cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Medika Tadulako
Published by Universitas Tadulako
ISSN : 23551933     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kedokteran FKIK Universitas Tadulako.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2016)" : 6 Documents clear
HUBUNGAN UMUR, JENIS KELAMIN MAHASISWA DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN SARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FKIK UNIVERSITAS TADULAKO Indah Puspasari Kiay Demak; Suherman Suherman
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menjelaskan bahwa di Indonesia prevalensi gangguan jiwa sekitar 4,6%, sedangkan gangguan  mental emosional jauh (kecemasan), lebih besar yakni sebesar 11,6%. Tingginya angka gangguan emosional tersebut mengindikasikan bahwa individu  mengalami suatu perubahan  emosional yang apabila tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi patologi.Metode : Rancangan penelitian cross sectional, sampel berjumlah 110 orang yang terdiri dari mahasiswa pendidikan sarjana tahun ajaran pertama. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Variabel penelitian ini adalah umur, jenis kelamin mahasiswa  dan pendapatan orang tua.Hasil : Dari hasil pengelolahan data Chi square, menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan tingkat tingkat kecemasan yang memiliki p- value lebih dari 0,05. Untuk variabel jenis kelamin menunjukan adanya hubungan dengan tingkat kecemasan dimana p-value kurang dari 0,05 dan pada variabel pendapatan orang tua menunjukan tidak terdapat hubungan dengan tingkat kecemasan dimana p-value lebih dari 0,05.Keseimpulan :Tidak terdapat hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan (p=0,064) dengan (α= 0,05 ). Terdapat hubungan antara jenis kelamin mahasiswa dengan tingkat kecemasan (p=0,000) dengan (α= 0,05 ). Tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan tingkat kecemasan (p = 0,166 ) dengan (α= 0,05).Kata kunci : Kecemasan, umur, jenis kelamin, dan pendapan orang tua.
UJI IN-VITRO SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI SALMONELLA TYPHI DI KOTA PALU Perdana, Reska; Setyawati, Tri
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tujuan penelitian: Meneliti dan menganalisis sensitivitas antibiotik terhadap bakteri Salmonella typhi di Kota Palu.Metode penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Jumlah sampel 32, 16 diberi kloramfenikol, dan 16 diberi antibiotik amoksisilin. Pengujian uji sensitivitas antibiotik dilakukan dengan menggunakan metode difusi Kirby-bauer. Interpretasi hasil didasarkan pada zona hambat yang terbentuk dan disesuaikan dengan kriteria standar dari National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 sampel antibiotik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah.Hasil penelitian: Hasil uji sensitivitas antibiotik terhadap bakteri Salmonella typhi menggunakan metode difusi Kirby-Bauer menunjukkan bahwa antibiotik kloramfenikol sensitif, (100%) dengan rerata daya hambat sebesar 23,06 mm; dan antibiotik amoksisilin sensitif, (100%) dengan rerata daya hambat 21,13 mm. Penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara daya hambat yang terbentuk dari kloramfenikol dan amoksisilin.Kesimpulan : Kloramfenikol dan amoksisilin sensitif terhadap bakteri Salmonella typhi.Kata kunci: Salmonella typhi, kloramfenikol, amoksisilin, sensitivitas antibiotik.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT UNDATA PALU TAHUN 2014 Bangkele, Elly Yane; Lintin, Gabriella; Anjar, Syavira Andina
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan, sampai saat ini masih tinggi di Indonesia dan jauh berada di atas negara ASEAN lainnya. Preeklamsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang berkembang frekuensi dilaporkan berkisar antara 0,3% sampai 0,7 %, sedangkan di negara-negara maju angka preeklamsia lebih kecil, yaitu 0,05% sampai 0,1%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor resiko terjadinya preeklamsia di RSUD Undata Palu  tahun 2014.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang tercatat di bagian rekam medis Rumah Sakit Umum Undata Palu sejak 1 Januari 2014-31 Desember 2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.Hasil: Uji statistik dengan chi-square menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara faktor umur ibu (p = 0,040), faktor graviditas (p = 0,0421) dengan kejadian preeklamsia. Sedangkan untuk faktor paritas (p = 0,500), abortus (p =0,345), dan berat bayi lahir (p =0,212) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian preeklamsia.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik pada faktor umur dan graviditas dengan kejadian preeklamsia di RSUD Undata Palu tahun 2014 sedangkan tidak terdapat hubungan antara faktor paritas, abortus, dan berat bayi lahir dengan terjadinya preeklamsia di RSUD Undata Palu tahun 2014.Kata kunci : preeklamsia, faktor resiko, umur ibu, graviditas, paritas, abortus, dan berat bayi lahi
HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015 Sari, Puspita; Vitawati, Vitawati
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pneumonia membunuh kira-kira 935.000 anak di bawah usia lima tahun pada tahun 2013, terhitung untuk 15% dari seluruh kematian anak di bawah usia lima tahun. Pneumonia pada anak paling banyak ditemukan pada anak dengan status imunisasi yang belum lengkap. Imunisasi yang berhubungan dengan kejadian penyakit pneumonia adalah imunisasi pertusis dalam DPT, campak, Haemophilus influenza, dan pneumokokus.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pemberian imunisasi DPT dan campak terhadap kejadian pneumonia pada anak usia 10 bulan-5 tahun di puskesmas Sangurara kota Palu tahun 2015.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua pasien anak usia 10 bulan-5 tahun yang datang ke puskesmas Sangurara berjumlah 1.782 anak. Sampel yang digunakan berjumlah 95 anak yang berusia 10 bulan-5 tahun, diperoleh dengan cara  purposive sampling.Hasil : Hasil analisa data uji chi square mengenai hubungan antara pemberian imunisasi DPT terhadap kejadian pneumonia diperoleh nilai p < 0,05 yaitu 0,011 sehingga H1 diterima. Nilai uji Phi 0,260 menunjukkan bahwa korelasi negatif dengan kekuatan korelasi lemah. Selanjutnya hasil analisis data uji chi square mengenai hubungan antara pemberian imunisasi campak terhadap kejadian pneumonia diperoleh nilai p < 0,05 yaitu 0,002 sehingga H1 diterima. Nilai uji Phi 0,319 menunjukkan bahwa korelasi negatif dengan kekuatan korelasi sedang.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian imunisasi DPT dan campak dalam menurunkan kejadian pneumonia pada anak usia 10 bulan-5 tahun di puskesmas Sangurara kota Palu tahun 2015.Kata Kunci : Pneumonia, Imunisasi DPT dan campak
EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi) TERHADAP MENCIT (Mus Musculus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT Hi. Himran, Angriana; Sabir, M.
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) adalah tanaman yang mudah untuk ditemukan, terutama di Palu. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) banyak digunakan untuk bumbu dalam proses memasak, sebagai obat untuk gusi berdarah, dengan cara dikunyah. dan beberapa daerah di Kabupaten Morowali digunakan sebagai obat demam dengan dikunyah. Ini adalah latar belakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak belimbing wuluh dalam keberhasilan untuk menurunkan demam pada mencit (Mus musculus).Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan  desain  penelitian pre test-post test control group desain, terdapat 5  kelompok yang diamati yaitu 3 kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak buah belimbing wuluh dan 1 kelompok kontrol negatif diberikan aquades dan 1 lagi kelompok kontrol positif diberikan paracetamol. Pada kelompok perlakuan diberikan terapi ekstrak belimbing wuluh secara oral dimasukan ke dalam tubuh mencit dengan menggunakan sonde. Variabel yang diamati yaitu suhu mencit.Hasil Penelitian : Hasil tes yang dilakukan pada kelompok kontrol negatif, bahwa tikus demam yang diberi akuades diperoleh sig 0,588 (p> 0,05) ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif tidak memberikan efek antipiretik pada mencit. Hasil pengujian dari kelompok kontrol positif, yang diberi parasetamol diperoleh sig 0,042 (p <0,05), menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif menunjukkan efek penurunan demam pada tikus. Kemudian, tes yang digunakan adalah ONE WAY ANOVA. Pada tes ini, diperoleh nilai p (signifikansi) = 0,017 (p <0,05), yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan pada ketiga kelompok percobaan. Setelah itu, dilanjutkan dengan tes Post Hoc, dan itu diperoleh p <0,05 pada ekstrak belimbing wuluh diberikan dengan dosis 0,25 gram dan 1 gram.Kesimpulan : Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) memiliki efek antipiretik pada tikus (mus musculus)Keyword : Belimbing Wuluh, efek antipiretik.
UJI ANTI BAKTERI EKSTRAK OLEORESIN JAHE MERAH (Zingiber officinale var.rubrub) TERHADAP BAKTERI Streptococcus pyogenes Awanis, Mirna Aulia; Mutmainnah, Andi Alfiah
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pengobatan tradisional secara turun temurun telah banyak digunakan. Salah satu tanaman yang bisa berkhasiat sebagai obat adalah jahe merah (Zingiber  Officinale var.rubrum). kandungan kimia dari jahe merah yaitu gingerol dan shogaol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Streptococcus pyogenes yang merupakan flora normal pada saluran pernafasan. Infeksi dapat terjadi ketika pertahanan tuuh terganggu atau ketika organisme mampu menembus pertahanan konstitutif.Tujuan Penelitian: Mengetahui efek antibakteri ekstrak oleoresin jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) terhadap bakteri streptococcus pyogenes.Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Pengujian daya antibakteri dilakukan dengan menggunakna metode difusi cup-plate. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 sampel. Penelitian pengujian antibakteri dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Palu.Hasil:Uji antibakteri ekstrak oleoresin jahe merah jahe merah terhadap bakteri streptococcus pyogenes memperlihatkan bahwa zona hambat pada penelitian ini sudah terbentuk pada konsentrasi 5% dengan nilai rata – rata zona hambat yaitu 11,25mm. Pada konsentrasi 10%,20% dan 40% secara berturut – turut menunjukkan nilai rata-rata zona hambat yaitu 13,75mm,15,25mm, dan 17,25mm. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari tiap konsentrasi 5% , 10%,20% dan 40% dalam menghambat bakteri Streptococcus Pyogenes.Kesimpulan: Adanya efek antibakteri ekstrak oleoresin jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) terhadap bakteri streptococcus pyogenes.Kata kunci: streptococcus pyogenes, jahe, jahe merah, oleoresin, efek  antibakteri.

Page 1 of 1 | Total Record : 6