cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Oseanografi diterbitkan oleh Program Studi Oseanografi, FPIK, Undip. Jurnal ini digunakan untuk menerbitkan jurnal-jurnal karya lulusan S1 Oseanografi Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2015)" : 40 Documents clear
STUDI PASANG SURUT UNTUK PERUBAHAN LUAS GENANGAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN BANYUURIP, KABUPATEN GRESIK Taufik, Hafiz Achmad; Saputro, Siddhi; Ismunarti, Dwi Haryo
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.571 KB)

Abstract

Pemanasan global terjadi karena meningkatnya temperatur udara menyebabkan pemuaian air laut sehingga permukaan air laut naik. Fenomena ini dikenal dengan sebutan sea level rise. Perairan Banyuurip terletak di Kabupaten Gresik. Perairan yang berada di Pantai Utara Jawa ini belum memiliki stasiun pengamatan pasang surut sehingga sampai saat ini masyarakat tidak mengetahui informasi mengenai pasang surut daerah tersebut. Naiknya muka air laut merupakan  permasalahan yang harus dihadapi. Di Perairan Banyuurip terdapat bangunan gedung sekolah berjarak sangat dekat dari pinggir pantai. Pembangunan di wilayah sekitar pantai kurang memperhatikan faktor hidrooseanografi karena kawasan pantai utara rawan terkena dampak dari peristiwa sea level rise. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe pasang surut di Perairan Banyuurip dan mengetahui perubahan jarak genangan akibat adanya kenaikan muka air laut tahun 2020. Penelitian dilakukan pada tanggal 1-15 April 2014 dengan menggunakan palem pasut. Data lapangan diolah dengan menggunakan metode Admiralty sehingga menghasilkan 9 komponen pasang surut kemudian diramalkan dengan menggunakan Mike 21. Penelitian ini menggunakan skenario yang dibuat oleh KRAPI. Skenario yang digunakan skenario 1a dan 1b. Skenario 1a adalah keadaan pada saat normal dan skenario 1b adalah keadaan pada saat ekstrim. Variabel  tinggi muka air laut adalah data pasang surut, gelombang, dan kenaikan muka air laut daerah Gresik. Pembuatan DEM menggunakan peta LPI dengan metode topo to raster. Hasil dari metode Admiralty diperoleh nilai Formzahl sebesar 10,02 maka pasang surut daerah Gresik adalah pasang surut harian tunggal dengan MSL = 91cm, MHWL = 98 cm, dan HHWL=181. Luas genangan Perairan Banyuurip pada tahun 2014 – 2020 pada skenario 1a berkisar antara 229,21 ha – 243,24 ha dan pada skenario 1b berkisar antara 294,08 ha – 311,43 ha.
PENGARUH ARUS, PASANG SURUT DAN DEBIT SUNGAI TERHADAP DISTRIBUSI SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI CIBERES, CIREBON Purnama, Aditya Eka; Hariadi, Hariadi; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.625 KB)

Abstract

Muara sungai berfungsi sebagai alur penghubung antara laut dengan daerah yang cukup dalam di daratan.Permasalahan yang sering dihadapi adalah adanya sedimentasi dan abrasi di sekitar muara yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Di muara sungai Ciberes terjadi sedimentasi di sekitar muara sungai yang ditandai dengan berkurangnya kedalaman dan menyempitnya lebar muara sungai. Sedimen tersuspensi merupakan sedimen yang berbentuk kecil yang melayang di kolom air  dan pada saat tertentu dapat mengendap di dasar perairan sehingga dapat berpengaruh terhadap sedimentasi. Arus dan Pasang surut dapat mempengaruhi distribusi sedimen tersuspensi tersebut, sehingga diperlukan penelitian di sekitar perairan muara sungai Ciberes.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran sedimen tersuspensi di muara sungai Ciberes yang dipengaruhi pergerakan arus, pasang surut dan debit sungai. Materi dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa data arus, dan sampel sedimen tersuspensi, sedangkan data sekunder berupa data peramalan pasang surut, debit sungai dan Peta Lingkungan Pantai Indonesia Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sebaran sedimen tersuspensi dan faktor-faktor oseanografi seperti arus dan pasang surut didaerah penelitian.Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai konsentrasi sedimen tersuspensi pada saat surut menuju pasang berkisar antara 100 mg/L hingga 233,3 mg/L sedangkan saat pasang menuju surut berkisar antara 66,7 mg/L hingga 200 mg/L. Hasil pengukuran arus lapangan menunjukkan bahwa arus di tempat penelitian dipengaruhi oleh pasang surut karena terdapat perbedaan yang signifikan antara kecepatan dan pola arus saat surut menuju pasang dan sebaliknya. Kecepatan arus saat surut menuju pasang berkisar antara 0,042 m/s – 0,519 m/s dengan pola pergerakan dari arah barat laut ke barat, sedangkan saat pasang menuju surut kecepatan arusnya berkisar antara 0,012 m/s – 0,116 m/s dengan pola pergerakan dari arah timur laut ke tenggara.
PEMETAAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA BANJIR KANAL BARAT SEMARANG MENGGUNAKAN DATA SATELIT LANDSAT 8 Pristiwan, Hendana; D. S, Agus Anugroho; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.933 KB)

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu sungai yang membelah kota Semarang dan digunakan sebagai drainase kota karena letaknya yang berada di tengah pemukiman padat penduduk. Adanya normalisasi yang dilakukan pada tahun 2013 telah mampu mengembalikan fungsi utama Sungai Banjir Kanal Barat yakni sebagai saluran pengendali banjir, akan tetapi normalisasi ini berdampak pada keramba ikan penduduk setempat yang sebagian ikannya mati karena banyaknya muatan padatan tersuspensi di perairan tersebut. Muatan padatan tersuspensi adalah semua zat padat atau partikel dengan ukuran diameter lebih besar dari 1 µm yang tertahan pada saringan milipore dengan diameter pori 0.45 µm dimana partikel ini mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tersebut tidak bisa digunakan sesuai dengan peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan muatan padatan tersuspensi di Muara Sungai Banjir Kanal Barat melalui analisis citra penginderaan jauh dengan menggunakan data citra satelit Landsat 8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan survei lapangan menggunakan purposive sampling method. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi muatan padatan tersuspensi dari pengolahan citra adalah 24.26-180.5 mg/l dan hasil pengamatan lapangan sebesar 24.67-186.50 mg/l. Uji ketelitian klasifikasi konsentrasi muatan padatan tersuspensi sebesar 84.23%. Hasil reklasifikasi menunjukkan distribusi konsentrasi muatan padatan tersuspensi di sungai dan garis pantai pada umumnya mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan di laut lepas.
DINAMIKA TRANSFORMASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MODEL CMS-WAVE (COASTAL MODELLING SYSTEM - WAVE) DI PANTAI BOOM TUBAN, JAWA TIMUR Thirtasari, Rohma Desi; Rifai, Azis; Atmodjo, Warsito
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.809 KB)

Abstract

Gelombang merupakan salah satu parameter oseanografi yang mempengaruhi dinamika pantai. Gelombang laut menjalar menuju pantai akan mengalami transformasi yang berpengaruh terhadap tinggi dan arah gelombang serta distribusi energi gelombang di sepanjang pantai. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dinamika transformasi gelombang di Pantai Boom Tuban, Jawa Timur, dengan menggunakan software CMS – Wave (Coastal Modelling System – Wave). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Juni 2014 di Pantai Boom Tuban, Jawa Timur. Data primer berupa pengukuran gelombang laut menggunakan palem gelombang sedangkan data sekunder berupa data angin 5 tahun (2009-2013) dan peta Lingkungan Pantai Indonesia wilayah Tuban tahun 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Peramalan  gelombang laut menggunakan metode SMB (Sverdrup Munk Bretchneider) dengan inputan data angin. Penjalaran gelombang menuju pantai disimulasikan dengan model CMS – Wave (Coastal Modelling System – Wave).Berdasarkan hasil perhitungan data gelombang laut lapangan diketahui bahwa gelombang di Pantai Boom Tuban, Jawa Timur, merupakan gelombang laut transisi dengan Hs sebesar 0,33 meter dan Ts sebesar 6,23 detik. Berdasarkan hasil peramalan gelombang laut, pada musim barat didapatkan Hs 0,21 meter dan Ts 1,96 detik, pada musim peralihan I didapatkan  Hs 0,17 meter dan Ts 1,95 detik, pada musim timur didapatkan Hs 0,20 meter dan Ts 2,22 detik, lalu pada musim peralihan II didapatkan Hs 0,19 meter dan Ts 2,16 detik. Transformasi gelombang laut yaitu refraksi dan difraksi dapat dilihat berdasarkan peta tinggi gelombang tiap musim dari hasil pemodelan. 
SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BAGONG, TELUK LEMBAR Saratoga, Esha Etlin; Saputro, Siddhi; Widada, Sugeng
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.428 KB)

Abstract

Pelabuhan Lembar merupakan salah satu pintu utama menuju pulau Lombok yang terletak di Teluk Lembar. Sungai Bagong yang bermuara di teluk ini diduga membawa material sedimen sehingga menyebabkan potensi pendangkalan pada alur pelayaran Pelabuhan Lembar. Erosi yang terjadi pada pantai Cemara juga berpengaruh terhadap pendangkalan Teluk lembar. Arus diukur menggunakan Current Meter pada kedalaman 10 m dan pengambilan contoh sedimen permukaan dasar perairan menggunakan Sedimen Grab, sedangkan data sekunder berupa peta bathimetri dan peramalan pasang surut Teluk Lembar. Sedimen dasar yang mendominasi daerah penelitian adalah jenis pasir dan pasir lanauan. Kecepatan arus total maksimum dalam pengukuran adalah 0.1469 m/s dengan arah dominan 159o dan kecepatan arus total minimum 0.0193 m/s dengan arah dominan 338o. Jenis arus yang mendominasi di perairan Teluk Lembar adalah arus pasang surut dengan persentase dominasi arus pasang surut sebesar 83.74% dan arus residu (non pasang surut) sebesar 16.26%. Simulasi pergerakan arah arus pada 4 kondisi pasang surut menggunakan software SMS 8.1. Pengolahan pasang surut dengan software World Tide perairan Lembar diperoleh HHWL (Highest High Water Level) sebesar 210.1 cm, LLWL (Lowest Lower Water Level) sebesar 10 cm dan MSL (Mean Sea Level) sebesar 110.1 cm sedangkan  bilangan Formzahl (F) adalah 1.37 yaitu tergolong tipe campuran condong ke harian ganda. Potensi pendangkalan terjadi di sekitar Tg. Cemara dan Muara Sungai Bagong yang merupakan alur pelayaran Pelabuhan Lembar dilihat dari persebaran sedimen dasar jenis pasir dan adanya gosong pasir di depan muara Kali Bagong. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang arus dan sedimen dasar di perairan tersebut.
Studi Akresi dan Erosi Pantai di Pantai Sikucing, Kabupaten Kendal Dengan Menggunakan Model GENESIS (Generalized Model for Simulating Shoreline Change) Ardianto, Rizky Bagus; Satriadi, Alfi; Purwanto, Purwanto
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.964 KB)

Abstract

Garis pantai adalah garis batas pertemuan daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut, akresi dan erosi pantai yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besaran akresi dan erosi di Pantai Sikucing dalam lima tahun ke depan (2014 - 2019). Penelitian dilakukan pada tanggal 15 sampai dengan 30 Maret 2014 di Pantai Sikucing Kabupaten Kendal dengan menggunakan metode kuantitatif, sampel sedimen dasar diambil di 9 titik dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran tinggi dan periode gelombang menggunakan palm gelombang. Peramalan gelombang menggunakan data angin yang diperoleh dari stasiun pengukuran angin Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang. Prediksi perubahan garis pantai dengan pendekatan model GENESIS (Generalized Model for Simulating Shoreline Change).Hasil penelitian menunjukkan gelombang di Pantai Sikucing dominan datang dari arah barat laut saat musim barat dan peralihan I serta dari arah timur laut saat musim timur dan peralihan II. Pada rentang waktu 2014 sampai 2019, Pantai Sikucing mengalami akresi atau penambahan sedimen sebanyak 229,39 m2 dan mengalami erosi sebesar 217,24 m2. Pada wilayah di Desa Sikucing mengalami akresi lebih besar dibanding dengan Desa Gempolsewu. Dengan demikian 5 tahun ke depan Pantai Sikucing diprediksi mengalami penambahan luasan lahan atau akresi.
STUDI POLA SEDIMENTASI DAERAH LEMBAH DAN SUNGAI PURBA (PALEO-CHANNEL) BERDASARKAN ANALISIS DATA SEISMIK DI PERAIRAN SELAT BANGKA Primananda, Mohamad Iqbal; Widada, Sugeng; Usman, Ediar
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.809 KB)

Abstract

Secara geologi Pulau Bangka merupakan bagian dari peneplain Sunda sehingga dimungkinkan terdapat sungai purba sebagaimedia terjadinya penyebaran sedimen di masa lampau. Sedimen akan mengalami proses transportasi dari darat ke laut melalui sungai-sungai purbadan menyebar dalam bentuk limpahan secara lateral dan vertikal (progadation) ke cekungan-cekungan di laut yang tertutup oleh sedimen resen yang lebih muda. Penelitiandilakukan dengan metode seismik yaitu suatu metode dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari struktur dan strata bawah permukaan bumi.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan sedimen melalui pendekatan keberadaan sungai purba dan lembah purba beserta percabangannya serta mendapatkan pola rendahan (lembah atau sungai purba) sebagai wadah akumulasi sedimen. Hasil interpretasi seismik berupa perhitungan kedalaman dasar laut (batimetri) antara 16,2-30,9 meter, ketebalan sedimen (isopach) 3,7-45,6 meter dan kedalaman batuan dasar (basement) antara 30,9-75 meter,yang dimodelkan dalam bentuk 2D dan 3D yang kemudian dibagi menjadi daerah tinggian/punggungan, lereng dan daerah lembah/sungai purba. Berdasarkan pembagian daerah tersebut dapat diketahui pola aliran sedimen di daerah penelitian yang bergerak dari daerah tinggian ke daerah yang lebih rendah melalui daerah lereng.Hasil penelitian juga dapat menentukan bentuk pola penyebaran sedimen sungai purba dan sungai modern (recent) beserta percabangannya.
KAJIAN POLA ARUS DI TELUK UJUNGBATU JEPARA Hardani, Okky Muda; Rifai, Azis; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.566 KB)

