cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Mikro Tiga
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS SCALED CONJUGATE GRADIENT Suci Dwijayanti; Puspa Kurniasari
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.266 KB)

Abstract

Abstrak—Sidik jari merupakan sistem biometrik yang paling banyak digunakan untuk keamanan. Salah satu metode yang sangat baik untuk mengenali sidik jari adalah menggunakan jaringan syaraf tiruan. Penelitian ini membahas tentang pengenalan sidik jari dengan menggunakan algoritma variasi backpropagation, scaled conjugate gradient. Proses pengenalan sidik jari meliputi image acquisition, image pre-processing, feature extraction dan image recognition. Pada proses pre-processing dan feature extraction menggunakan algoritma fast fourier transform untuk memperbaiki kualitas sidik jari yang akan digunakan sebagai input pada proses pengenalan. Proses enrollment menggunakan fingerprint reader. Dari hasil pelatihan, dari 9 sampel sidik jari ada 2 sidik jari yang memiliki error lebih dari 0.05, sedangkan dari data pengujian diperoleh 91% data secara keseluruhan mampu dikenali dengan menggunakan backpropagation berbasis scaled conjugate gradient.Kata kunci: Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation, Scaled Conjugate Gradient, Sidik Jari.Abstract-A fingerprint biometric system is the most widely system used for security. One of the best method to recognize fingerprints is using neural network. This paper describes the fingerprint recognition using scaled conjugate gradient, a variation backpropagation algorithm. The fingerprint recognition procesess include image acquisition, image pre-processing, feature extraction and image recognition. In the pre-processing and feature extraction, Fast Fourier Transform algorithm is used to improve the quality of prints that will be used as input in the recognition process. Enrollment process use the fingerprint reader. From the training results obtained that there are 2 fingerprints have errors more than 0.05 from 9 samples, while test data obtained 91 % of the whole data that could be identified by using backpropagation based on scaled conjugate gradient.Keywords. Neural Network, Backpropagation, Scaled Conjugate Gradient, Fingerprint
Studi Operasi Ekonomis Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pada PT Chevron Pacific Indonesia Thayib, Rudyanto
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.07 KB)

Abstract

Operasi ekonomis pembangkit dalam suatu sistem tenaga listrik bertujuan mengoptimalkan daya yang dibangkitkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan beban dengan biaya seminimal mungkin. Studi tentang operasi ekonomis pada jurnal ini diselesaikan dengan menggunakan teknik Relaksasi Lagrange, Solver Add-In Ms.Excel dan PowerWorld Simulator. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata selisih biaya operasi antara teknik Relaksasi Lagrange dengan Solver Add-In adalah 0.00001% sedangkan rata-rata selisih hasil perhitungan biaya operasi antara teknik Relaksasi Lagrange dengan PowerWorld Simulator adalah 0.01%. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik Relaksasi Lagrange, Solver Add-In Ms.Excel dan PowerWorld Simulator dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan operasi ekonomis pembangkit.Kata kunci: Operasi Ekonomis, Relaksasi Langrange, Solver Add-In, PowerWorld Simulator
EVALUASI SISTEM PROTEKSI PETIR MENARA TELEKOMUNIKASI PT DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI (TELKOM GROUP) SIMPANG TIMBANGAN INDRALAYA Ansyori Ansyori; Faisal Adil Sinaga
Jurnal Mikrotiga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.625 KB)

Abstract

Abstrak-Petir merupakan fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Petir juga dapat disebut fenomena alam yang tidak dapat ditebak. Sekarang ini petir jadi permasalahan penting untuk dihadapi. Karena petir dapat merusak bahkan dapat membunuh makhluk hidup. Bangunan menara telekomunikasi yang terletak di simpang timbangan, Indralaya, Ogan Ilir Sumatera Selatan merupakan bangunan tertinggi yang ada di daerah tersebut. Dengan menara setinggi 40 m yang berdiri di tengah pemukiman padat penduduk, maka menara telekomunikasi ini sangat riskan tersambar petir secara langsung yang dapat menyebabkan kenaikan tegangan yang dapat merusak peralataan telekomunikasi. Sambaran tak langsung dapat mengakibatkan timbulnya induksi yang dapat merusak peralatan elektronik pada daerah tersebut. Dengan kepadatan sambaran petir 5,745 sambaran /km2-tahun, arus petir maksimum sebesar 52,906 kA, kecuraman maksimum arus petir sebesar 20,215 kA/μs. kemampuan finial melingungi sejauh 46,44 m. dari hasil perhitungan didapatkan nilai pembumian menara telekomunikasi ini sudah rendah yaitu sebesar 0,6 ohm .Nilai tegangan jatuh pada sistem pembumian sebesar 31,74 kv. Dengan arus petir yang menyambar finial dan disalurkan melalui down conductor maka di sekitar down conductor terjadi tegangan induksi ke peralatan BTS yang nilainya sebesar 1,799 kV.Kata kunci: sistem proteksi petir, sistem pembumian,menara telekomunikasiAbstract-Lightning is a natural phenomenon that often occurs in Indonesia. Lightning can also be called a natural phenomenon that can not be guessed. Today lightning so important issues to deal with. Because lightning can damage and even kill human. Telecommunications tower located at simpang timbangan, Indralaya, Ogan Ilir South Sumatra is the tallest building in the area. With a 40 m high tower that stands in the middle of heavily populated, it is very risky telecom tower struck by lightning directly which can cause an increase in voltage and damage telecommunications equipment. Indirect lightning can result in induction that can damage electronic equipment in the area. With a density of 5.745 lightning strikes / km2-year, the current maximum of 52.906 kA lightning, lightning current maximum steepness of 20.215 kA / μs. finial ability protect as far as 46.44 m. obtained from the calculation of the value of the telecommunications tower earthing is already low at 0.6 ohms.Value voltage drop on the earthing system by 31.74 kv. With the current lightning strikes finial and distributed through the down conductor around the down conductor occurs induced voltage BTS equipment to a value of 1,799 kV.Keyword. lightning protection systems, earthing systems, telecommunication tower
ANALISA PROTEKSI PETIR PADA GARDU DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) RAYON INDERALAYA Rahayu Rahayu; Ansyori Ansyori
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.695 KB)

Abstract

Abstrak-Dalam pendistribusian energi listrik, terkadang mengalami gangguan dalam proses penyalurannya sehingga berpengaruh dengan kontinuitas pelayanan distribusi daya listrik ke konsumen, salah satu penyebabnya adalah gangguan yang disebabkan oleh petir. Petir merupakan suatu peristiwa alam yang terjadi karena proses pemuatan energi listrik di awan. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif. Pada tugas akhir ini, dibahas tentang analisa proteksi petir pada gardu distribusi 20 kV PT PLN (Persero) Rayon Inderalaya, maka akan di analisa proteksi petir yang digunakan berdasarkan jarak antara arrester dan transformator. Dengan jumlah hari guruh 142, dan data-data konstruksi saluran udara, maka didapat lebar bayang-bayang sebesar 50,06208 meter dan luas bayang-bayang 5,006208 km2 per 100 km saluran., jumlah sambaran ke saluran sebanyak 106,63223 sambaran per 100 km per tahun. dan besarnya tegangan induksi ke saluran sebesar 225,08706 kV. Jarak ideal antara arrester dan transformator adalah 2,06573 m, sedangkan yang terpasang di lapangan adalah 1,5 m. Kondisi ini bisa dikatakan aman. Pada saat diaplikasikan dalam diagram tangga, besarnya tegangan yang dirasakan transformator dibawah nilai BIL transformator pada pantulan pertama selama 0,005 μs.Kata Kunci: Petir, Arrester, Transformator, Gelombang BerjalanAbstract-In distribution of electrical energy, that sometimes get disturbance in distribution process so that had an effect on continuance electic power distribution service to the consumer, one of causing is disturbance by lightning. Lighning is natural phenomenom which happen by electrical energy charging process on the cloud. There is a cloud which had negative charge and positive charge. Lightning sometimes happen in inter-cloud whose had different charge, which one of cloud with negative charge and another cloud with positive charge. In this final assignment, is investigated about analyze lightning protection in distribution station 20 kV PT PLN (persero) Rayon Indralaya, so then will analyze lightning protection in use base on distance of arrester and transformer. With quantity of isokeraunic level is 142 and the data distribution line, the importance of the width of the shadow of 50.06208 meters wide and shadows 5.006208 km2 per 100 km line, number of lightning strikes to the line as much as 106.63223 per 100 km per year. And the magnitude of the induced voltage to the line of 225.08706 kV. The ideal distance between arrester and transformer is 2.06573 m. While mounted on the ground is 1.5 m. This condition can be said to be safe. At the moment applied in the ladder diagram, the perceived magnitude of the voltage transformer transformer under BIL value at the first reflection for 0.005 μs.Keywords. Lightning, Arrester, Transformer, Traveling Wave
Metode Penyusunan Tabel Perubahan Register dan Penggunaan IDE sebagai alternatif Pengganti Development Board dalam Usaha Pemahaman Mikroprosesor Zainal Husin
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.023 KB)

Abstract

Abstrak—Dengan perkembangan yang sangat pesat pada fabrikasi Cip prosesor dan memori, baik secara fisik, kapasitas, kinerja dan harga. Fungsi Mikropeosesor telah digantikan oleh MikroKontroler yang merupakan suatu produk integrasi Mikroprosesor, memori dan rangkaian input/output dalam satu Cip saja. MikroKontroler telah dipergunakan secara luas dalam rangkaian-rangkaian sistem tertanam (embedded system), jauh telah meninggalkan pemakaian Cip Mikroprosesor. Karena Cip Mikrokontroler telah dapat diproduksi dengan harga yang sangat ekonomis dibandingkan biaya produksi Cip Mikroprosesor. Mikrokontroler mempergunakan bahasa pemograman yang dikatagorikan sebagai tingkat menengah dan tinggi. Berbeda dengan Mikroprosesor yang masih memperggunakan bahasa tingkat rendah (Assembly), yang berinteraksi langsung dengan komponen-komponen yang berada dalam Cip tersebut. Interaksi secara langsung ini sangat diperlukan untuk menguasai pengetahuan Arsitektur Komputer Digital. Dengan semakin langkanya Cip mikroprosesor, maka keberadaan Development Board menjadi ikut langka juga. Sehingga diperlukan alternatip penggantinya sebagai sarana pemahaman perangkat digitalpada Mikroprosesor. Implementasi Metoda penyusunan tabel perubahan register dan penggunaan IDE (Integerated Development Environment) telah dapat berfungsi sebagai alternatip penggantian Z80 Development Board dengan hasil yang baik.Kata kunci: Mikroprosesor,Mikrokontroler, Assembly, bahasa pemograman tingkat menegah dan tinggi .
STUDI SKEMA PELEPASAN GENERATOR PADA FREKUENSI BERLEBIH SEBAGAI PENGAMAN UNIT PEMBANGKIT SUBSISTEM SUMBAGSEL Rudyanto Thayib; Yudha Prahara Gurun
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.553 KB)

Abstract

Abstrak-Kontinuitas penyaluran tenaga listrik sangat dipengaruhi stabilitas pembangkit yang beroperasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas pembangkit adalah nilai frekuensi. Pada kondisi operasi, nilai frekuensi dapat melewati batas tinggi ataupun kurang dari batas rendah. Salah satu langkah antisipasi ketidakstabilan frekuensi yang melewati batas tinggi adalah dengan menerapkan skema pelepasan generator dengan rele frekuensi lebih. Pelepasan generator dengan rele frekuensi lebih harus dapat mengakomodir berbagai jenis beban tenaga listrik, mulai dari hari kerja, hari libur, maupun hari libur nasional (hari khusus). Selain itu, penerapan skema ini harus dapat mengembalikan nilai frekuensi pada rentang yang masih memungkinkan pembangkit dapat beroperasi secara normal sesuai standar pada Aturan Jaringan PLN Sumatera.Kata Kunci: Frekuensi, GeneratorAbstract-The continuity electricity transfer very affected by operated plant stability. One of the factor that affect the plant stability is frequency value. In operation condition, frequency value can cross the maximum operation value or under the minimum operation value. The solution of anticipate unstable frequency that cross the maximum operation value is tripping generation with over frequency relay. Tripping generation with the frequency relay must accommodate the variety of electricity loads, there are weekday load, weekend load, national holiday load (specific days). Otherwise, this scheme must be deplete frequency value in the range that accommodate plant can operation in normal condition appropriate standard in grid code PLN Sumatera.Keywords. Frequency, Generation
STUDI AWAL PERANCANGAN PROTOTIPE REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) Zaenal Husin; Beta Firmansyah; Edy Lazuardi; Abdi Prasetyo; Nilam Nurhasanah
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.254 KB)

