cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 27, No 3 (2016): BAHAS" : 10 Documents clear
HUBUNGAN KEKERABATAN BAHASA GAYO DAN BAHASA KARO: SUATU KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Elvi Syahrin
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5667

Abstract

Menyorot bidang Linguistik Historis Komparatif (LHK), makalah yang berdasarkan hasil studi ini membahas tentang tingkat kekerabatan bahasa Gayo dan bahasa Karo sebagai bahasa yang berasal dari rumpun yang sama yaitu kelompok bahasa Austronesia Barat atau yang lebih dikenal dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu. Sesuai dengan bidang kajian yang bersifat perbandingan atau komparasi, metode yang dipakai adalah metode Komparatif melalui metode sub-grouping (pengelompokan). Salah satu teknik yang biasa digunakan untuk membagi atau mengelompokkan bahasa-bahasa dengan data yang jumlahnya terbatas adalah teknik leksikostatistik. Teknik ini mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik, untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokan itu berdasarkan prosentase kesamaan dan perbedaan antara kedua bahasa. Fokus pembahasan dan menjadi dasar identifikasi kekerabatan antara kedua bahasa yang dianalisis adalah aplikasi dari teknik leksikostatistik dengan menggunakan langkah-langkah teknik leksikostatistik yang mencakup; mengumpulkan kosa kata dasar bahasa kerabat, menetapkan pasangan-pasangan mana dari kedua bahasa tadi adalah kerabat (cognate). Hasil penelitian memberikan informasi tentang usia atau waktu pisah dan jangka kesalahan kedua bahasa secara lebih akurat.   Kata Kunci: Kekerabatan, bahasa Gayo, bahasa Karo, Leksikostatistik
PENINGKATAN TATA KRAMA PERGAULAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN KAB. DELI SERDANG MELALUI LAYANAN ORIENTASI TAHUN AJARAN 2010/2011 Junaidah Harianjah
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5674

Abstract

Junaidah Harianja S.Pd, Guru BK SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan, Layanan orientasi di sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan aktivitas belajar, mendorong pertumbuhan dan perkembangan sikap pribadi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam mempersiapkan diri untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Karena Layanan orientasi juga merupakan salah satu faktor penujang, tercapainya cita-cita Pendidikan Nasional, maka pelaksanaanya harus lebih ditingkatkan.Penggunaan layanan orientasi dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan tata karma dan juga  kemampuan hasil belajar bagi siswa kelas VII-4 SMP Negeri 1 Tembung yang dibuktikan dengan rendahnya nilai rata-rata awal siswa sebesar 12,28 (56,38%) namun setelah dilakukan sikus I di dapat rata-rata sebesar 13,10 (65,50%) dan rata-rata sebesar 15,20 (76%) setelah dilakukan siklus II. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dari rata-rata setelah siklus I 2,00 naik menjadi rata-rata 3,00 setelah siklus II.   Kata Kunci: tata kerama, hasil belajar.
TEACHING ENGLISH IN SEMIOTICS Muhammad Natsir
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5669

Abstract

This paper deals with  teaching english in semiotics and their sample applications in the language classroom. The foundation for semiotics must be laid with perception. The objects of perception are percepts. Percepts are not the material objects in the physical realm that the mind imagines (rightly or wrongly) that it is sensing. Visual percepts are patterns of area (shape, size, and position) and color  over a two-dimensional field. Audial percepts are patterns of pitch and volume over time. The verbal and the non-verbal aspects of language teaching should not be kept separate. The use of signs, symbols and visual aids by the teachers help the enhancement of the learning capacity of the language learner both at cognitive and meta-cognitive levels as they listen and try to learn a foreign language component in the classroom. Key Words : Semiotics, language teaching methods, context, sign, symbol
KATA KERJA ETRE DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5660

