cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
majalahkkp@yahoo.co.id
Editorial Address
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 55166
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
ISSN : 18296971     EISSN : 24604461     DOI : 10.20543
Core Subject : Engineering,
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik (Journal of Leather, Rubber, and Plastics) publishes original research focused on materials, processes, and waste management in the field of leather, rubber, and plastics.
Articles 781 Documents
Penelitian pembuatan komponen PVC untuk bahan bangunan (enternit PVC) dengan variasi filler serat batang pisang dan CaCO3 Rochani, Siti
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1699.223 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v2i5.281

Abstract

This research is an experiment which use plastic material for making enternit. The plastic material is made of PVC resin 100 phr. by adding ingredients DOP 35 phr., EPO 5 phr., BaCdZn 3.5 phr., Stearic Acid 0.75 phr., CaCO3 varied 50-90 phr., and fibre of banana stem 20-40 phr. The experiment result proved that the PVC plastic material can made enternit sheet. The optimum value of physical properties is achiven by the PVC compound which using CaCO3 90 phr. and banana stem 40 phr.
Pemanfaatan limbah kulit ikan nila dari industri filet untuk kulit jaket Prayitno, Prayitno; Kasmudjiastuti, Emiliana; Sahadi, Nur Wachid
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.681 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v28i1.205

Abstract

ABSTRACTThe research to reuse skin waste of the Nile tilapia sp resulted from the Fishs filletindustries was done to produce leather for garment by washable tanning process. Three variableconcentrations of reactive dyes, hydrophobic fat liquoring agent and anionic water repellent wereused in this research by 10, 15, and 20% for reactive dyes and 10, 12.5, and 15% for bothhydrophobic fat liquoring agent and water repellent resulted twenty-seventh of treatment. Theresearch result saw that there is no fade and no change in color after washing and have a good ofpersperation test for all the treatment, light fastness test resulted 5 of Grey Scale whereas sofnesstest resulted in range of scale 4 to 6. Tearing and sawing tests saw that for all treatment werefulfill the SNI 06-4593-1998, Garment leather from sheep and goat. Those were in range of 19.81kg/cm to 47.70 kg/cm and 59.58 kg/cm to 98.57 kg/cm for tearing and sewing propertiesrespectively. Whereas tensile properties saw that from the 27 treatment, 15 treatment were fulfillSNI requirement with the highest value was 171,40 kg/cm2 , for elongation properties for alltreatment saw the result was runs between 69,30% and 110,00%. Optimal conditions resultedby concentration of 10% reactive dyes, 10% hydrophobic fat liquoring and 10% anionic waterrepellent.Foot note: Reactive dye, skin of the Nile tilapia, hydrophobicABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah kulit ikan Nila dari hasil sampingindustri fillet dijadikan kulit samak yang dapat digunakan untuk jaket dengan proses penyamakanyang dapat dicuci. Konsentrasi zat warna reaktif, bahan peminyakan hidrophobik dan anionikwater- repellen yang digunakan dalam penelitian ini di variasi masing-masing dalam 3konsentrasi, yaitu 10, 15 dan 20% untuk zat warna reaktiv dan 10, 12,5 dan 15% untuk bahanpeminyakan dan water-repellen, sehingga dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 27 perlakuan.Hasil penelitian menunjukan tidak adanya kelunturan dan perubahan warna untuk semuaperlakuan pada uji pencucian dan uji ketahan terhadap keringat dengan nilai pada skala 4/5 - 5Gray scale, dan kulit tetap lemas setelah pengujian dengan nilai kelemasan antara 4-6. Uji kuatsobek menunjukan semua perlakuan memenuhi persyaratan SNI 06-4593-1998 Kulit Jaket daridomba dan kambing dengan nilai terendah 19,81 kg/cm dan tertinggi 47,70 kg/cm, untuk uji kuatjahit semua memenuhi persyaratan SNI, dengan nilai terendah 59,58 kg/cm dan tertinggi 98,57kg/cm sedangkan untuk kuat tarik 15 perlakuan dapat memenuhi peryaratan SNI dengan nilaitertinggi 171,40 kg/cm2. Sedangkan uji kemuluran kulit menunjukan hasil uji terendah 69,30%dan tertinggi 110,00%. Kondisi optimal diperoleh dengan perlakuan 10% zat warna reaktive,10% bahan peminyakan hidrophobik dan 10% bahan water-repellen anionik.Kata kunci: zat warna reaktif, kulit ikan nila, hidrophobik
Studi perbandingan mutu kulit jadi (finished leather) yang berasal dari kulit yang diawet dengan garam dan yang diawetkan dengan sinar matahari Untari, Sri; Jayusman, Jayusman
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.228 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v3i7.286

