cover
Contact Name
Globila Nurika
Contact Email
nurikaglobila@unej.ac.id
Phone
+6281235181803
Journal Mail Official
ikesma@unej.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Published by Universitas Jember
ISSN : 18297773     EISSN : 26847035     DOI : https://doi.org/10.19184
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKESMA) diterbitkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Uiversitas Jember sejak tahun 2005 dengan frekuensi terbitan 2 kali dalam satu tahun (Maret dan September). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKESMA) menerbitkan artikel penelitian di bidang kesehatan masyarakat dengan topik kajian: administrasi dan kebijakan kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, gizi masyarakat, epidemiologi, promosi. kesehatan dan ilmu perilaku, kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, biostatistika, sistem informasi kesehatan, dan demografi/kependudukan. Pada Bulan Agustus 2020, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKESMA) memulai kolaborasi dengan Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) untuk penerbitan jurnal. Sejak tahun 2022, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKESMA) meningkatkan frekuensi terbitan menjadi 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September, dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 1 (2021)" : 8 Documents clear
PERBEDAAN INDIVIDU SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB STRES KERJA PADA TENAGA KESEHATAN AKIBAT PANDEMI COVID-19: NARRATIVE LITERATURE REVIEW Tashya Angelie Tamara; Ratna Dwi Wulandari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.21892

Abstract

Coronavirus disease yang dikenal dengan sebutan COVID-19 telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia. Tenaga kesehatan sebagai seseorang yang berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dituntut untuk bisa melakukan pelayanan terpadu yang optimal bagi masyarakat. Tekanan atau tuntutan yang dirasakan oleh tenaga kesehatan akibat pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi kesehatan mental tenaga kesehatan, salah satunya dapat menyebabkan stres kerja. Stres dapat terjadi salah satunya dipengaruhi oleh cara individu dalam merespon tekanan yang diperoleh di tempat kerjanya. Individu yang dapat mengendalikan tekanan dari luar dengan baik dapat terhindar dari stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan individu sebagai faktor penyebab stres kerja pada tenaga kesehatan akibat pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini berupa narrative literature review dengan populasi jurnal sebanyak 113 artikel. Setelah, melalui proses screening, penilaian kualitas, ekstrasi data, dan kesesuaian dengan kriteria inklusi penelitian, maka diperoleh 16 artikel sebagai artikel rujukan yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 faktor perbedaan individu yang menyebabkan stres kerja pada tenaga kesehatan akibat pandemi COVID-19, yaitu persepsi negatif tentang COVID-19, pengalaman kerja yang kurang, rasa khawatir tentang COVID-19, seperti khawatir terinfeksi COVID-19 dan khawatir dapat menularkan COVID-19 pada kerabat/ keluarga terdekat, terakhir berupa dukungan sosial dari keluarga maupun rekan kerja yang rendah.Pemerintahan dan instansi terkait diharapkan dapat memperhatikan kesehatan mental tenaga kesehatan. Selain itu, tenaga kesehatan diharapkan tetap melakukan hal-hal positif yang dapat membangun semangat kerja selama masa pandemi COVID-19.
PENGARUH MEDIA LEAFLET TENTANG PERSONAL HYGIENE GENITALIA PADA SAAT MENSTRUASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA Erlinawati Dewi Hartoyo; Bela Novita Amaris Susanto
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.20402

Abstract

Pengetahuan dan perilaku remaja dapat mempengaruhi dalam melakukan personal hygiene, kemungkinan remaja putri tidak berperilaku hygiene pada saat menstruasi. Untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku maka dapat diberikan pendidikan kesehatan yang merupakan salah satu kebijakan reproduksi pada remaja yang dilakukan melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre-Eksperiment Design dan rancangan penelitian One Grup Pretest-Posttest Design. Uji analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Sampel dari penelitian ini sejumal 104 responden diambil dengan teknik Purposive Sampling. Penelitian dilakukan pada 3 – 13 Juni 2020 di Pondok Pesantren Al-Qur’an Insan Pratama. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kebersihan personal hygiene genitalia eksternal pada saat menstruasi terhadap pengetahuan dan perilaku remaja di Pondok Pesantren Al-Qur’an Insan Pratama tahun 2020 (p< 0,001). Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku hygiene remaja putri. Diperlukan perhatikan khusus untuk menyediakan pendidikan kesehatan baik dilingkup sekolah maupun masyarakat.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN (KBKP) DI KABUPATEN JEMBER Christyana Sandra; Yennike Tri Herawati; Ni'mal Baroya; Sulistiyani Sulistiyani; Prehatin Trirahayu Ningrum; Kurnia Ardiansyah Akbar; Andrei Ramani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.22441

Abstract

Kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan (KBKP) merupakan salah satu sistem pembayaran dalam program jaminan kesehatan nasional pada puskesmas untuk meningkatkan pelayanan yang efektif dan efisien sehingga mutu layanan yang diberikan dapat terjaga. Kabupaten Jember sebagai salah satu kabupaten yang menjalankan kebijakan tersebut, namun diketahui terdapat kendala dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Penilaian terhadap puskesmas melalui KBKP dilihat berdasarkan pencapaian indikator yang meliputi angka contact rate, rasio rujukan rawat jalan non spesialistik, rasio peserta prolanis dan 1 indikator tambahan yaitu kunjungan rumah. Namun pelaksanaan kebijakan ini terdapat beberapa permasalahan yang dapat menghambat pencapaian target. Penelitian ini menggunakan metode Riset Implementasi. Riset ini membahas berbagai masalah implementasi dalam konteks yang beragam dimana pengambilan datanya dilakukan secara kualitatif (indepth interview) dan kuantitatif (analisis data sekunder). Evaluasi pelaksanaan KBKP tahun 2016 menunjukkan masih banyaknya tantangan dan hambatan sehingga BPJS Kesehatan mengeluarkan petunjuk teknis terkait KBKP. Tujuan penyusunan petunjuk teknis tersebut adalah memberikan panduan bersama pelaksanaan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan di FKTP. Pemerintah daerah diketahui kurang terlibat dalam kebijakan KBKP tersebut, tidak terdapat kebijakan yang mendukung kebijakan KBKP di tingkat kabupaten. Pencapaian target indikator yang telah ditetapkan dalam regulasi KBKP masih sulit dicapai oleh puskesmas khususnya pada indikator contact rate, pencapaian target indicator contact rate hanya 15 puskesmas (30%). Pencapaian indikator rujukan non spesialistik yang telah ditetapkan dalam regulasi KBKP selalu dapat dicapai oleh puskesmas (100%), namun indikator prolanis target pencapaiannya hanya 38 puskesmas dari 50 puskesmas yang dapat mencapai (76%). Sulitnya pencapaian target indikator contact rate karena petugas kesehatan di puskesmas tidak sempat meng-entry data kontak sehat dan kontak sakit pada aplikasi P Care. Diketahui KBKP dapat meningkatkan kepuasan peserta karena memaksa puskesmas untuk meningkatkan contact rate dengan peserta JKN dan merasa di ‘spesial’kan dengan program prolanis. Kebijakan KBKP juga dapat meningkatkan mutu pelayanan puskesmas karena puskesmas harus meningkatkan sarana prasarana agar 145 diagnosis tersebut dapat diselesaikan.
RELATIONSHIP BETWEEN HANDWASHING HABITS WITH DIARHEA INCIDENT IN CHILDREN UNDER TWO YEARS Shintia Yunita Arini; Nala Astari Pramesti; Dian Prasasti; Isas Awwalina
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.22420

Abstract

Diarrhea in children under five based on diagnosis and symptom occurred in 18.5% of children in 2018 and 12.3% of children in 2013, indicating an increase. According to the health profile of Bojonegoro Regency of 2018, out of 33,667 diarrhea cases reported, 31,010 or 92.11% of them were treated. This study aims to analyze the relationship between handwashing practice, use of latrine and SPAL (sewerage) with diarrhea incidents in Bojonegoro Incidents. This study used observational study design with cross-sectional approach. Samples in this study were 63 toddlers spread across 4 villages taken using proportional random sampling technique. The collection of primary data was performed by interviewing and observing mothers that had toddlers. Chi square test method was used to determine the relationship between variables examined, where diarrhea occurred in children under five if p < α (α margin of error = 0.05). The results of the study conducted from December 27, 2019 to January 31, 2020 showed that there was a significant relationship between handwashing habit and diarrhea incidents in toddlers, with p=0.000. There was no significant relationship between latrine condition and diarrhea in toddlers, with p=0.808. Furthermore, there was no significant relationship between SPAL condition and diarrhea incidents in toddlers, with p=0.085. There was a significant relationship between handwashing habits in mothers that had children under two with diarrhea incidents.
EFEKTIVITAS METODE EDUKASI TRICKY CARD GAME DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN LANSIA TERHADAP PENCEGAHAN HIPERTENSI DI SEKOLAH EYANG-EYANG KABUPATEN JEMBER Karera Aryatika; Ruli Bahyu Antika; Dimas BC Wicaksono
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.22425

Abstract

Provinsi Jawa Timur memiliki prevalensi hipertensi yang lebih tinggi (36.8%) dibandingkan dengan prevalensi nasional (34.1%) pada tahun 2018. Profil Kesehatan Kabupaten Jember (2016) menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi primer pada usia lanjut yang ditangani puskesmas di Kabupaten Jember sebanyak 59.736 kasus sedangkan prevalensi hipertensi pada lanjut usia di kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember sebesar 41,88 %. Kejadian hipertensi ini akan terus meningkat apabila tidak dicarikan solusi yang tepat dalam penanganannya. Padahal akan timbul beberapa dampak negatif bagi penderita hipertensi terutama lansia salah satunya timbulnya komplikasi yang berujung kepada kematian. Metode edukasi tricky card game dapat dijadikan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Desain penelitian ini adalah intervensi menggunakan metode tricky card game. Metode edukasi tricky card game ini meliputi empat kegiatan inti antara lain penyuluhan yang interaktif, permainan yang edukatif, pemberian buku panduan hidup sehat bebas hipertensi dan konsultasi serta pengukuran tekanan darah. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota sekolah eyang – eyang di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Intervensi dilakukan selama satu bulan. Hasil dari intervensi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan lansia terhadap pencegahan hipertensi (p value < 0.05). Terjadi peningkatan jumlah lansia yang memiliki nilai tes ≥ 70 pada sebelum (33.33%) dan sesudah (60%) intervensi. Selain itu, terjadi penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik dari lansia sebelum dan sesudah intervensi (p value < 0.05). Jumlah lansia yang mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 66.67% dan distolik (33.3%). Dengan demikian, metode edukasi tricky card game dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan hipertensi pada lansia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN ANTENATAL DI DAERAH PERDESAAN Dian Mawarni; Rianti Sulistyani; Sapto Adi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.22444

Abstract

Kematian ibu tetap menjadi masalah yang menakutkan bagi daerah-daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Trenggalek. Pelayanan antenatal dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan bayi baru lahir, sayangnya tingkat kunjungan antenatal belum mencapai target. Ada berbagai faktor yang menjadi kendala dalam implementasi sehingga mengakibatkan kinerja pelayanan antenatal belum optimal. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan antenatal di Puskesmas Kabupaten Trenggalek. Penelitian kualitatif di dua Puskesmas dilakukan dengan wawancara semi terstruktur terhadap kepala puskesmas, penanggungjawab poli kesehatan ibu dan anak, bidan. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pelayanan antenatal: a) tenaga kesehatan, aspek kualitas telah memadai namun secara kuantitas belum terpenuhi; b) fasilitas penunjang, peralatan sesuai standar namun ada sebagian yang perlu diperbaiki; c) panduan pelayanan, standar operasional telah dibuat namun belum lengkap. Pelayanan antenatal belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena kendala dari komponen input pelaksanaan program. Rekomendasi untuk meningkatkan pelayanan antenatal meliputi mempertimbangkan penambahan tenaga bidan melalui sistem kontrak, mengganti peralatan penunjang yang tidak berfungsi, dan memperbaharui panduan pelayanan antenatal.
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) MASKER DITINJAU DARI PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA Agus Aan Adriansyah; Suyitno Suyitno; Nikmatus Sa'adah
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.22452

Abstract

Pertambangan batu pasir di Daerah Gunung Maddah Kabupaten Sampang, merupakan industri informal dengan risiko yang besar untuk mengalami penimbunan debu pada saluran pernapasan dan menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Disamping perusahaan tidak menyediakan APD masker, permasalahan tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan dan sikap pekerja terkait penggunaan APD masker di pertambangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan penggunaan APD masker pada pekerja tambang batu pasir PT. Sirtu Emas Kabupaten Sampang. Jenis penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebesar 56 pekerja tambang dengan tekhnik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan p value = 0,004 untuk hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD Masker dan p value = 0,034 untuk hubungan sikap dengan kepatuhan penggunaan APD Masker. Kesimpulan yang diperoleh yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan penggunaan APD masker. Semakin baik pengetahuan dan sikap yang dimiliki pekerja, maka pekerja semakin patuh dalam penggunaan APD Masker. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya pengawasan penggunaan APD di lingkungan kerja dan pemberian informasi secara masif pada para pekerja.
KELUHAN PENDENGARAN DAN PEMETAAN KEBISINGAN PADA INDUSTRI PENGGERGAJIAN KAYU UD. MAYOA KABUPATEN JEMBER Reny Indrayani; Karera Aryatika
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i1.21254

Abstract

Keluhan pendengaran, menurut banyak penelitian telah dinyatakan berkorelasi positif dengan kehilangan pendengaran. Kehilangan pendengaran merupakan penyebab kecacatan keempat tertinggi di dunia dan dapat disebabkan oleh paparan kebisingan di tempat kerja. Banyak penelitian mengungkapkan bahwa salah satu sektor pekerjaan dengan tingkat kebisingan tinggi di area kerjanya adalah pengolahan kayu. WHO merekomendasikan adanya tindakan identifikasi gangguan pendengaran beserta penyebabnya, dan menerapkan tindakan pencegahan untuk membatasi dampak merugikan yang ditimbulkan oleh paparan kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan keluhan pendengaran yang dialami pekerja dan memetakan intensitas kebisingan di tempat kerja industri penggergajian kayu UD. Mayoa Jember guna menentukan jenis alat pelindung telingan / pendengaran yang dibutuhkan oleh pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada seluruh pekerja yang berjumlah 32 orang. Observasi dilakukan dengan melakukan pengukuran intensitas kebisingan pada 139 titik pengukuran yang tersebar di seluruh area kerja. Pengolahan data untuk pembuatan peta sebaran kebisingan dilakukan dengan bantuan aplikasi Surfer ver.16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami keluhan pendengaran pada level yang tidak mengganggu aktifitas. Pemetaan intensitas kebisingan menunjukkan bahwa kebisingan yang terjadi pada saat jam kerja berkisar antara 73,8 – 105,2 dBA dan luas area dengan tingkat kebisingan di atas NAB adalah sekitar 500 m2. Intensitas pada saat jam istirahat berkisar antara 68,2 – 101,0 dBA dengan luas area dengan tingkat kebisingan di atas NAB adalah kurang dari 30 m2. APT yang direkomendasikan untuk tingkat kebisingan 86 - 95 dBA adalah sumbat telinga, untuk kebisingan 96 – 100 dBA adalah sumbat telinga/penutup telinga, sedangkan untuk kebisingan lebih dari 100 dBA adalah perlindungan ganda yakni sumbat telinga dan penutup telinga. Saran yang dapat diberikan kepada pengurus usaha adalah untuk melakuan redesain jam kerja atau melakukan rotasi kerja.

Page 1 of 1 | Total Record : 8