cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
LenteraBio
ISSN : 22523979     EISSN : 26857871     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)" : 15 Documents clear
PENGARUH MACAM MEDIA AKTIVATOR TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA IKAN TOMBRO (CYPRINUS CARPIO) Prastyawan, Sukma Aji; Ducha, Nur; Purnomo, Tarzan
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fertilisasi buatan membutuhkan larutan yang dapat menginduksi motilitas spermatozoa ikan. Spermatozoa ikan tidak motil dalam seminal plasma, sehingga dibutuhkan media aktivator untuk menginduksi motilitas spermatozoa. Tujuan  penelitian ini untuk mengkaji pengaruh penambahan media aktivator yang berbeda terhadap motilitas dan durasi motilitas spermatozoa ikan tombro (Cyprinus carpio). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan empat perlakuan dan lima pengulangan. Empat media perlakuan meliputi; media aktivator A dengan komposisi KCl, sukrosa, K2HPO4 dan MgCl2.6H2O. Media aktivator B dengan komposisi NaCl, glycine, dan larutan penyangga tris. Media aktivator C dengan komposisi NaCl, KCl, dan larutan penyangga tris.  Media aktivator D dengan komposisi NaCl.  Nilai motilitas didapat dengan mengestimasi persentase spermatozoa yang bergerak lurus ke depan menggunakan mikroskop perbesaran 400x dan nilai durasi motilitas didapat dengan mencatat lama waktu spermatozoa motil sampai tidak motil dalam detik. Data dianalisis menggunakan uji ANAVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivator memberikan pengaruh paling baik pada motilititas dengan nilai 92,00± 5,219 dan durasi motilitas dangan nilai 1089,60± 28,174 setelah aktivasi. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan berbagai macam media aktivator berpengaruh terhadap motilitas dan durasi motilitas.
PENGARUH PEMBERIAN FORMULA PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE (CLARIAS SP.) ?Aini, Nurul; Hariani, Dyah; Raharjo, Raharjo
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian pakan komersial yang difermentasi dengan filtrat kulit nanas (FKN) dan probiotik Lactobacillus casei FNCC 0090 terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan lele. Jenis penelitian ini adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Pakan difermentasi selama 30 menit sebelum diberikan pada benih ikan lele ukuran 5-8 cm. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan spesifik (Spesific Growth Rate/SGR) dan kelangsungan hidup (Survival Rate/SR). Data dianalisis dengan ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik pemberian formula pakan yang berbeda tidak berpengaruh signifikan terhadap SGR dan SR benih ikan lele
POTENSI ISOLAT BAKTERI ENDOFIT DARI AKAR TANAMAN UBI JALAR SEBAGAI PENGHASIL HORMON INDOLE ACETIC ACID Iswanti, Anisah; Asri, Mahanani Tri; Lisdiana, Lisa
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indole Acetic Acid (IAA) adalah hormon yang berperan dalam pembelahan sel, menghambat pertumbuhan tunas samping, merangsang terjadinya abisi dan pemanjangan akar. Hormon IAA pada umumnya terdapat pada tanaman dan ditemukan pada hampir semua jenis tanaman, pembentukan IAA pada tanaman di dukung oleh adanya mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman. Empat isolat bakteri yang memiliki potensi sebagai penghasil hormon IAA yaitu A1, B1, B2, dan B3. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan produksi hormon Indole Acetic Acid (IAA) masing?masing isolat bakteri endofit selama 5 hari masa inkubasi. Jenis penelitian ini adalah observasi. Parameter yang diukur adalah kemampuan isolat bakteri endofit yaitu A1, B1, B2, dan B3 dalam memproduksi hormon Indole Acetic Acid (IAA). Uji potensi dilakukan dengan menginkubasi bakteri pada media JNFB cair, selama 5 hari dengan suhu 30oC. Kadar IAA diukur menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 530 nm, pengukuran dilakukan setiap hari dari hari ke 0 sampai hari ke 5. Hasil pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer menujukan bahwa isolat A1 mampu  menghasilkan IAA secara berturut-turut dari hari pertama sampai hari ke-lima sebesar 0,43 ppm, 0,50 ppm, 2,08 ppm, 1,06 ppm, 0,26 ppm. Isolat B1 mampu memproduksi IAA sebesar 0,30 ppm, 0,46 ppm, 0,93 ppm, 0,53 ppm, 0,43 ppm. Isolat B2 mampu memproduksi IAA sebesar 0,16 ppm, 0,16 ppm, 1,26 ppm, 0,60 ppm, 0,16 ppm. Isolat B3 mampu memproduksi IAA sebesar 0,20 ppm, 0,33 ppm, 0,76 ppm, 0,46 ppm, 0,23 ppm. Dari keempat isolat bakteri tersebut kosentrasi IAA tertinggi yaitu pada masa inkubasi 72 jam.
IDENTIFIKASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT PADA UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS) DAN SEBARANNYA DI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN Alfarobi, Abdullah; Isnawati, Isnawati; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi Jalar ungu (Ipomoea batatas) memiliki kandungan antosianin yang tinggi, dan memiliki manfaat menghambat peroksida lemak dan menangkap radikal bebas. Kecamatan Tutur memiliki daerah yang berpotensi tinggi menghasilkan ubi jalar ungu. Salah satu penyebab penurunan produksi ubi jalar ungu adalah penyakit dari jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gejala yang disebabkan oleh jamur pada tanaman ubi jalar ungu, penyebab penyakit tanaman ubi jalar ungu, dan sebaran penyakit ubi jalar ungu. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil di tiga desa, yaitu Desa Wonosari, Desa Kayu Kebek, dan Desa Blarang. Di setiap desa diambil lima titik pengambilan sampel sebagai ulangan sehingga terdapat 15 titik pengambilan sampel. Penentuan 15 titik tersebut berdasarkan dekat dan jauhnya sumber air, dekat dan jauhnya hutan dan terdapat aktivitas warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua genus jamur yang menyerang pada tanaman ubi jalar ungu, yaitu: Cercospora dan Fusarium. Genus jamur Cercospora ditemukan di tiga desa, khususnya di daerah yang dekat dengan hutan, sedangkan genus jamur Fusarium hanya ditemukan di Kayu Kebek di daerah dekat dengan hutan dan terdapat aktivitas warga.
KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA DAN MAKROFLORA AIR DI WADUK SUMENGKO KABUPATEN GRESIK Arviani, Vuji Irma; Rachmadiarti, Fida; Ambarwati, Reni
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keanekaragaman makroflora air dan makrofauna air di Waduk Sumengko Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2016. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Pengambilan sampel makrofauna air dan makroflora air dilakukan di tujuh titik sampling. Identifikasi makroflora air dan makrofauna air berdasarkan ciri-ciri morfologi. Keanekaragaman dianalisis berdasarkan indeks Shannon-Wiener. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, di Waduk Sumengko ditemukan makroflora air sebanyak sembilan spesies yang dikelompokkan ke dalam enam famili dan makrofauna air sebanyak 15 spesies  yang dikelompokkan ke dalam delapan famili. Indeks keanekaragaman makroflora air 1,27 dan makrofauna air 2,19. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman makroflora air dan makrofauna air Waduk Sumengko dalam kategori sedang.
