cover
Contact Name
Indah Langitasari
Contact Email
educhemia@untirta.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
educhemia@untirta.ac.id
Editorial Address
Department of Chemistry Education - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Address : Jl. Ciwaru Raya No. 25, Sempu, Kota Serang, Banten 42117, Indonesia
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)
Focus and Scope Educhemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) is Periodicals published the results of research related to the development of science and technology in the field of Chemistry and Chemistry education as a form of intellectual property Chemistry: Organic chemistry, Inorganic chemistry, Biochemistry, Physical chemistry, Analytical Chemistry, Environmental Chemistry, Material chemistry, Ethnochemistry. Chemistry education: chemistry learning design and model, chemical education curricula, Technology innovation and media/multimedia in chemistry learning, development of evaluation tools, lesson study and classroom action research
Articles 155 Documents
ANALISIS KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA CALON GURU KIMIA MA/SMA Evi Sapinatul Bahriah
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 2, No 1 (2017): Available Online in January 2017
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.137 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v2i1.1298

Abstract

Abstract: This study aims to determine the ability of Pedagogical Content Knowledge (PCK) pre-service education of chemistry in MA/SMA. The method used is descriptive qualitative. The subjects consist of 30 students from the Department of Chemistry Education 8th semester of the academic year 2015/2016 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in March to September 2016. The ability of PCK measured consists of seven components: knowledge of science, knowledge of goals, knowledge of students, knowledge of curriculum organization, knowledge of teaching, knowledge of assessment, and knowledge of resources. The instrument used in this study consisted of objective tests and oral tests. Data were analyzed with descriptive qualitative. The results of this study show that: 1) The percentage of the average value of the ability of PCK overall is 56.67% is included enough category. 2) The percentage of the average value of the ability of PCK highest is indicators Knowledge of science, KoSc amounted to 65.67% (good categories), while the percentage of the average value of the ability of PCK lowest is an indicator knowledge of students 26.67% (less than one category). 3) The ability of PCK pre-service education of chemistry is enough category. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) calon guru kimia MA/SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia semester 8 tahun akademik 2015/2016 FITK UIN Syarif hidayatullah Jakarta pada bulan Maret-September 2016. Kemampuan PCK yang diukur terdiri dari 7 komponen yaitu knowledge of science, knowledge of goals, knowledge of students, knowledge of curriculum organization, knowledge of teaching, knowledge of assessment, and knowledge of resources. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes objektif dan tes lisan. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Persentase nilai rata-rata kemampuan PCK calon guru kimia secara keseluruhan adalah sebesar 56,67% yang termasuk dalam kategori cukup. 2) Persentase nilai rata-rata kemampuan PCK calon guru kimia tertinggi adalah indikator pengetahuan terhadap konten sains (Knowledge of science, KoSc) sebesar 65,67% (kategori baik), sedangkan persentase nilai rata-rata kemampuan PCK calon guru kimia terendah adalah indikator pengetahuan terhadap karakteristik siswa (Knowledge of students, KoSt) sebesar 26,67% (kategori kurang sekali). 3) Kemampuan PCK calon guru kimia secara umum termasuk kategori cukup.
Keefektifan Tes Pilihan Ganda Tiga Tingkat dan Pilihan Ganda-Wawancara dalam Mengidentifikasi Miskonsepsi Maya Erliza Anggraeni; Effendy Effendy; Munzil Munzil
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.752 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i1.1845

Abstract

Asam-Basa adalah salah satu materi penting yang dipelajari di SMA yang mencakup pemahaman konsep dasar dan melibatkan representasi makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Hal ini menyebabkan materi asam-basa cenderung sulit dipahami oleh siswa. Kesulitan mempelajari materi Asam-Basa berpotensi menimbulkan miskonsepsi. Oleh karena itu perlu dilakukannya identifikasi miskonsepsi. Penelitian ini merupakan rancangan deskriptif untuk membandingkan keefektifan tes pilihan ganda tiga tingkat terhadap tes pilihan ganda diikuti wawancara dalam mengidentifikasi miskonsepsi asam-basa. Subjek penelitian ini adalah dua kelas homogen dari kelas program IPA pola lima semester SMAN 8 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes pilihan ganda diikuti wawancara lebih efektif dibandingkan tes pilihan ganda tiga tingkat. Terdapat sembilan miskonsepsi yang dialami siswa, empat diantaranya merupakan miskonsepsi yang belum ditemukan pada penelitian lain.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA MATERI REDOKS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA R. Hiliasih; Evi Sapinatul Bahriah; Robby Zidny
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 2, No 1 (2017): Available Online in January 2017
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.768 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v2i1.1209

