cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 27, No 4 (2016): BAHAS" : 8 Documents clear
ANALISIS SEMIOTIK IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH FEMME ACTUELLE JUNITA FRISKA
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan linguistik yang terdapat pada iklan kecantikan. Sumber data penelitian ini adalah iklan-iklan kecantikan pada majalah Femme Actuelle edisi 1544, 1548 dan 1549 dari bulan April hingga bulan Juni 2014 dengan menggunakan teori semiotik dari Barthes. Dalam menganalisis data penelitian ini, terlebih dahulu penulis mencari dan memilih iklan-iklan yang akan dianalisis secara purposive. Kemudian, penulis menganalisis unsur-unsur utama sebuah iklan untuk mempermudah menerjemahkan pesan iklan tersebut. Setelah itu, penulis menganalisis dan menerjemahkan setiap kalimat di dalam iklan melalui pesan linguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur utama yang digunakan adalah gambar, logo, slogan, merek, dan teks. Dan pesan linguistik berisikan nama-nama produk, bahan-bahan pembuatan produk, cara pemakaian, dan keuntungan memakai produk tersebut. Sedangkan isi pesan iklan kecantikan memperlihatkan efek baik mengunakan produk-produk kecantikan ini dan para wanita menjadi lebih cantik dan lebih percaya diri dalam melakukan aktifitas sepanjang hari. Kata Kunci : Semiotik, Pesan linguistik, Unsur-unsur utama iklan.
KETERBACAAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 KELAS VII DENGAN GRAFIK RAYGOR SYAMSUL ARIF SIREGAR; FITRIANI LUBIS; Frinawaty Lestarina Barus
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5703

Abstract

Buku teks merupakan salah satu faktor penunjang untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu syarat buku teks yang baik adalah  kesesuaian tingkat keterbacaannya dengan tingkat perkembangan kognisi peserta didik pengguna buku teks tersebut.  Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui  tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia Kurikulum 2013 tingkat SMP kelas VII. Keterbacaan buku teks diukur dengan menggunakan grafik Raygor. Metode yang digunakan adalah deskriftif analisis dengan grafik Raygor. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah   delapan teks dari buku  bahasa Indonesia Kurikulum 2013 kelas VII. Setiap satu bab diambil satu teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk buku teks bahasa Indonesia kelas VII, dari delapan teks yang dianalisis, empat teks sesuai tingkat keterbacaanya (50%),  tiga teks tidak sesuai  (37,5%), dan satu teks  invalid (12,75%).  Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa keterbacaaan buku teks bahasa Indonesia Kurikulum 2013 tingkat SMP Kelas VII menggunakan grafik Raygor  kurang sesuai dengan peserta didik sasaran.   Kata Kunci : buku teks, keterbacaan, dan grafik raygor.
ESTETIKA KOMODIFIKASI PADA BUDAYA ADU ZATUA NIAS SELATAN-SUMATERA UTARA MARIA VERONIKA HALAWA; ATON RUSTANDI
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5708

Abstract

Penelitian mengenai komodifikasi budaya pada adu zatua di Nias Selatan ini, membahas tentang perkembangan modifikasi bentuk dan fungsi budaya adu zatua. Adu zatua pada awalnya adalah benda ritual kepercayaan suku Nias yang bersifat sakral. Memasuki tahun 2000-an muncul reproduksi adu zatua yang menjadi benda sekuler dan bersifat profan. Sebagai salah satu bentuk karya seni rupa kuno di Nias, adu zatua telah memberikan sumbangan dokumentasi citra visual terhadap budaya tradisi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana modifikasi bentuk, nilai dan fungsi pada budaya adu zatua, sehingga dapat menghasilkan konsep estetika perspektif komodifikasi budaya. Metode yang digunakan adalah kualitatif interpretatif dengan pendekatan estetika Adorno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya adu zatua pada masa lampau sengaja direproduksi kembali sebagai bentuk objek benda budaya Nias dalam pariwisata budaya. Nilai sakral pada adu zatua berubah menjadi nilai profan yang bersifat sekuler. Fenomena adu zatua pada masa sekarang dipicu minat wisatawan akan cenderamata khas budaya Nias. Minat konsumen akan bentuk-bentuk yang praktiks menjadikan modifikasi pada adu zatua dan dampaknya bersifat komersial.
RUMAH MELAYU ‘CINDAI’ MODEL RUMAH PANGGUNG BERCIRIKAN SENIUKIR ORNAMEN MELAYU DELI AZMI AZMI
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5704

Abstract

Rumah Melayu Cindai merupakan salah satu pelestarian yang penting dalam kehidupan seni dan budaya di kota Medan saat ini. Rumah Melayu Cindai  berupaya menggambarkan satu bentuk budaya bagi orang Melayu yang dahulu pernah mendiaminya kota Medan. Rumah Melayu Cindai  dapat dijadikan model referesentatif mewakili seni bina orang Melayu Deli telah didesain bentuknya serta dibuat sehingga menampilkan betapa arif dan kreatifnya bangsa Melayu dalam bidang seni bangunan. Perencanaan bentuk rumah tersebut menggambarkan kebijaksanaan dalam penggunaan dan keluasan ruang mengikuti keperluan zaman, mengadaptasi cuaca dan penggunaan bahan bangunan. Rumah  Melayu Cindai bercirikan Seni Ukir Ornamen (hiasan) melambangkan cara hidup dan sikap terbuka orang Melayu Deli dan kota Medan itu sendiri. Kata Kunci: Rumah Melayu, Cinai, Seniukir Ornamen dan Akar Tradisional
UTILISATION DES IMAGES EN CHAÎNE POUR AMÉLIORER LA COMPÉTENCE DES ÉTUDIANTS D’ÉCRIRE UN TEXTE NARRATIF GUNAWAN GUNAWAN; MARICE MARICE
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5705

