cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27216233     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Management of Aquatic Resources diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Jurnal Management of Aquatic Resources menerima artikel-artikel mengenai bidang perikanan, manajemen sumberdaya perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 29 Documents
Search results for , issue "Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015" : 29 Documents clear
HUBUNGAN FAKTOR FISIK – KIMIA PERAIRAN TERHADAP TUTUPAN TERUMBU KARANG DI PULAU KARIMUNJAWA Andaris, Adira Rizka; Suryanto, Agung; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.846 KB)

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem utama pesisir dan laut. Ekosistem terumbu karang di Karimunjawa telah lama dimanfaatkan sebagai kegiatan ekonomi seperti penangkapan ikan, dan wisata bahari. Banyaknya kegiatan atau aktivitas manusia yang dapat menimbulkan suatu dampak terhadap terumbu karang dan perubahan kualitas fisik dan kimia perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi Tutupan terumbu karang di lokasi perairan Pantai Ujung Gelam,  perairan Pantai Batu topeng dan perairan Nyamplungan ,mengetahui kondisi fisik dan kimia perairan  pada masing-masing statsiun,mengetahui hubungan faktor fisik dan kimia perairan terhadap  tutupan terumbu karang. Metode yang di gunakan adalah metode survei dengan metode sampling adalah purposive sampling. Hasil yang didapatkan dari kondisi fisik dan kimia perairan pada  semua statsiun adalah berkisar 29oC – 30,3 oC, TSS  0,16 – 0,21 mg/l , Salinitas 34,67 -34,92o/oo,. pH 7,11-7,13. DO 4,92 – 5,95 mg/L dan kekeruhan 1,73 – 2,1 NTU, faktor fisik dan kimia perairan masih mendukung untuk pertumbuhan terumbu karang di pulau Karimunjawa . Tutupan terumbu karang hidup pada seluruh statsiun berkisar 43,9 – 46 % termasuk kedalam kategori sedang. Hubungan antara faktor fisik – kimia perairan menunjukan hubungan yang lemah  – hubungan yang sangat berarti terhadap tutupan terumbu karang hidup. Coral reef ecosystem is the one of the main coastal and marine ecosystems. Coral reef at karimunjawa island has been used for economic activity as Fishing and marine tourism, with these activity, can cause impacts on  coral reefs and changed phsyical and chemical quality of water. The aims of this research is to know percent cover of coral reef at Ujung gelam, Batu topeng and Nyamplungan,  to know condition of physical and chemical water at Ujung gelam, Batu topeng and Nyamplungan, correlation between physic and chemical factor to the percent cover of coral reefs. The methods used in this research is descriptive survei methods, and the methods of sampling is purposive sampling. The result of condition phyiscal and chemical water at all station ranged  from  29oC – 30,3 oC, TSS 0,16 – 0,21 mg/l, Salinity 34,67 -34,92  o/oo, pH 7,11- 7,13, DO 4,92 – 5,95 mg/l and turbidity 1,73 – 2,1  NTU, physical and chemical factors waters still support for the growth of coral reefs at Karimunjawa island. Live coral cover at all stations ranging from 43,9 – 46 %, Over all based on standar quality of demage to coral reef, coral reef at karimunjawa island on moderate condition catagories. Correlation between physical and chemical water factor to percent cover indicates a weak correlation - very meaningful correlation to cover living coral reefs.
BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN PETEK (Leiognathus sp.) YANG TERTANGKAP DENGAN CANTRANG DAN ARAD DI TPI TAWANG, KABUPATEN KENDAL Widjayana, Ayu Okta; Solichin, Anhar; Saputra, Suradi Wijaya
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.094 KB)

Abstract

Jaring cantrang dan arad adalah alat tangkap yang masih beroperasi di perairan Kabupaten Kendal.Ikan petek merupakan ikan demersal yang sering tertangkap dengan alat tangkap arad, dan cantrang. Ikan Petek masuk kedalam kategori ikan ekonomis penting komersil nomor tiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi dan komposisi ikan yang tertangkap dengan alat tangkap cantrang dan arad di TPI Tawang, Kabupaten Kendal, dan untuk mengkaji sebagian dari aspek biologi dari ikan petek hasil tangkapan dari kedua alat tangkap yaitu hubungan panjang dan berat, faktor kondisi , ukuran Pertama Kali Tertangkap (L50%), tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, ukuran pertama ikan matang gonad (Lm50%), dan fekunditas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan bulan Desember 2014 sampai Januari 2015. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel menggunakan metode penarikan contoh acak sederhana. Dalam penelitian ini diperlukan data primer dan sekunder. Data primer diambil 10% dari total hasil tangkapan yang digunakan untuk mengetahui beberapa aspek biologi ikan Petek, sedangkan data sekunder meliputi data produksi ikan Petek pada tahun 2011 sampai dengan 2014. Hasil tangkapan cantrang dan arad ada 5 jenis yang sering tertangkap yaitu Kuniran, Petek, Kapasan, Cumi, Belong pada cantrang  dan teri, cumi, petek, kuniran dan belong pada arad. Struktur ukuran Ikan Petek yang tertangkap pada Cantrang dan Arad  berada pada ukuran 46 mm - 220 mm, ukuran pertama kali tertangkap (L50%) pada keduanya 125mm. Sifat pertumbuhan pada hasil tangkapan Cantrang yaitu isometrik sedangkan  hasil tangkapan Arad bersifat allometrik negatif dengan nilai Kn sebesar 1,13 dan 1,21. Ikan Petek yang tertangkap dengan alat tangkap Cantrang dan Arad sebagian besar ber- TKG III dan TKG IV. Ikan Petek Jantan pertama kali matang gonad (Lm50%) lebih cepat dari ikan petek betina, dan fekunditas berkisar antara 47.800-204.800 butir. Nilai CPUE  harian terbesar pada hasil tangkapan Cantrang dan Arad adalah43 Kg/Trip dan 37 Kg/Trip. Cantrang and Arad nets fishing gear is still operating in the waters of Kendal district. Petek fish is a demersal fish are often caught in Arad and cantrang fishing gear. Petek fish is the third of economic important fish category. The purpose of this study was to determine the production and composition of the fish caught by cantrang and Arad fishing gear in TPI Tawang, Kendal, and to examine some of the aspects of the biology of the lenght and weight relatioship, condition factor , first time caught size (L50%), the level of maturity of gonads, gonad maturation index, the first measure of cooked fish gonads (Lm50%), and fecundity of petek fish which catched by arad and payang fishing gear. This research was conducted in the month of December 2014 to January 2015. The method in this research is survey method. This sampling method using simple random sampling method. In this study required primary and secondary data. The primary data was taken 10% of the total catch is used to determine several aspects of fish biology Petek, while secondary data includes data Petek fish production in 2011 through . There are 5 types are often caught in payang and arad fishing gear is Kuniran, Petek, Kapasan, calamari, Belong on cantrang, and anchovies, squid, petek, kuniran and belong in Arad. The size structure of the petek fish caught in cantrang and Arad are the size of 46 mm - 220 mm, the size of the first caught (L50%) in both 125 mm. The nature of growth in catches cantrang namely isometric while catches of Arad is negative allometric with Kn value of 1.13 and 1.21. The most of Petek fish which caught by  Arad and cantrang fishing gear is on TKG TKG III and IV. Males Petek fish  mature gonads (Lm50%) is faster than females  petek fish, and fecundity ranged from 47.800-204.800 grains. The most of daily CPUE value  in catches cantrang and Arad is 43 Kg / Trip and 37 Kg / Trip.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN BAGI KONSERVASI MANGROVE DI DESA TIMBUL SLOKO KECAMATAN SAYUNG, DEMAK Magdalena, Estherina; Anggoro, Sutrisno; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.54 KB)

Abstract

Kondisi lahan mangrove di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak mengalami kerusakan mangrove karena erosi pantai sehingga menyebabkan kerusakan areal tambak dan infrastruktur lainnya. Agar kerusakan hutan mangrove tidak berlanjut, diperlukan upaya konservasi di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan dan keragaman mangrove, mengidentifikasi pemahaman responden tentang konservasi mangrove, serta menganalisis kesesuaian lahan mangrove bagi kegiatan konservasi di Desa Timbul Sloko. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2014 - Februari 2015 di Desa Timbul Sloko Kecamatan Sayung, Demak. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun, setiap stasiun terdiri dari tiga titik sampling,variabel yang diukur adalah kerapatan, keanekaragaman, pasang surut, arus, salinitas, pH dan substrat. Analisis kesesuaian dilakukan dengan pembuatan matriks kesesuaian kemudian pembobotan dan perhitungan skor berdasarkan tingkat pengaruh dari setiap variabel terhadap daerah yang potensial untuk dijadikan kawasan konservasi mangrove. Uji validitas dan  reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui nilai modus kuesioner pada setiap responden. Hasil Kerapatan mangrove di desa tersebut seluruh stasiun berkisar antara 0,06 – 0,45 ind/m2, keanekaragaman (H’) tergolong sedang. Sebagian besar  responden (52,9% - 87,4%) memahami tentang konservasi mangrove. Hasil analisa kesesuaian lahan konservasi mangrove pada stasiun 1 dan 3 berada pada kelas sangat sesuai dan pada stasiun 2 berada pada kelas sesuai. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah lahan pada Desa Timbul Sloko Kecamatan Sayung, Demak dapat dijadikan daerah konservasi karena variabel pada daerah tersebut mendukung pertumbuhan mangrove. Conditions of mangrove swamp the Sayung Subdistrict, Demak Regency have been suffering coastal erosion that cause a damage of ponds area and other infrastructures. To prevent the further demage of mangrove forest is needed a conservation efforts in the area. This study aimed to know the density and diversity of mangrove ecosystems, to identify respondents knowledge about conservation of mangroves, and to analyze land suitability of mangrove for conservation activities. This study was conducted from November 2014 - February 2015 at the Timbul Sloko village. Data is collected at three stations, each station consists of three point sampling. The measured variables used in this study were density, diversity, tides, currents, salinity, pH and substrate. Analysis of suitability was conducted by making a suitability weight matrix and the score calculating based on the influence level from each variables that potential to be a mangrove conservation area. Validity and reliability tests done using SPSS to know mode value of questionnaires from each respondent. The results showed  mangroves density on the all station  ranged from 6 - 45 ind /100m2, diversity (H') is moderate. Mostly respondents understand about mangrove conservation (52.9% - 87.4%). The results of the land suitability for analysis of mangrove conservation in stations 1 and 3 are at a very appropriate class and at appropriate class at station 2. The study concludes that land on the Timbul Sloko village, Sayung subdistrict, Demak can be used as a conservation area because variables in the area support the growth of mangrove.
ANALISIS KANDUNGAN BAHAN ORGANIK, NITRAT, FOSFAT PADA SEDIMEN DI KAWASAN MANGROVE JENIS Rhizophora DAN Avicennia DI DESA TIMBULSLOKO, DEMAK Budiasih, Retnoayu; Supriharyono, -; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.843 KB)

Abstract

Mangrove di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak telah banyak mengalami kerusakan. Namun saat ini kawasan mangrove tersebut sudah mengalami rehabilitasi. Kawasan yang dulunya digunakan sebagai lahan pertambakan, sekarang beralih fungsi sebagai hutan mangrove. Daerah tersebut diperkirakan akan berpengaruh terhadap distribusi kandungan bahan organik, nitrat dan fosfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Bahan Organik Total, nitrat dan fosfat pada sedimen dan untuk mengetahui sebaran antar stasiun, antar kedalaman dan pasang surut dari setiap variabel di ekosistem mangrove di Desa Timbulsloko, Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel sedimen di kedalaman 0, 15 dan 30 cm dan pengambilan sampel air dilakukan di tiga titik tiap stasiunnya. Stasiun I mangrove Rhizophora, stasiun II gabungan Rhizophora dan Avicennia dan stasiun III mangrove Avicennia. Pengambilan sampel dilakukan saat pasang dan surut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Bahan Organik Total, nitrat dan fosfat pada sedimen dan dalam air secara keseluruhan menunjukkan tingkat kesuburan yang sedang sampai tinggi. Pada satsiun I rata – rata bahan organik pada sedimen saat pasang dan surut berturut – turut (11,32 %) dan (16,073 %). Stasiun II (12,5 %) dan (15,81 %) dan stasiun III (10,087 %) dan (12,987 %). Kandungan nitrat stasiun I (5,791 ppm) dan (7,478 ppm). Stasiun II (8,115 ppm) dan (8,419 ppm) dan stasiun III (9,462 ppm) dan (11,037 ppm). Sedangkan kandungan fosfat pada stasiun I rata – rata saat pasang dan surut (4,023 ppm) dan (3,933 ppm). Stasiun II (3,737 ppm) dan (4,738 ppm) dan pada stasiun III (5,549 ppm) dan (5,808 ppm). Mangrove at Timbulsloko village, Sayung sub-district, Demak regency showed a level of damaging. In order to manage, the local government then rehabilitate those areas. The areas which were used as fish ponds have been changed their function as mangrove forest. With such condition, it is predicted that distribution of material organic, nitrate and phosphate contents will be changed. The aim of this study is to find out the  total organic contents, nitrate, and phosphate inside sediment, as well it is to find inter station, deep and tidal current condition distribution of the contents. The study usaged the descriptive method, while for the collection data samples using purposive random sampling. The sediment sampling in the depth of 0, 15 and 30 cm, while for the water sampling from three sites in station, i.e. station I mangrove Rhizophora, station II combination Rhizophora and Avicennia and station III  mangrove Avicennia. These sampling were conducted in both tidal current condition, i.e high and ebb tide. The result of this study showed that the total organic contents, nitrate and phosphate inside the sediment is in medium to high fertility ranged. In station I, the average organic contents during both high and ebb tide were (11,32%) and (16,073%). Station II (12,5%) and (15,81%). Station III  (10,087%) and (12,978%). The nitrate contents in station I (5,791 ppm) and (7,478 ppm). Station II (8,115) and (8,419 ppm). Station III (9,462 ppm) and (11,037 ppm). While the phosphate contents during both high and ebb tide in station I (4,023 ppm) and (3,933 ppm). Station II (3,737 ppm) and (4,738 ppm). Station III (5,549 ppm) and (5,808 ppm).
NILAI MANFAAT EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE DI DESA KARTIKA JAYA KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH Fadhila, Hilda; Saputra, Suradi Wijaya; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.512 KB)

Abstract

Keberadaan hutan mangrove mempunyai peranan yang sangat penting bagi ekosistem disekitarnya. Besarnya manfaat yang ada pada ekosistem hutan mangrove memberikan konsekuensi bagi ekosistem hutan mangrove itu sendiri, yaitu dengan semakin tingginya tingkat eksploitasi terhadap lingkungan akan berakhir pada degradasi lingkungan. Melihat dari pemanfaatan tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan dari nilai yang terdapat dalam ekosistem mangrove melalui valuasi ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat langsung dan tidak langsung ekosistem mangrove di Desa Kartika Jaya dan untuk menganalisis Nilai Ekonomi Total ekosistem mangrove di Desa Kartika Jaya. Waktu penelitian bulan Desember 2014 – Februari 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap 55 responden dan observasi. Teknik pemilihan responden menggunakan purposive sampling untuk responden petani tambak dan metode sensus untuk responden nelayan dan pengolah buah mangrove. Data dianalisis dengan pendekatan Nilai Ekonomi Total diperoleh dari Nilai Manfaat Langsung, Nilai Manfaat Tidak Langsung, dan Nilai Manfaat Pilihan. Hasil valuasi ekonomi manfaat ekosistem mangrove diperoleh manfaat langsung dengan presentase 42.94% sebesar Rp. 622.389.000,00 per tahun diperoleh dari perikanan tangkap Rp. 337.269.000,00 per tahun, perikanan budidaya Rp. 227.520.000,00 per tahun, dan pemanfaatan buah mangrove Rp. 57.600.000,00 per tahun. Manfaat tidak langsung dengan presentase 56.45% sebesar Rp. 818.195.000,00 per tahun diperoleh dari manfaat mangrove sebagai penahan abrasi (sabuk pantai) Rp. 507.500.000,00 per tahun dan penyedia unsur hara Rp. 310.695.000,00 per tahun. Manfaat pilihan dengan presentase 0.61% sebesar Rp. 8.885.338,00 per tahun diperoleh dari fungsi biodiversity. Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya adalah sebesar Rp. 1.449.469.338,00 per tahun dihitung dari nilai manfaat langsung, nilai manfaat tidak langsung, dan nilai manfaat pilihan. Mangrove forests have a very important role for the surrounding ecosystem. The benefits of mangrove forest is to provide consequences for the mangrove itself, the increasing levels will affect on enviromental degradation. Based on the utilization, it is necessary to do research on the utilization of mangrove ecosystem value through economic valuation. This research had been carried out from December 2014 to February 2015 in Kartika Jaya Village, in order to determine the direct and indirect values use of mangrove ecosystem in Kartika Jaya Village and to analyze the total economic value of these ecosystem in Kartika Jaya Village. The research method used a descriptive method. Data were collected through interviews of 55 respondents and observation. Respondent was selected using purposive sampling technique from fish pond farmers, and census method for fishermen and utilizing of mangrove fruit. Data were analyzed using Total Economic Value approach, derived from Direct Use Values, Indirect Use Values, and Optional Values. The results of economic valuation of mangrove ecosystem shows the direct uses with a precentage 42.94% amounting to 622.389.000,00 IDR per year derived from fishing 337.269.000,00 IDR per year, aquaculture 227.520.000,00 IDR per year, and utilizing mangrove fruit  57.600.000,00 IDR per year. The indirect uses with a precentage 56.45% amounting to 818.195.000,00 IDR per year derived from mangrove ecosystem as retaining abrasion (breakwater) 507.500.000,00 IDR per year and providers nutrient 310.695.000,00 IDR per year. Meanwhile the optional value with a precentage 0.61% amounting to 8.885.338,00 IDR per year derived from biodiversity. The total economic value of mangrove ecosystem in Kartika Jaya Village is 1.449.469.338,00 IDR per year that calculated from the direct, indirect, and optional values.
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI DI DESA JATIMALANG, KECAMATAN PURWODADI, KABUPATEN PURWOREJO Yovita, Fabiola Intan; Purwanti, Frida; Suprapto, Djoko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.627 KB)

Abstract

Saat ini wisata yang banyak diminati oleh masyarakat baik lokal maupun non lokal yakni wisata yang mengarah ke alam. Wilayah Purworejo yang bersinggungan langsung dengan laut memiliki potensi wisata yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata, mengetahui pemahaman dan aspirasi aparat pemerintahan, masyarakat, pengunjung dan pengguna lain untuk pengembangan wisata serta menyusun strategi pengembangan wisata di Desa Wisata Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi sebagai data primer sedangkan data sekunder untuk menunjang penelitian diperoleh dari berbagai dinas/instansi seperti: BAPPEDA, Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo dan kantor Desa Jatimalang. Responden terdiri dari 10 aparat pemerintah, 30 masyarakat Desa Jatimalang, 40 pengunjung dan 20 pengguna lain. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi pengembangan wisata di Desa Wisata Jatimalang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Februari 2015 di kawasan Desa Wisata Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hasil penelitian potensi wisata yang dimiliki Desa Jatimalang adalah wisata kuliner dan wisata pantai yang menawarkan berbagai menu ikan bakar dengan harga yang terjangkau serta keindahan alamnya dengan didukung sarana prasarana yang memadai dan pemahaman responden tentang Desa wisata Jatimalang cukup baik. Aspirasi responden yaitu mengarah kepada kebersihan, kerjasama antara masyarakat dan pemerintah serta penambahan fasilitas di sekitar pantai agar menarik lebih banyak pengunjung. Strategi pengembangan desa wisata Jatimalang adalah dengan memperbaiki komunikasi antara masyarakat dan pedagang dengan pemerintah, memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan dan pengelolaan daerah wisata. Currently tourism demand by both local and non local communities leads to nature tourism. Purworejo territory that adjacent to the sea have a lot of tourism potential. This research aims to identify the tourism potential, to know and understand the aspirations of government officials, community, visitors and other consumer for the tourism development and to set tourism development strategy in the Jatimalang Village, Purwodadi District, Purworejo Regency. Data collected using interviews and observation as the primary data while secondary data from various departments/agencies such as: BAPPEDA, Purworejo Department of Tourism and Jatimalang village offices. Respondents consisted of 10 government officials , 30 villagers of Jatimalang , 40 visitors and 20 other users. SWOT analysis is used to determine tourism development strategy at the Jatimalang Tourism Village. This research was conducted on January 2015 to February 2015 at the Jatimalang Village, Purwodadi District, Purworejo Regency, Central Java. Research show that tourism potential of the Jatimalang village are culinary and beach tourism that offers a variety of grilled fish menu at affordable prices as well as its natural beauty, that supported by adequate infrastructure and respondents understanding of the Jatimalang tourism is good enough. Aspirations of the respondents leading to cleanliness, cooperation between public and the government as well as addition of facilities around the beach to attract more visitors. Strategies development of the Jatimalang village to improve the communication between public and traders with government, provide socialization to the public about the importance of protecting the environment and provide socialization on the utilization and management of tourist area.
ANALISIS KONSENTRASI KADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) PADA AIR DAN IKAN DARI PERAIRAN SUNGAI WAKAK KENDAL Marwah, Rieza Ayu; Supriharyono, -; Haeruddin, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.415 KB)

Abstract

Perkembangan industri dan meningkatnya kegiatan manusia, khususnya sepanjang aliran sungai Wakak Kendal saat ini dapat memacu terjadinya pencemaran. Hal ini bisa menjadi berbahaya jika konsentrasi logam berat pada ikan melebihi tingkat nilai ditoleransi , sehingga menjadi berbahaya bagi manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi kandungan logam berat Cd dan Pb di perairan dan ikan konsumsi di sungai Wakak, Kendal. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengevaluasi apakah ikan layak untuk dikonsumsi manusia berdasarkan konsentrasi logam berat dibandingkan dengan standar dari Depkes dan FAO. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014. Sampel air dan ikan dari perairan sungai Wakak diambil dari tiga stasiun dengan masing-masing tiga kali pengulangan kemudian dilakukan uji logam berat menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Hasil penelitian menujukan seluruh sampel air tercemar logam berat melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan berdasarkan PP. Nomor 82 Tahun 2001. Kontaminasi logam berat Kadmium (Cd) sebesar <0,01 mg/kg sedangkan konsentrasi logam berat Pb terkecil pada ikan adalah 0,61 mg/kg dan tertinggi adalah 2,08 mg/kg maka hasil tersebut menunjukan bahwa telah melebihi nilai ambang batas konsumsi yang ditetapkan berdasarkan SNI 7387:2009 yaitu sebesar 0,3 mg/kg dan berdasarkan Departemen Kesehatan sebesar 2 ppm.The growth of industry and human activities alongside in the river especially in Wakak River Kendal can increase water pollution caused by heavy metal. This could be hazardous if the heavy metal concentration in the fish exceeds the level of tolerable values, thus becoming harmful to humans being. This study aims to assess the concentration of the heavy metals cadmium and lead in the water and fish of Wakak River Kendal. The information is expected to be beneficial in evaluating whether the fish is healthy enough for human consumption or not based on its concentration of heavy metals compare to the standards from Indonesian Health Department and FAO. This research was conducted in September 2014. The heavy metals such as cadmium and lead were analyzed using the AAS(Atomic Absorption Spectroscopy). Water and fish samples were taken from three different sampling points for three time of each. The result shows all of the water samples were contaminated by heavy metal, exceed of the limit value from Indonesian government regulations No. 82 of  2001. Heavy metal contamination of Cadmium ( Cd ) of < 0.01 mg / kg , while the smallest Pb concentrations of heavy metals in fish is 0.61 mg / kg and the highest was 2.08 mg / kg, these results indicate that it has exceeded the threshold value of consumption defined by ISO 7387 : 2009 in the amount of 0.3 mg / kg and by the Ministry of Health is 2 ppm.
EVALUASI UPAYA KONSERVASI MANGROVE BERDASARKAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DI DESA TIMBUL SLOKO, SAYUNG, DEMAK Setyoningsih, Dwi; Anggoro, Sutrisno; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.816 KB)

Abstract

Kondisi mangrove di desa Timbul Sloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak telah mengalami kerusakan akibat abrasi. Hutan mangrove di Kabupaten Demak merupakan salah satu ekosistem yang menerima dampak akibat perencanaan dan pengelolaan yang kurang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi upaya konservasi mangrove, mengetahui partisipasi masyarakat dalam menunjang konservasi mangrove, dan mengetahui hubungan antara partisipasi masyarakat dan upaya konservasi mangrove di desa Timbul Sloko. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di desa Timbul Sloko, Kecamatan Sayung,  Demak. Variabel yang diukur adalah tingkat upaya konservasi dan partisipasi masyarakat yang  meliputi persepsi, aspirasi dan aksi masyarakat mengenai pengetahuan tentang hutan mangrove dan manfaatnya bagi kehidupan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sebagai dasar wawancara. Analisis data menggunakan program SPSS untuk uji validitas dan reliabilitas berdasarkan nilai modus kuesioner dari setiap responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya konservasi mangrove di desa Timbul Sloko cukup dipahami oleh responden dengan skor 3; dimana kegiatannya meliputi pemeliharaan mangrove, menyusun rancangan kegiatan pengelolaan mangrove serta kesediaan penggunaan lahan untuk ditanami mangrove dan reboisasi. Sebagian besar responden berpartisipasi aktif dimana untuk responden nelayan 85,7%, wiraswasta 51,0% dan petani 67,9%. Hubungan antara partisipasi dan upaya konservasi kurang erat, dimana nilai r dan R2 pada nelayan sebesar -0,310 dan 9,61%; pada wiraswasta sebesar -0,247 dan 6,101%; dan pada petani sebesar 0,005 dan 0,003%. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan, rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan alam dan turut serta dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok pengelola. Mangrove condition in the Timbul Sloko village, Sayung sub-district, Demak regency has been degrading because of abrasion. Mangrove forest in Demak is one of the impacted ecosystem due to incorrect planning and management. The purpose of this study were to identify mangrove conservation efforts, to know community participation in supporting mangrove conservation and to know the correlation between community participation and mangrove conservation efforts in the Timbul Sloko village. The research conducted in February 2015 at the Timbul Sloko village, Sayung sub-district, Demak regency. The measured variables were conservation effort level and community participation that composed of perception, aspiration and action on their knowledge about mangrove and it’s benefits for life. Data collected using questionnaires as a based for interview. Data analysed using SPSS to test validity and realibility of modus questionnaire score from respondents. Mangrove conservation effort at the Timbul Sloko village was moderate to be understand by respondents with score of 3, the activities include mangrove cultivation, planning for management and land use availability for planting and reforestation of mangrove. Most respondents participate actively inwhich for respondents fishermen 85.7%,  farmers 51,0% and entrepreneur 67.9%. Correlation between participation and conservation effort was less related in which the r and R2 value for fishermen are -0.310 and 9.61%; entrepreneur -0.247 and 6.101%; and farmers 0.005 and 0.003%. This are happened because lack of knowledge, low education level and less-awareness to protect nature environment and to participate in the organized activities by the management group.
HUBUNGAN KELIMPAHAN BULU BABI (SEA URCHIN) DENGAN BAHAN ORGANIK SUBSTRAT DASAR PERAIRAN DI PANTAI KRAKAL, YOGYAKARTA Arthaz, Ca Perdana; Suryanti, -; Ruswahyuni, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.899 KB)

Abstract

Bulu babi (Sea urchin) dapat ditemui mulai dari daerah intertidal sampai ke kedalaman 10 m. Bulu babi umumnya menghuni ekosistem terumbu karang dan padang lamun, biasanya  hidup  mengelompok  tergantung dari  jenis habitatnya. Bulu babi memiliki peranan penting terhadap ekologi suatu perairan dan rantai makanan. Di dalam rantai makanan, bulu babi memiliki kedudukan sebagai herbivora, omnivora, ataupun sebagai pemakan detritus sehingga sampah-sampah organisme tak akan hilang begitu saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kandungan bahan organik terhadap kelimpahan Bulu Babi di Pantai Krakal, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2014 di Pantai Krakal, Yogyakarta dan analisa kandungan bahan organik di laksanakan di Laboratorium Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Metode pengambilan data kelimpahan Bulu Babi menggunakan metode kuadran transek berukuran 1 x 1 meter dan metode analisa kandungan bahan organik menggunakan metode gravimetri. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu kandungan bahan organik di perairan Pantai Krakal stasiun 1 berkisar antara 4,09 – 4,71%, pada stasiun 2 berkisar antara 3,65 – 3,98% dan pada stasiun 3 berkisar antara 5,04 – 5,60%. Pada Pantai Krakal di temukan 3 jenis bulu babi yaitu Stomopneustus sp, Echinometra sp, Echinometra mathaei. Kelimpahan individu bulu babi stasiun 1 pengulangan 1 sebanyak 148/150 m2 dan pengulangan 2 sebanyak 157/150 m2, stasiun 2 pengulangan 1 sebanyak 161/150 m2 dan pengulangan 2 sebanyak 172/150 m2 dan stasiun 3 pengulangan 1 sebanyak 174/150 m2 dan pengulangan 2 sebanyak 190/150 m2. Berdasarkan uji regresi dapat dikatakan hubungan yang cukup lemah antara substrat dasar perairan dengan kelimpahan bulu babi meskipun masing-masing berkecenderungan meningkat. Sea urchin can be easily found in intertidal area to the depth of 10 m. Groups of sea urchins usually inhibits coral reefs and seagrass bedsbased on their habitat. Sea urchin is essential in water ecology and food chain. In the food chain, sea urchin has the role as herbivore, omnivore, or detritus consumer to process the organism waste. The study was aimed to determine the correlation of organic materials of water-base substrate to the abundance of sea urchin in Krakal Beach, Yogyakarta.  The research was performed in October-November 2014 in Krakal Beach, Yogyakarta and the organic matter analysis was conducted in the Laboratory of Environmental Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University. The sampling method on sea urchin abundance was transect quadrant of 1 x 1 meter with 50 m length and organic matter analysis was gravimetric analysis method. The result obtained from the study is that the organic substance of Krakal Beach ranges between 4,09 – 4,71%in station 1, 3,65 – 3,98%in station 2, and 5,04 – 5,60% in station 3. There are 3 species of sea urchin in Krakal Beach namedStomopneustus sp, Echinometra sp, Echinometra mathaei. The abundance of sea urchin is 148/150 m2 and 157/150 m2in station 1, 161/150 m2 and 172/150 m2in station 2 and 174/150 m2 and 90/150 m2in station 3. Based on the regression test, it can be said that the water-base substrate and the abundance of sea urchin although each tended to rise.
ANALISIS KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN BAHAN ORGANIK TOTAL, NITRAT, FOSFAT DAN KLOROFIL-a DI SUNGAI JAJAR KABUPATEN DEMAK Wijayanto, Adhitya; Purnomo, Pujiono Wahyu; Suryanti, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.226 KB)

Abstract

Perkembangan pemanfaatan lahan pada kawasan dan lingkungan perairan sungai dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan kualitas perairan yang dicirikan dengan penurunan kesuburan perairan. Kesuburan suatu perairan dipengaruhi oleh sediaan materi bahan organik, unsur hara (nitrat dan fosfat), dan klorofil-a, serta variabel fisika kimia perairan. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 – Januari 2015 di Sungai Jajar, yang bertujuan untuk mengetahui kandungan Bahan Organik, NO3, PO4, dan klorofil-a di beberapa wilayah Sungai Jajar dan mengetahui keterkaitan antara bahan organik total dengan nitrat dan fosfat serta nitrat dan fosfat dengan klorofil-a untuk melihat tingkat kesuburannya. Metode  yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuburan perairan berdasarkan kandungan nitrat tergolong dalam kesuburan rendah (oligotrofik) hingga sedang (mesotrofik). Berdasarkan kandungan fosfatnya tergolong dalam kategori subur (eutrofik). Berdasarkan kandungan klorofil-a kesuburan perairan Sungai Jajar tergolong kesuburan yang rendah (oligotrofik). Keterkaitan antara klorofil-a dengan nitrat dan fosfat di perairan Sungai Jajar secara parsial lebih kuat hubungan antara fosfat terhadap klorofil-a. Nitrat tidak menunjukkan hubungan yang kuat terhadap klorofil-a. Berdasarkan analisa statistik regresi linier berganda, secara keseluruhan nitrat dan fosfat mempunyai korelasi dan hubungan linier positif atau memberikan pengaruh terhadap kandungan klorofil-a. As the development of land use in the area and the river water environment can influence mainly the alleged decline of the quality of water that is characterized by a decrease in aquatic fertility. The fertility of a aquatic area is also affected by the total organic matter, hara unsure (nitrate and phosphate), and chlorophyll-a, as well as the variable of aquatic physics and chemist. This research was done on December 2014-January 2015 in River Jajar, which is aimed to identify the relationship between Total Organis Matter NO3, PO4, and Chlorophyll-a in some areas approaching flow Jajar River estuary and determine the link between nitrate and phosphate with a total organic matter and chlorophyll -a with nitrate and phosphate to see the level of fertility.. This research used the descriptive method  using purposive sampling. The results showed that the fertility waters by nitrate content belonging to the low fertility (oligotrophic) to moderate (mesotrophic). Based on the phosphate content of classified in the category fertile (eutrophic). Based on the content of chlorophyll-a fertility Jajar river waters classified as low fertility (oligotrophic).The linkage between chlorophyll-a by nitrate and phosphate in the waters of the Jajar River partially stronger relationship between phosphate to chlorophyll-a. Nitrates did not showed a strong relationship to the chlorophyll-a. Based on statistical analysis of multiple linear regression, together nitrates and phosphates have a positive correlation and linear relationship or have influence on the content of chlorophyll-a.

Page 1 of 3 | Total Record : 29