cover
Contact Name
Suci tuty putri
Contact Email
Suci.putri@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
Suci.putri@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA
ISSN : 25410024     EISSN : 24773743     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia(JPKI) merupakan sarana pengembangan dan publikasi karya ilmiah bagi para peneliti, dosen dan praktisi keperawatan dan kesehatan. JPKI adalah jurnal cetak dan elektronik dengan sistem open access journal. JPKI menerbitkan artikel-artikel dalam lingkup keperawatan dan kesehatan secara luas namun terbatas terutama bidang pendidikan keperawatan. Artikel harus merupakan hasil penelitian, studi kasus, hasil studi literatur, konsep keilmuan, pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan terbaharu dalam lingkup ilmu keperawatan baik dalam skala nasional dan internasional. Artikel akan ditelaah secara peer review oleh mitra bestari dari berbagai institusi.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)" : 10 Documents clear
Tingkat Kepuasaan Mahasiswa DIII Keperawatan Dalam Pembelajaran Klinik Rahmi, Upik; Putri, Suci Tuty; Maiszha, Dian
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.18076

Abstract

ABSTRAK Dalam dekade terakhir berbagai kajian dilakukan untuk menemukan metode pembelajaran terbaik antara preseptor, mentor dan siswa dalam pembelajaran klinik.  Hal ini dikarenakan yang metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa dan akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan mahasiswa. Salah satu metode pembelajaran klinik yang sering diterapkan dalam pembelajaran klinik adalah metode Preceptorsip, namun belum diketahui bagaimana kepuasaan mahasiswa terhdap metode tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasaan mahasiswa DIII Keperawatan dalam pembelajaran klinik. Desain penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Instrumen menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan teori Service Quality. Jumlah sampel  adalah 93 mahasiswa, dengan teknik Purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukan tingkat kepuasan mahasiswa adalah 49 responden (52,7%) puas dan 44 responden (47,3%) menyatakan tidak puas. Pada dimensi tangible 54,8% menyatakan puas, dimensi reliability 62,4% menyatakan puas, dimensi responsiveness 66,7% menyatakan puas, dimensi assurance 74,2% puas, dan dimensi emphaty 80,6% menyatakan puas. Kepuasan mahasiswa behubungan dengan sikap, kesungguhan mereka saat menjalankan profesi mereka. Di harapkan pihak institusi pendidikan dan rumah sakit dapat mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang lebih memperhatikan berbagai dimensi dalam kepuasaan pembelajaran klinik. ABSTRACT In the last decade, various studies have been carried out to find the best learning methods between preceptors, mentors, and students in clinical learning. This is because the right learning method can increase the achievement of student competencies and will affect the level of student satisfaction. One of the clinical learning methods that are often applied in clinical learning is the Preceptorsip method, but it is not yet known how student satisfaction with that method. The purpose of this study was to determine the level of satisfaction of Nursing DIII students in clinical learning. The research design is quantitative descriptive. The instrument uses a questionnaire prepared based on Service Quality theory. The number of samples was 93 students, using a purposive random sampling technique. The results showed the level of student satisfaction was 49 respondents (52.7%) satisfied and 44 respondents (47.3%) expressed dissatisfaction. On tangible dimension 54.8% expressed satisfaction, reliability dimension 62.4% expressed satisfaction, responsiveness dimension 66.7% expressed satisfaction, assurance dimension 74.2% satisfied, and empathy dimension 80.6% expressed satisfaction. Student satisfaction is related to their attitude, sincerity when carrying out their profession. It is hoped that educational institutions and hospitals can develop various learning methods that pay more attention to various dimensions in clinical learning satisfaction.
Efektivitas Metode Video dan Demonstrasi terhadap Kangaroo Mother Care Self Efficacy Khotimah, Sania K; Rahmawati, Eni; Susmarini, Dian
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.19048

Abstract

ABSTRAKBerat badan lahir rendah merupakan penyebab tertinggi angka kematian bayi. Bayi Berat Lahir Rendah(BBLR) beresiko mengalami hipotermi. Kangaroo Mother Care (KMC) atau perawatan metode kangguru merupakan salah satu intervensi hipotermi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas video dan demonstrasi pada discharge planning terhadap kangaroo mother care self efficacy pada ibu yang memiliki BBLR. Metode penelitian menggunakan desain quasy experimental non randomized prettest and posttest dengan kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan kuota sampling dengan jumlah 19 responden di setiap kelompok. Analisis data menggunakan independent sample t test. Hasil studi menunjukkan tidak ada perbedaan skor self efficacy antara kedua kelompok sesudah perlakuan (p=0,187) dengan nilai signifikansi 5%. Kedua metode edukasi baik video maupun demonstrasi sama-sama efektif untuk meningkatkan self efficacy. Perawat dapat menggunakan video untuk menggantikan demonstrasi saat melakukan discharge planning perawatan metode kangguru. ABSTRACT Low Birth Weight (LBW) is the highest cause of infant mortality in the first month of life. Low birth weight babies are at risk of experiencing hypothermia. One of the treatments for hypothermia is kangaroo mother care (KMC). The study aims to determine the differences in the effect of video and demonstration in discharge planning addressed to mother’s kangaroo mother care self-efficacy with low birth weight baby. This research used quasy experimental non-randomized pretest and posttest design. The sampling technique of this research used quota sampling, which was 19 respondents in each group. The data was analyzed using the Independent Sample t-Test. The result showed that there were no differences in self-efficacy scores between the video and demonstration groups after treatment (p=0,187) with a 5% score significant. Both methods, video, and demonstration education are equally effective in improving mother self-efficacy. Nurses can use video to replace demonstrations when performing discharge planning treatments for kangaroo mother care. 
Jenjang Karir Perawat dan Kepuasan Pasien terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Noprianty, Richa
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.17404

Abstract

ABSTRAKKesenjangan antara kualitas pelayanan perawat ideal dengan perawat aktual merupakan masalah serius di rumah sakit. Hal ini disebabkan karena tuntutan pasien tinggi, atau disebabkan lemahnya kemampuan perawat, pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melayani pasien. Oleh karena itu, rumah sakit sudah mengembangkan jenjang karir sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat. Penelitian ini bertujuan menghubungkan antara jenjang karir perawat dengan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Instrumen menggunakan kuesioner Patient Satisfaction With Nursing Care Quality Questionnaire. Populasi menggunakan proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 68 pasien. Analisa data bivariate dengan menggunakan uji Kendall Tau-C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenjang karir terbanyak adalah PK I (36.8%), PK II (29.4), dan PK III (33.8), sedangkan untuk kepuasan pasien sebagian besar baik (72.1%). Pemerataan jenjang karir perawat di ruang rawat inap belum merata. Hal ini mengakibatkan ketidak sesuaian kewenangan klinik yang dilaksanakan oleh PK I, PK II dan PK III. Disisi lain dari pasien justru mengungkapkan bahwa mereka tidak mempermasalahkan perawat junior atau senior yang penting perawat tersebut terampil, ramah dan memberikan informasi yang tepat kepada pasien dan keluarga. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara jenjang karir dengan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan perawat dengan nilai p value 0.276. Disarankan untuk pihak Manajemen Rumah Sakit, terutama Kepala Bidang Keperawatan dan jajaran agar memperhatikan pemerataan perawat berdasarkan jenjang karir. Hal ini tentu harus dipertimbangkan dari beberapa sisi, antara lain adalah karakteristik ruangan, tingkat ketergantungan pasien di ruangan, dan jumlah perawat yang ada.  ABSTRACT The service quality gap between ideal nurses and actual nurses is a serious problem in hospitals. This is due to the high demands of patients, or due to the weakness of nurses' abilities, knowledge, and skills of nurses in serving patients. Therefore, hospitals have developed career paths according to their expertise, and provide better opportunities according to the abilities and potential of nurses. This study aims to correlation the career paths of nurses with patient satisfaction with nursing care quality. This research is quantitative research with analytical correlation design and a cross-sectional approach. The research instrument uses the Patient Satisfaction With Nursing Care Quality Questionnaire. The population used a proportionate stratified random sampling with a sample size of 68 patients. Bivariate data analysis using the Kendall Tau-C test. The results of the study showed that the distribution of nurses' career paths in the inpatient room was not evenly distributed. This resulted in incompatibility of clinical authorities carried out by PK I, PK II and PK III. On the other hand, the patient revealed that they did not question the important junior or senior nurses as long as the nurses were skilled, friendly and provided appropriate information to patients and families. The conclusion of this study is that there is no relationship between career paths and patient satisfaction with nurse service quality with a p-value of 0.276. It is recommended for Hospital Management, especially the Head of Nursing and ranks to pay attention  the equal distribution of nurses based on career paths. This certainly must be considered from several sides, including the characteristics of the room, the level of dependence of patients in the room, and the number of nurses available. 
Student`s Caring Ability at Nursing Faculty of Padjadjaran University Kurnia, Ihsan; Sriati, Aat; Widianti, Efri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.17741