Abstract

The object of this study is to obtain the differences glace leather properties made from:a.        Sun dried goat skinsb.        Wet salted goat skinsc.         And preserved for 1, 2 and 3 months successively, the curing and preservation of which is in accordance with BPK (KSI) method.The sample observed is 18 sides goat skins which are taken from a slaughted – house in Yogyakarta. 9 side of those are preserved by sun drying and the rest is wet salted, preserved for 3 months is accordance with BPK/KSI method of preservation.Out of the 1,  2 and 3 months preservation, 1 side of the dried and wet salted skins is taken and processed into glace leather according to BPK method with 2 replications. The tanned leather then is subjected to organoleptic, physical and chemical analyses.The study is carried out in 1 year. The chemical and organoleptic data are obtained from variance sub sample (£ < 0,05) CRD factorial analyses. Whereas the physical properties are analysed by variance sub sample (£ < 0,05) CRD factorial  analyses. Whereas the physical properties are analysed by variance sub sample (£ < 0,05) CDR factorial and Duncan’s Test (£ < 0,05).The result of organoleptic analyses show that there is no different properties between glace leather mode from dried and wet salted goat skins (£ < 0,05) and the time of preservation used has no influence on the them (£ < 0,05).But there are differences on tensile strength and stretch properties between glace leather made from dried and wet salted skins (£ < 0,05) and the time of preservation used influnces on the them (£ < 0,05).   INTISARI Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari jawaban apakah ada  perbedaan sifat- sifat kulit glase kambing, yang masing- masing berasal dari kulit mentah diawet dengan cara :Dikeringkan dengan sinar matahariDigaram basahKulit awetan disimpan masing-masing 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, pengawetan dan penyimpanan sesuai metode BPK (KSI)*Seluruh sampel berjumlah 18 lembar kulit kambing yang berasal dari pemotongan hewan di Yogyakarta. 9 lembar diawet dengan dikeringkan dan 9 lembar dengan digaram basah, disimpan selama 3 bulan menurut BPK / KSI*. Setelah disimpan 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, diambil masing- masing 1 lembar kulit kering dan 1 lembar kulit garaman   disamak menjadi kulit glase menurut metode BPK dengan 2 replikasi. Sari hasil penyamakan kemudian masing-masing diuji sifat organoleptis, fisis dan kimiawi.Penelitian di lakukan selama 1 tahun. Analisa data untuk pengujian organoleptis dan kimiawi dengan analisa varians sub sampel (P < 0,05) dengan CDR faktorial.  Sedangkan untuk pengujian dengan analisa varian sub sampel (P < 0,05) sengan CDR faktorial dan  Ducan’s Test (P < 0,005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pengujian organoleptis tidak asa perbedaan, antara kulit kering dan kulit garaman (P < 0,05), dan tidak ada pengaruh lama penyimpanan ( P < 0,005). *BPK = Balai Penelitian Kulit*KSI   = Kulit Standar Industri 
Pengaruh penggunaan pankreas sapi awetan terhadap sifat-sifat fisik kulit kambing kras Oetojo, Bambang
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.302 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v2i3-4.291

Abstract

Penelitian ini menggunakan “Randomozed Complete Block Design” dengan factorial 4 x 4 dan memerlukan delapan lembar kulit kambing garaman yang kwalitasnya sama. Semua kulit dibelah menjadi dua menurut garis punggung dan mengalami perlakuan yang sama mulai dari proses perendaman sampai dengan penyelesaian. Hanya dalam proses bating digunakan pankreas sapi awetan sebanyak  0,6 ; 1,2 ; 1,8 dan 2,4 persen dan waktu 5, 10, 15 dan 20 menit. Kulit kras diuji kekuatan tarik dan kemulurannya pada bagian-bagian leher, perut dan krupon.Analisa statistika menunjukkan bahwa perbedaan kekuatan tarik karena letak/daerah yang berbeda (krupon, perut dan leher) ternyata sangat nyata (P < 0.01). Pengaruh waktu bating berbeda nyata (P < 0.05) pada kekuatan tarik, sedang pada kemulurannya berbeda sangat nyata (P < 0.01). Pengaruh konsentrasi penggunaan pankreas sapi awetan berbeda sangat nyata (P < 0.01) baik terhadap kekuatan tarik maupun kemuluran daerah krupon.Arti praktis penelitian ini ialah untuk mendapatkan kekuatan tarik dan kemuluran yang memenuhi standar, maka dapat dianjurkan penggunaan pankreas sapi awetan minimum 1,2% dan maksimum 1,8% dengan waktu antara 10 – 15 menit (masing-masing kekuatan tariknya 193,88 dan 234,98 kg/cm2 dan kemulurannya 58,83 dan 59,43%). 
Plastik ramah lingkungan (photodegradasi) dari kopolimerisasi tempel LDPE/tapioka dengan maleat anhidrat Sarengat, Nursamsi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2227.301 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v27i1.210

Abstract

abstrak
Pemanfaatan arang aktif sekam padi untuk bahan pengisi keset karet Herminiwati, Herminiwati; Nurhajati, Dwi Wahini
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.076 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v21i1.314

Abstract

The purpose of this research was to make of activated carbon from rice husk be useful as filler. To inspect the conformity as filler, the activated carbon from rice husk was applied in the preparation of rubber mat compound, in the case carbon black N 330 was used as the standard of comparison. Activated carbon from rice husk was made by carbonization process at temperature of 450oC for one hour and activation process with NaCl 4% for 24 hours, followed by pyrolysis at temperature 500oC for one hour. Filler was milled and sieved by 400 mesh siefter. Rubber mat compound were prepared with various filler level of activated carbon from rice husk, carbon black N 330 either separately formulated or combination. The vulcanized rubber mat was then physically tested its tensile strength, elongation at break, hardness, an density. The research showed that the addition of filler by combining the activated carbon from rice husk and carbon black with ratio of 40:20 phr into the rubber compound could meet the physical properties requirements of rubber mat. Activated carbon from rice husk can be used as filler, but not as reinforcing filler. Key words : activated carbon, rice husk, filler, rubber mat.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan arang aktif sekam padi sebagai bahan pengisi. Untuk mengetahui kesesuaiannya sebagai bahan pengisi, maka arang aktif sekam padi diterapkan dalam pembuatan kompon keset karet. Sebagai pembanding digunakan karbon black N 330. Arang aktif sekam padi dibuat melalui proses karbonisasi pada suhu 450oC selama 1 jam dan proses aktivasi dengan NaCl 4% selama 24 jam dilanjutkan dengan pirolis pada suhu 500oC selama 1 jam. Bahan pengisi digiling dan diayak dengan ayakan 400 mesh. Kompon keset karet dibuat dalam berbagai variasi kadar bahan pengisi arang aktif sekam padi dan karbon black N 330 secara sendiri maupun kombinasi. Vulkanisat keset karet kemudian diuji sifat fisiknya meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan dan bobot jenis. Hasi penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengisi arang aktif sekam padi dan karbon black sebesar 40:20 phr dalam kompon karet dapat memenuhi persyaratan sifat fisik karpet karet. Arang aktif sekam padi dapat digunakan sebagai bahan pengisi, tetapi bukan sebagai bahan pengisi penguat. Kata kunci: arang aktif, sekam padi, bahan pengisi, keset karet  
Sifat fisika dan analisis gugus fungsi karet seal o-ring dari bahan termoplastik elastomer nitrile butadiene rubber (NBR) dan polyvinyl chloride (PVC) Yuniari, Arum; Sarengat, Nursamsi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.765 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v29i1.215

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research was to determine the physical properties and functionalgroups on O-ring rubber seals made of thermoplastic elastomers blend NBR and PVC.Composition of the NBR / PVC were successively varied : 90/10; 85/15; 80/20; 75/25; 70/30 and65/35 phr. Mixing process between NBR/PVC with additive used a two roll mill within atemperature of 60º - 80 ºC, the vulcanization process used a hydraulic press at a temperature of170 oC and pressure of 150 kg/cm2. The physical properties were evaluated including tensilestrength, elongation at break, hardness, before and after aging, hardness after immersion inisooctane and swelling while analysis of functional groups was also carried out by method ofFourier Transform Infrared Spectrophotometer (FTIR). The result of the best vulcanized wascharacterized by tensile strength 188.93 kg/cm2, the change of tensile strength after aging 2.50%,elongation at break of 400%, the change of elongation at break after aging was 12.5%, hardness75 shore A, the change of hardness after aging 0%, the change of hardness after immersion inisooctane 1.3%, swelling 0.8% and functional group of vulcanisate was indicated by new peak(OH) at wave band of 3468 cm-1. Those formula met the requirements of the technicalspecifications of ASTM D 2000 seal O-ring.Keywords: O-ring rubber seals, NBR, PVC, physical properties, functional groupABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisika dan gugus fungsi karet seal Oringyang dibuat dari bahan termoplastik elastomer campuran NBR dan PVC. KomposisiNBR/PVC divariasi berturut-turut 90/10; 85/15; 80/20; 75/25; 70/30 dan 65/35 phr.Pencampuran NBR/PVC dengan bahan tambahan (aditive) menggunakan two roll mill pada suhu60º-80ºC, proses vulkanisasi menggunakan hydraulic press pada suhu 170 ºC dan tekanan 150kg/cm2. Pengujian sifat fisika karet seal O-ring meliputi tegangan putus, perpanjangan putus,kekerasan sebelum dan sesudah aging, kekerasan setelah perendaman dalam isooktan, swellingdan dilakukan juga analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared Spectrophotometer(FTIR). Hasil uji vulkanisat terbaik sebagai berikut: tegangan putus 188,93 kg/cm2, perubahantegangan putus sesudah aging 2,50%, perpanjangan putus 400%, perubahan perpanjangan putussesudah aging 12,5%, kekerasan 75 shore A, perubahan kekerasan sesudah aging 0%, perubahankekerasan sesudah perendaman dalam isooktan 1,3%, swelling 0,8% dan muncul gugusfungsional baru OH pada bilangan gelombang 3468 cm-1. Karet seal O-ring tersebut memenuhipersyaratan ASTM D 2000 tentang spesifikasi teknis seal O-ring.Kata kunci: seal O-ring, NBR, PVC, sifat fisika, gugus fungsi
Lem kompon karet untuk sepatu kulit yang dibuat dengan proses vulkanisasi Herminiwati, Herminiwati; Yuniari, Arum; Susila, R Jaka
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.031 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v24i1.319

