). Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah: memaparkan penerapan terapi kognitif padapasien harga diri rendah, Metode yang digunakan Qoasi experimen dengan rancangan Time Series Design pada populasi RW 09, 11 dan 13 dengan total sampel 11 pasien.Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian terapi kognitif pada 11 pasien harga diri tendah di RW 09, 11 dan l3 kelurahan Bubulak bersamaan dengan terapi lain yaitu, psiko edukasi, toght stoping dan logo terapi. Hasit pemberian terapi kognitif sangat efektif pada 11 pasien harga diri rendah terutama pada harga diri rendah situasional. llpasien harga diri rendah yang mendapat terapi kognitif menunjukan peningkatan dalam rasa percaya dirinya dan hidup produktif. Berdasarkan analisis statistik didapat pengaruh signifikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi kognitif (pv. A.001)Berdasarkan hasil ini perlu direkomendasikan bahwa terapi kognitif untuk dapat dijadikan standart terapi spesialis kepeiawatan jiwa dan disosialisasikan pada seluruh pelayanan kesehatan: rumahsakit maupun pusat kesehatan masyarakaLKata kunci: harga diri rendah, terapi kognitif
HUBUNGAN FAKTOR KEPADATAN HUNIAN, SOSIAL EKONOMI, DAN PERILAKU KESEHATAN DENGAN PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI KECAMATAN TIRTO, KABUPATEN PEKALONGAN Budi Santoso
FIKkeS Vol 5, No 1 (2012): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.088 KB)

Abstract

Penyakit kusta merupakan penyakit menular menahun yang disebabakan oleh mikobakterium Leprae, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor kepadatan hunian, Sosial ekonomi, dan Perilaku kesehatan dengan penderita kusta di kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan, menggunakan desain diskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulam data terhadap 47 sampel pasien dengan menggunakan instrumen kuesioner. Untuk mengetahui hubungan antara kepadatan hunian sosial ekonomi dan perilaku kesehatan dengan penderita kusta memakai analisis statistik dengan menggunakan uji chi square dengan melihat p value.Hasil uji statistik diskriptif, hampir semua responden kepadatan huniannya tinggi (83 %), hampir semua responden kategori miskin ( 83 % ), dan perilaku mereka cenderung negatif (76,6 %). Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diketahui bahwa : Ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian dengan kejadian kusta dengan p value sebesar 0,002 (< 0,05), dan ada hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dan kejadian kusta dengan p value sebesar 0,002(< 0,05) Ada hubungan yang bermakna antara perilaku kesehatan dengan kejadian kusta dengan nilai p value sebesar 0,000 (< 0,05) . Kesimpulannya bahwa, ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian, faktor sosial ekonomi perilaku kesehatan dengan penyakit kusta di kecamatan Tirto, kabupaten Pekalongan. Perlu penelitian lebih lanjut, tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi penyakit kusta dikecamatan Tirto, kabupaten Pekalongan sehingga angka prevalensi kejadian kusta diwilayah ini bisa menurun.Kata kunci: Kepadatan hunian, sosial ekonomi,perilaku kesehatan , penyakit kusta
HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA S1 ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Alimuddin -; M. Fatkhul Mubin; Sayono -
FIKkeS Vol 6, No 2 (2013): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.847 KB)

Abstract

Prestasi akademik adalah hasil belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana di sekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu, salah satu faktor penentu prestasi adalah motivasi. Jika motivasitinggi, maka usaha untuk mencapai hasil kerja akan tinggi, sehingga prestasi kerja akan tinggi pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi akademik mahasiswa S1 keperawatan universitas muhammadiyah semarang. Penelitian ini adalah merupakan penelitian dengan metode deskriptif analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional, menganalisis hubungan antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi akademik mahasiswa Program Stud iS1 Keperawatan Universitas Muhammadiah Semarang Berdasarkan hasil pengujian menggunakan analisis korelasi rank spearman didapatkan ada hubungan yang bermakna antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi akademik mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadyah semarang. Dengan koefisien korelasi (r), sebesar0, 470 pada signifikansi 0.000 dimana angka signifikansi tersebut kurang dari 5% (Sig.p0.003<0.05) ataur hitung > rtabel. Berdasarkan hal diatas diharapkan kepada mahasiswa untuk mempertahankan motivasi menjadi perawat yang sudah tinggi sebagai pendorong untuk meningkatkan prestasi belajar, Bagi institusi pendidikan supaya memotivasi dan memperkenalkan peran perawat dalam bidang kesehatan dan prospek kerja yang cukup menjanjikan untuk kedepan.Kata kunci: motivasi, prestasi, perawat
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI DESA DUKUH TENGAH KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES Haryanto Adi Nugroho; Dewi Nurdiana
FIKkeS Vol 2, No 1 (2008): Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.159 KB)