Abstract

 ABSTRAK Caring merupakan inti dari nilai-nilai keperawatan. Caring bagi mahasiswa keperawatan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipraktikkan. Sejauh ini, penelitian tentang perkembangan kemampuan caring mahasiswa keperawatan masih kurang. Mahasiswa datang dari lingkungan keluarga, sosial, budaya, etnik dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Sehingga perkembangan kemampuan caring mahasiswa perlu diperhatikan oleh institusi pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan caring mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode proportional stratified sampling. Total sampel terpilih sebanyak 240 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah Caring Ability Inventory dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian di dapatkan bahwa setengah dari mahasiswa memiliki kemampuan caring pada kategori rendah (50%), kurang dari setengah mahasiswa pada kategori sedang (42,5%) dan sebagian kecil mahasiswa pada kategori tinggi (7,5%). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan caring mahasiswa sebagian besar adalah kategori rendah dan sedang. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran perlu meningkatkan perhatian terhadap perkembangan kemampuan caring mahasiswa. ABSTRACTCaring is the core of nursing values. Caring for nursing students is an important element to learn and practice. There was limited research on the development of caring ability of nursing students. Students came from different familial, social, cultural, ethnic and economic backgrounds. The development of students caring ability needs to be considered by educational institutions. The aim of this research was to describe nursing students’ caring ability at Faculty of Nursing, Padjadjaran University. This quantitative descriptive study used proportional stratified sampling method. In total240 students were selected as samples. Data were collected using an Indonesia version of Caring Ability Inventory and analyzed using descriptive statistics. The results showed that half of the students had low caring ability (50%), less than half students were in moderate category (42.5%) and a small percentage of students were in high category (7.5%). In conclusion, nursing students caring ability mostly were in low and moderate category. Faculty of Nursing, Padjadjaran University needs to improve attention to the development of students’ caring ability. 
Hubungan Beban Dengan Depresi pada Keluarga yang Merawat Pasien Stroke Pahria, Tuti; Mambang Sari, Citra Windani; Lisnawati, Lisnawati
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.19821

Abstract

ABSTRAKStroke menyebabkan pasien mengalami kecacatan sehingga memerlukan keluarga dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Tugas keluarga sebagai caregiver dapat menimbulkan beban. Beban menjadi salah satu faktor yang dianggap berhubungan dengan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara beban dan depresi pada keluarga yang merawat pasien stroke di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Penelitian dengan metode deskriptif korelasi dilakukan kepada 92 keluarga. Pengukuran beban dilakukan menggunakan instrumen the Zarit Burden Interview dan pengukuran depresi dilakukan menggunakan instrumen Beck Depression Inventory-II. Analisis hubungan ditunjukan melalui korelasi Spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 69,6% keluarga memiliki sedikit atau hampir tidak ada beban, 26,1% beban ringan, dan 4,3% beban sedang. Kemudian 71,7% keluarga mengalami gangguan perasaan yang normal, 20,7% gangguan perasaan ringan, 4,3% depresi ringan, 2,2% depresi sedang, dan 1,1% depresi berat. Hasil uji korelasi menunjukan terdapat hubungan positif antara beban dengan depresi, dengan p value 0,000 (r=0,547). Simpulan dalam penelitian ini yaitu semakin tinggi beban yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat pasien stroke maka semakin berat depresi yang terjadi.ABSTRACT Stroke can lead to a physical disability that results in need of family assistance to complete a patient’s activity daily living. The duty of care to the disabled stroke patient often create a burden to the family members Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Research with descriptive correlation method on 92 families. Family burden measured using the Zarit Burden Interview, while the depression measured using Beck Depression Inventory-II. Correlation between the two variables will be examined by Spearman correlation analysis. The result shows that 69,6% of caregiver perceived little or no burden, 26,1% perceived mild burden, and 4,3% perceived moderate burden. Then 71,7% of caregivers perceived normal mood disturbance, 20,7% perceived mild mood disturbance, 4,3% perceived mild depression, 2,2% perceived moderate depression, and 1,1% perceived severe depression. The result correlation test show there is a positive. correlation between burden and depression had p-value of 0,000 (r=0,547). The conclusion in this study is that the higher the burden felt by the family caregiver of stroke patients, the more severe the depression will occur. Nursing practices are expected to provide appropriate interventions, one of which is support to reduce burden so as to prevent depression. 
Knowledge About Nutritional Intake In Pregnant Women With Anemia Saepul, Saepul; Hermayanti, Yanti; Platini, Hesti
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.18706

Abstract

Anemia or a lack of blood cells during pregnancy and childbirth is very dangerous. It may cause pregnant women to be at risk for bleeding during childbirth and hinder infant growth and development. This study aims to determine the knowledge of pregnant women with anemia about nutrition during pregnancy. The research design used in this study was quantitative descriptive, with 137 pregnant women with anemia as the population and a total sample of 58 respondents taken with random sampling technique. The variable in this study is the knowledge of pregnant women with anemia about nutritional intake. This study shows that the majority of the pregnant women had poor knowledge (84.48%) of nutritional intake, and only a small number had good knowledge (15.52%). With almost all pregnant women with anemia in the study having a lack of knowledge about nutritional intake, there is a concern that the baby will be negatively affected. The implication of the results highlights the important role of health workers to provide information about good nutrition during pregnancy, particularly the impact of tea-drinking habit.
A Literature Review: Pengaruh Cognitive Therapy Terhadap Post Traumatic Stress Disorder Akibat Kekerasan pada Anak Sumartiningsih, Maria Susila; Prasetyo, Yehezkiel E
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.17429

