cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Matoa
ISSN : 23379200     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Matoa terbit 2 kali setahun oleh Program studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Makassar. Jurnal ini merupakan sarana komunikasi (open access) dengan ISSN 2337-9200 dan penyebarluasan hasil penelitian mengenai agroforestry, mangrove, kebijakan kehutanan, kewirausahaan kehutanan, sosial ekonomi kehutanan dan teknologi hasil hutan.
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
EVALUASI PENANAMAN KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR) DI KECAMATAN BAJENG BARAT DAN KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN Sribianti, Irma; Molo, Hasanuddin; Mustafa, Mustafa
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanaman pada kelompok pengelola Kebun Bibit Rakyat di Kabupaten Gowa berdasarkan indikator keberhasilan penanaman oleh kelompok tani. Populasi dalam Penelitian yaitu 3 kelompok tani pengelola Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang terdapat di Desa Tanabangka, Kecamatan Bajeng Barat dan Desa Pabbentengan, Kecamatan Bajeng dan juga Desa Pannyangkalang, Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan dijadikan sampel berjumlah 23 orang yang diambil secara sensus. Data dalam penelitian terdiri dari data primer meliputi data jumlah bibit penanaman awal dan jumlah bibit pada saat pengambilan data, dan data sekunder meliputi data populasi daerah, keaadaan wilayah. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif Kuantitaf.Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan penanaman Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang dilakukan oleh responden mencapai 92.88 % (14.784) persen tumbuh dari total penanaman awal 15.917 bibit, dengan luas lahan 17.2 Ha.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN HUTAN KEMASYARAKATAN DESA BONTONYELENG KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA Basalamah, Hikmah; Muthmainnah, Muthmainnah; Takwin, Takwin
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi masyarakat pada  tahap kegiatan pelaksanaan seperti perencanaan areal kerja, pembukaan wilayah hutan, pembersihan lahan, penyiapan bibit, penanaman dan pengamanan hutan didalam melestarikan Hutan Kemasyarakatan Desa Bontonyeleng Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini dilakukan selama 2 (dua) bulan mulai Juni sampai Juli 2015. Lokasi penelitian di Desa Bontonyeleng Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba sebagai tempat mendapatkan informasi penelitian. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang kelompok tani hutan 25 orang, Tokoh masyarakat 2 orang, Pemerintahan desa 2 orang, dan Dinas Kehutanan 1 orang. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan Hutan Kemasyarakatan di Desa Bontonyeleng Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba tergolong sangat baik dengan rata-rata 2,86. Kata Kunci : Persepsi, Hutan kemasyarakatan
ANALISIS KONTRIBUSI HASIL HUTAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI SEKITAR HUTAN LINDUNG Puspaningrum, Dian
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat sekitar hutan telah banyak memanfaatkan hasil hutan dari keberadaan hutan lindung tersebut, seperti kayu bakar, air nira, kemiri, cengkeh, ijuk dan daun aren, sayuran hutan, pakan ternak, kayu untuk kandang ternak, tanaman obat dan lain lain, namun tidak diketahui berapa nilai ekonomi dan kontribusi hasil hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai kontribusi hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa sekitar hutan. Hasil penelitian menunjukkan jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Malahu adalah cengkeh (Eugenia aromatika), kemiri (Aleurites moluccana), durian (Durio zibethinus), kayu manis (Cinnamomum burmanii) dan aren (Arenga pinnata). Nilai ekonomi hasil hutan yang paling besar adalah Aleuritus moluccana dengan persentase nilai jenis sebesar 46.63 % yaitu Rp.2.171.296.30,- /tahun.  Hasil hutan yang dimanfaatkan oleh responden memberikan kontribusi sebesar Rp. 5.008.093 atau 70% dari pendapatan dari luar hutan atau pendapatan sampingan.Kata kunci : kontribusi ekonomi, hasil hutan
TINGKAT MOTIVASI PETANI DALAM USAHA BUDIDAYA ULAT SUTERA (Bombyx mori Linnaeus) DI DESA MATA ALLO KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG Hikmah, Hikmah; Molo, Hasanuddin; Sunarti, Sunarti
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam usaha budidaya ulat sutera di Desa Mata Allo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Objek penelitian ini adalah masyarakat petani ulat sutera di Desa Mata Allo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Sampel dalam penelitian ini adalah petani dengan jumlah 30 orang. Penentuan sampel dilakukan  secara sensus dengan mengambil semua petani sebagai responden Batasan-batasan  operasional yang digunakan dalam penelitian ini mencakup petani,, motivasi,faktor internal  dan faktor eksternal. Teknik pengumpulan data dilakukan Teknik pengumpulan data dilakukan lewat survei primer (penyebaran kuesioner kepada responden) dan survei sekunder (kunjungan instansional). Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif  secara  analitik  yaitu  mengungkapkan  suatu  masalah  dan  keadaan sebagaimana  adanya,  sehingga  hanya  merupakan penyingkapan  fakta. Hasil penelitian menunjukkan tingkat motivasi petani dalam budidaya usaha ulat sutra Desa Mata Allo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang tergolong  tinggi dengan rata-rata 2,2. Faktor internal dalam usaha budidaya ulat sutra tergolong tinggi rata-rata 2,03 dan faktor eksternal yang mempengaruhi budidaya ulat sutera tergolong sangat tinggi dengan nilai 2,75.
ANALISIS PENDAPATAN PETANI HUTAN BAMBU RAKYAT DI KECAMATAN TANRALILI, KABUPATEN MAROS Baharuddin, Baharuddin; Sanusi, Djamal; Putranto, Beta; Daud, Muhammad
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 5 (2015): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.966 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan dan kontribusi pendapatan petani hutan bambu rakyat di Kecamatan Tanralili, Kab. Maros. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quisioner sedangkan alat yang digunakan adalah kamera dan alat tulis menulis. Penentuan responden dengan menggunakan purposive sampling. Responden penelitian ini adalah petani hutan bambu rakyat Di Kecamatan Tanralili, Kab. Maros. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui observasi dan wawancara berstruktur dengan menggunakan kuisioner kepada responden sebagai unit analisis. Data yang diambil meliputi karakteristik petani hutan bambu rakyat (usia, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan utama, pekerjaan sampingan, jumlah anggota dan tanggungan keluarga) serta komponen penerimaan dan biaya dari usaha bambu. Data sekunder diperoleh dari  instansi terkait, laporan penelitian, literatur, karya ilmiah, dokumentasi maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara berstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia petani hutan bambu rakyat di Kecamatan Tanralili tergolong rendah dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah dimana 69.70% paling tinggi hanya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD), pada umumnya petani termasuk ke dalam kelompok usia produktif (14-64 tahun) yaitu sekitar 78.79% dengan persentase tanggungan keluarga sekitar 47.5%. Pendapatan total bambu yang diusahakan oleh petani hutan bambu rakyat adalah adalah Rp. 6,621,787.88/KK per tahun atau Rp. 13,243,575.76/ha per tahun. Produk bambu yang paling banyak berkontribusi terhadap pendapatan masyarakat dari usaha bambu adalah bambu bulat yaitu sekitar 81.28%, kemudian tusuk sate dan anyaman sekitar 10.33%, meubel sekitar 7.25% dan rebung sekitar 1.13%. Persentase kontribusi pendapat dari usaha bambuter hadap pendapatan total berkisar antara 6.86 sampai dengan 94.05% dengan rata-rata 60.35%.Kata Kunci: Hutan Bambu Rakyat, Bambu, Analisis Pendapatan, Petani Hutan
ANALISIS SISTEM AGROFORESTRY DI DESA TOMPO’BULU RESORT BALOCCI KECAMATAN BALOCCI KABUPATEN PANGKEP Nirwana, Nirwana
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tompo’bulu terletak dilereng Gunung Bulusaraung pada ketinggian kurang lebih  900 m dpl, dengan kelerengan sampai 35 %., Desa Tompo’bulu berbatasan langsung dengan Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Sesuai dengan peraturan pengelolaan taman nasional diantaranya adalah masyarakat boleh melakukan penanaman tanaman semusim pada areal yang sudah “dienklaf”, akan tetapi tidak boleh menebang pohon dan tanaman kayu-kayuan lainnya. Dengan demikian maka  penerapan sistem agroforestry diharapkan menjadi  solusi yang tepat. Meskipun sistem agroforestry telah lama di terapkan oleh masyarakat, akan tetapi hasilnya belum optimalKomoditi unggulan masyarakat Desa Tompo’bulu dari tanaman pertanian adalah padi dan kacang tanah, sedangkan tanaman kehutanan didominasi oleh Mahoni yang dipadukan dengan kemiri, dijumpai pula Gmelina tapi tidak dalam jumlah banyak. Terdapat juga bambu yang menurut petani tumbuh secara alami.Pada komponen peternakan, jenis yang banyak di pelihara oleh petani adalah sapi, ayam dan beternak lebah madu serta terdapat kolam ikan.Analisis White Box dibuat untuk melihat bagaimana interkonektifitas antar komponen penyusun sistem agroforestry pola agosylvopastory di Desa Tompo’bulu
KONTRIBUSI BAHAN BAKU KAYU RAKYAT TERHADAP TOTAL KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PT.PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD KECAMATAN BUA KABUPATEN LUWU Basalamah, Hikmah; Tahnur, Muhammad; Susanti, Oki
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKebutuhan manusia akan kayu terus meningkat, walaupun produksi hutan alam maupun hutan rakyat untuk menghasilkan kayu terus berkurang dari tahun ke tahun. Berbagai kegunaannya dalam kehidupan manusia, membuat fungsi kayu semakin berkembang dan beragam sesuai sifat alami kayu itu sendiri. Hutan alam sebelumnya di gunakan dalam bahan baku industri pembuatan plywood tetapi setelah adanya Moratorium atau penundaan izin tentang penundaan kayu alam. Moratorium ini berada dalam ruang lingkup Penundaan izin baru yang meliputi penundaan pemberian izin baru hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi (hutan produksi terbatas, hutan produksi biasa/tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi) dan area penggunaan lain sebagaimana tercantum dalam Peta Indikatif Penundaan Izin Baru yang menjadi Lampiran Instruksi Presiden. Adanya Moratorium tersebut maka perusahaan–perusahaan industri kayu mulai beralih atau sebagian dari pasokan bahan baku indsutri pabrik menggunakan kayu dari hutan rakyat .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi bahan baku kayu rakyat terhadap total kebutuhan bahan baku pada PT.Panca Usaha Palopo Plywood Kecamatan Bua Kabupaten Luwu.Penelitian ini mengambilsampel pada industry kayu pada PT. Panca Usaha Palopo Plywood Kecamatan Bua Kabupaten Luwu yaitu data berupa bahan baku kayu dan asal usul bahan baku.Hasil penelitian menunjukkanjenis bahan baku pada PT.Panply dari kayu rakyat yaitu jabon, dadap, kemiri, sengon dan sukun. Sedangkan dari kayu alam yaitu kelompok Meranti, kelompok Rimba campuran, keruing, benuang, nyatoh. Dari jenis bahan baku tersebut jumlah kontribusi kayu rakyat pada kebutuhan bahan baku di PT.Panca Usaha Palopo Plywood, yaitu sebesar 0,0249 m3atau 2,49%. Kata Kunci : Kayu, Hutan, Bahan baku
Persepsi Masyarakat Terhadap Hutan Pendidikan Bissoloro Universitas Muhammadiyah Makassar Hikmah, Hikmah; Latifah, Husnah; Rahmat, Rahmat
