cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : -
Core Subject : Health,
The Indonesian Journal of Cancer (official journal of the Dharmais Cancer Center Hospital) is a peer-reviewed, quarterly, open access journal. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. The journal publishes original research articles, case reports, systematic literature reviews, and letters to the editor under the following categories: Cancer prevention, diagnosis, surgery, systemic therapy, radiotherapy, paliative therapy, and molecular biology.
Arjuna Subject : -
Articles 448 Documents
Pengaruh Ketidakhomogenan Medium pada Radioterapi PAWIRO, SUPRIYANTO A.; -, SUGIYANTARI; WAHONO, TIRTO
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan pengukuran Percentage Depth Dose (PDD) pada medium homogen dan nonhomogen dengan menggunakan bilik ionisasi plan paralel Markus. Phantom homogen dibuat dari susunan lapisan akrilik setebal 30 cm, dan phantom nonhomogen dibuat dengan menyisipkan lapisan gabus ekivalen paru-paru setebal 4 cm yang dimasukkan ke dalam susunan akrilik. Penyinaran dilakukan dengan sinar-X 6 MV dan 10 MV yang diproduksi oleh LINAC Varian 2100C. Perbedaan prosentase dosis kedalaman (PDD) pada medium homogen dan nonhomogen rata-rata sebesar 4,3% pada sinar-X 6 MV dan 3,7% pada sinar-X 10 MV. Pemberian gabus pada akrilik mengakibatkan peningkatan dosis sampai 11,7% pada sinar-X 6 MV dan 10,2% pada sinar-X 10 MV. Faktor koreksi yang dihasilkan sebagai akibat adanya material ekivalen paru-paru/gabus mencapai 1,19 pada sinar-X 6 MV dan 1,15 pada sinar-X 10 MV.Kata kunci: Medium tak homogen, Markus chamber, faktor koreksi
Peran Radiologi Dalam Diagnosis Endobronchial Carcinoid Tumor ICKSAN, AZIZA G.
Indonesian Journal of Cancer Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3000.087 KB)

Abstract

Bronchial carcinoid tumors are rare neuroendocrine neoplasma consist of 1−2% of all pulmonary neoplasms and 12−15% of carcinoid tumors in United States. Recently, there is no data in Indonesia. The imaging play important role in diagnosing bronchial carcinoid tumor. This case presentation reported A 35 years old woman with chief complaint of hemoptysis. Acid fast bacilli smear was negative and mantoux test positive. From chest X ray there is a right paracardial consolidation. Chest CT Scan has been done and there was consolidation in right middle lobe with endobronchial mass in intermedius of right bronchial lung. The multidiscipline team diagnosis were endobronchial mass and pulmonary TB. Anti TB treatment had been given. The follow up CT scan after 1 month Anti TB treatment was improvement in consolidation, but the endobronchial mass was stable. She got PET CT Scan and the result was non metabolic nodule. Surgical treatment was done to remove endobronchial mass. The histopathology finding from specimen was typical bronchial carcinoid tumor.
Cancer Immunology: From Immunosurveillance to Immunoescape Kresno, Siti Boedina
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2384.935 KB)

Abstract

Sejak lama telah diketahui bahwa sistem imun dapat mengidentifikasi dan menyingkirkan sel tumor berdasarkan ekspresi antigen tumor atau molekul yang diinduksi oleh stres pada sel. Proses ini dikenal sebagai tumor immunosurveillance, pada proses mana sistem imun mengidentifikasi sel kanker dan sel prekanker kemudian menghancurkannya sebelum sel itu menjadi berbahaya. Berbagai sel efektor, seperti sel B, T, NK, NKT, IFN, perforin dan granzyme telah sejak lama diketahui secara jelas peranannya dalam immunosurveillance. Walaupun telah jelas bahwa ada immunosurveillance dan sel kanker dapat dikenal dan dihancurkan oleh sistem imun, mengapa kanker masih tetap dapat tumbuh dan berkembang pada orang yang imunokompeten? Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa immunosurveillance hanyalah salah satu dimensi dari hubungan yang kompleks antara tumor dengan sistem imun. Juga telah banyak bukti bahwa sistem imun dapat merangsang munculnya tumor dengan imunogenesitas rendah yang mampu menghindar dari penghancuran oleh sistem imun. Penemuan ini mengakibatkan berkembangnya hipotesis baru yang dikenal sebagai hipotesis immunoediting.Tinjauan pustaka ini akan merangkum interaksi antara pejamu dengan sel-sel tumor yang berakibat eliminasi, ekilibrium clan escape, yang dikenal dengan istilah 3E dari proses immunoediting.
Long Term Plan for National Cancer Control Program in Indonesia Subandoro, dr. Ratna R Suryo
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cancer control program was known since 1989stated in Integrated & Comprehensive CancerControl Program(SK Menkes No 604/Menkes/SK/1989) Every hospital should develop their own cancercontrol program based on their resources & capacity(SK Menkes No 10/Menkes/SK/I/1994) n Indonesia participated in developing JakartaStatement on Cancer Control Program è thestatement of strategic effort toward optimal cancercontrol and care (initiated by UICC & WHO) n Establishment of Dharmais Cancer Hospital (1993)in the future hopefully will become National CancerCenter n Establishment of Directorate of NCD Control,including Sub Directorate of Cancer Control Full text :http://www.scribd.com/doc/45477822
An overview of Cancer Drugs Policy in Askes Schemes Rusady, Maya A
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

https://www.scribd.com/doc/45502551/An-overview-of-Cancer-Drugs-Policy-in-Askes-Schemes
Koordinasi Kebijakan Nasional Lintas Sektor Penanggulangan Kanker Agustiono, Emil
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koordinasi Kebijakan Nasional Lintas Sektor Penanggulangan Kankerfull text: http://www.scribd.com/doc/45152795/Koordinasi-Kebijakan-Nasional-Lintas-Sektor-Penanggulangan-Kanker
Kemoembolisasi Transarterial (TACE) pada Karsinoma Hepatoselular (KHS) Poedjomartono, Bagaswoto; -, Sudarmanto
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.438 KB)

Abstract

Karsinoma hepatoselular (KHS) merupakan 5,6% dari seluruh kanker pada manusia. KHS menempati urutan ke-5 pada laki-laki dan ke-9 pada wanita. KHS juga menempati urutan ke-3 dari kanker sistem gastrointestinal setelah kanker kolorektal dan kanker lambung. Tingkat kematiannya sangat tinggi, menempati urutan ke-2 setelah kanker pankreas. Insiden karsinoma hepatoselular (KHS) di Asia Tenggara relatif tinggi pada laki-laki (18,35) dan wanita 5,70 per 100.000 penduduk. KHS mempunyai hubungan kuat dengan infeksi kronik virus hepatitis B (HBV), baik secara epidemiologis, klinis, maupun eksperimental. Karsinoma hepatoselular (KHS) juga mempunyai hubungan dengan virus hepatitis C (HCV), sirosis hati, aflatoxin, obesitas, diabetes melitus, dan alkohol.Diagnosis karsinoma hepatoselular (KHS) dapat ditegakkan dengan pemeriksaan biopsi sitohistologis, laboratorium, dan radiologi. Pemeriksaan laboratoris AFP yang sama atau lebih dari 400 ng/mL dan imajing USG sudah dapat digunakan sebagai parameter diagnosis karsinoma hepatoselular (KHS). Sedang pemeriksaan dengan CT atau MRI dapat mengidentifikasi adanya nodul hipervaskular arteri pada penyakit hati yang kronis.Pada KHS stadium dini, sebelum timbul vaskular yang dominan, bedah merupakan terapi pilihan. Tetapi, jika sudah timbul vaskularisasi yang dominan maka terapi kombinasi di antara bedah, ablasi, dan chemo dapat merupakan pilihan. Sedangkan pada tahap yang sudah menengah lanjut, terapi TACE merupakan pilihan.Keywords: KHS, KHS stadium menengah lanjut, TACE
Hubungan Overekspresi HER-2/neu dengan Status Reseptor Hormonal dan Grading Histopatologi pada Penderita Karsinoma Payudara di RS Onkologi Surabaya OCTOVIANUS, JACOBUS; -, SINDRAWATI; DJATMIKO, ARIO
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.115 KB)

