cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Kota
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Pengembangan Kota (ISSN: 2337-7062) adalah jurnal ilmiah berisi hasil penelitian dan telaah kritis teoritis mengenai pengembangan perkotaan meliputi: Arsitektur Perkotaan; Perancangan Kota; Ekonomi Pembangunan Wilayah dan Kota; Perumahan dan Permukiman; Perencanaan Transportasi; Perencanaan Pariwisata; Lingkungan; Pengembangan Sosial-Masyarakat Kota; dan Bidang lainnya yang terkait dengan perencanaan, pembangunan dan pengembangan Wilayah dan Kota.
Arjuna Subject : -
Articles 180 Documents
BUILT ENVIRONMENT ROLE IN CHANGING MOTHERS PERCEPTION ON CHILDREN’S WALKING INDEPENDENTLY TO SCHOOL Yong Adilah S Harumain; S Koting; NSA Sukor; Melasutra Md Dali; NF Hamzah; T Osada; FI Ruslan; NF Fauzi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.86 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.1-9

Abstract

Women have a great significance in their children's lives from the moment they are born. The choice that mothers make regarding their children's mode of travelling to school will have a significant impact on how those children will think about walking and cycling in the future. The purpose of this study is to identify the perspectives of mothers towards allowing their children to school by walking in an area that is deemed suitable for such trip in our discussion on the nation’s future generation towards walking and not depending on private vehicles as the main mode of travelling. A focus group discussion, also known as FGD, took place in Taman Ilmu, which is in Nibong Tebal, Pulau Pinang. As a result of this study, using thematic analysis to analyse the results of conversation during the FGD session and collective mapping, we discovered four (4) themes of mother’s perspectives towards their children walking to school, which are as follows: (1) confidence and trust; (2) safety; (3) age and gender; and (4) weather. In summary, the built environment can be described as a solution to the 'out of control' scenario in which government and parental roles are effective in resolving the issue of children walking independently to school.
KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI PELETAKAN REKLAME PADA BANGUNAN DI KAWASAN PERDAGANGAN JASA KOTA SEMARANG Nofa Martina Ariani; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Bagus Nuari Priambudi; Brian Pradana; Ade Pugara; Deny Aditya Puspasari
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.109 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.68-82

Abstract

Perkembangan Kota Semarang sebagai ibukota provinsi memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan aktivitas dan ekonomi wilayah. Peningkatan aktivitas ini yang ditangkap oleh para perusahaan atau individu dalam penyelenggaraan reklame, untuk mempromosikan produk atau jasa mereka. Pertumbuhan reklame yang meningkat pesat terjadi pada kawasan-kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, salah satunya kawasan perdagangan jasa. Batasan mengenai peletakan reklame perlu diatur agar dapat mendukung citra kawasan dan tidak menimbulkan pencemaran visual. Aturan mengenai peletakan reklame ini dapat diawali dengan mengkaji tipologi dan karakteristik peletakan reklame khususnya pada kawasan perdagangan jasa. Studi ini mengkaji tipologi dan karakteristik peletakan reklame pada kawasan perdagangan jasa dengan melakukan observasi lapangan. Metode penelitian adalah kuantitatif untuk melihat karakteristik dan tipologi peletakan reklame. Lokasi studi adalah kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan perdagangan jasa berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang. Batasan studi adalah reklame yang menempel pada bangunan dan pada persil lahan bangunan. Hasil studi menyatakan bahwa terdapat 6 (enam) jenis tipologi dan 4 (empat) tipe peletakan reklame. Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu diharapkan dapat menjadi dasar dalam menyusun kebijakan peletakan reklame di kawasan perdagangan jasa di Kota Semarang.
DECENTRALIZATION OF HOUSING POLICY FOR LOW-INCOME COMMUNITIES IN URBAN AREAS: AN ANALYSIS OF POLITICAL, FISCAL AND, ADMINISTRATIVE POLICY Ahmad Sururi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.451 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.10-22

