cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : -
Core Subject : Health,
The Indonesian Journal of Cancer (official journal of the Dharmais Cancer Center Hospital) is a peer-reviewed, quarterly, open access journal. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. The journal publishes original research articles, case reports, systematic literature reviews, and letters to the editor under the following categories: Cancer prevention, diagnosis, surgery, systemic therapy, radiotherapy, paliative therapy, and molecular biology.
Arjuna Subject : -
Articles 448 Documents
Evaluasi Hasil Onkologi Radikal Retropubik Prostatektomi -, Johan; Mochtar, Chaidir Arif; Umbas, Rainy
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.538 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan melaporkan hasil Retropubik Radikal Prostatektomi (RRP) oleh Tim Urologi FKUI/RSCM, mengevaluasi hasil onkologi pasca-operasi, serta menganalisis hubungan antara data klinis sebelum operasi dan data onkologi setelah operasi dengan biochemical failure satu tahun pasca-RRP.Materi dan metode: antara Januari 1995 sampai Juli 2009 dikumpulkan 41 pasien pasca-RRP yang telah memenuhi kriteria inklusi. Data pre-operasi meliputi: usia pasien, Prostate Specific Antigen (PSA) pre-operasi, volume prostat,staging tumor secara klinis, Gleason Score (GS), dan riwayat Trans Urethral Resection of Prostate (TURP) pre-operasi. Data pasca-operasi meliputi: lama pemasangan kateter, lama rawat pasca-operasi, hasil onkologi pasca-operasi (invasi vesikula seminalis, batas sayatan, staging tumor, keterlibatan kelenjar getah bening pasca-RRP menurut klasifikasi TNM 2002, dan Gleason Score pasca-RRP), migrasi staging, migrasi Gleason Score danbiochemical failure satu tahun pasca- RRP. Dilakukan analisis hubungan antara data pre-operasi dan data onkologi terhadap biochemical failure satu tahun pasca-RRP.Hasil: rerata usia pasien adalah 62,44 tahun; rerata volume prostat 41,16 cc; median PSA pre-operasi 15,9 ng/ml; 61% cT1 dan 39% cT2 atau lebih. Setelah dilakukan RRP, pasien dengan staging klinis cT1 dan cT2 didapatkan 45% memiliki staging patologis ? pT3.Kesimpulan: dari data onkologi pasca-operasi kita dapat memprediksi kemungkinan akan terjadinya biochemical failure pada tahun pertama pasca-RRP, namun dari data pre-operasi kita belum bisa memprediksi kemungkinan tersebut.Kata kunci: radikal retropubik prostatektomi, oncologycal result, biochemical failure
Pemeriksaan Rapid Urinary Bladder Cancer Antigen untuk Deteksi Karsinoma Sel Transisional Buli pada Populasi Indonesia (Penelitian Awal) Tiera, Hery; Umbas, Rainy
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.785 KB)