Abstract

ABSTRAKStudi literatur review ini dilatarbelakangi adanya fenomena empirik yang menggambarkan kejadian tindakan kekerasan pada anak yang semakin serius dari waktu ke waktu. Implikasi tindakan kekerasan berdampak pada perlukaan fisik, gangguan mental, sosial, spiritual bahkan sering menimbulkan kematian. Literatur ini ditunjukan untuk menganalisis secara teoritik pengaruh Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) akibat kekerasan pada anak. Metode kajian literatur dilakukan terhadap tujuh artikel yang diperoleh dari sejumlah tiga database, EBSCO, PubMed, dan Springer Link. Kata kunci untuk pencarian artikel adalah “posttraumatic stress disorder”, “child abuse”, “cognitive behavior therapy”, dan “treatment” dengan “AND” sebagai Boolean operator. Hasil dari kajian literatur yaitu bahwa CBT memiliki pengaruh terhadap PTSD akibat kekerasan pada anak. Hasil artikel review berupa: 1) Perbaikan klinis; 2) Menurunkan masalah PTSD; 3) Menurunkan kecemasan; 4) Menurunkan komorbiditas; dan 5) Kurangnya perbaikan pada kelompok tunggu. Hasil kajian literatur tersebut membuktikan adanya penurunan nilai rata-rata PTSD dari waktu ke waktu pada anak. Kesimpulan dari kajian literatur adalah CBT berpengaruh terhadap PTSD akibat kekerasan pada anak. Rekomendasi kajian literatur ini dapat menjadikan CBT sebagai terapi alternatif yang digunakan pada anak dengan masalah PTSD.ABSTRACTThe background of this literature review study is the emergence of empirical phenomena in the form of incidents of violence to children, child abuse who become more serious from time to time. The violence to children, child abuse implications have an impact on physical injury, mental disorder, social, spiritual and often even lead to death. Literature review study purposed to look at the effects of Cognitive Behavior Therapy (CBT) for the handling of Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) as a result of child abuse. A keywords literature review focused on seven articles was obtained from three databases, EBSCO, PubMed, and Springer Link. Keywords to search the article is "posttraumatic stress disorder", "child abuse", "cognitive behavior therapy" and "treatment" with "AND" as Boolean operators. The results of the literature review are the CBT has an influence on PTSD as a result of child abuse. CBT influence on PTSD found that 1) The clinical improvement; 2) Reduce problems of PTSD; 3) Reduce anxiety; 4) Lower comorbidity, and 5) lack of improvement in the waiting group. The results of the literature review prove decrease in the average value PTSD over time in children. Conclusions from the study of literature, CBT affect the handling of PTSD as a result of child abuse with the results that have been obtained from the literature review. The results of the literature review can make CBT as an alternative therapy for children with PTSD issues.
Relationship between Occupation and Mother’s Parity Status with Attitude towards Breastfeeding Widodo, Ramadhan Rifandy; Susanto, Tantut; Susumaningrum, Latifa Aini
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.19045

Abstract

ABSTRAKPeran ganda pada ibu yang bekerja rawan menimbulkan stress yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap ibu terutama sikap pemberian ASI, dimana sikap merupakan salah satu faktor penting yang mendorong keberhasilan pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pekerjaan dan status paritas ibu dengan sikap pemberian ASI (Air Susu Ibu) pada bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Penelitian dengan desain cross sectional dilakukan pada 273 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dengan stratified random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden dan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Chi-square test digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga (80,2%) dan sebagian besar ibu memiliki sikap pemberian ASI yang cukup (90,8%). Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pekerjaan  ibu dengan sikap pemberian ASI (χ2= 2,089; p-value= 0,352). Akan tetapi teridentifikasi bahwa status paritas ibu berhubungan dengan sikap pemberian ASI (χ2= 14,050; p-value= 0,001). Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan sikap pemberian ASI, tetapi status paritas ibu berhubungan dengan sikap pemberian ASI. Program KB (Keluarga Berencana) perlu ditingkatkan dengan tujuan mendorong ibu memberikan ASI kepada anaknya sesuai usia yang ditentukan. ABSTRACTDouble roles for working mothers caused stress which effects on their attitude towards breastfeeding practice. The objective of this study was to identify the correlation between mother’s employment and parity and attitudes towards breastfeeding among mothers in Panti district, Jember regency. A cross-sectional study was conducted among 273 mothers who have infants 0-6 months using stratified random sampling. Respondents’ characteristics and attitudes towards breastfeeding were measured using a questionnaire. A chi-square test was used to analyze the data. The results showed most of the mother was housewives (80,2%), most of the mother were multipara (64,5%) and most of the respondents have sufficient attitudes towards breastfeeding (90,8%). There were no relationship between mother’s employment and attitudes towards breastfeeding (χ2= 2,089; p-value= 0,352). However, there were significant relationship between maternal’s parity and attitudes towards breastfeeding (χ2= 14,050; p-value= 0,001). This study showed there was no relationship between mother’s employment and attitudes towards breastfeeding, although maternal’s parity showed different results. Therefore, family planning program should be improved correctly to support mothers breastfeed their babies until the six month age to achieve exclusive breastfeeding practice. 
Hubungan Tingkat Kemandirian (Basic dan Instrumental Activities of Daily Living) dengan Pendidikan, Status Marital, dan Demensia pada Lansia di Panti Wredha Fitriana, Lisna Anisa; Ufamy, Nazhifa; Anggadiredja, Kusnandar; Setiawan, Setiawan; Adnyana, I Ketut
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.21528

