cover
Contact Name
Agustina Tri Wijayanti
Contact Email
agustina_tw@uny.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sudrajat@uny.ac.id
Editorial Address
Jalan Colombo No 1 Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
ISSN : 23550139     EISSN : 26157594     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
JIPSINDO, an academic journal that centered in social studies i.e social education (curriculum, teaching, instructional media, and evaluation), moral education, and multicultural education. We are interested in scholarship that crosses disciplinary lines and speaks to readers from a range of theoretical and methodological perspectives.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)" : 5 Documents clear
KAIN TENUN IKAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Heronimus Delu Pingge; Rahel Maga Haingu
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.079 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v7i1.30845

Abstract

Kain tenun ikat merupakan warisan budaya, Sumba yang memiliki motif beragam serta memiliki nilai-nilai budaya sehingga urgen untuk dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan, 1) Mengidentifikasi fauna dan flora pada motif kain tenun Sumba Timur sebagai media belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD). Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ditemukan 1) Bahwa pada motif kain ikat Sumba Timur terdapat motif fauna dan flora yang ada disekitar masyarakat. 2) Motif kain ikat Sumba Timur mengambarkan hasil pemikiran, pengalaman, pandangan hidup, ataupun benda-benda yang ada di sekitar para penenun. Dengan motif yang bercorak fauna dan flora dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang kontektual dalam mengajarkan materi fauna dan flora pada matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah.WOVEN CLOTH  AS A SOCIAL STUDIES LEARNING MEDIA IN PRIMARY SCHOOLS IN SUMBAThe woven cloth is a cultural heritage, Sumba which has various motifs and has cultural values so it is urgent to do research. This study aims, 1) To identify the fauna and flora on the woven fabric motifs of East Sumba as a medium for learning Social Sciences (IPS) in Elementary Schools (SD). This research is descriptive qualitative research. The results of the study were found 1) That the motifs of the cloth of East Sumba were found in the motifs of fauna and flora around the community. 2) The motif of the Ikat cloth in East Sumba depicts the results of thoughts, experiences, views of life, or objects around the weavers. With motifs that are fauna and flora patterns, it can be used as a contextual learning medium in teaching material on fauna and flora in Social Sciences subjects in schools.
NILAI KEARIFAN LOKAL SASAK DALAM PERSEKOLAHAN DI LOMBOK TIMUR Habibudin Habibudin
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.513 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v7i1.30846

Abstract

Nilai-nilai kearifan lokal Sasak dapat berperan untuk membangun perdamaian di tengah kehidupan masyarakat. Namun sayangnya nilai-nilai tersebut hanya hidup dalam alam pikiran, belum berperan dalam membentuk sikap dan perilaku damai. Penelitian ini bertujuan meng-analisis nilai-nilai perdamaian dalam nilai-nilai kearifan lokal etnis Sasak pada kehidupan di sekolah. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan jenis grounded theory. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pengambilan simpulan. Temuan penelitian menunjukkan nilai-nilai perdamaian yang terkandung dalam nilai-nilai kearifan lokal etnis Sasak terdiri atas 10 (sepuluh) nilai, yakni saling ajinang (saling meng-hormati, menghargai), tertip-terpi (tertib-teratur), teguq (tanggung jawab), solah perateq, (baik hati), soloh (toleransi, cinta damai), tetes (partisipatif), saling saduq (saling percaya), besemeton (persaudaraan), ra’i (empati), dan bedadayan (kerja sama).THE VALUES OF SASAK LOCAL WISDOM IN SCHOOLING IN EAST LOMBOKThe values of Sasak local wisdom play a role in building peace in people's lives. But unfortunately, these values only live in the realm of the mind, have not played a role in shaping peaceful attitudes and behaviors. This study aims to analyze the values of peace in the local wisdom values of the Sasak ethnic group in school life. This study uses a qualitative paradigm with a type of grounded theory. Collecting data through observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis used an interactive model, namely data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings show that the peace values contained in the local wisdom values of the Sasak ethnic group consist of 10 (ten) values, namely ajinang (mutual respect, respect), tertip-terti (orderly), teguq (responsibility ), solah perateq, (kindness), soloh (tolerance, love of peace), drops (participative), mutual trust (mutual trust), besemeton (brotherhood), ra'i (empathy), and bedadayan (cooperation).
PRIBUMISASI ILMU-ILMU SOSIAL DAN PEMBARUAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SEKOLAH Sudrajat Sudrajat; Nugraheni Catur Puntaswari; Yunike Sulistyosari; Dwi Sri Astuti
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.092 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v7i1.30848

Abstract

Ilmu sosial di negara berkembang (salah satunya Indonesia) masih mengguna-kan paradigma ilmu sosial di Barat (Eropa) sehingga dalam beberapa kasus menjadi tidak relevan ketika digunakan untuk memecahkan masalah sosial. Penelitian menggunakan metode kajian pustaka yaitu sebuah pencarian kebenaran secara otoritatif melalui pendapat dan kajian ahli yang dituliskan dalam buku dan referensi. Hasil kajian menemukan bahwa perkembangan ilmu sosial di Indonesia memang tidak dapat dilepaskan dari dunia Barat. Pribumisasi merupakan wacana untuk menumbuhkan pemikiran baru dalam ilmu-ilmu sosial di Indonesia agar lebih kontekstual. Beberapa tokoh menawarkan teori sosial alternatif yang mengkedepankan pribumisasi ilmu sosial yaitu: Kuntowoyo, Sartono Kartodirjo, Mubyarto, Purwa Santoso, dan Zamroni. Upaya pribumisasi harus ditindaklanjuti dengan mengajarkan ilmu sosial alternatif dalam berbagai jenjang pendidikan. Pembaruan IPS Terpadu dengan pembelajaran alternatif menjadi upaya yang efektif untuk membumikan ilmu sosial yang khas Indonesia.INDIGENIZATION OF SOCIAL SCIENCES AND RENEWING OF INTEGRATED SOCIAL SCIENCES LEARNING Social science in developing countries (one of which is Indonesia) still uses the social science paradigm in the West (Europe) so that in some cases it becomes irrelevant when it is used to solve social problems. The research used the literature review method, which is an authoritative search for truth through expert opinions and studies written in books and references. The results of the study found that the development of social science in Indonesia cannot be separated from the Western world. Privatization is a discourse to foster new thinking in the social sciences in Indonesia to make it more contextual. Several figures offered alternative social theories that prioritized the indigenization of social science, namely: Kuntowoyo, Sartono Kartodirjo, Mubyarto, Purwa Santoso, and Zamroni. Indigenousization efforts must be followed up by teaching alternative social sciences at various levels of education. Integrated IPS reform with alternative learning is an effective effort to ground social science that is unique to Indonesia.
ADAPTASI DAN TOLERANSI PENGUNGSI MAMUYA DI TOBELO HALMAHERA UTARA Berni Katudju; Maryam Lamarisi; Rasyid Umaternate; Ferdinand Kerebungu
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.653 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v7i1.30849

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab pengungsi Mamuya lebih memilih tetap tinggal di Desa Wari dibandingkan dengan kembali ke desa asalnya di Mamuya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data interaktif model Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) rata-rata pengungsi Mamuya yang mengungsi di Desa Wari, sebagian besar beragama Kristen, ada juga sekitar 5 keluarga Protestan dengan jumlah keseluruhan tiga ratus penduduk. Persamaan agama dengan penduduk desa Wari menjadi salah satu pertimbangan khusus bagi para pengungsi untuk tetap tinggal; 2) pengungsi Mamuya merasa senang, dan menikmati hidup di Desa Wari, karena kedua desa masih memiliki ikatan keluarga.ADAPTATION AND TOLERANCE OF MAMUYA REFUGEES IN TOBELO NORTH HALMAHERA This study aims to determine the factors that cause Mamuya refugees to prefer to stay in Wari Village compared to returning to their home village in Mamuya. The research method used is a qualitative method, with data collection techniques carried out by observation and interviews. The data analysis technique was performed using the interactive data analysis technique of the Miles Huberman model. The results showed that: 1) on average, Mamuya refugees who took refuge in Wari Village, most of them are Christians, there are also about 5 Protestant families with a total of three hundred inhabitants. The similarity of religion with the villagers of Wari is one of the special considerations for the refugees to stay; 2) Mamuya refugees feel happy and enjoy life in Wari Village because the two villages still have family ties. 
INOVASI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BAGI PENERAPAN KEMAHIRAN INSANIAH DALAM MATA KULIAH TAMADUN ISLAM DAN ASIA (TITAS) DI UNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR MALAYSIA Norazlan Hadi Yaacob; Faezah Kassim
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.676 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v7i1.30844

Abstract

Penumpuan berlebihan kepada akademik dan suasana pembelajaran yang cenderung mengukur kecemerlangan berdasarkan prestasi dalam peperiksaan didapati tidak memberi  kelebihan kepada mahasiswa dalam memperolehi kemahiran insaniah melalui proses pengajaran dan pembelajaran (PP) sesuatu mata kuliah. Kajian ini merupakan satu kajian awal dan sebagai permulaan memfokuskan kepada salah satu MPU iaitu TITAS. Ia bertujuan untuk menjelaskan inovasi yang dilaksanakan terhadap  kursus TITAS khususnya berkaitan strategi pembelajaran di Universiti Malaya dan melihat persepsi pelajar terhadap inovasi strategi pembelajaran yang menerapkan elemen Kemahiran Insaniah (KI) serta pencapaian mereka di dalam memperolehi KI tersebut. Sebagai satu kajian awal hanya dua elemen KI sahaja yang menjadi fokus iaitu kemahiran kerja berpasukan dan kemahiran berkomunikasi. Metode kajian yang digunakan adalah kajian perpustakaan bagi menjelaskan tentang pelaksanaan kursus TITAS dan menganalisis pencapaian pelajar dalam KI kursus ini. Soal selidik juga diedarkan kepada 120 mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah TITAS dan dapatan kajian adalah secara deskriptif iaitu dalam bentuk peratusan dan kekerapan atau frekuensi untuk menganalisis data. Hasil kajian ini mendapati bahawa persepsi mahasiswa terhadap inovasi strategi pembelajaran dan metode penilaian yang dilaksanakan adalah baik. Ini telah memberi kesan yang baik juga kepada pencapaian yang diperoleh dalam penilaian kerja kursus dan pencapaian KI mereka.  Mahasiswa tidak menghadapi masalah dalam melaksanakan tugasan secara berkumpulan yang terdiri daripada pelbagai etnik dan latar belakang.INNOVATION ON TEACHING AND LEARNING FOR THE APPLICATION OF HUMAN SKILLS IN THE COURSE OF ISLAMIC CIVILIZATION AND ASIA (TITAS) AT THE UNIVERSITY OF MALAYA KUALA LUMPUR MALAYSIAExcessive focus on academics and learning environment that tends to measure excellence based on performance in examinations was found not to give an advantage to students in acquiring soft skills through the teaching and learning process (TL) of a subject. This study is a preliminary study and as a start focuses on one of the MPU which is TITAS. It aims to explain the innovations implemented on TITAS courses, especially related to learning strategies at the University of Malaya, and look at students' perceptions of learning strategy innovations that apply the elements of Soft Skills (KI) and their achievements in obtaining the KI. As a preliminary study, only two elements of KI were the focus, namely teamwork skills and communication skills. The research method used is a library study to explain the implementation of the TITAS course and analyze student achievement in the KI of this course. Questionnaires were also distributed to 120 students who have taken TITAS courses and the findings of the study are descriptive in the form of percentage and frequency or frequency to analyze the data. The results of this study found that students' perceptions of the innovation of learning strategies and assessment methods implemented are good. This has also had a positive impact on the achievements obtained in the evaluation of coursework and their KI achievement. Students do not face problems in performing tasks in groups consisting of various ethnicities and backgrounds.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 2 (2023): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 10, No 1 (2023): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 1 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 8, No 2 (2021): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 8, No 1 (2021): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 2 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 2 (2020): JIPSINDO, Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 6, No 2 (2019): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 6, No 1 (2019): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 5, No 2 (2018): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 5, No 2 (2018): JIPSINDO Vol 5, No 1 (2018): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 4, No 2 (2017): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 4, No 1 (2017): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 3, No 2 (2016): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 3, No 2 (2016): JIPSINDO, Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol 3, No 1 (2016): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 2, No 2 (2015): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 2, No 1 (2015): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) 2014: Jipsindo No. 1, Volume 1, Maret 2014 Vol 1, No 2 (2014): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 1, No 1 (2014): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 1 More Issue