cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Cakrawala Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 24428620     DOI : -
Core Subject : Education,
Cakrawala Pendidikan (CP) merupakan jurnal ilmiah kependidikan. Jurnal ini menerbitkan berbagai artikel tentang kajian ilmiah dan hasil penelitian pendidikan baik dalam pengertian luas (pendidikan secara umum) maupun khusus (menunjuk pada bidang-bidang studi tertentu). Pemuatan suatu artikel diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep keilmuan dan aplikasinya atau pada pemahaman pendidikan di Indonesia. Jurnal CP terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu edisi Februari, Juni, dan November, diterbitkan oleh LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV" : 13 Documents clear
PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI MELALUI TEMATIK UNIT Siamet Suyanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.584 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9206

Abstract

Proses pernbelajaran anak usia awal sebaiknya terintegrasi, yaitutidak mernandang bidang studi secara terpisah, tetapi saling terikat satusarnalain. Anak dipandang sebagai orang yang baru pertarna rnelihatdunia. Bagi rnereka tidak ada keterpisahan antar IPA, IPS, rnaternatika,bahasa, dan lain-lain. Anak belajar sernua itu pada saat yang sarna darihasil interaksinya dengan lingkungan. Oleh karena itu pendekatanpernbelajaran terintegrasi lebih terasa pas digunakan untuk pernbelajarananak usia awal.Ide inilah yang barangkali rnengilharni penyusunan kurikulurn SDunluk tidak rnernasukkan rnata pelajaran IPA secara eksplisit kedalarnkurikulurn SD 1994 untuk kelas satu sarnpai dengan kelas tiga. Ketidaktercanturnan IPA tersebut hendaknya tidak diartikan bahwa rnata pelajaranIPA dihapus, tetapi IPA diintegrasikan kedalarn rnata pelajaran lainseperti agarna, bahasa Indonesia, rnaternatika, dan lain-lain. Konsentrasinya,guru harus marnpu rneng-integrasikan IPA kedalarn rnatapclajaranlain, kalau tidak il1gin IPA benar-benar terhapus.Salah satu cara untuk rnernungkinkan teIjadinya pernbelajaran IPAterintegrasi ialah rnelalui Ternatik Unit. TU rnerupakan serangkaianterna-tcma tersebut digunakan sebagai topik-topik dalam proses pembelajaran.Oleh karena sernua tema berasal dari satu terna pokok, makaproses pernbelajaran terasa lebih padu. Dengan pengambilan terna pokokyang rnenarik yang sedang teIjadi dan menyentuh kehidupan anak, rnakaproses pembelajaran rnenjadi lebih bermakna dan lebih rnudah dipahamioleh anak.
BAHASA INDONESIA SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN PENALARAN SUATU TINJAUAN FILOSOFIS Khaerudin Kurniawan
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.096 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9205

Abstract

Sebagai makhluk rasionaI, manusia tidak dapat bernalar tanpabahasa., Penalaran dan bahasa ibarat sekeping mata uang. Di satu sisi iatampaksebagai bahasa, tetapi di sisi lain iajuga tampak sebagai penalaran.Bahasa (Indonesia) sebagai sarana pengembangan penalaran harusmemiliki sifat-sifat: singkat, jelas, lengkap, teliti, dan sistematis. Penalaranitu berada dalam otak manusia dan tidak dapat diketahui oIeh siapapun. Penalaran baru dapat diketahui oleh sesama manusia apabila sudahdiaktualisasikan dalam salah satu bahasa baik lisan maupun tulisan.. Dalam aktivitas bernalar, bahasa yang disampaikan tentu harusbenar dan logis. Suatu pernyataan dikatakan benar apabila didukung olehfakta dan sebaliknya (salah) apabila tidak'ada fakta di dalamnya. Olehkarena itu, bahasa yang baik dapat menjadi pernyataan yang baik pula.Dan, hal ini hendaknya memperhatikan syarat-syarat struktur bahasaagar muc!ah dipahami artinya dengan memperhatikan syarat logika,sehingga ada relevansi antara pernyataan (konsep) dengan kenyataan(realitas). '
SASTRA SEBAGAI SARANA MENGEMBANGKAN RANAH AFEKTIF SISWA Anwar Efendi
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.029 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9200