Abstract

Dalam sistem tata bahasa Prancis, kata kerja être merupakan kata kerja yang sering dihubungkan dengan kata kerja avoir. Bentuk dan fungsi kedua dua buah kata kerja tersebut sangat penting untuk diketahui. Seorang pelajar tingkat pemula bahasa Prancis tidak akan dapat berbahasa Prancis dengan baik dan benar jika tidak mampu membedakan bentuk dan fungsi kedua kata kerja tersebut. Bentuk kata kerja yang dimaksud adalah tasrif kata kerja yang meliputi modus verba dan kala verbanya. Sebagai contoh bentuk kedua kata kerja tersebut pada modus indicatif kala présent : être (je suis, tu es, il/elle/on est, nous sommes, vous êtes, ils/elles sont) dan avoir (j’ai, tu as, il/elle/on a, nous avons, vous avez, ils/elles ont). Kemudian fungsi dari kata kerja tersebut juga masing-masing berbeda antara satu dengan yang lainnya. Atas dasar inilah pembahasan tentang kata kerja être akan dibahas secara gamblang dalam artikel ini. Kata Kunci : kata kerja, être, fungsi.
ASSOCIATIVE MEANING AND COMMUNICATIVE EFFECT (MEANING DELIVERY) Juli Rachmadani Hasibuan
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5670

Abstract

Associative meaning is an unstable meaning that has variants based on individual experience. The associative meaning of an expression has to do with individual mental understanding of the speaker. They can be broken up into five subtypes are connotative meaning, stylistic meaning, affective meaning, reflected meaning, and collocative meaning. The semantic analysis, generally, must explain how the sentences of a particular language are understood, interpreted, and related to states, processes and objects in the world. When learns more about semantics, it finds out a lot about how the world's languages match forms to meanings. And in doing that, learns a lot about ourselves and how we think, as well as acquiring knowledge that is useful in many different fields and applications. Keywords : semantics, associative meaning, communicative effect
MEMAKNAI GAMBAR SKETSA TEHNIK ENGRAVING IPE MA’AKRUF DITINJAU DARI ASPEK IKONOGRAFI Azmi Azmi
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5663

Abstract

Sketsa adalah hasil goresan pena atau lainnya seperti tinta, kertas dan cat air serta cat minyak,  pada umumnya merupakan hasil rancangan awal. Sketsa adalah hasil ungkapan rasa sang seniman untuk merekam jejak dari pada objek seperti manusia, fauna, flora dan lingkungan termasuk semua makhluk di muka bumi ini. Namun seni sketsa ini terungkap makna lain terutama masalah teknik ungkapan dan juga memakai media tanpa batas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses teknik penciptaan dan makna yang terkandung di balik gambar sketsa karya Ipe Ma’akruf. Dengan upaya mengkaji lewat pendekatan ikonografi ini akan bisa dijadikan referensi tentang keberadaan seni sketsa yang selalu dipinggirkan di lingkup seni rupa. Penelaahan yang dijadikan rujukan adalah teori Erwin Panofsky yaitu: pendekatan ikonografi dan ikonologi dalam trilogi proses analisis. Proses awal secara elemen visual gambar sketsa (preiconographycal). Sedang proses identifikasi makna sekunder yaitu menelaah kaitan tema, konsep dan teknik ungkapan sketsa (iconography). Selanjutnya untuk menafsirkan interpretasi terhadap elemen figural dari objek verbal dari karya sketsa berbagai teknik yang diciptakan Ipe Ma’akruf (iconologhy). Alpha Kata Kunci: sketsa, teknik engraving, makna, ikonografi
LINGUISTIK FUNGSIONAL : DIMENSI DALAM BAHASA Bahagia Saragih
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5672

Abstract

This article deals with the explanation about a small part of the study of Systemic Functional Linguistics (SFG), i.e. dimension in language. Systemic Functional (SF) theory views language as a social semiotic a resource people use to accomplish their purposes by expressing meanings in context. Language is a systematic resource for expressing meaning in context and linguistics, the study of how people exchange meanings through the use of language. This view of language as a system for meaning potential implies that language is not a well defined system not a "the set of all grammatical sentences." It also implies that language exists and therefore must be studied in contexts such as professional settings, classrooms, and language tests. In short, SF theory states that particular aspects of a given context (such as the topics discussed, the language users and the medium of communication) define the meanings likely to be expressed and the language likely to be used to express those meanings.   Kata Kunci : Systemic Functional Linguistics (SFG), grammatical sentences.
PENERAPANMETODE EKSPOSITORI BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH Hajar Aswaddaini Lubis
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5664

