cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Cakrawala Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 24428620     DOI : -
Core Subject : Education,
Cakrawala Pendidikan (CP) merupakan jurnal ilmiah kependidikan. Jurnal ini menerbitkan berbagai artikel tentang kajian ilmiah dan hasil penelitian pendidikan baik dalam pengertian luas (pendidikan secara umum) maupun khusus (menunjuk pada bidang-bidang studi tertentu). Pemuatan suatu artikel diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep keilmuan dan aplikasinya atau pada pemahaman pendidikan di Indonesia. Jurnal CP terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu edisi Februari, Juni, dan November, diterbitkan oleh LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1" : 14 Documents clear
The Influence of Traditional Games-Based and Scientific Approach-Oriented Thematic Learning Model toward Creative Thinking Ability Sekar Purbarini Kawuryan; Woro Sri Hastuti; Supartinah Supartinah
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.272 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.18323

Abstract

This study aims at determining the effect of traditional games-based and scientific approach-oriented thematic learning model toward creative thinking ability. The population of the study was all of the fourth-grade students of the elementary school in Gugus Mergangsan which amounted to 265 children. The sample of the research were the elementary students coming from 2 different schools, but have the same criteria, ie the characteristics of students were relatively homogeneous, the whole school has been used the Curriculum 2013, the similarity of available facilities, both private and public status. The sampling technique was done by cluster random sampling. Technique of collecting data using observation sheet and test. Data were analyzed using t test. The results show that the significance value of independent test t count is 0.004 t table 0.05. Therefore, the post-test score as a result of the learning in the experimental class has a significant difference compared to the control class. Thus it can be concluded that traditional games-based and scientific approach-oriented thematic learning model proved to significantly contribute to improving students' creative thinking ability.Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Berbasis Permainan Tradisional dan Scientific Approach Terhadap Kemampuan Berpikir KreatifAbstrak:  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  model  pembelajaran  tematik  berbasis permainan tradisional dan berorientasi scientific approach terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SD.  Populasi  penelitian  adalah  seluruh  siswa  kelas  IV  sekolah  dasar  di  Gugus  Mergangsan  yang berjumlah 265 anak. Sampel penelitiannya adalah siswa SD yang berasal dari 2 sekolah yang berbeda, tetapi  memiliki  kesamaan  kriteria,  yaitu  karakteristik  siswa  relatif  homogen,  keseluruhan  sekolah telah menggunakan Kurikulum 2013, kesamaan fasilitas yang tersedia, baik berstatus swasta maupun negeri. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Teknik pengumpulan data  menggunakan  lembar  observasi  keterlaksanaan  model  dan  tes.  Data  dianalisis  menggunakan ttest.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  nilai  signifikansi  uji  independen  tttest  diperoleh  thitung sebesar  0.004ttabel  0.05.  Oleh  karena  itu,  nilai  post-test  sebagai  hasil  dari  pembelajaran  di  kelas eksperimen memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran tematik berbasis permainan tradisional dan berorientasi scientific  approach  terbukti  secara  signifikan  memiliki  kontribusi  terhadap  peningkatan  kemampuan berpikir kreatif siswa.Kata Kunci: model pembelajaran tematik, permainan tradisional, scientific approach, kemampuan berpikir kreatif
Foster a Culture of Literacy Through Increased Reading Interest in Village Communities Muslimin Muslimin
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.303 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.17141

