cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JEJAK
ISSN : 1979715X     EISSN : 24605123     DOI : -
Core Subject : Economy,
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan p-ISSN 1979-715X | e-ISSN 2460-5123 is a scientific journal that contains the results of research and theoretical studies in the field of economic development, especially on matters of economic policy in Indonesia was published by the Department of Economic Development, Faculty of Economics, Semarang State University and Indonesian Economics Bachelor Society.
Arjuna Subject : -
Articles 855 Documents
DAMPAK LNG ACADEMY TERHADAP KESIAPAN TENAGA KERJA BARU DI BADAK LNG Sunaryo, Busori; Nugroho, Feri Sulistyo; Irkham, Agus M
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 8, No 1 (2015): March 2015
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v8i1.3849

Abstract

LNG Academy diharapkan mampu menghasilkan individu yang memiliki kemampuan tinggi dan bisa memadukan antara pendidikan dan dunia industri. Hal ini juga mendukung program pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran, terutama lulusan perguruan tinggi. Program management trainee di Badak LNG, lulusan dari LNG academy menbutuhkan waktu 6 bulan untuk melalui tahap pelatihan kerja serta pelatihan kerja khusus. Sedangkan lulusan program MT di luar LNG academy biasanya membutuhkan waktu 18 bulan untuk melalui masa training. Artinya ini akan menghemat 12 bulan. Sejak kelar perdana di kampus, siswa sudah diperkenalkan dengan lingkungan kerja pada perusahaan gas alam. Oleh karena itu, lulusan LNG academy yang bekerja di Badak LNG tidak menemukan kesulitan berarti saat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Dalam jangka pendek mereka dapat langsung siap bekerja dan mengetahui betapa strategis dampak dari bisnis gas alam cair dalam peta pembangunan nasional.LNG Academy is able to produce individuals (output) who have a considerably high link and match between education and industrial world. It also supports the governmental programs in reducing unemployment rates, especially the individuals graduated from university. It can also overcome the issue related to duration. Badak LNG Management Trainees, graduated from LNG Academy class, need only 6 months to pass the On Job Training as well as Job Specific Training. Whereas the MT graduated from outside the LNG Academy usually need 18 months in order to pass the trainings. It means that there are 12 months which can be saved (outcome).  Since the early classes in the academy, the students have been introduced to the working ecosystem of the liquid natural gas company. Therefore, LNG Academy graduates who work for Badak LNG have no significant difficulty adapting with the working ecosystem, whether it is related to the working mechanism or other working cultures. In a short duration, they can be directly working-ready and understand how strategic it is the liquid natural gas business field in national and development issues (impact).
ANALISIS DAYA SAING KEDELAI INDONESIA Sarwono, Sarwono; Pratama, Willy
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i2.3894

Abstract

RCA (Revealed Comparative Advantage) index of soybean in Indonesia from 1983 up to 2013 is less than one, mostly. It means that the competitiveness of soybean in Indonesia is low. The purpose of this study is to analyze the factors influence the soybean competitiveness. OLS (Ordinary Least Square) was used as the analysis method. Hypotheses test based on that analysis model is not bias, so that, classic divergence test is needed. It is for getting the Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) appraisal. T statistic and F statistic were also applied. The result of this research shows that production and export have positive and significant influence. In addition, exchange rate and government policy do not influence the Indonesia soybean competitiveness.Indeks RCA (Revealed Comparative Advantage) kedelai Indonesia dari tahun 1983-2013 kecenderungan bernilai kurang dari satu yang berarti daya saing kedelai Indonesia rendah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing kedelai Indonesia.Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS).Pengujian hipotesis berdasarkan model analisis tersebut tidak bias maka perlu dilakukan uji penyimpangan klasik yang tujuannya agar diperoleh penaksiran yang bersifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).Pengujian statistik menggunakan uji t statistikdan uji f statistik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi dan ekspor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap daya saing kedelai Indonesia. Nilai tukar rupiah dan kebijakan pemerintah tidak berpengaruh terhadap daya saing kedelai Indonesia.
EVALUASI KREDIT USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG PADA KELOMPOK TANI TERNAK Mayangsari, Diska; Prasetyo, Edy; Mukson, Mukson
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3839