Abstract

Pemeriksaan Urinary Bladder Cancer Antigen (UBC) merupakan salah satu pemeriksaan non-invasif terbaru dalam mendeteksi karsinoma buli dengan mengidentifikasi ekspresi sitokeratin 8 dan 18 di dalam urin. Tujuan penelitian ini adalah uji diagnostik dari pemeriksaan Rapid UBC pada populasi Indonesia dengan kecurigaan klinis tumor buli.Penelitian ini mengevaluasi 21 pasien secara prospektif di rumah sakit pusat rujukan nasional Indonesia pada 2011- 2012. Sebagai kriteria inklusi adalah pasien usia di atas 18 tahun dengan gross hematuria dan hasil pemeriksaan imajing menunjukkan adanya tumor buli, atau pasien Karsinoma Sel Transisional (KST) buli dengan riwayat reseksi tumor buli habis yang menjalani follow up sistoskopi rutin. Kriteria eksklusi meliputi pasien dengan infeksi saluran kemih atau dengan hasil pemeriksaan bakteri tahan asam di urin positif. Pemeriksaan Rapid UBC dilakukan sebelum sistoskopi dilakukan. Hasil pemeriksaan selanjutnya dibandingkan dengan hasil sistoskopi dan histopatologi. Analisis statistik dilakukan dengan perbandingan bivariat menggunakan SPSS v.17.0.Mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (71,4%). Nilai rerata usia adalah 56,1 ± 15,4 tahun. Lima belas pasien (71,4%) memiliki hasil UBC positif, dan 6 pasien (28,6%) memiliki hasil UBC negatif. Di antara pasien dengan hasil positif tersebut, 93,3% memiliki penemuan sistoskopi positif tumor buli dengan hasil histopatologi menunjukkan positif kasinoma sel transisional buli, dan 1 pasien memiliki hasil sistoskopi dan histopatologi negatif. Di antara pasien dengan hasil UBC negatif, 83,3% memiliki hasil sistoskopi positif menunjukkan adanya tumor buli dan hasil histopatologi karsinoma sel transisional buli. Satu pasien memiliki hasil sistoskopi dan histopatologi negatif. Nilaipositif predictive value pemeriksaan rapid UBC dalam mendeteksi KST buli adalah 93,3% dan nilai negative predictive value adalah 16,7%. Sensitivitas rapid UBC dalam penelitian ini sebesar 73,7% dan spesifisitas 50%, p=0,5.Sebagai kesimpulan, pemeriksaan rapid UBC memberikan nilai PPV yang cukup tinggi terkait temuan sistoskopi tumor buli dan hasil histopatologi karsinoma sel transisional buli. Pada penelitian awal ini, pemeriksaan Rapid UBC dapat menjadi pemeriksaan penunjang yang menjanjikan dan berguna untuk evaluasi cepat pada kasus dengan dugaan tumor buli. Dibutuhkan studi lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk mengevaluasi nilai diagnostik pemeriksaan Rapid UBC.Kata kunci: karsinoma buli, transisional sel; diagnosis; marker tumor; UBC
Ekspresi CTR1 dan ATP7B sebagai Prediktor Respons Kemoterapi Neoadjuvan Cisplatin pada Kanker Serviks IIB SUARTA, PUTU AGUS
Indonesian Journal of Cancer Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1396.497 KB)

