cover
Contact Name
Kiki Teguh
Contact Email
harpodonborneo@borneo.ac.id
Phone
+6281350529175
Journal Mail Official
harpodonborneo@borneo.ac.id
Editorial Address
Fakultas Perikanan Gedung E Lantai 1 Universitas Borneo Tarakan Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan. Kalimantan Utara harpodonborneo@borneo.ac.id
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
Jurnal Harpodon Borneo
ISSN : 2087121x     EISSN : 25416294     DOI : https://doi.org/10.35334/harpodon.v16i2
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal HARPODON BORNEO merupakan jurnal ilmiah dalam bidang Ilmu – Ilmu Perikanan dan kelautan, yang diterbitkan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan. Jurnal ini terbit dua kali setahun, yaitu pada periode bulan April dan Oktober, sebagai media informasi dan komunikasi ilmiah guna menyajikan kompilasi hasil penelitian orisinil, pemikiran dan pandangan dari peneliti, pakar dan pemerhati dalam bidang perikanan dan kelautan serta masyarakat lingkungan pesisir) Jurnal Harpodon Borneo menerima naskah yang merupakan hasil penelitian (research), catatan penelitian (notes), ulas balik artikel (review or mini review article) dan ulasan / kajian pustaka (feature books), dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang belum pernah atau sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan/dipublikasikan pada penerbitan jurnal / bulletin / majalah ilmiah lainya.
Articles 129 Documents
Search results for , from "2017" : 129 Documents clear
PENENTUAN STATUS MUTU KUALITAS AIR SUNGAI BIDADARI DI KELURAHAN JUATA KERIKIL KOTA TARAKAN Della Febriolla Anwar; Tuty Alawiyah; Yulma Yulma
Jurnal Harpodon Borneo Vol 15, No 2 (2022): VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v15i2.3008

Abstract

Sungai Bidadari merupakan sungai yang berada di Kelurahan Juata Kerikil Kota Tarakan yang dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi. Kegiatan rekreasi yang berlebihan dapat berpotensi turunnya kualitas air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status mutu air sungai berdasarkan indeks pencemaran dengan analisis kualitas air berdasarkan parameter fisika dan kimia. Parameter fisika dalam penelitian ini meliputi suhu, kekeruhan, TDS dan TSS, serta parameter kimia meliputi pH, DO, COD dan BOD. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, sedangkan penentuan lokasi sampling dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 3 kali pengambilan sampel selama 1 bulan. Hasil penelitian dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 dan di hitung nilai indeks pencemaran. Hasil penelitian menunjukkan sebagian parameter memenuhi baku mutu kualitas air sungai dan beberapa parameter lainnya belum memenuhi baku mutu kualitas air sungai. Parameter yang belum memenuhi antara lain TSS dan COD pada stasiun 3. Nilai indeks pencemaran Sungai Bidadari berkisar antara 0,463 sampai 3,243. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status mutu air Sungai Bidadari di kategorikan tercemar ringan dan berdasarkan klasifikasi mutu air, Sungai Bidadari dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku, rekreasi, budidaya air tawar dan irigasi untuk stasiun 1 dan 2. sedangkan stasiun 3 berpotensi sebagai kegiatan irigasi.
ANALYSIS OF Pseudomonas aeruginosa AND Bacillus subtilis BACTERIA GROWTH IN KNO3 FERTILIZER MEDIA AS NITROGEN BIOREMEDIATION AGENT Afifah Nurazizatul Hasanah; Fitri Afina Radityani; Devi Faustine Elvina Nuryadin; Yesika Sipahutar; Putri Nadia; Jeaneatte Gracia; Sella Oktavia
Jurnal Harpodon Borneo Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.4230

