cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Analisis: Jurnal Studi Keislaman
ISSN : 20889046     EISSN : 25023969     DOI : -
Core Subject : Education,
ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh IAIN Raden Intan Lampung dengan nomor ISSN: 2088-9046. ANALISIS terbit 2 (dua) kali dalam setahun (Juli dan Desember), dengan mengangkat tema tertentu per nomornya sesuai dengan pembidangan studi Islam secara luas. Dalam hal ini, ANALISIS menekankan spesifikasi pada pemaparan Islam dan isu-isu kontemporer ditinjau dari berbagai aspek dan pendekatan studi Islam. Redaksi mengundang akademisi, pakar, dan peminat bidang kajian keislaman untuk berkonstribusi mengirimkan artikel ilmiah hasil penelitian, refleksi dan kajian serius, juga timbangan buku yang sesuai dengan tema tiap nomor, baik karya klasik maupun kontemporer.
Arjuna Subject : -
Articles 418 Documents
PARADIGMA IJTIHAD FIQH MINORITAS DI INDONESIA Dahlan, Moh.
Jurnal Analisis Vol 12, No 1 (2012): VOLUME XII, NOMOR 1 TAHUN 2012
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakIndonesia adalah bangsa religius yang memiliki tingkat pluralitas tinggi dari aspek ras/etnis, agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, aliran politik, ekonomi, budaya dan ideologi. Hal ini berpotensi menimbulkan benturan dan ketegangan antar berbagai kelompok jika sikap ekstrim dan logika fiqh formalistik berkembang subur. Tulisan ini berusaha menekankan pentingnya fiqh aqalliyah di era kemajemukan ini untuk menata kehidupan antarumat beragama yang banyak dilanda konflik agama akibat adanya standar ganda dan gerakan garis kerasIslam. Melalui pendekatan pergeseran paradigma Kuhn, tulisan ini mengungkapkan bahwa kaum Muslim perlu melakukan pergeseran paradigma dalam merumuskan paradigma ijtihad fiqh dari fiqh mayoritas ke fiqh minoritas, di mana kaum Muslim bisa melindungi kaum minoritas non-Muslim dan juga mampu memberikan ruang gerak terhadap kaum Muslim yang hidup di wilayah yang mayoritas non-Muslim. Dengan demikian, sifat tulisan ini mengembangkan paradigma fiqh aqalliyah M. Amin Abdullah yang hanya menfokuskan pada aspek pemberian ruang gerak kepada kaum Muslim yang hidup di wilayah non-Muslim. Dalam paparannya, penulis menekankan perlunya pembacaan (tafsir) ulang terhadap wacana fiqh lama dan mengajukan rancangan pembacaan teks keagamaan yang berbasis nilai-nilai agama yang universal, antara lain konsepsi qat}’i >-z}anni> Masdar F Mas’udi.Kata Kunci: pergeseran paradigma, ijtihad, qat}‘i-z}anni, minoritas, mayoritas
SIGNIFIKANSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL TERHADAP KELOMPOK MINORITAS Rahim, Rahmawaty
Jurnal Analisis Vol 12, No 1 (2012): VOLUME XII, NOMOR 1 TAHUN 2012
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBangsa Indonesia sebagai negara Bhineka Tunggal Ika yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama, strata sosial dan lain-lainnya, tentunya sangat mendambakan keserasian dalam perbedaan-perbedaan baik dalam hal agama, politik, keamanan, strata sosial maupun pendidikan dalam upaya menciptakan negara dan bangsa yang berkeadilan sosial sebagai cerminan dari dasar negara Pancasila. Salah satu jalan untuk mencapai dambaan di atas adalah melalui pendidikan multikultural, sebagai sarana membangun toleransi atas keragaman etnik, budaya, dan agama serta strata sosial dari masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan multikultural merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Sedangkan secara luas pendidikan multikultural itu mencakup seluruh peserta didik tanpa membedakan kelompok-kelompoknya seperti agama, gender, etnis, ras, dan budaya, serta strata sosial. Idealnya konsep pendidikan multikultural, tidak hanya semata-mata diarahkan pada wilayah ras, agama, dan kultur. Fokus demikian ini pernah menjadi tekanan pada pendidikan interkultural yang menekankan peningkatan pemahaman dan toleransi individu-individu yang berasal dari kelompok minoritas terintegrasi ke dalam masyarakat mayoritas. Pendidikan multikultural sebenarnya merupakan sikap “peduli” dan mau mengerti terhadap perbedaan (difference) atau “politics of recognition”; politik pengakuan terhadap eksistensi orang-orang dari kelompok minoritas dalam segala hal untuk mencapai persatuan dalam perbedaan.Kata Kunci: etnisitas, minoritas, diskriminasi, multikulturalisme.
RADIKALISME ISLAM DI KALANGAN MAHASISWA (Sebuah Metamorfosa Baru) Saifuddin, Saifuddin
Jurnal Analisis Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anggapan bahwa kelompok Islam militan diikuti oleh kalangan awam mulai disadari kalangan fundamentalis. Perubahan gerakan dilakukan kelompok ini, pilihan kelompok mahasiswa sebagai agen baru dianggap mampu merubah pola gerakan. Merebaknya kelompok radikal Islam di kalangan mahasiswa tidak terlepas dari upaya kaderisasi kelompok intelektual kalangan fundamentalis Islam. Strategi yang dilakukan adalah indokrinasi ideologis yang membuat mahasiswa sulit berpisah dari kelompok ini. Fenomena ini akhirnya membentuk metamorfosa baru gerakan Islam radikal di kampus.
BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Sebuah Transformasi Makna Jihad) Mustaqim, Abdul
Jurnal Analisis Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ideologi transnasional menyebabkan pudarnya sikap bela terhadap negara. Pada sisi lain, bela negara selalu dikaitkan dengan militer. Konsep jihad dalam Al-Qur’an dapat diterjemahkan sebagai sebuah kewajiban membela negara kepada semua kalangan. Kewajiban tersebut berupa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, membudayakan musyawarah, memperjuangkan keadilan dan menjaga prinsip kebebasan. Kewajiban bela negara dalam bentuk fisik dilakukan apabila penguasa memerintahkan untuk berjihad dan ketika musuh sudah mengepung suatu negeri. jika membela Negara Indenesia menjadi salah satu prasarat bagi tegak dan jayanya umat Islam dalam menjalankan nilai-nilai Islam dan kemanusian universal, maka jihad membela negara menjadi sebuah keharusan.
MEMBANGUN PENDIDIKAN MADRASAH YANG KOMPETITIF DI ERA GLOBALISASI Basumi, Firdaus
Jurnal Analisis Vol 13, No 2 (2013): Jurnal Analisis (Jurnal Studi Keislaman)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe quality control of education in Madrasas (islamic schools) can be done through three ways, i. e teacher competency enhancement, school accreditation, and, lastly, students’ achievement in the National Examination. This research was conducted to study the impacts of school accreditation among the madrasas on the teachers competency and students’ achievement in national test. The method used is so called ex post facto involving 220 teachers taken from 73 madrasas existing in 4 provinces namely: Jakarta, Central Java, South Sulawesi and South Sumatra. The study reveals that (1) There is no significant difference in performance between teachers teaching in accredited madrasas and non accredited; (2) There is a significant difference in teacher performance in every level of accreditation; (3) There is a significant difference between in the teachers performance in the accredited “B” madrasa and in the accredited “C” ; (4) There is a significant difference in the achievement of the National Examination between students from the accredited madrasas and non-acredited; (5) There is no significant difference in the results of National Examination in all levels of acreditation (A , B or C). Based on these facts, it can be concluded that school accreditation of the madrasas has real impacts on the teachers competency and students’ achievement in national test.AbstrakPengendalian mutu pendidikan madrasah dapat dilakukan melalui tiga program utama, Peningkatan Kompetensi Guru, Akreditasi Madrasah dan meningkatkan hasil Ujian Nasional. Tulisan ini mengkaji pengaruh akreditasi sekolah terhadap kinerja guru-guru dan nilai ujian nasional madrasah dengan menggunakan metode penelitian ExPost Facto. Populasi berjumlah 8.844 madrasah di 4 propinsi; DKI Jakarta, Jateng, Sulsel dan Sumsel. Sampel penelitian 202 guru mengajar di 73 madrasah di 4 provinsi sasaran. Hasil interpretasi dan analisis data menunjukkan bahwa (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja guru yang mengajar di madrasah yang terakreditasi dengan yang tidak terakreditasi; (2) Terdapat perbedaan signifikan kinerja guru berdasarkan tingkatan akreditasi madrasah; (3) Tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja guru madrasah terakreditasi B bila dibandingkan dengan guru madrasah terakreditasi C; (4) Terdapat perbedaan signifikan hasil Ujian Nasional madrasah yang terakreditasi dengan yang tidak terakreditasi; (5) Tidak terdapat perbedaan signifikan hasil Ujian Nasional pada madrasah yang terakreditasi baik level A,B dan C. Singkatnya, Akreditasi telah memberikan pengaruh terhadap kinerja guru dan hasil Ujian Nasional.Kata kunci: akreditasi, kinerja guru, hasil Ujian Nasional
ORIENTASI NILAI BUDAYA DAN POTENSI KONFLIK SOSIAL BATAK TOBA MUSLIM DAN KRISTEN DI SUMATERA UTARA (Studi Kasus Gajah Sakti Kabupaten Asahan)* Ritonga, Sakti
Jurnal Analisis Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ORIENTASI NILAI BUDAYA DANPOTENSI KONFLIK SOSIAL BATAK TOBAMUSLIM DAN KRISTEN DI SUMATERA UTARA(Studi Kasus Gajah Sakti Kabupaten Asahan)*Sakti RitongaIAIN Sumatera Utararitongasakti@ymail.comAbstractIn socio-cultural sense, cultural value orientation of Batak Toba people could be the media of social integration as well as potential in engendering social conflict. The meaning of Toba cultural value orientation in practical terms differs between those of Muslims and Christians. Migration process, cultural adaptation and Islam, each implys important roles in this regard. Yet, a long course of history, these processes tend to bring theme into two social groups competing with one another.This paper focuses on the analysis of cultural value orientation of Batak Toba and its relation to potential as well as social conflicts of Batak Toba community of Gajah Sakti of Asahan district, North Sumatra. The author found that the levels of Batak-value is lower among those Muslims of Toba compare to their Christians counterparts. It is based on the fact that the teaching of and their submission to Islam give rise a cultural conception of selection process at the level of conceptual and practical. Potential conflicts of Batak Toba than is higher to the other sub-tribes of Batak. The sources of conflict related to the struggle of realizing the value of culture, among others hamoraon, which is a source of perpetual conflict among Batak Toba.
RESOLUSI KONFLIK IDEOLOGI (Menimbang Politik Hukum Hizbut Tahrir Indonesia dalam Paradigma Ijtihad Kontemporer) M, Sirajuddin
Jurnal Analisis Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESOLUSI KONFLIK IDEOLOGI(Menimbang Politik Hukum Hizbut Tahrir Indonesiadalam Paradigma Ijtihad Kontemporer)Sirajuddin MProgram Pascasarjana STAIN Bengkulusirajuddin.bkl@gmail.comAbstractThis paper aims to critisize the unrealistic and utopian ideology of legal politics of HTI to the contemporary paradigm of ijtihad. By using the contemporary paradigm of Milton K. Munitz adopted to the paradigm of ijtihad, that is the contemporary paradigm of ijtihad which aims to building democratic and justice legal political discourse, while the HTI’s paradigm of ijtihad which exalting Islamic caliphate can not be accepted for it will result in ideological conflict as well as physical and threaten integrity of the Republic. At the same time, the Islamic law of HTI’s product can not also be accepted and applied in Indonesia because of it’s discriminatory character. In legal-formal sense, HTI’s legal politics orienting to build Indonesia’s law is in contrary to the Preamble of 1945 Constitution of the Republic of Indonesia and the Law of the Republic of Indonesia Number 12 of 2008 on Regional Government. In addition, the legal politic of HTI is incompatible with the paradigm of national law development that according to Mahfud MD should have four principles, namely: First, the principle of intergation. Second, the principle of democracy. Third, the principle of social justice. Fourth, the principle of religious tolerance.
MENDAMAIKAN KEBENARAN, MENGHENTIKAN PERANG (Analisis Filosofis terhadap Akar-Akar Konflik) Halim, Abdul
Jurnal Analisis Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MENDAMAIKAN KEBENARAN, MENGHENTIKAN PERANG(Analisis Filosofis terhadap Akar-Akar Konflik)Abdul HalimIAIN Sunan Ampel Surabayahalim_iain@yahoo.com AbtractTo fundamentalism, which often being attractive and tend to be hard and fast looking, Lieven Boeve casts criticism related to the discourse of the ‘truth’ as this is interpreted as the sole and the single proprietary, even its ‘esense’ could not be flexible when meeting with other truths. According to Boeve, ‘truth’ belongs to compound, and anyone can speak of this ownership. However, this truth claim should not preclude interactively with other truth when comes to public spaces. Lieven Boeve then comes with a notion that he called it deficit theory of truth. Why deficit? Because each community or group has its own truth, based on traditions, beliefs, consensus and agreement. While out there, there are other communities with different traditions, beliefs, and consensus. Thus, the truth is spread on many particular communities. The truth belongs to a community is deficit, for there is a different truth held by other communities. Therefore, in view of the truth, it should be seen as a communal-intersubjective.
INTEGRASI-INTERKONEKSI KEILMUAN ALA ABDUL MALIK FADJAR (Refleksi Wacana dan Konstruk Sejarah Pemikiran) Fiah, Rifda El
Jurnal Analisis Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article describes scientific integration of Abdul Malik Fajar’s insight. In essence, discussion surrounding the integration of scientific discourse, between general/secular sciences and religious ones, has long been the discussion of experts. The reason why Abdul Malik Fajar’s insight the topic of discussion in this article is because his thoughts on integration of science not to be simply discourse. What is more, he was able to pave the way to be an important and esteemed public figure that was pointed to hold the reins of the Minister of Religious Affairs, and followed then to be the Minister of National Education. Reconstruction of Islamic education from dichotomious character into non-dichotomous one, the existence of the Islamic education system that should be placed within the framework of sociological purposes, as well as school-based management education as a realization of the decentralization of education by offering school-based management (SBM) is the most original thought he was offering.
SEJARAH PENGKAFIRAN DAN MARGINALISASI PAHAM KEAGAMAAN DI MELAYU DAN JAWA (Sebuah Telaah Sumber)* Fathurrahman, Oman
Jurnal Analisis Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The history of Islamization in the archipelago, especially that happened since the 16th century has encouraged a writing tradition of religious manuscripts in huge numbers. The manuscripts can definitely be regarded as primary sources for reconstruction a social-intellectual history of Indonesian Islam in the past. One of the most important topics discussed in such sources is that relates to the history of blaming and marginalization of religious doctrine, especially that of Unity of Being (wah{dat al-wujūd), or popularly known in Java as Manunggaling Kawula Gusti. This article will examine some Islamic works covering the discourse of controversy between the orthodoxy and heterodoxy that emerged since the mid of 16th and 19th centuries in the Archipelago. The first work that will be consulted is a Sufi treatise entitled at-Tuh}fah al-Mursalah ila> an-Nabi> (the Gift addressed to the spirit of the Prophet) written by an Indian scholar, Fad{l Alla>>>h al-Hindi> al-Burha>npu>ri>. Furthermore, this article will demonstrate the emergence of ‘derivative’ local works of at-Tuh}fah, written both in Arabic and local languages. The works contain both opposing and supporting thoughts of the theosophical doctrine discussed in the at-Tuh}fah.

Page 1 of 42 | Total Record : 418


Filter by Year

2011 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 23, No 1 (2023): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 22, No 2 (2022): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 22, No 1 (2022): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 21, No 2 (2021): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 21, No 1 (2021): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 20, No 2 (2020): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 20, No 1 (2020): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 19, No 2 (2019): Anaisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 19, No 1 (2019): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18, No 2 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18, No 1 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18, No 1 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 2 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017) Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 2 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 2 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 1 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 1 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 2 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 2 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 1 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 1 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 2 (2014): (Desember 2014) Vol 1, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 14, No 2 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 2 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 1 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 1 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 13, No 2 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 2 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 2 (2013): Jurnal Analisis (Jurnal Studi Keislaman) Vol 13, No 1 (2013) Vol 13, No 1 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 1 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 12, No 1 (2012): VOLUME XII, NOMOR 1 TAHUN 2012 Vol 12, No 2 (2012) Vol 12, No 1 (2012): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 12, No 1 (2012): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 2 (2011) Vol 11, No 2 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 2 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 1 (2011) Vol 11, No 1 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 1 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman More Issue