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keragaman faktor-faktor pengembangan kredit usaha sapi potong; menganalisis kemampuan anggota kelompok tani ternak dalam memenuhi kewajiban pengembalian kreditnya; menganalisis pengaruh faktor-faktor pengembangan kredit terhadap tingkat pengembalian kredit. Metode analisis yang digunakan adalah diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan teknik pengambilan data menggunakan teknik survey. Keragaan faktor-faktor pengembangan kredit usaha sapi potong meliputi : pokok kredit, bunga kredit, pendapatan, jumlah ternak, lama beternak, usia peternak, dan jumlah tanggungan keluarga. Rasio rata-rata tingkat pengembalian kredit adalah 1.1586. Rasio tersebut diperoleh dari perhitungan rata-rata pokok kredit dan bunga yang telah dibayar (Rp. 30.748.073,00) dengan rata-rata pokok kredit dan bunga yang seharusnya dibayar (Rp. 26.635.545,00). Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa pendapatan (X3), jumlah ternak (X4) dan lama beternak (X5) berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit. Sedangkan pokok kredit (X1), bunga kredit (X2), usia peternak (X6), jumlah tanggungan keluarga (X7) tidak berpengauh tingkat pengembalian kredit.  The purpose of the study is to analyze the variety of factors in developing business credit program for beef cattle businessmen in accessing the loan; to analyze the farmer group members’ capability in returning the loan; and to analyze the impact of development credit factors toward the rate of returning the loan. The variety of factors credit development of beef cattle business consists of main credit, credit interest, revenue, total number of livestock, breeding period, farmer’s age and the number of family members. The ratio of average loan repayment rate is 1.1586. The ratio is gained from counting the average of main credit and paid off interest (Rp. 30.748.073,00) and the average of main credit and interest that should be paid (Rp. 26.635.545,00). The result of the regression equation shows that credit back were revenue (X3), total number of livestock (X4) and breeding period (X5) affected toward credit return. While the main credit (X1), credit interest (X2), the age of the farmers (X6), the number of family members (X7) were  not significantly affected toward credit return. 
DETEKSI DINI KRISIS NILAI TUKAR INDONESIA: IDENTIFIKASI VARIABELMAKRO EKONOMI Harahap, Siti Romida
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 6, No 1 (2013): March 2013
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v6i1.3745

Abstract

Krisis nilai tukar tahun 1997/1998 yang pernah dialami Indonesia menyebabkan depresiasi pada nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 14.900 per dollar AS. Depresiasi rupiah tersebut telah menyebabkan para pengusaha mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban luar negeri yang jatuh tempo dan untuk mengimpor bahan baku yang diperlukannya. Industri perbankan mengalami kesulitan dari rentetan masalah yang dihadapi nasabah dalam membayar hutang-hutang mereka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi krisis nilai tukar Indonesia. Jenis dan sumber data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang berupa data time series dengan periode pengamatan 1995-2011. Metode analisis data dalam penelitian inidengan menggunakan model Logit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar efektif riil atau Real Effective Exchange Rate (REER), pertumbuhan cadangan devisa, pertumbuhan ekspor berpengaruh negatif terhadap krisis nilai tukar, sedangkan pertumbuhan impor berpengaruh positifterhadapkrisis nilai tukar Indonesia. Untuk itu pemerintah perlu menyusun suatu sistem deteksi dini dengan pendekatan yang sesuai dengan kondisi perekonomian Indonesia guna menghindari krisis nilai tukar yang lebih luas lagi. Currency crisis happening from 1997 up to 1998 in Indonesia caused depreciation at Indonesia currency (rupiah) and it reached Rp 14,900 per US dollar. The depreciation made the entrepreneurs have difficulty to paytheir foreign debt maturities and to import the materials needed. Banking industriesalso had problems that relate to customers in payingtheir debts. The purpose of this study is to find out and analyze the factors that affect the currency crisis in Indonesia. Quantitative approach and secondary data were used.The data was time series data taken from the observation which was conducted from 1995 to 2011. The method of data analysis applied is logit model. The results show that Real Effective Exchange Rate (REER), foreign reserves growth, and export growth have negative effect on currency crisis, while import growth has positive effect on currency crisis in Indonesia. The government should develop an early warning system with the appropriate approach to economy condition of Indonesia in order to avoid the wider currency crisis
MODEL INKLUSI KEUANGAN PADA UMKM BERBASIS PEDESAAN Irmawati, Setyani; Damelia, Delu; Puspita, Dita Wahyu
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 6, No 2 (2013): September 2013
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v6i2.3885

