cover
Contact Name
Andy Budiarto
Contact Email
arskosonglapan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
arskosonglapan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Desiminasi Teknologi
ISSN : 2303212X     EISSN : 25035398     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Volume 3 No. 1 Januari 2015" : 11 Documents clear
Pengaruh Penggunaan Pasir Sungai Dengan Pasir Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Lentur Pada Mutu Beton K-225 Indra Syahrul Fuad; Bazar Asmawi; Hermawan .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.219 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.23

Abstract

Abstrak: Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahanpenyusun beton terdiri dari bahan semen, agregat kasar, agregat halus, air. Untukmengetahuidanmempelajari perilaku elemen gabungan (bahan-bahan penyusun beton), kita memerlukanpengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. Karakteristik kualitasagregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan pentingdalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat halusmengisi sebagian besar volume beton. Salah satunya diamati pada penelitian ini yaitu pasirlaut dari Provinsi Lampung yang memiliki karakteristik butiran yang kasar dan gradasi(susunan besar butiran) yang bervariasi serta memiliki kandungan garam-garaman klorida(Cl) dan sulfat (SO4) yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.Penelitian ini juga mengamatipasir sungai dari Palembang, dimana pasir Sungai yang memiliki sumber (Quarry) yangcukup dan Pasir Sungai sering di gunakan untuk campuran pembuatan beton,akan tetapipasir sungai yang sering di gunakan dalam campuran pembuatan perlu di teliti lebih lanjutuntuk mengetahui kadar lumpur dari pasir sungai tersebut apakah pasir sungai yang akandi gunakan memiliki kadar lumpur yang layak dalam peraturan acuan campuran pembuatanbeton.Di dalam penelitian ini, menggunakan beton mutu K 225 yang merupakan campuran air,semen, agregat kasar,dan agregat halus dengan treatment yaitu mencuci dengan air tawardan yang tidak dicuci. Dan dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat lentur, yang bertujuanuntuk mengetahui berapa besar pengurangan atau penambahan kuat tekan beton lenturterhadap faktor keamanan suatu bangunan, untuk dapat diaplikasikan pada bangunanbangunanmasyarakat umum.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwadari hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST)mengalami peningkatan 45,85 kg/cm2 atau sebesar 22,35 % dari beton yang menggunakanpasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS). Sedangkan pada kuat tekan betonmenggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,25kg/cm2 atau sebesar 2,23 % dari beton yang menggunakan pasir laut dalam kondisisebenarnya (BPL). Kuat lentur beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan(BPST) mengalami peningkatan sebesar 6,8 kg/cm2atau sebesar 16,67 % dari pasir sungaidalam kondisi sebenarnya (BPS), kuat lentur yangmenggunakan pasir laut dengan perlakuan(BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,79 kg/cm2 atau sebesar 14,27 % dari pasir lautdalam keadaan yang sebenarnya (BPL).Kata Kunci: Pasir sungai, Pasir Laut, Kuat Tekan Beton, dan Kuat Lentur Beton.
Analisa Instalasi Listrik Pada Rumah Tangga DenganWaktu Lebih Dari 10 Tahun Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Marliyus Sunarhati
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.931 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.33

Abstract

Abstrak: Pertumbuhan jaringan instalasi akibat bertambahnya peralatan listrik dan durasipemakaian beban listrik dapat meningkatkan nilai tahanan (R) pada penghantar yangdigunakan. Arusyang diserap oleh alat-alat listrik dan durasi yang lama meningkatkankadar resiko akibat rugi-rugi pada penghantar dan dapat melewati kemampuan hantararus (KHA). Rugi-rugi panas pada penghantar dalam waktu yang cukup lama akanterakumulasi dan menyebabkan kerapuhan pada isolasinya.Instalasi listrik diduga akan mengalami perubahan nilai parameter setelah digunakan untukpenyediaan daya listrik. Perubahan parameter ini ditinjau dengan tujuan mengetahui tingkatkelaikan pemakaian instalasi penerangan rumah tangga yang telah digunakan lebih dari 10tahun. Terdapat empat parameter tinjauan, yaitu: tahanan isolasi, resistansi pentanahan,penampang penghantar pada penambahan beban titik nyala dan pengaman instalasi.Hasil analisis data menunjukkan persentase faktor kelaikan tahanan isolasi instalasi sebesar100%, resistansi pentanahan instalasi sebesar 62,66%, penampang penghantar padapenambahan beban titik nyala sebesar 46,66% dan pengaman instalasi (MCB) ditinjau darikondisi fisiknya sebesar 100%.Maka secara keseluruhan instalasi penerangan rumah Tanggasebesar 38 % laik pakai, sedangkan 68%kurang laik pakai.Kata kunci: kelaikan instalasi, tahanan isolasi, pentahanan, PUIL 2000
Kajian Kekuatan Baja Paduan Rendah Yang Dilas Listrik Elektroda Terbungkus Dengan Kampuh V Dan Elektroda RD – 320 E.6013 R. Kohar; Madagaskar .; Togar Partai Oloan
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.411 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.24

Abstract

Abstrak: Pengelasan dengan menggunakan busur listrik elektroda terbungkus adalahpengelasan yang banyak digunakan untuk penyambungan peralatan-peralatan, konstruksiseperti jembatan, pemipaan dan konstruksi perkapalan. Luasnya penggunaan pengelasanini karena dapat dilakukan secara manual dan pelaksanaan yang cukup sederhana.Kekuatan las dan struktur mikro dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti komposisi kimialogam las, arus pengelasan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitaslas dan struktur mikro baja paduan rendah yang di las listrik elektroda terbungkus berdiameter3,2 mm terhadap variasi kuat arus 140 ampere,150 ampere dan 160 ampere.Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pemakaian arus las 160 ampere yang masihtermasuk dalam interval arus yang diijinkan memiliki nilai tegangan tarik tertinggi jikadibandingkan dengan pemakaian arus 140 ampere dan 150 ampere, namun nilai tersebuttidak jauh berbeda terhadap benda asal tanpa proses pengelasan. Struktur mikro pada logamisian berupa bilah-bilah menyilang yang optimal, sehingga kekuatannya meningkat padasaat menerima beban tarikan.Kata Kunci: Heat Affected Zone.
Analisis Operasional Produksi Dalam Upaya Menekan Tingkat Kerusakan Produk Di PT.XYZ Wahyudi Febriansyah Pratama; Hermanto MZ
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.931 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.34

Abstract

Abstrak: Pabrik pengolahan makanan PT. XYZ merupakan salah satu pabrik swasta yangmenghasillkan produk mie instant yang beralamat di Palembang. Dalam kegiatanproduksinya, perusahaan selalu berupaya agar menghasilkan produk yang baik dan menekankerusakan produk yang tinggi dengan menetapkan standar toleransi sebesar 1,10% darijumlah produksi.Akan tetapi, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa tingkat kerusakanprodukmasih fluktuatif dan bahkan masih terdapat kerusakan produk yang melebihi standartoleransi yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaanpengendalian kualitas menggunakan alat bantu statistik bermanfaat dalam upayamengendalikan tingkat kerusakan produk di perusahaan. Analisis operasional produksidengan metode SQC dilakukan menggunakan alat bantu statistik berupa check sheet,histogram, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Check sheet dan histogram digunakanuntuk menyajikan data agar memudahkan dalam memahami data untuk keperluanselanjutnya. Kemudian dilakukan identifikasi terhadap jenis cacat yang dominan danmenentukan prioritas perbaikan menggunakan diagram pareto. Langkah selanjutnya adalahmencari faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan produk menggunakandiagram sebab akibat untuk kemudian dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulanperbaikan kualitas.Kata Kunci: Pabrik, produk, perusahaan, kerusakan.
Analisa Kinerja Sistem DistribusiAir Bersih Pada Komplek Perumahan Karyawan PT.Medco E&P Indonesia Rimau Asset DariWTP-Kaji Wartini Fakultas .; Reni Andayani; Suwardi .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.752 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.20

Abstract

Abstrak: Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yangwajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. PTMedco E&P Indonesia Rimau Asset sebagai perusahaan Oil and Gas Nasional dalammemenuhi kebutuhan air bersih untuk pekerja telah didirikan sebuah Instalasi PengolahanAir Bersi Water Treatment Process (WTP-Kaji) sejak tahun 2000. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui kinerja jaringan distribusi WTP-Kaji terutama dalam memenuhikebutuhan air bersih di lingkungan perumahan karyawan berdasarkan data pemakaian debitair setiap bulan.Metode yang digunakan adalah denganmenganalisa kinerja sistem distribusiterhadap keandalan (reliability), kelentingan (resiliency) dan kerawanan (vulnerability),serta kepuasan pelanggan dianalisa dengan penyebaran kuesioner terhadap pekerja penghuniperumahan. Berdasarkan analisa terhadap debit pemakaian air selama periode September2012 – Agustus 2013 menunjukkan bahwa kinerja sistem distribusi air bersih WTP - KajiPT Medco E&P Indonesia Rimau Asset sudah optimal dalam memenuhi kebutuhan airbersih pekerja khususnya di areal perumahan dengan tingkat kehandalan (reliability) darisistem kinerja pelayanan pada kondisi kebutuhan air maksimum mencapai 91.67% danpada kondisi kebutuhan air minimum mencapai 100%, nilai kelentingan (relisiency) padakondisi kebutuhan air maksimum adalah 1 sedangkan kondisi minimum tidak ada (0) dannilai kerawanan (vurnability) hanya 2.96 % pada kondisi kebutuhan air maksimum.Berdasarkan hasil kuisioner tingkat kepuasan pelanggan dalam hal ini pekerja penghuniareal perumahan terkait pelayanan penyediaan air bersih oleh WTP - Kaji PT Medco E&PIndonesia RimauAsset dari segi kualitas (warna, bau, rasa), kuantitas (debit) dan kontinuitas(mengalir selama 24 jam)menyatakan puas atas pelayanan air bersih dengan tingkat kepuasan52.6% terhadap pelayanan secara keseluruhan yaitu 46.4% responden menyatakan puasdan 6.2% responden menyatakan sangat puas.Kata kunci: kinerja jaringan, distribusi air bersih, keandalan, kelentingan, kerawanan.
Analisa Tegangan Sistem Perpipaan Dengan Menggunakan Metode Grinnell Rita Maria Veranika; Mada gaskar; Muhammad Lazim
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.931 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.35

Abstract

Abstrak: Dunia industrialisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yangbegitu pesat menitikberatkan salah satunya pada sektor industri. Didalam sektor industri,pipa digunakan sebagai alat transportasi fluida berupa cairan, gas, endapan dan partikelpartikelhalus.Sebuah sistemperpipaan merupakan suatu interkoneksi dari pipa-pipa, termasuk didalamnyakomponen-komponen dan peralatan-peralatan instalasi. Sistem perpipaan merupakan saranayang sangat penting dan paling sering dipergunakan dalam setiap kasus pemindahan fluida,oleh karena itu bila terjadi kesalahan dalam perancangan sistem perpipaan dan tidak sesuaidengan htyy b1 kode standar yang telah ditetapkan dapat membahayakan jiwa manusia.Kenyataannya banyak kecelakaan fatal sering terjadi, baik itu berupa ledakan, kebakarandan lebih jauh lagi dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan atas investasi instalasiperpipaan tersebut.Untuk itu pada penelitian ini dilakukan analisa tegangan pada sistem perpipaan denganmenggunakan suatu metode yaitu Metode Grinnell. Dari hasil perhitungan dan analisadengan metode Grinnell tersebut didapat tegangan expansi maximum adalah 4512,433 lb/in2, sedangkan tegangan akibat kekuatan tarik/tekan material yang diizinkan adalah 21718,75lb/in2.Kata kunci: sistem perpipaan, tegangan expansi, metode grinnell
Pengaruh Konstruksi Baja Yang Terbakar Diberi Perlakuan PendinginanAir Zulkarnain Fatoni
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.406 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.21

