cover
Contact Name
Rendy Anggriawan
Contact Email
bipfapertaunej@gmail.com
Phone
+6285946410007
Journal Mail Official
bipfapertaunej@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kalimantan, Sumbersari, Universitas Jember.
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Berkala Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 23388331     DOI : https://doi.org/10.19184
Berkala Ilmiah PERTANIAN (BIP) is an electronic journal (e-journal) that established in August 2013 and publishes scientific articles, especially research results of students in the University of Jember in agriculture in general which includes Agriculture (Fields of Cultivation, Soil and Pests and Plant Diseases), Agricultural Technology (Agricultural Engineering and Technology) and Agricultural Socio-Economics. In addition, BIP also receives manuscript of research-based articles from outside the University of Jember through the OJS acceptance system (Open Journal System). The submitted article should not been submitted or published in any other scientific journals or is being review by a reviewer. This e-journal (BIP) publishes quarterly for August, November, February, and May.
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 2: NOVEMBER" : 5 Documents clear
KARAKTERISTIK PERUBAHAN PROTEIN BIJI MELINJO (GNETUM GNEMON) PADA AWAL PERKECAMBAHAN Siregar, Adrian Syawaluddin; Siswoyo, Tri Agus; Sukowardojo, Bambang
Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331) Vol 1, No 2: NOVEMBER
Publisher : Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.072 KB)

Abstract

[ENGLISH] Protein was one of macromolecule in seed which played an important role in the process of germination. Storage protein in seed was hydrolyzed to amino acid which are then used in the translation process for a genetic message interpretating and protein building in pre-germination process. Pre-Germination was the first step of germination that have many biochemical changes. The objectives of this research was to know biochemical characteristic of soluble protein and protein pattern of melinjo seed during pre-germination. Two varieties of melinjo seed Gentong and Kerikil was used in this research with three stages of treatment (initial seed, 3 weeks warm stratification seed and 1 month seed seedling). Seed samples are extracted to determine total soluble protein and protein pattern with 15 % SDS-PAGE. The results showed that total soluble protein have a change different at each stage of the treatment. Protein patterns analysis indicates band protein with molecular weight 66 kDa and 14 kDa change during pre-germination. Keywords: Melinjo Seed; Pre-Germination; Protein; SDS-PAGE [INDONESIAN] Protein merupakan salah satu makromolekul dalam biji yang berperan penting pada proses perkecambahan. Protein yang tersimpan pada biji dihidrolisis menjadi asam amino yang kemudian digunakan dalam proses translasi untuk menginterpretasi suatu pesan genetik dan membentuk protein dalam proses awal perkecambahan. Awal perkecambahan adalah tahapan pertama dari proses perkecambahan dimana perubahan biokimia telah banyak terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik perubahan kandungan protein terlarut dan pola protein biji tanaman melinjo pada awal perkecambahan. Penelitian ini menggunakan 2 varietas biji melinjo yaitu varietas Gentong dan Kerikil dengan tiga tahap perlakuan yaitu biji awal, biji setelah perlakuan stratifikasi hangat selama 3 minggu dan biji setelah 1 bulan semai. Sampel biji melinjo diekstrak untuk menentukan kandungan protein terlarut dan pola protein menggunakan 15% SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein terlarut mengalami perubahan yang berbeda pada setiap tahap perlakuan. Analisa pola protein menunjukkan adanya 2 jenis pita protein yang mengalami perubahan pada awal perkecambahan yaitu protein dengan berat molekul 66 kDa dan 14 kDa. Kata Kunci: Biji Melinjo; Awal Perkecambahan; Protein; SDS-PAGE How to citate: Siregar AS, TA Siswoyo, B Sukowardojo. 2013. Karakteristik perubahan protein biji melinjo (Gnetum gnemon) pada awal perkecambahan. Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 24-26.
KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIBUAT DARI KOMPOSIT TEPUNG GEMBOLO (Dioscorea bulbifera L.) Windaryati, Tutik; Herlina, .; Nafi, Ahmad
Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331) Vol 1, No 2: NOVEMBER
Publisher : Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.445 KB)