Abstract

Abstract: This study aims to increase students' motivation through cooperative learning model type Teams Games Tournament (TGT) on the redox material. The method used is classroom action research with two cycles. Samples were 10 grade students of SMAN 5 Tangerang City. Data collection techniques gained through an essay test instruments and motivation questionnaire. Data were analyzed student motivation questionnaire average value in the description and essay tests were analyzed by calculating the value of N-Gain (%). The results showed that: (1) the average value of students' motivation to learn chemistry after participating TGT cooperative learning both in the first cycle and the second cycle were increased, 73.53 (medium category) and 79.44 (high category) respectively. (2) The percentage of the average value of the N-Gain (%) in the first cycle is at 69.53 (medium category). While on the second cycle percentage of the average value of the N-Gain (%) amounted to 79.72 (high category). (3) The percentage of students who achieve the minimum criteria of mastery learning (KKM )in the first cycle of 65.79% and the second cycle of 78.95%. This shows that the cooperative learning model type Teams Games Tournament (TGT) can increase learning motivation and mastery of the concept dvof redox chemistry students. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada materi redoks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui instrumen tes esai dan angket motivasi. Data hasil angket motivasi siswa dianalisis nilai rata-ratanya secara deskripsi dan tes esai dianalisis dengan cara menghitung nilai N-Gain (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai rata-rata motivasi belajar kimia siswa dengan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT) mengalami peningkatan baik pada siklus I maupun pada siklus II. Nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 73,53 (kategori sedang) sedangkan pada siklus II sebesar 79,44 (kategori tinggi). (2) Persentase nilai rata-rata N-Gain (%) pada siklus I adalah sebesar 69,53 (kategori sedang), sedangkan pada siklus II persentase nilai rata-rata N-Gain (%) adalah sebesar 79,72 (kategori tinggi). (3) Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) pada siklus I sebesar 65,79% dan pada siklus II sebesar 78,95%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar dan penguasaan konsep redoks kimia siswa.
Efektifitas Internet dalam Learning Cycle 6e pada Materi Hidrokarbon ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Bagus Adi Hermawan; Suryani Wonorahardjo; Siti Marfuah
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 2, No 2 (2017): Available Online in July 2017
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.616 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v2i2.1800

Abstract

Hidrokarbon adalah salah satu materi dalam cabang ilmu kimia organik yang berkembang pesat. Pada kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) kimia organik mulai dibelajarkan di kelas X pada materi hidrokarbon. Pembelajaran hidrokarbon selama ini dilakukan dengan studi refrensi saja. Namun seiring perkembangan tehnologi dan informasi siswa lebih memilih internet karena dinilai praktis. Pembelajaran dengan menggunakan internet akan lebih baik jika digabungkan dengan suatu model pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui keefektifan penggunaan internet dalam pembelajaran Learning Cycle 6E sehingga peneliti mengambil judul penelitian “Keefektifan Internet dalam Learning Cycle-6E pada Materi Hidrokarbon jika ditinjau dari Hasil Belajar Siswa”. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan semu (Quasy Experimental Design). Sampel yang digunakan adalah siswa – siswi kelas X di SMAN 4 kota Kediri. Penelitian ini menggunakan dua kelas, sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data hasil temuan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi hidrokarbon yang diajarkan menggunakan model Learning Cycle-6E berbantuan internet terbukti efektif dimana ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana nilai rata – rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Ilmiah terhadap Hasil Belajar Kimia Andri Wahyu Wijayadi
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 2, No 2 (2017): Available Online in July 2017
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.264 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v2i2.1473

Abstract

Solubility and solubility product topic consists of abstract concepts and mathematic calculation. Mastering of concepts in this topic requires Scientific Reasoning Skills (SRS). Teaching of solubility and solubility product topic expected to developing students’ SRS. Therefore, students’ learning outcomes tends to be high. The purposes of this research are to find out the difference of learning outcomes of students learned using guided inquiry and verification strategies regarding students’ SRS. This research applied a 2 x 2 factorialized design. Data were score of SRS and learning outcomes  analyzed using Two Ways ANOVA statistics. The results showed that learned using guided inquiry strategy and higher level of SRS gave higher learning outcomes. 
Analisis Dampak Kesulitan Siswa pada Materi Stoikiometri terhadap Hasil Belajar Termokimia dan Upaya Menguranginya dengan Metode Pemecahan Masalah Zakiyah Zakiyah; Suhadi Ibnu; Subandi Subandi
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.173 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i1.1784

Abstract

Pemahaman siswa terhadap konsep dasar kimia memiliki peranan penting dalam menentukan hasil belajar mereka pada konsep yang tingkatannya lebih tinggi. Siswa akan kesulitan dalam memahami materi termokimia karena mereka mengalami kesulitan pemahaman pada materi stoikiometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kesulitan konsep apa saja yang dialami siswa dalam memahami stoikiometri, 2) pengaruh kesulitan stoikiometri yang dialami siswa terhadap hasil belajar pada materi termokimia, serta 3) pengaruh pemberian strategi pengajaran remidi dengan menggunakan metode pemecahan masalah pada pembelajaran materi stoikiometri dan termokimia terhadap hasil belajar termokimia. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan quasi experimental design. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pamekasan tahun akademik 2014/2015. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan uji hipotesis dilakukan dengan uji-t (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) beberapa konsep materi stoikiometri yang dianggap sulit oleh siswa adalah konsep persamaan reaksi, konsep mol, dan konsep perhitungan dalam persamaan reaksi; 2) ada pengaruh kesulitan pemahaman materi stoikiometri yang dialami siswa terhadap hasil belajar pada materi termokimia,  dimana nilai rata-rata stoikiometri sebesar 46,97 dan nilai rata-rata termokimia 50,94; serta 3) strategi pengajaran remidi dengan metode pemecahan masalah pada materi stoikiometri cenderung lebih efektif dibanding strategi pengajaran remidi dengan metode pemecahan masalah pada materi termokimia, dimana nilai rata-rata termokimia siswa yang mendapatkan pengajaran remidi materi stoikiometri ialah 84,33 dan untuk siswa yang mendapatkan pengajaran remidi materi termokimia ialah 79,65.
Penerapan Metode Filtrasi dan Adsorpsi pada Pengolahan Limbah Laboratorium Dyah Sulistyanti; Antoniker Antoniker; Nasrokhah Nasrokhah
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.668 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i2.2430

Abstract

Abstrak: Limbah laboratorium kimia mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan berbahaya. Limbah tersebut berasal dari kegiatan praktikum, penelitian dan PKM. Selama ini limbah cair tersebut dibuang begitu saja dibak penampung limbah tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga dapat mencemari lingkungan sekitarnya karena tingginya nilai BOD, COD dan TSS. Dengan demikian dibutuhkan alat pengolahan limbah cair untuk memperkecil  bahaya pencemaran lingkungan. Salah satu alternatif pengolahan limbah cair laboratorium adalah menggunakan alat pengolahan limbah cair dengan metode filtrasi dan adsorpsi. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pembuatan/rancang bangun alat pengolahan limbah cair menggunakan metode filtrasi dan adsorpsi dan mengetahui efisiensi alat tersebut dalam menurunkan kadar pencemar limbah cair laboratorium. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis BOD, COD, dan TSS limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi alat pengolahan limbah cair dalam menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS limbah cair laboratorium kimia berturut-turut adalah 64,12 %, 80,78 %, 85,35 %.
Kadar Logam Timbal (Pb) dalam Lipstik yang Diperjualbelikan di Pasar Minggu Kota Cimahi Perdina Nursidika; Ganthina Sugihartina; Rismalasari Rismalasari
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.72 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i2.3471