Abstract

In general, regional economy is supported by micro, small and medium enterprises (SMEs). They have important role in promoting economic growth in Indonesia. In Indonesia, there are various types of SMEs that are spreadout throughout the region, one of which is batik SMEs. Klaten regency has the largest number of Batik SMEs in Central Java province. Commonly, the issue of SMEs in general is the problem of capital. To overcome this issue, there is a model named “Financial Inclusion” to encourage the financial system to be accessible by society. The purpose of this study is to identify the application of financial inclusion in rural-based batik SMEs in Klaten regency and analyze its strengths, weaknesses, opportunities, and obstacles in the implementation of financial inclusion in the SME. Data analysis technique used is descriptive analysis and SWOT analysis. The results revealed that the form of the model of financial inclusion for SMEs Batik in Klaten regency is financial institutions in terms of capital. This is in the form of low interest loans and KUR (Business Credit fo Society). Then, there is a provision of assistance from financial institutions. In terms of marketing, it is necessary for SMEs in having intensive assistance, participating in batik exhibition and advertisement. Having applied this model, it is expected that SMEs Batik Klaten will be well-improved. Perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perannya sangat vital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Di Indonesia terdapat berbagai jenis UMKM yang tersebar diseluruh wilayah, salah satunya adalah UMKM batik. Kabupaten Klaten memiki jumlah UMKM batik terbanyak di provinsi Jawa Tengah. Persoalan UMKM pada umumnya adalah masalah permodalan. Untuk mengatasinya terdapat satu model bernama “Inklusi Keuangan” yang dapat mendorong sistem keuangan agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penerapan inklusi keuangan pada UMKM batik berbasis perdesaan di Kabupaten Klaten serta menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan dalam penerapan inklusi keuangan pada UMKM tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil yang diperoleh yaitu model inklusi keuangan untuk UMKM Batik di Kabupaten Klaten yaitu masuknya lembaga keuangan dalam segi permodalan yaitu berbentuk kredit bunga rendah dan KUR, yang selanjutnya dilakukan pendampingan dari lembaga keuangan. Sedangkan dari segi pemasaran, diperlukan adanya pendampingan intensif, pengikutsertaan pameran batik serta advertisement. Dengan model tersebut, diharapkan akan terbentuk UMKM Batik Klaten yang berkualitas.
KEUNGGULAN BERSAING BERBASIS BUDAYA DAN INOVASI PRODUK: SEBUAH EKSPLORASI MODEL KONSEPTUAL Sudirjo, Frans
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 5, No 2 (2012): September 2012
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v5i2.3908

Abstract

The long term aim of this study is to develop a superior competitive conceptual model which is based on culture and product innovation. The specific target of this study empirically tests the effects of consumer’s knowledge management to the competitive superioritywhich is based on the culture, the product differentiation effects of competitive superiority, the influence of superior competitive which is based on culture to the marketing performance, the influence of Research and Development intensity to the product innovation, theinfluence of management of competitor’s knowledgeto the product innovation and the influence of product innovation to the marketingperformance. The Sampling techniques used is based on the simple random sampling. The sample used is the director of 110 medium-scale furniture industries in Central Java Province. The data is obtained by having interviews. In collecting the data, a combination of open questions and closed questions have been given to the respondents. Structural Equation Modeling is implemented for analyzing the data. The findings in this study may enrich the literature so that it cancreate superior value and innovation. Then, the performance of companies can improve. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mengembangkan sebuah model konseptual keunggulan bersaing berbasis budaya dan inovasi produk. Target khusus penelitian ini menguji secara empirik pengaruh pengelolaan pengetahuan pelanggan terhadap keunggulan bersaing berbasis budaya, pengaruh diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing berbasis budaya dan pengaruh keunggulan bersaing berbasis budaya terhadap kinerja pemasaran, pengaruh intensitas litbang terhadap inovasi produk, pengaruh pengelolaan pengetahuan pesaing terhadap inovasi produk, dan pengaruh inovasi produk terhadap kinerja pemasaran.Teknik sampling berdasarkan simple random sampling, Sampel yang digunakan adalah 110 direktur industri mebel skala menengah di Propinsi Jawa Tengah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan cara wawancara. Pengumpulan data dengan mengguna-kan kombinasi pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup, yang diberikan kepada responden. Data yang terkumpul selanjutnyadianalisisdenganteknik menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Temuan teoretis dalam penelitian ini adalah dapat memperkaya literatur menciptakan nilai superior dan menciptakan inovasi dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN DI KALIMANTAN TIMUR YULIANI, TUTIK
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 8, No 1 (2015): March 2015
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v8i1.3854

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketimpangan pembangunan dan  pendapatan  antar Kabupaten di Kalimantan Timur serta membuktikan apakah Hipotesis U terbalik berlaku di Propinsi Kalimantan Timur. Untuk mengetahui seberapa besar ketimpangan pendapatan digunakan Indeks Williamson dan Indeks Entropi Theil,.Berdasarkan indeks Wiliamson menunjukkan bahwa selama tahun 2010 sampai dengan 2012 terdapat ketimpangan pembanguan antar kabupaten di Kalimantan Timur sebesar 0.69 di tahun 2010 menjadi 0.72 di tahun 2012. Sedangkan dari hitungan Entropi Theil menunjukkan bahwa rata-rata selama tahun 2010 sampai dengan 2012 terdapat ketimpangan pendapatan sebesar 17.45. Setelah dilakukan analisis Kuznets menunjukkan bahwa di Kalimantan Timur selama tahun 2010 sampai dengan 2012 berlaku hukum Kuznets.This study aims to find out the development and income inequality inter regency in East Kalimantan and prove whether the inverted U hypothesis applied in the East Kalimantan. To find out how much income inequality, the writer used Williamson and Theils Entropy Index. Based on Williamson index, it indicates that there is income inequality inter regency in East Kalimantan during 2010 to 2012, at 0.69 in 2010 to 0.72 in 2012. Whereas Entropy Theil calculation shows that on average during 2010 to 2012, there was income inequality by 17.45. Meanwhile, Kuznets analysis shows that Kuznets law applied in East Kalimantan during 2010 to 2012.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KEDELAI UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA Pratama, Bayu Rizky; Sahaya, Hardiansyah Nur
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i2.3899

Abstract

In the era of globalization, food sustainability is one of the main sectors that has an important role in economic development in Indonesia. The development of agricultural sector needs to be implemented. It is for advancing the agriculture, so that, both production output and farmer welfare will increase. Soybean is one of the leading agricultural commodities in Central Java province. The purpose of this research is to analyze the strategy and program criteria that can be done to develop the soybean farming in Central Java. An Analysis Hierarchy Process (AHP) was applied. The sampling technique was done by simple random sampling consisting of 12 people. The results show that the development of soybean farming in Central Java province comprises of several prioritized program criterias. The first priority is the criteria of cultivation, 0.537. The second criteria is input and its score is 0.220. The third criteria is institutions, 0.110. The fourth criteria is post-harvest, 0.058. The fifth criteria is marketing, 0.040. Pada era globalisasi salah satu isu utamanya adalah ketahanan pangan maka sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Pengemban-gan sektor pertanian perlu dilaksanakan guna memajukan sektor pertanian baik berupa peningkatan output produksi dan kualitas serta mampu mengangkat kesejahteraan petani. Kedelai merupakan salah satu komodi-tas unggulan pertanian Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi dan kriteria program yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usaha tani kedelai di Provinsi Jawa Tengah yang ber-dampak kepada terwujudnya ketahanan pangan Indonesia berdasarkan pendekatan Analysis Hierarchy Pro-cess. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling yang terdiri dari 12 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan usahatani kedelai di Provinsi Jawa Tengah tersusun atas bebera-pa kriteria program yang di prioritaskan dalam pembentukannya yaitu pertama kriteria budidaya (nilai bobot 0,537), kedua kriteria input (nilai bobot 0,220), ketiga kriteria lembaga (nilai bobot 0,110), keempat kriteria pasca panen (nilai bobot 0,058), dan kelima kriteria pemasaran (nilai bobot 0,040).
TINGKAT EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN SKALA KECIL Sutanto, Himawan Arif; Imaningati, Sri
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i1.3844

Abstract

The aim of this research was to measure the level of production efficiency and calculate the return and cost salted fish processing small scale in Pekalongan municipality. There are 20 business owners of small scale processing of salted fish were sampled with snowball sampling. Stochastic Frontier Analysis is used to measure the level of efficiency and descriptive statistics are used to calculate the ratio of return and cost. The results indicate that the level of efficiency of production of salted fish processing small scale in Pekalongan yet efficient so it is still possible to be improved. Factors that influence the production of salted fish in Pekalongan is availability of fish, labor, equipment or facilities, auxiliary materials and extensive effort. Salted fish processing businesses in Pekalongan small scale is still quite favorable, as indicated by the R/C value of 1.37 which indicates that the amount of revenue entrepreneurs of small-scale fish processing is still greater than the costs to be incurred in running the business.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi produksi dan menghitung rasio biaya dan pendapatan usaha pengolahan ikan asin skala kecil di kota pekalongan. Sampel dalam penelitian ini adalaah 20 pemilik usaha ikan asin dengan metode snowball sampling. Analisis frontier stokastik digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan metode deskriptif statistik digunakan untuk menghitung rasio biaya dan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha ikan asin skala kecil di kota pekalongan telah cukup efisien sehingga masih memungkinkan untuk ditingkatkan.  Faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha ikan asin di kota pekalongan adalah ketersediaan bahan baku ikan, tenaga kerja, peralatan usaha, bahan penolong, dan luas usaha. Usaha pengolahan ikan asin di pekalongan masih menguntungkan, hal ini dapat terlihat dari nilau R/C sebesar 1,37 yang mengindikasikan keuntungan usaha masih lebih tinggi dibandingkan biayanya dalam menjalankan kegiatan usaha.
IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL Karsinah, Karsinah
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 6, No 2 (2013): September 2013
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v6i2.3890

Abstract

Bantul regency is a one region from five regencies in Jogjakarta Province. There are 17 district in Bantul regency, which is Srandakan district n the south side and sedayu district in the north side and close to the border with Sleman regency. The biggest potential is an agricultural sector, tourism,and manufacturing industry that expected to reduce the poverty level. Therefore, it is neccesary to identified a poor families in agricultural sector and non agricultural sectors. Furthermore, to identified the disparity level between an agricultural sector and non agricultural sectors at Argomulyo village (agriculture village), bangunjiwo village (handicraft industrial village) and parngtritis village (tourism vllage). The data that needed is a primary data with using a sampling method that conducted in argomulyo, bangunjiwo and parangtritis village. The responden is 30 peoples each village. The research result shows that the people in parangtritis village have the highest income per capita which is the lowest income is the people in argomulyo village. In the other side, the residential ratio in bangunjiwo village is higher than in parangtritis village. Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan jumlah kecamatan sebanyak 17 kecamatan dimulai dari Kecamatan Srandakan letak wilayahnya di selatan dan Kecamatan Sedayu yang letaknya di utara dan berbatasan dengan Kabupaten Sleman. Potensi yang terbesar yang dimiliki yaitu sektor pertanian , sektor pariwisata maupun sektor industri pengolahan yang diharapkan akan mampu mengurangi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Bantul. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi keluarga miskin di sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi keluarga miskin di sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Selanjutnya mengidentifikasi tingkat disparitas pendapatan antara sektor pertanian dan sektor non pertanian masyarakat Desa Argomulyo (desa pertanian), Desa Bangunjiwo (desa industri kerajinan), dan Desa Parangtritis (desa wisata). Data yang digunakan adalah data primer dengan mengambil sampel 3 desa yaitu Desa Argomulyo , Desa Bangunjiwo dan Desa Parangtritis dengan masing-masing desa sebanyak 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan Desa Parangtritis mempunyai pendapatan rata-rata tertinggi sedangkan yang terendah adalah Desa Argomulyo. Sebaliknya untuk kepemilikan rumah masyarakat Desa Parangtritis masih banyak yang belum memiliki rumah sendiri dibandingkan dengan Desa Bangunjiwo yang sudah 90 % memiliki rumah sendiri.

Page 5 of 86 | Total Record : 855


Filter by Year

2008 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 16, No 2 (2023): September 2023 Vol 16, No 1 (2023): March 2023 Vol 15, No 2 (2022): September 2022 Vol 15, No 1 (2022): March 2022 Vol 14, No 2 (2021): September 2021 Vol 14, No 1 (2021): March 2021 Vol 13, No 2 (2020): September 2020 Vol 13, No 1 (2020): March 2020 Vol 12, No 2 (2019): September 2019 Vol 12, No 1 (2019): March 2019 Vol 12, No 1 (2019): March 2019 Vol 11, No 2 (2018): September 2018 Vol 11, No 1 (2018): March 2018 Vol 10, No 2 (2017): September 2017 Vol 10, No 1 (2017): March 2017 Vol 10, No 1 (2017): March 2017 Vol 9, No 2 (2016): September 2016 Vol 9, No 2 (2016): September 2016 Vol 9, No 1 (2016): March 2016 Vol 9, No 1 (2016): March 2016 Vol 8, No 2 (2015): September 2015 Vol 8, No 2 (2015): September 2015 Vol 8, No 1 (2015): March 2015 Vol 8, No 1 (2015): March 2015 Vol 7, No 2 (2014): September 2014 Vol 7, No 2 (2014): September 2014 Vol 7, No 1 (2014): March 2014 Vol 7, No 1 (2014): March 2014 Vol 6, No 2 (2013): September 2013 Vol 6, No 2 (2013): September 2013 Vol 6, No 1 (2013): March 2013 Vol 6, No 1 (2013): March 2013 Vol 5, No 2 (2012): September 2012 Vol 5, No 2 (2012): September 2012 Vol 5, No 1 (2012): March 2012 Vol 5, No 1 (2012): March 2012 Vol 4, No 2 (2011): September 2011 Vol 4, No 2 (2011): September 2011 Vol 4, No 1 (2011): March 2011 Vol 4, No 1 (2011): March 2011 Vol 3, No 2 (2010): September 2010 Vol 3, No 2 (2010): September 2010 Vol 3, No 1 (2010): March 2010 Vol 3, No 1 (2010): March 2010 Vol 2, No 2 (2009): September 2009 Vol 2, No 2 (2009): September 2009 Vol 2, No 1 (2009): March 2009 Vol 2, No 1 (2009): March 2009 Vol 1, No 1 (2008): March 2008 Vol 1, No 1 (2008): March 2008 Vol 1, No 1 (2008): Jejak More Issue