Abstract

[ENGLISH] Gembolo bulbs were an inferior crop which development has not been optimal. Gembolo bulbs rich in bioactive components such as glucomannan which were a water-soluble dietary fiber because it can absorb 200 times its weight of water. Brownies is a very popular food and flour composites research gembolo on making brownies has never been done, so the presence of composite flour in making gembolo brownies expected to improve the quality and flavor of brownies as a product that safe and good for consumers. The purpose of this study was to determine the influence of the type and percentage of composite gembolo flour physical chemical properties and organoleptic brownies generated. Parameters measured were ash content, moisture content, protein content, fat content, carbohydrate content, overrun, texture, baking loss, stanleness, sliced appearance and WHC. Data were analyzed by ANOVA. The best treatment of compsite treatment is A2B2 treatment (composite flour soaking gembolo 5% citric acid for 24 hours at 20%). Brownies of treatment had 0.68% ash content, water content of 16.83%, 5.15% protein, 23.78% fat content, carbohydrate content of 53.57%, 39.76% flower power, texture 77, 67%, baking loss 5.02%, and 33.96% WHC. Keywords: Brownies; Composite; Gembolo flour [INDONESIAN] Umbi gembolo merupakan tanaman inferior yang pengembangannya belum optimal. Umbi gembolo kaya akan kandungan komponen bioaktif berupa glukomanan yang merupakan serat pangan larut air karena dapat menyerap 200 kali berat air. Brownies merupakan makanan yang sangat digemari dan  penelitian komposit tepung gembolo pada pembuatan brownies belum pernah dilakukan, sehingga dengan adanya komposit tepung gembolo dalam pembuatan brownies diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan citarasa brownies sebagai produk yang aman dan baik untuk konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis dan persentase komposit tepung gembolo terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik brownies yang dihasilkan. Parameter yang diamati adalah kadar abu, kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, daya kembang, tekstur, baking loss, stanleness, kenampakan irisan, dan WHC. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA. Perlakuan terbaik dari perlakuan komposit adalah perlakuan A2B2 (komposit tepung gembolo perendaman asam sitrat 5% selama 24 jam sebesar 20%).  Brownies dari perlakuan tersebut memiliki  kadar abu 0,68%, kadar air 16,83%, kadar protein 5,15%, kadar lemak 23,78%, kadar karbohidrat 53,57%, daya kembang 39,76%, tekstur 77,67%, baking loss 5,02%, dan WHC 33,96%. Kata Kunci: Brownies; Komposit; Tepung Gembolo How to citate: Windaryati T, Herlina, A Nafi. 2013. Karakteristik brownies yang dibuat dari komposit tepung gembolo (Dioscorea bulbifera L). Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 25-29.
PENGENDALIAN PENYAKIT PATIK (Cercospora nicotianae) PADA TEMBAKAU NA OOGST SECARA IN-VIVO DENGAN EKSTRAK DAUN GULMA KIPAHIT (Tithonia diversifolia) Apriyadi, Aditya Reza; Wahyuni, Wiwiek Sri; Supartini, Victoria
Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331) Vol 1, No 2: NOVEMBER
Publisher : Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.002 KB)

Abstract

[ENGLISH] Frog eyes diseases or leaf spot caused by Cercospora nicotinae that can reduce the quality of tobacco leaves, especially when used as a cigar deckblad. Affected leaves was easyly torn and the syhmptoms developed rapidly when processed in the storage. Therefore the alternative control of plant is by mexico sun flower leaf extracts. Mexico sunflower belonging to the broadleaf weeds. It suggested contains flavonoids, tannins, terpenoids, and saponins. The results showed mexico sunflower leaf extract concentration 50 g / L was effective to control this diseases, when compared mexico sunflower leaf extract concentration 25 g / L. However, there was no different between plant sprayed with mexico sun flower extract at concentration of 50 g/L and 75 g/L. Keywords: Mexico Sunflower leaf extract; Cercospora nicotianae; Tobacco. [INDONESIAN] Penyakit patik atau bercak daun Cercospora yang disebabkan oleh jamur Cercospora nicotinae dapat mengurangi mutu daun tembakau, terutama apabila digunakan sebagai daun pembalut cerutu. Biasanya penyakit ini dikendalikan dengan pestisida kimia tetapi karena ada batasan residu kimia maksimum sebesar 2,0 ppm, maka dicari alternatif pengendaliannya. Kipahit merupakan gulma berdaun lebar yang mempunyai potensi sebagai anti jamur patogen tanaman, karena mengandung senyawa flavonoid, tannin, terpenoid, dan saponin. Dengan penyemprotan empat kali dalam interval 15 hari, diketahui ekatrak daun kipahit dengan konsentrasi 50 g/l dan 75 g/L dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit 1% sejak 60 hst sampai 70 hst. Akan tetapi, nilai insiden penyakit diketahui 100% pada semua perlakuan ekstrak daun kipahit. Ekstrak daun kipahit dengan konsentrasi 50 g/L sudah efektif mengendalikan penyakit patik jika dibandingkan dengan ekstrak daun kipahit dengan konsentrasi 25 g/L. Namun ekstrak daun kipahit dengan konsentrasi 75 g/L tidak berbeda efektifitasnya dengan ekstrak daun kipahit dengan konsentrasi 50 g/L. Kata Kunci: Ekstrak daun kipahit; Cercospora nicotianae; Tembakau How to citate: Apriyadi AR, WS Wahyuni, V Supartini. 2013. Pengendalian penyakit patik (Cercospora nicotianae) pada tembakau na oogst secara in-vivo dengan ekstrak daun gulma kipahit (Tithonia diversifolia). Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 30-32.
PEMANFAATAN BIJI KAKAO INFERIOR CAMPURAN SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI Kusuma, Yulianto Tri Chandra; Suwasono, Sony; Yuwanti, Sih
Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331) Vol 1, No 2: NOVEMBER
Publisher : Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.574 KB)

Abstract

[ENGLISH] There are about 30% of cocoa beans still classified as inferior or low quality beans due to diseases. Low-quality cocoa beans can be used as the source of polyphenolic substances. The purpose of this study was to determine the potency of inferior cocoa beans with various particle sizes as raw materials for polyphenol extraction, and the use of polyphenol-rich cocoa extracts as antioxidant and antibacterial substances. The research was conducted in two stages, namely preliminary research and primary research. This preliminary study aimed to obtain polyphenol-rich cocoa bean extract and to examine antioxidant activity using DPPH method. The next research was to conduct antibacterial test against Escherichia coli and Bacillus subtilis using well diffusion method treated using polyphenols of each type of various particle size (16 mesh, 25 mesh, 35 mesh) with concentrations of 0 ppm, 25.000 ppm, 50.000 ppm, 75.000 ppm, 100.000 ppm. The plates were incubated at 37°C for 24 hours and the inhibition power against bacteria was observed. The results showed that the greater the concentration of polyphenol extracts and the smaller size of the filter powder cocoa resulted in the increase of bacterial growth inhibition area. Keywords: Polyphenol; Cocoa beans; Escherichia coli; Bacillus subtilis [INDONESIAN] Biji kakao inferior merupakan biji buah kakao bermutu rendah karena terserang penyakit dan belum termanfaatkan secara maksimal. Biji kakao berkualitas rendah dapat dimanfaatkan dengan cara mengekstrak kandungan polifenolnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi ekstrak polifenol biji kakao inferior dengan variasi ukuran partikel sebagai bahan yang memiliki aktivitas antioksidan dan penghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk memperoleh esktrak polifenol dari biji kakao inferior campuran yang terserang penyakit. Esktrak polifenol hasil penelitian pendahuluan berpotensi sebagai senyawa antioksidan dan antibakteri. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Sedangkan pengujian antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Daya penghambatannya terhadap bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis menggunakan esktrak polifenol dari variasi ukuran partikel (16 mesh, 25 mesh, 35 mesh) yaitu sebanyak 0 ppm, 25000 ppm, 50000 ppm, 75000 ppm, 100000 ppm dan dilakukan secara triplo. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C dan diamati daya penghambatan terhadap bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak polifenol dan semakin kecil ukuran saringan bubuk biji kakao, menghasilkan luasan diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri yang semakin besar. Kata kunci: Polifenol; Kakao; Escherichia coli; Bacillus subtilis How to citate: Kusuma YTC, S Suwasono, S Yuwanti. 2013. Pemanfaatan biji kakao inferior campuran sebagai sumber antioksidan dan antibakteri. Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 33-37.
PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK TERHADAP PRODUKSI BEBERAPA AKSESI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Pratikta, Danny; Hartatik, Sri; Wijaya, Ketut Anom
Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331) Vol 1, No 2: NOVEMBER
Publisher : Berkala Ilmiah Pertanian (e-ISSN: 2338-8331)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.785 KB)