Abstract

Teluk Ujungbatu merupakan salah satu teluk yang berada di Kabupaten Jepara dan termasuk dalam rencana pengembangan untuk menunjang berbagai aktifitas masyarakat antara lain, pariwisata, transportasi, perdagangan, dan perikanan. Rencana pengembangan berupa penambahan panjang dermaga di Perairan Teluk Ujungbatu akan mempengaruhi faktor-faktor hidrooseanografi di daerah tersebut.Salah satu data faktor hidrooseanografi yang akan mendapat pengaruh adalah pola arus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pola arus akibat penambahan panjang dermaga di Perairan Teluk Ujungbatu Jepara berdasarkan pendekatan model numerik software Surface Modelling System (SMS) modul ADCIRC.Pengambilan data lapangan dilaksanakan di Perairan Teluk Ujungbatu Jepara pada tanggal 17 Februari 2014 sampai 3 Maret 2014 yang terdiri dari pengukuran arus selama 3 hari dengan ADCP dan pengamatan pasang surut selama 15 hari dengan palem pasut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik arus merupakan arus pasang surut dengan persentase sebesar 75,11% dan arus non pasut dengan persentase sebesar 24,89%. Tipe pasang surut yaitu pasang surut campuran condong ke harian tunggal. Kecepatan arus rata-rata pada kedalaman rata-rata sebesar 0,045 m/det. Kecepatan arus secara umum berkisar antara 0,001 m/det hingga 0,199 m/det. Dengan adanya penambahan panjang dermaga 50 meter terjadi penurunan kecepatan arus sebesar 4,22% dibandingkan dengan kondisi awal dermaga.
STUDI TENTANG PRODUKTIVITAS PRIMER BERDASARKAN DISTRIBUSI NUTRIEN DAN INTENSITAS CAHAYA DI PERAIRAN SELAT BADUNG, BALI Abigail, Winona; Zainuri, Muhammad; Pranowo, Widodo Setiyo
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.492 KB)

Abstract

Perairan Selat Badung merupakan percabangan Selat Lombok yang dilalui oleh ARLINDO (Arus Lintas Indonesia), dimana arus tersebut membawa massa air yang mengandung klorofil. Sebaran klorofil dan nutrien tersebut berkaitan erat dengan intensitas cahaya untuk menghasilkan produktivitas primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan variabilitas produktivitas primer dengan distribusi nutrien dan intensitas cahaya di perairan Selat Badung,Bali. Variabel yang diamati berupa konsentrasi nitrat, fosfat, ammonia, intensitas cahaya dan klorofil-a. Analisa statistik korelasi Pearson menunjukkan bahwa kandungan nutrien (nitrat, fosfat dan ammonia) dan intensitas cahaya mempengaruhi laju produktivitas primer. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi linier antara parameter klorofil-a dan nitrat sebesar -0,2514, klorofil-a dan ammonia sebesar 0,1459 dan klorofil-a dan intensitas cahaya 0,3785. Adanya siklus nitrogen dalam perairan juga mempengaruhi korelasi linier tersebut. Peranan parameter kualitas perairan lainnya seperti suhu, salinitas dan oksigen terlarut juga mendukung laju produktivitas primer perairan.
SEBARAN KONSENTRASI NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANJIR KANAL BARAT, SEMARANG Oktaviani, Anisa; Yusuf, Muh.; Maslukah, Lilik
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.579 KB)

Abstract

Muara Sungai Banjir Kanal Barat, Semarang merupakan salah satu sungai besar yang sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia terutama dari daratan. Daerah ini banyak menerima inputan air tawar daridaratan melalui sungai yang berhulu di wilayah kaki Gunung Ungaran yang membawa material dan limbah yang berasal dari pemukiman, pertanian dan kegiatan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan sebaran nitrat dan fosfat di Muara Sungai Banjir Kanal Barat, Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014, dengan menggunakanmetode deskriptif.Metode penentuan lokasi menggunakan metodepurposive sampling, yang dilakukan di10 stasiun dengan pertimbangan dapat mewakili wilayah sungai, muara sungai dan laut.Pada penelitian ini, data Primer berupa konsentrasi nitrat dan fosfat, suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH dan arus permukaan.Pengolahan data menggunakan ArcGIS 10.0 dan  SMS 8.1, untuk menghasilkan pola persebaran nitrat dan fosfat dan pola arus.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa konsentrasi nitrat dan fosfatakan semakin kecil ke arah laut. Konsentrasi nitrat berkisar 0,3076 - 0,6145 mg/l dan konsentrasi fosfat berkisar 0,049 – 0,164 mg/l. Pola sebaran konsentrasi nitrat dan fosfat mengarah ke Barat mengikuti pola arus pada kondisi surut.

Page 1 of 4 | Total Record : 40