Abstract

Latar Belakang : Keaktifan kader mutlak di butuhkan dalam Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) Adanya kejadian luar biasa pada akhir tahun 2000 yang melanda hampir seluruh wilayah di lndonesia banyak disebabkan karena kurangnya pemberdayaan masyarakat memanfaatkan Posyandu. Dari study pendahuluan yang telah dilakukan di Posyandu desa dukuh tengah kecamatan ketanggungan kabupaten Brebes di dapatkan adanya penurunan jumlah kader posyandu yang aktif pada bulan Maret 2007. Dari data statistik sebagian besar masyarakat berpendidikan tamatan SMP Eanyak faktor yang menyebabkan kader posyandu tidak aktif dalam kegiatan posyandu,salah satunya adalah faktor predisposisi yaitu pengetahuan dan motivasi. Tuiuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan motivasi kader posyandu dengan keaktifan kader posyandu di desa dukuh tengah kecamatan ketanggungan kabupaten brebes. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasiyaitu penelitian yang bertuiuan menganalisis hubungan antar variabel dengan metode pendekatan Cross Sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan motivasi kader posyandu, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan kader posyandu. Adapun pengambilan sample menggunakan teknik non probability dengan sample jenuh dimana semua populasi dijadikan sebagai sampel sebanyak 30 kader posyandu, Analisis bivariat menggunakan Korelasi Person Product Moment. Hasil Penetitian: Dari hasil penelitian didapat sebagian besar 22 responden (73,3%) tergolong dalam tingkat pengetahuan yang kurang baik dan 21 responden (70%) yang tergolong memiliki motivasi yang kurang baik serta sebanyak 22 responden (73,3%) yang kurang aktif dalam kegiatan posyandu. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu dengannilai p value: 0,000 dan nilai r: 0,784, serta ada hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader posyandu dengan nilai p value: 0,001 dan nilai r: 0,585. Kesimpulan: hasil uii statistik didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan kader posyandu dengan keaktifan kader posyandu, ada hubungan antara motivasi kader posyandu dengan keaktifan kader posyandu,Kata Kunci: Pengetahuan, motivasi, posyandu.
STUDI FENOMENOLOGIS TENTANG PENERIMAAN ORANGTUA TERHADAP ANAK AUTIS DI SLB NEGERI SEMARANG Dwi Suswanti Anggarini; Tri Hartiti, SKM, M.Kes; Ali Rosidi, SKM, M.Kes
FIKkeS Vol 4, No 1 (2011): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.245 KB)

Abstract

Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan neurologis yang muncul pada saat anak mencapai usia 3 tahun. Orangtua yang mempunyai anak autis, pada umumnya akan mengalami berbagai macam perasaan, antara lain perasaan menyangkal, menangis, stress, dan sedih. Keberadaan anak autis dalam suatu keluarga dapat memberikan pengaruh pada sikap penerimaan orang tua terhadap anaknya yang autis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengalaman orangtua dalam menerima kondisi anaknya yang autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, yang menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Populasi yang diteliti yakni seluruh orangtua yang memiliki anak autis di SLB Negeri Semarang dan menggunakan sampel sebanyak 6 orangtua yang diambil secara Purposive Sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman orangtua dalam menerima anaknya yang autis ditunjukkan dari cara mereka (orangtua) merawat anaknya layaknya anak anak normal pada umumnya, seperti memandikan, menyuapi, menemani belajar, serta mengajak anak bermain. Adapun kendala mereka (orangtua) dalam merawat anaknya yang autis, antara lain perilaku hiperaktif anak yang kadang tidak dapat dikendalikan, terbatasnya sarana terapi, serta kondisi financial keluarga yang kurang mendukung. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan dalam merawat anaknya yang autis tersebut, orangtua lebih memperhatikan diit (diit khusus anak autis) untuk mengurangi perilaku hiperaktif anak dan orangtua akan selalu berpikir secara kreatif dalam menciptakan sesuatu yang baru untuk mengoptimalkan upaya penyembuhan sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian mereka terhadap anaknya yang autis.Kata Kunci : Autisme, Orangtua, Penerimaan
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN Asep Dwi Prasetyo
FIKkeS Vol 8, No 1 (2015): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.3 KB)

Abstract

Faktor faktor tersebut adalah pengetahuan, citra tubuh, dukungan keluarga/praktek sosial, status ekonomi, kebudayaan, pilihan pribadi (motivasi), dan kondisi fisik. Berdasarkan survei pendahuluan pada tanggal 8 September 2012 didapatkan bahwa jumlah siswa kelas I-6 sebanyak 205 orang, sedangkan data jumlah anak kelas I sebanyak 37 orang dan kelas II sebanyak 38 anak yang rata-rata berusia antara 6-7 tahun. Tujuan penelitian : Hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara kota Pekalongan Metode yang digunakan pada penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental dengan sampel penelitian ini adalah siswa SD berjumlah 75 orang.Hasil diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa di SDN Panjang Wetan IV sebagian besar baik sebanyak 49 orang (65,3%), dukungan keluarga siswa di SDN Panjang Wetan IV sebagian besar mendukung sebanyak 39 orang (52,2%), personal hygiene siswa di SDN Panjang Wetan IV sebagian besar bersih sebanyak 73 orang (97,3%), terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV dengan nilai p value 0,021, terdapat hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV dengan nilai p value 0,034.Saran bagi penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel baru berupa karakteristik responden, motivasi yang berhubungan dengan personal hygiene., bagi ilmu keperawatan (Profesi), perlu adanya peningkatan dalam ilmu kesehatan yang berhubungan dengan kebersihan diri pada anak untuk meningkatkan status kesehatan anak, serta bagi sekolah untuk meningkatkan dan mempertahankan lagi personal hygiene siswa yang belum sesuai atau tidak baik dan memberi masukan dalam meningkatkan pengetahuan siswa dalam melakukan personal higiene melalui upaya seperti memasukkan materi kesehatan dalam kurikulum dan lombaKata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Page 5 of 11 | Total Record : 102