cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
INTEGRALISTIK
ISSN : 08537208     EISSN : 25495011     DOI : -
Core Subject :
Integralistik is a peer reviewed journal that covers the fields of scientific knowledge or academic that civics education studies. The Integralistik is a academic journal that centered in citizenship studies i.e. civic education (curriculum, teaching, instructional media, and evaluation), political education, law education, moral education, and multicultural education.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018" : 18 Documents clear
PROBLEMATIKA PILKADA KABUPATEN PATI TINJAUAN TERHADAP ( PUTUSAN MK NOMOR: 82/PKPU.D.IX-2011) Sacipto, Rian
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14584

Abstract

Dalam pelaksanaan pemilihan umum di Negara Indonesia yang menyatakan diri sebagai Negara hukum yang demokratis harus didasarkan pada asas-asas umum pemerintahan yang baik. Akan tetapi dalam perjalanan demokrasi Indonesia terjadi problematika pada pilkada Kabupaten Pati tahun 2011 atas penyelenggaran pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dimana dalam memberikan penetapan pasangan/calon kepala daerah tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan oleh KPUD. Pasangan calon Kepala Daerah merasa tidak terima atas penetapan KPUD bahwa dirinya merasa memenuhi persyaratan dan sudah memiliki bukti dari KPUD terkait syarat administrasinya. Sehinggan pasangan calon Imam Suroso – Sujoko mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi. Oleh Mahkamah Konstitusi keberatan pasangan calon Imam Suroso – Sujoko diterima, dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 82/PHPU.D.IX-2011 Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Problematika Pilkada Kabupaten Pati Tahun 2011 yang diajukan oleh salah satu pasangan calon Kepala Daerah Imam Suroso – Sujoko, dengan metodologi penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dengan mengkaji peraturan perundang-undangan, teori-teori hukum dan yurisprudensi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Data yang dipergunakan adalah data sekunder, yaitu data yang mendukung keterangan atau menunjang kelengkapan Data Primer yang diperoleh dari perpustakaan dan koleksi pustaka pribadi penulis yang dilakukan dengan cara studi pustaka atau literatur. Analisa data yang digunakan analisis normatif, yaitu data yang terkumpul dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis, selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu dari hal yang bersifat umum menuju ke hal yang bersifat khusus. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi pembahasan dalam memberikan putusan oleh Mahkamah Konstitusi yang akhirnya membatalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pati nomor 40 Tahun 2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang penetapan pasangan calon Kepala Daerah dan meminta KPUD, bahwa Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kepala Daerah Kabupaten Pati 2011-2016 harus diulang.
PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN DPR (Perbandingan antara Era Orde Baru dan Era Reformasi) Sunarto, Sunarto
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14604

Abstract

Pergeseran dari Era Orde Baru ke Era Reformasi yang dikuti amandemen terhadap UUD 1945 telah membawa pergeseran yang cukup signifikan dalam hubungan tata kerja antara DPR dan Presiden. Pergeseran tersebut di antaranya berkenaan pelaksanaan fungsi pengawasan DPR terhadap kebijakan Presiden. Apabila di Era Orde Baru hubungan antara DPR dan Presiden lebih diwarnai oleh kompromi politik DPR terhadap kebijakan pemerintah, di Era Reformasi tampak sebaliknya. Pengawasan DPR terhadap kebijakan pemerintah tampak lebih intensif, bahkan hampir tidak ada kebijakan pemerintah yang lepas dari sorotan DPR. Secara formal pengawasan tersebut diwujudkan dalam penggunaan hak-hak DPR, terutama adalah hak interpelasi dan hak angket. Selama reformasi banyak usulan penggunaan hak-hak interpelasi dan hak angket dari sekelompok anggota DPR, walaupun banyak di antaranya tidak berlanjut karena tidak mendapat persetujuan dalam sidang paripurna DPR. Interpelasi dan angket yang disetujui oleh DPR dan diajukan kepada pemerintah pun tidak mesti ada tindak lanjut yang jelas. Usulan penggunaan hak interpelasi dan hak angket kadang-kadang juga hanya didasarkan pada kepentingan politik sesaat dari sekelompok anggota DPR. 
BEKERJANYA DEMOKRASI MELALUI MODAL SOSIAL Kurniawan, Itok Dwi
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14600

Abstract

Modal sosial sebagai serangkaian nilai atau norma yang diwujudkan dalam perilaku yang mendorong kemampuan dan kapabilitas untuk bekerja sama dan berkoordinasi untuk kontribusi besar terhadap keberlanjutan produktivitas. Ada tiga unsur parameter modal sosial yaitu kepercayaan (trust), norma (norms) dan jaringan (networks). Demokrasi sendiri memiliki modal sosial berupa kebebasan, kesetaraan dan keadilan. Oleh karena itu bekerjanya demokrasi melalui modal sosial perlu berjalan seiringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bekerjanya demokrasi melalui modal sosial. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan teknik observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan analisis kualitatif meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial demokrasi dalam memberikan dukungan terhadap tumbuhnya modal sosial masih terhalang akan kebudayaan, hukum dan ketidakadilan di masyarakat. Hal ini ditunjukkan dalam pemerintahan di Indonesia.
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI (Studi Pegawai Seketariat Daerah Pemprov.DKI Jakarta dan Pemprov.Sumut) Saragih, Herliana JR
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14605

Abstract

Organizational Commitment can be referred to three emplooyee’s characteristics, namely theirself belonging to organization, their willingness to work for organization, and their acceptenceof the values and the objectives of the organization. The organizational commitment is influenced by many factors, like, leadership, organizational culture, attitude and personality, motivation, procedural justice and others. This study was intended to investigate the effect of leadership, organizational culture, and procedural justice on organizational commitment of Secretarial Office employees of DKI and Sumut Provinces. The data was collected through survey to 80 emplooyees who were selected randomly from the employees of echelon III Secretarial Office DKI and Sumut Provinces.The data were then analyzed by path analysis technique. Result indicated that organizational commitment was directly affected by leadership and procedural justice but not by organizational culture. In others words leadership and organizational justice affects the organizational commitment. The findings imply that the employees commitment can be improved through the improvement of leadership and organizational justice. However, others variables can be put into consideration in the future research to find out more information related to the variable.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN PPKn BERBASIS STUDENT CENTERED LEARNING Suhardiyanto, Andi
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14601

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang need assesment kaitannya dengan pengembangan Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran PKn berbasis Student Centered Learning (SCL). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Responden penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa jurusan PKn, serta guru mata pelajaran PPKn di Kota Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, angket dan dokumentasi. Need Assesment dalam pengembangan bahan ajar diperlukan untuk mendapatkan kajian materi yang selalu berkembang disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan waktu. Dalam pengembangan bahan ajar ini need assesment yang perlu mendapatkan penekanan lebih prioritas pada pengembangan bahan ajar Perencanaan pembelajaran adalah pada aspek merumuskan indikator pencapaian kompetensi, desain analisis materi pelajaran, model pembelajaran yang sesuai dengan kharakteristik PPKn, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Struktur kajian isi dalam pengembangan bahan yang diharapkan dalam pengembangan bahan ajar dari cakupan yang lebih luas menuju ke cakupan yang lebih sempit dan mendalam. Hal ini dimaksudkan bahwa struktur kajian isi dalam buku ajar idealnya beranjak dari kajian yang umum menuju kajian yang lebih spesifik dengan substansi isi yang lebih dalam, mudah dipahami dan dengan contoh yang aplikatif. Disamping itu bahan ajar yang dikembangkan diharapkan juga disusun secara sistematis , runtut dan terstruktur. Artinya desain struktur kajian materi dalam bahan ajar harus merupakan suatu system yang saling berkelanjutan antara satu bagian dengan bagian yang lain, tidak terpisah-pisah sehingga dapat menimbulkan pemahaman yang komprehensif
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE INVESTIGATION GROUP BAGI SISWA KELAS X. IPS 1 SMA NEGERI 1 GOMBONG Karyono, Karyono
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14582

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui metode Cooperative Learning tipe Group Investigation dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat: (1) meningkatkan aktifitas belajar siswa; menciptakan kondisi belajar yang interaktif dan dinamis; (3) menciptakan kebermaknaan belajar siswa, sehingga (4) meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018, dengan subjek penelitian siswa Kelas X IPS1 SMA Negeri 1 Gombong. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Untuk mengetahui ketepatan dan kesahihan instrumen dilakukan uji validitas content. Analisis data berupa deskriptif komparatif, dengan membandingkan proses belajar dan hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Berdasarkan penelitian ini, bahwa dengan penggunaan metode Cooperative Learning tipe Group Investigation dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan telah menunjukkan proses dan hasil yang meningkat, yaitu : (1) dari perbandingan kondisi awal, siklus I dan siklus II diperoleh fakta adanya peningkatan keaktifan siswa dari kondisi awal 29,41 % siswa aktif, siklus I 47,06 % siswa aktif dan pada siklus II meningkat menjadi 88,24 % siswa aktif ; (2) dari pengamatan terhadap hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan rata-rata hasil belajar. Pada kondisi awal rata-rata nilai hasil belajar mencapai 68,79, dan pada siklus I mencapai 76,82 sedangkan pada siklus II mencapai 86,06; (3) dari pengamatan terhadap hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh fakta adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa. Pada kondisi awal ketuntasan belajar siswa mencapai 9 siswa atau sekitar 26,47 %, dan pada siklus I mencapai 18 siswa atau sekitar 52,94 % sedangkan pada siklus II mencapai 33 siswa atau sekitar 97,05 %.
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN WALIKOTA SEMARANG DI KOTA SEMARANG Lestari, Eta Yuni; Arumsari, Nugraheni
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14602

Abstract

Partisipasi politik memiliki peran penting dalam proses pemilihan umum baik pemilu legislatif, pemilu presiden, maupun pemilu kepala daerah. Tahun 2015 Kota Semarang menyelenggarakan Pemilukada untuk memilih walikota. Jenis pemilih yang perlu diperhatikan tingkat partisipasi politik pemilihnya adalah bagi para pemilih pemula. Kurangnya kesadaran berpolitik atau rendahnya pendidikan politik bagi para pemilih pemula dikhawatirkan akan menurunkan tingkat partisipasi politik pada pemilukada di Kota Semarang. Mengingat pentingnya partisipasi politik pemula dalam pemilukada maupun pada pemilihan presiden pada tahun 2019, maka perlu dilakukan kajian penelitian tentang Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada Pemilihan Walikota Semarang di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula menjelang Pemilihan Walikota Semarang di Kota Semarang, mengetahui peran partai politik, KPU, maupun perguruan tinggi dalam memberikan pendidikan politik bagi pemilih pemula, mengetahui kesiapan para pemilih pemula dalam menggunakan hak pilih pada pemilihan walikota Semarang di Kota Semarang. Penelitian dirancang dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian tentang partisipasi politik pemilih pemula pada pemilihan walikota Semarang pada tahun 2015 di Kota Semarang. Sasaran penelitian ini adalah para pemilih pemula yang telah menggunakan hak pilih yang pertama kali pada pemilihan Walikota Semarang, adapun sampel penelitian adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang merupakan pemilih pemula di kota Semarang. Hasil penelitian menunjukan pemilih pemula belum memiliki kesiapan yang maksimal dalam menentukan pilihan dan tidak ada persiapan yang khusus, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan dipengaruhi oleh visi dan misi ketika terpilih, latar belakang calon (tingkat pendidikan, agama), faktor sosial atau kedekatan calon dengan masyarakat , kinerja calon baik pada saat menjadi walikota sebelumnya (bagi calon incumbent), dan kinerja pada pekerjaannya, Track record calon, faktor karakter (jujur, amanah, merakyat, dan tidak pernah terkena kasus hukum).
PENGEMBANGAN CIVIC INTELLEGENCE BERBASIS KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DI SEKOLAH DASAR Masrukhi, Masrukhi
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14583

Abstract

Sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyyah di kecamatan Gunungpati yang dijadikan sasaran penelitian telah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang cukup memadai. Artinya, bahwa semua sekolah yang diteliti melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler rata-rata empat sampai 5 jenis kegiatan ekstra kurikuler. Sekolah yang melaksanakan empat jenis kegiatan ekstra kurikuler sebanyak 70%, sedangkan yang 30% melaksanakan 5 jenis kegiatan ekstra kurikuler. Temuan penelitian menunjukkan betapa profil kecerdasan kewarganegaraan pada siswa sekolah dasar di kecamatan Gunungpati masih rendah. Pada tujuh aspek dari kecerdasan kewarganegaraan ini semuanya rendah kecuali aspek civic knowledge yang berada pada kategori sedang. Rendahnya kecerdasan kewarganegaraan siswa SD ini terkait dengan sistem pembinaannya di sekolah. Tanggung jawab pembinaan ini tidak hanya berada pada tataran kegiatan kurikuler di kelas saja melalui mata pelajaran terkait (Pendidikan Kewarganegaraan), tetapi juga melalui kegiatan ekstra kurikuler di luar jam pelajaran. Hal ini disebabkan kecerdasan kewaarganegaraan merupakan bagian dari keterampilan lunak (soft skills) yang harus dimiliki oleh para peserta didik khususnya di sekolah dasar. Sesuai dengan tatarannya, pembinaan softskills ini lebih merupakan domain kegitan ekstra kurikuler. Kemudian, model pengembangan civic intellegence berbasiskan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dasar dapat dilakukan dengan metode atau cara yang demokratis, upaya pencarian bersama, aktivitas bersama, keteladanan, pengalaman langsung, live in serta melakukan klarifikasi nilai. Pada prinsipnya semua metode ini melibatkan seluruh aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta kecerdasan sosial. Untuk itu, pemahaman konsep, pengenalan konteks, reaksi dan aksi menjadi bagian penting dari seluruh metode pengembangan civic intellegence berbasiskan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dasar. Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat bagi pemangku kepentingan pendidikan, terutama dalam melakukan upaya pengembangan civic intellegence di sekolah dasar, sebagai titik tolak upaya membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik (good citizenship). Hasil penelitian juga akan memberikan kontribusi bagi sekolah dasar dalam upaya memperbaiki kegiatan ekstra kurikuler, agar lebih terarah pada pengembangan civic intellegence, melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan. 
PERAN ARENA (FIELD) TERHADAP KAPABILITAS PEREMPUAN ANGGOTA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH Lestari, Puji; Putri, Citraresmi Widoretno
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14603

