cover
Contact Name
widyasari putranti
Contact Email
widyasari@pharm.uad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Farmasi : Jurnal Ilmu Farmasi (Journal Of Pharmaceutical Science)
ISSN : 14127946     EISSN : 25035223     DOI : 10.12928
Core Subject : Health, Science,
Media Farmasi is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Media Farmasi published two times a year, namely in March and September since 2002 with ISSN 1412-7946 and e-ISSN 2503-5223. The article published in the Journal Media Farmasi selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Media Farmasi must not be published in other journals or have been previously published. Media Farmasi publishes a review article, original article, as well as short communication in all scopes of Pharmaceutical Science.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
ANALISIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN YOGYAKARTA PERIODE APRIL 2009 Yuliastuti, Fitriana; Purnomo, Achmad; Sudjaswadi, Riswaka
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.76 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1177

Abstract

Pelaksanaan pengobatan yang belum rasional selama ini telah memberikan dampak negatif berupa pemborosan dana masyarakat, efek samping yang berupa resistensi, interaksi obat yang berbahaya yang menurunkan mutu pengobatan dan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis gambaran secara umum penggunaan obat pada pasien rawat jalan di RSUD Sleman Yogyakarta periode April 2009. Penelitian bersifat deskriptif non eksperimental. Data diambil secara concurrent berupa resep pasien rawat jalan yang memeriksakan diri di poliklinik, pengamatan langsung pasien mulai konsultasi dengan dokter sampai mendapatkan obat, dan obat-obat kunci (drug of choice) yang dianalisis menggunakan indikator penggunaan obat WHO 1993. Sampel diambil dengan menggunakan metode Systematic Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 240 pasien rawat jalan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rata-rata jumlah item obat yang diresepkan per lembar resep sebesar 2,16 R/, peresepan obat dengan nama generik sebesar 63,58%, peresepan antibiotika diperoleh sebesar 24,09%, peresepan sediaan injeksi 0,19%, dan peresepan obat yang sesuai dengan formularium rumah sakit sebesar 99,81%. Hasil penelitian indikator pelayanan pasien, diperoleh hasil bahwa rata-rata waktu konsultasi pasien dengan dokter adalah 7 menit 49 detik, rata-rata waktu dispensing obat adalah 10 menit 44 detik, obat yang benar-benar diserahkan sebesar 99,04%, obat yang dilabel dengan benar sebesar 98,06%, dan pasien yang paham akan cara penggunaan obat yang benar sebesar 84,42%. Dari hasil penelitian dengan menggunakan indikator fasilitas kesehatan diperoleh hasil bahwa di RSUD Sleman tersedia formularium rumah sakit dan ketersediaan obat obat kunci sebesar 100,00%.Kata kunci : gambaran penggunaan obat, indikator WHO 1993, RSUD Sleman
OPTIMASI KOMBINASI SUKROSA-MANITOL SEBAGAI PENGISI DALAM SEDIAAN TABLET HISAP EKSTRAK KENTAL BIJI PINANG (Areca catechu L.) SECARA GRANULASI BASAH Widayanti, Ari; Elfiyani, Rahmah; Tania, Ferra
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.114 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1166

Abstract

> Biji Pinang merupakan salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk antiseptik karena kandungan dari salah satu biji pinang adalah tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi kombinasi sukrosa-manitol dalam sediaan tablet hisap ekstrak kental biji pinang secara granulasi basah. Penelitian ini diawali dengan evaluasi ekstrak kental biji pinang 70%, lalu ekstrak kental biji pinang dibuat dalam 5 formula dengan perbandingan pengisi sukrosa dan manitol yaitu FI (1:1), FII (1:2), FIII (1:3), FIV (1:4), FV (1:5). Pembuatan granul dibuat secara granulasi basah kemudian dilakukan evaluasi granul dan evaluasi tablet. Hasil uji kekerasan tablet diperoleh F1 12,50 kg/cm2; F2 11,71 kg/cm2; F3 11,01 kg/cm2; F4 10,70 kg/cm2 dan F5 10,27 kg/cm2. Selanjutnya data kekerasan yang diperoleh dianalisa secara statistik ANOVA satu arah diperoleh nilai sig (0.000) < α (0.05), maka terdapat perbedaan bermakna pada tiap formula yang kemudian dilanjutkan pada uji Tukey. Berdasarkan hasil statistik kombinasi pengisi sukrosa manitol F1, F3 dan F5 memiliki perbedaan sifat fisik yang bermakna pada kekerasan. Pada kelima formula yang memenuhi syarat secara keseluruhan yaitu F4 dan F5 dilakukan uji hedonis. Hasil analisa chi-square menunjukan bahwa F4 dan F5 tidak ada perbedaan yang bermakna pada uji kemanisan dan uji kesukaan aroma. Pada uji penampilan F4 ada perbedaan bermakna sedangkan F5 tidak ada perbedaan bermakna. Dapat disimpulkan F5 merupakan nilai optimal dan dapat diterima respon rasa di masyarakat.Kata kunci: Areca catechul, sukrosa-manitol, tablet hisap
FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI LOTION MINYAK ATSIRI BUAH ADAS (Foeniculum vulgare Mill) Caesar, Rahma Yuanita; Hapsari, Indri; Dhiani, Binar Asrining
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3708.924 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1396