Abstract

ABSTRAKPenurunan daya ingat dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi salah satu alasan lansia dikirim ke panti wredha. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor demografi dan demensia dengan kemandirian lansia dalam memenuhi aktivitas dasar dan instrumental di panti wredha. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner BADL (Basic Activities of Daily Living), IADL (Instrumental Activities of Daily Living), dan MMSE (Mini Mental State Examination). Sampel penelitian berjumlah 166 lansia berusia 60 tahun yang tinggal di 3 panti wredha Bandung dan Garut. Analisa data menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang ada di panti wredha 65,1% mandiri dalam BADL dan 51,8% mandiri dalam IADL, 109 orang (65,7%) mengalami demensia, 118 orang (71,1%) adalah wanita, 142 orang (85,5%) berpendidikan rendah, dan 153 orang (92,2%) tidak menikah. Analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian (BADL dan IADL) dengan pendidikan, status marital, dan demensia pada lansia di panti wredha (p0,05). Upaya yang komprehensif perlu dilakukan untuk meningkatkan kemandirian lansia khususnya yang ada di panti wredha. ABSTRACT Cognitive impairment and inability to do activities of daily living being the reasons for elderly to transferring in the nursing homes. The purpose of this study was to determine association of demographic factors and dementia with the independence of the elderly to fulfill basic and instrumental activities in nursing homes. The design of this study was cross-sectional. Data collection tools using BADL (Basic Activities of Daily Living), IADL (Instrumental Activities of Daily Living), and MMSE (Mini Mental State Examination) questionnaires. The research sample of 166 elderly aged 60 years who live in 3 nursing homes in Bandung and Garut. Data analysis uses an independent sample t-test. The results showed that the elderly in nursing homes 65.1% were independent in BADL and 51.8% were independent in IADL, 109 people (65.7%) suffered dementia, 118 people (71.1%) were women, 142 people (85.5% ) have low education, and 153 people (92.2%) are not married. The analysis showed that there was a significant relationship between BADL and IADL with education, marital status, and dementia in the elderly in nursing homes (p 0.05). Comprehensive treatment needs to improve the independence of the elderly especially in nursing homes.
Gambaran Stressor dan Strategi Koping pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Ramadhanti, Intan Febryani; Hidayati, Nur Oktavia; Rafiyah, Imas
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.16635

Abstract

Perubahan yang terjadi dalam masa transisi siswa SMA menjadi mahasiswa cenderung menjadi stressor bagi mahasiswa tahun pertama keperawatan. Stressor tersebut dapat berasal dari internal, keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial. Ketika menghadapi stressor, mahasiswa akan menggunakan strategi koping yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan stressor dan strategi koping pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 113 orang mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner stressor dan COPE Inventory yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif (frekuensi dan persentase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stressor yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran berasal dari pendidikan yaitu jadwal kuliah yang berubah-ubah/tidak tepat waktu yang dirasakan 111 (98,2%) mahasiswa. Sedangkan strategi koping yang cenderung digunakan yaitu emotion focused coping sebanyak 65 (57,5%) mahasiswa. Simpulan dari penelitian ini adalah hampir seluruh mahasiswa merasakan stressor yang berasal dari pendidikan yaitu jadwal kuliah yang berubah-ubah/tidak tepat waktu, dan sebagian besar mahasiswa cenderung menggunakan strategi koping emotion focused coping. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan ketika ada perubahan jadwal kuliah setiap koordinator mata kuliah mengkonfirmasi kepada mahasiswa beberapa hari sebelumnya, kemudian TPBK dan dosen wali diharapkan untuk selalu melakukan bimbingan pada mahasiswa secara aktif dan berkelanjutan. Kata Kunci        : Mahasiswa Keperawatan, Strategi Koping, Stressor, Tahun Pertama

Page 1 of 1 | Total Record : 10