cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Pendidikan Sains
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 147 Documents
KAJIAN HIRARKI: KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP PRATEGANGAN PEMBAGI TEGANGAN PADA TRANSISTOR Kurniadi, erawan -; Handika, jeffry -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Belajar mandiri harus dilatihkan pada mahasiswa agar tidak selalu bergantung pada penjelasan oleh dosen dalam memahami materi pembelajaran. Dalam jangka panjang, kemandirian akan sangat bermanfaat, namun dalam prosesnya, belajar secara mandiri seringkali berbuah kesulitan pada mahasiswa. Sebuah kenyataan menunjukkan bahwa mahasiswa tidak dapat memahami konsep prategangan pembagi tegangan pada transistor melalui belajar mandiri. Kajian hirarki menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah ketidakpahaman mahasiswa terhadap materi prasyarat yang harus terlebih dahulu dikuasai dengan baik. Uji penguasaan konsep prategangan pembagi tegangan pada transistor menunjukkan 25 dari 35 mahasiswa gagal paham melalui belajar mandiri. Uji penguasaan materi prasyarat (rangkaian sederhana) menunjukkan 10 mahasiswa menguasai materi rangkaian sederhana dengan baik, 5 mahasiswa kurang menguasai, dan 20 mahasiswa tidak menguasai. Mahasiswa yang tidak paham konsep prategangan pembagi tegangan pada transistor adalah mahasiswa yang tidak menguasai materi rangkaian sederhana.Kata kunci: kajian hirarki, paham konsep.  
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP KELAS IX BERBASIS PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) PADA MATERI GERAKAN BUMI DAN BULAN YANG TERINTEGRASI BUDAYA JAWA Pratama, Hendrik -; -, Sarwanto -; -, Cari -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Fisika mempelajari tentang alam sekitar dan gejala-gejala alam. Pada Kurikulum 2013, budaya merupakan salah satu komponen yang dikembangkan dalam proses pembelajaran.   Pengembangan bahan ajar yang relevan berdasarkan konsep ilmiah yang diintegrasikan dengan unsur budaya diperlukan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) prosedur pengembangan modul, (2) implementasi modul, dan (3) pandangan guru dan siswa terhadap pengembangan modul. Penelitian ini mengacu pada model 4D (four-D model) yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Penelitian diawali dengan pembuatan draf modul, validasi ahli, guru, dan teman sejawat. Hasil revisi berupa draf modul I diujicobakan secara  terbatas pada 9 siswa kemudian direvisi menjadi draf modul II. Tahap selanjutnya dilakukan uji coba lapangan pada 32 siswa dengan diberikan modul kemudian direvisi menjadi produk akhir. Tahap akhir modul disebarkan ke guru IPA untuk mendapat umpan balik. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Uji coba lapangan menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan gain ternormalisasi dan diuji dengan uji t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil belajar psikomotorik dan afektif dihitung persentase ketercapaiannya. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan:               (1) pengembangan modul berbasis Pendekatan JAS yang terintegrasi budaya Jawa pada materi Gerakan Bumi dan Bulan menggunakan model 4D (four-D model) yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran, (2) pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam kategori “Sedang”, (3) terdapat perbedaan hasil belajar siswa, sebelum, dan setelah diterapkan modul, (4) hasil respon guru dan siswa terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan memiliki kategori “Baik”.
EFEKTIVITAS GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI SISTEM IMUN -, Marjono -; Kholifah, Arifiana Nur; Kusumaningrum, Ratri -; Rinanto, Yudi -; Ramli, Murni -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penerapan model Guided Discovery Learning (GDL) terhadap pemahaman konsep siswa kelas XI pada materi sistem imun. Penelitian ini merupakan Quasi Experimental Research dengan desain penelitian Post-test Only with Non-equivalent Groups. Model pembelajaran yang dipergunakan adalah GDL dipadu dengan Concept Map, dan GDL tanpa Concept Map (CM). Sampel penelitian adalah siswa SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar dan SMA N 6 Surakarta kelas X tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah cluster sampilng. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes. Metode tes dalam bentuk pilihan ganda dan uraian (essay) untuk mengukur pemahaman konsep disertai CRI (Certainty Response Index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Guided Discovery Learning, baik yang dipadu dengan CM ataupun tidak belum efektif memperbaiki pemahaman konsep siswa. Pemahaman konsep siswa mencapai 54,27 (SMA Muhammadiyah), dan 55,45 (SMA 6 Surakarta) dari skor maksimal 100. Siswa masih mengalami miskonsepsi sebanyak 18,10% dan 34,91%. Miskonsepsi pada sistem imun terjadi pada sub materi mekanisme imun  
AKTIVITAS GAMMA DAN ADSORPSI RADIONUKLIDA PERAIRAN KALI CODE, YOGYAKARTA Harningsih, Tri -; -, Narsito -; Taftazani, Agus -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

AKTIVITAS GAMMA DAN ADSORPSI RADIONUKLIDA PERAIRAN KALI CODE YOGYAKARTA. Telah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara aktivitas Gamma dan adsorpsi radionuklida perairan Kali Code, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui model adsorpsi yang mengendalikan distribusi radionuklida Ra-226, Pb-212, Pb-214, dan Ac-228 dan mengestimasi distribusi radionuklida dalam  air dan sedimen berdasarkan pengukuran radioaktivitas gamma dan padatan tersuspensi. Pengambilan sampel berupa air dan sedimen dilakukan 11 titik lokasi dari hulu hingga hilir Kali Code, dimulai dari Turgo, Boyong, Ngentak, Ring Road Utara, Sardjito, Tukangan, Tungkak, Karangkajen, Ring Road Selatan,  Ngoto, dan Pacar. Radionuklida dianalisis dengan menggunakan metode Spektrometri Gamma. Hasil analisis menunjukkan bahwa adsorpsi Ra-226 dan Ac-228  mengikuti model adsorpsi Freundlich, Pb-212 model adsorpsi  partisi, dan Pb-214 mengikuti model adsorpsi Langmuir. Tidak adanya korelasi yang signifikan antara aktivitas  radionuklida dan  padatan tersuspensi, mengindikasikan bahwa radionuklida yang diteliti tidak dalam bentuk kationik melainkan dalam bentuk senyawa dengan polaritas rendah dan terdapat di dalam sedimen dalam  jangka waktu yang cukup lama.  
MODEL MENTAL MAHSISWA DALAM MEMAHAMI PEMBIASAN CAHAYA DAN KAITANNYA DENGAN KEMAMPUAN MEMPREDIKSI Herlina, Kartini -; Nur, Mohamad -; Widodo, Wahono -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Model mental adalah suatu representasi pengetahuan tentang obyek atau sistem. Representasi ini terbentuk melalui pengajaran dan pengalaman. Model mental akan menunjukkan kemampuan seseorang untuk memprediksi penyelesaian suatu masalah. Namun demikian belum diketahui seberapa jauh mahasiswa mampu menggunakan model mental mereka untuk memprediksi suatu fenomena fisika. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 16 orang dan mempelajari model mental mereka dalam memahami Pembiasan Cahaya. Salah satu metodenya adalah melakukan serangkaian wawancara semiterstruktur. Selanjutnya penelitian inipun melaporkan hubungan model mental mahasiswa dan kemampuan mereka dalam memprediksi fenomena pembiasan cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa membuat model mental yang ternyata sangat variatif tentang Pembiasan Cahaya. Lebih dari 50% model mental mahasiswa ternyata memiliki cacat atau kelemahan karena tidak sesuai dengan teori ilmiah. Selain itu, beberapa mahasiswa berusaha untuk meneapkan model mental mereka untuk membuat prediksi pada tahap awal wawancara. Beberapa mahasiswa belum  memahami  hakikat  sinar datang.  Hubungan antara model mental dan prediksi menjadi makin kompleks seiring dengan berlanjutnya proses penyelesaian masalah.MODEL MENTAL MAHSISWA DALAM MEMAHAMI PEMBIASAN CAHAYA DAN KAITANNYA DENGAN KEMAMPUAN MEMPREDIKSI
MEKANISME HAMBATAN KAPANG RHIZOSFER PADA LAHAN PERTANIAN ORGANIK TERHADAP PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM TANAMAN TOMAT Kristiana, Riajeng -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Lahan pertanian organik merupakan lahan pertanian yang dibatasi penggunaan bahan kimianya, sehingga pada lahan ini mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.  Salah satu mikroorganisme yaitu kapang rhizosfer merupakan kapang yang menempati daerah perakaran tanaman.  Kapang rhizosfer mempunyai potensi untuk menghambat pertumbuhan kapang lain yang berpotensi sebagai  patogen.  Kapang rhizosfer dapat mengendalikan patogen tanah dengan beberapa mekanisme kerja, yaitu: secara parasitisme, antibiosis, kompetisi, dan pengeluaran zat -zat beracun Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (Sacc.) W.C. Snyder & H.N. Hans merupakan kapang yang menyebabkan layu pada tanaman tomat.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui mekanisme hambatan kapang rhizosfer pada lahan pertanian organik terhadap penyakit layu fusarium pada tanaman tomat. Hasil evaluasi produksi agen antifungi volatil menunjukkan bahwa Trichoderma sp.1 dan Penicillium sp.1 dapat memberikan penghambatan secara volatil yaitu berkisar pada 21,12 % - 35,40 %. Hasil evaluasi  produksi enzim kitinase dari isolat kapang rhizosfer yang diuji terhadap F. oxysporum f.sp. lycopersici menunjukkan bahwa semua isolat tidak terdeteksi memproduksi enzim kitinase karena tidak terbentuknya zona bening di sekitar  kapang rizosfer.  Hasil evaluasi  produksi enzim protease dari 13 isolat kapang rhizosfer yang diuji terhadap F. oxysporum f.sp. lycopersici menunjukkan bahwa Trichoderma sp.1, Trichoderma sp.2, dan Trichodermasp.3 memproduksi enzim protease dengan terlihatnya zona bening di sekitar kapang rhizosfer.  
UJI AKTIVITAS HIPOLIPIDEMIK KENIKIR (Cosmos caudatus) PADA TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI PROPILTIOURASIL Novianto, Agil -; Rina, Anastasia -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit degeneratif yang menjadi pembunuh utama di negara-negara industri. Sebagian besar penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner berhubungan erat dengan tingginya lemak darah atau hiperlipidemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktvitas hipolipidemik kenikir pada hewan uji yang diinduksi propiltiourasil. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola searah terhadap 30 ekor tikus jantan yang terbagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (normal) diberi aquades, kelompok II (kontrol negatif) diberi CMC Na 0,5 %, kelompok III (kontrol positif) diberi atorvastatin dosis 0,9 mg/kgBB (po), Kelompok IV-VI diberi sediaan uji masing masing ekstrak etanol, fraksi air dan fraksi atil asetat kenikir dengan dosis 1125 mg/kg BB.  Hewan uji  kecuali kelompok normal diinduksi PTU 10 mg/kg BB dan diet lipid 2 ml dimulai pada hari ke-0 hingga hari ke 42, dilanjutkan dengan pemberian sediaan uji selama 14 hari. Dilakukan pemeriksaan terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL serum darah pada hari ke-0, 42 dan 56 dengan menggunakan reagen kit dan dianalisis dengan menggunakan fotometer clinicon. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan kenikir mampu menurunkan kadar kolesterol  dan trigliserida secara signifikan (p<0,05). Fraksi etil asetat kenikir memberikan hasil yang optimal dibandingkan dua sampel lainya dengan penurunan kadar kolesterol sebesar 20,76 % dan trigliserida sebesar 10,41 %. Sampel kenikir yang digunakan tidak memberikan pengaruh pada kadar HDL dan LDL  
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI MAN YOGYAKARTA II Utami, Runtut Prih; Nanda Safitri, Resty Dwi
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model cooperative learning tipe example non example terhadap motivasi dan hasil belajar biologi siswa di MAN Yogyakarta II. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Populasi penelitian seluruh kelas X MAN Yogyakarta II yang terdiri dari tujuh kelas dengan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak dua kelas yaitu kelas X D sebagai kelas kontrol dan kelas X E sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui test (soal pretest dan posttest) dan non test (angket motivasi belajar). Analisis data yang digunakan adalah Uji Mann Withney U test untuk angket motivasi belajar, Uji Independent Sample t-test untuk hasil belajar biologi siswa, dan analisis deskriptif  untuk mendeskripsikan data dari angket motivasi belajar siswa. Hasil uji Mann Whitney U test menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model  cooperative learning tipe example non example terhadap motivasi belajar siswa, hal ini terlihat dari nilai phitung sebesar 0,0006 (p < 0,025). Sedangkan, hasil uji Independent sample t-test untuk hasil belajar biologi siswa  diperoleh nilai phitung sebesar 0,640 (p > 0,025) yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan model  cooperative learning tipe example non example terhadap hasil belajar biologi siswa. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe example non example berpengaruh terhadap motivasi belajar biologi siswa tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.  
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POP UP BOOK PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SISWA SMPLB-B (TUNARUNGU) KELAS VIII Cahyani, Anggi Nur; -, Winarti -; Hasanah, Daimul -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan modul berbasis pop up book pada materi alat-alat optik untuk siswa SMPLB-B (Tunarungu) kelas VIII, (2) mengetahui kualitas modul, dan (3) mengetahui respon siswa terhadap modul yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan model prosedural. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian pengembangan oleh Thiagarajan dan semmel yaitu model four-D yang dibatasi sampai tahap develop. Langkah pengembangan tersebut yaitu: (1) Tahap pendefinisian (define) yang terdiri dari analisis kebutuhan, analisis materi, penentuan sumber belajar, (2) Tahap perancangan (design) yang terdiri dari pemilihan format, studi literatur materi, desain awal modul, dan produk, (3) Tahap pengembangan (develop)yang terdiri dari validasi dan revisi, uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Instrumen penelitian berupa lembar validasi modul, skala penilaian, dan skala respon peserta didik.Penilaian kualitas modul dan respon siswa menggunakan skala Likert 4 skala. Penelitian ini telah menghasilkan (1) modul berbasis pop up book pada materi alat-alat optik untuk siswa SMPLB-B (tunarungu) kelas VIII. (2) kualitas sangat baik oleh ahli materi, ahli media dan guru fisika SMPLB-B (tunarungu) dan telah memenuhi elemen mutu modul (format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsistensi) sekaligus karakteristik modul yang baik (self instruction, self contained, adaptif, dan user friendly). (3) Siswa sangat setuju terhadap modul yang telah dikembangkan. Hasil ini memberi harapan bahwa  modul akan dapat membantu dalam proses pembelajaran fisika di SMPLB-B (tunarungu).
PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM -, Suparti -; Wardani, Cahya -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Jamur tiram putih merupakan jamur pangan yang mempunyai kadar protein tinggi, dengan kandungan protein yang dapat mencapai 27% setiap seretus gramnya. Protein tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk membantu proses enzimatis. Kandungan protein yang terkandung dalam  jamur tiram putih dapat dipengaruhi oleh media tanam yang ditempatinya. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui kadar protein jamur tiram putih pada media campuran serbuk gergaji, ampas tebu dan arang sekam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu media campuran serbuk gergaji, ampas tebu dan arang sekam dengan kosentrasi yang berbeda setiap perlakuannya, dengan 2 ulangan. Parameter yang diukur adalah kadar jamur tiram putih yang ditentukan dengan uji biuret menggunakan alat spektrofotometer. Hasil pengamtan dianalisa dengan nonparametrik dan hipotesis diuji dengan Kruskal-Wallis kemudian untuk mengetahui letak perbedaan ditentukan dengan metode Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa campuran serbuk gergaji, arang sekam dan ampas tebu dapat meningkatkan kadar protein jamur tiram putih, dengan kadar protein yang mencapai 10,35 % setiap gramnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media tumbuh yang ditempati dapat mempengaruhi kadar protein jamur tiram putih.  

Page 1 of 15 | Total Record : 147