Abstract

The purpose of this research was to find rubber compound adhesive formula for preparing leather shoes of direct vulcanizing process. Leather shoes manufactured by vulcanizing process need a suitable rubber compound adhesive for joining the leather uppers and unvulcanized rubber compound soles. The amount of tackifier in rubber compound adhesive influence the adhesive bonding strength. In preparing the adhesive formula, the effect of coumarone resin addition as tackifier were varies in the mount of 5 , 10 and 15 phr respectively. Rubber compound adhesive was produced by two roll mill machine, after that compound were dissolved in wash benzene with ratio 1 : 10. The prepared adhesive then was applied to manufacture leather shoes using vulcanization moulding at temperature 1700 C and 150 kg/cm2 pressure for 8 minutes. The best adhesive formula could be as the following : natural rubber 100 phr, calcium silicate 5 phr, coumarone resin 10 phr, zinc oxide 10 phr, stearic acid 2 phr, AOSP 2 phr, MBTS 0,8 phr; TMTD 0,2 phr and sulphur 2 phr. The best formula had the peeling strength of the outsole 65,25 kg, peeling strength of the insole 1553 g/cm, and could meet the requirements of JIS 5050, 1984 for Leather shoes. Viscosity of the formula was 2250 cp. Key words : adhesive, rubber compound, leather shoes, vulcanizing process.  ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula lem kompon karet untuk pembuatan sepatu kulit secara proses vulkanisasi. Setiap kulit dibuat dengan proses vulkanisasi, memerlukan lem kompon karet yang sesuai untuk melekatkan kulit atas dan sepatu dengan sol karet yang belum tervulkanisasi. Banyaknya tackfier dalam lem kompon karet mempengaruhi kekuatan rekat lem. Dalam penyusunan formula lem, penambahan coumarone resin sebagai tacfier divariasi berturut-turut sebesar 5, 10 dan 15 phr. Lem komponen karet dibuat dengan mesin two roll mill, kemudian kompon dilarutkan dalam wash bensin dengan perbandingan 1 : 10. Selanjutnya lem digunakan untuk pembuatan sepatu kulit menggunakan mesin cetak vulkanisasi pada suhu 170 0C dan tekanan 150 kg/cm2 selama 8 menit. Formula lem terbaik terdiri atas karet alam 100 phr, kalsium silikat 5 phr, coumaron resin 10 phr, asam stearate 2 phr, AODP 2 phr, MBTS 0,8 phr; TMTD 0,2 phr dan belerang 2 phr. Formula terbaik mempunyai kuat rekat sol luar dengan atasan sepatu sebesar 65,25 kg, kuat rekat sol dalam dengan sol luar 1553 g/cm damn memenuhi syarat JIS S 5050, 1984 untuk Sepatu jukit Viskositas formula sebesar 2250 cp. Kata kunci : Lem, kompon karet, sepatu kulit, proses vulkanisasi. 
Pemanfaatan limbah kulit singkong termodifikasi alkanolamida sebagai bahan pengisi dalam produk lateks karet alam: Pengaruh waktu vulkanisasi Harahap, Hamidah; Hadinatan, Kelvin; Hartanto, Adrian; Surya, Elmer; Surya, Indra
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.506 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v31i1.177

Abstract

The purpose of this research was to study the effect of drying time on the mechanical properties of natural rubber latex filled with cassava peel waste modified alkanolamide. Cassava peel is a waste, containing cellulose which is potential as fillers in natural rubber latex products. Cassava peel waste was dried and milled until the size of 100 mesh. Alkanolamide is one type of non-ionic surfactant which is synthesized from RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin) and diethanolamine. Alkanolamide has polar group which can modified cassava peel waste and make strong chemical bonding with natural rubber latex. The production of natural rubber latex products was started from pre-vulcanization at 70°C until the system was cured and the chloroform number has reached number 3. Natural rubber latex was formed into films by coagulant dipping and drying method at 120°C for 10 minutes and 20 minutes. Results show that longer drying time will improve the crosslink density and tensile strength of natural rubber latex products until the addition of 15 phr cassava peel waste powder. Keywords: drying time, alkanolamide, cassava peel, natural rubber latex.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu vulkanisasi terhadap sifat mekanik produk lateks karet alam berpengisi kulit singkong termodifikasi alkanolamida. Kulit singkong merupakan limbah yang mengandung selulosa dan berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pengisi dalam produk lateks karet alam. Kulit singkong dikeringkan dan dihaluskan hingga berukuran 100 mesh. Alkanolamida merupakan surfaktan non-ionik yang disintesis dari bahan baku RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin) dan dietanolamina. Alkanolamida mengandung gugus polar yang dapat memodifikasi tepung kulit singkong dan membentuk ikatan kimia yang kuat dengan lateks karet alam. Proses pembuatan produk lateks karet alam dimulai dengan proses pra-vulkanisasi pada suhu 70°C hingga lateks karet alam telah matang dan bilangan kloroform telah mencapai angka 3. Lateks karet alam dicetak dengan menggunakan teknik pencelupan berkoagulan dengan metode pengeringan pada suhu 120°C selama 10 menit dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan waktu vulkanisasi yang lebih lama dapat meningkatkan nilai densitas sambung silang dan kekuatan tarik produk lateks karet alam hingga penambahan 15 phr tepung kulit singkong.     Kata kunci: waktu vulkanisasi, alkanolamida, kulit singkong, lateks karet alam.
Pengaruh konsentrasi pigmen indigo pada pewarnaan (dyeing) dan pengulangan warna (topping) pada kulit bludru Kasmudjiastuti, Emiliana; Cahyani, Sofia Budi; Rahayu, Esti; Subandriyo, Subandriyo
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2247.585 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v23i1.324