Abstract

Kenyataan membuktikan bahwa ranah afektif merupakan bagianyang dirasakim kurang mendapat perhatian dalam proses pendidikan. Halitu mengakibatkan siswa kurang memiIik:i pertimbangan rasa dan kepekaan.Berbagai perilaku yang menunjukkan agresivitas, penggunaanobat-obatan terlarang, kekerasan, kekejaman dan kecenderungan tindakankriminaIitas sebagaian besar bersumber dari adanya rasa "hampa"harga diri pada diri siswa. IMenghdapai kondisi demikian itu, pendidikan moral agamamutIak diperlukan sebagai sarana penanaman niIai-niIai serta normanormabudi pikerti. Di samping itu, salah satu hal yang perlu diperhatikanadaIah masaIah pendidikan kesenian.Termasuk dalam kesenian salah satunya adalah sastra. Pengenalandan pemahaman terhadap sastra melaIui proses pendidikan yang terusmenerus dengan dunia sesama yaitu dunia manusia dan kemanusiaan.Dalam arti itulah sastra sebagai pemancar berbagai nilai dan bisa menjadisumber pengilhaman tentang kebajikan (virtue) dan kebajikan (wisdom).Melalui pemanfaatan nilai-nilai dalam sastra, akhirnya akan tercapaikondisi homo humanus, yaitu manusia yang mempunyai jiwa haIus,manusia yang berbudaya di samping tetap mengembangkan ilmu pengetahuandan teknologi. Dengan demikian akan terjadi keseimbanganantara dimensi jasmaniah dan rohaniah dalam diri siswa sebagaimanayang dikehendaki dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.
PERANAN MIKROBA DALAM PENGOMPOSAN LIMBAH ORGANIK DENGAN CACING TANAH H. Yulipriyanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.438 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9211

Abstract

Penanganan limbah organik dengan pengomposan merupakancara-eara yang sudah umum dilakukan oleh masyarakat. Oleh sebab iluseolah-olah tidak ada masalah dalam menerapkan teknologi perigomposanunluk mengelola limbah organik. Namun demikian ada hal-hal yangmasih jarang mendapat perhatian, yaitu mengenai komponen-komponenyang terlibat dalam pengomposan limbah organik dan metode-metodepengomposan lainnya.Pengomposan merupakan proses biokemik dan biologik, sehinggaberbagai bahan organik akan menjadi stabil setelah mengalami perombakanoleh organisme hidup khususnya mikroba. Pengomposan yangmenggunakan cacing tanah, tenlu berbeda dengan apabila tidak menggunakancacing tanah. Peranan mikroba barangkali menjadi lebili kecil ataulebih besar dengan adanya cacing tanah, atau mungkin saling bekerjasama sehingga antara mikroba dan cacing tanah saling berasosiasi dalammelakukan dekomposisi.Mikroba disinyalir melakukan dekomposisi terhadap senyawasenyawaorganik resisten yang tidak dapat atau suIit dirombak olehcacing tanah, yang sekaligus juga menyediakan bahan makan bagi cacirigtanah. Demikian pula cacing tanah memberikan kondisi lingkungan yangdisukai mikroba melalui kemampuannya menetralisir keadaan lingkunganyang sama sehingga menjadi lebih alkalis.
PERANAN INDUSTRI DAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENEMUAN, INOVASIDAN ALm TEKNOWGI MENUJU HAK CIPTA DAN HAK PATEN Soenarto Soenarto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.038 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9212

