cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Medika Tadulako
Published by Universitas Tadulako
ISSN : 23551933     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kedokteran FKIK Universitas Tadulako.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2014)" : 6 Documents clear
HUBUNGAN KADAR TROMBOSIT DAN HEMATOKRIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PASIEN DEWASA Towidjojo, Vera Diana; Tandungan, Nensy
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia terutama negara berkembang. Dengan mengandalkan kriteria laboratorium  WHO maka jumlah trombosit  yang rendah (trombositopenia) dan kebocoran plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi merupakan indikator keparahan penyakit DBD. Namun beberapa  kasus  tidak memenuhi kriteria klinis WHO,  gejalanya  tidak  khas  pada sebagian besar kasus, disamping hasilnya yang variatif terutama pada awal penyakit. Untuk  mengetahui  kemungkinan  perubahan  pola  manifestasi  laboratorium DBD tersebut  maka  penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan kadar  trombosit dan hematokrit terhadap derajat DBD.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross sectional  analisys. Jumlah sampel penelitian 94 orang yang diperoleh dari data rekam medis di RSU Anutapura Palu, menggunakan teknik randomisasi sederhana (simple randomized) sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Hubungan  kadar trombosit dengan derajat DBD secara statistik bermakna (p<0,05). Derajat hubungan yang diuji dengan Spearman didapatkan  hubungan terbalik berderajat sedang (r = -0,529). Hubungan kadar hematokrit dengan  derajat DBD secara statistik bermakna (p<0,05). Derajat hubungan yang diuji dengan Spearman didapatkan  hubungan searah berderajat lemah (r =  0,345).Ada hubungan yang bermakna antara kadar trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan DBD walaupun kekuatan hubungan lemah-sedang.Kata kunci : Demam Berdarah Dengue, Trombosit, Hematokrit, Derajat DBD, Pasien Dewasa
POLIMORFISME GEN PADA PENDERITA ASMA BRONKIAL Setyawati, Tri
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Asma merupakan penyakit saluran pernafasan kronis yang paling banyak terjadi pada anak-anak terutama di negara berkembang. Namun, kini asma menjadi masalah serius karena bisa terjadi pada semua umur. Faktor genetik dan lingkungan sangat berperan terhadap peningkatan prevalensi asma. Beberapa regio pada kromosom yang mengandung gen-gen terkait asma telah diidentifikasi dan beberapa gen perannya telah diketahui.Identifikasi genetik pada penderita asma sangat penting untuk memahami patogenesis penyakit asma,Mereview berbagai penelitian ilmiah dan artikel mengenai penyakit asma bronkial pada anak-anak dan polimorfismenya. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci spesifik melalui pubmed NCBI, dan google scholar.Beberapa gen yang telah berhasil diidentifikasi antara lain kromosom 17Q21, kromosom 5, kromosom 6, kromosom 7, kromosom 11q, kromosom 12,  dan kromosom 13q14. Hal ini menjadi kajian baru dalam hal penanganan dengan pendekatan genetika dan biomolekuler dengan memperhatikan skrining genom polimorfisme asma bronkial pada anak.Kata kunci: asma bronkial, polimorfisme, kromosom, biomolekuler.
PERANAN VITAMIN C PADA KULIT Pakaya, David
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako
FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ULKUS KAKI DEABETIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSU ANUTAPURA PALU Istiqomah Istiqomah; Asri Ahram Efendi
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan akan mencapai angka 21,3 juta orang pada tahun 2030. Sulawesi Tengah masuk dalam 17 provinsi dengan prevalensi DM di atas prevalensi nasional. Ulkus Kaki Diabetik (UKD) merupakan komplikasi kronik yang paling sering ditemui pada pasien DM, menyebabkan satu juta amputasi pada penyandang DM setiap tahunnya atau 1 kasus setiap 30 detik di seluruh dunia. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian terkait faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian UKD di RSU Anutapura Palu.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan terhadap kejadian ulkus kaki diabetik di RSU Anutapura PaluDesain penelitian menggunakan Cross Sectional dengan sampel penelitian sebanyak 54 orang, menggunakan sumber data primer (kuesioner) dan rekam medis RSU Anutapura Palu tahun 2013 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling. Olahan data ini dilakukan dengan cara editing, coding, entry dan tabulating, dengan penggunaan software SPSS versi 15.Uji hipotesis atau analisis bivariat menggunakan uji chi square dan untuk mendapatkan faktor risiko yang mempunyai hubungan paling erat dengan kejadian ulkus kaki diabetik maka digunakan analisis multivariat dengan uji regresi logistik  ganda  dengan  metode backward wald.Uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan program SPSS versi 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia (p = 0,012),lama menderita DM  (p = 0,020),  hipertensi (p = 0,007), hiperglikemia (p=0,006) , obesitas (p = 0,027), dan merokok ( p = 0,037) dengan kejadian UKD. Dengan menggunakan uji regresi logistik berganda metode backward wald, dari semua variabel independen, tidak ditemukan faktor risiko yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kejadian UKD.Terdapat enam variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian UKD, yaitu usia, lama menderita DM, hipertensi, hiperglikemia, obesitas dan merokok. Namun dari enam variabel tersebut tidak ditemukan faktor risiko yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kejadian UKD.Kata kunci : Faktor risiko, Diabetes Melitus, Ulkus Kaki Diabetik
RASIONALITAS PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RSUD UNDATA PALU TAHUN 2012 Sari, Puspita; Saputra, Oktoviandri
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu penyakit penyebab kematian di Indonesia, dan pemakaian obat yang tidak rasional merupakan salah satu masalah pada pusat pelayanan kesehatan yang banyak dihadapi oleh negara berkembang, pengobatan yang tidak rasional dapat berakibat pada resistensi bakteri terhadap antibiotik tertentu.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengumpulan data kualitatif, menggunakan rekam medis sebagai alat penelitian dengan sampel berjumlah 70 rekam medis pasien demam tifoid. Analisi data menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan pasien dan analisis kriteria rasionalitas menurut Pedoman Pelayanan Medik PAPDI dan Buku Ajar Infeksi Penyakit dan Pediatri Tropis IDAI.Dari 70 sampel yang diperoleh, sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pasien berumur 12 tahun keatas dan kelompok pasien 12 tahun kebawah. Ketepatan indikasi pada kelompok 12 tahun keatas adalah 100% tepat, sedangkan pada kelompok 12 tahun kebawah 96,42%. Ketepatan obat pada kelompok 12 tahun keaatas adalah 100% tidak tepat, sedangkan pada kelompok 12 tahun kebawah hanya 7,14%. Ketepatan pasien pada kedua kelompok 100% tepat. Ketepatan frekuensi, dosis dan durasi pemberian pada kedua kelompok 10% tidak tepat.Dari 4 kriteria yang dapat diteliti, pengobatan pasien demam tifoid di RSUD Undata Palu Tahun 2012 dapat dikatakan tidak rasional, karena kriteria pengobatan rasional belum mencapai tepat 100% baik pada kelompok berumur 12 tahun keatas maupun 12 tahun kebawah.Kata Kunci: Rasionalitas Pemberian Antibiotik, Pasien Demam Tifoid.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD UNDATA PALU TAHUN 2012 Salikunna, Nur Asmar; Noor, Ichsan
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Hipertensi dan penyakit ginjal kronik memiliki kaitan erat. Penggunaan antihipertensi secara rasional pada pasien hipertensi dengan penyakit ginjal kronik sangat penting dalam mengurangi risiko terjadinya kardiovaskular dan memperlambat progresi kerusakan ginjal.Mengetahui rasionalitas penggunaan antihipertensi pada pasien hipertensi dengan penyakit ginjal kronik di RSUD Undata Palu tahun 2012.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan rekam medik sebagai sumber data dengan jumlah sampel sebanyak 95 orang diambil secara Consecutive sampling. Analisis hasil penelitian berupa analisis deskripsi pasien dan analisis rasionalitas.Dari deskripsi pasien didapatkan 6,3% pasien pada umur <30 tahun, 31-40 tahun 12,6%, 41-50 tahun 29.5%, 51-60 tahun 33,7%, >60 tahun 17,9%. Laki-laki 54,7% dan perempuan 45,3%. Mencapai tekanan darah target 23,2%, tidak mencapai tekanan darah target 76,8%. Pasien pulang keadaan membaik 50,5% dan belum sembuh 49,5%. Kombinasi CCB dan diuretik paling banyak diresepkan yaitu 42,1%, CCB 25,3%, diuretik 23,2%, kombinasi diuretik, CCB dan ACE inhibitor 4,2%, kombinasi CCB dan ACE inhibitor 3,2%, kombinasi diuretik dan ACE inhibitor 2,1%. Analisis rasionalitas pengobatan didapatkan: tepat indikasi 100%, tepat pasien 96,8%, tepat obat 100%, tepat dosis 91,6% dan rasionalitas 88,4%.Rasionalitas penggunaan antihipertensi pada pasien hipertensi dengan penyakit ginjal kronik di instalasi rawat inap RSUD Undata Palu tahun 2012 adalah 88,4% akibat tidak terpenuhinya kriteria tepat pasien dan tepat dosis.Kata kunci:          Rasionalitas pengobatan, Antihipertensi, Hipertensi, Penyakit ginjal kronik

Page 1 of 1 | Total Record : 6