cover
Contact Name
-
Contact Email
teknobuga@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
teknobuga@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Gedung E7 Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 50229.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Teknobuga : Jurnal Teknologi Busana dan Boga
ISSN : 20854056     EISSN : 25287087     DOI : http://dx.doi.org/10.15294/teknobuga
Core Subject : Engineering,
Teknobuga : Jurnal Teknologi Busana dan Boga publishes original research articles on the recent issues related to fashion, food, beauty studies, home economics studies, hotel and tourism management, and vocational education
Articles 343 Documents
TEPUNG UBI JALAR (Ipomea batatas (L) : SEBAGAI BAHAN MAKANAN SUMBER SERAT PANGAN DAN PREBIOTIK PENCEGAH DIARE AKIBAT BAKTERI PATOGEN Putri, Meddiati Fajri
Teknobuga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi ubi jalar sebagai sumber serat pangan   perlu dipelajari lebih lanjut. Serat pangan larut seperti oligosakarida secara selektif digunakan sebagai substrat pertembuhan mikroba bermanfaat dalam kolon (Bouhnik dkk.,1999) atau prebiotik. Prebiotik adalah bahan makanan tidak tercerna yang mempunyai manfaat bagi tubuh dengan selektifitasnya dalam menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas dari  satu  atau  beberapa  spesies  bakteri  yang  berada  dalam  kolon  dan  bakteri tersebut  berada  untuk  meningkatkan  kesehatan  tubuh  (Gibson  dan  Ruberfroid,1995).. Selain dapat meningkatkan populasi bakteri yang bermanfaat, prebiotik juga bermanfaat   untuk   memperbaiki   fungsi   usus   selama   fermentasi.   Berdasarkanpenelitian terdahulu, diketahui bahwa ekstrak kasar serat pangan ubi jalar dapatmeningkatkan  populasi  L. acidophplus  dan  dapat mencegah  diare akibat bakteri patogen (Ira budi astuti, 2005).
PERBEDAAN HASIL KETEPATAN UKURAN BLUS LURIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK RELAXING DAN TOLERANSI UKURAN Anindita, Ullya; Syamwil, Rodia; Wahyuningsih, Sri Endah
Teknobuga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lurik dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM). Lurik mengalami perubahan ukuran pada saat pencucian, oleh karena itu kain lurik perlu di relaxing terlebih  dahulu.  Proses  relaxing  dilakukan  sebelum  kain  dipotong  dan  dijahit. Alternatif lain selain melalui proses relaxing adalah dengan membuat pola toleransi yang sesuai dengan besarnya penyusutan kain lurik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketepatan ukuran blus relaxing dingin dan panas baik yang dicuci dingin dan panas, juga ketepatan ukuran blus yang menggunakan pola toleransi yang dicuci dingin dan cuci panas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, data diperoleh dari pengambilan ukuran blus dengan menggunakan alat ukur berupa metelin atau pita ukur. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, dan uji T berpasangan (Paired sample T-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan ukuran lebih besar pada blus yang kainnya di relaxing terlebih dahulu, sementara blus toleransi memiliki ketepatan ukuran yang lebih kecil. Pencucian dengan air panas memberikan hasil mengkeret yang lebih tinggi. Teknik relaxing cuci dingin   tidak   menambah   mengkeret   kain   sedangkan   cuci   panas   menambah mengkeret kain. Teknik relaxing memiliki ketepatan ukuran yang lebih baik, namun toleransi ukuran dapat pula digunakan dengan mempertimbangkan ukuran toleransi yang lebih tepat. Perbedaan ini terjadi karena proses penyantaian kain yang tidak sempurna, hal ini disebabkan oleh jahitan yang terdapat pada blus.
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENGOLAHAN KUE DAN ROTI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BEKERJA LANGSUNG (LEARNING BY DOING) DI KELAS X PATISERI PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 3 PATI TAHUN 2010/2011 Sunami, Anis Santi
Teknobuga Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran dengan mempergunakan metode pemecahan masalah dan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran akan memberikan hasil yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pengolahan  kue  dan  roti  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  bekerja langsung (learning by doing) pada siswa kelas X Patiseri Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 3 Pati. Penelitian ini menggunakan desain PTK. Subjek penelitiannya adalah siswa  kelas X Patiseri SMK Negeri 3 Pati. Penelitian ini, terdiri atas dua siklus. Tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor 74,5% pada siklus I menjadi 85,7% pada siklus II, diikuti perubahan perilaku yang lebih baik.