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan olehmanusia untuk mengatasi kesuIitan-kesuIitan dan memenuhi kebutuhanhidup. Bangsa atau manusia di negara maju dapat memanfaatkan teknologimutakhir, sementara sebagian besar manusia yang lain menanggungdampak negatif sebagai akibat penerapan teknologi. Manusia mencarialternatif teknologi yang akan dikembangkan dan diterapkan, denganmelakukan pengkajian terhadap teknologi, agar dapat memanfaatkanteknologi seoptimal mungkin dengan mengantisipasi dampak negatifyang mungkin teIjadi.JImu pengetahuan manusia terdiri dari 4 ranah: Descriptive,Prescriptive, Ponnal Knowledge dan Praxiology, mempunyai hubungantimbal balik dengan kehidupan manusia yang memiliki empat sistemideology, sociology, technology, dan environment. Pengembangan danpenerapan IPTEK bersumber dari penemuan dan inovasi, atau lewat alihteknologi dari negara maju dengan mempertimbangkan keuntungan danresiko yang mungkin teIjadi. Penemuan dan inovasi yang dilakukan olehpara perguruan tinggi, perIu ditunjang dan didukung oleh peraturan danpengakuan legalitas hak cipta dan paten sebagai intelectual right.Beberapa keiJdala yang dialaroi perguruan tinggi dalam mewujudkanhak cipta dan hak paten terhadap hasil temuan: (1) kurang tersedianyadana, (2) rendahnya motivasi untukpenelitian dasar, (3) belummemadainya penghargaan fmansiil terhadap penemuan,(4) terbatasnyatenaga profesional dalam penelitian dasar, (5)penelitian di perguruantinggi kurang terkait dengan teknologi yimg diterapkan industri, (6)pemahaman tentang hak paten dan hak cipta masih kurang, dan (7)belum ada upaya nyata untuk memasyarakatkan peraturan hak cipta danhak paten di lingkungan kampus. , .Ada tiga hal yang perIu diperhatiklin dalam pengusulan hak ciptadan hak paten: persyaratan, organisasl, dan prosedur pelaksanaan.Prosedur pengajuan usulan melalui 4 tahapan: (a) usulan pengajuanpenemuan; (b) kelengkapan lampiran bukti hasil temuan, gambar disaindari hasil penemuan, dan pernyataan tentang hasil temuan; (c) menyampaikanusulan kepada Ketua Jurusan dan Dekan, dan diteruskan ke panitiadaerah; (d) pengesahan oleh Rektor dan diajukan ke Panitia Nasionallewat Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN JASMANI Wawan S. Suherman
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.238 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9202

Abstract

Pengorganisasian rencana program dituangkan ke dalam suatukurikulum Pendidikan Jasmani, sebagai suatu bidang studi yang mempunyaikedudukan penting dalam pendidikan, mengenal beberapa modelkurikulum yang dipergunakan untuk membentuk dan mendesain programnya.Berdasarkan hasil kajian dan penelitian praktik pendidikan jasmanidi masa lalu dan pada masa kini, terdapat lima model yang berkembangdan dipergunakan dalam mendesain program pendidikan jasmani.Model dimaksud adalah pendidikan olahraga, pendidikan kebugaran,analisis gerakan, perkembangan, dan "personal meaning". Tidak adasatupun model yang paling baik, karena kelima model mempunyaiperbedaan dalam pendefmisian tujuan, struktur program, definisi dasarmempunyai perbedaan dalam pendefinisian nilai yang paling dominimdipergunakan.Kelima model kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan.Kelebihan dan kekurangan setiap model, serta karakteristik setiap modelperlu dicermati dan dipelajari agar perencana dan pembuat kurikulumbehati-hati dalam menentukan berhati-hati dalam menentukan pilihan.Pilihan dan pembuatan kurikulum harus pula didasarkan atas trendpendidikan yang sedang berkembang, kebijakan, kondisi masyarakat,minat dan kebutuhan peserta peserta didik, dan biaya serta ketersediaansumber daya manusia.
IMAM AL-KHUMAINI DAN NEGARA REPUBLIK ISLAM IRAN Ajat Sudrajat
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.756 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9201

