cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 3 (2019): Juli" : 10 Documents clear
PENGARUH EDUKASI GIZI DENGAN METODE CERAMAH BERBASIS BAHASA ISYARAT INDONESIA (BISINDO) DAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK GIZI PADA REMAJA TULI SLB DI SEMARANG Ayumar, Duena Firsta Sridiasti; Margawati, Ani; Wijayanti, Hartanti Sandi
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.061 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25804

Abstract

Latar Belakang   : Sebanyak 73,6% siswa remaja Tuli SLB Negeri Semarang tidak mengonsumsi sayur dan buah sesuai anjuran. Edukasi gizi dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi, dimana keduanya memiliki peran dalam perubahan perilaku gizi remaja. Metode ini memanfaatkan indera Tuli yang bekerja dengan optimal yaitu penglihatan. Akan tetapi Tuli memiliki perbendaharaan kata yang cukup terbatas. Metode ceramah yang diterapkan di sekolah (lip-reading) diharapkan meningkatkan kemampuan Tuli menyesuaikan diri dalam kelompok sosial. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lip-reading akan lebih optimal apabila dibersamai dengan penggunaan isyarat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh edukasi gizi dengan metode ceramah berbasis BISINDO dan booklet terhadap pengetahuan, sikap dan praktik gizi pada remaja Tuli SLB di Semarang.Metode : Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan rancangan pre-post test group design. Subjek penelitian adalah 27 siswa SMP dan SMA LB di Semarang, yang dibagi menjadi kelompok booklet dan ceramah. Edukasi gizi diberikan oleh orang Dengar dengan bantuan juru bahasa isyarat.  Hasil : Tidak ada beda pengetahuan (p=0,359), sikap (p=0,063), dan praktik konsumsi sayur dan buah (p=0,692) antara kedua kelompok perlakuan setelah pemberian edukasi gizi. Median nilai pengetahuan mengalami peningkatan. Walaupun kecenderungan hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan, nilai kelompok ceramah lebih baik dibandingkan kelompok booklet kecuali pada praktik konsumsi sayur dan buah.Simpulan : Tidak ada pengaruh edukasi gizi dengan metode ceramah berbasis bahasa isyarat Indonesia (BISINDO) dan booklet terhadap pengetahuan, sikap dan praktik konsumsi sayur dan buah pada remaja Tuli SLB di Semarang
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR PATI RESISTEN, DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM PISANG BATU (Musa Balbisiana Colla) SEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAL UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT KANKER KOLOREKTAL Ahsin, Almuthya; Wijayanti, Hartanti Sandi; Afifah, Diana Nur
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.908 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25800

Abstract

Latar Belakang: Kanker kolorektal dapat disebabkan karena berlebihnya produksi radikal bebas atau kurangnya antioksidan dalam tubuh. Kandungan pati resisten dan aktivitas antioksidan pada pisang batu dapat memberikan pencegahan penyakit kanker kolorektal.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan aktivitas antioksidan, kadar pati resisten dan organoleptik es krim pisang batu  sebagai makanan fungsional untuk pencegahan penyakit kanker kolorektal. Metode: Penelitian eksperimental acak lengkap dua faktor meliputi kadar tepung pisang batu, yaitu 12% dan 17% serta variasi cara penambahan, yaitu pada saat pemasakan dan pendinginan. Analisis aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan kadar pati resisten menggunakan metode Kim et al. Analisis statistik aktivitas antioksidan dan kadar pati resisten menggunakan uji one way Anova, Kruskall-Wallis dan tukey. Analisis organoleptik menggunakan uji Kruskall-Wallis dan mann withney. Hasil:. Aktivitas antioksidan tertinggi didapatkan pada es krim dengan penambahan tepung pisang batu 17% dan yang ditambahkan ketika pendinginan. Kadar pati resisten tidak menunjukkan beda secara statistik, walaupun didapatkan kadar pati resisten lebih tinggi yang ditambahkan ketika pemasakan. Terdapat perbedaan signifikan pada uji organoleptik aroma dan rasa dengan yang paling disukai es krim dengan kadar 12% untuk aroma dan es krim dengan cara penambahan saat pendinginan untuk rasa.Simpulan: Terjadi peningkatan aktivitas antioksidan seiring banyaknya tepung pisang batu yang digunakan dan ditambahkan ketika proses pendinginan. Produk terbaik yang direkomendasikan adalah es krim yang diberikan tepung pisang batu dengan  kadar 17% dan ditambahkan saat pendinginan.
KUALITAS DIET, AKTIVITAS FISIK, DAN STATUS GIZI PADA PEROKOK DEWASA AWAL Restutiwati, Fidi; Murbawani, Etisa Adi; Rahadiyanti, Ayu
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.806 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25805

Abstract

Latar Belakang: Kebiasaan merokok berdampak pada kualitas diet, aktivitas fisik dan status gizi. Rokok mengandung nikotin yang dapat menurunkan nafsu makan dan mengakibatkan penurunan kemampuan kardiorespirasi sehingga mengganggu aktivitas fisik seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas diet dan aktivitas fisik menurut status gizi pada perokok dewasa awal.Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 59 subjek yang berusia 20-24 tahun. Data meliputi karakteristik subjek, kualitas diet diperoleh dengan metode Semi Quantitative-Food Frequency Questionniare (SQ-FFQ), aktivitas fisik diperoleh dengan metode International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF), dan status gizi diukur menggunakan lingkar pinggang dan/atau Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP). Analisis data dengan uji chi-square, fisher exact.Hasil: Rerata skor kualitas diet subjek yaitu 40,4±8,7 tergolong kualitas diet rendah. Kualitas diet rendah pada subjek digambarkan dengan rendahnya asupan sayur dan buah, tingginya asupan total lemak, lemak jenuh, kolesterol, natrium, rendahnya skor rasio makronutrien dan rasio asam lemak. Rerata aktivitas fisik subjek yaitu 2569,5±1806,5 METs/min/minggu termasuk dalam aktivitas fisik sedang. Hasil uji perbedaan diperoleh kualitas diet menurut status gizi (p=0,564), aktivitas fisik menurut status gizi (p=0,019). Simpulan: Tidak ada perbedaan signifikan kualitas diet menurut status gizi pada perokok dewasa awal (p>0,05). Ada perbedaan signifikan aktivitas fisik menurut status gizi pada perokok dewasa awal (p<0,05).
FAKTOR RISIKO HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI SEMARANG Nurbaity, Annisa Dinah; Candra, Aryu; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.208 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25801

Abstract

Latar belakang: Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada ibu hamil dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam satu hari dan terjadi terus menerus. Hiperemesis terjadi pada 0,5 hingga 2% kehamilan. Hiperemesis terjadi sebagai interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan sosiokultural. Hiperemesis paling banyak terjadi pada trimester 1, namun dapat berlanjut pada trimester 2. Hiperemesis jika tidak ditangani dapat menyebabkan gangguan pada ibu hamil dan janin.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan case control dengan subjek 44 ibu hamil yang diambil dengan cara purposive sampling. Data indeks massa tubuh (IMT) didapatkan melalui pengukuran antropometri, data asupan diperoleh melalui wawancara semi-quantitative food frequency questionnaire. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan fisher exact.Hasil: Persentase asupan karbohidrat dan lemak jenuh lebih tinggi pada kelompok hiperemesis (4,5% ; 18,18%) daripada kelompok tanpa hiperemesis (0%; 4,5%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi sebelum kehamilan, asupan karbohidrat, protein, lemak jenuh, asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, dan vitamin B6 dengan hiperemesis gravidarum (p> 0,05) Simpulan: Status gizi sebelum hamil, asupan karbohidrat, protein, lemak jenuh, asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, dan vitamin B6 bukan merupakan faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Semarang.
HUBUNGAN GANGGUAN MAKAN DAN KUALITAS DIET DENGAN STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MODELLING SCHOOL Bintang, Fransisca Natalia; Dieny, Fillah Fithra; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.903 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25806

Abstract

Latar belakang: Remaja yang berprofesi sebagai model sering merasa takut jika mengalami kenaikan berat badan memiliki kecenderungan membatasi asupan makan. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan makan dan anemia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara gangguan makan dan kualitas diet dengan status anemia pada remaja putri di Modelling School.Metode: Penelitian observasional dengan desain cross-sectional melibatkan 55 remaja putri berumur 12-19 tahun yang dipilih secara consecutive sampling dan dilakukan di Sekolah Model Semarang. Kadar hemoglobin (Hb) diukur dengan metode Cyanmethemoglobin, gangguan makan menggunakan kuesioner Eating Disorder Diagnostic Scale (EDDS), dan kualitas diet diukur dengan formulir food frequency questionnaire (FFQ), kemudian dihitung skor kualitas dietnya menggunakan panduan Diet Quality Index International (DQI-I). Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Subjek yang mengalami anemia sebanyak 25 orang (45,5%). Gangguan makan ditemukan pada 29 subjek (52,7%) dengan 11 orang mengalami bulimia nervosa. Persentase remaja putri (63,6%) yang memiliki kualitas diet rendah pada penelitian ini lebih banyak dibandingkan dengan remaja (36,4%) yang memiliki kualitas diet tinggi. Hasil menunjukkan subjek (41,4%) yang anemia juga mengalami gangguan makan (p=0,243), dan subjek (45,7%) yang anemia memiliki kualitas diet yang rendah (p=0,959). Kualitas diet rendah (65,5%) ditemukan lebih banyak pada kelompok yang mengalami gangguan makan (p=0,866). Simpulan: Tidak ada hubungan antara gangguan makan dan kualitas diet dengan status anemia pada remaja putri di modelling school (p > 0,05)
PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA WANITA DEWASA AWAL Lady, Chantika; Dieny, Fillah Fithra; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.36 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25802

Abstract

Latar Belakang : Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus berstatus gizi obesitas. Olahraga yang tepat dilakukan dan direkomendasikan oleh American Diabetes Association dalam mengontrol kadar glukosa darah dan profil lipid adalah olahraga dengan intensitas sedang, seperti yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) pada wanita dengan kelebihan berat badan. Metode: Penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-post test with control group design sebanyak 22 subjek dan dipilih dengan menggunakan metode consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok dengan metode simple randomization. Subjek penelitian adalah 22 wanita usia 19-25 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan mendapat latihan yoga 60 menit sebanyak 10 kali selama 20 hari dan edukasi gizi, dan kelompok kontrol hanya mendapatkan edukasi gizi. Data glukosa darah puasa diukur  2 kali yaitu sebelum dan sesudah penelitian dengan alat spektofotometri dengan metode Glucocard TM Test Strip; sedangkan data asupan makanan diambil sebanyak 5 kali selama intervensi berlangsung dengan menggunakan metode Food Recall. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon, Uji Mann Whitney, dan regresi linier untuk variable perancu selama intervensi. Hasil :  Terdapat penurunan nilai Glukosa Darah Puasa yang bermakna (p = 0,01) pada kelompok perlakuan dengan nilai GDP dari 113,64 mg/dl ± 55,24 menjadi 102 mg/dl ± 52,69. Pada kelompok kontrol ada penurunan GDP namun tidak bermakna (p = 0,18) yaitu 117,73 mg/dl ± 60,32 menjadi 110,73 mg/dl ± 65,47. Berdasarkan selisih penurunan GDP antara kelompok perlakuan lebih besar (11,63 mg/dl ± 11,77) dibanding kelompok kontrol (7,00 mg/dl ± 17,07).Namun selisih GDP pada kedua kelompok setelah intervensi latihan yoga tidak bermakna (p = 0,18). Kesimpulan : Latihan yoga selama 10 kali pada wanita obesitas tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa.
TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, DAN UJI PENERIMAAN YOGHURT SINBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L) Puspadani, Nurlina; Rustanti, Ninik; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.171 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25807

Abstract

Latar Belakang : Sindrom metabolik dapat diminimalisir dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung sinbiotik, tinggi antioksidan, dan tinggi serat. Yoghurt sinbiotik dengan penambahan ekstrak kayu secang dapat menjadi alternatif minuman bagi penderita sindrom metabolik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan ekstrak kayu secang pada yoghurt sinbiotik terhadap total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, dan penerimaan. Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan lengkap satu faktor, yaitu penambahan ekstrak kayu secang 0%, 0,1%, 0,3%, dan 0,5%. Analisis total bakteri asam laktat menggunakan uji Total Plate Count, analisis aktivitas antioksidan menggunakan uji 1-1-diphenyl-2-picrylarazyl (DPPH), dan uji penerimaan. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik selanjutnya menggunakan Kruskal-Wallis, Friedman, dan Wilcoxon.Hasil : Terdapat pengaruh pada total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, dan uji penerimaan. Rerata total bakteri asam laktat tertinggi pada kontrol yaitu 903,73x1012 yang masih sesuai dengan SNI yaitu 107 CFU/mL. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada penambahan ekstrak kayu secang 0,5%. Pada uji penerimaan memberikan pengaruh terhadap keseluruhan. Produk terbaik terdapat pada yoghurt dengan penambahan ekstrak kayu secang 0,1%.Simpulan : Penambahan ekstrak kayu secang mempengaruhi total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, dan penerimaan.
KELARUTAN VITAMIN D3 (Cholecalciferol) DALAM SISTEM KEFIR SUSU KAMBING Abyyudha, Dany; Widyastuti, Nurmasari; Anjani, Gemala
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.356 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25803

Abstract

Latar Belakang : Kefir susu kambing merupakan produk fermentasi yang mengandung banyak bakteri probiotik. Vitamin D3 merupakan fortifikan terbaik dan biasa digunakan pada produk olahan susu,. Info kelarutan diperlukan untuk mengetahui kadar vitamin D3 dari vitamin D3 enkapsulasi dan kefir susu kambing terfortifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimasi kelarutan vitamin D3 di dalam susu kambing dan kefir susu kambing.Metode : Penelitian ini termasuk dalam bidang food production dengan metode Quasi Eksperimental Research (Eksperimental Semu) dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan fortifikasi vitamin D3 dengan penambahan fortifikan pada jam ke-0 dengan menggunakan metode pelarutan dengan air dan methanol.Hasil : Optimasi kelarutan vitamin D3 terbaca sebesar 600 IU dengan menggunakan metode pelarutan dengan air.Kesimpulan : Fortifikasi vitamin D3 pada sistem susu kambing menghasilkan nilai yang lebih signifikan kefir susu kambing tanpa fortifikasi. Metode pelarutan dengan air menghasilakan vitamin D3 lebih baik daripada metode pelarutan dengan methanol dilihat dari nilai optimasi vitamin D3 terbaca lebih tinggi.
PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KUALITAS ASUPAN MAKANAN PADA LANSIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PROLANIS Astiti, Rosiana Dwi; Margawati, Ani; Rahadiyanti, Ayu; Tsani, A Fahmy Arif
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.554 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25808

Abstract

Latar Belakang: Populasi lansia terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini harus diikuti dengan perbaikan fasilitas kesehatan sehingga derajat kesehatan dan kualitas asupan makanan lansia meningkat. Salah satu strategi yang dilaksanakan pemerintah yaitu Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi dan kualitas asupan makanan pada lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti prolanis.Metode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional. Subjek merupakan lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti prolanis. Data meliputi karakteristik subjek, tingkat pendapatan, status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), kualitas asupan makanan menggunakan formulir Diet Quality Index-International (DQI-I), dan aktivitas fisik dengan metode International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Analisis data menggunakan uji independent t-test dan Mann-Whitney.Hasil: Rerata skor kualitas asupan makanan subjek yaitu 48,5±6,7 yang tergolong rendah. Rerata status gizi subjek yaitu 24,5±4,2 kg/m2. Kualitas asupan makanan subjek yang mengikuti prolanis (49,0±7,5) lebih tinggi dibandingkan subjek yang tidak mengikuti prolanis (47,6±6,1). Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan pada status gizi antara subjek yang mengikuti dan tidak mengikuti prolanis (p=0,029), tetapi tidak terdapat perbedaan pada kualitas asupan makanan (p=0,538).Simpulan: Ada perbedaan signifikan status gizi berdasarkan keikutsertaan prolanis (p=0,029). Tidak ada perbedaan signifikan kualitas asupan makanan berdasarkan keikutsertaan prolanis (p=0,538).
HUBUNGAN ASUPAN SENG DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN TONSILITIS PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI KELURAHAN JOMBLANG KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Furi, Agnes Kalpita; Candra, Aryu; Rahadiyanti, Ayu
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.057 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25799

Abstract

Latar Belakang : Tonsilitis adalah salah satu penyakit infeksi pada saluran pernafasan atas (ISPA) yang sering terjadi pada balita. Defisiensi seng dan vitamin C mempengaruhi kejadian tonsilitis terkait fungsi dalam sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan seng dan vitamin C dengan kejadian tonsilitis pada balita. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian case control. Subjek balita usia 2-5 tahun sebanyak 50 subjek terdiri dari 25 subjek kasus dan 25 subjek kontrol diambil dengan teknik consecutive sampling. Penentuan subjek mengalami tonsilitis atau tidak dilakukan dengan diagnosis dokter melalui pemeriksaan tonsil. Data yang dikumpulkan meliputi riwayat asupan seng dan vitamin C diambil menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ), identitas subjek dan orangtua/pengasuh, data hygiene mulut, dan data kebiasaan makan dengan wawancara langsung. Analisis data dengan uji Chi-square, Fisher’s Exact, Mann Whitney, dan Independent T.Hasil : Status gizi subjek sebagian besar tergolong normal berdasarkan BB/TB, BB/U, maupun TB/U. Sebanyak 56% subjek kelompok kasus memiliki kebiasaan makan yang berisiko dan 100% subjek pada kelompok kasus memiliki hygiene mulut yang kurang baik. Subjek kasus memiliki riwayat asupan seng yang kurang sebanyak 52% dan riwayat asupan vitamin C yang kurang sebanyak 80%. Riwayat asupan seng memiliki hubungan dengan kejadian tonsilitis (p<0,05), sedangkan riwayat asupan vitamin C tidak terdapat hubungan dengan kejadian tonsilitis (p>0,05).Kesimpulan : Risiko tonsilitis pada subjek dengan riwayat asupan seng kurang dari kebutuhan 4,3 kali lebih besar dibandingkan subjek dengan riwayat asupan seng cukup. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10