cover
Contact Name
Agustina Tri Wijayanti
Contact Email
agustina_tw@uny.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sudrajat@uny.ac.id
Editorial Address
Jalan Colombo No 1 Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
ISSN : 23550139     EISSN : 26157594     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
JIPSINDO, an academic journal that centered in social studies i.e social education (curriculum, teaching, instructional media, and evaluation), moral education, and multicultural education. We are interested in scholarship that crosses disciplinary lines and speaks to readers from a range of theoretical and methodological perspectives.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)" : 8 Documents clear
Penanaman nilai demokrasi melalui pembelajaran IPS Yusuf Budi Prasetya Santosa; Arief Hidayat
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.52427

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif pilihan kepada para Guru IPS menengai cara penanaman nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan atau library research dimana pengumpulan data dilakukan dengan penggalian beragam informasi kepustakaan. Hasil penelitian ini didapat, jika penanaman nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaran IPS dapat dilakukan, meskipun bukan proses yang mudah. Hal ini disebabkan karena tema dan materi dalam mata pelajaran IPS masih terlalu banyak. Hal ini dapat mempengaruhi minat dan motivasi pembelajaran peserta didik. Guru IPS sebagai fasilitator pembelajaran harus dengan cermat melihat materi yang akan digunakan sebagai media penanaman nilai-nilai demokrasi karena tidak semua materi dapat digunakan. Metode yang dipergunakan dalam penanaman nilai demokrasi yang paling sesuai adalah diskusi disebabkan oleh karkteristik metode ini yang memungkinkan peserta didik dapat menerapkan berbagai ketrampilan sosial yang sesuai.The inculcation of democratic values through social studies learning This study aims to provide a choice for social studies teachers regarding how to inculcate democratic values through social studies learning. The research method used in this study is the library research method where data collection is carried out by extracting various library information. The results of this study are obtained if the inculcation of democratic values through social studies learning can be carried out, although it is not an easy process. This is because there are too many themes and materials in social studies subjects. This can affect the interest and motivation of students' learning. Social studies teachers as learning facilitators must carefully look at the material that will be used as a medium for inculcating democratic values because not all materials can be used. The most appropriate method used in inculcating democratic values is discussion due to the characteristics of this method which allows students to apply various appropriate social skills.
Gender education in the practice of women's agricultural laborers in Enrekang Regency Wardihan Sabar; Abdul Rahim; Diah Retno Dwi Hastuti
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.51641

Abstract

This study aims to determine the implementation of gender education values in the socio-economic life of female farmers in Enrekang Regency. The values of gender education in this study are viewed from the aspect of knowledge about gender, practices related to the importance, and gender relations to improve the level of the economic welfare of women farmers. This study uses a case study approach, involving 8 informants who were selected using a purposive technique. Data was collected by using documentation techniques and deepening with instruments in the form of interview guides. The results of this study indicate that in general the term gender is not widely known by female farm workers in this area. They do not know much about the division of roles in Islamic teachings, they only understand that every woman must obey her husband. The division of roles in the home life of women farm workers is well integrated. They have never heard of or received stereotypes, marginalization, or work dichotomy based on sex, nor has there been any pressure from their husbands to join or not work to help the household economy. All are based on economic considerations, and a mutual understanding of household conditions. Homework that is not natural can be done alternately between husband and wife. This study did not find any government programs or activities in the form of empowerment that supports gender mainstreaming or gender education so it became one of the important points in the research.Pendidikan Gender dan Praktiknya pada wanita petani di EnrekangPenelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi nilai-nilai pendidikan gender dalam kehidupan sosial ekonomi petani perempuan di Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dengan melibatkan 8 informan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan pendalaman dengan instrumen berupa pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum istilah gender tidak banyak dikenal oleh perempuan buruh tani. Mereka tidak tahu banyak tentang pembagian peran dalam ajaran Islam, mereka hanya mengerti bahwa setiap wanita harus taat pada suaminya. Pembagian peran dalam kehidupan rumah tangga perempuan buruh tani terintegrasi dengan baik. Mereka tidak pernah mendengar atau menerima stereotip, marginalisasi, atau dikotomi pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, juga tidak pernah ada tekanan dari suami untuk ikut atau tidak bekerja membantu perekonomian rumah tangga. Semua didasarkan pada pertimbangan ekonomi, dan pemahaman bersama tentang kondisi rumah tangga. Pekerjaan rumah yang tidak wajar bisa dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Kajian ini tidak menemukan adanya program atau kegiatan pemerintah berupa pemberdayaan yang mendukung pengarusutamaan gender atau pendidikan gender sehingga menjadi salah satu poin penting dalam penelitian ini. 
Peusijuek sebagai kearifan lokal Aceh dalam menghadapi globalisasi budaya Roni Hidayat
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.52038

Abstract

Penelitian ini menjelaskan ketahanan kearifan lokal peusijuek masyarakat Aceh dalam wacana globalisasi budaya. Globalisasi budaya sebagai penyebaran gagasan, makna, dan nilai telah melampaui tapal batas kebudayaan karena dibantu oleh internet, media, dan perjalanan luar negeri sehingga menjadi tantangan bagi kearifan lokal masyarakat, namun peusijuek dinilai masih eksis di Aceh hingga saat ini dan dilaksanakan dalam berbagai upacara adat maupun kegiatan formal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat proses tranformasi yang dilakukan masyarakat Aceh dalam mempertahan kearifan lokal peusijuek sebagai warisan budaya masyarakat Aceh di masa yang lalu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi untuk mengidentifikasi indikator yang digunakan oleh masyarakat Aceh dalam menjaga eksistensi kearifan lokal serta mengembangkan nilai kearifan lokal melalui model kekinian sehingga lebih muda diterima sesuai dengan trend kehidupan generasi milenial. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Barat dengan pertimbangan lokus yang sangat memungkinkan untuk diamati penulis. Hasil penelitian menunjukan proses tranformasi nilai kearifan lokal peusijeuk melibatkan berbagai dimensi seperti lembaga pendidikan, lembaga adat dan juga tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai kearifan lokal. The Sustainability of local wisdom Peusijuek in culture globalization This study explains the resilience of the local wisdom of the Acehnese “peusijuek” in the discourse of cultural globalization. Cultural globalization as the dissemination of ideas, meanings, and values has transcended cultural boundaries because it is assisted by the internet, media, and foreign travel so that it becomes a challenge for the local wisdom of the community, but “peusijuek” is considered to still exist in Aceh today and is carried out in various traditional ceremonies, as well as formal activities. The goal of this research is to examine the Acehnese people's transformation process in preserving the local wisdom of peusijuek as a cultural heritage of the Acehnese people in the past. The method used in this study is qualitative research with an anthropological approach to identify indicators used by the Acehnese people in maintaining the existence of local wisdom and developing the value of local wisdom through contemporary models so that they are more easily accepted by the life trends of the millennial generation. This research was carried out in Aceh Barat Regency with the consideration of locus that is very possible to be observed by the author. The results of the study show that the process of transforming the value of local wisdom into peusijeuk involves various dimensions such as educational institutions, traditional institutions, and also the level of public awareness of the importance of local wisdom values. 
Mandala Bhakti Wanitatama: memori kolektif pergerakan perempuan dalam terciptanya kesetaraan gender Diah Nadiatul Jannah; Devita Eka Cahyani; Arfaton Arfaton; Yuhanida Milhani
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.43915

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui latar belakang pergerakan laskar perempuan Indonesia untuk menunjang kesetaraan gender dan menghayati nilai-nilai yang terdapat dalam Mandala Bhakti Wanitatama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif historis dengan tahapan analisis data yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Penelitian ini dilakukan di Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mandala Bhakti Wanitatama dapat memenuhi konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah serta dapat merepresentasikan kesetaraan gender yang dilandasi tujuan-tujuan SDGs dan United Nations Development Programme. Mandala Bhakti Wanitatama juga memiliki potensi modal sosial, realitas sosial dan manajerial yang baik dalam proses terciptanya monument lewat kelembagaan.Mandalabhakti Wanitatama: collective memories of women movement for gender equality The purpose of this study was to determine the collective memory of the Indonesian women's movement at the Mandala Bhakti Wanitatama Monument and to reconstruct the values of gender equality contained in the Mandala Bhakti Wanitatama monument. This research is a type of historical qualitative research. This research was conducted at the Mandala Bhakti Wanitatama complex in Yogyakarta for 3 months from July to September 2021. The data collection techniques used were observation, interviews, documentation, and literature studies. The data analysis technique was carried out by heuristics, verification, interpretation, and historiography stages. The results of this study indicate two main things. First, the Mandala Bhakti Wanitatama Monument contains a collective memory of the women's movement that can represent gender equality in line with the goals of the SDGs and the United Nations Development Programme. Second, Mandala Bhakti Wanitatama also has the potential for social capital which consists of the only women's movement museum in Indonesia with various social and managerial realities that are good in the process of creating monuments through institutions.  
Technological pedagogical content knowledge (TPACK) calon guru di Tasikmalaya Laely Armiyati; Miftahul Habib Fachrurozi
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.52050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemahaman mahasiswa calon guru di Tasikmalaya mengenai Technological Pedogogical Content Knowledge (TPACK).  Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif dengan metode survei. Adapun responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah pada sebuah nniversitas negeri di Tasikmalaya yang telah menempuh mata kuliah Praktek Lapangan Persekolahan (PLP) atau telah mengikuti program Kampus Mengajar Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, secara umum responden telah memiliki pemahaman yang cukup baik dalam tujuh komponen TPACK. Meskipun demikian, terdapat komponen yang perlu ditingkatkan seperti Technological Content Knowledge. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan jika mahasiswa calon guru sejarah di Tasikmalaya telah menguasai konsep TPACK sehingga memiliki kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran sejarah di era Revolusi Industri 4.0 ini.Techno-pedagogical content knowledge on teacher candidate di TasikmalayaThis study aims to explain the understanding of prospective history teacher students in Tasikmalaya regarding Technological Pedogogical Content Knowledge (TPACK). This research is included in quantitative research with survey method. The respondents in this study were pre-service teacher at state university in Tasikmalaya who had taken School Field Practice (PLP) course or have joined the Kampus Mengajar program held by Ministry of Education, Culture, Research, Technology, and Higher Education. Based on the results of the study, in general, respondents have a good understanding of the seven components of TPACK. However, there are components that need to be improved such as Technological Content Knowledge. Thus, it can be concluded that prospective history teacher students in Tasikmalaya have mastered the TPACK concept so that they are prepared to carry out history learning in this 4.0 Industrial Revolution era.
Pendidikan multikultural dan pembangunan karakter toleransi Pipit Widiatmaka; Mohmmad Yusuf Hidayat; Yapandi Yapandi; Rahnang Rahnang
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.48526

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan adalah 1) untuk mengetahui makna toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, 2) untuk mengetahui makna dan tujuan pendidikan multikultural, dan 3) untuk mengetahui peran pendidikan multikultural di dalam membentuk karakter toleransi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan studi kepustakaan dan analisis data menggunakan analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) toleransi menjadi kunci utama di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk, mengingat masyarakat sangat majemuk. Toleransi sangat penting untuk diimplementasikan demi mewujudkan mewujudkan keharmonisan kerukunan antar perbedaan, 2) pendidikan multikultural sangat penting diberikan kepada masyarakat Indonesia khususnya pemuda melalui jalur pendidikan formal, mengingat Indonesia adalah negara multikultural. Tujuan pendidikan multikultural merupakan wahana untuk membuka wawasan masyarkat agar dapat menerima dan menyadari bahwa kemajemukan di dalam masyarakat adalah suatu keniscayaan, sehingga diharapkan setiap masyarakat dapat saling menjaga, menghormati dan menghargai antar perbedaan, dan 3) Pendidikan multikultural dapat diintegrasikan di setiap mata pelajaran atau mata kuliah, seperti seperti pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama Islam dan lain sebagainya. Peran pendidikan multikultural dalam membentuk karkater toleransi dapat dilakukan oleh pendidik dengan memanfaatkan internet atau media online dengan mengkolaborasikan metode dan media pembelajaran, sehingga peserta didik mudah memahami materi yang terkait dengan toleransi dan mengimplementasikan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, seorang guru dan dosen dalam mendidik peserta didik harus menguasai beberapa kompetensi sebagai seorang pendidik yaitu pedagogik, professional, kepribadian dan juga sosial.Multicultural education as means of developing tolerance's characterThe aims of this research are 1) to find out the meaning of tolerance in the life of the nation and state, 2) to find out the meaning and purpose of multicultural education, and 3) to find out the role of multicultural education in shaping the tolerance character. The research approach used is a qualitative approach and library method. Data collection techniques using literature study and data analysis using hermeneutics. The results of the study show that 1) tolerance is the main key in the life of the nation and state, considering that society is very diverse. Tolerance is very important to be implemented in order to realize harmony and harmony between differences, 2) multicultural education is very important to the Indonesian people, especially youth through formal education, considering that Indonesia is a multicultural country. The purpose of multicultural education is a vehicle to open the public's insight so that they can accept and realize that pluralism in society is a necessity, so it is hoped that every community can take care of each other, respect and appreciate differences, and 3) Multicultural education can be integrated with every subject or subject. lectures, such as civic education, Islamic religious education and so on. The role of multicultural education in shaping the tolerance character can be done by educators by utilizing the internet or online media by collaborating learning methods and media so that students easily understand material related to tolerance and implement it in the life of the nation and state. In addition, a teacher and lecturer in educating students must master several competencies as an educator, namely pedagogic, professional, personality and social.
Pengaruh sikap ekoliterasi, dan pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif Yosep Rudiana; Mamat Ruhimat; Dadang Sundawa
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.52305

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh sikap ekoliterasi terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik, pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik, dan pengaruh sikap ekoliterasi pada interaksi antara pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan kusioner yang diberikan secara langsung kepada 29 peserta didik SMP Negeri 1 Rajapolah yang sebelumnya telah ditentukan melalui metode purposive sampling. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier, dengan uji hipotesis statistik t-test. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik imperesial dan perhitungnnya menggunakan aplikasi SPSS.  Analisis data tersebut meliputi: uji normalitas, uji-t atau Analisys Compare Means Independent T-Sample Test, skala sikap, uji linieritas, uji koefisien regresi, uji determinasi, dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sikap ekoliterasi dapat meningkatkan pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik.  The effect of ecoliteracy and project-based learning on creative thinking skillsThis study intends to objectively analyse the influence between ecoliteracy, project-based learning, and students' creative thinking skills. It also studies the connection between ecoliteracy attitudes and the interaction between project-based learning and students' creative thinking skills. This study was conducted using a quasi-experimental research design. A written test and a questionnaire were administered directly to 29 students of SMP Negeri 1 Rajapolah. Utilizing a t-test for statistical hypothesis testing, linear regression analysis is the statistical method used. The collected data is then examined by computations in the SPSS program and imperial statistics. The following tests are included in the analysis of the data: the normality test, the t-test or Analysis Compare Means Independent T-Sample Test, the attitude scale, the linearity test, the regression coefficient test, the determination test, and the testing of hypotheses. The findings of this study suggest that a project-based learning approach can enhance students' capacity for creative thought.
Pengembangan media audio-visual IPS Siti Salamah; Ayu Nabila Wiramanggala; Alda Dwi Aprilianti; Izmi Fadhila Tunissa; Dadan Nugraha
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v9i2.49251

Abstract

Tujuan penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Narawita 02 melalui media audio visual untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan memanfaatkan teknologi yang dapat dijadikan sebagai fasilitas alternatif untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik seperti visualisasi materi ajar sehingga lebih interaktif bagi peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RD). Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV SDN Narawita 02 dengan jumlah peserta didik 15. Instrumen penelitian menggunakan angket skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media audio visual ini mampu menunjang ketercapaian motivasi peserta didik dalam menerapkan kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV yang dibuktikan dari hasil presentase uji validasi dosen dengan rata-rata perolehan presentase skor sebesar 88,6% dengan kriteria “sangat baik”dan diperkuat dari hasil respon peserta didik terhadap media pembelajaran audio visual diperoleh skor presentase dengan rata rata skor 98%. Hal ini membuktikan bahwa pengembangan audio visual ini telah memenuhi salah satu indikator kriteria keberhasilan, yaitu hasil respon peserta didik yang masuk kedalam interpretasi “sangat baik”.The development of audio-visual medium in Social StudiesThe purpose of this study is to increase students learning motivation in social studies learning in Class IV SDN Narawita 02 through audio-visual media to improve the quality of education by utilizing technology that can be used as an alternative facility to optimize learning activities to be more interesting such as visualization of teaching materials so that they are more interactive for students. Learners. The research method used is Research and Development (RD). The research subjects were fourth grade students at SDN Narawita 02 with 15 students. The research instrument used a Likert scale questionnaire. The results showed that the development audio-visual media was able to support the achievement of student’s motivation in implementing social studies learning activities in class IV as evidenced by the results of the lecturer validation test percentage with an average score of 88,6% with the criteria “very good” and reinforced from the results of student responses to audio-visual learning media obtained a percentage score with an average score of 98%. This proves that the development of this audio visual has met one of the indicators of the success criteria, namely the results of the student responses that are included in the “very good” interpretation.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 2 (2023): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 10, No 1 (2023): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 2 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 9, No 1 (2022): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 8, No 2 (2021): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 8, No 1 (2021): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 2 (2020): JIPSINDO, Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol 7, No 2 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 7, No 1 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 6, No 2 (2019): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 6, No 1 (2019): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 5, No 2 (2018): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 5, No 2 (2018): JIPSINDO Vol 5, No 1 (2018): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 4, No 2 (2017): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 4, No 1 (2017): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 3, No 2 (2016): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 3, No 2 (2016): JIPSINDO, Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol 3, No 1 (2016): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 2, No 2 (2015): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 2, No 1 (2015): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) 2014: Jipsindo No. 1, Volume 1, Maret 2014 Vol 1, No 2 (2014): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 1, No 1 (2014): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 1 More Issue