cover
Contact Name
widyasari putranti
Contact Email
widyasari@pharm.uad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Farmasi : Jurnal Ilmu Farmasi (Journal Of Pharmaceutical Science)
ISSN : 14127946     EISSN : 25035223     DOI : 10.12928
Core Subject : Health, Science,
Media Farmasi is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Media Farmasi published two times a year, namely in March and September since 2002 with ISSN 1412-7946 and e-ISSN 2503-5223. The article published in the Journal Media Farmasi selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Media Farmasi must not be published in other journals or have been previously published. Media Farmasi publishes a review article, original article, as well as short communication in all scopes of Pharmaceutical Science.
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2: September 2013" : 22 Documents clear
ANALISIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN YOGYAKARTA PERIODE APRIL 2009 Yuliastuti, Fitriana; Purnomo, Achmad; Sudjaswadi, Riswaka
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.76 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1177

Abstract

Pelaksanaan pengobatan yang belum rasional selama ini telah memberikan dampak negatif berupa pemborosan dana masyarakat, efek samping yang berupa resistensi, interaksi obat yang berbahaya yang menurunkan mutu pengobatan dan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis gambaran secara umum penggunaan obat pada pasien rawat jalan di RSUD Sleman Yogyakarta periode April 2009. Penelitian bersifat deskriptif non eksperimental. Data diambil secara concurrent berupa resep pasien rawat jalan yang memeriksakan diri di poliklinik, pengamatan langsung pasien mulai konsultasi dengan dokter sampai mendapatkan obat, dan obat-obat kunci (drug of choice) yang dianalisis menggunakan indikator penggunaan obat WHO 1993. Sampel diambil dengan menggunakan metode Systematic Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 240 pasien rawat jalan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rata-rata jumlah item obat yang diresepkan per lembar resep sebesar 2,16 R/, peresepan obat dengan nama generik sebesar 63,58%, peresepan antibiotika diperoleh sebesar 24,09%, peresepan sediaan injeksi 0,19%, dan peresepan obat yang sesuai dengan formularium rumah sakit sebesar 99,81%. Hasil penelitian indikator pelayanan pasien, diperoleh hasil bahwa rata-rata waktu konsultasi pasien dengan dokter adalah 7 menit 49 detik, rata-rata waktu dispensing obat adalah 10 menit 44 detik, obat yang benar-benar diserahkan sebesar 99,04%, obat yang dilabel dengan benar sebesar 98,06%, dan pasien yang paham akan cara penggunaan obat yang benar sebesar 84,42%. Dari hasil penelitian dengan menggunakan indikator fasilitas kesehatan diperoleh hasil bahwa di RSUD Sleman tersedia formularium rumah sakit dan ketersediaan obat obat kunci sebesar 100,00%.Kata kunci : gambaran penggunaan obat, indikator WHO 1993, RSUD Sleman
OPTIMASI KOMBINASI SUKROSA-MANITOL SEBAGAI PENGISI DALAM SEDIAAN TABLET HISAP EKSTRAK KENTAL BIJI PINANG (Areca catechu L.) SECARA GRANULASI BASAH Widayanti, Ari; Elfiyani, Rahmah; Tania, Ferra
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.114 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1166

Abstract

> Biji Pinang merupakan salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk antiseptik karena kandungan dari salah satu biji pinang adalah tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi kombinasi sukrosa-manitol dalam sediaan tablet hisap ekstrak kental biji pinang secara granulasi basah. Penelitian ini diawali dengan evaluasi ekstrak kental biji pinang 70%, lalu ekstrak kental biji pinang dibuat dalam 5 formula dengan perbandingan pengisi sukrosa dan manitol yaitu FI (1:1), FII (1:2), FIII (1:3), FIV (1:4), FV (1:5). Pembuatan granul dibuat secara granulasi basah kemudian dilakukan evaluasi granul dan evaluasi tablet. Hasil uji kekerasan tablet diperoleh F1 12,50 kg/cm2; F2 11,71 kg/cm2; F3 11,01 kg/cm2; F4 10,70 kg/cm2 dan F5 10,27 kg/cm2. Selanjutnya data kekerasan yang diperoleh dianalisa secara statistik ANOVA satu arah diperoleh nilai sig (0.000) < α (0.05), maka terdapat perbedaan bermakna pada tiap formula yang kemudian dilanjutkan pada uji Tukey. Berdasarkan hasil statistik kombinasi pengisi sukrosa manitol F1, F3 dan F5 memiliki perbedaan sifat fisik yang bermakna pada kekerasan. Pada kelima formula yang memenuhi syarat secara keseluruhan yaitu F4 dan F5 dilakukan uji hedonis. Hasil analisa chi-square menunjukan bahwa F4 dan F5 tidak ada perbedaan yang bermakna pada uji kemanisan dan uji kesukaan aroma. Pada uji penampilan F4 ada perbedaan bermakna sedangkan F5 tidak ada perbedaan bermakna. Dapat disimpulkan F5 merupakan nilai optimal dan dapat diterima respon rasa di masyarakat.Kata kunci: Areca catechul, sukrosa-manitol, tablet hisap
EFEK KEMOPREVENTIF DAN ANTIHEMATOTOKSIK MINYAK BIJI JINTEN HITAM (MBJH) Akrom, Akrom; Mustofa, Mustofa; Marstyawan, Marstyawan; Mubarika, Mubarika
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.221 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1173

