cover
Contact Name
Dr. Masturin, M.Ag
Contact Email
masturin@stainkudus.ac.id
Phone
+628122532397
Journal Mail Official
konselingreligi@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
KONSELING RELIGI
ISSN : 19077238     EISSN : 24772100     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/kr
KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam(ISSN 1907-7238; E-ISSN 2477-2100) accredited B Ministry of Research, Technology and Higher Education No. 36a / E / KPT / 2016 dated 23 May 2016, is an academic journal that emphasizes on actual issues related to Islamic guidance and counseling. Journal of Counseling Religi Journal of Islamic Counseling Guidance is published twice a year (once every six months, issued in June and December) by the Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus. SK ISSN was published on July 31, 2006 and is valid since the first Journal of Vol.1, No 1, June 2010. The editors receive contributions from experts to submit their thoughts related to da'wah, guidance, counseling.
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI" : 19 Documents clear
PRAKTIK KONSELING PERNIKAHAN ISLAM PADA PENDAMPINGAN TOKOH AGAMA MENYELESAIKAN PERMASALAHAN SUAMI-ISTRI Yuliatun, Yuliatun
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.1918

Abstract

Para tokoh agama seperti Ulama, Kyai sudah biasa menghadapi problema masyarakat dampingannya terkait berbagai persoalan kehidupan.Termasuk persoalan dalam hubungan suami-istri.Tulisan ini hendak mendeskripsikan pendampingan seorang tokoh agama terhadap subyek dampingan (masyarakat dan jamaah dampingannya) dalam permasalahan relasi suami-istri. Meskipun tokoh agama tidak dengan sengaja dan terencana melaksanakan kegiatan konseling, namun hasil pengamatan dan wawancara peneliti menemukan kegiatan pendampingannya tersebut mengindikasikan adanya proses konseling pernikahan dengan pendekatan agama (Islam). Untuk itulah tulisan ini peneliti angkat sebagai data empiris yang akan menjadi referensi pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam Pernikahan Islam. Kata Kunci:  konseling pernikahan Islam, relasi suami-istri, pendampingan tokoh agama. THE PRACTICE OF MARRIAGE COUNSELING IN MENTORING RELIGIOUS DEAL WITH THE PROBLEMS OF HUSBAND AND WIFE. The religious leaders such as Ulama, Kyai are already used to face the issues that came out are the public awareness related to the various problems of life.including the question in the relationship of husband and wife.This article will describe the mentoring a religious leaders of subject beneficiaries (society and jamaah awareness) in relation to problems of wives husband. Although the religious figures are not deliberately and planned activities counseling, but as the result of observation and interview researchers found the pendampingannya activities indicates a marriage counselling process with the approach of religion (Islam). For that reason this article researchers lift as empirical data that will be a reference scholarly development guidance and counselling Islam Islamic Marriage.  Key Words: Islamic marriage counselling, relationships of husband and wife, mentoring religious leaders.
KONSEP QONA’AH DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH DAN RAHMAH Noorhayati, S Mahmudah
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.1861