Abstract

Negara-negara di Timur Tengah merupakan negara yang mayaritaspenduduknya beragama Islam. Tetapi diantara sekian banyak ne'gataIslam di Timur Tengah, yang menyatakan dirinya sec.~ra tegas sebagainegara 'Islam' dalam konstitusinya ac!alah negara Iran. Iran telahmemproklamirkan dirinya dengan nama Republik Islam iran.Keberadaan negara Republik.Islam Iran'tieperti sekarang ini,kiranya tidak terlepas dari peran.yang t~lahdimainkanoleh Imam alKhumaini.Revolusi Iran yang terjadi pada tahun 1979, dan akhirnyamenggulingkan pcmerintahan Shah Pahlevi, adalah karena peran Imamal-Khumaini. AI-Khumaini menjadi demikian kuat kedudukannya dalampembentukan negara Republik Islam. Kekuatan Imam al-Khumainibarangkali tidak bisa dilepaskan juga dengan sejarah panjang pe.tjalananumat Syi'ah itu sendiri, baik di Iran maupun umat Syi'ah secara keseluruhan.Adapun yang kemudian menjadi penting dari keberadaan Imamal-Khumaini adalah karena kemampuannya memberikan tafsiran baruterhadap doktrin Imamah, yang merupakan doktrin pokok dalam ajaranSyi'ah. Imam al-Khumaini telah berhasil membangun suatu teeri politikatas dasar doktrin Imamah yang dipadukan dengan teori politik modem.Karena keberhasilannya itu, maka kemudian lahirlanh corak sistempemerintahan teo-demokrasi seperti Republik Islam Iran, di manakedudtikan seorang 'Faqih' demikian kUlit.
ANTISIPASI DAMPAK SIARAN TERHADAP POLA PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA Kus Eddy Sartono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9199

Abstract

Kehadiran teknologi antene parabola yang memungkinkan penerimaansecara langsung siaran televisi negara tetangga sem semakinmarakanya televisi swasta di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihankepada pemirsanya. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimanadampak siaran-siaran televisi tersebut terhadap perilaku anak-anak,sem upaya apa yang hams ditempuh keluarga guna meredam dampakdainpakyang tidak diinginkan.Televisi merupakan salah satu media elektronik yang digemarianak-anak, di samping karena praktis dan efIsien, televisi juga mempunyaisifat audio visual yang punya daya tarik. Media televisi bagi anakanakmempunyai fungsi sebagai media fantasi, media diversi dan medmintruksi. Sebagai media instruksijika dikaitkan dengan kenyataan tingginyafrekuensi anak-anak menonton televisi, maka televisi merupakanmedia yang mempunyai posisi strategis bagi pengembangan kepribadiananak. Mengupas masalah dampak televisi' terhadap perilaku anak.Mengupas masalah dampak televisi terhadap perilaku anak, Himmeletberpendapat bahwa melalui teIevisi anak-anak diajari mengenal nilai-nilailuhur masyarakatnya, tetapijuga disuguhi nilai-nilai lain yang menuntutmereka untuk memberikan makna sendiri, justru di sini pentingnya perahkeluarga, agar tidak teJjadi sosialisasi yang keliru. Hal ini sejalan denganpemikiran Robert Coles bahwa situasi keluargalah yang menjadi variabelmoderator hubungan antara tayangan di televisi dengan perilakutertentu anak-anak. Anak-anak dari keluarga yang berk~'alitas kehidupanrendah sangat peka dan rawan terhadap pengaruh yal.,"': ditimbulkansiaran buruk televisi.Pendidikan dalam keluarga merupakan inti fondasi dal uendidikansecara keseluruhan, agar pendidikan anak dalam kelua16a dapatberIangsung dengan baik ada sejumlah asas yang perIu diperhatikanyaitu: pendidikan agama, kasih sayang, perkembangan anak, situasikondusif, pembentukan kebiasaan, keteladan, motivasi dan bimbinganserta komunikasi.
PACING DAN OBAT KONTRASEPSI Djukri Djukri
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9214

