cover
Contact Name
Abd. Ghofur
Contact Email
okara@iainmadura.ac.id
Phone
+6287850655003
Journal Mail Official
okara@iainmadura.ac.id
Editorial Address
Institut Agama Islam Negeri Madura, Jl. Raya Panglegur km.4 Pamekasan 69371
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
ISSN : 1907624X     EISSN : 2442624X     DOI : https://doi.org/10.19105/ojbs
Core Subject : Education,
The journal publishes research papers in the field of linguistics, literature, and language teaching, such as fundamentals of ELT, the sound of the word of the language, structure, meaning, language and gender, sociolinguistic, language philosophy, history of linguistic, origin/evolution, experimental linguistics, phonology, syntax, endangered minority language, language and nature, the communicative strategy of teaching, linguistic anthropology, the psychology of language, field methods in linguistic, interactive of language teaching.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 234 Documents
دراست عن الإعجاز البلاغي في سورة الفاتحت A. Ghazali Salim
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i1.455

Abstract

Mu’jizat para Nabi senantiasa sesuai dengan jenis keahlian kaum di mana mereka berdakwah. Nabi Musa hidup di kalangan komunitas yang punya perhatian besar terhadap ilmu sihir. Dengan mu’jizat tongkatnya, dakwah beliau menjadi efektif dan juga dengan mu’jizat ihya’ almauta (menghidupkan orang mati) Nabi Isa as. senantiasa sesuai dengan keahlian kaum beliau dalam ilmu tabib di kala itu. Demikian pula halnya balaghah yang tak terpisahkan dari kehidupan intelektual bangsa Arab. Kemu’jizatan al-Quran pun sesuai dengan keahlian dan kebanggaan mereka yaitu al-Balaghah, dengan harapan bangsa Arab dapat membuka hatinya atas kehadiran kitab suci ini di tengah-tengah mereka. Tulisan ini mengupas kemu’jizatan balaghiyah surat Al-Fatihah dari sisi sistematika (manthiqiyatul uslub)-nya, cakupan konten (syumuliyatul madhmun)-nya, dan gaya bahasa serta dilalah siyaqnya dan sebelum pembahasan poin-poin tersebut, penulis membahas tentang nama al-Fatihah dan keutamaan surat tersebut.
ANALISIS DEKONSTRUKSI TOKOH TAKESHI DAN MITSUSABURO DALAM NOVEL SILENT CRY KARYA KENZABURO OE PERSPEKTIF JACQUES DERRIDA Abd. Ghofur
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i1.456

Abstract

Artikel ini merupakan sebagian kecil dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dimana kajian analisis wacana sastra kritis menjadi alat untuk melihat teks sastra. Dalam hal ini tulisan Kenzaburo Oe, seorang penulis Jepang peraih Pulitzer atau nobel dalam bidang sastra. Selanjutnya teks tersebut dianalisis menggunakan teori dekonstruksinya Jaques Derrida, dimana penulis memfokuskan pada oposisi biner. Tentu saja ketika dekonstruksi digunakan pastilah akan membongkar sisi dalam dari sebuah teks tersebut, yang selanjutnya akan menghasilkan makna lain ataupun gambaran yang berbeda dengan teks sebenarnya.
TRADISI LISAN DI MADURA Mohammad Hefni
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i1.457

Abstract

Tradisi lok-olok merupakan tradisi pembacaan puisi (deklamasi) Madura yang biasanya identik dengan momentum tradisi kerapan sapi. Dalam tampilannya, tradisi sastra lisan ini tergabung dalam satu seni pertunjukan dengan musik saronèn dan tarian khas Madura. Puisi berbahasa Madura yang diteliti dalam tradisi ini penting untuk didalami guna memahami dan menangkap pesan moral tradisional masyarakat Madura, tanpa menghilangkan unsur keindahan dalam bahasa maupun struktur estetisnya.
THE IMPORTANCE OF TEACHER’S WRITTEN FEEDBACK ON THE STUDENTS’ WRITING IN TEACHING LEARNING PROCESS Afifah Raihany
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i1.458

Abstract

Teacher’s feedback to the student’s writing is vital for improving both teaching and learning process. It enables the teachers to find out to what extent they have been successful in their teaching and what they need to do to make their teaching more effective. Feedback also influences learning in that it provides an opportunity for learners mainly EFL learners to know what they need to do in order to improve. Unfortunately, the teachers’ responses to the student’ writing is sometimes neglected. In other words, they may pay little attention to the students’ views or opinions about forms/ types of teachers’ feedback they receive. Thus, the teachers do not know the students’ problems in responding to the teachers’ feedback and they do not know the students’ views of what forms and types of response the students prefer or even the teachers do not know much how to react in order to help the students process feedback successfully.
PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB DI MTsN SUMBER BUNGUR PAMEKASAN Achmad Muhlis
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i1.459

Abstract

Penelitian ini hendak mendeskripsikan bagaimana konsep dan model pengembangan kurikulum kelas mata pelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kurikulum tersebut. Hasilnya adalah Kurikulum kelas mata pelajaran Bahasa Arab pada dasarnya mengembangkan kurikulum 2006 dengan menekankan pada aspek kebutuhan masyarakat dan pesantren. MTs Negeri Sumber Bungur mengembangkan kurikulum bahasa Arab berbasis kelas mata pelajaran yang kemudian disebut dengan istilah kurikulum kelas mata pelajaran bahasa Arab. Model pengembangan kurikulum yang digunakan adalah sentral de-sentral, yaitu proses pengembangan kurikulum yang menggabungkan dua pendekatan administratif dan pendekatan grass roots. Pengembangan kurikulum ini dimanifestasikan pada penambahan jam pelajaran dan materi ajar, yaitu pada mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang semula hanya 11 jam pelajaran menjadi 24 jam pelajaran. Penambahan jam ini digunakan untuk mengkaji ilmu nahwu, shorrof, tafsir, dan kitab klasik lainnya. Di antara faktor pendukung terlaksananya pengembangan kurikulum tersebut adalah: 1) Motivasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, 2) Komitmen Kepala Madrasah, 3) Kompetensi profesional guru kelas mata pelajaran Bahasa Arab, 4) Eksistensi pesantren Sumber Bungur sebagai lembaga yang menguatkan proses pembelajaran, dan 5) Input siswa yang memiliki pemahaman awal terhadap materi yang akan di sajikan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: 1) Tidak tersedianya alokasi dana khusus, 2) Tidak meratanya kemampuan guru dalam melakukan penyusunan kurikulum, 3) Tidak meratanya kemampuan guru untuk mengajar di kelas mata pelajaran Bahasa Arab, dan 4) Tidak sedikit siswa yang merasa jenuh ketika belajar di kelas mata pelajaran Bahasa Arab karena banyaknya jam pelajaran yang disajikan.
LEARNING VOCABULARY THROUGH COLOURFUL PUZZLE GAME Risca Dwiaryanti
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i1.460

Abstract

Vocabulary plays an important role because it links to the four skills of listening, speaking, reading, and writing. Those aspects should be integrated in teaching and learning process of English. However, the students must be able to know the meaning of each word or vocabulary of English in order to master the four skills. It is as a mean to create a sentence in daily communication to show someone’s feeling, opinion, idea, desire, etc. So that, both speakers understand what the other speaker mean. However, English as a second language in Indonesia seems very hard for the students to master vocabulary of English. It makes them not easy to be understood directly and speak fluently. The students, sometimes, get difficulties in understanding, memorizing the meaning of the vocabulary, and getting confused in using the new words. There must be an effective strategy to attract students’ interest, break the boredom, and make the class more lively. Based on the writer experience, Colourful Puzzle Game is able to make the students learn vocabulary quickly. It needs teacher’s creativity to create the materials of this game based on the class condition. The teacher just need a game board made from colourful papers, write any command and prohibition words on it. A dice is a tool to decide where the player should stop based on the number. Some pins as counter as sign of each player.
REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM RAGAM SAPAAN SUAMI ISTRI DI SAMPANG MADURA (Sebuah Kajian Etnografi Berbahasa Dalam Gender) Iswah Adriana
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i2.461

Abstract

Sapaan merupakan salah satu komponen bahasa yang penting. Penggunaan ragam sapaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nilai-nilai budaya dan sistem kemasyarakatan yang berlaku.Keragaman bahasa berdasarkan jenis kelamin timbul karena bahasa sebagai gejala sosial erat hubungannya dengan sikap sosial . Secara sosial pria dan wanita berbeda karena masyarakat menentukan peranan sosial yang berbeda untuk mereka. Bentuk ragam sapaan dan tingkatan bahasa antara penutur dan lawan tutur terkadang menunjukkan kekuasaan antara keduanya. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang ingin membuktikan apakah benar kekuasaan personal terrepresentasikan dalam bentuk ragam sapaan yang digunakan oleh suami istri di kabupaten Sampang dengan menggunakan pendekatan etnografi bahasa. Dari hasil penelitian didapatkan hasil , (1) berdasarkan bentuk ragam sapaan yang digunakan dalam komunikasi lisan suami istri di Sampang Madura adalah a). Kaka’-adek ; b). Kaka’-nama diri istri ; c). Mas-adek ; d). Mas-ibu ; e). Ayah-ibu ; f). Ayah-adek ; g). Bapak- adek ; h). Papa-mama ; i). Ayah-Cay; j). Abi-adek ; (2) faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah a). faktor sosial; b). faktor psikologis; dan c). faktor budaya; sedangkan 3) jenis kekuasaan yang terrepresentasikan adalah kekuasaan persuasif, yaitu apa yang oleh Gramsci disebut sebagai hegemoni, karena pada hakikatnya perbedaan antara perempuan dan laki-laki itu disebabkan oleh masalah sosialisasi.
ANALISIS KEARIFAN LOKAL DALAM KONTEKS TINDAK TUTUR BAHASA MADURA Moh. Hafid Effendy
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i2.462

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh problematika terkikisnya kearifan lokal bahasa Madura dalam tindak tutur karena arus modernisasi dan globalisasi yang menyebabkan kondisi bahasa Madura dan etika dalam bertindak tutur mengalami kemerosotan. Ada juga problematika interferensi dan akulturasi bahasa dari luar yang menyebabkan menurunnya tingkat pemakaian bahasa Madura di lingkungan keluarga. Di dalamnya, akan dibahas kearifan lokal dalam tindak tutur bahasa Madura pada tataran onḍhâgghâ bhâsa dan etika berbicara di lingkungan keluarga terdidik, lingkungan keluarga tokoh masyarakat, dan lingkungan keluarga tidak terdidik. Maka dapat disimpulkan, bahwa kearifan lokal pada lingkungan keluarga terdidik dalam konteks tindak tutur onḍhâgghâ bhâsa menunjukkan penggunaan bahasa yang baik dan benar menurut tingkatan mitra tutur atau lawan tutur yang diajak berbicara, sedangkan dalam etika berbicara, ada kesantunan penggunaan maksim dengan baik. Hal ini berbeda dengan lingkungan keluarga tokoh masyarakat, di mana kearifan lokal yang berkaitan onḍhâgghâ bhâsa masih tergolong kurang baik, karena masih belum memahami penggunaan penempatan kosa kata yang baik dan benar dalam strata keluarga. Selain itu, ada faktor interferensi bahasa Indonesia yang digunakan oleh sebagian anggota keluarga, kendati di sisi etika berbicara masih tergolong baik sesuai dengan maksim kesantunan berbicara. Adapun kearifan lokal pada lingkungan keluarga tidak terdidik, penggunaan onḍhâgghâ bhâsa dan etika berbicara dikatakan kurang baik. Karena tidak memahami penggunaan onḍhâgghâ bhâsa yang baik dan benar serta etika berbicara tergolong kurang santun antar mitra tutur. Alasan yang paling mendasar, yakni masalah faktor latar belakang sosial, pendidikan, dan usia.
PEMAKAIAN BAHASA MADURA DI KALANGAN REMAJA - Mulyadi
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i2.463

Abstract

Bahasa Madura adalah bahasa yang secara aktif dipakai oleh penuturnya. Baik dalam lingkup keluarga maupun dalam lingkup publik. Namun seiring perkembangan jaman dan derasnya arus globalisasi banyak bahasa-bahasa nasional dan lokal yang sudah mengalami peregeseran bahkan kematian. Remaja adalah sekelompok penutur potensial untuk pemertahanan bahasa karena pada merekalah bahasa Madura dibebankan untuk dipertahankan. Jika ingin melihat masadepan Madura lihatlah bagaimanan remajanya menggunakan bahasa ini. Secara sederhana penelitian ini memiliki tiga fokus yaitu: Bagaimana pemakaian Bahasa Madura dalam rumah tangga oleh remaja di Pamekasan; Bagaimana pemakaian Bahasa Madura dalam pergaulan di sekolah oleh remaja di Pamekasan; dan Bagaimana pemakaian Bahasa Madura dalam komunikasi sehari-hari oleh remaja di Pamekasan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Dalam pergaulan, remaja di tingkat SD mempunyai kecenderungan untuk memakai bahasa yang mereka pakai dalam keluarga kemudian mereka pakai lagi untuk berkomunikasi dengan teman sepergaulan di luar sekolah. Misalnya, remaja yang berkomunikasi dengan orangtuanya dengan Bahasa Madura cenderung menggunkan bahasa yang sama saat berkomunikasi dalam bergaul. Sedangkan mereka yang menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orangtunya akan memakai bahasa yang sama dalam pergaulan dengan temannya. Ini juga dipengaruhi oleh tempat lahir dan asal orangtua. Dalam keseharian Remaja yang berkomunikasi dengan orangtuanya menggunakan bahasa Madura, maka mereka akan menggunakan bahasa Madura sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Mereka yang berkomunikasi dengan orangtuanya menggunakan bahasa Indonesia cenderung memakai bahasa Indonesia juga untuk berkomunikasi dalam sehari-hari.
INTERRELASI BAHASA, MATEMATIKA DAN STATISTIKA Rofiatul Andawiyah
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i2.464

Abstract

Tulisan ini berupaya mengungkap keterkaitan antara bahasa, matematika, serta statistika dimana dalam konsep berpikir ilmiah bahasa menjadi core dalam praktik keduanya baik matematika maupun statistika. Terlebih bahasa menjadi sesuatu yang amat penting untuk membahasakan matematika serta statistika itu sendiri selanjutnya Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika memberikan kemudahan kepada kita di dalam memberi simbol akan makna sesuatu. Sehingga apa yang sulit menjadi mudah dipahami. Sementara statistika pengembangan lebih lanjut dari matematika. Penggunaan statistika dalam kehidupan dewasa ini sangat membantu untuk melakukan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi atau untuk merencanakan masa depan yang baik. Peradaban yang dibangun manusia, disebabkan dia mampu melakukan penalaran. Penalaran menggunakan kecakapan penggunaan bahasa, matematika dan statistika sebagai pembantu mengambil kesimpulan.

Page 5 of 24 | Total Record : 234