Abstract

Tulisan ini menjelaskan konsepsi tentang pentingnya qonaah (nafsiologi) yang sungguh-sungguh terhadap apa yang diterima atau dimiliki dalam konsteks kehidupan rumahtangga, merupakan prioritas dominan untuk menjaga, menyeimbangkan dan merealisasikan suatu keluarga yang sakinah,mawaddah dan rahmah (samarah). Ditengah realitas masyarakat modern saat ini yang menggambarkan kecenderungan pola hidup konsumtif, hedonis, kompetitif dan teknologis secara berkesinambungan. Pola hidup tersebut berpotensi menyebabkan munculnya sikap atau perilaku berlebihan bagi setiap individu yang mengarah kepada sikap individualis, ataupun antipati sosial. Bahkan bisa menguatkan sifat kebencian, kesombongan, dendam dan sifat tercela lainnya. Melalui kajian pustaka dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, tulisan ini ingin menjawab pertanyaan tentang bagaimana konsep qonaah dalam mewujudkan sebuah keluarga samarah?. Jati diri seorang muslim atau muslimah saat ini dan mendatang terus diuji melalui perubahan-perubahan dalam semua aspek di lingkungan terdekatnya. Harapan dan impian setiap anggota keluarga dalam mendambakan kehidupan rumahtangga yang tentram, rukun, harmonis pada saatnya termanifestasikan dalam realitas interaksi sosial, bila keberadaan individu memiliki kematangan falsafah yang tampak melalui spiritual dan sosialnya secara berimbang.Kata kunci: qonaah, sakinah, mawaddah, rahmah, keluarga. THE QONAAH: A CONCEPT TO REALIZING SAKINAH MAWADAH WA RAHMAH FAMILY. This article is describe about the concept of the important of qonaah that they have received and belonged wholeheartedlyy in the context of household, it is the dominant priority to keep, to balance and to realisize the family that has sakinah, mawaddah and rahmah (samarah). In the middle of modern era, the societies are tend to be consumtive, hedonis, competitive and thechnologic lifestyles as continuity. This lifestyle had influences for a negative effects such as an excessive attitudes and behaviours especially whose style was an indiviualistic or an anthipathy social. Moreover they would be strenghten the aversions, arrogants, grudges and another negative behaviors. This article is the review of literature that use an analysis of descriptive qualitative, it purpose is to answere the question of the qonaah concept to make a samarah family? This time the identity of a moslem are challenced by the changes of the whole aspects in their surroundings day and night. Some families have hope and dreams for the better life in their quite, peaceful and harmony household if the existence of individual has the mature philosophies are equally appeared both in spiritual and social that will be manifest in their social interaction.Key  Words: qonaah, sakinah, mawaddah, rahmah, family.
KONSELING PRA NIKAH DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA BAHAGIA (STUDI PENDEKATAN HUMANISTIK CARL R. ROGERS) Mubasyaroh, Mubasyaroh
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.2128

Abstract

Pernikahan merupakan sunnatullah, karena semua yang ada di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan. Sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam QS.Adza-Dzariyat: 47-49. “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan seseungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. Dan Bumi itu Kami hamparkan maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami). Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” ( Adz-Dzariyat:47-49). Pada tulisan ini penulis akan mencoba mengungkap tentang konseling pra nikah dalam menuju kebahagiaan dengan menfokuskan pada studi pendekatan humanistik Carl R. Rogers yang akan mengkaji bagaimanakah pendekatan ini digunakan dalam memberikan konseling pra nikah.Kata Kunci: Konseling Pra Nikah, Bahagia, Pendekatan Humanistik PRE-MARITAL COUNSELING IN REALIZING HAPPY FAMILY (STUDY MOST IMPORTANT HUMANISTIC APPROACH CARL R. ROGER). Marriage is a divine law, because all that is in this world created pairs:. As spoken by Allah swt in surat Adza-Dzariyat: 47-49. "With power and skill did We construct the Firmament: for it is We Who create the astness of pace. And We have spread out the (spacious) earth: How excellently We do spread out. And of every thing We have created pairs: That ye may receive instruction." ( Adz-Dzariyat:47-49). In this article the author will try to reveal about counseling pre-marital in toward happiness with focuses on the most important humanistic approach studies Carl R. Rogers that will examine how this approach is used in the pre-marital counselling.Key Words: Counseling pre-marital, Happy, most important humanistic Approach 
URGENSI ADVERSITY QUOTIENT DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH (PENDEKATAN KONSELING PERNIKAHAN) Sakdiah, Halimatus
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.1862

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran konseling perkawinan dalam penanganan problem relasi keluarga dalam membangun keluarga sakinah. Metode yang digunakan library research, dengan teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika relasi keluarga semakin komplek sehingga mengakibatkan ketidakharmonisan dalam keluarga. Upaya yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengurangi problem relasi keluarga adalah melalui layanan konseling perkawinan. Konseling perkawinan diarahkan pada lima tahap orientasi yaitu memahami makna keluarga, meningkatkan kesadaran dan dinamika keluarga, komunikasi dan terapi, membangun interaksi dan relasi keluarga, penanganan problem keluarga, membina hubungan keluarga  melalui gaya kelekatan keluarga. Lima orientasi ini merupakan upaya preventif mengurangi dan menangani problem relasi keluarga, selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu strategi membangun hubungan keluarga sakinah.Kata kunci: Konseling perkawinan, problem relasi keluarga, keluarga sakinah. COUNSELING MARRIAGE (HANDLING STRATEGY IN THE PROBLEM OF FAMILY RELATIONS TO BUILD SAKINAH FAMILY). Aim of this paper to describe and analyze the role of marriage counseling in family relations problem to establishing sakinah family. The method used library research, with qualitative descriptive techniques. The results showed that problematic family relations more complex, the effect are disharmony in the family. Efforts that can be used to prevent and reduce the problems of family relationships is through marriage counseling services. Marriage counseling directed at the five stages of the orientation is to understand the meaning of family, raise awareness and family dynamics, communication and therapy, interaction and build family relationships, establishing family problems, family relationships through family attachment style. Five of this orientation is a preventive effort to reduce and tackles the problem of family relationships can then be used as a strategy to establish harmonious family relations.Key Words: marriage counseling, family relations problem, sakinah family
KONSELING PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Basit, Abdul
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.2140

Abstract

Problem-problem rumah tangga yang diakibatkan dari perkawinan, seperti perselingkuhan, konflik antar anggota keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, dan perceraian merupakan fenomena nyata yang ada di masyarakat. Untuk membantu mengatasi problem-problem rumah tangga tersebut, diperlukanadanya konseling perkawinan. Salah satu sumber rujukan dalam mengkaji konseling perkawinan berasal dari Al-Qur’an. Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam pengembangan konseling karena di dalam Al-Qur’an banyak dibahas tentang manusia dan relasinya dengan Tuhan, antar sesama, dan dengan alam semesta. Pandangan Al-Qur’an tentang manusia yang komprehensif dapat menjadi alternatif dalam menutupi kelemahan yang ada dalam beberapa pendekatan konseling yang ada. Konseling perkawinan dalam Al-Qur’an mencakup proses pendidikan, pendampingan, pengembangan, dan pemecahan masalah perkawinan. Selanjutnya, konseling perkawinan dalam Al-Qur’an juga tidak memisahkan antara konseling keluarga, konseling individu, dan konseling perkawinan itu sendiri. Semuanya menjadi satu kesatuan dalam konseling perkawinan, diawali dari pendidikan pra nikah, proses pernikahan, pasca pernikahan, pembentukan keluarga, hingga proses perceraian (jika terjadi). Pendekatan yang digunakan Al-Qur’an dalam melaksanakan konseling perkawinan bersifat komprehensif dan multifungsional, yakni gabungan dari pendekatan premarital counseling, structured modalities, multifamily group counseling, dan marital therapy.Kata Kunci: Konseling, Perkawinan, Al-Qur’an, keluarga, dan Islam. MARRIAGE COUNSELING IN AL-QURAN PERSPECTIVE. Household problems resulting from marriage, such as infidelity, conflicts between family members, domestic violence, and divorce are a real phenomenon in society. To help overcome the problems of the household, the needed marriage counseling. One source of reference in assessing marriage counseling comes from al-Qur'an. Al-Qur'an can be used as a reference source in the development of counseling because in the Qur'an, there are a lot of discussion about people and their relationships with God, among others, and with the universe. The views of the Al-Qur’an on human being comprehensivelyand it can be an alternative to cover the weaknesses in some of the existing counseling approach. Marriage counseling in the Qur'an includes the process of education, advocacy, development, and problem solving of marital. Furthermore, marriage counseling in the Qur'an also does not separate between family counseling, individual counseling and marriage counseling itself. Everything becomes a unity in marriage counseling, begins from premarital education, the process of marriage, after marriage, the family formation, to the process of divorce (if it happens). The approach of the Qur'an in performing marriage counseling is comprehensive and multi-functional, i.e, a combination of approaches premarital counseling, structured modalities, multifamily group counseling, and marital therapy.Key words: counseling, marriage, Al-Qur’an, family, and Islam
KONSELING PERKAWINAN Strategi Preventif Penanganan Problem Relasi Keluarga dan Membangun Hubungan Keluarga yang Sakinah Hasanah, Hasyim
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.1863

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran konseling perkawinan dalam penanganan problem relasi keluarga dan membangun hubungan keluarga yang sakinah. Metode yang digunakan library research dengan teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika relasi keluarga semakin komplek sehingga mengakibatkan ketidakharmonisan dalam keluarga. Upaya yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengurangi problem relasi keluarga adalah melalui layanan konseling perkawinan. Konseling perkawinan diarahkan pada lima tahap orientasi yaitu memahami makna keluarga, meningkatkan kesadaran dan dinamika keluarga, komunikasi dan terapi, membangun interaksi dan relasi keluarga, penanganan problem keluarga, membina hubungan keluarga  melalui gaya kelekatan keluarga. Lima orientasi ini menjadi upaya preventif mengurangi dan menangani problem relasi keluarga, selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu strategi membangun hubungan keluarga yang sakinah.
KESETARAAN SUAMI DAN ISTRI DALAM KELUARGA (Analisis Kesetaraan Pembagian Kerja dalam Keluarga Madura) Mas'udi, Mas'udi
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.2127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kehadiran budaya dalam kehidupan masyarakat sebagai sebuah struktur dan sistem hukum yang dipatuhi dan ditaati oleh pendukungnya. Hal ini tampak jelas hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat Madura. Struktur keagamaan yang berkembang di tengah-tengah kehidupan mereka menciptakan bangunan sosial yang pada akhirnya disepakati sebagai bagian hukum kebudayaan yang mengikat. Kekuatan budaya keagamaan yang terdapat di tengah-tengah kehidupan masyarakat Madura secara tidak langsung berimplikasi kepada kuatnya sandaran aturan-aturan agama yang mengikat kehidupan mereka mulai dari kehidupan berkeluarga dan bekehidupan sosial kemasyarakatan. Analisis tentang kesetaraan suami dan istri dalam keluarga pada pembagian kerja laki-laki serta perempuan madura ini didekati melalui satu pendekatan analisis antropologi-sosiologi. Analisis antropologi dirancang untuk melihat kehadiran budaya dalam masyarakat yang pada akhirnya hal itu kemudian dijadikan struktur hukum dalam kehidupan mereka. Sementara itu, pada bagian analisis sosiologi, penelitian ini mencoba mendekati, bangunan dari struktur sosial yang berjalan di masyarakat dengan keberadaan para santri, kyai, dan masyarakat biasa yang hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat Madura. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesetaraan kerja dalam kehidupan masyarakat Madura tampak jelas berjalan. Pemisahan pekerjaan yang mengarah kepada saling paham di antara masyarakat tampak jelas dijalankan oleh laki-laki dan perempuan Madura. Seperti halnya dalam pertanian, laki-laki Madura bertindak sebagai pembajak ladang dengan sapi-sapi peliharaan mereka, sementara kaum perempuannya bertugas untuk menanam jagung di ladang terbajak tersebut. Pada kasus nelayan Madura, kaum laki-laki Madura bertugas untuk berlayar menangkap ikan, sementara kaum perempuannya bertugas menunggu kedatangan mereka untuk selanjutnya mengolah hasil tangkapan tersebut atau memasarkannya ke pasar-pasar tradisional.Kata Kunci: Kesetaraan, Pembagian Kerja, Kyai, Pondok Pesantren. THE EQUALITY OF HUSBAND AND WIFE IN FAMILY (EQUALITY ANALYSIS OF THE DIVISION LABOR IN THE FAMILY OF MADURA). This research aim to see the representation of culture inside the life of Madurese people as they assumed it as structure and policy system that to obey and adhered supports. The phenomenon used to find and represented inside a life of Madurese people. The development of religious structure among their life built the social building as they agreed to be a kind of binding law of culture. The religious cultural system inside a life of Madurese people indirectly imply with their supports to the role of religion that binds them in their family life until their social life. The analysis of equality between husband and wife among Madurese family especially the division work between them, to be approached by anthropological analysis. The anthropological analysis built with approached to representation of culture in the middle of their life as it is implying to be law structure. Furthermore, in the sociological analysis, this research try to approach the foundation of social structure as represented with the life of boarding school student santri, kyai, and ordinary people that life inside them. This research conclude, the equality of work really represented inside a life of Madurese people. The division of work as implying the understanding of people a job to be seen and run inside Madurese people. Example of this division represent among Madurese people farming. The gentleman of Madurese people to be hijacker’s paddy with their cows, while the women of Madures people obligate to plant corn. Furthermore, on case of Madurese sailors, the gentleman of Madurese people obligate to sailing on the sea and fishing, while their wife’s to be wait their coming and then cook their fishing or sell it to the traditional market. Key Words: Equality, The Division of Work, Kyai, Boarding School
KONSELING PERNIKAHAN BERBASIS ASMARA ( As-Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah ) Ahmad, Nur
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.1876

Abstract

Keluarga merupakan sistem sosial yang alamiah dan keluarga berfungsi membentuk aturan-aturan, komunikasi serta negosiasi diantara para anggota keluarga. Ketiga fungsi keluarga ini mempunyai sejumlah implikasi terhadap perkembangan dan keberadaan para anggota keluarga. Keluarga melakukan suatu pola interaksi yang diulang-ulang melalui partisipasi seluruh anggota keluarga. Sehingga strategi konseling pernikahan yang dibangun akan membantu terpeliharanya hubungan-hubungan keluarga harmonis As-Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah juga dituntut untuk memodifikasi pola-pola transaksi dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang mengalami perubahan yang didambakan. Membangun Keluarga bahagia melalui pendekatan konseling pernikahan pada dasarnya merupakan upaya untuk memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan hidup baik lahir maupun batin. Keluarga dibentuk untuk memadukan rasa kasih dan sayang diantara dua makhluk berlainan jenis, yang berlanjut untuk menyebarkan rasa kasih dan sayang keibuan dan keayahan terhadap seluruh anggota keluarga. Namun apa yang didambakan, apa yang diidealkan serta apa yang seharusnya dalam kenyataan tidak senantiasa berjalan mulus sebagaimana mestinya. Kebahagiaan yang diharapkan semoga dapat diraih dari bahtera kehidupan berumah tangga dan bukan sebaliknya yang kerapkali dirasakan justru kesedihan.Kata kunci : konseling pernikahan, sakinah mawaddah wa rahmah MARRIAGE COUNSELING BASED ON AS-SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH. The family is the natural and social system functioning family formed the rules, communication and negotiations between members of the family. The three functions of this family has a number of implications for the development and the existence of the family members. Perform a family interaction patterns that are repeated through the participation of all members of the family. So the marriage counselling strategy built will help the nurturing harmonious family relationships, As-Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah is also required to modify the patterns of discounted rates in meeting the needs of the family experiencing the changes longed. Build happy family through marriage counselling approach is basically an attempt to gain happiness and prosperity of life in both the physical and the spiritual sense. The family was formed to integrate the feeling of love and affection between two different kinds of creatures that continues to spread compassion and mercy motherhood and fatherhood leads to all members of the family. But what longed, what diidealkan and what should be in reality does not always run smoothly properly. The expected happiness may be achieved from the ark life housekeeping and rather an often felt thus sorrow.Key Words : marriage counselling, sakinah mawaddah wa rahmah
PELAKSANAAN KONSELING PERNIKAHAN YANG SENSITIF GENDER UNTUK MENCEGAH PERCERAIAN DI LEMBAGA REKSO DYAH UTAMI Ayurinanda, Al Riza
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.1860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan konseling pernikahan yang sensitif gender untuk mencegah perceraian di lembaga P2TPA KK Rekso Dyah Utami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat empat tahap dalam proses konseling pernikahan dalam penanganan kasus perceraian yaitu: (1) mendengarkan (2) pemberian opsi; opsi renovasi atau memperbaiki hubungan, opsi terapi, menerima ketentuan dan takdir dan opsi perceraian (3) istirahat sejenak untuk mengambil keputusan (4) pemberian solusi yang terbaik sesuai keputusan konseli. Teknik konseling pernikahan yang sensitif gender yang dilakukan adalah dengan cara menghadirkan kedua belah pihak dalam sesi konseling atas dasar keutuhan dan keharmonisan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama. Pelaksanaan konseling pernikahan yang sensitif gender yang dilakukan lembaga tersebut kurang lebih 80% berhasil mencegah perceraian dengan catatan kedua bilang pihak antara suami dan istri bersedia mengikuti proses konseling pernikahan yang diberikan.Kata Kunci: Pelaksanaan Konseling Pernikahan, Sensitif Gender, Pencegahan Perceraian THE IMPLEMENTATION OF MARRIAGE COUNSELLING BASED ON SENSITIVE GENDER TO PREVENT DIVORCE AT REKSO DYAH UTAMI. This research aims to investigate the implementation of gender-sensitive marriage counseling to prevent divorce in P2TPA institution of KK Rekso Dyah Utami. It used qualitative approaches with descriptive methods. The data were collected through interview, observation and documentation. The techniques of data analysis used qualitative descriptive analysis. The results of this research confirmed that there are four stages in the process of marriage counseling in handling divorce cases: (1) listening both sides (husband-wife) (2) giving some options; an option for remodeling or improving the relationship, an option for doing therapy, accepting the terms and destiny or the option for committing divorce (3) giving short break to make a decision (4) giving the best solution according to the decision of the counselees. The techniques of gender-sensitive marriage counseling was implemented by inviting both sides at a counseling session on the basis of the household unity and harmony which becomes their shared responsibility. The implementation of gender-sensitive counseling marriage conducted in the institution indicated that more than 80% was successful in preventing divorce in the note that both sides were willing to follow the process of marriage counseling.Key Words: The Implementation of Marriage Counseling, Gender-Sensitive, Divorce Prevention
PRAKTIK KONSELING PERNIKAHAN ISLAM PADA PENDAMPINGAN TOKOH AGAMA MENYELESAIKAN PERMASALAHAN SUAMI-ISTRI
KONSELING RELIGI Vol 7, No 2 (2016): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v7i2.1918

Abstract

Para tokoh agama seperti Ulama, Kyai sudah biasa menghadapi problema masyarakat dampingannya terkait berbagai persoalan kehidupan.Termasuk persoalan dalam hubungan suami-istri.Tulisan ini hendak mendeskripsikan pendampingan seorang tokoh agama terhadap subyek dampingan (masyarakat dan jamaah dampingannya) dalam permasalahan relasi suami-istri. Meskipun tokoh agama tidak dengan sengaja dan terencana melaksanakan kegiatan konseling, namun hasil pengamatan dan wawancara peneliti menemukan kegiatan pendampingannya tersebut mengindikasikan adanya proses konseling pernikahan dengan pendekatan agama (Islam). Untuk itulah tulisan ini peneliti angkat sebagai data empiris yang akan menjadi referensi pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam Pernikahan Islam. Kata Kunci:  konseling pernikahan Islam, relasi suami-istri, pendampingan tokoh agama. THE PRACTICE OF MARRIAGE COUNSELING IN MENTORING RELIGIOUS DEAL WITH THE PROBLEMS OF HUSBAND AND WIFE. The religious leaders such as Ulama, Kyai are already used to face the issues that came out are the public awareness related to the various problems of life.including the question in the relationship of husband and wife.This article will describe the mentoring a religious leaders of subject beneficiaries (society and jamaah awareness) in relation to problems of wives husband. Although the religious figures are not deliberately and planned activities counseling, but as the result of observation and interview researchers found the pendampingannya activities indicates a marriage counselling process with the approach of religion (Islam). For that reason this article researchers lift as empirical data that will be a reference scholarly development guidance and counselling Islam Islamic Marriage.  Key Words: Islamic marriage counselling, relationships of husband and wife, mentoring religious leaders.

Page 1 of 2 | Total Record : 19