Abstract

Pacing adalah nama daerah (Jawa) suatu tanamanjenis Costusspeciosus (Koen) Sm, merupakan tumbuhan yang tumbuh liar, dapatditemukan di Asia Tenggara termasuk Semenanjung Melayu dan Indonesia.Tumbuhan tersebut biasanya didapatkan di pinggir-pinggir hutan,tetapi kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias' di pekarangan dan dibeberapa daerah digunakan sebagai tanainan ohat ttadisionaI.. Rimpang dan biji tanaman pacing mengandung diosgenin yaitusenyawa steroid yang di dalam tumbuhan sebagai senyawa saponinsteroid yang disebut dioscin. Diosgenin mempunyai rumus bangunsteroid yang khas yakni mempunyai inti berkerangka siklopentanoperhidrofenantrene. Diosgenin merupakan prekursor hormon progesteronyang dapat disintesis di dalam jaringan tubuh mamalia.Hasil uji aktivitas bahan aktif pada tikus putih yang diberikansecara oral dalam bentuk ekstrak kasar memberikan efek gangguanperkembangan sel folikel ovarium. Bertolak dari hasil penelitian yangterdahulu, upaya-upaya Ianjut yang dapat dilakukan untuk memantapkanpemanfaatan bahan aktif pada tanaman pacing untuk pembuatan obatkontrasepsi antara lain mengisolasi secara mumi dio$genin dan mencobakanlagi secara farmakologik baik pada tikus putih atau pada hewanuji yang mempunyai hubungan kekerabatan lebih dekat dengan manusia(misalnya kera).*) Artikel ini diangkat dari bagian thesis 8-2 penulis(1984)
PRAGMATIK DAN ASPEK-ASPEKNYA DALAM PENGAJARAN BAHASA INDONESIA Sudaryanto, Sudaryanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9204

Abstract

Suara sumbang tentang penguasaan bahasa Indonesia sampaidewasa ini masih sering terdengar, bahwa penggunaan bahasa Indonesiamasih rendah, termasuk siswa dan mahasiswanya. Untuk itu, tidakmengherankan apabila Soeharto, Presiden Republik Indonesia mencanangkanGerakan Disiplin Nasional, pada tanggal 20 Mei 1995, yang diantaranya berisi agar digunakan bahasa Indonesia dengan baik danbenar. Dalam rangka upaya menyukseskan penggunaan bahasa Indonesiadengan baik dan benar bagi para siswa di sekolah, yaitu dengan digantinyaGBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1984 dengan GBPP Bahasa danSastra Indonesia 1994.lsi GBPP Bahasa Indonesia dari kedua kurikulum tersebut sangatberbeda. Apabila di dalam Kurikulum 1984 sajian materi masih tampakbersifat struktural, yang terdiri dari enam pokok bahasan, di dalamKurikulum 1994 tidak demikian halnya. lsi GBPP Bahasa IndonesiaKurikulum 1994, yang terdiridari aspek pcmahaman, penggunaan, dankebahasaan lebih menyaran pada penerapan pendekatan komunikatif.Makalah ini di samping berusaha sedikit menguak perbedaan dan persamaanantara GBPP Bahasa Indonesia kedua kurikulum di atas, jugaberusaha membahas persamaan pengajaran bahasa Indonesia denganpendekatan pragmatik dengan pendekatan komunikatif. Pembahasanselanjutnya ialah adanya aspek-aspek pragmatik karena aspek-aspek initerdapat pada Kurikulum 1984 ataupun pada Kurikulum 1994.Dengan pengajaran aspek-aspek pragmatik yang dil;lkukan secarabcnar, terutama dengan penerapan pendekatan komunikatif, diharapkanakan menjadikan siswa mampu dan terampil berbahasa Indonesia denganbaik dan benar. Dikatakan demikian, oleh karena dengan cara demik,iansiswa akan terlatih menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan fungsifungsibahasa Indonesia itu sendiri,

