cover
Contact Name
Dr. Yuliana Rakhmawati, S.Sos., M.Si
Contact Email
jurnalkomunikasiutm@gmail.com
Phone
+628562991762
Journal Mail Official
jurnalkomunikasiutm@gmail.com
Editorial Address
Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Komunikasi
ISSN : 19784597     EISSN : 25494902     DOI : https://doi.org/10.21107/komunikasi
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 132 Documents
SISTEM KOMUNIKASI PEMERINTAH DAN KOMPLEKSITAS IKON KAMBING PE DI KABUPATEN PURWOREJO Tatag Handaka; Hermin Indah Wahyuni; Endang Sulastri; Paulus Wiryono
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 2 (2016): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4091.591 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v10i2.2523

Abstract

ABSTRACTEttawa Crossbred (EC) goat farming in Purworejo regency dated back to the era of Dutch colonial government. The Ministry of Farming was decided that EC as Purworejo’s local crossbred. But the farmers judge that EC not to be Purworejo’s icon. The farmers was judged that government not seriousmade EC as Purworejo’s icon. The aim of this research was to know how the government communicationsystem produce and reproduce information to solve EC as Purworejo’s icon. The theory used in thisresearch is communication system in the perspective of Niklas Luhmann. The research method used wasexplorative case study. Population of this study was conducted in Purworejo regency as the center ofEC goat farming. The result of the study shows that government communication system was producedinformation in encountering the environmental complexity of EC as Purworejo’s icon. The informationabout statue of EC as signifier. Government communication system wasn’t produced the icons like ECproducts and gifts. The farmers was judged that government not serious to solved EC as Purworejo’icon. The farmers through farmers group was produced icons like EC’s signifier and EC’s products (milkpowder, caramel, yoghurt, and crackers).Keywords: government communication system, complexity, icon.
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK INDONESIA VS MALAYSIA DI SURAT KABAR ( Qoniah Nur Wijayani; Netty Dyah Kurniasari; Tatag Handaka
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2012): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.24 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v6i1.150

Abstract

Confrontation between Indonesia and Malaysia frequently occurs. The conflicts between the two of nations then and now are always repeated and never go over. Since the Soekarno regime until Yudhoyono regime always comes up with several problems. On August 13, 2010, confrontation between Indonesia and Malaysia repeatedly happened. In the waters of Tanjung Berakit, Marine Police Malaysia (MPM) have arrested Indonesian officials (Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)). Those reality has attracted a news media attentions for reporting. Jawa Pos and Kompas have performed Tanjung Berakit incident on the front pages for nearly a month. Both Jawa Pos and Kompas Kompas have published the reality in different perspective. Each of them constructs reality based on their views. Wanting to inves­tigate the construction of news media above, this study uses framing theory to analyze the method of framing models Zongdang Pan and Gerald Kosicki M. It operationalizes the four dimensions of structural text news: syntax, script, thematic, and rhetorical. This study found that Jawa Pos constructs reality reporting on the arrest of three KKP officer by Marine Police Malaysia as a conflict between two countries that attacks each other. Both are en­emies which opposites to each other. Malaysia has always been challenging Indonesia while Indonesia is not able to compensate. Disappointment refers to the Indonesian government. Jawa Pos thought that the settlement with take up arms can be done. Unlike The Jawa Pos case, Kompas constructs reporting on the arrest of three KKP officersis not a conflict be­tween the two countries. It can be seen from the attitude of both countrie thatis very contra­dictory. If Indonesia is really angry with Malaysia, in reserve Malaysia is keeps in silent as if nothing happened. Even Malaysia considers that Indonesia is their friend. Kompas does not want to deteriorate their relationship. Indonesia and Malaysia are the two allied coun­tries for mutual benefit. Kompas considers that Keeping a cool head may be the best solution for resolving the conflict. Maturity and politeness should be put forward.Keyword: Constructs, Indonesia vs Malaysia, Framing Analysis
PEMANFAATAN APLIKASI MOBILE KITABISA DALAM PELAKSANAAN CROWDFUNDING DI INDONESIA Nurul Hutami; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 2 (2019): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3255.473 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v13i2.5357

Abstract

Adanya internet tentunya tidak hanya membantu kehidupan manusia, tetapi lambat laun juga mengubahnya. Kecenderungan untuk mengakses internet pun kian berubah, termasuk dari penggunaan perangkat yang dipilih. Meningkatnya penggunaan internet, membuat praktik crowd semakin mulai dikenal dan diterapkan dalam berbagai keperluan, misalnya crowdfunding. crowdfunding dapat diartikan sebagai panggilan atau penawaran terbuka yang bisanya dilakukan dengan internet guna penyediaan sumber daya keuangan, baik dalam bentuk sumbangan atau pertukaran produk masa depan atau bentuk penghargaan tertentu dan hak suara. Oleh karena popularitas aplikasi seluler — program komputer kecil yang dirancang untuk beroperasi terutama di dalam smartphone dan komputer tablet — juga telah mengalami pelonjakan, peneliti ingin mengetahui pemanfaatan aplikasi yang digunakan oleh Kitabisa dalam melaksanakan praktik crowdfunding. Dengan metode penelitian kualitaif dan sumber data sekunder, peneliti berusaha memaparkan gambaran pemanfaatan aplikasi Kitabisa, baik di perangkat yang bersistem operasi iOS dan android. Dari hasil pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi Kitabisa terus dipromosikan dengan terus menambahkan fitur menarik agar tetap dapat mempermudah para pemberi dana dalam memberikan donasinya.
PERSEPSI TERHADAP PICTORIAL HEALTH WARNING IKLAN LUAR RUANG PRODUK ROKOK Centurion Chandratama Priyatna; Anwar Sani
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 1 (2016): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3601.578 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v10i1.1832

Abstract

ABSTRACTThis research emphasizes on Pictorial Health Warning (PHW) in outdoor mediaof cigarettes product’s advertisement, focusing on smoker’s perception towardspictorial health warning of “A man smoking with the skull shaped smokes”variant. This study uses qualitative descriptive method exploring the perception on theparticular pictorial health warning variant. Informants in this research arelocated in several big cities in Indonesia. The purpose of this research is toenrich the body of knowledge on health communication, especially on the dangerof smoking, and also enforcing government in the effort of communicating thehazardous of smoking towards its public.Key words: pictorial health warning, cigarette, outdoor advertisement
PASAR MASYARAKAT DIGITAL DAN DEGRADASI NETIQUETTE Fazrian Noor Ramadhon
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 1 (2019): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.04 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v13i1.5218

Abstract

ABSTRAKPerkembangan komunikasi dalam bermedia sosial, semakin menciptakan peluang juga tantangan baru. Peluangnya yaitu terciptanya pekerjaan jenis baru yang lebih menggiurkan bahkan digemari oleh pengguna media sosial. Misalnya, Selebgram dan YouTuber. Menjadi seorang Selebgram ataupun YouTuber, merupakan salah satu dampak dari perkembangan media sosial. Seseorang bisa bekerja juga menghasilkan uang, hanya dengan modal banyak jejaring teman maya yang dimiliki di media sosial. Semakin banyak jejaring teman maya, semakin berpotensi pula pundipundi uang yang diraih. Bahkan jauh lebih dalamnya, pengguna akan semakin berpotensi untukdikenal dan terkenal layaknya menjadi seorang artis. Akan tetapi, peluang baru tersebut justru menciptakan pula tantangan baru dalam bermedia sosial, salah satunya yaitu degradasi etika dalam bermedia sosial (netiquette). Dampaknya, cyber bullying, hate speech, sexual harrasment, menjadi satu resiko lumrah ketika memutuskan untuk menggunakan media sosial. Hal inilah yang menjadi tantangan keras bagi Teori Khalayak Kepala Batu. Teori kritik ini mengatakan bahwa masyarakat tidak hanya sekedar menerima apapun yang disampaikan media sosial, melainkan berperan aktif untuk mencerna hingga memberikan respon balik terhadap media sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menganalisa peluang dan  tantangan media sosial bagi netiquette.
KEYAKINAN DAN KESUKAAN IBU RUMAH TANGGA SURABAYA MENGENAI TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “AYO MAKAN IKAN” Yuli Nugraheni; Maria Yuliastuti
Jurnal Komunikasi Vol 11, No 1 (2017): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2647.916 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v11i1.3024

Abstract

ABSTRAKBaru-baru ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memunculkan Iklan Layanan Masyarakat dengan tagline “Ayo Makan Ikan” di televisi yang merupakan media audio visual. Telah lama masyarakat Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok dan ikan hanya sebagai makan tambahan untuk melengkapi ‘Empat Sehat Lima Sempurna’. Penekanan pesan untuk makan ikan masihterbatas. Padahal faktanya, Indonesia sangat kaya dengan ikannya. Di sinilah KKP memiliki peran yang besar, Saut P. Hutagalung selaku Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan  (P2HP) dari KKP mengatakan, “Kami akan terus mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan seperti pada program yang sudah kami terus jalankan yaitu Gerakan Memasyarakatkan MakanIkan (Gemarikan),”.Hal itu juga didukung dengan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) “Ayo Makan Ikan”. Pada penelitian inilah akan dikupas lebih dalam bagaimana tanggapan yang diberikan oleh ibu rumah tangga di Surabaya dalam bentuk keyakinan dan kesukaan mengenai ILM “Ayo Makan Ikan”.Teori yang digunakan antara lain mengenai iklan, prinsip dasar iklan, peran iklan, fungsi iklan,iklan di televisi,elemen iklan, bentuk iklan, jenis iklan, iklan layanan masyarakat, keyakinan (belief) dan kesukaan (feeling). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey pada ibu rumah tangga di Surabaya.Kesimpulan Dalam penelitian ini adalah : Identitasmayoritas responden berumur lebih dari 34 tahun dan responden mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah tangga serta mayoritas responden tinggal di kawasan Surabaya Timur. Tingkat keyakinan responden pada informasi yang ada dalam setiap elemen iklan adalah tinggi yang artinya responden yakin padainformasi yang disamapaikan melalui elemen video dan audio, talent, setting, lighting, graphics, dan pacing dalam iklan yang memuat informasi ajakan untuk makan ikan. Tingkat kesukaan responden pada informasi yang ada dalam setiap elemen iklan adalah tinggi yang artinya responden suka pada informasi yang disamapaikan melalui elemen video dan audio, talent, setting, lighting, graphics, dan pacing dalam iklan yang memuat informasi ajakan untuk makan ikan.
PERILAKU KOMUNIKASI ETNIS TIONGHOA PERANAKAN DALAM BISNIS KELUARGA (Studi Fenomenologi mengenai Perilaku Komunikasi Etnis Tionghoa Peranakan dalam Bisnis Keluarga di Jakarta) Firda Firdaus Abdi; Hanny Hafiar; Evi Novianti
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3022.021 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v9i2.1190

Abstract

Peranakan Chinese is a result of marriage, assimilation, or acculturation between two major groups in Indonesia, the local and the Chinese. They are attached to various kinds of stereotypes that lead to difficulties in socializing, which ultimately affect their behaviors and on how they run the family business. The phenomenological approach research seeks to study the behavioral communications made by Peranakan Chinese who in running their family business. Five people who are Peranakan Chinese and have family business based in Jakarta are involved through some in-depth interviews and revealed that the meaning of peranakan itself are influenced by their experiences during socializing, which affects they way they acted up, including their behavioral communication in the family business to the obstacles encountered.Keywords: Crossbrreed Chinese, behavioral communications, family business
POLA PENGASUHAN REMAJA PADA KELUARGA BURUH MIGRAN INDONESIA (BMI) UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI BERKUALITAS DI KECAMATAN PENGANTENAN-PAMEKASAN Netty Dyah Kurniasari; Teguh Hidayatul Rachmad; Diyah Herowati; Iswari Srihastuti
Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2018): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1420.865 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v12i2.4516

Abstract

Remaja adalah titik awal kehidupan untuk meraih masa depan yang cerah. Keputusan yang salah berakibat fatal dalam karir dan reputasi di masyarakat. Peran orang tua dalam mengarahkan dan mengasuh anaknya yang remaja menjadi point penting agar tetap di jalur yang positif. Permasalahan yang terjadi apabila anak-anak yang sudah menjelang remaja menjadi bagian dari keluarga buruh migran Indonesia (BMI). Pola asuh tidak diberikan sepenuhnya kepada orang tua kandung, namun diserahkan kepada kakek/nenek atau saudara yang diberikan kepercayaan oleh orang tua untuk mengasuhnya. Pola asuh pada keluarga migran Indonesia di kecamatan Pengantenan-Pamekasan menerapkan pola asuh situasional, dimana orang tua asuh pengganti membuat strategi untuk mengasuh dengan cara demokratis, otoriter dan permisif. Cara pola asuh seperti ini terbilang sukses, karena remaja yang ditinggal oleh orang tuanya menjadi buruh migran Indonesia tidak mengalami beban psikologis 
KONSTRUKSI KIAI OLEH MASYARAKAT DESA GADU TIMUR KECAMATAN GANDING KABUPATEN SUMENEP Anis Kurli
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 1 (2015): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.457 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v9i1.1151

Abstract

The purpose of the study is to describe the Kiai’s Construction made by thesociety of Gadu Timur Village. This society belongs to a community wich ishas tight relationship in the social of Kiai. Futhermore, the study is expectedto provide a description of Kiai roles in rural society which is known as nonformalleader that is respectedand honoredby any level of society. The study applies qualitative descriptive analysis. The data collectingmethod is conducted through documentation, interviews and observation.Informants are selected through purposive sampling method. Miles andHuberman’s technique is used as data analysis. Triangulation of data sourceis applied as data validity checker. The results of the study shows that Kiai construction made by the societyof Gadu Timur village are: Kiai as Ulama (Islamic leader), Kiai as rovingpreacher, Kiai as KiaiSembur, Kiai as Charismatic figure and Kiai as apolitical figure. Keywords: Construction, and Kiai’s Role.
HIBRIDITAS NEW MEDIA KOMUNIKASI DAN HOMOGENISASI BUDAYA Yuliana Rakhmawati
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 2 (2016): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4091.596 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v10i2.2516

Abstract

ABSTRAKArtikel ini mengulas tentang hibriditas komunikasi media baru dan homegenisasi budaya sebagai dampak dari globalisasi. Penulis memandang bahwa peleburan dimensi ruang dan waktu padasebagian entitas pada era globalisasi mendorong lahirnya standar yang diakui secara paradigmatikdalam pergaulan internasional. Konsekuensi dari konsensus tersebut adalah komodifikasi mempunyai kemampuan dilakukan pada semua pasar, baik pasar barang maupun jasa. Penikmat media merupakan salah satu entitas yang menjadi target untuk penempatan produk-produk tersebut. Proksimitasbaik budaya, ideologi dan afiliasi menjadi tema yang diusung dan ditawarkan oleh pasar global.Untuk menjadi bagian dari kampung global (global village) maka segenap penonton diminta untukberpartisipasi menjadi konsumen media dengan mengikuti setting agenda media. Hibriditas ataupelenturan akan sekat-sekat dalam dimensi ruang, budaya dengan asumsi semacam ambivalensi danmimikri tidak dapat dihindari lagi. Lahirnya budaya baru yang relative homogen pun menjadi salahsatu konsekuensi.Kata kunci: globalisasi, hibriditas, homogenisasi.

Page 1 of 14 | Total Record : 132