KEMELIMPAHAN LALAT BUAH (DIPTERA: TEPHRITIDAE) YANG MENYERANG JAMBU BIJI KRISTAL (PSIDIUM GUAJAVA) DI PERKEBUNAN DLANGGU, MOJOKERTO Alima, Rafida Hani; Kuntjoro, Sunu; Ambarwati, Reni
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lalat buah merupakan salah satu hama utama yang sering menimbulkan kerugian yang besar bagi para petani buah dan sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis lalat buah yang menyerang tanaman jambu biji Kristal di Perkebunan Dlanggu Mojokerto, yang merupakan salah satu produsen jambu biji Kristal di Mojokerto, serta mengevaluasi kemelimpahan relatif jenis lalat buah yang menyerang tanaman jambu biji Kristal di Perkebunan Dlanggu Mojokerto. Penelitian ini dilaksanakan selama selama dua bulan, yaitu pada bulan Desember 2015 s.d. Januari 2016. Metode yang digunakan dalam identifikasi lalat buah adalah metode Host Rearing dan metode perangkap. Untuk metode Host Rearing, sampel buah diambil dari Perkebunan Dlanggu Mojokerto dan dipelihara hingga larva yang ada di dalam buah menjadi imago. Untuk metode perangkap, atraktan yang digunakan adalah Metil Eugenol dan Cue Lure. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode perangkap, dilakukan tiga kali dengan interval waktu 1 minggu. Berdasarkan jumlah dan jenis lalat buah, dihitung kemelimpahan relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lalat buah yang menyerang tanaman jambu biji Kristal di Perkebunan Dlanggu Mojokerto adalah Bactrocera carambolae. Namun, Bactrocera carambolae juga ditemukan menyerang tanaman lain di Perkebunan Dlanggu Mojokerto, antara lain menyerang tanaman jambu air, pepaya, dan mangga. Pada Perkebunan Dlanggu Mojokerto juga ditemukan lalat buah jenis lain, yaitu Bactrocera papayae dan Bactrocera tau. Lalat buah di Perkebunan Dlanggu Mojokerto yang memiliki kemelimpahan tertinggi adalah Bactrocera carambolae (67,28%), kemudian disusul Bactrocera papayae (17,89%), dan Bactrocera tau (14,81%).
APLIKASI PROBIOTIK, PREBIOTIK DAN SINBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GOURAMY LAC.) Sari, Putri Mayang; Hariani, Dyah; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan gurami memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat karena kondisi fisiologis saluran pencernaannya. Oleh karena itu perlu upaya penambahan bakteri probiotik, prebiotik, dan sinbiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian probiotik, prebiotik, dan sinbiotik melalui pakan terhadap pertumbuhan ikan gurami. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain percobaan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan dengan lima ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan yakni perlakuan A (kontrol), perlakuan B (penambahan probiotik 1%), perlakuan C (penambahan prebiotik 2%), dan perlakuan D (penambahan sinbiotik yakni probiotik 1% dan prebiotik 2%). Ikan gurami uji dengan bobot 70 ? 130 g diberi pakan perlakuan selama 35 hari dan dipelihara dalam wadah (53x35x35 cm) dengan kepadatan 5 ekor/55 L. Data penelitian berupa laju pertumbuhan spesifik (Spesific Growth Rate/SGR) dan rasio konversi pakan (Feed Conversion ratio/FCR dianalisis menggunakan uji ANAVA kemudian dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap SGR dan FCR (p > 0,05) dengan perlakuan sinbiotik memberikan pengaruh terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni menghasilkan SGR sebesar 0,97 ± 0,28 %, FCR sebesar 1,92 ± 0,94. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik dapat meningkatkan pertumbuhan pada ikan gurami.
UJI ANTIPIRETIK REBUSAN SEMANGGI (MARSILEA CRENATA) TERHADAP SUHU TUBUH TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS L) YANG DIINDUKSI VAKSIN PENTABIO (DTP-HB-HIB) Nurmalasari, Kiki; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam merupakan gejala respons fisiologi kompleks yang disebabkan oleh infeksi atau stimuli aseptik. Telah dilakukan penelitian eksperimental tentang uji antipiretik rebusan semanggi yang bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian rebusan semanggi (Marsilea crenata) dapat menurunkan suhu tubuh tikus putih (Rattus norvegicus) saat demam dengan pre post test design. Subjek penelitian adalah 60 ekor tikus putih jantan yang dibedakan dalam 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Seluruh kelompok diinduksi vaksin pentabio (DTP-HB-Hib) sebanyak 0,16 ml kecuali kelompok kontrol normal. Setelah 8 jam, kelompok perlakuan diberi rebusan semanggi dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% sebanyak 1 ml. Pada masing-masing kelompok, suhu rektal diukur tiap 1 jam selama 4 jam. Hasil rata-rata suhu tubuh pada konsentrasi rebusan semanggi 50% dari 38,5ºC menjadi 37,0ºC, 75% dari 38,3ºC menjadi 36,6ºC, dan 100% dari 38,4ºC menjadi 36,2ºC. Simpulan penelitian bahwa rebusan semanggi dapat menurunkan suhu tubuh tikus putih demam, dan pada konsentrasi 100% menunjukkan penurunan suhu yang paling efektif.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN ECENG GONDOK TERFERMENTASI DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH VARIETAS GADA MK F1 Wardhani, Marella Kusuma; Rachmadiarti, Fida; Fitrihidajati, Herlina
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian berbagai konsentrasi pupuk organik berbahan eceng gondok terfermentasi dan menentukan konsentrasi optimal pupuk organik berbahan eceng gondok terfermentasi terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah varietas Gada MK F1. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktorial, yaitu konsentrasi  pupuk organik eceng gondok terfermentasi. Konsentrasi yang digunakan antara lain 31,92 g/5 kg tanah; 63,84 g/5 kg tanah; 95,76 g/5 kg tanah; 127,68 g/5 kg tanah dan 0,27 g urea sebagai kontrol. Perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman cabai merah varietas Gada MK F1. Data dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan Uji Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi pupuk organik berbahan eceng gondok terfermentasi memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman cabai merah varietas Gada MK F1 dan pemberian pupuk organik berbahan eceng gondok terfermentasi pada konsentrasi 127,68 g/5 kg tanah memberikan pengaruh paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman cabai merah varietas Gada MK F1.
PENGARUH PUPUK ORGANIK TERHADAP KADAR TPH (TOTAL PETROLEUM HIDROKARBON) DAN HARA N (NITROGEN) PADA TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI Rahayu, Tanaya Juwita; Rachmadiarti, Fida; Rahayu, Yuni Sri
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kandungan unsur hara N, P, K pada pupuk organik kombinasi kedelai dan kayu apu; 2) Pengaruh pemberian pupuk organik kombinasi kedelai dan kayu apu pada berbagai konsentrasi terhadap penurunan kadar TPH dan peningkatan kadar hara nitrogen (N) tanah tercemar minyak bumi; 3) Konsentrasi optimal dalam pemberian pupuk organik terhadap penurunan kadar TPH dan peningkatan kadar hara N pada tanah tercemar minyak bumi. Penelitian ini bersifat eksperimental terdiri atas kontrol (petroganik) dan 1 perlakuan yaitu konsentrasi pupuk organik kedelai dan kayu apu berturut-turut sebesar 0,35%; 0,45%;0,55%. Ulangan dalam penelitian ini untuk setiap perlakuan sebanyak 4 kali, sehingga jumlah sampel secara keseluruhan sebesar 16 sampel. Parameter yang diukur dalam penelitian ini meliputi: 1) Kandungan unsur hara N, P, K pupuk organik kombinasi kedelai dan kayu apu; 2) Penurunan kadar TPH dan peningkatan kadar hara N pada tanah tercemar minyak bumi; 3) Konsentrasi yang optimal dalam menurunkan kadar TPH dan kadar hara N pada tanah tercemar minyak bumi. Analisis data untuk kadar hara N, P, K dilakukan secara deskriptif dan dibandingkan dengan kriteria menurut hardjowigeno (2003) sedangkan kadar  TPH dan kadar hara N dianalisis secara statistik, analisis statistik yang digunakan adalah ANAVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pupuk organik kombinasi kedelai dan kayu apu mengandung kadar nitrogen (N) sebesar 2,03%, fosfor (P) sebesar 0,81%, kalium (K) 0,68%; 2) Pemberian pupuk organik kombinasi kedelai dan kayu apu pada berbagai konsentrasi berpengaruh terhadap penurunan kadar TPH da peningkatan kadar hara N pada tanah tercemar minyak bumi; 3) Konsentrasi pupuk organik yang optimal dalam menurunkan kadar TPH tanah tercemar minyak bumi adalah 0,55% dengan presentase penurunan sebesar 42,43% dan meningkatakan kadar hara N tanah tercemar minyak bumi adalah 0,55% dengan presentase peningkatan sebesar 48,05%.

Page 1 of 2 | Total Record : 15