Abstract

Buah  adas  mengandung  minyak  atsiri  antara  lain  anethole,  fenchone  dan  metil chavicol. Senyawa anethole dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri  pada bakteri Gram  Positif  dan  Gram  Negatif.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  membuat  lotion minyak  atsiri  dari  buah  adas  dan  menentukan  aktivitas  antibakterinya  terhadap Staphylococcus  aureus  dan  Pseudomonas  aeruginosa.  Penelitian  ini  dilakukan untuk membuat lotion menggunakan minyak atsiri buah adas yang diperoleh dari destilasi  uap  air  dengan  konsentrasi  1,  5,   dan  10%  (Formula  I,  II  dan  III). Kemudian  lotion  tersebut  diuji  parameter  fisik  dan  ditentukan  aktivitas antibakterinya.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  semakin  tinggi  konsentrasi minyak  atsiri,  sediaan  lotion  yang  dibuat  memiliki  daya  lekat  dan  viskositas semakin  rendah.  Variasi  konsentrasi  minyak  atsiri  tidak  memberikan  pengaruh pada  sifat organoleptis, pH dan  kestabilan lotion.  Diketahui pula bahwa semakin tinggi  konsentrasi  minyak  atsiri  pada  sediaan  lotion  maka  semakin  tinggi  daya sebar dan diameter zona hambatnya terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureusdan  Pseudomonas  aeruginosa.Minyak  atsiri  buah  adas  memiliki  aktifitas antibakteri  setelah  dibuat  dalam  sediaan  lotion  meskipun  lemah.  Formula  yang menunjukkan  aktivitas  antibakteri  yang  paling  tinggi  adalah  formula  III  dengan konsentrasi 10% minyak atsiri. Kata kunci: Foeniculum vulgare Mill, lotion, antibakteri
EFEK KEMOPREVENTIF DAN ANTIHEMATOTOKSIK MINYAK BIJI JINTEN HITAM (MBJH) Akrom, Akrom; Mustofa, Mustofa; Marstyawan, Marstyawan; Mubarika, Mubarika
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.221 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1173