Abstract

Abstract: This study aims to (1) describe in depth the causes of low reading interest of the community, especially the younger generation of school age, (2) to diagnose various causes of low reading interest, and (3) to find a model of reading activities that can encourage people to read so that the culture especially in the young generation of school age in the Village of Tabongo, district Tabongo, District East of Gorontalo. The methods used in this study qualitative method in the form of case studies by examining events or events related to reading interest and culture literacy. The technique of collecting data through observation, interviews, recording of data and images. Data analysis techniques, namely present, analyze, decompile, and exposes the data as is associated with the interests and culture of reading society. The research results showed that the reading interest in the community is still classified as low, because not yet available the means to read, educational level of the average graduate community primary school, dropping out of school, and lack of knowledge in literacy. To increase interest in reading in order to foster a culture of literacy needs to be carried out various strategies program that can reach out to all levels in society, namely the provision of means of library the village-based IT, student involvement KKN to teach how to read and write for two or three months, will need to work closely with nearby schools to grant access to the community dropped out from school in order to get a chance to learn.Keywords: interest in literacy, culture, reading, Gorontalo PENUMBUHAN BUDAYA LITERASI MELALUI PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT DESA Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan secara mendalam penyebab rendahnya minat baca masyarakat khususnya generasi muda usia sekolah; (2) mendiagnosis berbagai penyebab rendahnya minat membaca masyarakat; dan (3) menemukan model kegiatan membaca yang dapat mendorong masyarakat agar mau membaca sehingga terwujud budaya literasi khususnya pada generasi muda usia sekolah di Desa Tabongo Timur, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo. Pedekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan meneliti kejadian atau peristiwa terkait dengan minat baca dan budaya literasi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan rekaman data. Teknik analisis data dilakukan lewat penyajian, analisis, uraian, dan pemaparan data terkait dengan minat dan budaya membaca masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat membaca masyarakat masih tergolong rendah karena belum tersedia sarana untuk membaca, tingkat pendidikan masyarakat rata-rata tamatan sekolah dasar, putus sekolah, dan buta aksara. Untuk meningkatkan minat baca guna menumbuhkan budaya literasi perlu dilakukan berbagai strategi program yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, seperti penyediaan sarana perpustakaan desa berbasis IT, pelibatan mahasiswa KKN untuk mengajar baca tulis selama dua sampai tiga bulan, perlu kerja sama dengan sekolah terdekat untuk memberikan akses kepada masyarakat putus sekolah guna mendapatkan kesempatan belajar.Kata Kunci: minat baca, budaya, literasi, Gorontalo
Building Student’s Understanding of Exponent Concept Using the Growth of the Human Eka Susanti; Zulkardi Zulkardi; Yusuf Hartono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1473.462 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.17800

Abstract

This research is aimed to create a learning trajectory of exponential concept using the context of cell division in the human body. Design research was chosen as the research method consisting of three main phases. This research was conducted in class IX in a public junior high school in Palembang. The result showed the design activity can encourage students to look at the form of duplication  through modeling (charts/schemes) that students make themself, the students had the idea to count the number of tillers cells that are formed as a result of cleavage then applymultiples to determine the number of seedlings of the new cell. from the multiple of numbers, the idea of putting it into the form of repeated multiplication takes students into the definition of the power to a number, and then the properties of exponential forms.Desain Pembelajaran Materi Eksponen Dengan Konteks Perkembangan Tubuh ManusiaPenelitian  ini bertujuan  untuk menghasilkan lintasan belajar konsep eksponensial menggunakan konteks pembelahan sel yang terjadi pada perkembangan tubuh manusia untuk membantu pemahaman siswa tentang konsep eksponen. Metode penelitan ini menggunakan desain riset yang terdiri dari tiga tahapan. Penelitian dilaksanakan di kelas IX (yaitu, 6 siswa pada pilot experiment dan 32 siswa pada teaching experiment) SMP Negeri di Palembang. Data dikumpulkan dengan teknik rekaman video, wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes (pretes dan postes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang dirancang dapat mendorong siswa untuk melihat bentuk penggandaan yang terjadi melalui pemodelan (bagan/skema) yang siswa buat sendiri, siswa memiliki ide untuk menghitung jumlah anakan sel yang terbentuk sebagai hasil pembelahan kemudian menggunakan bilangan kelipatan untuk menentukan banyak anakan sel yang baru. Dari bilangan kelipatan, muncul ide untuk menyatakannya kedalam bentuk perkalian berulang yang membawa siswa ke dalam definisi bentuk pangkat. Pada akhir pertemuan, siswa  menemukan sifat operasi bilangan berpangkat melalui definisi bilangan berpangkat.Kata Kunci: bilangan pangkat, desain riset, PMRI
Developing English Vocabulary Learning Game Widya Adhariyanty Rahayu; Suastika Yulia Riska
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2337.824 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.15965