Abstract

tepi. Biji jinten hitam (BJH) secara empiris telah digunakan sebagai komponen jamu dengan berbagai macam indikasi, namun mekanisme kerja kandungan zat induksi 10x20 mg/kgbb DMBA terhadap persentase monosit & netrofil darah tepi (kontrol normal) diberi akuabides dan makanan standar, kelompok II , III dan IV sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian MBJH 0.25, 2.5 dan 5 ml/kgbb/hari dan diinduksi DMBA. Kelompok V dan VI sebagai kontrol positif I (diberi timokuinon 50 mg/kgBB) dan sebagai kontrol II (diberi tamoksifen). kelompok kontrol pelarut, hewan uji mendapatkan makan minum standar dan jumlah monosit, netrofil dan limfosit lebih tinggi dari kelompok DMBA. DMBA.Kata kunci: immunoprotective;kemopreventif;limfosit; monosit; netrofil, maserat heksan biji jinten hitam. hoc dengan tingkat kepercayaan p<0,05 untuk persentase komponen lekosit. Hasil analisis statistik perbedaan rata-rata antar kelompok dengan ANAVA dan post hematoprotektor. Pada kelompok yang mendapatkan MHBJH memiliki per sentase larutan minyak jagung yang diberikan sebagaimana pemberian DMBA Dilakukan mg/kgBB DMBA, 2x/pekan selama lima pekan. Kelompok VIII sebagai Kelompok VII sebagai kelompok sakit hanya diinduksi DMBA 10x20mg/kgbb selama 5 pekan. Pada minggu ketiga kelompok I - VII mulai di induksi dengan 20 tikus Sprague dauley. Pada penelitian ini digunakan 80 ekor tikus SD. Hewan uji dibagi dalam 8 kelompok yang masing -masing terdiri dari 10 ekor. Kelompok I aktif BJH belum semua diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sehingga diduga dapat menurunkan jumlah netrofil, monosit dan limfosit darah karsinogenik juga terbukti menekan aktivitas sumsum tulang dan spleenosit Senyawa 7,12-DMBA-3,4-diol-1,2 epoksida (DMBA-DE) disamping bersifat kelompok timokuinon (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa MBJH terbukti bersifat Persentase limfosit, netrofil, dan monosit kelompok MBJH setara dengan kemopreventif dan dapat berlaku sebagai hematoprotektor terhadap karsinogen penelitian menunjukkan bahwa MBJH bersifat kemopreventif dan pengaruh pemberian 0,25, 2,5 dan 5 ml/kgbb/hari MBJH selama dan sebelum
EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN TENGGIRI MELALUI PROSES HIDROLISIS MENGGUNAKAN LARUTAN BASA Rachmania, Rizky Arcinthya; Nisma, Fatimah; Mayangsari, Elok
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1875.143 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1167

Abstract

ABSTRAK Gelatin merupakan suatu protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen kulit dan tulang hewan. Penggunaan gelatin sangat luas dalam bidang industri pangan, non pangan dan farmasi. Umumnya gelatin diperoleh dari tulang atau kulit hewan mamalia, seperti sapi dan babi. Hal ini yang menjadikan gelatin dari tulang ikan tenggiri sebagai bahan alternatif untuk menghasilkan gelatin halal. Penelitian ini bertujuan membuat ekstrak gelatin dari tulang ikan tenggiri dengan menggunakan larutan NaOH konsentrasi 1 -5%. Parameter analisis yang diuji adalah analisis proksimat meliputi kadar air menggunakan metode thermogravimetri, kadar abu mengunakan metode drying ash, kadar nitrogen total dan kadar protein menggunakan metode Kjeldahl. Hasil penelitian diperoleh untuk kadar air sebesar 7,9568%, kadar abu 1,9444%, kadar N total 4,3356% dan kadar protein 27,097%. Dan rendemen terbanyak dari ekstrak gelatin diperoleh pada konsentrasi NaOH 5% yaitu 7,93%.Kata kunci: Gelatin, Tulang ikan tengiri, hidrolisis
STUDI PENGGUNAAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER (CCB) PADA PASIEN STROKE HEMORRAGHIC Utami, Nadriatul; Hasmono, Didik; Yusetyani, Lilik
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.323 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1174