Abstract

Tujuan riset ini adalah mengeksplorasi peran arena (field) terhadap kapabilitas perempuan dalam lembaga legislatif di Jawa Tengah dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kapabilitas perempuan dalam proses rekrutmen sampai dengan kinerja mereka dalam lembaga legislatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengambilan data; wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan agar dapat terungkap data yang mendalam mengenai pengalaman, perjuangan perempuan dalam proses rekrutmen sampai dengan pelaksanaan tugas, fungsi mereka sebagai legislator perempuan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa regulasi, KPU, partai politik, masyarakat, sistem pemilu dan budaya politik memberi kontribusi terhadap perempuan dalam proses rekrutmen legislatif di Jawa Tengah pada tahun 2014. Kapabilitas perempuan anggota DPRD seringkali baru terbentuk pada saat perempuan sudah menjadi anggota dewan, karena dipengaruhi oleh hal-hal; incumbent atau petahana; dukungan partai politik; program kerja setiap komisi; masyarakat dan peraturan yang mengikat ke dalam dan keluar. Faktor dalam arena (field) yang mempengaruhi kapabilitas perempuan selama proses rekrutmen sampai mereka menjalankan tugas sebagai lembaga legislatif adalah regulasi dan personal background. Peningkatan kapabilitas perempuan anggota DPRD Jawa Tengah, penting dilakukan sepanjang perjalanan waktu. Tidak hanya proses keterwakilan yang diatur dalam regulasi saja, atau tidak hanya kehadiran perempuan saja, namun lebih dari itu, kualitas, kapabilitas perempuan sebagai anggota DPRD Jawa Tengah harus selalu ditingkatkan. Terutama untuk mendorong kepentingan perempuan-perempuan yang mereka wakili dapat tercapai.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN PPKn BERBASIS STUDENT CENTERED LEARNING
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14601

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang need assesment kaitannya dengan pengembangan Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran PKn berbasis Student Centered Learning (SCL). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Responden penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa jurusan PKn, serta guru mata pelajaran PPKn di Kota Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, angket dan dokumentasi. Need Assesment dalam pengembangan bahan ajar diperlukan untuk mendapatkan kajian materi yang selalu berkembang disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan waktu. Dalam pengembangan bahan ajar ini need assesment yang perlu mendapatkan penekanan lebih prioritas pada pengembangan bahan ajar Perencanaan pembelajaran adalah pada aspek merumuskan indikator pencapaian kompetensi, desain analisis materi pelajaran, model pembelajaran yang sesuai dengan kharakteristik PPKn, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Struktur kajian isi dalam pengembangan bahan yang diharapkan dalam pengembangan bahan ajar dari cakupan yang lebih luas menuju ke cakupan yang lebih sempit dan mendalam. Hal ini dimaksudkan bahwa struktur kajian isi dalam buku ajar idealnya beranjak dari kajian yang umum menuju kajian yang lebih spesifik dengan substansi isi yang lebih dalam, mudah dipahami dan dengan contoh yang aplikatif. Disamping itu bahan ajar yang dikembangkan diharapkan juga disusun secara sistematis , runtut dan terstruktur. Artinya desain struktur kajian materi dalam bahan ajar harus merupakan suatu system yang saling berkelanjutan antara satu bagian dengan bagian yang lain, tidak terpisah-pisah sehingga dapat menimbulkan pemahaman yang komprehensif

Page 1 of 2 | Total Record : 18