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

1996 1996


Filter By Issues
All Issue Vol 42, No 3 (2023): Cakrawala Pendidikan (October 2023) Vol 42, No 2 (2023): Cakrawala Pendidikan (June 2023) Vol 42, No 1 (2023): Cakrawala Pendidikan (February 2023) Vol 41, No 3 (2022): Cakrawala Pendidikan (October 2022) Vol 41, No 2 (2022): Cakrawala Pendidikan (June 2022) Vol 41, No 1 (2022): Cakrawala Pendidikan (February 2022) Vol 40, No 3 (2021): Cakrawala Pendidikan (October 2021) Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021) Vol 40, No 1 (2021): Cakrawala Pendidikan (February 2021) Vol 39, No 3 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 3, OCTOBER 2020 Vol 39, No 2 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 2, JUNE 2020 Vol 39, No 1 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARY 2020 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 3, OCTOBER 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 2, JUNE 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARY 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2018, TH.XXXVII, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2017, TH.XXXVI, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2017, TH. XXXVI, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2017, TH. XXXVI, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2016, TH. XXXV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2016, TH. XXXV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2016, TH. XXXV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2015, TH. XXXIV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2015, TH. XXXIV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2015, TH. XXXIV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN OKTOBER 2014, TH. XXXIII, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN JUNI 2014, TH. XXXIII, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2014, TH. XXXIII, NO. 1 No 3 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN NOVEMBER 2013, TH. XXXII, NO. 3 No 2 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Juni 2013, Th. XXXII, No. 2 No 1 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Februari 2013, Th. XXXII, No. 1 No 3 (2012): Cakrawala Pendidikan edisi November 2012, Th. XXXI, No. 3 No 2 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Juni 2012, Th. XXXI, No. 2 No 1 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2012, Th. XXXI, No. 1 No 3 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI NOVEMBER 2011, Th. XXX, No. 3 No 1 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2011, Th. XXX, No. 1 No 2 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN Mei 2011, Th. XXX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 3 (2010): Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 No 2 (2010): Cakrawala Pendidikan, Juni 2010, Th. XXIX, No. 2 No 3 (2010): Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 1 (2010): Cakrawala Pendidikan Edisi Februari 2010 No 3 (2009): Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3 No 2 (2009): Cakrawala Pendidikan, Juni 2009, Th. XXVIII, No. 2 No 1 (2009): CAKRAWALA PENDIDIKAN, Februari 2009, Th. XXVIII, No. 1 Vol 2, No 2 (2008): Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2 Vol 1, No 1 (2008): Cakrawala Pendidikan, Februari 2008, Th. XXVII, No. 1 No 3 (2008): Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3 Vol 3, No 3 (2007): Cakrawala Pendidikan, November 2007, Th. XXVI, No. 3 Vol 2, No 2 (2007): Cakrawala Pendidikan, Juni 2007, Th. XXVI, No. 2 Vol 1, No 1 (2007): Cakrawala Pendidikan, Februari 2007, Th. XXVI, No. 1 No 3 (2006): Cakrawala Pendidikan, November 2006, Th. XXV, No.3 No 2 (2006): Cakrawala Pendidikan, Juni 2006, Th. XXV, No.2 No 1 (2006): Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No.1 No 3 (2005): Cakrawala Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No.3 No 2 (2005): Cakrawala Pendidikan, Juni 2005, Th. XXIV, No.2 No 1 (2005): Cakrawala Pendidikan, Edisi Februari 2005, Th. XXIV, No.1 No 3 (2004): Cakrawala Pendidikan edisi November 2004, Th. XXIII, No.3 No 2 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2004, TH. XXIII, NO. 2 No 1 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2004, TH. XXIII, NO. 1 No 3 (2003): Cakrawala Pendidikan edisi November 2003, Th. XXII, No. 3 No 2 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2003, TH. XXII, NO. 2 No 1 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2003, TH. XXII, NO. 1 No 3 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI NOVEMBER 2002, TH. XXI, NO. 3 No 2 (2002): Cakrawala Pendidikan edisi Juni 2002, Th. XXI, No. 2 No 1 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2002,TH XXI. NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2000,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1982,TH.II CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1981,TH.I CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1981,TH.I More Issue