Abstract

The locally advanced cervical cancer is common in Indonesia and with limitation of radiation, chemotherapy is used as a neoadjuvant treatment. However the clear mechanism of accumulation chemotherapy in cervical cancer is still unclear. The purpose this study to determine CTR1 and ATP7B expression as a predictor of response to neoadjuvant chemotherapy cisplatin in cervical cancer IIB The design of this research is observational analytic form prospectively on 30 sample cervical cancer stage IIB. Before chemotherapy, Cervical biopsy was taken to evaluate expression CTR1 and ATP7B and MRI was done to measure the tumor volume. Furthermore, four cycles neoadjuvat chemotherapy (NAC) cisplatin 50mg/m2 every weeks. Two - three weeks after complete chemotherapy, repeated MRI examination. Assessment response to chemotherapy was catagorized by RECIST. Results: 30 samples obtained from the study of cervical cancer, before chemotherapy the smallest volume 23.35 cm3 and the greatest 276.23 cm3. After chemotherapy smallest 2.14 cm3 and largest 422.11 cm3. Chemotherapy response obtained Partial Response (PR) 23 (76.7%), Stable Disease (SD) 5 (16.6%), Progressive Disease (PD) 2 (6.7%). Relationship CTR 1 expression and response to chemotherapy according to RECIST obtained p value 0.002. Relationship ATP7B expression and chemotherapy response according to RECIST obtained with p value 0.009. In multiple logistic regression analysis obtained CTR 1 with p 0.006 and p value 0.454 ATP7B. Conclusions: CTR1 and ATP7B expression can be used as a predictor of response to chemotherapy neoadjuvant cisplatin in cervical cancer IIB, CTR expression more better as a predictor of response to neoadjuvant chemotherapy.Keyword: Neoadjuvant chemotherapy, MRI, Cisplatin, RECIST, CTR1 ATP7B ABSTRAKKanker serviks lokal lanjut masih menjadi masalah umum di Indonesia. Dengan keterbatasan radiasi maka kemoterapi sebagai neoadjuvan dipakai sebagai alternatif pengobatan. Mekanisme pasti akumulasi obat kemoterapi masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi CTR1 dan ATP7B sebagai prediktor respons terhadap kemoterapi cisplatin pada kanker serviks IIB. Rancangan penelitan ini adalah analitik observasional dengan bentuk prospektif. Dari 30 sampel penelitian kanker serviks IIB, dilakukan pemeriksaan MRI untuk mengukur volume serviks dan parametrium serta biopsi serviks untuk dilakukan pemeriksaan IHC (immunochemistry) CTR1 dan ATP7B. Selanjutnya diberikan Neoadjuvat chemotherapy (NAC) cisplatin 50 mg/m2 tiap minggu 4 kali. Setelah 2–3 minggu setelah NAC dilakukan pemeriksaan MRI ulangan. Penilaian respons kemoterapi dilakukan dengan RECIST. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 sampel penelitian sebelum kemoterapi, volume serviks dan parametrium terkecil 23,35 cm3 dan terbesar 276,23 cm3. Setelah kemoterapi, terkecil 2,14 cm3 dan terbesar 422,11 cm3. Respons kemoterapi didapatkan Partial Response (PR) 23 (76.7%), Stable Disease (SD) 5 (16.6%), Progressive Disease (PD) 2 (6.7%). Hubungan ekspresi CTR 1 dan respons kemoterapi sesuai RECIST didapatkan dengan nilai p 0,002. Hubungan ekspresi ATP7B dan respons kemoterapi sesuai RECIST didapatkan dengan nilai p 0,009. Pada analisis regresi logistik ganda didapatkan CTR 1 dengan nilai p 0,006 dan ATP7B nilai p 0,454. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekspresi CTR1 dan ATP7B dapat dijadikan sebagai prediktor respons Neoadjuvant chemotherapy cisplatin pada kanker serviks IIB. Bila dibandingkan, ekspresi CTR 1 lebih baik sebagai prediktor respons kemoterapi neoadjuvant.Kata kunci: Neoadjuvant chemotherapy, MRI, cisplatin, RECIST, CTR1 ATP7B
Strategi Global Pengendalian Tembakau Wibisana, Widyastuti; Christiani, Yodi; Maramis, Albert; Solichin, Jusni; Indradjaya, Stephanus
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1716.674 KB)

Abstract

Penggunaan tembakau telah menjadi masalah kesehatan global, baik di negara maju maupun negara berkembang. Tembakau telah membunuh 100 juta jiwa selama abad ke 20 dan diperkirakan akan membunuh 1 milvar jiwa pada abad 21 bila hal ini terus dibiarkan. World Health Organization (WHO) pada awal tahun 2008 telah mengajukan enam langkah strategis pengendalian tembakau yang merupakan pencerminan traktat internasional aksi globalKengendalian tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Keenam langkah tersebut meliputi lonitor penggunaan tembakau dan kebijakan pencegahannya; Perlindungan terhadap asap rokok; Optimalkan dukungan untuk berhenti merokok; Waspadakan masyarakat akan bahaya tembakau; Eliminasi iklan, promosi dan sponsor terkait tembakau; dan Rain kenaikan cukai tembakau (MPOWER). Keenam langkah ini, bila dilaksanakan secara komprehensif yang melibatkan berbagai pihak akan dapat mengendalikan dampak penggunaan tembakau.Kata kunci: penggunaan tembakau, strategi pengendalian tembakau, MPOWER
Epidemiologi Kanker Nasofaring (KNF) dan Epstein-Barr Virus (EBV) Tobing, Demak L
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Epidemiologi Kanker Nasofaring (KNF) dan Epstein-Barr Virus (EBV) Full text : http://www.scribd.com/doc/43598522/Epidemiologi-Kanker-Nasofaring-KNF-dan-Epstein-Barr-Virus-EBV
Penanganan Kanker Kolorektal Di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakart PASARIBU, ADIL S
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