Abstract

Stroke adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian di dunia. Di Indonesia, dapat menyebabkan stroke yaitu hipertensi sehingga diperlukan antihipertensi, Metode penelitian yang dilakukan yaitu studi observasi dengan menggunakan sampel menunjukkan penggunaan CCB yaitu nicardipine 64%, nimodipine 12%, amlodipine 2%, dan diltiazem 6%. salah satunya adalah golongan Calcium Channel Blocker (CCB). Maksud penelitian ini yaitu meneliti penggunaan CCB pada pasien dengan hemorrhagicstroke hospitalizations di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar Malang.retrospective descriptive method. Analisis dilakukan pada Bulan Januari sampai Desember 2012 pada medical records pasien yang didiagnosa menderita strokehemorrhagic dan menerima pengobatan CCB. Hasil dan Kesimpulan dari 54 jumlah pasien yang menderita stroke mencapai 8,3%. Faktor resiko terbesar yangKata Kunci: Hemorrhagic Stroke, Calcium Channel Blocker (CCB),Hospitalization
MENINGKATKAN KERJA FUNGSI GINJAL DENGAN KONSUMSI TEPUNG GANYONG (Canna edulis Kerr.) Fariah, Grin; Darmawan, Endang
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.441 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1168

Abstract

e"> Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari. Ganyong dengan kandungan karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan fungsi kerja ginjal yang diujikan pada tikus yang mengalami hiperurisemia dengan melakukan diet fiber. Hiperurisemia adalah keadaan di mana terjadi peningkatan asam urat di dalam darah darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsumsi tepung ganyong pada tikus yang menderita penyakit gout terhadap fungsi ginjal. Penetapan kadar kreatinin plasma tikus menggunakan metode Jaffe (Creatinine FS). Perlakuan pemberian suspensi tepung ganyong tersebut dilakukan pada hari ke-1, 3,dan 7. Data kadar kreatinin rata-rata antar kelompok perlakuan dianalisis secara statistik menggunakan uji Kruskall-Wallis (non parametrik) dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung ganyong selama 7 hari dapat menurunkan kadar kreatinin rata-rata pada tikus yang diinduksi dengan kalium oksonat (p<0,05). Hal ini ditunjukan oleh nilai AUC kelompok pemberian tepung ganyong dosis 0,75; 1,5; 2,5 g/kgBB (p.o.) adalah secara Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung ganyong selama 7 hari dapat menurunkan kadar kreatinin plasma tikus yang diinduksi dengan kalium oksonat, lebih lanjut dapat memperbaiki fungsi kerja ginjal.Kata kunci: ganyong (Canna edulis Kerr.), gout, hiperurisemia, kreatinin. berturut-turut sebesar 26,67 ± 3,96, 28,10 ± 4,80, dan 23,41 ± 4,84 (p<0,05),
PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG Astutik, Widi; Hasmono, Didik; Syifa’, Nailis
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.247 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1175

Abstract

Stroke iskemik adalah sindrom yang berupa gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat yang berkembang pesat dapat karena atherothrombotis atau emboli, yang keduanya dapat mengganggu aliran darah serebral (CBF). Pemilihan terapi antihipertensi yang sesuai pada pasien stroke sangat berpengaruh dalam keberhasilan terapi yang dilakukan. Diuretik efektif untuk mengurangi tekanan intrakranial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat diuretik pada pasien stroke iskemik di RSU Dr Saiful Anwar Malang dan meninjau hubungan terapeutik terkait jenis obat, dosis, cara pemberian, interval, frekuensi, dan durasi dengan data klinis dan data laboratorium pasien. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan data dikumpulkan secara retrospektif pada pasien stroke iskemik dari 1 Juli hingga 31 Desember 2012. Profil diuretik tunggal yang digunakan adalah mannitol. Kombinasi diuretik yang ditemukan adalah furosemid dan spironolacton. Penggunaan terapi diuretik pada pasien dengan stroke iskemik sudah sesuai dengan pedoman.Kata kunci: Diuretik, stroke iskemik, rawat inap.
PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN CURCUMA DALAM SUSU DAN EMULSI TERHADAP PARAMETER FARMAKOKINETIKA PARASETAMOL Kusuma, Anjar Mahardian; Rahayu, Wiranti Sri; Maryati, Siti; Sobarani, Rini Afini
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.848 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1169

Abstract

ine"> </Penggunaan lebih dari satu macam obat dapat menimbulkan terjadinya interaksi. Pemberian multivitamin dan susu yang mengandung kurkumin, apabila diberikan dengan parasetamol secara bersamaan dimungkinkan dapat menimbulkan interaksi yang dapat berpengaruh terhadap parameter farmakokinetika parasetamol. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian curcuma emulsi dan susu curcuma yang mengandung kurkumin terhadap parameter farmakokinetika parasetamol pada tikus jantan wistar. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu jenis eksperimental dengan rancangan penelitian posttest only control group design dan metode analisis data yang digunakan adalah one way anova. Parameter farmakokinetika pada tiap kelompok mengalami perubahan. Nilai Cpmax untuk kelompok I dengan pemberian parasetamol peroral dosis 150 mg/kgBB yaitu 4,129 µg/ml, kelompok II dan III dengan pemberian parasetamol dosis 150 mg/kgBB dan curcuma emulsi dosis 0,9 mg/kgBB dan 1,8 mg/kgBB yaitu 3,904 µg/ml dan 3,894 µg/ml, pada kelompok IV dan V dengan pemberian parasetamol dosis 150 mg/kgBB dan susu curcuma dosis 0,9 mg/kgBB dan 1,35 mg/kgBB yaitu 3,942 µg/ml dan 3,916 µg/ml. Nilai klirens mengalami penurunan, yaitu pada kelompok I 88 ml/menit, pada pemberian curcuma emulsi kelompok II dan III 87 ml/menit dan 84,8 ml/menit, pada kelompok IV dan V dengan pemberian susu curcuma yaitu 87 ml/menit dan 85,2 ml/menit. Penurunan klirens menyebabkan terjadinya peningkatan nilai AUC kelompok II, III, IV dan V. Hasil secara statistika menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p>0.05).Kata kunci: curcuma emulsi, susu curcuma, parasetamol, interaksi.
KEPATUHAN PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HIV/AIDS DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Galistiani, Githa Fungie; Mulyaningsih, Lia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.409 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1176

Abstract

e"> Kepatuhan pengobatan anti retro viral pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) merupakan hal yang esensial selama pengobatan HIV/AIDS. Terapi anti retro viral dapat memperpanjang hidup ODHA, meskipun tidak dapat menyembuhkan infeksi HIV. Terapi anti retro viral dapat menekan jumlah virus di tubuh ODHA dengan pemakaian secara terus-menerus. Kelalaian meminum obat bisa menyebabkan resistensi. Oleh karena itu, kepatuhan minum obat menjadi sangat penting.Penelitian dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan terapi anti retro viral pada pasien ODHA di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang diadaptasi dari kombinasi antara AIDS Clinical Trials Group (ACTG) Adherence Questionnaire dan Morisky 8-Item Medication Adherence Questionnaire yang meliputi faktor pengetahuan, faktor keyakinan, faktor sarana, faktor jarak dan biaya, faktor dukungan sosial, faktor psikologis yang dialami pasien selama seminggu terakhir, faktor psikologis pasien yang dialami selama sebulan terakhir serta faktor efek samping obat yang dirasakan pasien. Penelitian dilakukan pada 31 pasien ODHA di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Hasil uji korelasi Spearman Rank menunjukkan bahwa faktor psikologis yang dialami pasien selama seminggu terakhir (ρ=0,408), faktor psikologis yang dialami pasien selama sebulan terakhir (ρ=0,524) serta faktor efek samping obat (ρ=0,449) yang mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat kepatuhan terapi anti retro viral pada pasien ODHA di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Kata kunci : tingkat kepatuhan, terapi antiretroviral, HIV/AIDS
PREPARASI 4-ASETAMIDOFENIL BENZOAT DAN UJI AKTIFITAS ANALGESIK PADA MENCIT (Mus musculus) Muchlisin, M Artabah; Purwanto, Bambang Tri; Astuti, Engrid Juni
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.1 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1165

Abstract

> Untuk mengembangkan senyawa turunan acetaminophen baru, dilakukan preparasi 4-acetamidofenil benzoat senyawa. Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan dari acetamidofenil dengan benzoil klorida dengan metode Schotten Baumann. Kemurnian senyawa dibuktikan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan titik lebur. Pada hasil KLT, senyawa yang disintesis memiliki 1 spot dengan tiga eluen yang berbeda dan memiliki rentang titik lebur 171,67-172,67 ºC. Sehingga dapat disimpulkan senyawa hasil sintesis murni. Karakterisasi struktur senyawa hasil sintesis dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS, spektrofotometer IR, NMR. Hasil analisis struktural menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah 4 - acetamidofenil benzoat. Uji aktivitas analgesik dilakukan pada tikus menggunakan metode penghambatan nyeri dengan asam asetat glasial 0,6 % sebagai agen penginduksi nyeri. Hasil sintesis 4 - acetamidofenil benzoat memiliki ED50 73,48 mg / kg dan acetaminofen memiliki ED50 68,30 mg / kg. Secara statistik, potensi analgesik 4 - acetamidofenil benzoat sebanding dengan acetaminofen .Kata Kunci : 4 - acetamidofenil benzoat, acetaminophen, analgesik, mencit

Page 1 of 3 | Total Record : 22