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to develop an English vocabulary game as learning media for students majoring in informatics and management. Research and Development (RD) approach was employed in this study. This study involved several steps, namely needs analysis, material development, expert validation, try out, and final product. The result of the needs analysis showed that the students found it difficult to understand English vocabularies so they needed fun learning media to motivate themselves. The material development stage resulted in vocabulary learning media that is “English with Ido”. The expert validation involved media and material experts. The percentage of media eligibility obtained from the media expert was 76, 78% or it was very decent; while the percentage of the material feasibility obtained from the material expert was 75% or it was decent to use as learning media. The try out cycle involved students majoring in informatics and management program. Based on judgment from the media and material expert as well as from the respondents of this study, it can be concluded that the final product of the English vocabulary game was considered as good learning media. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME KOSAKATA BAHASA INGGRIS Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis game kosakata Bahasa Inggris pada program studi teknik informatika dan manajemen. Metode yang digunakan adalah Research and Development (RD). Tahap penelitian meliputi need analysis, material development, expert validation, try out, dan final product. Hasil tahap need analysis adalah mahasiswa masih sulit memahami kosakata Bahasa Inggris, maka diperlukan media pembelajaran yang menyenangkan sehingga bisa memotivasi mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Pada tahap material development menghasilkan media pembelajaran berbasis game kosakata English with Ido. Tahap expert validation dilakukan dengan melibatkan ahli media dan ahli materi untuk menilai kelayakan produk. Pada tahap ini presentase kelayakan berdasarkan ahli media adalah 76,78% (sangat layak) dan presentase ahli materi adalah 75% (layak) untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Tahap try out dilakukan pada responden mahasiswa program studi teknik informatika dan manajemen. Dari tahap-tahap tersebut dan saran dari ahli media, ahli materi, serta responden maka dihasilkan produk final berupa game media pembelajaran kosakata Bahasa Inggris. Kata Kunci: media pembelajaran, game, kosakata bahasa Inggris
Feasibility Study of Development Result of Interactive Flash Oriented Self-Regulated Learning Model Based Scientific Erie Agusta
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.298 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.17926

Abstract

This study investigated the feasibility of the scientific-based self-regulated learning model oriented interactive flash for the Biology subject from the perspective of experts. This study used descriptive qualitative method. Interviews with structured interview guidelines were used to collect the data in this study. Three groups of experts were employed in this study, i.e. materials, media, and language experts. The material experts examined the content of the interactive flash; the media experts examined the graphic and the clarity of the SLRBS models steps in the interactive flash; and the language experts examined the language aspects displayed in the interactive flash. Interactive analysis models were used in the data analysis. The analysis consisted of data collection, data reduction, data display, and conclusions. The findings showed that seven out of the 32 feasibility indicators needed revisions. The material aspects which needed revisions were the depth and coverage of the materials and the encouragement of curiosity and asking ability. The media aspects which needed revisions were image arrangement indicator and media . The language aspect which needed revisions was the sentence accuracy indicator since there were a few incorrectly written sentences in the flash presentation. It was concluded that the developed interactive flash media was categorized as feasible but still requires some revisions. Keywords: media, flash, Based Scientifi- Self-Regulated Learning STUDI KELAYAKAN HASIL PENGEMBANGAN FLASH INTERAKTIF BERORIENTASI MODEL SELF REGULATED LEARNING BERBASIS SAINTIFIK Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelayakan hasil pengembangan media flash interaktif Biologi berorientasi model self-regulated learning berbasis saintifik jika ditinjau dari sisi expert judgment. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Intrumen penelitian menggunakan lembar wawancara terstruktur. Expert yang digunakan terdiri dari tiga kelompok, yakni expert materi, media, dan bahasa. Expert materi membahas aspek kelayakan isi flash, expert media membahas aspek kelayakan kegrafikan dan kejelasan langkah model SLRBS di dalam flash, dan expert bahasa membahas aspek kelayakan bahasa yang ditampilkan oleh media flash. Teknik analisis data menggunakan analysis interactive model yang terdiri dari data collection, data reduction, data display, dan conclusions. Hasil penelitian menggambarkan bahwa dari 32 indikator kelayakan hanya 7 indikator yang terindikasi revisi. Aspek materi yang diperbaiki adalah indikator kedalaman, keluasan materi, mendorong keingintahuan, dan mendorong kemampuan bertanya. Aspek media yang menjadi perbaikan adalah indikator penataan gambar, dan tingkat interaktif media dengan peserta didik. Aspek bahasa yang perlu direvisi adalah indikator ketepatan struktur kalimat karena ada beberapa kalimat yang salah tulis dalam penyajiannya. Simpulan penelitian ini adalah media flash yang dikembangkan terkatagori layak namun masih memerlukan revisi dibeberapa indikator.Kata kunci: media, flash, Self-Regulated Learning Berbasis Saintifik (SRLBS)
The Implementation of the Scientific Approach through 5Ms of The New Curriculum of 2013 in Indonesia Slamet Suyanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.235 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.18719

Abstract

Abstract. In 2013, the Indonesian government implemented a new curriculum, namely Curriculum 2013 (C-13). The C-13 applies scientific approach in the learning process. This research aimed at depicting teachers performance in implementing the scientific approach with 5Ms in schools, including observing (Mengamati), questioning (Menanya), experimenting (Mencoba), Reasoning (Menalar), and communicating the results (Mengomunikasikan).  This survey research was conducted in the years of 2013-2015 in eight senior high schools, involving 8 principals/vice principals, 16 biology teachers, and 80 students, and in 100 observable lessons. The data in this study were collected using a questionnaire, interview and observation. The data were subsequently analysed with descriptive quantitative. The results indicate that the teachers strived in implementing the scientific approach through 5Ms. The percentage of teachers who were good category in conducting the scientific approach was as follows: (1) Observing (M1) was 22.7%, (2) Asking questions (M2)was 27.8%, (3) Doing experiments (M3) was 23.9%, (4) Reasoning (M4) was 7.9%, and (5) Communicating (M5) was 18%. Therefore, it was concluded that the teachers still needed more training in conducting the scientific process through 5Ms in the implementation of the revised curriculum. Keyword: curriculum 2013, curriculum implementation, scientific approach, 5M IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK LEWAT TEKNIK 5M DALAM KURIKULUM 2013 EDISI REVISI DI INDONESIA Abstrak. Pada tahun 2013 Pemerintah Indonesia menerapkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013 (K-13). K-13 menerapkan Pendekatan Saintifik dengan 5M dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru dalam penerapan Pendekatan Saintifik melalui 5M di sekolah, meliputi kegiatan Mengamati (M1), Menanya (M2), Mencoba (M3), Menalar (M4), dan Mengomunikasikan (M5). Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilakukan pada delapan SMA yang menerapkan K-13, melibatkan 8 Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum, 18 orang guru Biologi, dan 80 siswa yang belajar biologi dengan K-13, pada 100 pelajaran.  Data dikumpulkan lewat angket, wawancara, dan pengamatan, sedang analisis data dilakukan dengan tknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru dalam menerapkan Pendekatan saintifik 5M belum optimal. Persentase guru yang memiliki kinerja dalam kategori baik  adalah sebagai berikut (1) Mengamati 22.7%, (2) Menanya27.8%, (3)  Mencoba 23.9%,  (4) Menalar 7.9%,  dan M5 (Mengomunikasikan) 18.9 %. Secara berangsur kesulitan tersebut menurun sejalan dengan waktu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para guru masih membutuhkan pelatihan K13 khususnya pada Pendekatan Saintifik 5M. Kata Kunci: kurikulum 2013, implementasi kurikulum, pendekatan saintifik, 5M
Nurturing Nationalism Character Values at the Primary Schools in Jayapura, Papua Abu Bakar, Kosasih Ali; Noor, Idris HM; Widodo, Widodo
Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2829.312 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.13616

Abstract

Abstract: Several surveys conducted by non-governmental organizations indicated the decline of nationalism sense in Indonesia and a real threat of separatist movements insisting to separate from Indonesia. To anticipate it, schools as the guard of education need to be the agents of nationalism through the learning process. This study aims to explore the information, activities and constraints faced by schools in nurturing nationalism character values at school as well as to formulate the problem solving model. This study employed qualitative descriptive approach. The sample of the study was taken from some rural and urban schools in Jayapura district. These schools have been appointed as the role model for character education reinforcement by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. Jayapura District was chosen since several studies revealed that Papua still indicated active separatist movements. This research began with a secondary data analysis about nationalism in some countries and some regions in Indonesia. Focus group discussion was subsequently conducted with some local teachers and officials to verify and validate the data. The information obtained was then analyzed step by step. The result of the study shows that schools have done possible and creative programs to nurture nationalism character values at school as well as involving their neighbourhood in the reinforcement of nationalism values.Keywords: nationalist, school, education, character PENUMBUHAN NILAI KARAKTER NASIONALIS PADA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Abstrak: Dari hasil beberapa survei yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat mengindikasikan adanya penurunan rasa nasionalisme di Indonesia dan masih nyata adanya ancaman gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Guna mengantisipasi hal tersebut, sekolah sebagai garda terdepan pendidikan harus bisa menjadi agen penjaga nasionalisme melalui proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dan aktivitas serta kendala sekolah dalam upaya menumbuhkan nilai-nilai karakter nasionalis sekaligus memformulasikan dalam sebuah model.  Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualititatif. Sampel penelitian adalah Kabupaten Jayapura yang terdiri atas beberapa sekolah yang berada di perkotaan dan perdesaan yang telah menjadi role model penguatan pendidikan karakter oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kabupaten Jayapura terpilih karena berdasarkan hasil dari beberapa penelitian Papua masih terindikasi sebagai daerah yang masih cukup aktif gerakan separatisnya. Penelitian ini diawali dengan analisis data sekunder terkait nasionalisme di beberapa negara, beberapa daerah di Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok terpumpun dengan guru-guru dan aparat daerah  setempat dalam rangka verifikasi dan validasi data. Informasi yang didapat kemudian dianalisis secara bertahap. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sekolah sudah berupaya semaksimal mungkin dan sekreatif mungkin dalam menumbuhkan nilai karakter nasionalis di sekolah maupun dengan mengikutsertakan lingkungan di sekitar sekolah.Kata Kunci: nasionalis, sekolah, pendidikan, karakter
ICT Integration in 21st-Century Indonesian English Language Teaching: Myths and Realities Arif Husein Lubis
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.543 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.16738

Abstract

Abstract: Albeit profoundly addressed and promoted, limited research-based articles were identified, in particular regarding the Indonesian EFL teachers’ views on ICT integration pertaining to whether it is considered as the real solution to ELT praxis reflecting on their experiences. Thus, the present study was aimed at seeking 13 English teachers’ perception on and attitude toward the implementation of ICT integration. Descriptive qualitative design was used in which a questionnaire consisting of 12 close- and open-ended questions was employed. The data gained were analyzed and displayed descriptively. The findings indicated that even though such framework triggers positive perception, the benefits of the integration were still focused more on the technical levels, not the communicative and functional ones in students’ learning process. Second, time allocation and technical problems became the major constraints to realize such integration. With respect to English education, this study provides a grounding portrait for associated parties to revisit the formulation of ICT integration toward students’ communicative skills. Keywords: ICT integration, English language teaching, perception, attitudesINTEGRASI TIK DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI INDONESIA ABAD KE-21: MITOS DAN REALITAAbstrak: Meskipun dikaji dan digalakkan, artikel berbasis penelitian terbatas khususnya berkaitan dengan pandangan guru bahasa Inggris di Indonesia tentang apakah integrasi TIK betul-betul menjadi solusi dalam praksis pengajaran bahasa Inggris yang terefleksikan dalam pengalaman mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan sikap dari 13 guru bahasa Inggris terhadap integrasi TIK dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik deskriptif menggunakan kuesioner sebagai instrumen yang terdiri atas delapan pertanyaan terbuka pilihan ganda dan empat pertanyaan terbuka. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa walaupun integrasi TIK berdampak pada persepsi positif terhadap keberadaan TIK tersebut, subjek memandang bahwa manfaat integrasi tersebut masih terfokus pada tingkat teknis, bukan pada aspek komunikatif dan fungsional dalam proses belajar siswa. Kedua, alokasi waktu dan masalah teknis menjadi kendala utama untuk mengimplementasikan integrasi tersebut. Studi ini memberikan potret landasan untuk mengkaji kembali perumusan integrasi TIK untuk keterampilan komunikatif siswa, khususnya dalam pendidikan bahasa Inggris. Kata Kunci: integrasi ICT, pengajaran bahasa Inggris, persepsi, sikap 
The Implementation of Learning Tourism Models to Nurture Environment Care Behavior Sujarwo Sujarwo; Ibnu Samsi; Lutfi Wibawa
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.956 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.18784

Abstract

Abstract: The study tour learning model was an outside school learning activity which was organized by lecturers, students and alumni of Non-Formal Education Study Program,  Faculty of Educational Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta as a part of practice activity. This activity was conducted at Gembira Loka Zoo,Yogyakarta. This research aims at implementing the study-tour learning model to nurture the environmental care behaviour through outside learning program. This study can be categorized as action research. The subject of this research was the kindergarten students who visited Gembiraloka zoo. The data were collected through observation and interview, and those were analyzed descriptively. The results showed the followings: (1) the study-tour learning model was conducted through outdoor school activities which involved the following steps: socialization, core activities; welcoming, conditioning, creative corner, zoos or flora tour , reflection and closing; (2) the environmental care behaviors through the activity were friendly, respect, clean environment awareness, compassion on animals and plants, polite, and making good friends.Keywords :study-tour learning model, outside learning, environmental care behavior IMPLEMENTASI MODEL WISATA BELAJAR UNTUK MENUMBUHKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN Abstrak: Model wisata belajar dilakukan melalui praktik pembelajaran luar sekolah. Pembelajaran luar sekolah dilakukan di kebun binatang Gembiraloka oleh tim pemandu dan pendamping mahasiswa PLS FIP UNY sebagai bagian dari kegiatan praktik pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan model wisata belajar untuk menumbuhkan sikap peduli pada lingkungan melalui program pembelajaran luar sekolah di kebun binatang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan sebagai implementasi hasil pengembangan model. Subjek penelitian ini adalah peserta wisata belajar anak-anak taman kanak-kanak  di kebun binatang Gembiraloka. Data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara serta dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) model wisata belajar dilakukan melalui pembelajaran luar sekolah dengan tahapan sosialisasi program wisata belajar di dinas pendidikan kota/kabupaten, kegiatan inti, penyambutan, bina suasana, pojok kreatif, tour to zoo or flora, reflektif, dan penutup; (2)   perilaku peduli lingkungan  yang berhasil  ditumbuhkan meliputi  ramah dan menghargai sesama, sadar bersih lingkungan, menyayangi binatang, menyayangi tumbuhan, bersikap santun, dan mampu berteman dengan baik.Kata kunci: model wisata belajar, pembelajaran luar sekolah, perilaku peduli lingkungan
Designing Essential Questions in the Process of Teaching and Learning to Deepen Understanding and Develop Students’ Awareness toward Environment Irine Kurniastuti; Theresia Yunia Setyawan; Sonialopita Sonialopita
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.738 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i1.15125

Abstract

Abstrak: Pertanyaan esensial membantu guru dalam memberikan pembelajaran yang fokus dan bermakna bagi siswa. Pertanyaan esensial yang diberikan dengan baik membantu siswa mendapatkan pemahaman yang jelas dan mengembangkan kebiasaan berpikir mereka secara aktif dan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun  pertanyaan esensial  untuk membantu  guru memperdalam  pemahaman  siswa  dan meningkatkan kesadaran siswa terhadap keprihatian terbesar di dunia yakni lingkungan. Penelitian ini dimulai dengan analisa pertanyaan-pertanyaan pada buku guru dan buku siswa Kurikulum 2013 kelas V tema 1 dan subtema 1, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan. Selanjutnya melakukan revisi dengan cara menyusun  pertanyaan esensial berdasarkan kriteria yang  disarankan oleh McTighe  dan Wiggins (2013). Pertanyaan esensial yang disusun kemudian direviu, dinilai dan dikomentari dengan menggunakan metode expert judgment. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 65% pertanyaan yang disusun masuk dalam kategori pertanyaan esensial sedangkan 35% lainnya membutuhkan revisi lebih lanjut. Kata kunci: pertanyaan esensial, menanya, kesadaran terhadap lingkungan DESIGNING ESSENTIAL QUESTIONS IN THE PROCESS OF TEACHING AND LEARNING TO DEEPEN UNDERSTANDING AND DEVELOP STUDENTS’ AWARENESS TOWARD ENVIRONMENT Abstract: Essential questions help teachers in delivering  focused and meaningful lessons for students. Good  essential questions will  help students gaining clear understanding and developing  their critical thinking skills as well  as creativity. This research is aiming  at designing  essential questions to help teachers deepening  understanding and developing  students’ awareness towards the world’s  greatest concern, environment. It was started with analysis of questions in the teacher and student books of the2013 Curriculum grade V theme 1 and subtheme 1, especially those related to environmental matters. The next step was doing revisions by designing essential questions based on the criteria suggested by McTighe and Wiggins (2013). The essential questions proposed were then reviewed, graded, and given feedback by using expert judgment methods. The result showed that more than 65% questions proposed were categorized as essential questions while the remaining 35% still needed further revisions. Keywords: essential questions, questioning, awareness toward environment