PEMBUATAN HIASAN KERUDUNG DENGAN TEKNIK MENGAIT DI KELURAHAN PATEMON GUNUNGPATI SEMARANG Sawitri, Sicilia; Rachmawati, Rina; Kusumastuti, Adhi
Teknobuga Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ingin diatasi dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah bagaimana mengembangkan keterampilan ibu-ibu dan remaja putri di wilayah kelurahan Patemon dalam membuat hiasan kerudung dengan teknik mengait (Crocheting) yang dapat dijadikan bekal berwirausaha. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini antara lain: ceramah, demonstrasi dan latihan. Hasil yang didiperoleh dari kegiatan, adalah adanya   peningkatan keterampilan ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri dalam membuat kerudung dengan teknik mengait sehingga dapat berwirausaha dan mendapat income tambahan bagi keluarganya. Saran yang diajukan antara lain: (1) Bagi ibu-ibu masyarakat Kelurahan Patemon hendaknya memanfaatkan sumber daya manusia yang telah diberi pelatihan agar produktivitasnya meningkat, (2) Masih perlu dikembangkan berbagai desain kerajinan dengan teknik mengait, agar diperoleh hasil kerajinan yang kreatif dan inovatif,  (3) Bagi Lembaga Pengabdian Kepada Masyarkat (LPM) hendaknya pelatihan ini ditindaklanjuti dengan pemberian materi   dan keterampilan-keterampilan lain, misalnya: membuat kerajinan dengan teknik  merajut, bordir mesin, dan pembuatan pelengkap busana.
PERMASALAHAN WANITA PENGUSAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN JADI DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI KONVEKSI DI ERA GLOBAL Wahyuningsih, Sri Endah; Wahyuningsih, Urip; N., Muh Fakhrihun
Teknobuga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini mendiskripsikan temuan-temuan yang terkait dengan persoalan berikut : Bagaimanakah permasalahan wanita pengusaha industri kecil menengah dalam mengembangkan usaha pakaian jadi di era global, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Industri konveksi yang dimaksud mencakup industri yang memiliki tenaga kerja minimal 5 orang dan maksimal 100 orang, dengan jenis produk pakaian pria, wanita, anak serta lenan rumah tangga dengan lokasi penelitian di kota Semarang dan Kabupaten Semarang.Dari setiap jenis industri ditetapkan 2-5 informan. Seorang informan dipilih mulai pemilik, karyawan, keluarga maupun Disperindag. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan obeservasi non partisipan sesuai focus penelitian. Analisis data secara induktif dan Harvard, untuk pemeriksaan keabsahan data dilakukan triangulasi. Hasil penelitian : Jenis permasalahan wanita pengusaha pakaian jadi dalam mengembangkan Industri kecil dan menengah  konsentrasi ekonomi, dominasi kelompok bisnis, integrasi dan hubungan antar ,sentra industri, peran BUMN, bahan baku, IPTEK dan kondisi SDM. Permasalahan umum terkait dengan manajemen, teknologi produksi, modal, pemasaran dan sosial budaya. Permasalahan dalam proses produksi terkait dengan ketersediaan sarana produksi, perencanaan produk, pemotongan,penjahitan dan penyempurnaan. Permasalahan rumah tangga terkait denganekonomi/pendapatan keluarga, pendidikan anak, tugas rumah tangga dan sebagai istri. dan Sebagian besar industri konveksi pakaian jadi yang dikelola kaum wanita meskipun sudah berkeluarga mengalami perkembangan kemajuan. Saran yang direkomendasikan : Pemerintah yang terkait rendahnya membuat kebijakan yang tepat dan dapat memberi peluang maju industri sehingga dapat memberikan bantuan sesuai kebutuhan, Sebaiknya perempuan bersikap tegas dan menerapkan pengetahuan manajemen yang telah dimiliki. pilihan tempat pendidikan modern sebagai alternative mengasuh / mendidik anak sehingga mendapat bekal pendidikan di dunia dan akhirat
PENGARUH PENGGUNAAN GUMPALAN PROTEIN SUSU (CURD) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI STICK CURD Dewi, Vivi Suzanna; Rosidah, Rosidah; Paramita, Octavianti
Teknobuga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stick yang biasa kita kenal adalah stick keju atau cheese stick. Keju sendiri merupakan hasil olahan dari susu segar. Kandungan gizi susu yang cukup lengkap dapat dimanfaatkan dalam bentuk curd. Curd dapat digunakan sebagai bahan pengganti keju dalam pembuatan stick keju. Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui:1) tingkat kandungan protein, lemak dan tingkat keasaman stick curd hasil percobaan terbaik,  2) adakah pengaruh penggunaan gumpalan protein susu (curd) sejumlah 60 g, 75 g, dan 90 g terhadap kualitas inderawi stick hasil percobaan dilihat dari aspek warna, rasa, aroma dan tekstur  3)  kualitas  terbaik  stick  curd  yang  dibuat  dengan  penggunaan  gumpalan protein susu (curd) dilihat dari aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur, dan 4) tingkat kesukaan masyarakat terhadap stick curd hasil percobaan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Objek penelitiannya adalah stick curd dengan penambahan curd sejumlah 60 g, 75 g, dan 90 g. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain acak sempurna. Metode pengumpulan data 1) penilaian subyektif dengan uji inderawi dan uji kesukaan, 2) penilaian obyektif dengan uji kandungan protein, lemak dan tingkat keasaman stick curd terbaik. Teknik analisis data menggunakan analisis varians klasifikasi tunggal untuk menguji hipotesis, dilanjutkan uji tukey dan analisis deskriptif prosentase untuk menguji tingkat kesukaan stick curd hasil eksperimen. Hasil penelitian menunjukan (1) Kandungan gizi stick curd kualitas terbaik adalah: protein 9.34 g, lemak 29.70 g dan pH 6.99 g. (2) Ada pengaruh yang disebabkan penggunaan gumpalan protein susu (curd) sejumlah 60 g, 75 g, dan 90 g terhadap kualitas inderawi stick hasil percobaan dilihat dari aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. (3) stick curd kualitas terbaik dilihat dari aspek warna, rasa, aroma dan tekstur adalah stick curd dengan penggunaan curd sejumlah 90 g. (4) Stick curd yang paling disukai masyarakat dari hasil percobaan adalah stick curd dengan penggunaan curd sejumlah 75 g dengan persentase kesukaan sebesar 74,22%.
PENCELUPAN KAIN SHANTUNG DENGAN EKSTRAK DAUN SIRSAK DAN RIMPANG KUNYIT Prasetyaningtyas, Wulansari
Teknobuga Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri tekstil untuk pakaian maupun tekstil untuk kebutuhan rumah tangga merupakan salah satu produk ekspor non migas yang perlu mendapat perhatian untuk terus ditingkatkan. Shantung adalah jenis tekstil yang menggunakan serat rayon viskosa. Rayon viskosa merupakan salah satu bahan tekstil yang banyak disukai oleh konsumen karena selain berpenampilan menarik, murah dan mudah didapat juga karena kenyamanan (comfortable) dalam pemakaiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen. Pendekatan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan cara pengekstraksian daun sirsak dan rimpang kunyit dengan metode ekstraksi dingin. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penilaian untuk mengetahui kualitas hasil pengujian yang meliputi penilaian arah warna dengan uji organoleptik, sedangkan untuk ketuaan warna dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian dengan uji laboratorium. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Ekstrak daun sirsak dan rimpang kunyit dapat digunakan untuk mencelup kain shantung dengan arah warna kuning kecoklatan. Ketuaan warna kain shantung yang dicelup dengan menggunakan ekstrak daun sirsak dan rimpang kunyit menunjukkan hasil R (%) 7.62. Ketahanan luntur kain shantung yang dicelup dengan menggunakan  ekstrak  daun  sirsak  dan  rimpang  kunyit  termasuk  dalam  kategori kurang dengan rata-rata CD (colour difference) 6.0.
PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Rachmawati, Rina
Teknobuga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bisnis makanan tidak akan pernah meredup. Pada saat krisis moneter tahun 1997, bisnis makanan tidak terkena imbasnya. Dalam mengembangkan bisnis makanan, pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan barang dan mutu produk yang dijual, tetapi juga harus disertai dengan jasa (servis). Semakin banyaknya bisnis makanan yang berkembang, tidak semuanya mampu bertahan lama. Dalam terminologi pemasaran dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan terkait dengan pemasaran saat ini telah bergeser dari akuisisi pembeli (customer acquisition) kepada kesetiaan pelanggan  (customer  retention  or  customer  loyalty).  Loyalitas  pelanggan  merupakan tujuan  inti  yang diupayakan pemasar. Hal ini dikarenakan  dengan adanya loyalitas  pelanggan sesuai dengan yang diharapkan, dapat dipastikan perusahaan akan meraih keuntungan. Dampak lainnya adalah perusahaan mampu mempertahankan bisnisnya (eksistensi). Untuk mendapatkan loyalitas diperlukan kepuasaan pelanggan. Dan untuk mendapatkan kepuasaan pelanggan, perlu adanya  faktor  pendukung,  antara  lain  kualitas  pelayanan terhadap  pelanggan,  nilai  pelanggan (customer  value)  dan  keunggulan produk  (product  advantage).  Keempat  faktor  tersebut  saling berkaitan erat dan mampu memciptakan keuntungan usaha yang juga berdampak terhadap eksistensi bisnis makanan
ADAT BUDAYA SIRAMAN PENGANTIN JAWA SYARAT MAKNA DAN FILOSOFI Setyaningsih, Endang; Zahrulianingdyah, Atiek
Teknobuga Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upacara perkawinan adat Jawa merupakan warisan tradisi keraton yang dulu hanya boleh diselenggarakan oleh keluarga keraton saja, akan tetapi dengan perkembangan  zaman,  adat  budaya  perkawainan  berkembang  luas  di  masyarakat sampai manca Negara. Salah satu dari adat budaya perkawinan yang sampai saat ini masih dilaksanakan adalah adat budaya siraman pengantin Jawa, adat budaya siraman pengantin Jawa mempunyai pengertian menyirami atau memandikan calon pengantin agar pengantin bersih suci lahir dan batinnya dan siap memulai kehidupan berumah tangga.Perlengkapan siraman  pengantin  antara  lain,  tumpeng    lengkap,  tumpeng  robyong, tumpeng gundul, jajan pasar, bunga tujuh rupa, kendi yang berisi dari tujuh sumber mataair  bertuah, kain  batik  wahyu tumurun, cendol, uang kreweng dari  tanah liat, klosobongko, daun tolak balak, dan lain-lain. Perlengkapan yang  disajikan mempunyai makna dan filosofi tuntunan hidup agar calon pengantin   dapat mengarungi kehidupanyangbahagia dan sejahtera.Adat budaya siraman pengantin Jawa pada masa kini berkembang luas diberbagailapisan masyarakat Jawa baik di nusantara maupun di manca Negara, bahkan orang asingpun tertarik untuk mempelajarinya, karena…….mempunyai filosofi yang luhur, untuk itu perlu disosialisasi dengan berbagai media tentang adat budaya perkawinan adat Jawa dengan lengkap.
PENGARUH SUBSTITUSI JAMUR KUPING PUTIH DAN JENIS PATI TERHADAP KUALITAS BAKSO SAPI DENGAN ISIAN SAUS Sidik, Widia Damdini; Fathonah, Siti; Paramita, Octavianti
Teknobuga Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh substitusi jamur kuping putih dan jenis pati (pati aren dan pati singkong) terhadap kualitas bakso jamur kuping dengan isi saus ditinjau dari warna, rasa, aroma, tekstur dan tingkat kesukaan masyarakat. Obyek penelitiannya adalah bakso sapi dengan substitusi jamur kuping putih (20 % dan 30 %) dan jenis pati yang berbeda (pati aren dan pati singkong). Desain penelitiannya adalah faktorial 2x2. Teknik analisis datanya analisis faktorial dilanjutkan uji duncan dan analisis uji kesukaan. Hasil penelitian tidak ada pengaruh substitusi jamur kuping putih dan jenis pati  terhadap mutu inderawi  bakso jamur kuping putih dengan isi saus  pada semua indikator.  Sampel yang paling disukai masyarakat yaitu bakso dengan substitusi jamur kuping putih 30 % dan penggunaan pati singkong (I2P2), bakso tersebut memiliki kandungan karbohidrat 15,42 %, lemak 1,08 % dan serat 0,34 %. Saran 1) Penggunaan jenis pati untuk subtitusi jamur kuping putih yang digunakan maksimal 30 % dan pati yang digunakan untuk bahan pengisi yaitu pati singkong (I1P2). 2) Sebaiknya saus yang digunakan untuk isi saus dikentalkan terlebih dahulu untuk mempermudah pembentukan bulatan bakso

Page 3 of 35 | Total Record : 343