cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
JURNAL INTEGRASI PROSES
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal integrasi proses (JIP) diterbitkan oleh Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dua kali dalam setahun. JIP menerima artikel dalam bidang teknik kimia berupa original research papers, reviewed papers dan short communications dari para peneliti, akademisi, industri dan praktisi.
Arjuna Subject : -
Articles 146 Documents
PENGARUH PERBANDINGAN CAMPURAN PELARUT N-HEKSANA- ETANOL TERHADAP KANDUNGAN SITRONELAL HASIL EKSTRAKSI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) Meri Yulvianti; Rosianah Meida Sari; Efa Rujatul Amaliah
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.049 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.31

Abstract

Sitronelal adalah cairan tak berwarna, dengan bau menyegarkan dan mempunyai sifat racun dehidrasi (desiccant). Racun tersebut merupakan racun kontak yang dapat mengakibatkan kematian karena kehilangan cairan terus- menerus. Serangga yang terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan. Kualitas minyak sereh wangi ditentukan oleh komponen utama di dalamnya yaitu kandungan sitronelal. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan volume campuran pelarut n-heksana-etanol yang terbaik terhadap kandungan   sitronelal   dalam   minyak   serai   wangi.   Metode  penelitian   yang digunakan terdiri dari dua tahap, tahap pertama yaitu dengan mengekstraksi serai wangi (batang, daun) sebanyak 10 gram, dengan menggunakan campuran pelarut n-heksana-etanol (1:1, 1:4, 2:3, 3:2, 4:1) selama 4 jam pada suhu 78-80oC, dari proses ekstraksi dihasilkan minyak serai yang masih bercampur dengan pelarut. Tahap selanjutnya yaitu tahap pemurnian dengan proses destilasi untuk memisahkan  minyak  serai  dari  campuran  pelarut,  proses  destilasi  dilakukan selama 2 jam pada suhu 78-80oC, dari tahap ini akan dihasilkan ekstrak minyak serai. Selanjutnya minyak serai yang dihasilkan dianalisa dengan menggunakan GC-MS untuk mengetahui kadar sitronelal yang dihasilkan dari setiap perbandingan. Dari hasil penelitian dan analisa yang didapatkan kadar sitronelal terbesar yaitu 27,3% pada perbandingan volume pelarut 3:2 untuk bagian batang dan 10,9% pada perbandingan volume pelarut 4:1 untuk bagian daun. 
PENGARUH MINYAK JELANTAH PADA PROSES UBC UNTUK MENINGKATKAN KALORI BATUBARA BAYAH Heri Heriyanto; Widya Ernayati K; Chaerul Umam; Nita Margareta
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.9 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.36

Abstract

Hasil pemetaan potensi batubara yang telah dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, diperoleh hasil yaitu batubara yang ditemukan di wilayah Bayah Kabupaten Lebak, tergolong batubara dengan nilai kalori peringkat rendah. Dengan nilai  kalori yang rendah pada batubara alam Bayah, banyak industri yang tidak memilih batubara daerah Bayah sebagai bahan bakar, sehingga diperlukan metode untuk menaikkan mutu kalori batubara alam Bayah. Metode slurry dewatering atau UBC adalah teknik meningkatkan mutu batubara menggunakan media minyak.Melalui pemrosesan di dalam media minyak ini, tidak hanya kalorinya yang naik, tapi muncul pula sifat anti air dan penurunan kecenderungan lower spontaneous combustion propensity pada produk batubara yang dihasilkan.Proses tersebut menggunakan minyak jelantah. Batubara yang telah dihancurkan dan disaring dengan ukuran 10 mesh dimasukkan kedalam autoclave berpengaduk bersama dengan minyak dengan perbandingan massa (1; 0.67; 0.5). Slurry batubara dan pelarut dipanaskan selama 1.5 jam pada variasi temperatur 140, 150 dan 160 oC pada tekanan maksimal 1kg/cm2. Produk batubara dimasukkan kedalam oven pada temperatur 150 oC selama 1 jam, sedangkan minyak pelarut dapat di recycle kembali. Hasil penelitian menunjukan  pengurangan kadar air dalam batubara Bayah mencapai 97% dan kenaikkan nilai kalori mencapai 29.35%. dengan temperature optimum dewatering sebesar 150 oC.
ANALISA PENGARUH GEOMETRI TINGGI KONIS DAN DIAMETER HIDRAULIK ASH HOPPER TERHADAP KINERJA SIKLON PERSEGI MENGGUNAKAN METODA CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC) Novi Sylvia; Maryana Maryana; Elwina Elwina; Yazid Bindar
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 2 Juni 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.14 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i2.242

Abstract

Artikel ini memaparkan hasil penelitian yang diperoleh melalui aplikasi dinamika fluida komputasi (Computational Fluida Dynamic,CFD) untuk mensimulasi medan alir di dalam siklon persegi. Perangkat lunak Gambit digunakan sebagai pre-processor untuk menggambar konfigurasi, diskritisasi, dan pendefinisian kondisi batas siklon. Panjang sisi siklon yang digunakan 0,2 m menyesuaikan dengan diameter siklon silinder Lapple, dengan kondisi operasi  ditentukan pada laju alir gas sebesar 0,1m3/s sementara beban partikel dalam  laju alir gas sebesar 0,01kg/m3. Perangkat lunak CFD FLUENT 6.2.16 digunakan untuk simulasi medan alir dan dinamika partikel dalam siklon. Model turbulensi dalam katagori Reynolds Averaged Navier Stokes (RANS)  yang diuji Reynolds Stress Model (RSM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh geometri dengan menvariasikan perbandingan tinggi konis Lc/a 1,75; 2,0; 2,25 dan perbadingan diameter hidraulik ash hopper  B/a 0,1; 0,125; 0,15 pada siklon persegi  terhadap kinerja siklon persegi. Kinerja siklon dikaji melalui efisiensi dan penurunan tekanan. Hasil penelitian ini diperoleh efisiensi tertinggi yaitu 90,35% dengan kecepatan alir umpan 20 m/s dan nilai kehilangan tekanan terendah(Pressure Drop) 13747,044 Pa dengan kecepatan alir umpan 5 m/s pada siklon persegi yang mempunyai perbandingan tinggi konis Lc/a 2,25 dan perbandingan diameter hidraulik ash hopper B/a 0,15.
PEMANFAATAN AMPAS KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU TEPUNG KELAPA TINGGI SERAT DENGAN METODE FREEZE DRYING Meri Yulvianti; Widya Ernayati; Tarsono Tarsono; M. Alfian R.
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 2 Juni 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.492 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i2.246

Abstract

Industri pengolahan kelapa menghasilkan produk samping berupa ampas kelapa. Selama ini ampas kelapa hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan harga produk yang sangat rendah. Ampas kelapa dapat diolah menjadi tepung ampas kelapa yang kaya akan serat dan relatif lebih rendah lemak. Kandungan protein, lemak, dan serat pada ampas kelapa ini merupakan salah satu kandungan yang sangat dibutuhkan untuk proses fisiologis dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah menentukan waktu pengeringan terbaik dalam pembuatan tepung  ampas  kelapa  dengan metode pengeringan  freeze  drying.  Prinsip  freeze  dryer adalah pengeringan dengan proses sublimasi untuk menjaga stabilitas rasa, warna, aroma dan struktur. Pengeringan ampas kelapa dengan freeze dryer dilakukan dengan beberapa variasi waktu pengeringan, yaitu 18 jam,  22 jam, 24 jam, 42 jam, 46 jam, dan 48 jam. Penentuan mutu ampas kelapa berdasarkan kandungan gizi yang terdapat di dalam produk, melalui analisa dengan metode Kjeldahl, Soxhletasi, dan pengeringan dengan oven untuk menentukan kandungan nilai gizi dengan beberapa parameter yaitu kadar air, kadar serat, kadar lemak, dan kadar protein. Berdasarkan hasil analisa, metode terbaik pengeringan freeze drying dilakukan selama 18 jam hingga 24 jam sehingga diperoleh kadar air 0,33%, kadar serat 37,1%, kadar lemak 12,0% dan kadar protein 4,12%. 
SUHU DAN RASIO KUKUS OPTIMUM PADA PROSES GASIFIKASI KUKUS BERKATALIS K2CO3 TERHADAP ARANG BATUBARA LIGNIT HASIL PIROLISIS DENGAN LAJU PEMANASAN TERKONTROL Dewi Tristantini; Ricky Kristanda Suwignjo
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 3 DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.984 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i3.259

Abstract

Untuk memenuhi persyaratan bahan baku pembuatan bahan bakar cair sintetis (synfuel) melalui proses Fischer Tropsch, diperlukan proses gasifikasi batubara lignit yang menghasilkan gas sintesis dengan rasio H2/CO ≈ 2,0 dan yield gas yang tinggi. Metode gasifikasi kukus dapat meningkatkan komposisi H2 dalam gas sintesis.Energi aktivasi reaksi gasifikasi dapat diturunkan dengan menggunakan katalis K2CO3. Laju pemanasan terkontrol pada tahap pirolisis menentukan ukuran poriarang yang berpengaruh pada komposisi dan yield gas sintesis. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpankan arang batubara lignit hasil pirolisis dengan laju pemanasan terkontrol yang memiliki luas permukaan pori 172,5 m2/g bersama dengan katalis K2CO3 ke dalam reaktor unggun tetap. Rasio massa kukus/arang yang ditambahkan bervariasi 2,0; 3,0; 4,0 dan suhu gasifikasi 675, 750, 825⁰C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi reaksi gasifikasi yang sesuai untuk produksi gas sintesis bahan baku proses Fischer Tropsch adalah reaksi gasifikasi berkatalis K2CO3 pada suhu 675 ℃ dan rasio massa kukus/arang 2,0. Kondisi ini menghasilkan gas sintesis dengan rasio H2/CO 2,07 dengan yield gas 1,128 mol/mol C (45% konversi karbon).
PEMBUATAN CMC DARI SELULOSA ECENG GONDOK DENGAN MEDIA REAKSI CAMPURAN LARUTAN ISOPROPANOL-ISOBUTANOL UNTUK MENDAPATKAN VISKOSITAS DAN KEMURNIAN TINGGI Alia Badra Pitaloka; Nur Anis Hidayah; Asep Handaya Saputra; Mohammad Nasikin
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 2 Juni 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.445 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i2.247

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma perairan yang dapat mengganggu ekosistem air.Untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan berbagai upaya telah dilakukan dan salah satunya adalah dengan pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan bakupembuatan Carboxymethyl Cellulose (CMC).Potensi eceng gondok sebagai bahan bakuCMC cukup besar karena kandungan selulosanya yang cukup tinggi. Proses pembuatan CMC ini diawali dengan isolasi selulosa eceng gondok. Selulosa yang dihasilkan kemudian dialkalisasi dengan menggunakan larutan NaOH 10% b/v dan 35% b/v. Tahap berikutnya adalah reaksi karboksimetilasi antara alkali selulosa  dan natrium monokloroasetat (NaMCA, ClCH2COONa) dalam suatu media reaksi. Pada penelitian ini digunakan campuran larutan isopropanol dan isobutanol sebagai media reaksi dengan variasi komposisi. Dari hasil penelitian diperoleh CMC dengan kondisi optimum pada konsentrasi NaOH 10% dengan nilai derajat substitusi (DS) tertinggi sebesar 1,49pada komposisi isopropanol-isobutanol 20:80 (v/v), kemurnian tertinggi 90,9% pada komposisi isopropanol-isobutanol 80:20 (v/v), dan viskositas tertinggi 157,5 cPpada komposisi isopropanol-isobutanol 50:50 (v/v).
PENGARUH RASIO IMPREGNANT ZNCL2 DAN TEMPERATUR KARBONISASI TERHADAP LUAS PERMUKAAN KARBON AKTIF DARI KULIT JERUK Hans Kristianto; Arenst Andreas Arie
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 3 DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.135 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i3.260

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan sintesis karbon aktif dari kulit jeruk (Citrus nobilis var microcarpa) dengan menggunakan aktvasi kimia ZnCl2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio impregnant dan temperatur karbonisasi terhadap luas permukaan karbon aktif yang diperoleh. Rasio kulit jeruk terhadap impregnant divariasikan 4:1, 2:1, 1:1, 1:2, dan 1:4, dengan temperatur karbonisasi pada 400, 500, dan 600˚C. Karbonisasi dilakukan dengan menggunakan electrical tubular furnace dengan atmosfer nitrogen selama 1 jam. Luas permukaan karbon aktif dianalisa dengan menggunakan Micromeritics apparatus NOVA 1000/3200e Quantachrome. Diperoleh bahwa temperatur dan rasio impregnant cenderung berpengaruh terhadap luas permukaan karbon aktif yang diperoleh. Pada rasio impregnant 4:1 sampai 1:2, temperatur karbonisasi terbaik pada 500˚C, akan tetapi pada rasio 1:4, luas permukaan yang diperoleh relatif sama untuk setiap variasi temperatur. Luas permukaan yang diperoleh relatif tinggi terutama jika dibandingkan dengan karbon aktif lain yang disintesis dari kulit buah-buahan. Luas permukaan karbon aktif terbesar diperoleh pada rasio impregnant 1:4 dan temperatur 600˚C dengan luas permukaan mencapai 1198,16m2/g.
PEMODELAN TRANSFER MASSA TANNIN PADA TANAMAN PUTRI MALU Novy Pralisa Putri; Anggy Puspita Sari Jurin; Siti Aminah Ganna
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 3 DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1217.464 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i3.250

