cover
Contact Name
Ishartiwi
Contact Email
-
Phone
+62274554689
Journal Mail Official
jpk_plb@uny.ac.id
Editorial Address
Department of Special Education, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Colombo No 1 Yogyakarta, 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus)
ISSN : 18580998     EISSN : 25806475     DOI : https://dx.doi.org/10.21831/jpk
Core Subject : Education, Social,
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) is a multidisciplinary publication presenting primary research and scholarly reviews related to special education. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) provides research articles and scholarly reviews on special education for individuals with mild to severe disabilities. The journal publishes traditional, ethnographic, and single-subject research; intervention studies, integrative reviews on timely issues, and critical commentaries; and special thematic issues.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 149 Documents
Penggunaan Alat Sablon Manual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan Membuat Media Gambar Fauna Styrofoam Siswa Tunagrahita eko julianto wibowo
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7246.848 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i2.27736

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui penggunaan atau peran media gambar gambar fauna styrofoam dalam hal meningkatkan keterampilan berbicara siswa tunagrahita kelas VIII C1 di SLBN 1 Kota Blitar. (2) Meningkatkan keterampilan berbicara siswa tunagrahita kelas VIII C1 di SLBN 1 Kota Blitar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan media gambar styrofoam  pada  pembelajaran Bahasa Indonesia. Subjek penelitian sebanyak 3 siswa kelas VIII C1 di SLBN 1 kota Blitar pada Semester I tahun pembelajaran 2019/2020. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah teknik tes dan non tes.  Teknik analisis data yang digunakan adalah keterpercayaan, dan keterpahaman. Dalam menguji keabsahan data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media gambar styrofoam  pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa tunagrahita kelas VIII C1 di SLBN 1 Kota Blitar dalam mendeskripsikan mengenal fauna. Bukti dari peningkatan kemampuan siswa tersebut dapat dilihat pada peningkatan nilai rata-rata siswa dalam belajar yaitu pada kondisi awal diperoleh rata-rata 31,33, pada siklus I diperoleh rata-rata 70,65 dan pada siklus II diperoleh rata-rata 81,66 yang berarti ada peningkatan keterampilan berbicara siswa dalam belajar.Kata kunci            : Keterampilan berbicara, Media gambar fauna styrofoam, siswa tunagrahita.
Kompetensi pedagogis guru dalam pembelajaran seksual pada anak autis usia remaja di Yogyakarta Anis Tuing Isti Nur Syarifah; Atien Nur Chamidah
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.579 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i2.25171

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogis guru dalam pembelajaran seksual pada anak autis usia remaja di SLB Fajar Nugraha Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang terdiri dari mereduksi data, menyajikan data, dan membuat kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru melaksanakan kompetensi pedagogis dalam pembelajaran seksual anak autis usia remaja sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dalam Pasal 3 Ayat 4. Guru mengetahui landasan pendidikan seksual dan pentingnya pembelajaran seksual untuk anak autis. Guru juga memahami karakter anak autis usia remaja dan mengembangkan program pembelajaran seksual sesuai karakter anak autis usia remaja. Guru melaksanakan pembelajaran seksual dengan menggunakan berbagai variasi metode dan media. Guru juga memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran seksual untuk anak autis, namun pemanfaatan teknologi elektronik belum optimal. Guru melaksanakan evaluasi dalam pembelajaran seksual dan mengembangkan perilaku seksual pada anak autis usia remaja dengan pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari.Kata Kunci: kompetensi pedagogis, pembelajaran seksual, autisAbstract: This study aims to know about teacher pedagogical competences in sexual learning for adolescents with autism at Fajar Nugraha Special School of Yogyakarta. This research is qualitative descriptive research. The data is collected by observation, interview, and document analysis. Data analysis in this research is qualitative analysis that contains data reduction, data display, and verification. The data validity in this research is technical triangulation and sources triangulation. The result of this research shows that subjects understand and implement the pedagogical competences in sexual learning for adolescents with autism that is accordance with The Regulation of Government 74 Year 2008 Abour Teacher, Article 3, Verse 4. The teachers know the foundation and importance of sexual learning for autism. The teachers know characteristics of adolescents with autism and develop the sexual learning program according to the characteristics of adolescents with autism. The teachers use various methods and medias in sexual learning. The teachers also use the technology in sexual learning for adolescent with autism, but using electronical technology hasn’t be optimized. The teachers evaluate the results learning from sexual learning and develop sexual behavior to adolescent with autism by habituation in daily life.Keyword: pedagogical competence, sexual learning, autism
Pengembangan bahan ajar kode braille berbasis teori elaborasi bagi guru pendidikan khusus Rendy Roos Handoyo
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.721 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i2.25166

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar kode Braille berbasis teori elaborasi bagi guru pendidikan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan model Borg and Gall yang mencakup 9 (sembilan) langkah kegiatan, yakni: mengumpulkan infromasi dan studi kebutuhan, perancangan, pengembangan produk awal, uji coba tahap awal, revisi, lapangan utama, revisi, lapangan operasional dan penyempurnaan produk. Pengumpulan data yang digunakan yaitu angket. Hasil penelitian yaitu buku tentang belajar Braille dengan elaborasi dilengkapi 6 (enam) modul di tiap jenjang kelas. Kriteria bahan ajar berdasarkan uji ahli media dengan kategori Sangat Layak, ahli materi dengan kategori Layak dan uji coba lapangan dengan kategori Sangat Layak.Kata Kunci: bahan ajar, teori elaborasi, kode Braille, guru pendidikan khususDeveloping elaborate theory-based teaching materials forbraille codes for teachers of special educationAbstract: The aim of this research is to produce elaborate theory-based teaching materials of braille codes for teachers of special education. This research was a research and development by Borg and Gall model covering nine activity steps, namely: gatheringinformation and studying the need, designing, initialling product development, trying early stage, revising, trying main field, revising, trying operational field and perfecting product. Data were collected by using questionaire. The result of the study are books about learn the Braille by elaborate with six moduls at every class. The product appropriateness based on media expert with Very Good, materials expert with Good and trying field with Very Good.Keywords: teaching materials, elaborate theory, Braille code, special education teacher
Efektivitas Promosi Kesehatan Menggunakan Metode Index Card Match dan Metode Visual Auditory Kinesthetic Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Cuci Tangan Pada Disabilitas Intelektual Ringan Umi Rofiatun Rojabtiyah
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.179 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i2.26301

Abstract

Perilaku mencuci tangan belum menjadi kebiasaan penyandang disabilitas intelektual ringan. Diperlukan pemberian promosi kesehatan yang kreatif dan menarik agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami, seperti menggungakan metode Index Card Match dan Visual Auditory Kinesthetic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian promosi kesehatan menggunakan metode Index Card Match dan Visual Auditory Kinesthetic terhadap peingkatan pengetahuan dan keterampilan cuci tangan penyandang disabilitas intelektual ringan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experimental two group pretest posttest design dengan menggunakan alat ukur berupa soal pengukuran pengetahuan dan lembar pengukuran keterampilan cuci tangan. Kemudian data dianalisis menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui perbedaan pretest-postest dan uji mann-whitney untuk mengetahui perbedaan kelompok Index Card Match dan Visual Auditory Kinesthetic. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan pengetahuan antara kedua kelompok perlakuan dengan p value 0,311 (p0,05). Dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok perlakuan, yaitu pada kelompok promosi kesehatan metode ICM terbukti secara signifikan memiliki pengaruh yang lebih besar dengan p value 0,000 (p0,05).
Kesiapan guru sekolah reguler untuk implentasi pendidikan inklusif Mumpuniarti Mumpuniarti; Prima Harsi Kantun Lestari
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.017 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i2.25167

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan memotret kesiapan guru sekolah regular melaksanakan pendidikan inklusi. Metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada responden guru setelah mengikuti pelatihan tentang implementasi inklusi. Responden guru terdiri dari guru tingkatan satuan taman kanak-kanak/TK; satuan Sekolah Dasar/SD; dan satuan Sekolah Menengah Pertama/SMP. Analisis data menggunakan kategorial jawaban dari responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusi ternyata di satuan sekolah taman kanak-kanak/TK lebih siap, karena terdukung kompetensi pedagogi. Bagi guru sekolah regular yang belum siap untuk implementasi pendidikan inklusi berharap adanya guru pendidikan khusus dan sarana akomodasi yang lengkap untuk implementasi pendidikan inklusi.Kata kunci: kesiapan guru regular, pendidikan inklusiAbstract: This study aims to portrait the readiness of regular school teachers to carry out inclusive education. Research method by using questionnaires to teacher respondents after participating in training on implementation of inclusion. Teacher respondents consist of teachers in kindergarten/kindergarten level; elementary school / elementary school unit; and junior high school /junior high school units. Data analysis uses categorical answers from respondents. The results showed that inclusive education turned out to be better prepared in kindergartens/kindergarten schools, because pedagogy’s competence was supported. For regular school teachers who are not ready to implement inclusive education expect special education teachers and complete accommodation facilities for the implementation of inclusive education.Keywords: regular teacher readiness, inclusive education
The Dynamics of Special Interests Development in Autistic Student Thalia Ayu Rini
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.823 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i2.26907

Abstract

The purpose of this case study was to describe the dynamics of special interests development in an autistic student at Dian Amanah Special School Yogyakarta. This study collected data about: 1) form of special interests; 2) model of interest’s development; 3) and consequence of special interests. Data were collected by observation, interview, and documentation technique. Data were analyzed data reduction, data display, and drawing conclusion/verification. The results showed 1) subject has 2 form of special interests on music and people; 2) special interests on music triggered by family and persisted by maintenance factor such as environmental opportunity, perception of ability, cognitive reward, and emotional reward while special interests on people triggered by other interests and persisted by maintenance factor such as environmental opportunity, cognitive reward, and emotional reward; 3) special interests on music viewed positively because there was perception of ability while SI on people viewed negatively due to behavioral problem.
Peningkatan pemahaman konsep pubertas dan keterampilan menggunakan pembalut wanita dengan pembelajaran langsung menggunakan metode pemodelan pada siswa SMALB tunagrahita Dian Fitria Prihandini; Sri Joeda Andajani; Asri Wijiastuti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.235 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i2.25168

Abstract

Abstrak: Siswa tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami informasi abstrak tentang konsep pubertas dan langkah – langkah menggunakan pembalut wanita. Penggunaan metode pemodelan menyediakan model atau contoh konkret yang mudah diingat oleh siswa tunagrahita. Penerapan pembelajaran langsung dapat memandu siswa langkah demi langkah untuk memahami suatu konsep dan menguasai suatu ketrampilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep pubertas dan ketrampilan menggunakan pembalut wanita dengan pembelajaran langsung menggunakan metode pemodelan pada siswa SMALB Tunagrahita. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan analisis data deskriptif kuantitatif yang dilakukan dalam satu siklus untuk pembelajaran konsep pubertas dan dua siklus untuk pembelajaran ketrampilan menggunakan pembalut wanita. Subjek penelitian adalah siswa SMALB tunagrahita yang berjumlah 6 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi dan tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi instrumen pengamatan proses pembelajaran, soal tes pengetahuan dan format penilaian tes kinerja. Ketuntasan belajar klasikal tentang pemahaman konsep pubertas dapat dilihat dari hasil tes pengetahuan siklus I yang menunjukkan 83 % siswa telah mendapatkan nilai tes pengetahuan ≥ 70 %. Peningkatan ketrampilan menggunakan pembalut wanita dapat dilihat dari hasil tes pengetahuan dan tes kinerja. Hasil tes pengetahuan siswa siklus I menunjukkan 67 % siswa mendapatkan nilai tes pengetahuan ≥ 70 % dan meningkat 83 % pada siklus II. Hasil tes kinerja siswa siklus I menunjukkan 67 % siswa mendapatkan nilai tes kinerja ≥ 70 % dan meningkat 100 % pada siklus II. Ketuntasan belajar klasikal siklus II dibandingkan siklus I pada tes pengetahuan meningkat 16 % dan tes kinerja meningkat 33 %. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman konsep pubertas dan ketrampilan menggunakan pembalut wanita siswa SMALB tunagrahita meningkat dengan pembelajaran langsung menggunakan metode pemodelan.Kata Kunci: Konsep Pubertas, Pembelajaran Langsung, Metode Pemodelan.Abstract: Mentally disabled students have difficulty understanding abstract information about the concept of puberty and the steps to use sanitary napkins. The use of modeling methods provides a concrete model or example that is easily remembered by mentally retarded students. The application of direct learning can guide students step by step to understanding a concept and mastering a skill. The purpose of this study was to determine the increase in understanding of the concept of puberty and the skills to use sanitary napkins with direct learning using modeling methods for students with mental retardation. This research is a classroom action research with the analysis of quantitative descriptive data conducted in one cycle for learning the concept of puberty and two cycles for learning skills using sanitary napkins. The subjects of the study were 6 students with mental retardation. Data collection methods in this study are documentation, observation and tests. The instruments used to collect data include instruments of learning process observation, knowledge test questions and performance test assessment formats. The completeness of classical learning about understanding the concept of puberty can be seen from the results of the cycle I knowledge test which shows 83% of students have obtained a knowledge test score of ≥ 70%. Improving skills in using sanitary napkins can be seen from the results of knowledge tests and performance tests. The students' first cycle knowledge test results show 67% of students get knowledge test scores ≥ 70% and increase 83% in cycle II. The results of the first cycle of student performance tests showed 67% of students got a performance test score of ≥ 70% and increased 100% in cycle II. Classical learning completeness cycle II compared to cycle I on knowledge tests increased 16% and performance tests increased 33%. The results of the study concluded that understanding the concept of puberty and the skills to use sanitary napkins for mentally retarded students increased with direct learning using modeling methods.Keywords: Concept of Puberty, Direct Learning, Modeling Methods.
Development of virtual labs assisted by picture story book on material changes for 8th grade deaf students Muhamad Bagus Setiawan; Ani Rusilowati; Budi Astuti
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.787 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i2.27600

Abstract

The purpose of this research was to develop virtual labs learning media assisted with picture story book for deaf students. This research method is Research and Development (RD) with 3D models from 4D which include: define, design, and develop. Product trials are conducted at Ungaran state special school in the even semester of 2017/2018 school year. The subjects of the study were two deaf students at 8th grade Ungaran state special school. The results of the feasibility test of virtual labs and the picture story book obtained a feasibility percentage of virtual labs of 88.2% with very feasible criteria and the picture story book of 84.3% with feasible criteria. Then, the practicality test of virtual labs and the picture story book obtained a percentage of 85.7% and 88.1% with very practical criteria. Then, the results of the effectiveness test using effect size obtained values of 1.75 and 1.8 in the high category. Based on these data, it can be concluded that virtual labs learning media and the picture story book were feasible, practical, and effective to use in supporting the natural science learning process of deaf students.
Teams Games Tournament (TGT) sebagai strategi mengaktifkan kelas dengan mahasiswa yang mengalami hambatan komunikasi Rafika Rahmawati
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.737 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v14i2.25169

Abstract

Abstrak: Peran aktif setiap mahasiswa di dalam kelas saat pembelajaran sangat mendukung keberhasilan proses belajar yang menyenangkan. Setiap elemen memiliki dukungan terhadap berhasilnya pembelajaran. Mahasiswa dengan hambatan komunikasi memiliki masalah terhadap peran aktif-nya didalam pembelajaran. Ada beberapa karakteristik yang dimiliki mahasiswa hambatan komunikasi yang menyebabkan mereka tidak percaya diri dan tertutup serta cenderung tidak berbaur dengan teman sekelas. Melalui teams games tournament kelas diaktifkan dengan membagi mereka kedalam kelompok kecil, dimana setiap kelompok melakukan presentasi dengan mengambil tema “kebutuhan komunikasi setiap anak hambatan majemuk”. Setiap kelompok wajib melakukan presentasi dan setiap kelompok yang lain wajib menyampaikan pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentasi. Setiap kelompok dan anggota kelas memiliki kesempatan yang sama termasuk mahasiswa dengan hambatan komunikasi. Peraturan yang diterapkan tersebut membuat mahasiswa dengan hambatan komunikasi juga mendapatkan kewajiban untuk melontarkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari teman yang lain. Peraturan yang diterapkan dalam TGT tersebut mampu membuat mahasiswa hambatan komunikasi tersebut berperan aktif di dalam kelas.Kata kunci: Pembelajaran Aktif, Hambatan Komunikasi, Teams Games Tournament (TGT)Abstract: The active role of each student in the classroom during learning supports the success of a fun learning process. Each element has support for the success of learning. Students with communication barriers have problems with their active role in learning. There are some characteristics that students have communication barriers that cause them not to be confident and closed and tend not to mingle with classmates. Through the team games tournament class is activated by dividing them into small groups, where each group makes a presentation by taking the theme "communication needs of each child multiple obstacles". Each group must make a presentation and each other group must submit questions to the group that is presenting. Each group and class members have the same opportunity including students with communication barriers. The regulations that are applied make students with communication barriers also get the obligation to ask questions and answer questions from other friends. The regulations applied in the TGT are able to make students the communication barriers to play an active role in the classroom.Keywords: Active Learning, Communication Barriers, Teams Games Tournament (TGT)
PENINGKATAN KEMAMPUAN PRA MEMBACA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS SENSOMOTORIK PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III SLB YAPENAS safrina rovasita
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.555 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v15i2.27341

Abstract

Kemampuan  membedakan  warna, bentuk, dan tekstur merupakan  bagian dari  kemampuan pra membaca yang harus  dimiliki seseorang untuk membaca. Pada Cerebral Palsy yang seringkali disertai  gangguan sensorik, kesulitan memperoleh  kemampuan ini.  Dengan  demikian,  diperlukan  latihan-latihan  guna  meningkatkan  Kemampuan  pra membaca.Latihan  tersebut  menyatukan  antara  pembelajaran  akademik dan latihan  sensomotorik.  Melalui  penelitian  tindakan  kelas  pada  siswa  Cerebral  Palsy kelas  III  SLB  Yapenas, dapat meningkatkan kemampuan  pra membaca siswa.  Yaitu dengan dilakukan pembelajaran berbasis  sensomotorik selama  enam siklus,  dengan  satu siklus  enam bulan, maka  siswa  Cerebral  Palsy  kelas  III SLB Yapenas  mambu  membedakan warna, bentuk, dan kasar halus bahkan mampu  mengenal huruf.

Page 1 of 15 | Total Record : 149