Abstract

Pendahuluan: Overekspresi HER-2/neu merupakan salah satu faktor prognostik dan faktor prediktif yang penting pada karsinoma payudara. Tujuan: menilai hubungan antara overekspresi HER-2/neu dengan faktor yang berkaitan dengan prognosis dan faktor prediksi, yaitu status Reseptor Hormonal dan Grading Histopatologi pada pasien yang datang ke Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS). Metode: penelitian retrospektif dengan mencatat data rekam medis penderita karsinoma payudara baru di RS Onkologi Surabaya, sejak Januari 2007 sampai Desember 2010. Data yang dicatat adalah ekspresi HER-2/neu, grading histopatologi, dan status reseptor hormonal.Hasil: di antara 1.426 penderita baru yang datang di RSOS sejak Januari 2007 sampai Desember 2010, terdapat 844 kasus yang dilakukan pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia untuk status reseptor hormonal ER/PR, dan ekspresi HER-2/neu. Overekspresi dari HER-2/neu didapatkan pada 216 penderita (25,6%). Didapatkan prosentase tertinggi kejadian overekspresi HER-2/neu pada rentang usia 55-59 tahun (36,4%), prosentase tertinggi pada status ER– (37,1%), PR- (33,7%), dan grading histopatologi yang tinggi (34,6%). Dari hasil analisis statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara overekspresi HER-2/neu dengan status ER/PR dan grading histopatologi (p<0,01).Kesimpulan: didapatkan hubungan yang signifikan antara overekspresi HER-2/neu dengan faktor biologi tumor yaitu status ER/PR, grading histopatologi.Kata Kunci: karsinoma payudara, HER-2/neu, usia, reseptor hormonal, grading histopatologi.
A 21 Year-Old Male Colorectal Cancer Patient with Clostridium Difficile and Intestinal Amebiasis Infection LUGITO, NATA PRATAMA HARDJO; -, SUSANTI; KURNIAWAN, ANDREE
Indonesian Journal of Cancer Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Colorectal cancer is a rare yet aggressive neoplasm in young adult. This cancer was associated with several bacterial and viral infections like Streptococcus bovis, Helicobacter pylori, human papilloma virus, and Clostridium septicum. Here we report a case of Clostridium difficile and Entamoeba histolytica infection in young adult male patient with colorectal cancer. The patient presented with chronic bloody diarrhea since one year prior to diagnosis with histories of antibiotics but no hospitalization, surgery or chemotherapy.
Peran Dokter Gigi Anak Menurut Protokol Onkologi pada Pasien Kanker Anak LAKSMIASTUTI, SRI RATNA; TEHUTERU, EDI SETIAWAN
Indonesian Journal of Cancer Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.202 KB)

Abstract

ABSTRACTNowadays, cancer is the cause of death in sixth rank in the world. About 2% of total cancer, is predicted occuring thechildren. Health Data 2007, mention that in Indonesia every year was found about 4,100 new children cancer patient.Children cancer patient, generally have to undergo long-term treatment and often make them uncomfortable. Decreaseendurance body which is significant and serious infection that begins in the oral cavity is often occur. This will increasethe risk of death to the patient. In addition, there are also some types of cancer which manifest in the oral cavity. Thedentist may be the first to find this abnormality. To provide information to the dentist, specially pediatric that theyshould have enough knowledge about cancer in children. As well as need to know the steps and dental management inorder to be able to contribute and plays important role in improving oral health children with cancer. Cancer is definedas uncontrolled growth of the cells that invade and cause damage to surrounding tissue. Cancer is a disease with variedjournay and not infrequently leads to death. Treatments that can be perform on children cancer patient consist ofsurgery, radiotherapy, chemotherapy, or combination. A pediatric dentist is highly requested to know about dentalmanagement children cancer patient. Pediatric dentist should take a comprehensive interview to find the history ofdisease, do a proper clinical examination, cooperation with the expert, establishing diagnosis and performingappropriate treatment plan. ABSTRAKDewasa ini, kanker menjadi penyebab kematian populasi manusia di urutan keenam. Diperkirakan, sekitar 2−3% darikeseluruhan kasus kanker menyerang anak. Data kesehatan tahun 2007 menyebutkan bahwa di Indonesia setiap tahunditemukan sekitar 4.100 kasus baru anak dengan kanker. Pasien kanker anak pada umumnya harus menjalani perawatanjangka panjang dan seringkali membuat tidak nyaman penderitanya. Penurunan daya tahan tubuh yang signifikan daninfeksi serius yang berawal di rongga mulut seringkali terjadi. Hal ini akan memperbesar risiko kematian pasien. Selainitu, juga terdapat beberapa jenis kanker yang bermanifestasi di rongga mulut. Dokter gigi dapat menjadi orang pertamayang menemukan kelainan tersebut. Artikel ini disusun untuk memberikan informasi kepada para dokter gigi,khususnya dokter gigi anak, tentang pentingnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kanker pada anak sertatindakan dan perawatan yang harus dilakukan di bidang kedokteran gigi, agar bisa memberikan kontribusi danberperan penting dalam meningkatkan kesehatan gigi serta mulut pasien kanker anak. Kanker didefinisikan sebagaipertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya. Kankermerupakan penyakit dengan perjalanan yang bervariasi dan tidak jarang menuju ke kematian. Perawatan yang dapatdilakukan pada pasien kanker anak terdiri atas bedah, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi. Seorang dokter gigianak harus mengetahui perawatan pasien kanker anak di bidang kedokteran gigi. Dokter gigi anak harus dapatmelakukan anamnesis yang baik untuk menggali informasi tentang riwayat penyakit yang tepat, bekerjasama dengan sejawat ahli, menegakkan diagnosis, dan menentukan rencana perawatan yang tepat

Filter by Year

2007 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue