Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN ASAP CAIR DAN PELUANG BISNIS USAHA PENGASAPAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) TANPA DURI (STUDI KASUS DI CV DINASTI, KROBOKAN, SEMARANG) Siagian, Windah Delima Lestari; Swastawati, Fronthea; Wijayanto, Dian
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.763 KB)

Abstract

Bandeng tanpa duri asap memiliki peluang untuk dikembangkan. Dengan semakin cerdasnya konsumen yang semakin mengutamakan keamanan pangan, ikan asap dengan asap cair bersifat prospektif untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan asap cair dan peluang bisnis usaha pengasapan ikan bandeng tanpa duri. Materi yang digunakan adalah ikan bandeng tanpa duri segar yang diperoleh dari CV Dinasti, Krobokan, Semarang dengan panjang standar rata-rata 24,77 ± 0,63 cm; panjang total rata-rata 30,81 ± 0,80 cm; berat rata-rata 223,46 ± 16,65 g/ekor; asap cair tempurung kelapa 7,5 %; larutan garam 10 %. Metode penelitian tahap I bersifat experimental laboratories menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor dengan 3 perlakuan (lama perendaman 5, 10 dan 15 jam) dengan 2 ulangan. Data organoleptik dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, sedangkan data lisin, kadar air, Aw dan pH dianalisis menggunakan analisis ragam dengan software SPSS 16.0. Metode penelitian tahap II yaitu studi kasus. Data NPV, IRR dan PP dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama perendaman asap cair berpengaruh signifikan (P < 0,05) terhadap asam amino lisin, kadar air, Aw dan pH. Akan tetapi, secara umum tidak berpengaruh signifikan (P > 0,05) terhadap nilai organoleptik produk. Berdasarkan hasil penelitian kadar lisin antara 1,143 % - 1,617 %; kadar air 54,011 % - 58,165 %; nilai Aw 0,651 - 0,762; dan nilai pH 5,088 – 5,418. Perendaman asap cair selama 5 jam (A) menghasilkan kualitas produk paling baik. Nilai NPV produksi bandeng tanpa duri asap cair Rp. 720.129.046,-; IRR tidak teridentifikasi (nilai tinggi); dan nilai PP 0,92 tahun. Kesimpulannya adalah usaha pengasapan bandeng tanpa duri asap cair di CV Dinasti, Krobokan, Semarang layak untuk dikembangkan. Smoked boneless milkfish have a chance to develop. With increasing sophistication of consumers were increasingly prioritizing food safety, smoked fish with liquid smoke were prospective to be developed. The purpose of this research was to know the utilization of liquid smoke and business opportunity ventures smoking boneless milkfish. The materials used was fresh boneless milkfish obtained from CV Dinasti, Krobokan, Semarang with average standard length of 24.77 ± 0,63 cm; average total length of 30.81 ± 0.80 cm; average weight of 223.46 ± 16.65 g / tail; coconut shell liquid smoke 7.5 %; 10 % salt solution. Method research of phase I were experimental laboratories using Random Block Design (RBD) 1 factor with 3 treatment (long soaking of 5, 10 and 15 hours) with two replications. Organoleptic data analyzed by Kruskal Wallis test, whereas lysine, moisture content, Aw and pH were analyzed using analysis range (ANOVA) with software SPSS 16.0. Method research of phase II were a case study. NPV, IRR and PP data were analyzed using Microsoft Office Excel 2007. The results showed that the difference of long soaking liquid smoke had significant effect (P < 0,05) to lysine, moisture content, Aw and pH. However, in general no significant effect (P > 0,05) to organoleptic value of the product. Based on the results, the levels of lysine between 1,143 % - 1,617 %;  moisture content 54,011 % - 58,165 %; Aw value 0,651 - 0,762; and pH value 5,088 - 5,418. Soaking liquid smoke for 5 hours (A) produce the best quality products. NPV value of liquid smoke boneless milkfish production was 720.129.046,- IDR; Unidentified IRR (high value); and PP value 0,92 years. The conclusion was smoking business of liquid smoke boneless milkfish in CV Dinasti, Krobokan, Semarang feasible to be developed.
VALUASI EKONOMI MANFAAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG KAWASAN WADUK CENGKLIK, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH Sandro, Yosua; Saputra, Suradi Wijaya; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.742 KB)

Abstract

ABSTRAK Sumberdaya Waduk Cengklik merupakan sebuah waduk wisata yang terdapat di Desa Ngargorejo, Boyolali. Penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober 2016 yang bertujuan untuk mengetahui nilai manfaat langsung dan tidak langsung kawasan Waduk Cengklik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya nilai manfaat langsung dan tidak langsung Waduk Cengklik.Waduk Cengklik memiliki banyak peran penting dari sektor ekologi dan ekonominya. Manfaat Nilai Ekonomi dari Waduk Cengklik dapat ditinjau dari manfaat langsung dan tidak langung. Untuk menganalisis pemanfaatan waduk mengenai hasil valuasi ekonomi digunakan beberapa metode yaitu metode penilaian harga pasar untuk sektor perikanan tangkap, metode biaya perjalanan untuk sektor pariwisata, metode Market Price Method untuk sektor air bersih. Metode penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling untuk perikanan tangkap, convenience sampling untuk pariwisata, cluster sampling untuk air bersih, sensus untuk penyedia transportasi, convinience sampling untuk pengguna transportasi dan convenience sampling untuk transportasi serta sampling untuk irigasi. Hasil yang didapatkan dari perhitungan menunjukkan nilai manfaat langsung pada sektor perikanan tangkap yaitu sebesar Rp. 3.384.038.000/tahun, sektor pariwisata sebesar Rp.2.340.591.000/ tahun, sektor air bersih sebesar Rp 73.944.000/tahun, sedangkan sektor transportasi sebesar Rp 55.700.000/tahun. Total nilai ekonomi manfaat langsung yaitu Rp. 5.854.273.000/tahun. Sedangkan nilai ekonomi manfaat tidak langsung yaitu dari sektor irigasi mempunyai nilai ekonomi sebesar Rp.1.245.000.000/tahun.Kata Kunci  : Valuasi Ekonomi, Manfaat Langsung, Manfaat Tidak Langsung, Waduk Cengklik. ABSTRACT                                                                              Cengklik Reservoir Resource is a tourism reservoir located in Ngargorejo Village, Boyolali. The research which was conducted in October 2016 aims to determine the value of direct and indirect benefits of Cengklik Reservoir area. This study intends to determine the value of direct and indirect benefits of Cengklik Reservoir. Cengklik Reservoir possesses many significant roles in both ecological and economic sectors. The Benefit of Economic Value from Cengklik Reservoir can be observed from direct and indirect benefits. In order to analyze the utilization of reservoirs on the economic valuation result, several methods are used: market price valuation method for capture fishery sector, Travel Cost Method for tourism sector, and Market Price Method for clean water sector. This research used purposive sampling technique for capture fishery, convenience sampling for tourism, cluster sampling for clean water, census for transportation provider, convenience sampling for transportation user and convenience sampling for transportation and sampling for irrigation. The results which were obtained from the calculation show the value of direct benefits in fishing sector which is IDR 3 384 038 000 per years, tourism sector of IDR 2 340 591 000 per years, clean water sector of IDR  73 944 000 per years, while transportation sector of IDR 55 700 000 per years. Total economic value of direct benefit is IDR  5 854 273 000 per years. While the economic value of indirect benefits from irrigation sector has an economic value of  IDR 1 245 000 000 per years.Keywords: Economic Valuation, Direct Benefit, Indirect Benefit, Cengklik Reservoir.
ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER) DALAM PENGELOLAAN ECENG GONDOK PADA PERAIRAN RAWAPENING DI DESA ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Herdijaya, Gawang Pandu; Hutabarat, Sahala; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.384 KB)

Abstract

Keberadaan eceng gondok bukan merupakan hal baru lagi di perairan Rawapening. Berdasarkan keberadaanya, dapat dibagi dua kelompok masyarakat yang pro dan kontra terhadap populasi eceng gondok. Dari kedua kelompok di atas, apabila tidak ditemukan solusi pengelolaan yang baik dapat menimbulkan konflik antar masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pemangku kepentingan dalam pengelolaan eceng gondok pada perairan Rawapening  dan menganalisis Key Persons dalam pengelolaan eceng gondok di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Metode sampling  yang digunakan dalam penelitian ini adalah Snowball sampling. Sedangkan untuk analisa data menggunakan pendekatan manajemen stakeholder (pemangku kepentingan). Langkah-langkah dalam manajemen stakeholder menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode manajemen stakeholder diketahui bahwa perangkat desa dan pengurus kelompok nelayan dan pembudidaya memiliki nilai tertinggi berdasarkan kriteria ukuran kuantitatif. Kedua pihak ini  yang lebih diutamakan dalam penyusunan rencana pengelolaan eceng gondok di perairan Rawapening. Berdasarkan hasil yang didapat, masyarakat Desa Asinan menginginkan diikutsertakan dalam pengelolaan dan pengawasan eceng gondok di Rawapening. Pemerintah dapat memberikan bantuan berupa dana dan peralatan untuk memudahkan pelaksanaan. Sedangkan masyarakat merupakan pelaksana kegiatan pengelolaan dan berperan sebagai pengawas harian guna menjaga kelestarian dan keindahan Rawapening.
VALUASI EKONOMI OBJEK WISATA TREKKING MANGROVE, GRAND MAERAKACA TAMAN MINI JAWA TENGAH DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA Alviani, Nadya Nurita; Suprapto, Djoko; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 3 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.225 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i3.22551

Abstract

Grand Maerakaca merupakan salah satu objek wisata yang ada di Semarang, yang memiliki daya tarik yaitu Trekking Mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penggunjung, persepsi pengunjung mengenai potensi pengembangan objek wisata dan menghitung nilai ekonomi Objek Wisata Trekking Mangrove menggunakan metode Travel Cost Method (TCM) dan Willingness to Pay (WTP). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan Convinience Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung Objek Wisata Trekking Mangrove, Grand Maerakaca mayoritas adalah pelajar/mahasiswa dan karyawan swasta yang berumur 15-25 tahun, menggunakan alat transportasi sepeda motor, melakukan kunjungan bersama keluarga dengan tujuan berlibur. Persepsi pengunjung mengenai potensi pengembangan adalah bahwa Objek Wisata Trekking Mangrove memiliki daya tarik paling tinggi dan harga yang terjangkau menjadi faktor penentu utama kunjungan. Sedangkan penambahan wisata pengembangan yang paling berpotensi dengan estimasi pengguna tertinggi adalah edukasi penanaman mangrove dengan nilai WTP sebesar Rp. 5.000,00. Nilai ekonomi Objek Wisata Trekking Mangrove, Grand Maerakaca dengan metode TCM sebesar Rp. 45.779.385.645,00/tahun dan Nilai WTP wahana perahu sampan, wahana perahu motor, tiket masuk, tiket parkir motor dan tiket parkir mobil adalah Rp. 10.000,00, Rp. 5.000,00, Rp. 10.000,00, Rp. 2.000,00, dan Rp. 5.000,00.  The Grand Maerakaca is one of the tourist destination in Semarang, that have attraction is Tracking Mangrove. The purpose of this study are to know the characteristics of the visitors, the visitor's perception about the potential of tourism development and to calculate the economic value of Trekking Mangrove Object using Travel Cost Method (TCM) and Willingness to Pay (WTP) method. The number of respondents in this study are 100 people. Technique of taking data in this research using Convinience Sampling. The results showed that the visitors characteristics of Tracking Mangrove Tourism Object, Grand Maerakaca majority are students and private employees aged 15-25 years, use motorbike transportation, come with their family on the purpose of vacation. The visitor perception on potential development are the highest attraction of Tracking Mangrove and affordable price to be the main determinant factor of visitation. While addition of the most potential development tours with the highest user estimation is education of mangrove planting with a WTP value of IDR. 5,000. Economic value of Mangrove Trekking Tourism Object, Grand Maerakaca with TCM method is IDR. 45,779,385,645/ year and WTP Value boat ride, motorboat ride, entrance ticket, motorcycle parking ticket and car parking ticket is IDR. 10,000., IDR. 5,000., IDR. 10,000., IDR. 2,000 and IDR. 5,000. 
NILAI MANFAAT EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE DI DESA KARTIKA JAYA KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH Fadhila, Hilda; Saputra, Suradi Wijaya; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.512 KB)

Abstract

Keberadaan hutan mangrove mempunyai peranan yang sangat penting bagi ekosistem disekitarnya. Besarnya manfaat yang ada pada ekosistem hutan mangrove memberikan konsekuensi bagi ekosistem hutan mangrove itu sendiri, yaitu dengan semakin tingginya tingkat eksploitasi terhadap lingkungan akan berakhir pada degradasi lingkungan. Melihat dari pemanfaatan tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan dari nilai yang terdapat dalam ekosistem mangrove melalui valuasi ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat langsung dan tidak langsung ekosistem mangrove di Desa Kartika Jaya dan untuk menganalisis Nilai Ekonomi Total ekosistem mangrove di Desa Kartika Jaya. Waktu penelitian bulan Desember 2014 – Februari 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap 55 responden dan observasi. Teknik pemilihan responden menggunakan purposive sampling untuk responden petani tambak dan metode sensus untuk responden nelayan dan pengolah buah mangrove. Data dianalisis dengan pendekatan Nilai Ekonomi Total diperoleh dari Nilai Manfaat Langsung, Nilai Manfaat Tidak Langsung, dan Nilai Manfaat Pilihan. Hasil valuasi ekonomi manfaat ekosistem mangrove diperoleh manfaat langsung dengan presentase 42.94% sebesar Rp. 622.389.000,00 per tahun diperoleh dari perikanan tangkap Rp. 337.269.000,00 per tahun, perikanan budidaya Rp. 227.520.000,00 per tahun, dan pemanfaatan buah mangrove Rp. 57.600.000,00 per tahun. Manfaat tidak langsung dengan presentase 56.45% sebesar Rp. 818.195.000,00 per tahun diperoleh dari manfaat mangrove sebagai penahan abrasi (sabuk pantai) Rp. 507.500.000,00 per tahun dan penyedia unsur hara Rp. 310.695.000,00 per tahun. Manfaat pilihan dengan presentase 0.61% sebesar Rp. 8.885.338,00 per tahun diperoleh dari fungsi biodiversity. Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya adalah sebesar Rp. 1.449.469.338,00 per tahun dihitung dari nilai manfaat langsung, nilai manfaat tidak langsung, dan nilai manfaat pilihan. Mangrove forests have a very important role for the surrounding ecosystem. The benefits of mangrove forest is to provide consequences for the mangrove itself, the increasing levels will affect on enviromental degradation. Based on the utilization, it is necessary to do research on the utilization of mangrove ecosystem value through economic valuation. This research had been carried out from December 2014 to February 2015 in Kartika Jaya Village, in order to determine the direct and indirect values use of mangrove ecosystem in Kartika Jaya Village and to analyze the total economic value of these ecosystem in Kartika Jaya Village. The research method used a descriptive method. Data were collected through interviews of 55 respondents and observation. Respondent was selected using purposive sampling technique from fish pond farmers, and census method for fishermen and utilizing of mangrove fruit. Data were analyzed using Total Economic Value approach, derived from Direct Use Values, Indirect Use Values, and Optional Values. The results of economic valuation of mangrove ecosystem shows the direct uses with a precentage 42.94% amounting to 622.389.000,00 IDR per year derived from fishing 337.269.000,00 IDR per year, aquaculture 227.520.000,00 IDR per year, and utilizing mangrove fruit  57.600.000,00 IDR per year. The indirect uses with a precentage 56.45% amounting to 818.195.000,00 IDR per year derived from mangrove ecosystem as retaining abrasion (breakwater) 507.500.000,00 IDR per year and providers nutrient 310.695.000,00 IDR per year. Meanwhile the optional value with a precentage 0.61% amounting to 8.885.338,00 IDR per year derived from biodiversity. The total economic value of mangrove ecosystem in Kartika Jaya Village is 1.449.469.338,00 IDR per year that calculated from the direct, indirect, and optional values.
PERBANDINGAN PENERIMAAN NELAYAN YANG MENANGKAP RAJUNGAN DENGAN BUBU DAN ARAD DI BETAHWALANG, DEMAK Hapsari, Maretha Tristi; Ghofar, Abdul; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.835 KB)

Abstract

Usaha penangkapan ikan merupakan kegiatan ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor produksi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Usaha penangkapan dikatakan berhasil apabila mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi pelaku usahanya. Bubu lipat dan jaring arad adalah alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan Betahwalang untuk menangkap rajungan. Rajungan merupakan komoditi perikanan yang memiliki nilai jual tinggi, baik sebagai komoditi lokal maupun komoditi ekspor. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menganalisa pendapatan, biaya dan keuntungan usaha penangkapan rajungan, dan menganalisa tingkat kelayakan finansial usaha penangkapan rajungan dengan alat tangkap bubu lipat dan jaring arad di Perairan Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengambilan sampel snowball sampling. Model analisis data menggunakan analisis kelayakan usaha dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya NPV, B/C Ratio, IRR, dan Payback Period. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan usaha penangkapan yakni nilai rata-rata NPV pada alat tangkap jaring arad Rp 100.577.288 dan alat tangkap bubu lipat  Rp 837.586.870. Rata-rata nilai  IRR pada alat tangkap jaring arad 60% dan pada alat tangkap bubu lipat tidak teridentifikasi nilai IRRnya. Rata-rata nilai B/C rasio pada alat tangkap jaring arad 0,07 dan pada alat tangkap bubu lipat 0,50. Pengembalian modal pada alat tangkap jaring arad dengan nilai PP selama 2,5 tahun dan pada alat tangkap bubu lipat  0,5 tahun atau  6 bulan. Fishery is an economic activity resulte from production factor which aimed to gain profit. Fishery can be categorized as successful if the fisherman can gain the maximum profit. Trap and (arad) mini trawl are fishing gear used by fishermen to catch blue swimming crab in Betahwalang. Blue swimming crab is commodity of fisheries with high economic value, either for local and export. The purposes of this research are analyzing the income, expense and profit, and analyze the financial feasibility of trap and mini trawl in Demak. The methods were used descriptive qualitative and quantitative. Sampling method used snowball sampling. The research used variables of business feasibility included NPV, B/C Ratio, IRR, and Payback Period. The avarage value of NPV (arad) mini trawl was Rp 100,577,288 NPV trap fishing gear was Rp 837,586,870. the average value of  IRR  was 60 % (arad) mini trawl gear and trap gear was not identified of the value IRR trap and the average value of Benefit and Cost Ratio of (arad) mini trawl and trap ware 0.07 and 0.50 for each. The average payback period was 2.5 year for (arad) mini trawl and trap was 0.5 year or 6 month.
DAMPAK EKONOMI KEBIJAKAN PEMBATASAN UKURAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) 10 cm DI BETAHWALANG, DEMAK Fitriani, Laily; Ghofar, Abdul; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 3, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.703 KB)

Abstract

ABSTRAKSubsektor perikanan dapat berperan dalam pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia karena potensi sumberdaya ikan yang besar dalam jumlah dan keragamannya. Selain itu, sumberdaya ikan termasuk sumberdaya yang dapat diperbaharui dengan pengelolaan yang bijaksana, sehingga dapat terus dinikmati manfaatnya. Rajungan adalah salah satu jenis sumberdaya ikan yang potensial untuk dikembangkan. Selain harganya yang relatif tinggi, semua yang terkandung dalam tubuh rajungan juga dapat dikonsumsi. Oleh sebab itu, penangkapan rajungan oleh para nelayan dengan berbagai ukuran marak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi terhadap pembatasan ukuran rajungan (Portunus pelagicus) yang tertangkap dengan ukuran 10 cm di Desa Betahwalang, Demak. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 – Juni 2014 Di Betahwalang, Demak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, kuisioner dan wawancara langsung dengan nelayan. Responden dalam wawancara sebanyak 40 orang dengan hasil tangkapan yang berbeda-beda setiap trip-nya. Data yang diperoleh dari hasil wawancara kemudian diolah menggunakan statistikparametrik dengan membedakan dua variabel yaitu berat tangkapan (g) dan penerimaan (Rp) dengan regulasi dan tanpa regulasi. Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa kebijakan pembatasan ukuran rajungan yang tertangkap  tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tangkapan nelayan, sehingga kebijakan tersebut dapat diterapkan. Kata Kunci : kebijakan, ukuran rajungan, regulasi ABSTRACT Fisheries sector can contribute for  economy growth of Indonesia because Indonesia have a high  fish resources, both in  the amount and diversity.Fish resources are  renewable resource and need to be managed wise for continue benefits. Blue swimming crab (Portunus pelagicus) is one of potential fisheries resources.  The blue swimming crab price is relatively high and all part of blue swimming crab crab body also can be consumed. Therefore, blue wimming crabs capture by the fishermen with various size is overexploited.This research purpose was to analys the scenario impact  of  restriction size blue swimming crab application (minimum size of 10 cm) in Betah Walang village, Demak. Research was be done at May 2014 to June 2014. Data collecting methods used observation methods, questionnaire and interview with fisherman. This reserach used 40 people as respondent. Then, data obtained was be analys use parametric statistic, both weight catch (g) and revenue  (Rp) with regulation and without regulation. This research proved if there were not significance difference as the impact of minimum size regulation application. Key words: policy, size of blue swimming crab, regulation
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA MANGROVE DI PULAU KEMUJAN, KARIMUNJAWA Simanjuntak, Susi Watina; Suryanto, Agung; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.081 KB)

Abstract

Pulau Kemujan memiliki ekosistem mangrove yang relatif bagus sehingga dikembangkan menjadi objek wisata. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan wisata mangrove serta mengembangkan strategi pengembangan wisata mangrove di Pulau Kemujan. Penelitian dilakukan bulan Mei – Juni 2014 di zona pemanfaatan wisata mangrove (tracking mangrove), Pulau Kemujan, Karimunjawa. Metode yang dilakukan adalah observasi dan survey lapangan dengan menyebar kuisioner dan wawancara kepada 100 responden yang terdiri dari wisatawan dan key person (dinas BTNJK, Kecamatan, Kelurahan). Data kuisioner diolah dengan menggunakan analisis SWOT, analisis Tingkat Manfaat dan Kondisi Sekarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi pengembangan wisata mangrove di Pulau Kemujan adalah SDA (kondisi ekologi hutan mangrove), SDM (tenaga kerja, kualitas SDM dalam menangani wisatawan, pengetahuan mengenai pariwisata konservasi), dan infrastruktur pariwisata mangrove (fasilitas tracking mangrove), sedangkan faktor eksternal yaitu wisatawan, regulasi hukum, infrastruktur pendukung, sosial-budaya, kuliner, objek wisata lain yang berhubungan dengan objek wisata mangrove, keamanan lokasi wisata mangrove, dan kemajuan teknologi. Strategi pengembangan wisata mangrove yang diprioritaskan di kawasan wisata mangrove (tracking mangrove) adalah pengembangan promosi wisata mangrove, pengembangan bandar udara dan souvenir khas daerah, pengembangan paket wisata mangrove dan non-mangrove, pengembangan infrastruktur energi, pengembanagan kuliner, pengembangan sumberdaya manusia, peningkatan infrastruktur penunjang (kesehatan, transportasi, komunikasi), pengembangan pariwisata konservasi mangrove, mitigasi, dan juga pengembangan perbankan. Kemujan island has relatively good mangrove ecosystem for ecotourism development. The purpose of this study is to identify the internal and external factors that influence the development of tourism and to develop strategies for mangrove tourism management in Kemujan Island. This study was conducted from May to June 2014 in mangrove tourism zone (tracking mangrove), Kemujan island. The methods of this study are observations and survey with questionnaires and interviews spread to 100 respondents consists of tourists and key persons (Goverment: BTNKJ Karimunjawa national park office, District, Sub-District). Questionnaire data were processed using SWOT analysis, analysis of benefits level and present condition. The results showed that the internal factors that influence the development of mangrove tourism on the island Kemujan are Natural Resources (ecological conditions of the mangrove), Human Resources (employee, quality of human resources to deal with tourists and knowledge about conservation tourism), and mangrove tourism infrastructure (tracking mangrove facility), while external factors are tourists, regulation and law, infrastructure support, socio-cultural, culinary, other attraction related mangrove tourism, mangrove site security and technological advances. Development strategy for mangrove tourism be priority of promotion in tracking mangrove is promotion mangrove tourism development, airport development, special souvenirs, mangrove and non-mangrove tour packages development, energy infrastructure development, culinary attraction, human resources development, improvement infrastructure support (health, transport, communication), mangrove conservation tourism development, mitigation development, as well as banking system development.
VALUASI EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN KARANG KELOP KABUPATEN KENDAL Maharmingnastiti, Wiedha; Saputra, Suradi Wijaya; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.201 KB)

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem di laut yang mempunyai banyak manfaat. Ekosistem ini memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan di dalamnya, juga bagi kebutuhan manusia. Oleh karena itu sudah selayaknya jika nilai ekonomi ekosistem terumbu karang dievaluasi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – April 2015 di Perairan Karang Kelop, Kabupaten Kendal. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ekosistem terumbu karang di Pidodo Kulon dan nilai ekonomi total manfaat ekonomi terumbu karang di perairan Karang Kelop. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi masyarakat tentang keberadaan ekosistem terumbu karang yang memiliki nilai ekonomi tinggi, memahami pentingnya valuasi ekonomi sumberdaya terumbu karang di perairan Karang Kelop dan sebagai bahan pengambilan kebijakan pemerintah dalam mengelola ekosistem terumbu karang di perairan Karang Kelop. Metode penelitian yang digunakan adalah metode cluster sampling berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan.  Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 38 orang, yaitu 26 orang nelayan, 10 orang masyarakat sekitar kawasan dan 2 orang pihak LSM Barakuda. Untuk mengetahui total nilai ekonomi terumbu karang, data dianalisis dengan menjumlahkan nilai manfaat langsung, nilai manfaat tak langsung dan nilai manfaat pilihan. Nilai ekonomi total (Total Economic Value) manfaat ekosistem terumbu karang di perairan Karang Kelop seluas 4 ha adalah sebesar Rp. 1.235.942.701 per tahun dengan rincian manfaat langsung Rp.657.883.000 (53,25%), manfaat tidak langsung Rp. 576.733.500 (46,65%), dan manfaat pilihan Rp. 1.326.201 (0,10%). Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh para pengambil keputusan di Kabupaten Kendal, khususnya di Desa Pidodo Kulon untuk perencanaan pengelolaan. Coral reef ecosystem is one of the marine ecosystem that has many benefits. This ecosystem functions to support marine flora and fauna and has great value to fullfil human needs. Therefore, the economic value of coral reef ecosystem should be evaluated. This study had been conducted on February to April 2015 in Karang Kelop marine in Kendal Regency. The  aims of study is to find the type and use of coral reef ecosystem in Pidodo Kulon and total economic value of coral reef ecosystem in Karang Kelop marine. The benefit of this research is that people can get information about the existence of coral reef ecosystems that have a high economic value, and can get to understand the importance of economic valuation of coral reef resources in Karang Kelop waters. The research methods used is a cluster sampling method by type of fishing gear used.  The number of respondents in this study are 38 people, that is 26 fishermen, 10 local communities and  2 officers of the NGO Barakuda. In order to know the total economic value of the coral reefs, the data are analyzed by calculating the total benefit direct value, indirect benefit and optional benefit. The total economic value of coral reef ecosystem in 4 ha of the park is amount Rp. 1.235.942.701 per year compose of direct use benefits Rp. .657.883.000 (53,25%), indirect use benefits Rp. 576.733.500 (46,65%), and optional use benefit Rp. 1.326.201 (0,10%).This result could be used by all stakeholders in Kendal Regency and Pidodo Kulon Village to set up management plan.
ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN DEMAK Laksmi, Lidya Dewintha; Ghofar, Abdul; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.814 KB)

Abstract

Rajungan merupakan hasil komoditi perikanan yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi, baik sebagai komoditi lokal maupun komoditi ekspor. Desa Betahwalang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah merupakan pusat pendaratan rajungan dari berbagai wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi biomassa, Maximum Sustainable Yield (MSY) dan pemanfaatan nilai ekonomi rajungan level MSY di Kabupaten Demak. Metode yang digunakan adalah metode swept area untuk menentukan biomassa dari rajungan dan wawancara dengan nelayan arad untuk menentukan pemanfaatan nilai ekonomi. Pengumpulan data MSY diperoleh dari 6 kali trip penangkapan dan pengumpulan data pemanfaatan nilai ekonomi diperoleh dari wawancara terhadap 30 nelayan arad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa dan MSY rajungan di Desa Betahwalang masing-masing yaitu 23,5 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp. 305.141.586/tahun. Hali ini bahwa perairan Demak telah mengalami fully exploited. Blue swimming crab is a commodity that has a very high price value, both as local and export commodities of fisheries. Betahwalang Village located in Demak, Central Java, is the center of the blue swimming crab fishery landings of various regions. The purposes of this study are to estimate the biomass, Maximum Sustainable Yield (MSY) and the utilization of the economic value of MSY level blue swimming crab in Demak. The methods of research were swept area method to determine of blue swimming crab biomass and interview with mini trawl fishermen for the utilization of the economic value. MSY collecting data got by 6 trips of small crab fishing and utilization of the economic value collecting data got by interview with 30 mini trawl fishermen. The results showed that biomass and MSY were 23,5 tons and utilization of economic value was Rp. 305.141.586/year. It was that Demak waters have experienced fully exploited.
Co-Authors - Asriyanto - Badiuzzaman - Ismail - Pramonowibowo - Sardiyatmo Abdul Ghofar Abdul Kohar Mudzakir Abdul Rosyid Adlina, Karisma Safira Afifatul Isroliyah agung Suryanto Agus Indarjo Agustina Salashita Auralia Alfiana, Richmalia Ali Akbar Zulfi Alviani, Nadya Nurita Amiek Soemarmi Amir, Mohammad Faisal Anhar Solichin Anhar Solihin Arianto, Irvan Anggik Aripuspita, Listiya Aristi Dian PF Aristi Dian Purnama Fitri Ayu Dwi Purnamawati, Ayu Dwi Ayu, Puspita Azis Nur Bambang Aziz Nur Bambang Bambang Argo Wibowo Besono, Herry Bogi Budi Jayanto Budhi Setiawati, Budhi Churun Ain D. Poerwono Danielta, Danielta Dersi Herka Mayu Dersi Herka Mayu Desyandri Desyandri Dian Ayunita Nugraheni Nurmala Dewi Dian Minggus Nuriasih Dinar Isyana Syah Rani Djoko Suprapto Erlyn Indarti F.X. Sugianto Faik Kurohman Fakhrudin, Abdul Ghani Ferry Sandria Fitri Ayu Lestari*, Nabitatus Saadah, Muhamad Azhar, Fitri Ayu Lestari*, Fitrianing, Michelia Frida Purwanti Fronthea Swastawati Gawang Pandu Herdijaya Gianova Andika Putri, Gianova Andika Habibie Ramadhan, Habibie Hamdan Nasir Handaka Ari Pamungkas Herna Octivia Damayanti Herry Boesono Herry Boesono Herry Boesono Hilda Fadhila, Hilda Ika Istikasari, Ika Imam Triarso Indah Susilowati Indradi Setiyanto Intan Kusuma Dewi Ratnasari Irsyad, Hadiman Ismail Indradi Juniko, Nidia Khairushubhi, Adib Komalasari, Lisa Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kusuma, Alief Putri Laily Fitriani Lestari Lakhsmi Widowati Lidya Dewintha Laksmi Lusy Maulia Juliani Malinda, Delza Maretha Tristi Hapsari Meliza Rahmawati Merry Kadhita Miftahurrahmi, Miftahurrahmi Muhamad Farikin, Muhamad Muhammad Nurul Huda Muhammad Nurul Huda Muhammad Rizqi Hasani Naya, Dewa Alit Baradwaja Niken Winarsita, Niken Noufal, Akbar Fauzi Nugroho, Rohmat Pramonowibowo Pramonowibowo Pratama, Desfagri Putra Prayuda, Adam Bergas Pujianto S.Pi. Pujiyono Pujiyono Renny Novianty Sinaga Ricky Yanuartoro Ristiawan Nugroho Rizkha Ayudya Yuliasari Rostana Budiman Sahala Hutabarat Sandro, Yosua Saputra, Pradipta Diaz Dwi Sardiyatmo Sardiyatmo Sari, Rullyta Puspita Sembiring, Wirani Setyaningsih, Hana Ayu Setyanto, Indradi Sheila Almaida, Sheila Siti Rudiyanti Sofiana Sofiana, Sofiana Soryaningsih, Fajar Sri Gunawan Mulyo Wibowo, Sri Gunawan Mulyo Stephanie Martha Theresia Suradi Wijaya Saputra Susi Watina Simanjuntak Sutrisno Anggoro Tama, Trijana Adi Taufik Yulianto Taufik Yulianto Tegar Perkasa, Tegar Teguh Lestariono Titi Rahayu Trisnani Dwi Hapsari Tryasmara, Haryas Sangkali Vira Andira, Nabila Caesandra Vivera Avrodita Chandra Sari, Vivera Avrodita Chandra Wahyuningsih, Sari Aprilia Wicaksana, Ilyas Surya Wiedha Maharmingnastiti, Wiedha Windah Delima Lestari Siagian, Windah Delima Lestari Wiratama, Andika Wulandari, Peni