Abstract

Tannin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan anti oksidan. Selain itu tannin juga dapat digunakan sebagai zat pewarna alami untuk industri tekstil. Salah satu tanaman yang dapat menghasilkan tannin adalah tanaman putri malu, baik daun, bunga, akar maupun batangnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai sum of squares of errors (SSE), sum of squares due of regression(SSR), total sum of squares (SST), koefisien pemodelan analitis (R2) dan yield yang diperoleh.Daun putri malu yang telah dikeringkan diambil sebanyak 5 gr untuk diekstrak dengan cara direndam dalam 350 mL pelarut etanol 96% dan dipanaskan dengan mempertahankan suhu pada 65 – 69 °C. Waktu perendaman divariasikan pada 30, 60, 90 dan 120 menit kemudian dianalisa dengan spektrofotometri. Berdasarkan pemodelan, diperoleh nilai SSE 14,8.10-5; SSR 0,00041; SST 0,0006; dan R2 analitis 0,7357. Adapun persentase yield tannin pada variasi waktu 30, 60, 90 dan 120 menit berturut-turut adalah 98,54; 99,16; 97,08 dan 96,14.
DEGRADASI COD LIMBAH CAIR DARI PABRIK KELAPA SAWIT DALAM PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS Budi Nining Widarti; Septian Hadi Susetyo; Edhi Sarwono
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 3 DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.811 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i3.261

Abstract

Limbah cair pabrik kelapa sawit mempunyai nilai COD yang tinggi. Penurunan COD yang tinggi dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan secara anaerob yang akan dihasilkan biogas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar degradasi COD dari limbah cair pabrik kelapa sawit dalam proses anaerob untuk menghasilkan metana. Penelitian ini dilakukan dengan digester 19 liter. limbah sebelum dimasukkan kedalam digester terlebih dahulu dilakukan pembenihan kemudian dimasukkan limbah cair kelapa sawit sebanyak 14 liter kedalam digester dan dilakukan analisis nilai COD, pH dan volume gas yang dihasilkan digester pada waktu 0, 6, 12, 18 dan 24 hari. Hasil penelitian menunjukkan penurunan COD pada hari ke 6, 12, 18 dan 24 berturut-turut sebesar 5090; 4099; 8015; 762 dan 1086mg/L yang diikuti dengan peningkatan akumulasi volume biogas sebesar 0.004, 0.009, 0.011 dan 0.012L, proses anaerob berlangsung selama 24 hari dengan nilai pH 4 – 6 sehingga disimpulkan bahwa nilai pH 6 pada digester mampu menghasilkan metana.
REVIEW: SINTESIS KARBON NANOPARTIKEL Taufik Rahman; Muhammad Abqori Fadhlulloh; Asep Bayu Dani Nandiyanto; Ahmad Mudzakir
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 3 DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1512.485 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i3.251

Abstract

Karbon merupakan suatu material yang memiliki berbagai keunggulan dari segi sifat fisika dan kimia, sehingga banyak dikembangkan oleh para peneliti saat ini. Keunggulan yang dimiliki oleh karbon ini menjadikannya sebagai material dengan aplikasi yang luas. Performa dari karbon ini dipengaruhi oleh morfologi (seperti: karbon koloidal, nanotube, fullerenese, grafit, grafen, colloidal sphere, nanofiber, porous carbon, nanowire, dan karbon aktif) yang dimiliki akibat metode dan kondisi sintesis. Paper ini terbagai kedalam tiga bagian utama, yaitu: pendahuluan yang berisikan tinjauan umum tentang material karbon, kemudian akan dikaji beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses sintesis partikel karbon, diantaranya: metode karbonisasi, metode hidrotermal, dan metode template untuk sintesis karbon berpori. Bagian terakhir dari paper ini adalah aplikasi yang meninjau pemanfaatan dari keunggulan partikel karbon tersebut dalam berbagai bidang, seperti: sensor antibodi, elektroda baterai, dan penyerap limbah.

Page 2 of 15 | Total Record : 146