Abstract

Abstrak: Peningkatan penggunaan kosmetik memicu peningkatan produksi dan penyebaran kosmetik di Indonesia. Lipstik merupakan salah satu kosmetik yang banyak dimiliki oleh para pecinta kosmetik. Para pencinta kosmetik biasanya memiliki banyak koleksi untuk lipstick, dibandingkan dengan jenis kosmetik lain. Kebutuhan yang tinggi akan lipstik, menyebabkan kesadaran akan bahan yang kemungkinan berbahaya pada kosmetik. Banyaknya logam berat dalam produk kecantikan bibir, logam terdapat dalam produk lipstick karena kebutuhan formulasi pigmen. Timbal merupakan salah satu logam yang digunakan sebagai pigmen warna. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kadar timbal dalam lipstick tidak bermerek yang dijual secara bebas dan merupakan produk yang paling diminati konsumen. Sepuluh sampel liptsik diperoleh dari Pasar Minggu kota Cimahi dan dilakukan analisis kandungan timbal. Hasil menunjukkan konsentrasi timbal dalam lipstick bervariasi antara 19,51- 56 ppm. Kadar timbal dalam delapan sampel melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan BPOM. Hal ini dapat membahayakan konsumen yang menggunakan lipstick tersebut setiap hari. Timbal dalam lipstick dapat diserap tubuh melalui absorbsi dermal maupun tertelan. absorbsi timbal melalui kulit dapat menurunkan aktivitas enzim delta-aminolevulinic acid dehydratase (ALA-D) di hati tikus yang dipapar senyawa timbal. Timbal terdistribusi pula pada organ hati, ginjal, otak, limfa, dan otot. Selain organ tubuh, sel darah merupakan target sasaran timbal. Eritrosit memiliki afinitas yang tinggi terhadap timbal. Anemia hipokrom atapun normokrom merupakan ciri dari paparan timbal, hal ini merupakan efek dari terbentuknya ROS dan hemolysis eritrosit. Efek dari logam berat seperti timbal dalam kosmetik dapat berbahaya sehingga meski adanya upaya yang dibuat untuk informasi pada pengguna dan public secara umum.
Peranan Model Siklus Belajar 5E dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Koligatif Larutan Rody Putra Sartika
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.45 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i2.3052

Abstract

Abstrak: Tujuan pada penelitian ini adalah mendekripsikan peranan pembelajaran menggunakan model siklus belajar 5E dalam meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa FKIP Untan pada materi sifat koligatif larutan.Rancangan yang digunakan adalah one shoot case study.Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Kimia FKIP Untan pada semester II yang mengambil mata kuliah Kimia Dasar II.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan kelas A2 dipilih sebagai sampel penelitian.Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui pengukuran menggunakan instrumen tes hasil belajar. Analisis data dilakukan secara deskriftif kualitatif menggunakan rumus skor gain ternormalisasi. Hasil penelitian diperoleh persentase peningkatan pemahaman konsep mahasiswa pada kategori sedang sebesar 34% dan kategori rendah sebesar 66%.
Analisis Keterampilan Metakognitif pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan melalui Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Djamilah Sudjana; Imas Eva Wijayanti
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.881 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i2.3729

Abstract

Abstrak. Mata pelajaran kimia adalah salah satu mata pelajaran yang ditakuti para siswa karena banyak istilah yang digunakan dalam mempelajarinya, sehingga dibuat banyak strategi yang untuk memahaminya. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk melihat peningkatan keterampilan metakognitif, penguasaan konsep, dan pencapaian nilai KKM pada perhitungan kelarutan kimia dan hasil kali kelarutan melalui model pembelajaran problem solving. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik pengumpulan data melalui deskripsi tes instrumen dan kuesioner keterampilan metakognitif dalam 2 siklus. Data kuesioner keterampilan metakognitif siswa dianalisis dengan skor rata-rata mereka dalam deskripsi dan tes esai dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata persen dari setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persentase rata-rata keterampilan metakognisi melalui kemampuan pemecahan masalah adalah 82,94% (kategori tinggi). (2) nilai rata-rata aktivitas belajar kimia siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem solving 4,71 (skala likert 1 s.d. 5) termasuk kategori tinggi. (3) Persentase siswa yang mencapai skor KKM adalah 84,38%. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran pemecahan masalah dapat meningkatkan keterampilan metakognitif selain juga meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Page 5 of 16 | Total Record : 155