Abstract

Increased population growth is the main cause of increased waste in the environment, especially in water. Increased population growth is the main cause of increased waste in the environment, especially in water. Ammonia, nitrite, and nitrate are forms of inorganic nitrogen, which if they exceed water quality standards, can pollute the environment and are toxic to aquatic biota. However, the toxicity of nitrogen compounds in water can be controlled by microorganisms through nitrification and denitrification processes. In this study, two types of bacteria were used as biological agents in the bioremediation process, Pseudomonas aeruginosa and Bacillus subtilis, which grown anaerobically in media that has been added by KNO3 as a pollutant for 8 days. The results obtained showed that B. subtilis survived for 7 days before entering the cell death phase on the 8th day, while Pseudomonas aeruginosa survived for 5 days and entered the cell death phase on the 6th day. Meanwhile, based on its ability to reduce nitrate, B. subtilis can reduce it up to 99.42%, while P. aeruginosa can reduce it up to 98.26% in 8 days.
Length Weight Relationship and Enviromental Condition of Red Snapper (Lutjanus sp.) of Polyvinyl Chloride (PVC) Modified Trap Fishing in Bunyu Waters Muhammad Firdaus; Muhammad Gandri Haryono; Gazali Salim
Jurnal Harpodon Borneo Vol 15, No 2 (2022): VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v15i2.3199

Abstract

The characteristics of Bunyu Island as a small island which was surrounded by the sea, has capture fisheries resource potential in an abundant, one of them is red snapper (Lutjanus sp.). These fish was caught by using bottom fish pots from bamboo with one entrance. The aims of the study were to determine the weight length and the aquatics environmental conditions correlation of the red snapper fishing ground (Lutjanus sp.) which was caught by modified bottom fish pots with poly vinyl chloride (PVC) in Bunyu Waters. The research was conducted in September - October 2020. The results showed that the growth of red snapper was negative allometric. The results of partial and simultaneous regression tests show that there is no positive effect of water condition factors (temperature, dissolved oxygen, salinity and brightness) on catches of red snapper (Lutjanus sp.) with modified bottom fish pots
KEBIASAAN MAKAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI PERAIRAN ESTUARIA KABUPATEN BULUNGAN, KALIMANTAN UTARA Muhammad Firdaus; Gazali Salim; M. Gandri Haryono; Syamsidar Gaffar; Yulma Yulma; Abdul Jabarsyah; Stephanie Bija; Sri Damayanti
Jurnal Harpodon Borneo Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.4351

Abstract

Perairan Bulungan yang berada di kabupaten Bulungan terindikasi memiliki ragam sumberdaya perikanan tangkap yang potensial. Ragam sumberdaya ikan tersebut salah satunya adalah ikan kakap putih (Laters calcalifer). Pola pemanfaatan sumberdaya ikan secara terus menerus karena potensi ekonomis sumberdaya tersebut, tanpa adanya pola penangkapan yang lestari akan berdampak pada penurunan potensi sumberdaya ikan tersebut. Tujuan riset ini menjelaskan aspek makanan dan kebiasaan makan yang meliputi analisa Persentase Ikan dengan Lambung Berisi (PILB), Index Stomach Content (ISC) dan Index Relative Important (IRI). Riset ini telah dilakukan dalam 4 bulan (Desember 2021-Maret 2022), dengan lokasi asal sampel dari perairan Muara Ancam, Muara Bulungan dan Muara Mapat Kabupaten Bulungan. Metode riset menggunakan pendekatan deksriptif kuantitatif dalam kegiatan observasi dan purposive sampling dalam pengumpulan sampel. Hasil penelitian menunjukkan dari total 69 sampel, nilai PILB yang didapatkan 100% dengan rata-rata nilai ISC sebesar 0,59% dari bobot tubuhnya. Ikan kakap putih (L. calcarifer) merupakan ikan karnivora dengan jenis makanan utamanya berdasarkan analisa IRI yaitu dari kelompok chordata (ikan) sebesar 49,09%, makanan pelengkap yaitu makanan lumat (tidak teridentifikasi) sebesar 25,38% dan udang 24,41%, serta makanan tambahan adalah kerang ulir 0,68%, kepiting 0,28% dan serasah tumbuhan 0,16%
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN MANGROVE DI DESA LIMA LARAS, KECAMATAN TALAWI, KABUPATEN BATU BARA Rumondang Rumondang; umaiyu siregar; Rudi Setiawan; Apriansyah Dharmawan Siagian
Jurnal Harpodon Borneo Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.3632

Abstract

Kabupaten Batu Bara merupakan satu diantara Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki hutan mangrove yang luas dikarenakan letaknya yang berada di dekat pesisir. Hutan mangrove merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang memiliki manfaat untuk kehidupan manusia yang yang tinggal di kawasan ekosistem mangrove. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan mangrove di Desa Lima Laras, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pengelolaan mangrove. Jumlah responden sebanyak 22 orang dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan tingkat persepsi masyarakat terhadap mangrove di Desa Lima Laras, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara memiliki skor tertinggi yaitu 4,5 dan skor terendah yaitu 2,7. Tingginya persepsi menandakan bahwa masyarakat memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik serta menyadari bahwa mangrove sangat penting untuk kehidupan mereka. Kata kunci: Abrasi, Akuatik, Ekosistem Mangrove
KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI DESA KWALA INDAH KECAMATAN SEI SUKA KABUPATEN BATUBARA Awal Barokha Sinaga; Bambang Wahyudi; Rumondang Rumondang
Jurnal Harpodon Borneo Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.3668

Abstract

Desa yang memiliki kawasan mangrove disekitar peisir pantai Timur adalah Desa Kwala Indah yang berada di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Masyarakat di Desa Desa Kwala Indah banyak yang memanfaatkan mangrove dalam berbagai aktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman mangrove yang berada di Desa Desa Kwala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan survey lokasi untuk menentukan titik sampling yang dijadikan tempat penelitian dengan menggunakan transek linear kuadrat. Hasil dari identifikasi yang telah dilakukan, terdapat 5 jenis mangrove yang ditemukan pada tiga titik sampling yang berbeda pada lokasi penelitian. Jenis mangrove yang ditemukan yaitu Acrostichum speciosum, Nypa fruticans, Rhizophora apiculata, Avicennia marina, dan Bruguiera cylindrica. Hasil indeks keanekaragaman (H’), yaitu berkisar antara 1,2 - 1,5 dimana indeks keanekaragaman tertinggi pada titik sampling ke 1 dan indeks keanekaragaman terandah pada titik sampling ke 2. Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0,80 - 0,95 yang mana indeks keseragaman tertinggi pada titik sampling ke 1 dan indeks keseragaman terendah pada titik sampling ke 2. Hasil indeks dominansi tertinggi pada titik sampling ke 2 sebesar 0,33 dan indeks dominansi terendah pada titik sampling ke 1 sebesar 0,22. Kata kunci: Dominansi, Keanekaragaman, Keseragaman
Morphological Variability in White and Black-White Clams From Amal Beach, Tarakan: A Comparative Analysis Sumarlin Sumarlin; Syamsidar Gaffar
Jurnal Harpodon Borneo Vol 14, No 2 (2021): VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i2.3588

Abstract

Morphological characteristics are crucial for understanding the biology and ecology of marine species like clams. In this study, we aimed to investigate and compare the morphological differences between white and black-white clams using various morphometric measurements. To ensure accurate and reliable data, we examined 13 morphological traits, including shell length (SL), shell height (SH), shell width (SW), umbo length (UL), ligament length (LL), anterior length (AL), posterior length (PL), length of cardinal tooth (LCT), length of posterior adductor scar to anterior adductor scar (LPAS), pallial line scar to ventral margin anterior (PVM), adductor scar width scar (AW), posterior adductor scar width scar (PW), and an additional character of pallial sinus open scar (PS) shape for their normality and homogeneity. Our findings showed that most of the data followed a normal distribution according to the Shapiro-Wilk test, but there were some exceptions. Shell Width (SW), Length of Cardinal Tooth (LCT), Length of Posterior Adductor Scar to Anterior Adductor Scar (LPAS), Posterior Adductor Scar Width (PW), and Pallial Sinus Open Scar (PS) did not follow a normal distribution. This might be due to factors like different sample sizes, outliers, or a limited number of samples. Also, variables like Posterior Length (PL), Anterior Length (AL), Adductor Scar Width (AW), and Pallial Line Scar to Ventral Margin Anterior (PVM) were non-homogeneous. We found that white clams had moderate morphological variability with values below 30%, while black-white clams showed inconsistent variability, with some values above 30%. An independent sample t-test was performed on four variables: SL (Shell Length), SH (Shell Height), LL (Ligament Length), and UL (Umbo Length). The results indicated no significant morphological differences between white and black-white clams for these measured traits. This finding suggests that the morphological characteristics examined in this study are not influenced by the shell color differences between the two clam groups. For future studies, we suggest increasing sample sizes, using alternative testing methods more tolerant to data non-normality, and addressing factors causing data heterogeneity.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DAN VITAMIN C PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Oshpronemus gouramy) Sukma Harun; Juliana Juliana; Rully Tuiyo
Jurnal Harpodon Borneo Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.4177

Abstract

Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan budidaya ikan gurami (Oshpronemus gouramy) adalah ketersedian benih yang masih sedikit dan pertumbuhan yang lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik dan vitamin C terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan gurami. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap RAL yang kemudian dianalisis menggunakan sidik ANOVA. Perlakuan yang diuji yaitu perlakuan A (kontrol) perlakuan B (probiotik 9 ml/kg pakan), perlakuan C (vitamin C 200 mg/kg pakan) dan perlakuan D (probiotik 9 ml/kg dan vitamin C 200 mg/kg pakan). Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada perlakuan D = 5.26 gr. Pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada perlakuan D= 2.14 cm, Konversi pakan terbaik pada perlakuan D = 2.01 kg. Kelangsungan hidup terbaik pada perlakuan C= 95%. Hasil Analisis ragam ANOVA menunjukan hasil berpengaruh nyata pada pertumbuhan berat dan panjang tetapi tidak berpengaruh nyata pada tingkat kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan.Kata Kunci : Ikan Gurami, Oshpronemus gouramy , Probiotik, Vitamin C, Pertumbuhan, dan Kelangsungan Hidup
Morphological Diversity and Morphometric Analysis of Commercially Traded Siganus spp. (Baronang Fish) in Tarakan's Beringin Market Syamsidar Gaffar; Salwa Salwa; Sumarlin Sumarlin
Jurnal Harpodon Borneo Vol 15, No 2 (2022): VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v15i2.3597

Abstract

This study aimed to investigate the morphological diversity and morphometric characteristics of commercially traded Siganus spp. (Baronang fish) in Tarakan's Beringin Market. A total of 100 fish specimens were collected from the market and analyzed using 23 morphometric measurements to identify differences in species and provide insights into their population structure. The measurements included total length, standard length, head length, head height, body height, caudal peduncle height, eye diameter, inter-eye distance, body width, and several other parameters related to fins and jaw length. The results showed a wide range of values for each morphometric parameter, suggesting a high degree of morphological variation among the sampled Baronang fish. For instance, the minimum and maximum total lengths were 15.07 cm and 22.17 cm, respectively, with an average of 10.84 cm and a standard deviation of 1.93. The head length ranged from 2.83 cm to 4.66 cm, with an average of 2.31 cm and a standard deviation of 0.46. Furthermore, the body height varied between 6.52 cm and 8.57 cm, with an average of 4.31 cm and a standard deviation of 0.53. These results, along with the other morphometric parameters, highlight the diverse morphological traits of Siganus spp. present in the Beringin Market. Comparisons with previous studies on Siganus spp. indicate that the morphological diversity observed in the present study is consistent with the known intraspecific variation within this genus. However, further research is required to determine if the observed differences are due to phenotypic plasticity, genetic differences, or a combination of both factors. This research contributes to a better understanding of the morphological diversity and morphometric characteristics of Siganus spp. in Tarakan's Beringin Market, which can be valuable for fisheries management, conservation efforts, and the sustainable use of this commercially important fish species. Future studies should explore the genetic diversity and population dynamics of Baronang fish to complement the findings of this study and further inform management strategies.

Page 13 of 13 | Total Record : 129


Filter by Year

2017 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023 Vol 16, No 1 (2023): VOLUME 16 NO.1 APRIL 2023 Vol 15, No 2 (2022): VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022 Vol 15, No 1 (2022): VOLUME 15 NO.1 APRIL 2022 Vol 14, No 2 (2021): VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021 Vol 14, No 1 (2021): VOLUME 14 NO. 1 APRIL 2021 VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021 Vol 13, No 2 (2020): VOLUME 13 NO. 2 OKTOBER 2020 Vol 13, No 1 (2020): VOLUME 13 NO. 1 APRIL 2020 Vol 12, No 2 (2019): VOLUME 12 NO. 2 OKTOBER 2019 Vol 12, No 1 (2019): VOLUME 12 NO. 1 APRIL 2019 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 More Issue