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 42, No 3 (2023): Cakrawala Pendidikan (October 2023) Vol 42, No 2 (2023): Cakrawala Pendidikan (June 2023) Vol 42, No 1 (2023): Cakrawala Pendidikan (February 2023) Vol 41, No 3 (2022): Cakrawala Pendidikan (October 2022) Vol 41, No 2 (2022): Cakrawala Pendidikan (June 2022) Vol 41, No 1 (2022): Cakrawala Pendidikan (February 2022) Vol 40, No 3 (2021): Cakrawala Pendidikan (October 2021) Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021) Vol 40, No 1 (2021): Cakrawala Pendidikan (February 2021) Vol 39, No 3 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 3, OCTOBER 2020 Vol 39, No 2 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 2, JUNE 2020 Vol 39, No 1 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARY 2020 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 3, OCTOBER 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 2, JUNE 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARY 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2018, TH.XXXVII, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2017, TH.XXXVI, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2017, TH. XXXVI, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2017, TH. XXXVI, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2016, TH. XXXV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2016, TH. XXXV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2016, TH. XXXV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2015, TH. XXXIV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2015, TH. XXXIV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2015, TH. XXXIV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN OKTOBER 2014, TH. XXXIII, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN JUNI 2014, TH. XXXIII, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2014, TH. XXXIII, NO. 1 No 3 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN NOVEMBER 2013, TH. XXXII, NO. 3 No 2 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Juni 2013, Th. XXXII, No. 2 No 1 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Februari 2013, Th. XXXII, No. 1 No 3 (2012): Cakrawala Pendidikan edisi November 2012, Th. XXXI, No. 3 No 2 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Juni 2012, Th. XXXI, No. 2 No 1 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2012, Th. XXXI, No. 1 No 3 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI NOVEMBER 2011, Th. XXX, No. 3 No 1 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2011, Th. XXX, No. 1 No 2 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN Mei 2011, Th. XXX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 3 (2010): Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 No 2 (2010): Cakrawala Pendidikan, Juni 2010, Th. XXIX, No. 2 No 3 (2010): Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 1 (2010): Cakrawala Pendidikan Edisi Februari 2010 No 3 (2009): Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3 No 2 (2009): Cakrawala Pendidikan, Juni 2009, Th. XXVIII, No. 2 No 1 (2009): CAKRAWALA PENDIDIKAN, Februari 2009, Th. XXVIII, No. 1 Vol 2, No 2 (2008): Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2 Vol 1, No 1 (2008): Cakrawala Pendidikan, Februari 2008, Th. XXVII, No. 1 No 3 (2008): Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3 Vol 3, No 3 (2007): Cakrawala Pendidikan, November 2007, Th. XXVI, No. 3 Vol 2, No 2 (2007): Cakrawala Pendidikan, Juni 2007, Th. XXVI, No. 2 Vol 1, No 1 (2007): Cakrawala Pendidikan, Februari 2007, Th. XXVI, No. 1 No 3 (2006): Cakrawala Pendidikan, November 2006, Th. XXV, No.3 No 2 (2006): Cakrawala Pendidikan, Juni 2006, Th. XXV, No.2 No 1 (2006): Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No.1 No 3 (2005): Cakrawala Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No.3 No 2 (2005): Cakrawala Pendidikan, Juni 2005, Th. XXIV, No.2 No 1 (2005): Cakrawala Pendidikan, Edisi Februari 2005, Th. XXIV, No.1 No 3 (2004): Cakrawala Pendidikan edisi November 2004, Th. XXIII, No.3 No 2 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2004, TH. XXIII, NO. 2 No 1 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2004, TH. XXIII, NO. 1 No 3 (2003): Cakrawala Pendidikan edisi November 2003, Th. XXII, No. 3 No 2 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2003, TH. XXII, NO. 2 No 1 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2003, TH. XXII, NO. 1 No 3 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI NOVEMBER 2002, TH. XXI, NO. 3 No 2 (2002): Cakrawala Pendidikan edisi Juni 2002, Th. XXI, No. 2 No 1 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2002,TH XXI. NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2000,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1982,TH.II CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1981,TH.I CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1981,TH.I More Issue