Abstract

tepi. Biji jinten hitam (BJH) secara empiris telah digunakan sebagai komponen jamu dengan berbagai macam indikasi, namun mekanisme kerja kandungan zat induksi 10x20 mg/kgbb DMBA terhadap persentase monosit & netrofil darah tepi (kontrol normal) diberi akuabides dan makanan standar, kelompok II , III dan IV sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian MBJH 0.25, 2.5 dan 5 ml/kgbb/hari dan diinduksi DMBA. Kelompok V dan VI sebagai kontrol positif I (diberi timokuinon 50 mg/kgBB) dan sebagai kontrol II (diberi tamoksifen). kelompok kontrol pelarut, hewan uji mendapatkan makan minum standar dan jumlah monosit, netrofil dan limfosit lebih tinggi dari kelompok DMBA. DMBA.Kata kunci: immunoprotective;kemopreventif;limfosit; monosit; netrofil, maserat heksan biji jinten hitam. hoc dengan tingkat kepercayaan p<0,05 untuk persentase komponen lekosit. Hasil analisis statistik perbedaan rata-rata antar kelompok dengan ANAVA dan post hematoprotektor. Pada kelompok yang mendapatkan MHBJH memiliki per sentase larutan minyak jagung yang diberikan sebagaimana pemberian DMBA Dilakukan mg/kgBB DMBA, 2x/pekan selama lima pekan. Kelompok VIII sebagai Kelompok VII sebagai kelompok sakit hanya diinduksi DMBA 10x20mg/kgbb selama 5 pekan. Pada minggu ketiga kelompok I - VII mulai di induksi dengan 20 tikus Sprague dauley. Pada penelitian ini digunakan 80 ekor tikus SD. Hewan uji dibagi dalam 8 kelompok yang masing -masing terdiri dari 10 ekor. Kelompok I aktif BJH belum semua diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sehingga diduga dapat menurunkan jumlah netrofil, monosit dan limfosit darah karsinogenik juga terbukti menekan aktivitas sumsum tulang dan spleenosit Senyawa 7,12-DMBA-3,4-diol-1,2 epoksida (DMBA-DE) disamping bersifat kelompok timokuinon (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa MBJH terbukti bersifat Persentase limfosit, netrofil, dan monosit kelompok MBJH setara dengan kemopreventif dan dapat berlaku sebagai hematoprotektor terhadap karsinogen penelitian menunjukkan bahwa MBJH bersifat kemopreventif dan pengaruh pemberian 0,25, 2,5 dan 5 ml/kgbb/hari MBJH selama dan sebelum
EVALUASI TOKSISITAS HEMATOLOGI AKIBAT PENGGUNAAN 6-MERKAPTOPURIN DALAM FASE PEMELIHARAAN PADA PASIEN PEDIATRI KANKER LEUKIMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI RS KANKER DHARMAIS JAKARTA Isnani, Nazhipah; Perwitasari, Dyah Aryani; Andalusia, Rizka; Mahdi, Haridini Intan
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1533.82 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1401

Abstract

Merkaptopurin merupakan obat kemoterapi yang digunakan pada fase konsolidasi dan pemeliharaan pada pasien pediatri kanker leukimia limfoblastik akut (LLA). Merkaptopurin diduga memiliki hubungan erat dengan terjadinya toksisitas pada hematologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karatekristik pasien, angka kejadian, derajat keparahan dan penatalaksanaan toksisitas serta faktor risiko yang mempengaruhi  terjadinya  toksisitas  hematologi  penggunaan  6-MP  dalam  fase pemeliharaan pada pasien pediatri kanker LLA di RS Kanker Dharmais Jakarta. Penelitian  ini  dilakukan  dengan  desain  observasional  cross  sectional  dengan mengambil  data  pasien  secara  retrokspetif  dan  prospektif,dengan  subyek penelitian adalah pasien  kanker LLA anak yang berobat di RS Kanker Dharmais Jakarta  dari  tahun  2013  sampai  dengan  periode  Maret-April  2014  yang  sedang dalam  fase  pemeliharaan.  Subyek  yang  memenuhi  kriteria  inklusi  adalah23 pasien.  Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  melihat  rekam  medik  untuk mendapatkan  data  identitas  pasien  dan  data  hematologi.  Hasil  penelitian menunjukkan  bahwa  pasien  laki-laki  lebih  banyak  daripada  pasien  perempuan, dengan  usia  paling   banyak  berusia  <  10  tahun,  dan  berstatus  gizi  normal  serta paling  banyak  dengan  klasifikasi  LLA  resiko  tinggi.  Angka  kejadian  toksisitas hematologi anemia paling banyak terjadi sebesar 95,66%. Derajat keparahan pada toksisitas  hematologi  paling  banyak  terjadi  pada  derajat  1.  Berdasarkan  faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya toksisitas diperoleh bahwa klasifikasi LLA berpengaruh  terhadap  terjadinya  leukopenia  [RR=0,289;  interval  kepercayaan 95%:  0,079-1,051].  Penatalaksanaan  toksisitas  dilakukan  jika  pasien  mengalami anemia dan trombositopenia.Kata kunci : 6-merkaptopurin, toksisitas, hematologi, leukimia limfoblastik akut
AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL DPPH OLEH FRAKSI N-HEKSAN DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera, Lamk) Erika, Beta Ria; Dellima, Marita; Sulistyawati, Rini
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2654.715 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1392

Abstract

Radikal bebas dikenal sebagai mediator berbagai penyakit. Beberapa kandungan kimia  tumbuhan  seperti  senyawa  fenolik  dan  flavonoid  telah  dilaporkan berkorelasi  terhadap  aktivitas  penangkapan  radikal.  Salah  satu  tanaman  yang berpotensi  sebagai  penangkap  radikal  adalah  kelor (Moringa  oleifera  Lamk). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas penangkapan radikal  bebas 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH)  fraksi n-heksan (fraksi non polar) dan fraksi etil asetat (fraksi polar).Serbuk daun kelor dimaserasi menggunakan etanol 80%, kemudian  pelarut  diuapkan. Ekstrak etanolik daun kelor selanjutnya difraksinasi menggunakan beberapa pelarut  dengan polaritas yang berbeda. Setiap fraksi yang dihasilkan  kemudian  diuji  aktivitas  penangkapan  radikal  DPPH menggunakan metode  spektrofotometri  tampak  pada  panjang  gelombang  517  nm.Kemampuan fraksi-fraksi  daun  kelor  dalam  menangkap  radikal  DPPH  diamati menggunakan parameter  IC 50. Fraksi etil asetat mempunyai  IC 50 kecil (6,59 μg/mL) dibanding fraksi  n-heksan  (77,80μg/mL).Hal  ini  menunjukkan  bahwa  fraksi  etil  asetat mempunyai kemampuan  menangkap  radikal  bebas  DPPH  yang  lebih  besar diibandinggkan fraksi heksana. Kata kunci : daun kelor, penangkapan radikal bebas, DPPH.
EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN TENGGIRI MELALUI PROSES HIDROLISIS MENGGUNAKAN LARUTAN BASA Rachmania, Rizky Arcinthya; Nisma, Fatimah; Mayangsari, Elok
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1875.143 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1167

Abstract

ABSTRAK Gelatin merupakan suatu protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen kulit dan tulang hewan. Penggunaan gelatin sangat luas dalam bidang industri pangan, non pangan dan farmasi. Umumnya gelatin diperoleh dari tulang atau kulit hewan mamalia, seperti sapi dan babi. Hal ini yang menjadikan gelatin dari tulang ikan tenggiri sebagai bahan alternatif untuk menghasilkan gelatin halal. Penelitian ini bertujuan membuat ekstrak gelatin dari tulang ikan tenggiri dengan menggunakan larutan NaOH konsentrasi 1 -5%. Parameter analisis yang diuji adalah analisis proksimat meliputi kadar air menggunakan metode thermogravimetri, kadar abu mengunakan metode drying ash, kadar nitrogen total dan kadar protein menggunakan metode Kjeldahl. Hasil penelitian diperoleh untuk kadar air sebesar 7,9568%, kadar abu 1,9444%, kadar N total 4,3356% dan kadar protein 27,097%. Dan rendemen terbanyak dari ekstrak gelatin diperoleh pada konsentrasi NaOH 5% yaitu 7,93%.Kata kunci: Gelatin, Tulang ikan tengiri, hidrolisis
EFEK HEPATOPROTEKTOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN Sprague Dawley SANGITAN (Sambucus canadensis L.) PADA TIKUS Hayati, Hayati; Sunaryo, Hadi; Syahbandono, Tri Hutomo
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3592.656 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1397

Abstract

Daun  sangitan  secara  tradisional  telah  digunakan  sebagai  obat  penyakit  hati. Penelitian   ini  bertujuan  untuk  mengetahui  efek  fraksi  etil  asetat  daun  sangitan sebagai hepatoprotektor melalui pengukuran SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi CCl4. Pengujian dilakukan selama 11 hari terhadap 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok.Pengukuran kadar SGOT dan SGPT dilakukan pada hari ke-11 dengan spektrofotometer klinis. Kontrol normal diberi  minyak zaitun secara  oral.  Kontrol  positif  sebagai pembanding  diberikan  Cursil®.  Kontrol negatif  yang  diinduksi  dengan  karbon  tetraklorida  dosis  0,4  mg/g  BB  dan  3 kelompok  perlakuan  yang  diberi  fraksi  etil  asetat  dengan  dosis  berturut-  turut 0,9650, 1,93  dan  3,86  mg/kg  BB.  Hasil  uji  Anova  satu  arah  menunjukkan pemberian perlakuan berpengaruh terhadap SGPT dan SGOT. Dapat disimpulkan bahwa  pemberian  fraksi  etil  asetat  daun  sangitan  dapat  memberikan  efek hepatoprotektor. Kata kunci: Fraksi Etil Asetat daun Sangitan, Hepatoprotektor
STUDI PENGGUNAAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER (CCB) PADA PASIEN STROKE HEMORRAGHIC Utami, Nadriatul; Hasmono, Didik; Yusetyani, Lilik
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10, No 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.323 KB) | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1174

