cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
ISSN : -     EISSN : 25031899     DOI : https://doi.org/10.15294/jtsp
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan (JTSP) is a scientific journal which biannualy published in April and October. We firstly published in 1999 as national journal of Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang. In 2016, JTSP was indexed in DOAJ with Green Tick critera. And in 2018, JTSP expands its range of article quality and publication through publishing English-language articles.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil " : 9 Documents clear
OPTIMASI PENDANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG VELODROME DENGAN TEKNIK PEMROGRAMAN LINIER Arifin, Muhammad Faizal Ardhiansyah
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main resource in the execution of project to ensure the project goes according to the plan is the availability of funds that must be possessed by providers. The contract form and manner of payments made between service users and service providers during the implementation of the project would bring a significant impact for service providers to prepare a specific fun. Where funds provided will be used to maintain the condition projects cash flows remain positive or avoid a deficit. This study aims to inform the provider of construction services in the calculation of the most favorable providing funds where the payment method that is observed is a payment method payment stage. Sumber daya utama di dalam pelaksanaan proyek untuk menjamin proyek tersebut berjalan sesuai rencana adalah ketersediaan dana yang harus dimiliki oleh penyedia jasa. Bentuk kontrak dan cara pembayaran yang dilakukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa pada saat pelaksanaan proyek akan membawa dampak yang cukup signifikan bagi penyedia jasa untuk menyiapkan sejumlah dana tertentu. Dimana dana yang disediakan tersebut akan dipergunakan untuk menjaga kondisi arus kas proyek tetap positif atau terhindar dari kondisi defisit. Penelitian ini bertujuan untuk memberi masukan bagi penyedia jasa konstruksi dalam melakukan perhitungan penyediaan dana yang paling menguntungkan dimana metode pembayaran yang diamati adalah metode pembayaran stage payment.
ANALISIS PENGUJIAN STRUKTUR BALOK LAMINASI KAYU SENGON DAN KAYU KELAPA Handayani, Sri
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wood Sengon (Sengon) is a type of timber that can quickly grow, accessible but its use as a construction material has not been optimized. The technology used to support the wood as a construction material is a laminate. Engineering experiments was done by making laminated beams of wood Sengon and wood coconut. The purpose of this study is to determine how much the increase in flexural strength for laminated wood Sengon beams and wood Coconut beams as a replacement of structural beam with a variety of adhesive and timber placement. The method used is an experimental method for flexural strength testing of laminated beams. The results showed an average flexural strength of the maximum obtained in laminated beams with variations EP-S (adhesive epoxy glue and placement position in the wood Sengon) amounted to 679 350 kg / cm2. An increase in the strength of 254 025 kg / cm2 (59.72%) are from wood Sengon bending strength 425 325 kg / cm2 (probe grade IV) to 679 350 kg / cm2 (strong class III). The use of technology should pay attention to the position of the bearing laminated wood. Wood with strong higher class should be put on the outside position to provide reinforcement for the wood with a powerful low grade placed in the position. Kayu Sengon (Sengon) termasuk dalam jenis kayu yang dapat dengan cepat tumbuh, mudah di dapat tetapi penggunaannya sebagai bahan konstruksi belum optimal. Teknologi yang digunakan guna mendukung kayu sebagai bahan konstruksi adalah dengan laminasi.  Rekayasa eksperimen dilakukan dengan membuat balok laminasi dari kayu Sengon dan kayu Kelapa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kuat lentur balok kayu dengan laminasi Sengon dan Kelapa sebagai pengganti balok struktur dengan variasi bahan perekat dan perletakan kayu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen  untuk pengujian kuat lentur balok  laminasi. Hasil penelitian menunjukkan kuat lentur rata-rata maksimum  diperoleh pada balok laminasi dengan variasi EP-S  (perekat lem epoksi dan perletakan posisi kayu  Sengon didalam) sebesar 679.350 kg/cm2. Terjadi peningkatan kekuatan sebesar 254.025 kg/cm2 (59.72%) yaitu dari kuat lentur  kayu  Sengon 425.325 kg/cm2 (kelas kuar IV) menjadi 679.350 kg/cm2(kelas kuat III). Penggunaan teknologi laminasi hendaknya memperhatikan posisi perletakan kayu.  Kayu dengan klas kuat lebih tinggi  diletakkan pada posisi luar untuk memberikan perkuatan pada kayu dengan kelas kuat rendah yang terletak pada posisi dalam. 
PENGARUH PASANGAN DINDING BATA PADA RESPON DINAMIK STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA Indarto, Himawan; Pardoyo, Bambang; Fahria R, Nur; Puji L, Ita
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

For analysis purpose, the model system of structure is created as open frame structure rather than massive structure. However, the brick wall will affect to the behavior of the dynamic response when the earthquake induces the structure. The results of structural analysis by time history method using El-Centro earthquake, it reveales a significant difference of base shear between two types of structural model: (i) brick wall structure and (ii) non-brick wall structure. The base shear exists on the brick wall structure 20 percent greater than non-brick wall structure. Therefore, a structure without brick wall will be more irressistant due to the earthquake. The structural analysis using static equivalent method as point out in Standard of Earthquake Resistant for Building and Non Building (SNI 03-1726-2012) revealed that earthquake distribution loads relatively equal for brick wall structure and non-brick wall structure. The difference of earthquake load approximately 10 percent among two type of structure. Thus, it could be concluded that static equivalent method is more reliable to estimate the earthquake load of the structure rather than other method.  This research suggests that in the structural design practicality, the effect of brick wall should be considered as a part of the structural analysis model.Untuk keperluan analisis, sistem struktur biasanya dimodelkan sebagai struktur rangka terbuka, dimana hanya elemen-elemen struktur yang terbuat dari material beton saja yang disusun didalam pemodelan struktur. Adanya pasangan dinding bata pada sistem struktur akan mempengaruhi perilaku dari respon dinamik struktur pada saat terjadi gempa. Dari hasil analisis struktur dengan Metode Riwayat Waktu (Time History Analysis) menggunakan gempa El-Centro, didapatkan perbedaan nilai base shear yang cukup signifikan  antara struktur dengan dinding bata yang dipasang monolit dengan struktur tanpa dinding bata. Base shear yang terjadi pada struktur dengan dinding bata lebih besar 20% dibandingkan dengan beban base shear yang terjadi pada struktur tanpa dinding bata. Jika hal ini tidak diperhatikan pada saat perencanaan struktur, maka struktur akan lebih mudah rusak jika terjadi gempa. Dari hasil analisis struktur dengan Metode Statik Ekivalen sesuai yang tercantum di dalam Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2012), didapatkan nilai distribusi beban gempa pada struktur gedung yang relative sama besar untuk bangunan dengan dinding bata dan tanpa dinding bata. Perbedaan besarnya distribusi gaya gempa untuk bangunan dengan dan tanpa dinding bata, kurang dari 10%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Metode Statik Ekivalen ini cukup aman digunakan untuk memperkirakan beban gempa yang bekerja pada struktur.
TINJAUAN ASPEK KELAYAKAN ELEMEN PEMBENTUK RUANG KOMUNAL DI TAMAN MONUMEN 45 KOTA PEKALONGAN Setiawan, Moch Fathoni; Purnomo, Andi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Monumen 45 is one of the city park in Pekalongan City, in which there are statues of the heroes as monument to commemorate the services of the heroes. In this park there are also garden element in shape of hard elements and soft elements. Some hard elements are sitting group, pedestrian area, sports area, and the statue of the heroes (sculpture). The hard elements are referred to support the communal activity for the citizens of Pekalongan. They are functioned as for gathering and chatting, lounging, skateboarding and BMX styling. This study aims to assess the feasibility aspects in Taman Monumen 45 in Pekalongan City. From the research, it was revealed that there are some elements of the park that do not meet the eligibility aspect as constituting elements of communal space. It can be seen from the condition of these elements, either hard material or soft material that is still less maintained and is not in accordance with its function.Taman Monumen 45 merupakan salah satu taman kota di Kota Pekalongan yang mana di sana terdapat patung pahlawan sebagai monumen  untuk mengenang jasa para pahlawan. Pada taman ini juga terdapat elemen taman berupa elemen keras (hard material) dan elemen lunak (soft material). Elemen keras pada taman ini diantaranya sitting group, area pedestrian, sport area, dan patung pahlawan (sculpture). Elemen keras tersebut sebagai salah satu pendukung aktifitas komunal bagi warga Kota Pekalongan seperti berkumpul, mengobrol dan duduk santai, tempat bermain skateboard dan BMX style. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek kelayakan pada Taman Monumen 45 di Kota Pekalongan. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa ada beberapa elemen taman yang tidak memenuhi aspek kelayakan sebagai pembentuk elemen ruang komunal. Hal ini dapat dilihat dari kondisi elemen-elemen tersebut, baik hard material atau soft material yang masih kurang terawat dan tidak sesuai dengan fungsinya.
RENCANA KEPEMILIKAN RUMAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (STUDI KASUS KELURAHAN TANJUNGMAS KOTA SEMARANG) Indrianingrum, Lulut
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Affordable housing programs and banking program has been launched for the implementation of housing programs for Low Income Communities (MBR). MBR characteristics in each region are very diverse make housing programs for this segment is not easy to do the right target. Act 2 of 2001 has mandated that states are obliged to implement the settlement habitable housing for people, especially the MBR. This article will discuss how the public views MBR related to home ownership for families. Aspects related studies include family conditions, financing, location, shape and price residence. The research method used descriptive method with the results of questionnaires to the MBR in Sub Tanjungmas as Village poorest residents in the city of Semarang. The results showed that the respondents have a vision of home ownership by saving and installments. That their visions are still living in and near where you live now or anywhere else that has the same price range. They really understand that in order to obtain environmental conditions and a better home, they have to pay higher prices, then, the standards they use is on the quality of life now and that the location that suitable for them is a house in the kampong area. Program-program perumahan terjangkau dan program perbankan telah diluncurkan untuk pelaksanaan program perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Karakteristik MBR di masing-masing daerah yang sangat beragam membuat program perumahan untuk segmen ini tidak mudah dilakukan secara tepat sasaran. Undang-Undang No.2 tahun 2001  telah mengamanatkan bahwa negara wajib menyelenggarakan perumahan permukiman yang layak huni bagi masyarakat khususnya MBR. Artikel ini akan membahas bagaimana pandangan masyarakat MBR terkait kepemilikan rumah bagi keluarganya. Aspek kajian antara lain terkait kondisi keluarga, pembiayaan, lokasi, bentuk tempat tinggal dan harga.  Metode penelitian menggunakan metode deskriptif melalui hasil kuisioner kepada MBR di Kelurahan Tanjungmas sebagai Kelurahan dengan penduduk miskin terbanyak di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki visi dalam kepemilikan rumah dengan cara menabung dan mencicil. Bahwa visi mereka adalah masih tinggal disekitar lokasi tempat tinggal sekarang atau tempat lain yang memiliki rentang harga yang sama. Mereka sangat memahami bahwa untuk memperoleh kondisi lingkungan dan rumah yang lebih baik, mereka harus membayar lebih mahal, maka, standar yang mereka gunakan adalah pada kualitas hidup yang dijalani sekarang bahwa lokasi rumah yang cocok untuk mereka adalah rumah di perkampungan.
PENGAWETAN KAYU SENGON MELALUI RENDAMAN DINGIN MENGGUNAKAN BAHAN PENGAWET ENBOR SP DITINJAU TERHADAP SIFAT MEKANIK Pangestuti, Endah Kanti; Lashari, Lashari; Hardomo, Agus
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of wood in construction world continues to increase both for the use of structural and non-structural.  Needs a very large timber impact on the availability of wood shrinks every year as a result of exploitation by large scale. One attempt to extend the service life of wood is the wood preservation. This study aims to determine mechanical properties of wood by soaking sengon due to cold preservation with preservative EnborSP. The method used is the method of experiments carried out in the Laboratory of Materials of Civil Engineering, Faculty of Engineering, State University of Semarang. The preservation process used isa process with a cold soaking method, with a preservative solution EnborSP with a concentration of 0%, 3%, 6% and 9%. The response observed was the value-the value retention of preservatives, and mechanical properties (compressive strength of parallel fiber direction, flexural strength and surface hardness) of wood. Preservation method applied is cold soaking (for 5 days or 120 hours). Average retention value-average increase of 2.57kg/m3 (3%), 4.89kg/m3 (6%), and 6.74kg/m3 (9%). Value - average compressive strength of parallel to the direction of the wood fiber sengon increase of 149.39kg/cm2 (0%), 156.35kg/cm2 (3%), 187.80kg/cm2 (6%), and 216, 44kg/cm2 (9%). Value – average flexural strength sengon increase of 175.36kg/cm2 (0%), 202.55kg/cm2 (3%), 272.64kg/cm2 (6%), and 362.81kg/cm2 (9%). Value – average penetration sengon wood decreased from 0.93cm (0%), 0.67cm (3%), 0.57cm (6%), and 0.43cm (9%). This decrease shows that there is an increase in the value of the wood sengon surface hardness. Salah satu usaha untuk memperpanjang umur pemakaian kayu adalah dengan pengawetan kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik kayu sengon akibat pengawetan secara rendaman dingin dengan bahan pengawet Enbor SP. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Bahan dan Laboratorium Kerja Kayu Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Proses pengawetan yang digunakan adalah proses dengan metode rendaman dingin, dengan larutan bahan pengawet Enbor SP dengan konsentrasi 0 %, 3 %, 6 %, dan 9 %. Respon yang diamati adalah nilai – nilai retensi bahan pengawet dan serta sifat mekanis (kuat tekan tekan sejajar arah serat, kuat  lentur dan kekerasan permukaan) kayu. Metode pengawetan yang diterapkan adalah rendaman dingin (selama 5 hari atau 120 jam). Nilai retensi rata – rata mengalami kenaikan dari 2,57 kg/m3 (3 %), 4,89 kg/m3 (6 %), dan 6,74 kg/m3 (9 %). Nilai rata – rata kekuatan tekan sejajar arah serat kayu sengon mengalami kenaikan dari 149,39 kg/cm2 (0 %), 156,35 kg/cm2 (3 %), 187,80 kg/cm2 (6 %), dan 216,44 kg/cm2 (9 %). Nilai rata – rata kekuatan lentur kayu sengon mengalami kenaikan dari 175,36 kg/cm2 (0 %), 202,55 kg/cm2 (3 %), 272,64 kg/cm2 (6 %), dan 362,81 kg/cm2 (9%). Nilai rata – rata penembusan kayu sengon menurun dari 0,93 cm (0 %), 0,67 cm (3 %), 0,57 cm (6 %), dan 0,43 cm (9 %). Penurunan ini memperlihatkan bahwa ada peningkatan nilai kekerasan permukaan kayu sengon.
FUNNY HAND PUPPET STORY TELLING SEBAGAI METODE PENGENALAN BENCANA LONGSOR Kusumawardani, Rini; Andiyarto, Hanggoro Tri Cahyo; Fansuri, Muhammad Hamzah; Anggraini, Kurnia Dwi; Mindiastiwi, Tigo
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, as a tropical region, shows high potential for rainfall. At highlands, enormous rainfall triggers both soil and coastal erosion. Landslides are frequently occured in Semarang in which some of whose areas are indicated as highlands with unstable soil. This study was carried out in DeliksariSukerejo, Gunungpati sub-district of Semarang. Various effort have been done to prevent the disaster such as socialization of preventing landslide given by government, private institutions, colleges, and non-governmental organizations. However, most of those method only involve for the adults, involving of the children in effort to understandthe disaster mitigation concept are less. One of the effort used was FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling. This method tried to draw children’s attention by handy-puppets shows, so the the purpose which is hoped could be well-transferred. As many as 24 children attended this shows. From the pre-test, it was gained 84.3% of those who did not know simple ways to avert the landslide. After the socialization had been given, post-test results showed 94.8% of the children significantly understood the danger of landslide. From the results depicted the increasing of landslide awareness as 10.5%. All respondent were children between 4-13 years old.This method provided broader education about landslide happening in their surroundings.  Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi curah hujan yang tinggi. Pada daerah perbukitan, curah hujan yang tinggi merupakan faktor pemicu terjadinya longsoran baik pada tanah maupun batuan. Bencana longsor juga sering terjadi di kota Semarang yang sebagian wilayahnya perbukitan dengan kondisi tanah yang tidak stabil. Dilaksanakan penelitian yaitu di kawasan Dukuh Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pencegahan bencana tersebut, misalnya sosialisasi pencegahan bencana longsor yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan LSM. Kebanyakan upaya tersebut hanya melibatkan orang dewasa, sehingga anak-anak belum memiliki pemahaman sejak dini mengenai lingkungan tempat tinggal mereka yang rawan longsor. Salah satu metode yang digunakan adalah FHP (Funny Hand Puppet) Story Telling. Metode ini mencoba menarik perhatian anak-anak dengan menggunakan boneka tangan yang ditujukan kepada anak-anak sehingga pesan yang dibawa dapat tersampaikan dengan baik. Sebanyak 24 anak-anak yang mengikuti metode ini didapatkan dari hasil pre test 84,3% belum mengetahui cara sederhana menangani bencana longsor. Hasil dari post testmenunjukkan bahwa 94,8% anak-anak menjadi lebih paham. Dengan hasil tersebut anak-anak mengalami peningkatan sebesar 10,5%. Melalui metode ini, sesungguhnya anak-anak mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas tentang bencana longsor yang benar-benar terjadi di tempat mereka tinggal. 
EVALUASI RENCANA TINDAKAN DARURAT KEBAKARAN (RTDK) PADA BANGUNAN RUSUNAWA UNNES SEMARANG BERDASARKAN PETUNJUK TEKNIS DAN PERSEPSI MAHASISWA PENGHUNINYA Darmawan, M. Husni; Putra, Bambang Setyohadi Kuswarna; Santoso, Eko Budi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One important thing in supporting Reliability Building to meet safety, is building capabilities in tackling a fire hazard, set out the Fire Emergency Action Plan. Reliability Action Plan Emergency Fire is an important part of the safety aspects of a building, and it can beevaluated on the readiness of the hardware and software as well as a means of supporting the Action Plan Emergency Fire which managed the building. This research is motivated curiosity of how far the readiness of Fire Emergency Action Plan in Rusunawa UNNES and how the response, feedback or ratings by students as inhabitants of the performance systems fire prevention at this Rusunawa UNNES. Based on the results of 96 students, students perceptions of readiness in Fire Emergency Action Plan are as follows.There are 6% found APEF Rusunawa was in the excellent category; 72% found Rusunawa APEF UNNES Semarang was in good categories; 16% found Rusunawa APEF UNNES was in quite-good category and 6% found Rusunawa UNNES APEFwas in not-good category.Suggestions needs for the manager enhance the safety aspects that form the Emergency Action PlanFire, by conducting periodic evaluation of the readiness of the system and the existing equipment.  Salah satu hal penting dalam menunjang Keandalan Bangunan Gedung untuk memenuhi aspek keselamatan, adalah kemampuan bangunan dalam menanggulangi  bahaya kebakaran dengan tersusunnya Rencana Tindak  Darurat Kebakaran.  Keandalan Rencana  Tindak Darurat  Kebakaran merupakan bagian penting dari aspek keselamatan suatu bangunan gedung, dan ini dapat dievaluasi dari kesiapan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) serta sarana pendukung Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) yang di dikelola pada bangunan gedung tersebut.Penelitian ini dilatar belakangi keingintahuan seberapa jauh kesiapan  Rencana Tindak Darurat Kebakaran (RTDK) Pada Rusunawa UNNES serta bagaimana respon, tanggapan atau penilaian oleh para mahasiswa sebagai penghuninya terhadap kinerja (performance) sistem penanggulangan bahaya kebakaran. Berdasarkan hasil penelitian dari 96 mahasiswa, diperoleh keterangan persepsi mahasiswa terhadap kesiapan Rencana Tindak Darurat Kebakaran adalah sebagai berikut : 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa ini dalam kategori sangat baik;  72% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES Semarang dalam kategori baik; 16% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori Cukup baik dan 6% berpendapat bahwa RTDK Rusunawa UNNES ini dalam kategori tidak baik.Saran perlunya pihak pengelola lebih meningkatkan aspek keselamatan yang berupa Rencana Tindak Darurat Kebakaran, dengan mengadakan evaluasi secara berkala terhadap kesiapan sistem maupun peralatan yang ada. 
ANALISA PARKIR PARAGON MALL SEMARANG Handajani, Mudjiastuti; Handayani, Tut Wuri
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pull traffic that occurs in complex Paragon Mall affect parking demand in these locations. For that we need research to obtain data - data that is requirsed by way of observations of drivers and parking attendants. The intent and purpose of this paper is to get the amount of traffic traveling tug toward Paragon Mall shopping complex and to determine parking demand at Paragon Mall shopping complex.  Furthermore, based on the data that has been obtained so that data processing is done to obtain the desired result of which the accumulated maximum parking, towing trips, towing traffic, parking demand factors. From the calculation it is known that the maximum accumulation occurs on a Saturday, which is 173 to 295 types of automobiles and vehicle type motorcycle. Pull the whole trip occurred on Sunday at 4.76 people / 100m2 Floor Area Groos. The amount of traffic tug Day on Saturday by 219 smp / hour for this type of car and 108 smp / hour for this type of motorcycle. Thus Paragon Mall has considerable pull the trip and have enough parking area where the number of plots for the car park as many as 260 plots for motorcycle parking and 800 parking plots.  Tarikan lalu lintas yang terjadi pada kompleks Paragon Mall mempengaruhi kebutuhan parkir di lokasi tersebut. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mendapatkan data – data yang diperlukan yaitu dengan cara pengamatan pengemudi dan petugas parkir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan besarnya tarikan perjalanan lalu lintas yang menuju kompleks pertokoan Paragon Mall dan untuk mengetahui faktor kebutuhan parkir pada kompleks pertokoan Paragon Mall. Berdasarkan data yang telah didapatkan maka dilakukan pengolahan data tersebut untuk mendapatkan hasil yang diinginkan diantaranya akumulasi parkir maksimum, tarikan perjalanan, tarikan lalu lintas, faktor kebutuhan parkir. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa akumulasi maksimum terjadi pada hari Sabtu, yaitu 173 untuk jenis kendaraan mobil dan 295 untuk jenis kendaraan sepeda motor. Tarikan perjalanan orang keseluruhan terbanyak terjadi pada hari Minggu sebesar 4,76 orang/100m2 Groos Floor Area. Besarnya tarikan lalu lintas Harian pada Sabtu sebesar 219 smp/jam untuk jenis mobil dan 108 smp/jam untuk jenis sepeda motor. Dengan demikian Paragon Mall memiliki tarikan perjalanan orang yang cukup dan memiliki lahan parkir yang cukup dimana jumlah petak parkir untuk mobil sebanyak 260 petak parkir dan untuk sepeda motor sebanyak 800 petak parkir. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 1 (2023): April 2023 Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Teknik SIpil & Perencanaan Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 2 (2007) Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 8, No 2 (2006) More Issue