Abstract

Paste indigo pigment having blue colour was produced from fermentation of indigofera tinctoria leaves and twigs. Having was very popular dye and was used especially in textile industries and leather industries of fur. The aim of the study was to the optimum concentration of indigo pigmen on dyeing of suede leather. The materials used in study were crust suede leather, indigo pigmen, wetting agent, soda ash, ammonia, formic acid sulfonated oil, and redactors such as palm sugar. The dying of leather using indigo pigmen was principally similar with common dyeing and pH of indigo is 11.5, however pH on several steps must adjusted. Variation of the concentration of in dyeing was 0.5, 1, and 1.5% respectively. Performance test were of conducted for dye penetration, colour rub fastness (dry, wet), sweat resistant, and sun light resistant for 6, 13, and 20 hours respectively. The results showed that the optimum concentration of pigmen indigo was 9% dyeing and 1 % for topping with level dye, indicated appropriate penetration dye into the cross-section leather, no fading was performed by dry colour fastness test (score 4/5) and wet colour fastness test (score 4), good sweat resistant (score 5), no colour fading on the exposure to sun light for 20 hours (score 4). Keywords: Indigofera tinctoria, pigment, indigo, “suede” leather.   ABSTRAK Pasta pigmen indigo merupakan zat warna biru yang dihasilkan dari fermentasi daun dan ranting tanaman Indigofera tinctoria. Pemanfaatan pigmen indigo pernah popular terutama dalam industri tekstil dan pernah pula digunakan untuk pewarnaan kulit terutama pada kulit samak bulu (fur). Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan konsentrasi optimum pigmen indigo pada proses pewarnaan kulit suede (bludru). Bahan penelitian terdiri atas kulit kras bludru dari kulit kambing, pigmen indigo, bahan pembasah, soda abu, amoniak, asam formiat, minyak sulfonasi dan reduktor (gula merah). Pewarnaan kulit menggunakan pigmen indigo pada prinsipnya sama dengan proses perwarnaan kulit pada umumnya, tetapi karena pigmen indigo bersifat basa (pH = 11,5), maka pH pada beberapa tahapan proses perlu diatur.  Variasi konsentrasi pigmen indigo pada pewarnaan kulit berturut-turut 3,6, dan 9% dan konsentrasi pigmen indigo pada topping berturut-turut 0,5; 1,0; dan 1,5%. Uji mutu kulit hasil pewarnaan meliputi uji kerataan warna, tembus cat, ketahanan gosok cat (kering dan basah), ketahanan keringat, dan ketahanan terhadap sinar mathari selama berturut-turut 6, 13, dan 20 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahw akonsentrasi optimum dicapai pada penggunaan 9% pigmen indigo pada dyeing  dan 1% pada topping dengan hasil pewarnaan rata, warna cukup tembus kedalam penampang kulit, tidak luntur terhadap ketahanan gosok cat secara kering (nilai 4/5) dan secara basah (nilai 4), ketahanan terhadap keringat sangat baik (nilai 5), dan warna tidak pudar oleh sinar matahari selama 20 jam (nilai 4). Kata kunci: Indigofera tinctoria, pigmen indigo, kulit kras bludru.

Page 6 of 79 | Total Record : 781


Filter by Year

1984 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 37, No 1 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 2 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 1 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 2 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 1 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 2 (2018): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 1 (2018): Majalah Kulit, Karet dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik More Issue