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui persepsi masyarakat terhadap Hutan Pendidikan Bissoloro Universitas Muhammadiyah Makassar di Desa Bissoloro Kabupaten Gowa. Objek penelitian ini adalah Masyarakat yang bermukim di areal hutan pendidikan Bissoloro dan disekitar Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di areal hutan pendidikan dan di sekitar hutan pendidikan Bissoloro Universitas Muhammadiyah Makassar di Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau simpel random sampling. Batasan-batasan  operasional yang digunakan dalam penelitian ini mencakup persepsi, hutan pendidikan, pengembangan, masyarakat, respon dan responden. Teknik pengumpulan data dilakukan lewat survei primer (penyebaran kuesioner kepada responden) dan survei sekunder (kunjungan instansional). Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif  secara  analitik  yaitu  mengungkapkan  suatu  masalah  dan  keadaan sebagaimana  adanya,  sehingga  hanya  merupakan  penyingkapan  fakta. Hasil analisis menunjukkan responden yang termuda adalah usia 17 tahun dan usia tertua adalah usia 60 tahun. tingkat pendidikan responden yang paling banyak tidak sekolah berjumlah 42 orang (41,58%), dan responden yang telah bergelar sarjana (S1) berjumlah 9 orang (8,91%). pekerjaan responden yang tertinggi adalah Petani 57 Orang (56,43%) dan yang terendah adalah TNI 2 Orang (1,98%) penduduk  bermata pencaharian sebagai petani yang dominan memiliki ternak.  Oleh karena itu Faktor sosial responden seperti umur, pedidikan, pekerjaan atau mata pencaharian mempunyai hubungan terhadap persepsi masyarakat tentang keberadaan hutan pendidikan di Desa Bissoloro serta Masyarakat sekitar hutan pendidikan Universitas Muhammadiyah di Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa setuju bila hutan pendidikan dijadikan hutan religi yaitu hutan untuk kegiatan agama. Kata Kunci: Persepsi, Hutan, Hutan Pendidikan, Persentase.
KONTRIBUSI GETAH PINUS TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT SEKITAR PT. INHUTANI I TANA TORAJA ,, Hikmah; Molo, Hasanuddin; ,, Muhfida
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 5, No 10 (2017): MATOA: JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Getah pinus adalah semacam oleoresin yaitu campuran senyawa kompleks resin dan terpentin cairan kental dan lengket, benim atau buram. Oleoresin ini larut dalam alcohol, benzene, eter dan banyak pelarut lainnya, tetapi tidak larut dalam air (Sumadiwangse et al 1999).Getah pinus terdapat pada saluran resin (interseluler). Pada kayu daun jarum terdapat dua macam saluran resin, yaitu saluran resim normal dan saluran resin traumatis yang terbentuk akibat pelukaan dalam kayu. Getah pinus terdapat pada saluran resin atau cela-cela antar sel. Saluran tersebut sering disebut saluran interseluler. Saluran ini terbentuk baik kearah memanjang batang diantara sel-sel trakeida maupun ke arah melintang dalam jaringan jari-jari kayu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatuhui berapa besar kontribusi total pendapatan yang diperoleh petani dari kegiatan penyadapan getah pinus terhadap total pendapatan rumah tangga petani PT. Inhutani I Tana Toraja.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2017. Lokasi penelitian adalah di PT. Inhutani I Tana Toraja.Hasil penelitian menujukan pendapatan rata – rata responden Rp. 30.708.207,- per tahun dan memberikan kontribusi sebesar Rp. 83.28% terhadap total pendapatan responden.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus Macrophyllus) Latifah, Husnah; Molo, Hasanuddin; ,, Hasma
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 5, No 10 (2017): MATOA: JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Bokashi terhadap pertumbuhan bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus).Penelitian ini di laksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017 di Dusun Landokadawang, Desa Benteng Alla Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdapat 5 perlakuan dengan ulangan 5 kali hingga sampel yang dibutuhkan sebanyak 25 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokashi pada media tanam dengan dosis 600 gram (P2) berpngaruh sangat nyata pada tinggi bibit jabon merah. Pemberian pupuk bokashi pada media tanam dengan dosis 600 gram (P2) berpengaruh sangat nyata pada pertambahan jumlah daun bibit jabon merah.  Namun, pemberian pupuk bokashi pada media tanam bokashi tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun bibit jabon merah.Kata kunci       : Media Tanam, Bokashi, Jabon Merah

Page 2 of 3 | Total Record : 26