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karya ilmiah siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori yang divariasikan dengan metode peer review writing task. Objek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 43 medan kelas IX-6 yang berjumlah 41 orang. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus yang terdiri dari tahap -tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi,dan refleksi. Strategi pembelajaran ekspositori variasi adalah suatu strategi pembelajaran yang dilakukan guru untuk mengajak siswa aktif dan dituntun untuk dapat mengkomunikasikan  ide -ide dibenak siswa ke dalam bentuk tulisan  melalui karya ilmiah yang  disusun siswa. Padasiklus I kemampuan menulis karya ilmiah siswa berjumlah menjadi 23 orang artinya sekitar 58% siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus II peneliti memvariasi strategi pembelajaran ekspositori dengan metode peer review writing task. Di siklus kedua ini siswa dibagi menjadi sepuluh kelompok. Dengan pembagian kelompok ini aktivitas siswa semakin  meningkat. Di siklus kedua kemampuan menulis karya ilmiah siswa menjadi sekitar 30 orang atau sekitar 73%.Kata Kunci :  menulis, strategi pembelajaran,ekspositori, variasi,metode, peer review writing task.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN Linda Aruan
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5673

Abstract

Model pembelajaran round table adalah pembelajaran kooperatif, yang dapat membangun semangat dan kerjasama di dalam kelompok dan melatih mahasiswa dalam menggabungkan tulisan. Model pembelajaran ini sama dengan diskusi pada umumnya. Akan tetapi diskusi kelompok dalam model pembelajaran tipe model round table meminta mahasiswa untuk lebih fokus pada pemecahan masalah. Mahasiswa dapat memecahkan masalah lebih mudah dengan  bersama-sama mengumpulkan ide mereka.   Kata Kunci: Model Pembelajaran round table
KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN SENI RUPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Mesra Mesra; Adek Cerah Kurnia Azis; Wahyu Wiji Astuti
BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i3.5654

Abstract

Kos merupakan kondisi yang dapat ditemui dalam kehidupan mahasiswa, banyak mahasiswa yang tidak tahu dampak dari lingkungan sosial terhadap hasil belajar, karena lingkungan yang buruk akan membawa keburukan juga terhadap hasil belajar dan sebaliknya. Fenomena yang ada menggambarkan bahwa hasil belajar tidak hanya diikat oleh motivasi belajar yang tinggi saja namun juga dipengaruhi oleh kondisi tempat tinggal. Kekuatan yang ada di dalam diri seperti  motivasi belajar yang tinggi akan menjadi buruk jika sebuah lingkungan tempat tinggal membawanya ke dalam keburukan dan sebaliknya. Adapun hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: (1) kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa, (2) kontribusi lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan (3) kontribusi motivasi belajar dan lingkungan tempat tinggal secara bersama-sama terhadap hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini seluruh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa dari angkatan 2013 sampai dengan angkatan 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 orang. Instrumen penelitian menggunakan angket model Skala Likert. Analisis data menggunakan komputer program SPSS versi 17. Hasil analisis data penelitian ini, menunjukkan bahwa motivasi belajar berkontribusi sebesar 44,56%, lingkungan tempat tinggal berkontribusi sebesar 40,97% dan motivasi belajar dan lingkungan tempat tinggal secara bersama-sama berkontribusi sebesar 27,47% terhadap hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Selanjutnya pencapaian skor variabel motivasi belajar terhadap hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa berada pada kategori cukup yaitu 79,99%, sedangkan variabel lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa berada pada kategori cukup juga yaitu 64,42% dari skor ideal.   Kata Kunci : Motivasi Belajar, Lingkungan Tempat Tinggal dan  Hasil Belajar

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue