cover
Contact Name
Nia Kurniasih
Contact Email
sosioteknologi.jurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sosioteknologi.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Gedung Sosioteknologi, Labtek VII, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Sosioteknologi
ISSN : 18583474     EISSN : 2443258X     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Sosioteknologi is a journal that focuses on articles that discuss results of an intersection of research fields of science, technology, arts, and humanities as well as the implications of science, technology, and arts on society. It is published three times a year in April, August, and December. Jurnal Sosioteknologi is a collection of articles that discuss research results, conceptual ideas, studies, application of theories, and book reviews. Jurnal Sosioteknologi has been indexed by Google Scholar and Indonesian Publication Index (IPI). ISSN: 1858-3474 Jurnal Sosioteknologi adalah jurnal yang memfokuskan pada tulisan berupa penelitian interseksi bidang ilmu sains, teknologi, seni, dan ilmu kemanusiaan serta implikasi sains teknologi dan seni terhadap kehidupan masyarakat. Terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Jurnal Sosioteknologi berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian, dan aplikasi teori, serta ulasan buku. Jurnal Sosioteknologi telah terindeks oleh Google Scholar, Citerseerx, dan Indonesian Publication Index (IPI). ISSN: 1858-3474
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 3 (2017)" : 9 Documents clear
KAJIAN JURNAL BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL BAGI ANAK Imaniar Rizki Waridha; Riama Maslan; Hafiz Aziz Ahmad
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.2

Abstract

Banyak penelitian menemukan gambar merupakan media favorit anak dalam menyampaikan ide atau emosinya, tetapi tidak sedikit orang dewasa yang masih salah mengartikan maksud gambar anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana jika gambar anak dikombinasikan dengan tulisan dalam jurnal visual, apakah kombinasi tersebut mampu menyampaikan ide atau emosi anak dengan lebih baik. Eksperimen dilakukan dengan sampel 22 anak kelas 3 SD di Kota Bandung dengan 1 wali kelas mereka. Anak diajak untuk mengungkapkan ide atau emosi mereka ke dalam sebuah jurnal, yang kemudian dikelompokkan menjadi jurnal berisi gambar saja, tulisan saja, dan kombinasi gambar tulisan. Wali kelas menilai jurnal menggunakan kuesioner yang disusun peneliti dan psikolog anak berdasar pada penelitian naratif Jennifer New tentang jurnal visual. Kuesioner dengan 5 skala Likerts tersebut mengukur fungsi jurnal sebagai sarana observasi, refleksi, eksplorasi, dan kreasi pada lingkup kehidupan sosial anak di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnal visual terbukti lebih berpengaruh terhadap komunikasi anak dibandingkan jurnal dengan gambar saja atau jurnal dengan tulisan saja. Penyampaian ide atau gagasan (kreasi) anak terlihat paling menonjol dalam jurnal visual buatan anak. Oleh karena itu, jurnal visual dapat menjadi media yang tepat untuk menyampaikan ide atau gagasan anak kepada orang dewasa di sekitar mereka.Some previous studies found that drawings are the most preferred media for children to convey their ideas and emotion; however, their messages through drawings are often misinterpreted by adults. This study was conducted to investigate whether drawings accompanied by textual content in a visual journal could better disseminate children's opinion and emotion. The experiment was carried out by collecting samples taken from 22 third graders in Bandung. Their homeroom teacher was also recruited in this study. These children were invited to express their ideas or emotion in a journal whichwas further divided into three categories, namely a journal depicting visuals only, a journal containing text only, and a journal composed of both. The home teacher evaluated these journals using a-5-point- Likert scale in order to assess the function of the journal as an avenue for the children to observe, reflect, explore, and create their social life in the school. The fndings showed that the visual journal was more influential than the visual only and the text only journals. Furthermore, the visual journal was able to strongly disseminate the children's ideas and creation. Therefore, the visualjournal can be an appropriate media to convey children's idea and emotion to adults.
Strategi Pengembangan Usahatani Kopi Arabika (Kasus pada Petani Kopi Di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat) Akhmad Zakaria; Pingkan Aditiawati; Mia Rosmiati
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.7

Abstract

Coffee is an important export commodity for Indonesia, which is able to contribute a sizeable foreign exchange. West Bandung Regency is a regency in West Java province which have significant potential for the development of Arabica coffee commodity. Suntenjaya village, Lembang district is one of the Arabica coffee-producing areas in West Bandung regency. However, there are some obstacles in the development of arabica coffee farming including land resources utilization, harvest and post-harvest, quality and institutional aspects. Therefore, it is necessary to formulate business development strategies that can be applied arabica coffee farmers. Data and information needed were primary data and secondary data. Data were analyzed using SWOT analysis and QSPM. The study concluded that in order to help farmers in developing a business, there are several strategies a priority that can be conducted, that is  develop the processing of product, improve technical skills of farming to increase product quality, empowerment of farmer to further improve the business, increasing access to capital, optimize of farming business land, optimizing production capacity and maintain marketing network. Keywords: arabica coffee, SWOT analysis, coffee farming, the development strategy
KARAKTERISTIK BENTUK DAN FUNGSI RAGAM HIAS PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG KOTA BANDUNG Dr. Ahmad Haldani, M.Sn.; Imam Santosa
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.1

Abstract

Di era sekarang isu perubahan seringkali berbenturan dengan masalah krisis identitas dan otentisitas. Identitas seseorang atau suatu artifak semakin sering juga dipertanyakan derajat keotentikkannya. Banyak masalah muncul di saat modernisasi kini telah menjadi begitu umum sehingga pilihan antara tradisional-modern, lokal-global menjadi semakin baur.   Penelitian ini akan memetakan korelasi antara perkembangan Islam di Jawa Barat khususnya Kota Bandung, dengan pergeseran bentuk dan gaya ragam hias masjidnya. Korelasi ini  penting diteliti untuk memahami gejala pergeseran bentuk dan fungsi ragam hias (teks) yang dikaitkan dengan idea dan perilaku masyarakat yang menghasilkan dan menggunakannya (konteks).. Melalui metodologi deskriptif, sinkronik, dan komparatif dengan pendekatan morfologi estetik, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Memetakan pergeseran peran, bentuk dan fungsi  ragam hias tradisional di dalam arsitektur Masjid Agung Kota Bandung di era sekarang, 2.  Menemukan peran, bentuk dan fungsi  ragam  hias yang mempengaruhi atau menggantikannya, dan 3. Faktor atau nilai yang melatarbelakanginya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa:Kandungan gaya ragam hias Islam arabesque bersifat mayoritas dibandingkan dengan gaya ragam hias lokal, sehingga peran, bentuk dan fungsi ragam hias lokal yang selama ini menjadi ciri kebudayaan setempat menjadi kecil/ minoritas.Di setiap gejala pengadopsian bentuk dan gaya, hampir seluruhnya mengambil cara meniru, menyalin, atau mengimitasi atau copy, karena hanya mengulang-ngulang bentuk dan gaya otentik (klasik) demi menjaga keutuhan makna-makna asosiasinya baik secara citera, identitas, maupun makna simboliknya. Sehingga ragam hias yang mempunyai bentuk, identitas dan asosiasi baru sulit ditemukan.Ideal-ideal pemikiran itu ternyata dapat tercermin selain dalam wujud perilaku juga dalam wujud bentuk dan gaya ragam hias masjidnya.
PERSEPSI VISUAL ELEMEN NILAI PERSONAL BRAND PADA MEDIA KAMPANYE RIDWAN KAMIL Robby Firmansyah; Agung Eko Budiwaspada; Agus Sachari
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.5

Abstract

Personal brand merupakan citra yang tertanam di pikiran publik mengenai individu tertentu. Beberapa dekade terakhir, kegiatan personal branding marak digunakan oleh kandidat kampanye politik untuk membentuk citra dirinya di pikiran publik dan diharapkan dapat meningkatkan elektabilitas pada saat pemilihan. Penelitian ini mengkaji elemen nilai personal brand yang dibentuk melalui proses persepsi visual terhadap media kampanye tahap kedua pemilihan walikota Bandung 2013, Ridwan Kamil. Elemen nilai personal brand yang diteliti berupa citra mengenai hal-hal yang menjadi landasan berpikir dan berperilaku Ridwan Kamil di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Metode kuantitatif digunakan untuk melihat kecenderungan citra nilai yang terbentuk di dalam pikiran kelompok khalayak pemilih pertama melalui elemen visual media kampanye Ridwan Kamil. Metode kualitatif dengan analisis visual semiotika sosial digunakan untuk mendeskripsikan pembentukan citra elemen visual media kampanye tahap kedua Ridwan Kamil melalui proses persepsi visual terhadap elemen visual media kampanye Ridwan Kamil. Berdasarkan hasil olah data kuesioner penelitian, citra nilai Ridwan Kamil yang memiliki skor tertinggi berupa citra cinta yang terbentuk melalui elemen visual artwork ikon hati. Citra Ridwan Kamil terbentuk melalui proses persepsi visual audience untuk memaknai elemen visual (stimuli) yang dipengaruhi oleh pengetahuan audience mengenai stimuli yang dilihat dan kemudahan audience untuk menerima informasi yang disampaikan elemen visual untuk dihubungkan dengan sosok Ridwan Kamil. Personal brand defined as a well-formed public image of particular person. In the past few decades, personal branding activity is used by politicians or electoral candidates to build their public image which is expected to be able to increase their electability. This research analyzed the visual perception of personal brand value element that was formed by visual elements in Ridwan Kamil's second phase campaign media for Bandung City Mayoral Election in 2013. Personal brand value element is an image to represent Ridwan Kamil's thought and behavior in the society. This study utilized mixed method, namely quantitative and qualitaive. The quantitative method was used to identify the voters' perception of Ridwan Kamil's image established through the visual elements disseminated during the campaign. The qualitative method of visual social semiotic analysis was used to describe the development of Ridwan Kamil's image through his campaign media visual element and visual perception process. The results of the questioner data analysis indicated that the image which gained the highest score was the image of love which was illustrated by the visual element of an artwork depicting a heart. Ridwan Kamil's image was established through audience's perceptual process in interpreting the visual element (stimulus) and associate it with Ridwan Kamil influenced by the audience knowledge upon the stimulus and the absence of difficulty to perceive the information.
PERBANDINGAN SISTEM PENGUASAAN LAUT ADAT DI DESA HARUKU MALUKU DENGAN SISTEM PENGUASAAN LAUT NASIONAL Andri Hernandi; Hendriatiningsih Sadikin; Mirolas Mirolas
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.4

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia dan memiliki sistem penguasaan wilayah laut nasional. Indonesia juga merupakan negara dengan keanekaragaman etnis terbanyak dan terbesar di dunia. Oleh sebab itu, identifkasi sistem penguasaan laut adat sangat penting bagi Indonesia. Identifkasi dilakukan berdasarkan tiga parameter Customary Marine Tenure System (CMTS), yaitu aspek wilayah, unit sosial pemegang hak, dan legal beserta pelaksanaannya. Hasil identifkasi ini dibanding dengan sistem penguasaan laut nasional. Hasil analisis menunjukkan CMTS berdasarkan aspek wilayah, masyarakat Haruku tidak membuat acuan yang pasti dalam penentuan titik batas; berdasarkan aspek unit sosial pemegang hak, hak pengelolaan hanya diberikan kepada masyarakat adat yang dikoordinasi oleh pemerintahan adat setempat; berdasarkan aspek legal, peraturan dalam penguasaan laut adat Haruku merupakan peraturan tertulis yang diketahui dan diterima oleh setiap anggota masyarakat di desa Haruku. Pelaksanaan aspek legal yang digunakan, sistem penguasaan laut adat di Haruku memiliki keunggulan dibanding dengan sistem penguasaan laut nasional.Indonesia is the largest archipelago nation in the world and has a system of national marine tenure territorial. Indonesia is also a country with the largest and the most diversed ethnic groups in the world. Therefore, it is necessary to identify the system of custom marine tenure of this country. Identifcation of this study was based on three parameters of Customary Marine Tenure System (CMTS), namely area aspect, rights unit social aspect, and legal aspect and its implementation. The results of the identifcation was compared with the national marine tenure system. The analysis showed that, regarding CMTS based on the aspect of territory, the Haruku community did not make a fxed reference in the determination of the boundary point while based on the social unit of rights-holders, it was found that the management rights were only granted to the indigenous peoples coordinated by the local customary government; and based on the legal aspect, the rules in the customary marine tenure of Haruku were written rules known and accepted by every member of the community in Harukuvillage. The implementation of the legal aspects used indicated that the customary marine tenure system in Haruku had advantages compared to the national marine tenure system.
KAJIAN GAYA HIAS SINGABARONG DAN PAKSI NAGA LIMAN DALAM ESTETIKA HIBRIDITAS KERETA KESULTANAN CIREBON Nina Sofiyawati
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.6

Abstract

Kereta kencana singabarong dan paksi naga liman merupakan hasil dari produksi kebudayaan yang dibuat oleh individu/ sekelompok masyarakat sebagai refleksi dari adanya gagasan dan tindakan yang dihasilkan di tempat dan periode tertentu. Perupaannya dalam bentuk makhluk hybriditas ini merefleksikan lingkungan kosmos dan simbol akulturasi budaya yang menghiasi perkembangan kebudayaan dan seni hias di wilayah cirebon. Sebagai karya seni yang memiliki asal usul mirip termasuk dalam hal ini adanya kesinambungan tradisi seni hias yang serupa, namun nyatanya kedua kereta kencana ini justru menampilkan perbedaan dalam hal eskpresi gaya ragam hiasnya. Sehingga penelitian ini sendiri erat kaitannya dengan melihat gejala peristiwa, kondisi, maupun situasi dalam periodisasi ketika karya seni itu diproduksi. Tujuan dari penelitian ini tak lain untuk mengetahui elemen bentuk apa saja yang berubah dan yang menjadi kekhasan dalam menampilkan ekspresi gaya di antara kedua visualisasi kereta tersebut, serta mengetahui motivasi, spirit, dan tren yang melatarbelakanginya. Dengan memahami latar belakang masalah serta tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka peneliti menerapkan metode mixed methods sequential exploratory dengan pendekatan teori estetika morfologi dan kebudayaan sebagai pendukungnya yang berguna untuk memecahkan permasalahan tersebut dan menghasilkan data yang lebih akurat. Hasilnya diperoleh temuan berupa, karya seninya bersifat feodal, kedua kereta kencana paksi naga liman cenderung memiliki pengaruh gaya Hindu sedangkan singabarong didominasi oleh pengaruh China, ketiga spirit, jaman, dan trend dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi serta pengaruh gaya kepemimpinan sultan dalam konsep Tri-Tangtu dan keempat perupaannya banyak dipengaruhi unsur dan atribut-atribut wayang.
PERILAKU MENGAKSES INTERNET DI WARUNG KOPI BEHAVIOR ACCESS INTERNET IN COFFEE SHOP Redi Panuju
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.3

Abstract

ABSTRAK Salah satu nilai (values) yang ditonjolkan oleh warung kopi (Warkop) adalah fasilitas bebas internet atau sering ditulis free Wafi. Tempat ini dikunjungi orang pada jam jam istirahat atau pulang kerja. Pada hari Jumat petang atau Sabtu dan Minggu, anak anak usia sekolah dasar dan Menengah banyak dijumpai di sama, duduk berkelompok dan memainkan gadgetnya. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui perilaku mereka di warung kopi, mulai dari tujuan berkumpul dan konten apa yang diakses. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalisis dengan perspektif Sosiologi Komunikasi. Simpulan yang penting anak anak yang mendapat perhatian dari orang tuanya membentuk kelompok yang bertujuan mengakses internet untuk  bersenang senang, yakni dengan game online yang relatif sehat. Sementara anak anak yang kurang mendapat perhatian cenderung mempunyai kebabasan mengakses internet sehingga konten yang diakses berpotensi negatif, seperti game yang mengandung pornografi dan bahkan video porno.Kata Kunci : Warkop, game-online, pornografi, etnosentrisme, sosiopetik. 
Pemanfaatan Serat Batang padi dalam Proses Pembakaran untuk Alternatif Desain di Sentra Keramik Plered Rice Straw Utilization in Firing Process to Achieve Alternative Ceramic Design in Plered Pottery Village Gita Winata; Deni Yana; Akbar Adhi Satrio
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.8

Abstract

ABSTRAK                 Dua isu utama yang sedang dihadapi oleh para pengrajin di sentra kerajinan keramik Plered, Purwakarta beberapa tahun terakhir ini adalah pertama isu teknologi pembakaran terutama berkaitan dengan penggunaan bahan bakar kayu yang kurang optimal, dan kedua yaitu isu desain dengan pokok masalah pada finishing dekorasi dengan bahan cat yang mengalami stagnasi, penurunan minat konsumen, serta peningkatan harga bahan baku cat. Dengan metode kajian praktis dan pendekatan eksperimentasi, penelitian ini mencoba menggali dan menawarkan solusi teknologi pembakaran dengan memanfaatkan serat batang padi yang selama ini belum termanfaaatkan, yang diaplikasikan pada bodi keramik dalam proses pembakaran. Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan dua capaian yaitu serat batang padi dapat dimanfaatkan sebagai pendukung bahan bakar kayu sekaligus memberikan dekorasi dengan corak natural ash glaze. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif baru pengembangan teknologi pembakaran dan desain keramik Plered.kata kunci: desain, keramik Plered, pembakaran keramik, serat batang padi. ABSTRACT There are two main issues faced by ceramic craftsmen in Plered Pottery Village, Purwakarta in the recent years. The first issue is about the fuel usage in their firing method that considered wasteful. The second issue is regarding their renown wall paint decoration for their ceramic product that did not have a significant improvement in their design and suspected to decreased in demand while at the same time the production cost for this type of decoration, especially the cost of the paint as the main ingredient, is also steadily rose. This research tried to approach this problem using practical studies and experimentation to solve these two problems by utilizing rice straw in the firing process to create a new decoration in the ceramic body. Two advantages successfully achieved as a result of this research where in the same time rice straw could improve the firing process as an additional fuel while also giving a unique natural ash glaze marks in the ceramic body. This result will give a new alternative in improving firing method and design of Plered pottery.Key words: ceramic firing, design, rice straw, Plered pottery.
SEHAT BERAWAL DARI PIKIRAN Dr. Lina Meilinawati Rahayu, M.Hum.
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.9

Abstract

Siapa yang tak kenal Mahatma Gandhi, pemimpin spiritual dan politikus dari India yang memelopori gerakan antikekerasan untuk melawan ketidakadilan. Gerakan yang dipelopori Gandhi menginspirasi para aktivis demokrasi dan antirasisme. Ajaran-ajarannya dia katakan sangat sederhana, yaitu: kebenaran dan antikekerasan. Dua hal sederhana ini, menjadi tidak lagi sederhana karena "nafsu" manusia. Ajaran tersebut juga tercermin dalam bukunya yang berjudul A Guide to Health, yaitu tentang bagaimana menjadi sehat. Gandhi berusaha membuka mata pembacanya dengan menunjukkan bahwa alam sudah menyediakan segalanya.  Manusia dapat memanfaatkan sesuai kebutuhannya. Filosofi sederhana ini tidak mudah diikuti karena manusia tidak mengikuti hukum alam yang dengan tindakannya mengundang berbagai penyakit.

Page 1 of 1 | Total Record : 9