https://www.scribd.com/doc/43612723/Penanganan-Kanker-Kolorektal-Di-Rumah-Sakit-Kanker-Dharmais-Jakart
VEGF-C Serum Level as Predictor Lymph Node Metastasis in Advanced Stage Cervical Cancer AGUSTIANSYAH, PATIYUS
Indonesian Journal of Cancer Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.343 KB)

Abstract

The aim of this study to identify correlation between VEGF-C and lymph node metastasis in advanced stage cervicalcancer in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung from April to August 2013.Cross sectional study from 30 patients diagnosed with advanced stage Cervical Cancer (IIB – IVA). We performedtransperitoneal lymphadenectomy pelvic and para-aortic and measuring VEGF-C serum with ELISA priorchemoradiation.Results : 17/30 patients (56.7%) metastasis to pelvic lymph nodes and 4/30 pastients (13.3%) metastases to para-aorticlymph nodes. VEGF-C > 5333 pg/mL has a metastasis risk to pelvic lymph node 21.6 times with 94% sensitivity; 84.6%specificity; 88.9% positive predictive value; and 84.6% negative predictive value. Meanwhile VEGF-C > 8915.5 pg/mL hasa metastasis risk to para-aortic lymph node 15 times with 75% sensitivity, 100% specificity, 100% positive predictivevalue and 96.3% negative predictive value in advanced stage cervical cancer.Conclusion: a significant correlation between VEGF-C serum level with lymph node metastasis (pelvic and para-aortic)(p < 0.05)
Identifikasi Fraksi Toksik Ekstrak Rumput Laut Eucheuma cottonii Lin DIRA SWANTARA, I MADE
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on previous research, seaweed extract of Eucheuma sp was reported having antitumour activities. Eucheuma cottonii collected from Pari Island (Seribu archipelago) showed toxicity towards Artemia salina. Toxicity test using Artemia salina as bioindicator was a prescreening testing for anticancer agent. The aims of this research were to isolate and identify any potentially anticancer agent from the most toxic fraction of E. cottonii extract. Sample was extracted with 85 % ethanol using maceration method. The crude ethanol exract was then partitioned into n-hexane, chloroform, and ethyl acetate. The most active fraction towards artemia salina toxicity test was then purified using silica gel column chromatography with n-hexane:chloroform (2:3) as eluent. The pure active fraction having LC50 14.80 ppm was contitued of five compounds which identified using Gas Chromatography-Mass Spectrometry as Cyclododecana (3.23%), Tetradecanoic acid (7.10%), Hexadecanoic acid (54.74%), Cholesta-4,6-dien-3?-ol (6.67%), and Cholest-5-en-dien-3?-ol (Cholesterol) (28.26%).
Palliative Treatment In Nasopharyngeal Carcinoma murjantyo, cita herawati
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

NASOPHARYNGEAL CARCINOMA 1. INTRODUCTION :2. INDONESIA :    NPC-ENT 1st    ALL OF CANCER - IVthEARLY STAGE => DIFFICULT !!- NO SPECIFIC SYMPTOM- PHYSICAL EXT. NOT  VISIBLE Full text : http://www.scribd.com/doc/43598782/Palliative-Treatment-In-Nasopharyngeal-Carcinoma
Cervical & Breast Cancer Screening Program -, Directorate
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

https://www.scribd.com/doc/45504027/Cervical-Breast-Cancer-Screening-Program

Filter by Year

2007 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue