cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Telaah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 32, No 2 (2014)" : 6 Documents clear
PERHITUNGAN TEMPERATUR PLASMA-LASER DENGAN METODE PERBANDINGAN INTENSITAS DUA GARIS EMISI ZINC (Zn) Suyanto, Hery
Telaah Vol 32, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Physics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/tel.32.2.180

Abstract

Telah dilakukan perhitungan temperatur plasma-laser dengan persamaan Boltzmann melalui metode perbandingan (rasio) intensitas emisi dua panjang gelombang dari atom netral zinc (Zn). Tujuan penelitian ini untuk memilih pasangan panjang gelombang yang mempunyai nilai temperatur dapat mewakili temperatur plasma zinc di sekitar waktu eksitasi plasma. Intensitas diperoleh dengan memfokuskan laser Nd-YAG (1064 nm, 7 ns) dengan energi 80 mJ ke permukaan lempengan sampel Zn (99.99%) di lingkungan udara 1 atm dan menghasilkan plasma. Intensitas-intensitas emisi foton atom netral Zn dalam plasma ditangkap oleh spektrometer yang mana memungkinkan dapat dibuat 5 kombinasi rasio intensitas emisi dua panjang gelombang yang memenuhi syarat Boltzmann. Dengan memvariasikan waktu tunda deteksi diperoleh data intensitas yang menunjukkan bahwa daerah eksitasi (shock-excitation state) terjadi di sekitar 5 ns. Berdasarkan persamaan Boltzmann dan dengan membandingan nilai intensitas dua panjang gelombang dari lima kombinasi atom netral Zn diperoleh temperatur rata-rata pada daerah eksitasi sebesar 3064 K, dengan rentang kesalahan maksimum 6%. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa rasio (328.2 nm/472.2 nm) ini merupakan rasio pasangan dua panjang gelombang yang paling cocok untuk menentukan temperatur plasma atom Zn dengan kesalahan maksimum 1.68% dari nilai rata-rata temperatur.
PENGARUH SUMBER EKSITASI LED BIRU TERHADAP EFISIENSI KUANTUM NANOPARTIKEL LUMINESENSI Isnaeni, Isnaeni
Telaah Vol 32, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Physics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/tel.32.2.181

Abstract

Efisiensi kuantum digunakan sebagai parameter kualitas nanopartikel luminesensi. Pengukuran efisiensi kuantum biasanya memerlukan peralatan yang rumit dan mahal. Oleh karena itu pada penelitian ini, sistem pengujian efisiensi kuantum yang lebih sederhana dibuat dengan memadukan LED biru yang memiliki panjang gelombang emisi 405 nm, bola integrasi, dan fotospektrometer. Efisiensi kuantum dihitung dengan menggunakan sistem pengujian dua tahap. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini berhasil mengukur efisiensi kuantum dengan baik dengan tingkat keakuratan rata-rata 88.4% untuk 14 sampel quantum dot dibandingkan dengan hasil pengukuran yang menggunakan peralatan komersial pengujian efisiensi kuantum. Rentang panjang gelombang 350 nm hingga 500 nm dan 501 nm hingga 700 nm digunakan masing-masing untuk menghitung jumlah foton terabsorpsi dan teremisikan. Efisiensi kuantum yang didapatkan dalam penelitian ini bergantung pada banyak faktor, seperti konstanta konversi intensitas fotoluminesensi dengan jumlah energi foton, volume quantum dot, tumpah tindih spektra LED biru dengan emisi quantum dot, dan kerataan eksitasi. Nilai effisiensi kuantum yang didapat tidak bergantung pada arus masukan LED biru. Sistem pengujian efisiensi kuantum ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk berbagai nanopartikel luminesensi lainnya dengan memperhatikan kesesuaian absorpsi dan emisi nanopartikel luminesensi dengan sumber eksitasi LED. Secara umum, sumber eksitasi LED biru dapat digunakan untuk mengukur efisiensi kuantum dengan baik.
ESTIMASI PARAMATER ANISOTROPI ATENUASI SEISMIK DI DAERAH GUNUNG API DENGAN PENDEKATAN NONPARAMETRIK GENERALIZED INVERSION TECHNIQUE Syuhada, Syuhada
Telaah Vol 32, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Physics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/tel.32.2.182

Abstract

Kami mempelajari mekanisme anisotropi atenuasi di kawasan gunung api Ruapehu, Selandia Baru, dengan memperhitungkan variasi faktor atenuasi dari gelombang S dengan arah penjalarannya (komponen east west dan north south). Faktor kualitas Q dari gelombang SE−W dan SN−S diestimasi dengan menggunakan pendekatan nonparametrik generalized inversion technique (GIT) dari data gempa yang direkam oleh GeoNet. Data gempa yang digunakan mempunyai besaran 2 < M < 3.8 dengan jarak hiposenter antara 5-55 km. Untuk frekuensi yang dianalisis, Q frequency dependence dapat dihitung sebagai QE−W(f) = (6.15±1.22)f1.73±0.12 dan QN−S(f) = (4.14±1.26)f2.06±0.14. Nilai QN−S yang didapat pada frekuensi tinggi (f > 6 Hz) mempunyai harga lebih tinggi dari nilai QE−W yang menunjukan bahwa gelombang S bersifat anisotropik. Nilai Q yang rendah dengan frequency dependence yang tinggi dan atenuasi anisotropi yang terjadi pada frekuensi tinggi mungkin disebabkan oleh efek hamburan akibat heterogenitas medium di kawasan gunung api.
PERANCANGAN ALAT UKUR PEMILIH JANGKAUAN UNTUK MENGUKUR DAYA OPTIK Hanto, Dwi; Setiono, Andi; Sugiarto, Iyon T.; Waluyo, Thomas B.; Widiyatmoko, Bambang
Telaah Vol 32, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Physics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/tel.32.2.183

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang pembuatan rangkaian pemilih jangkauan pada perancangan alat ukur daya optik atau powermeter optik. Penelitian yang dilakukan adalah membuat rangkaian pengkondisi sinyal. Rangkaian ini dibuat berdasarkan penguat transimpedansi dengan 6 buah pilihan resistansi umpan balik, yaitu 1 kΩ, 10 kΩ, 100 kΩ, 510 kΩ, 1 MΩ, dan 2 MΩ. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber cahaya berupa laser dengan panjang gelombang 1310 nm. Untuk variasi nilai, daya optik dari laser diatenuasikan dengan menggunakan atenuator optik sampai dengan 60 dB. Keluaran dari rangkaian ini berupa tegangan listrik yang diukur dengan menggunakan voltmeter. Dari hasil pengukuran kami menemukan bahwa setiap nilai resistansi memiliki jangkauan yang berbeda. Nilai daya optik pada masing-masing pemilihan resistansi adalah seperti berikut: -15 dBm s.d. -4.96 dBm pada resistansi 1 kW, -20 dBm s.d. -8 dBm pada resistansi 10 kΩ, -32 dBm s.d -18 dBm pada resistansi 100 kΩ, -40 dBm s.d. -28 dBm pada 510 kΩ, -45 dBm s.d. -28 dBm pada resistansi 1MΩ, dan -50 dBm s.d. -40 dBm pada resistansi 2 MΩ. Penelitian ini dapat dikembangkan untuk membuat alat ukur daya optik multijangkauan dengan ketelitian yang baik dengan mengganti beberapa nilai resistansi sesuai dengan jangkauan yang diinginkan.
PENGARUH VARIASI WAKTU PENCAMPURAN TERHADAP PELAT BIPOLAR DENGAN PENAMBAHAN 5% wt MULTIWALLED CARBON NANOTUBES Prihandoko, Bambang; Pirsiani, Rizki; Sadeli, Yunita
Telaah Vol 32, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Physics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/tel.32.2.184

Abstract

Paper ini membahas pembuatan pelat bipolar karbon/karbon komposit dengan filler 80% wt, yang terdiri dari 95% wt grafit dapur busur listrik (electric arc furnace/EAF) dan 5% wt multiwalled carbon nanotubes (MWCNTs). Di samping itu, polimer yang bertindak sebagai matriks berjumlah 20% wt terdiri dari epoksi resin dan hardener dengan perbandingan 1:1. Penelitian pembuatan pelat bipolar ini memvariasikan waktu pencampuran yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150 detik. Proses pencampuran menggunakan pengaduk berkecepatan tinggi dengan kecepatan 28000 rpm. Pencetakan menggunakan metode cetak kompresi panas dengan tekanan 55 MPa pada suhu 100 oC selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pencampuran optimum pada 30 detik di mana dihasilkan nilai densitas sebesar 1.61 g/cm3, porositas 0.30%, dan konduktivitas listrik 7.53 S/cm.
PENGARUH KECEPATAN ROTOR DAN MAGNETIC FLUX DENSITY TERHADAP OUTPUT TEGANGAN GENERATOR AXIAL FLUX PERMANENT MAGNET Sebayang, Perdamean; Nurdiyansyah, Lukman Faris; Ginting, Masno; Prasetya, Fresky Agung; Siregar, Masbah Rotuante Tagore
Telaah Vol 32, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Physics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/tel.32.2.185

Abstract

Pada penelitian ini akan dikaji pengaruh kecepatan putar rotor n dan kerapatan fluks magnet Br terhadap output tegangan, Erms melalui simulasi dan analisis pada generator axial flux permanent magnet (AFPM). Generator fluks aksial magnet permanen yang dibuat dalam penelitian ini adalah terdiri atas dua rotor yang menggunakan magnet permanen NdFeB dengan Br = 0.2 Tesla dan satu stator dengan jumlah 9 kumparan, 70 lilitan, dan 3 fase. Dari hasil ujicoba generator yang dibuat output tegangan mulai terbaca apabila kecepatan putaran > 228 rpm. Sedangkan dari hasil simulasi, tegangan dapat terbaca setelah putaran pertama. Pada kecepatan rotor 1000 rpm, korelasi antara kerapatan fluks magnet, Br terhadap output tegangan induksi generator Erms adalah Erms = 34.706Br. Apabila kecepatan rotor ditingkatkan menjadi 1.5 kali, maka Erms juga akan meningkat sebesar 1.5 kalinya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6