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan pada prosesperlakuan panas (Heat Treatment) yang diberi media pendingin berupa air, oli, pasir danudara secara mendadak (Quenching) yang kemudian dilihat struktur mikronya pada bajakarbon menengah.Hasil pengujian kekerasan baja yang telah mengalami pemanasan dan didinginkan di dalamair laut dan air tawar (tabel 1 sebesar 57,42 HRc dan tabel 2 sebesar 45,24 HRc), keduatabel menunjukkan data kecendrungan semakin tinggi temperatur pemanasan semakin kerasbaja tersebut. Hal ini dikarenakan semakin tinggi temperatur pemanasan, austenit yangterbentuk semakin banyak, dan dengan waktu penahanan yang cukup pada temperaturtersebut, austenit semakin homogen. Austenit inilah yang memungkinkan dapatbertransformasi menjadi martensite pada saat dilakukan pendinginan cepat.Akibat dari pendingin yang sangat cepat maka struktur yang terbentuk adalah martensit(Gambar 11 s.d 21), ini pulalah yang membuat baja semakin keras karena struktur martensitadalah struktur yang paling keras di dalam baja, sayangnya struktur ini diikuti oleh sifatyang tidak baik yaitu sifat yang getas dan sangat rentan terhadap beban selnjutnya.Jika kita bandingkan hasil pengujian kekerasan akibat didinginkan di dalam air laut danair tawar (Gambar 11), pendingin dengan media air laut menghasilkan sifat kekerasanlebih tinggi. Hal ini disebabkan temperatur air laut lebih rendah dibanding temperatur airtawar oleh pengaruh kadar garam. Sehingga laju pendinginan air laut lebih cepat, karbonyang terjebak dari struktur austenit (FCC) menjadi martensit (BCT) lebih banyak danaustenite sisa pada temperatur kamar yang tidak sempat bertransformasi menjadi martensitlebih sedikit. hal inilah yangmenyebabkan kekerasan dengan pendingin air laut lebih tinggidari pendinginan jika menggunakan air tawar.Kedua metode pendingin ini bila kita bandingkan dengan benda uji tanpa perlakuan, keduaduanyamempunyai nilai kekerasan jauh lebih tinggi, artinya baja yang telah terbakar akanmenaikkan nilai kekerasan, menaikkan kekuatan tetapi material menjadi sangat getas.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan dengan memberi perlakuan panasdan di beri pendinginan air laut dan air tawar, air laut lebih keras dan lebih tinggidibandingkan pengaruh perubahan mikro dari pada air tawar.Kata kunci: Heat Treatment, Quenching, Austenit, Martensit, FCC, BCT.
Inverter Motor Pompa Pada PDAM Tirta Musi Palembang Dina Fitria; Muhni Pamuji
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.371 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.31

Abstract

Abstrak: Air bersih merupakan kebutuhan pokok hidup manusia, karena itu dibutuhkanperalatan bantu yang mampu menyuplai air sesuai dengan kapasitas kebutuhan. Pompa airdapat mengalirkan air dari permukaan rendah ke permukaan tinggi. Namun sering kalipemakaian pompa tidak sebanding dengan kapasitas kebutuhan dan pompa sering kali dioperasikan secara terus menerus sehingga ada daya listrik dan air terbuang percuma. Dalampenelitian ini, pemakaian pompa air akan dikontrol, putaran motor penggerak pompa dapatdiatur sehingga debit output pompa sesuai dengan beban pemakaian air. Pengaturan putaranmotor dilakukan oleh inverter dengan merubah frekuensi.Kata Kunci: Inverter, Motor Pompa, Frekuensi.
Perancangan Sistem Pelepasan Beban Pada Pembangkit Listrik Pertamina Talisman Dengan Menggunakan Relay SR3B261FU Teguh Baruna; Herman Ahmad; Nefo Alamsyah; Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1430.728 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.22

Abstract

Abstrak: Pada sistem kelistrikan PT. Pertamina Talisman memiliki sistem pembangkitlistrik sendiri yang terdiri dari PLTG dan PLTD. Pembangkit-pembangkit ini memilikifungsi yang sangat vital yaitu mensuplai listrik kilang dan sumur minyak terutama padaunit-unit produksi.Pada saat terjadi gangguan pada salah satu pembangkit (trip genset), maka akanterjadi pelepasan beban agar pembangkit lain tidak overload dan bisa menimbulkan blackout. Pelepasan beban yang pertama adalah area di block station dimana akan mematikanpompa-pompa minyak dan air sebagai prioritas pertama. Pelepasan beban kedua ditujukankepada MCB di area Hiline 3 yg akan mematikan sumur dengan produksi yang rendah.Sedangkan pelepasan beban ke tiga adalah area Hiline 2 untuk jumlah produksi yang sedang.Relay SR3B261FU akan mengatur sistem pelepasan beban dimana apabila terjadi trip padapembangkit 310 kW maka waktu yg dibutuhkan untuk mengembalikan frekuensi ke posisinormal 50 Hz adalah 2,2 detik.Apabila terjadi trip pada pembangkit 484 kW, waktu yang dibutuhkan untuk kembali kefrekuensi normal adalah 2,6 detik. Jika terjadi trip pada pembangkit 725 kW waktu yangdibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 4,4 detik. Sedangkan jika terjadi trip padapembangkit 1050 kW yang merupakan pembangkit paling besar, waktu yang dibutuhkanuntuk kembali ke 50 Hz adalah 13,4 detik.Kata kunci: Pelepasan beban, Relay SR3B261FU, Frekuensi.
Analisis Kinerja Ruas Jalan Dengan Menggunakan MKJI JalanAKBP Cek Agus Palembang Ifsan Ifran; Yules Pramona Zulkarnain; Indra Syahrul Fuad
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.752 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.32

Abstract

Abstrak: Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis untukmemperlancar pergerakan kebutuhan masyarakat. Perencanaan dan pembangunan saranadan prasarana transportasi, sangat mempengaruhi dan menentukan peningkatanpertumbuhan perekonomian dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasilhasilnyayang berdampak nyata pada perubahan yang konstruktif dalam masyarakat disemuaaspek kehidupan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebutdi atas diperlukan suatumetode untukmengetahui seberapa besar pengaruh kondisi eksistingjalan terhadap perubahan pergerakan arus lalu lintas.Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data primer berupa survei Lalu lintas HarianRata-Rata dan kapasitas jalanAKBPCekAgus juga data sekunder yang selanjutnya dianalisismenggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Sehingga dari analisis ruas jalanini dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan untukmengatasi persoalan terutama kemacetan maupun persoalan lalu lintas lainnya pada ruasjalan AKBP Cek Agus. Tingkat pelayanan jalan (Level of Service /LOS) pada ruas jalanAKBP Cek Agus, seperti arah Simpang Patal pada pagi hari (V/C 0,556), siang hari (V/C0,467) dan sore hari (V/C 0,574); sedangkan untuk arah Jalan Taman Kenten pada pagihari (V/C 0,443), siang hari (V/C 0,320) dan sore hari (V/C 0,375). Hal ini menunjukkanbahwa volume lalu lintas telah melampaui kapasitas pelayanan jaringan jalan.Tingginya nilai V/C ratio pada ruas jalan AKBP Cek Agus menunjukkan bahwa tingkatpelayanan sudah tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas. Maka alternatifpelebaran jalan dan pengaturan lalu lintas disekitar wilayah perlu dilaksanakan, Selain itupembangunan jembatan Musi IV juga perlu dilakukan agar volume kendaraan dapatmenyebar dan mengurangi kemacetan di wilayah tersebut. Perlu adanya perhatian yangberkelanjutan pertahun dari Pemerintah Daerah maupun kesadaran masyarakat untuk peduliterhadap masalah persimpangan Rajawali maupun jalan AKBP Cek Agus, karena seiringdengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomianmasyarakat, maka meningkat pula pergerakan lalu lintas pada setiap ruas jalan padawilayah setempat yang berpengaruh pada kinerja persimpangan terutamamasalah kemacetan,tundaan, peluang antrian dan persoalan lainnya.Kata Kunci: Kapasitas ruas jalan, tingkat pelayanan, kinerja ruas jalan

Page 1 of 2 | Total Record : 11