Abstract

[ENGLISH] The experiment was conducted in the Field Research, in Kumendung village, Muncar, Banyuwangi from November 2012 until February 2013. The objectives of the study was to evaluate the effect of NPK fertilizer in some accession of maize on it’s growth and production. It’s also evaluate the protein content of the accession under different fertilizer treatment. The experiment was set up as a split plot design with three replications. Main plot were NPK aplication rates (200, 300, 400 kg NPK ha-1) and the sub-plots were accesion number ( V1 = Srikandi Kuning x Manado Merah ; V2 = Bisma x Srikandi Kuning ; V3 = Srikandi Kuning x Bisma ; and V4 = Bisma x Manado Merah). An split plot statistical analysis of varience (ANOVA) and Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5 % level of probability according to Hanafiah, (2005) was realized using the excel program. Growth and yield parameters recorded at different stages of crop growth and development. There were plant height, leaves number above the ear, leaves number under the ear, tassel emergence, silk emergence, physiologically ripe age, ear lenghth, ear weight, ear circumference, ear weight per plot, kernel weight, kernel weight per plot, 100-grain weight, and protein content. The result showed that no significant different affected by the defferent NPK application rates on these accession. Base on the character selection, the yielding of all accession were higher than Bisma variety. Content of the accession were 11,14 ; 10,25 ; 10,95 ; and 10,10 mg g-1 for V1, V2, V3, and V4, respectively. Keywords: NPK Fertilizer; Maize accession; Production [INDONESIAN] Penelitian dilakukan di lahan Desa Kumendung Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi pada bulan November 2012 hingga Febuari 2013. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa Aksesi jagung, dan mengevaluasi kadar protein yang terkandung didalamnya. Percobaan menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan. Petak utama adalah Pupuk NPK (200, 300, 400 kg NPK ha-1) dan sub-plot adalah aksesi jagung (V1 = Srikandi Kuning x Manado Merah, V2 = Bisma x Srikandi Kuning, V3 = Srikandi Kuning x Bisma, dan V4 = Bisma x Manado Merah). Hasil percobaan dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANOVA) dan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α 5% (Hanafiah, 2005) dengan menggunakan program excel. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun atas dan dibawah tongkol jagung, umur berbunga jantan, umur berbungan betina, umur masak fisiologis, berat tongkol per petak (kg), berat pipilan per petak (kg), berat tongkol per tanaman (g), panjang tongkol isi (cm), lingkar tongkol (cm), berat 100 biji per tanaman (g), dan kandungan protein biji jagung (mg g-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan yang dicobakan pada parameter yang diamati. Perlakuan penambahan pupuk NPK tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada semua parameter. Berdasarkan pemilihan karakter, semua aksesi terpilih lebih tinggi dibanding varietas Bisma. Kandungan protein rata-rata aksesi yang diuji yaitu 11,14 ; 10,25 ; 10,95 ; dan 10,10 mg g-1 masing-masing untuk V1, V2, V3, dan V4. Kata Kunci: Pupuk NPK; Aksesi Jagung; Produksi How to citate: Pratikta D, S Hartatik, KA Wijaya. 2013. Pengaruh penambahan pupuk NPK terhadap produksi beberapa aksesi tanaman jagung (Zea mays L.). Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 19-21.

Page 1 of 1 | Total Record : 5