Abstract

Stroke adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian di dunia. Di Indonesia, dapat menyebabkan stroke yaitu hipertensi sehingga diperlukan antihipertensi, Metode penelitian yang dilakukan yaitu studi observasi dengan menggunakan sampel menunjukkan penggunaan CCB yaitu nicardipine 64%, nimodipine 12%, amlodipine 2%, dan diltiazem 6%. salah satunya adalah golongan Calcium Channel Blocker (CCB). Maksud penelitian ini yaitu meneliti penggunaan CCB pada pasien dengan hemorrhagicstroke hospitalizations di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar Malang.retrospective descriptive method. Analisis dilakukan pada Bulan Januari sampai Desember 2012 pada medical records pasien yang didiagnosa menderita strokehemorrhagic dan menerima pengobatan CCB. Hasil dan Kesimpulan dari 54 jumlah pasien yang menderita stroke mencapai 8,3%. Faktor resiko terbesar yangKata Kunci: Hemorrhagic Stroke, Calcium Channel Blocker (CCB),Hospitalization
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN PEDIATRI LEUKIMIA LIMFOBLASTIK AKUT DENGAN FEBRILE NEUTROPENIA SELAMA PEMBERIAN KEMOTERAPIDI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA Muliyani, Muliyani; Perwitasari, Dyah Aryani; Andalusia, Rizka; Aisyi, Mururul
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1237.775 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1402

Abstract

Pemilihan  terapi  antibiotika  harus  berdasarkan  hasil  kultur,  pola  resistensi  serta guideline  yang  ada  karena  mikroorganisme  dan  sensitivitasnya  terhadap antibiotika  senantiasa  berubah.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengevaluasi penggunaan  antibiotika  pada  pasien  pediatri  dengan  leukimia  limfoblastik  akut yang  mengalami  febrile  neutropenia  selama  pemberian  kemoterapi  kanker  di RSKD  Jakarta.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  non-eksperimental  dengan pengambilan data secara retrospektif dan prospektif di periode bulan  Maret -April 2014.  Data  diambil  dari  rekam  medik  pasien  kemudian  dianalisis  dengan dekskriptif.  Subyek  yang  memenuhi  kriteria  inklusi  adalah  pasien  pediatri  ≤  18 tahun  yang  mengalami  febrile  neutropenia  yang  mendapat kemoterapidan Absolute Neutrophile Count(ANC) <  1500 sel/mm3 Suhu oral ≥ 38,3 °C atau 2-3x terukurnya  suhu  ≥  38°C  selama  lebih  dari  1  jam.  Pengumpulan  data  dilakukan dengan  melakukan  pencatatan  pada   form  pengambilan  data  yang  diambil  dari mediacal record.  Pada penelitian ini terdapat 25 episode pasien pediatri dengan febrile neutropenia  yang sesuai dengan kriteria inklusi. Tingkat keparahan  febrile neutropenia  yang  terjadi  sebanyak  (72  %)  severe,  (24  %)  moderate  dan  (4  %) mild. Penggunaan antibiotik paling banyak cefotaxime (56 %), ceftazidime (28 %) dan berdasarkan hasil kultur (28 %). Keberhasilan terapi antibiotik empirik yang digunakan  (88   %)  dan  kegagalan  terapi  sebesar  (12  %).  Pemilihan  terapi antibiotika  pada  pasien  pediatri  leukimia  limfoblastik  akut  yang  mengalami febrile  neutropenia  sudah  sesuai  dengan  guideline  dan  pola  kuman  di  RSKD Jakarta.Kata Kunci : febrile neutropenia, antibiotika, keberhasilan terapi

Page 1 of 26 | Total Record : 260