Abstract

Abstrak—Paper ini menjelaskan tentang studi awal dalam perancangan prototipe Remotely Operated Vehicle (ROV) yang merupakan sebuah wahana tanpa awak dan dimanfaatkan untuk monitoring dan pekerjaan lain di bawah air. Gerakan ROV yang penting antara lain adalah mengapung, menyelam hingga pada dasarnya. Dalam upaya untuk melakukan gerakan tersebut maka diperlukan perhitungan yang mengikuti hukum Archimedes agar ROV tersebut dapat melakukan gerakan dengan baik. Pada prototipe ini didapatkan perhitungan sebesar 942.468 kg/m³untuk massa jenisnya dan gaya apung sebesar 40.646676 N.Kata kunci: ROV, Gaya Apung, Monitoring.Abstract— This paper describes a preliminary study in the design of the prototype Remotely Operated Vehicle (ROV) which is an unmanned vehicle and used for monitoring and other work under water. ROV important movement include floats, dive to the bottom. In an effort to make the movement it is necessary to follow the law of Archimedes' calculation that the ROV can perform with good movement. In this prototype calculation obtained by 942 468 kg / m³ to its density and buoyancy of 40.646676 N.Keywords. ROV, Bouyancy, Monitoring
Pengolahan Citra Hasil Sistem Monitoring “Real Time Home Surveillance“ Pada Smartphone Ansyori Ansyori; Shinta Veramasary
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.64 KB)

Abstract

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju serta bertambah kompleknya kebutuhan akan informasi maka dibutuhkan sebuah cara untuk memonitoring rumah secara real time menggunakan smartphone namun, smartphone memiliki beberapa keterbatasan yakni speed processor terbatas, kapasitas memory terbatas, kemampuan display terbatas, dan kemampuan bandwidth yang terbatas.Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh smartphone maka dicarilah suatu hasil gambar yang kualitasnya dapat dilihat dengan baik dan optimum namun dengan penggunaan bandwidth seminimum mungkin. Untuk itulah dilakukan pengolahan data citra untuk menentukan suatu gambar itu berkualitas atau tidak dengan menggunakan teknik analisis histogram RGB dan Dpi. Maka didapat hasil bahwa dengan low resolusi dan 72 Dpi merupakan pilihan yang optimum sebagai hasil pencitraan suatu gambar dan pemantauan real time pada smartphone tidak akan mengalami gangguan. Kata kunci: IP Kamera, SmartPhone, Monitoring, Video streaming, kualitas gambar
STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU Edy Lazuardi; Hendra Hendra; M Suparlan
Jurnal Mikrotiga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.561 KB)

Abstract

Abstrak-Dalam sistem tenaga listrik khususnya jaringan 20 kV, merupakan jaringan yang menyalurkan listrik dari Gardu Induk ke konsumen. Namun, dalam operasinya kerjanya, sering terjadi gangguan terutama gangguan hubung singkat. Salah satu alat proteksi jaringan listrik adalah Pemutus Tenaga (CB). Dalam keadaan gangguan, pemutus tenaga harus mampu melokalisir titik gangguan sehingga tidak merusak peralatan listrik yang lain.Dalam hal ini penentuan kapasitas pemutus tenaga, arus gangguan yang dihitung adalah gangguan hubung singkat tiga phasa, hal ini dilakukan karena arus gangguan tersebut merupakan yang terbesar. Salah satu faktor yang menyebabkan besar arus gangguan hubung singkat adalah jarak titik gangguan dari sumber, sehingga titik gangguan disimulasikan sejauh 0%, 5%, 25%, 50%, 75%, dan 100%.Setelah dilakukan perhitungan, nilai arus pemutusan PMT untuk setiap penyulang 20 kV adalah 12,5 kA, untuk arus pemutusan PMT Busbar 20 kV adalah 25 kA dan Transformator sisi 150 kV adalah 40 kA.Kata Kunci: PMT, Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa, Rating PMT.Abstract-In the electric power system, network of 20kV is a network that transmits electricity from the substation to the consumer. However, in its operations, there are problems occur especially short circuit .One of the tool is the electrical network protection is a Circuit breaker (CB). In a state of disturbance, the circuit breaker must be able to localize the point of disturbances as not to damage the electrical equipment. In this case the determination of the capacity of the circuit breaker, the fault current is calculated is a three-phase short circuit, this is done because the fault current is the largest. One of the major factors that cause a short circuit fault current disturbance point is the distance from the source, so the point showed disturbance 0%, 5%, 25%, 50%, 75% ,and 100%. After calculation, the current value of the termination of the CB for each feeder 20 kV is12, 5 kA, for the termination of the current CB Busbar 20kV is 25 kA and 150 kV side of the transformer is 40 kA.Keyword : CB, Short-circuit disturbanceThreePhasa, Rating CB.
ANALISA DAN PENGATURAN ULANG RELAI JARAK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV KERAMASAN – BUKIT ASAM Antonius Hamdadi; Fikriansyah Fikriansyah
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.421 KB)

Abstract

Abstrak--- Salah satu Proteksi Utama ( Main Protection) pada sistem proteksi jaringan transmisi saluran udarategangan tinggi (SUTT) 150 KV adalah Relai Jarak ( distance relay ) . Agar dapat melakukan setting relai jarak yangbaik dan benar.Maka diperlukan analisa perhitungan sesuai dengan standar perhitungan yang telah ditetapkan. Padaperhitungan analisa relai jarak ini di hitung impedansi jaringan Z1 , Z2 , Z0 , Zom,Kodan Kom. Dengan hasil Z1 = 0,208< 60 0 ohm/km, Z2 = 0,208 < 60 0 ohm/km, , Z0 = 0,523<54 0 ohm/km, Zom = 0,556 < 68 0 ohm/km Ko =0,62 < 68 0danKom =3,53 < 52,510.Untuk perhitungan Zona Setting relai jarak dihitung zona 1 zona 2 dan zona 3. Untuk standarwaktu (t) setting untuk zona 1 di setting 0 detik, zona 2 di setting 0,4 detik dan untuk zona 3 di setting 1.2 detik. Dari hasil penelitian untuk GI keramasan – Simpang Tiga mendapatkan kesimpulan bahwa setting zona 1 dan zona 2 darihasil perhitungan dengan lapangan tidak terlalu jauh, sehingga setting masih bisa di pakai. untuk zona 3 terdapat perbedaan maka perlu dilakukan peninjauan kembali agar relai jarak bekerja dengan baik.Kata kunci: Proteksi, Relai Jarak, Zona SettingAbstract ----Distance relay is one of the main protections for overhead high voltage line transmission 150 KV. In thisstudy, we will analyze the calculation of distance relay setting. Firstly, impendences of network, Z1 , Z2 , Z0 , Zom. Koand Kom, are calculated. The obtained results are Z1 = 0,208 < 60 0 ohm/km, Z2 = 0,208 < 60 0 ohm/km, , Z0 = 0,523 <54 0 ohm/km Zom = 0,556 < 68 0 ohm/km Ko=0,62 < 68 0and Kom =3,53 < 52,510. Then, the zone between distancerelays are divided in zone 1, 2 and 3. The last, the setting time for each zones are determined. Setting time for the firstZone is 0 sec, second zone is 0,4 sec and the third zone is 1.2 sec. In this work, the calculation result and the actualcondition of distance relay in 1st and 2nd zone are similar in Keramasan – Simpang Tiga substation but there is adifference in the 3rd zone. Hence, the further observation is needed to ensure the distance relay works well.Key words. Protection, Distance Relay, Setting Zon

Page 1 of 3 | Total Record : 28