Abstract

The purpose of this study is to discuss housing decentralization policies for urban Low-Income Communities based on three decentralization issues, namely politics, fiscal, and administration, and to recommend the concept of housing decentralization as an instrument and housing policy reform.  The idea of decentralization of housing policy can’t be separated from various problems such as the debate over the authority of housing policy, the dependence of the regional government's housing budget on the central government, and various other obstacles. This study employed academic literature review related to decentralization studies and housing policies. The results of the study show that the three decentralization issues that are correlated with urban housing policies for Low-Income Communities have not yet fully provided an optimal impact on the realization of the ideal and desirable urban housing policies for Low-Income Communities. However, the very strong relationship between the three issues of decentralization and urban housing policy can be an important idea and recommendation to promote housing decentralization as an instrument and direction of urban housing policy reform for Low-Income Communities in Indonesia in the future. 
PERKEMBANGAN FUNGSI PERKOTAAN KAWASAN KOTABARU, KOTA YOGYAKARTA DITINJAU PADA PERIODE 1925 DAN 2021 Renindya Azizza Kartikakirana; Rivi Neritarani
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2165.015 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.83-92

Abstract

Perkembangan kawasan dipengaruhi oleh perkembangan aktivitas manusia dan kebijakan di kawasan tersebut. Hal ini menyebabkan perkembangan fungsi kawasan. Kawasan Kotabaru merupakan kawasan lama di Kota Yogyakarta yang keberadaannya sudah ada sejak dahulu dan telah mengalami perkembangan sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan fungsi Kawasan Kotabaru. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deduktif-kuantitatif-kualitatif. Unit amatan dalam penelitian ini yaitu peta lama tahun 1925 dan citra google earth tahun 2021. Adapun unit analisis dalam penelitian ini yaitu fungsi Kawasan Kotabaru. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menemukan besaran fungsi bangunan. Adapun pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil dominasi fungsi di kawasan ini, serta analisis lebih lanjut dikaikan dengan Rencana Detil Tata Ruang pada kawasan ini. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terjadi perkembangan fungsi kawasan di Kawasan Kotabaru, dari fungsi permukiman di tahun 1925 berubah menjadi fungsi pendidikan di tahun 2021. Perubahan fungsi perkotaan juga merupakan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, di tengah terbatasnya lahan di kota menyebabkan alih fungsi bangunan lama atau bersejarah menjadi hal yang tak terhindarkan. Oleh karena itu agar bangunan-bangunan lama yang dibangun pada awal Kawasan Kotabaru tidak hilang ataupun hancur, perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian.
KESETARAAN GENDER DAN KETERKAITANNYA DENGAN MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI INDONESIA: STUDI KASUS KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU, JAWA TIMUR Ismu Rini Dwi Ari; Budi Soegiarto Waloejo; Septiana Hariyani
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1475.887 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.23-35

Abstract

Kesetaraan gender masuk dalam pilar nomor 5 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, sebagai salah satu pendekatan komprehensif untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat di suatu wilayah. Tujuan utama penelitian ini untuk menyelidiki keterkaitan antara nilai kesetaraan gender dengan ikatan sosial dalam masyarakat, guna menyusun rekomendasi kebijakan publik dalam pengentasan kemiskinan. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan metode analisis yaitu mengukur kesetaraan gender (Gender Inequality Index) dan mengukur dua indeks modal sosial (rate of participation dan kepadatan), dimana sampel penelitian dibedakan menjadi sampel rumah tangga miskin dan tidak miskin yang terbagi secara proporsional pada total 330 responden. Temuan hasil analisis menunjukan bahwa rumah tangga miskin memiliki indeks ketimpangan gender yang lebih tinggi daripada rumah tangga tidak miskin, dan rumah tangga miskin memiliki ikatan sosial yang lebih rendah dibandingkan rumah tangga tidak miskin. Hal Ini menyiratkan bahwa masyarakat dengan kesetaraan gender yang baik, dan ikatan sosial yang kuat melalui afiliasi anggota masyarakat dengan lembaga eksisting dapat memberikan peluang lebih besar untuk terwujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi. Kesimpulannya, penguatan ikatan sosial di antara anggota masyarakat dapat memperluas perspektif masyarakat tentang betapa pentingnya kesetaraan gender sebagai bagian dari tindakan mereka untuk mengatasi kemiskinan.
STUDI KOMPARATIF PERFORMA ANGKUTAN BRT TRANSJOGJA DAN TRANSJAKARTA Mutiasari Kurnia Devi; Agustinus Yunastiawan Eka Pramana; Rinawanti Safitri
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.842 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.93-103

Abstract

Peningkatan pelayanan transportasi massal di perkotaan seperti Bus Rapid Transit (BRT) akhir-akhir ini menjadi isu utama di kalangan perencana transportasi. BRT telah menjadi salah satu moda transit terpopuler yang menyediakan akses cepat dan mudah untuk memenuhi kebutuhan transportasi di negara berkembang. Di Indonesia, sistem BRT telah diimplementasikan dengan berbagai level penyesuaian terhadap standar BRT. Dua kota besar yang sudah menerapkan sistem BRT adalah Kota Jakarta dengan TransJakarta dan Kota Yogyakarta dengan TransJogja. Meskipun kedua sistem angkutan umum tersebut sama-sama mengusung konsep BRT, namun terdapat perbedaan dalam teknis implementasi sistem yang diterapkan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi komparatif terhadap kedua sistem BRT pada TransJakarta dan TransJogja dengan menganalisis keterkaitan antara aspek BRT system level dan performa operasional layanan dengan jumlah penumpang BRT. Metode dengan pendekatan studi kualitatif dilakukan untuk mengetahui bagaimana aspek BRT system level dan performa BRT dapat berkontribusi terhadap tingkat ridership BRT. Perbandingan kondisi eksisting layanan kedua BRT berdasarkan beberapa parameter teknis dan operasional digunakan sebagai dasar analisis dalam studi ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya dukungan kebijakan pemerintah, keberadaan sistem angkutan umum massal lain, serta integrasi antar moda menjadi aspek yang dapat meningkatkan jumlah penumpang BRT.
INTEGRASI ANTAR TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SEMARANG Anita Ratnasari Rahmatullah; Diah Intan Kusumo Dewi; Chindy Dhia Tsabit Nurmasari
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1202.594 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.36-46

Abstract

Tingginya angka penggunaan kendaraan pribadi di Kota Semarang berdampak pada timbulnya kemacetan, yang kemudian mendorong Pemerintah Daerah mewujudkan penyelenggaraan moda transportasi umum untuk meminimalisir permasalahan tersebut. Diketahui bahwa terdapat dua moda transportasi umum yang cukup masif perkembangannya di Kota Semarang, yaitu BRT Trans Semarang dan Trans Jateng. Namun, dalam praktiknya, pengoperasian kedua moda transportasi tersebut menimbulkan permasalahan berkaitan dengan sistem integrasi dan komponen pendukungnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis perbandingan yang secara keseluruhan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar dari 9 halte transit BRT Trans Semarang dan Trans Jateng belum dilengkapi dengan fasilitas pelayanan integrasi transportasi yang memadai, sehingga perlu adanya peningkatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyusun strategi peningkatan komponen desain integrasi antar moda transportasi beberapa diantaranya dengan mempertimbangkan kecepatan dan kemudahan akses penumpang, keterjangkauan tarif dan ketersediaan lokasi transit.
EVALUASI KINERJA PARKIR GUNA MENDUKUNG PENERAPAN PARK AND RIDE DI STASIUN SIDOARJO Sara Irawati; Imma Widyawati Agustin; Ismu Rini Dwi Ari
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3494.976 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.104-117

Abstract

Park and Ride merupakan salah satu bentuk Transportation Demand Management (TDM) berupa penyediaan fasilitas parkir yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum dan memenuhi kebutuhan pergerakan penglaju karena berfungsi sebagai penghubung antara pusat kota dengan wilayah sub-urban dengan keterbatasan jaringan transportasi umum. Stasiun Sidoarjo sebagai stasiun asal terbesar di Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu lokasi yang direkomendasikan untuk pengembangan fasilitas Park and Ride. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja parkir di Stasiun Sidoarjo, baik kinerja operasional dan pelayanan menggunakan analisis kinerja parkir dan model kano, serta menyusun prioritas rekomendasi perencanaan parkir di Stasiun Sidoarjo menggunakan Analytical Hierarchy Process. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan penyebaran kuesioner kepada 100 pengguna parkir Stasiun Sidoarjo dan 11 responden ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada fasilitas parkir Stasiun Sidoarjo masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan guna mendukung 
FINDING THE CRAMPED SPACE IN A CITY: THE ACCESSIBILITY ASSESSMENT OF PONTIANAK CITY BASED ON THE GRIDDED POPULATION DENSITY Bontor Jumaylinda Br Gultom; Affrilyno Affrilyno; Dian Rahayu Jati; Andi Andi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2580.459 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.47-56

Abstract

Recently, the data on population distribution only illustrates a number of density of a city or a district. Thus, it can not show the exact area of the crowded population. The population density in a city can cause a mismatch between the available space and the carrying capacity of its environment. The discrepancy can make it challenging to allocate resources or assistance in a disaster. In this regard, it is necessary to conduct research on the population's spatial distribution and the potential for movement between spatial segments. It is important to locate the cramped space where the space has high density but low accessibility in the city. This study aimed to determine the distribution of the population in the grid of 0.5 km and its assessment on accessibility in Pontianak City. The methodology used in this research is the population mapping method and space syntax. This research performs a quadrant mapping and correlation analysis to assess city accessibility. The result of the population distribution of Pontianak City shows the density concentrated in the city's center and dispersed from the river to inland. The quadrant maps show that Pontianak City has good accessibility. The quadrant map can be used as a recommendation for city development. With the quadrant division, the government can first concentrate its resources on repairing or developing the grid unit with low accessibility. With a coefficient correlation of 40.5 % and 50.9 %, this research found a positive and moderate correlation between density distribution and accessibility.
PRIORITAS ALTERNATIF PENGEMBANGAN KONSEP OMOTENASHI DI KORIDOR JL. ZAINUL ARIFIN, KOTA MALANG Imma Widyawati Agustin; M. Rizal Galinato JR; Septiana Hariyani
Jurnal Pengembangan Kota Vol 11, No 1: Juli 2023
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.10.2.141-154

Abstract

Koridor Jalan Zainul Arifin merupakan salah satu koridor yang menghubungkan Kawasan Alun-Alun sebagai pusat kota dengan Pasar Besar Kota Malang. Pasar Besar sebagai pusat perdagangan dan jasa, kuliner, pertokoan, dan wisata memiliki ciri khas dan daya Tarik tersendiri. Karakteristik tersebut mampu menarik aktivitas yang masif sehingga diperlukan pengendalian arus lalu lintas dan fasilitas penunjang aktifitas di koridor tersebut. Omotenashi memiliki makna keramahan, kehangatan, dan kekeluargaan. Keramahan yang dimaksud ialah ramah dalam hal desain jalan, jalur pejalan kaki dan layanan angkutan umum bagi para penggunanya, adapun kekeluargaan memiliki makna yang berlawanan dengan individualis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat keramahan dalam konsep omotenashi dan merumuskan prioritas alternatif pengembangan keramahan. Penelitian ini menggunakan analisis aspek keramahan omotenashi, analisis parkir on-street berdasarkan aspek kekeluargaan, dan Quantitative Descriptive Analysis (QDA) berupa spiderweb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keramahan omotenashi pada Koridor Jalan Zainul Arifin memiliki nilai 10,64 yang masuk dalam klasifikasi ramah dan prioritas pengembangan berdasarkan hasil spiderweb meliputi pengembangan aspek geometri jalur pejalan kaki, geometri jalan, dan parkir on-street.