Abstract

Cette recherche a pour but de savoir si le média des images en chaîne pourrait améliorer la compétence des étudiants d’écrire un texte narratif. On sait qu’écrire est l’une des quatre compétences de langues. Selon l’observation chez des étudiants de la section française de l’Unimed, l’activité d’écrire en français pour la plupart des étudiants est très difficile à faire à cause du système de langue de français étant différent avec celui de l’indonésien. La méthode utilisée est la méthode expérimente quasi. La source de données de ce mémoire est les étudiants du quatrième semestre apprenant le cours de Production écrite 4. L’auteur analyse le résultat des étudiants d’écrire un texte narratif avant d’utiliser le média des images en chaîne et après l’avoir utilisé dans la classe de production écrite. Pour analyser la compétence d’écrire des étudiants dans cette recherche, premièrement l’auteur définit la compétence des étudiants du quatrième semestre d’écrire un texte narratif sans utiliser le média des images en chaîne. Ensuite, l’auteur a donné des images en chaîne dont le sujet est des vacances pour savoir la compétence des étudiants d’écrire un texte narratif.Le résultat de cette recherche montre que l’utilisation du media des images en chaîne a aidé les étudiants à bien écrire un texte narratif où le résultat d’écrire des étudiants de C devient B. À partir de l’utilisation des images en chaîne, on peut savoir que l’utilisation de ce media est très efficace pour améliorer la compétence des étudiants d’écrire un texte narratif.   Les mots clès :  images en chaîne, écrire un texte narratif, technique expérimente quasi
DISTINGUER LE COMPLETIVE « QUE » SUIVI DU MODE SUBJONCTIF Pengadilen Sembiring
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5701

Abstract

La communication, c’est l’un d’aspect dynamique de la société. Il n y a pas la société sans la communication. Dans la communication, la langue tient un rôle très important. La langue est un système écrit ou oral dans la communication qui utilise les symboles et qui possèdent une règle appelée la grammaire. La langue est également utilisée comme la démarche pédagogique dans un apprentissage et elle devient le moyen principal dans une communication. A partir de cette théorie, on peut trouver un point de vue que chaque langue est grammatical. La  grammaire de la langue est peut-être sembable ou differente. Dans la grammaire on connait bien sur l’espéce de mots qui sert à construire une phrase l’espéce de mots se compose: du nom, de l’adjectif, de la préposition, de la conjonction, de l’adverbe, du pronom, de l’interjection et du verbe. Le verbe français connaît un système trop riche. Ce système s’appelle le mode. Le mode se divise en 7 parties. L’une des ces parties est le mode subjonctif. Le mode subjonctif cause généralement des erreurs non significatives chez les apprenants soit au niveau intermédiaire ou avancé. C’est la raison pour la quelle l’auteur voudrait en parler plus en détaille dans cet article.Mots clés : Mode verbal, mode subjonctif.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF SISWA MELALUI STRATEGI REKAYASA TEKS ENNY RAHAYU
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5706

Abstract

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa.adalah keterampilan menulis. Keterampilan ini terkait erat dengan kemampuan siswa menuangkan gagasan, perasaan, pengalaman secara kreatif ke dalam simbol-simbol tertulis. Penuangan kreativitas itu dapat dipacu oleh guru melalui beberapa strategi. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah rekayasa teks. Rekayasa (otak-atik) dalam bahasa Indonesia sepadan dengan kata engineering dalam bahasa Inggris. Dalam tulisan ini disajikan contoh rekayasa teks yang berjudul "Sekar Romania" ke dalam bentuk tadut. Perekayasaan ini mempertimbangkan faktor sosiobudaya (kebahasaan) masyarakat bersangkutan. Proses rekayasa teks dapat dilakukan oleh siswa dalam rangka  pelestarian bahasa dan hasil rekayasa teks ini dapat pula dijadikan  bahan pembelajaran.   Kata Kunci: kemampuan, menulis, rekayasa teks
Pengembangan metode context clues untuk meningkatkan keterampilan membaca mahasiswa Jurusan pendidikan bahasa inggris Universitas negeri medan ADE AINI NURAN; RITA SUSWATI
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5702

Abstract

Membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak : (1) langsung, yakni menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya, dan (2) tidak langsung, yakni mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya dengan makna (Spodek dan Saracho dalam Ahmad Rofi‟uddin, dkk, 2001: 31). Dalam mengajarkan keterampilan membaca dibutuhkan metode yang mampu memotivasi minat pembelajar, karena membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang harus dikuasai mahasiswa bahasa Inggris UNIMED, selain keterampilan menulis, menyimak dan berbicara. Context Clues merupakan metode pengajaran yang memudahkan mahasiswa menebak kata tanpa membuka kamus, cukup melihat konteks yang diberikan. Dalam mempelajari Literal Reading, tujuan pembelajaran yaitu melatih mahasiswa agar kompeten dalam mengidentifikasi kata pada wacana  dan memahami makna kata berdasarkan konteks dan mampu menemukan gagasan utama dan memahami informasi tersirat dari sebuah teks, metode Context Clues sejalan dengan tujuan pembelajaran Literal Reading. Kata Kunci : membaca,  metode Context Clues, bahan ajar Literal Reading 

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue