cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017" : 10 Documents clear
Tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama kali matang gonad Kerang Bulu (Anadara antiquata) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Jumaidi, Isra Binti; Bahtiar, .; Kamri, Syamsul
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.35 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya tekanan terhadap lingkungan baik secara alami maupun secara langsung karena berbagai kegiatan manusia dengan aktivitas penangkapan terhadap keberadaan populasi kerang bulu (Anadara antiquata). Tujuan penelitian ini untuk menganalisa aspek biologi reproduksi kerang bulu, dengan mengamati tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad kerang bulu diteliti selama tiga bulan (Juli-September 2015). Pengambilan sampel dilaksanakan di Perairan Bungkutoko Kota Kendari dengan cara koleksi bebas. Total hasil koleksi sampel adalah 128 individu (jantan) dan 97 individu (betina) berhasil dikumpulkan selama periode penelitian. Hasil penelitian kerang bulu menunjukkan tahap kematangan gonad kategori III memiliki persentase yang tinggi dan cenderung mendominasi di setiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad bulanan untuk setiap tahap kematangan berada pada kisaran 0,075−0,740%, dengan puncak rerata IKG terjadi pada bulan September dan terendah pada bulan Juli. Fekunditas kerang bulu berkisar 308−27.882 butir telur. Hasil analisis ukuran lebar cangkang dengan peluang 50% matang gonad menunjukkan kerang bulu jantan matang pada ukuran lebar cangkang 2,65 cm dan betina matang pada ukuran lebar cangkang 2,88 cm. Hasil ini menunjukkan kerang bulu di Perairan Bungkutoko sebaiknya ditangkap saat ukuran di atas pertama matang gonad dan tidak bertepatan dengan puncak-puncak pemijahannya yaitu di bulan September.Kata kunci: Anadara antiquata, Biologi Reproduksi, Perairan Bungkutoko.
Tahap kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama kali matang gonad Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Sulawesi Tenggara Rahmawati, Lena; Bahtiar, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.124 KB)

Abstract

Kerang pasir mempunyai nilai ekonomis penting yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bungkutoko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi (tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan (Juli-September 2015) dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dan total sampel sebanyak 225 individu. Fekunditas diamati dengan menggunakan regresi linear dan ukuran pertama matang gonat menggunakan regresi non linear. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad kategori IV memiliki presentase tinggi dan cenderung mendominasi disetiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad berkisar 0,008%−0,012%. Fekunditas berkisar 6.687-684.292 butir telur. Hasil analisis ukuran panjang cangkang dengan peluang 50% matang gonat menunjukan kerang pasir jantan matang pada ukuran panjang 2,7 cm dan betina matang pada ukuran 4,1 cm. Hasil ini menunjukkan kerang pasir diperairan Bungkutoko sebaiknya dilakukan penangkapan saat ukuran diatas pertama matang gonat dan tidak bertepatan dengan puncak pemijahan yaitu di bulan Juli.Kata kunci: Biologi Reproduksi, Modiolus modulaides, Perairan Bungkutoko
Aspek biologi reproduksi Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Rahmawati, Lena; Bahtiar, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.427 KB)

Abstract

Kerang pasir mempunyai nilai ekonomis penting yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bungkutoko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi (tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan (Juli-September 2016) dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dan total sampel sebanyak 225 individu. Fekunditas diamati dengan menggunakan regresi linear dan ukuran pertama matang gonat menggunakan regresi non linear. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad kategori IV memiliki presentase tinggi dan cenderung mendominasi disetiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad berkisar 0,008%−0,012%. Fekunditas berkisar 6.687-684.292 butir telur. Hasil analisis ukuran panjang cangkang dengan peluang 50% matang gonat menunjukan kerang pasir jantan matang pada ukuran panjang 2,7 cm dan betina matang pada ukuran 4,1 cm. Hasil ini menunjukkan kerang pasir diperairan Bungkutoko sebaiknya dilakukan penangkapan saat ukuran diatas pertama matang gonat dan tidak bertepatan dengan puncak pemijahan yaitu di bulan Juli.Kata kunci: Biologi Reproduksi, Modiolus modulaides, Perairan Bungkutoko
Studi kebiasaan makanan Ikan Baronang (Siganus canaliculatus) di perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Sulawesi Tenggara Muliati, .; Yasidi, Farid; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.493 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang menentukan kelangsungan hidup, pertumbuhan dan reproduksi ikan adalah makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis makanan ikan baronang (S.canaliculatus) baik sebagai makanan utama, di Perairan Tondonggeu. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Ikan contoh diperoleh dari hasil tangkapan nelayan menggunkan alat tangkap sero secara purposive sampling. Total ikan sampel sebanyak 73 individu dimana 56 ekor yang teridentifikasi jenis kelaminnya yang terdiri atas 15 ekor jantan, 41 betina. Hasil analisis makanan ikan baronang menunjukkan bahwa lamun sebagai makanan utama (IP = 81,14). Analisis makanan ikan baronang tersebut menunjukkan bahwa ikan boronang bersifat herbivora.Kata kunci : Ikan Baronang, Kebiasaan makanan, S. canaliculatus, Perairan Tondonggeu,
Penangkapan Teripang (Holothuroidea) di perairan Desa Alosi Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Hartono, .; Hamid, Abdul; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.679 KB)

Abstract

Perairan Alosi merupakan daerah yang memiliki sumber daya teripang, namun tingginya aktivitas penangkapan yang dilakukan nelayan secara terus menerus tanpa melihat jenis dan ukuran teripang dapat menyebabkan densitas teripang di alam menurun, oleh sebab itu maka perlu dilakukan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis teripang, musim penangkapan, hasil tangkapan, dan daerah penangkapan teripang. Penelitian ini dilakasanakan di Perairan Alosi selama tiga bulan yaitu April - Juni 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara dengan nelayan penangkap teripang, nelayan yang dijadikan responden sebanyak 10 orang dan ikut serta dalam kegiatan penangkapan teripang yang dilakukan oleh nelayan. Berdasarkan hasil penelitian terdapat lima jenis teripang yang ditemukan, yaitu teripang getah (Bahadschia marmorata), teripang ikan, (B. vitiensis), teripang pasir (Holothuria scabra), teripang gama (emas) (H. impatients), dan teripang hitam (H. aff atra), Hasil tangkapan teripang tertinggi pada bulan gelap (1436 ekor), kemudian bulan purnama (1391 ekor) dan terendah awal bulan terang (1228 ekor). Musim penangkapan teripang, yaitu musim timur (musim puncak) terjadi pada bulan Mei - Juli dan musim barat (musim paceklik) terjadi pada bulan Agustus - November. Daerah penangkapan teripang yang dilakukan oleh nelayan responden, memiliki karakteristik substrat pasir berlumpur, pasir vegetasi lamun, dan pasir bercampur pecahan karang dengan kedalaman 0,5-2 m.Kata Kunci : Penangkapan, Teripang, Alosi, Sulawesi Tenggara
Karakteristik biofisik habitat peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Kampa, Konawe Kepulauan Ridwan, Exfar Alli; Sara, La; Asriyana, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1403.997 KB)

Abstract

Informasi tentang karakteristik biologi dan fisika pantai peneluran penyu hijau (Chelonia mydas) sangat dibutuhkan dalam pengelolaan kawasan konservasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik biologi dan fisika sarang penyu hijau di pantai Kampa Kepulauan Konawe. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 dengan metode survei. Kemiringan, lebar pantai, suhu pasir, kelembaban, jarak antara sarang dan pasang tertinggi, dan jarak antara sarang dan permukiman diukur pada setiap stasiun. Pengukuran kemiringan pantai menggunakan waterpass dan penentuan tekstur pasir pantai dilakukan dengan mengambil sampel pasir yang diukur menggunakan metode pipet. Klasifikasi substrat menggunakan Segitiga Miller. Kelembaban pasir diukur menggunakan hygrometer, sedangkan suhu pasir yang diukur pada kedalaman 30 cm (kondisi dalam sarang) pada pagi, siang dan malam hari menggunakan termometer merkuri. Lebar pantai, dan jarak antara vegetasi dan pasang tertinggi diukur dengan meteran roll. Jarak pantai bersarang dan hunian diukur menggunakan Perangkat Lunak ArcMap. Vegetasi pantai diidentifikasi dan masing-masing spesies ditentukan persentasenya. Identifikasi vegetasi dilakukan sejauh 10 m dari vegetasi pertama. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara parameter biologi (struktur vegetasi) dan fisika (suhu, kelembaban, lebar pantai, kemiringan pantai, tekstur pasir) pantai Kampa, Kepulauan Konawe. Oleh sebab itu, wilayah pesisir di daerah ini perlu mendapat perlindungan agar populasi penyu di daerah ini tetap terjaga.Kata kunci: Chelonia mydas, Biofisik, Konawe Kepulauan, Pantai Kampa,.
Tingkat eksploitasi Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Sulawesi Tenggara Meldawati, .; Bahtiar, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.795 KB)

Abstract

Pesatnya pembangunan dan pemanfaatan secara terus menerus serta kurangnya informasi yang berhubungan dengan penelitian mengenai kerang pasir (Modiolus modulaides), melatar belakangi dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat eksploitasi M. modulaides. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2016 di perairan Bungkutoko. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui koleksi bebas dengan cara mengumpulkan semua kerang yang diperoleh selama periode penelitian di lapangan. Total sampel kerang pasir selama penelitian sebesar 1263 individu yang terdiri dari 610 (jantan) dan 653 (betina). Data penelitian parameter pertumbuhan dianalisis menggunakan sebaran frekuensi panjang serta data tingkat eksploitasi dianalisis menggunakan Length- Converted Catch Curve pada program FiSAT II versi 3.0. Hasil analisis parameter pertumbuhan menunjukkan nilai panjang asimtotik (L∞), konstanta pertumbuhan (K), dan nilai dugaan to pada jantan dan betina masing-masing sebesar 10,35, 1,9, dan -0,01 serta 9,58, 1,2, dan -0,12. Hasil analisis pendugaan tingkat mortalitas menunjukkan nilai mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), dan mortalitas total (Z) pada jantan dan betina masing-masing sebesar 3,78, 0,32, dan 4,10 serta 2,86, 1,95, dan 4,81, sehingga tingkat eksploitasi (E) jantan dan betina masing-masing sebesar 0,08 dan 0,41. Nilai eksploitasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi kerang pasir di perairan Bungkutoko masih tergolong rendah (under fishing).Kata Kunci : Kerang Pasir , Perairan Bungkutoko,Tingkat Eksploitasi
Distribusi suhu permukaan laut secara spasial dan temporal hubungannya dengan hasil tangkapan Madidihang di Perairan Wakatobi Nasiru, Wa Ode Asrina; Tadjuddah, Muslim; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.565 KB)

Abstract

Salah satu parameter yang mempengaruhi distribusi madidihang adalah suhu permukaan laut (SPL). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran suhu permukaan laut secara spasial dan temporal serta menguji hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan madidihang (Thunnus albacares) yang menggunakan alat tangkap pancing tonda di perairan Wakatobi. Data yang digunakan yaitu data suhu permukaan laut harian yang diperoleh dari sensor satelit Aqua-MODIS level-2 dan data hasil tangkapan perunit upaya penangkapan (CPUE) madidihang dari nelayan Waha dan Mola yang ada di Wakatobi. Penelitian ini berlangsung selama bulan Juli - September 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi suhu permukaan laut di perairan Wakatobi berada pada kisaran 26.00°C – 32.45°C dengan nilai suhu rata-rata 28.44°C. Pola spasial suhu permukaan laut menggambarkan pola sebaran massa air yang lebih dingin bergerak dari arah timur menuju bagian barat kepulauan Wakatobi. Kemudian pola ini berganti menjadi kumpulan massa air yang tidak beraturan dengan massa air yang lebih hangat cenderung berada pada bagian selatan kepulauan Wakatobi (tepatnya di sekitar P. Binongko). Madidihang dapat tertangkap pada kisaran suhu 26.00ºC – 30.81ºC dan dominan tertangkap pada kisaran 28.00ºC – 29.82ºC. Suhu permukaan laut menunjukkan adanya hubungan terhadap hasil tangkapan madidihang dan suhu optimum penangkapan.Kata Kunci: Aqua-MODIS, Daerah penangkapan ikan, Madidihang, Suhu permukaan laut, Kepulauan Wakatobi.
Pola pertumbuhan dan faktor kondisi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di perairan Rawa Aopa Watumohai Desa Pewutaa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Salmadinah, Sri; Yasidi, Farid; Kamri, Syamsul
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.491 KB)

Abstract

Aktifitas penangkapan yang dilakukan secara terus menerus serta kurangnya informasi mengenai ikan nila yang terdapat di Rawa Aopa, melatar belakangi dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi yaitu Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Nila (Oreocromis niloticus) di Perairan Rawa Aopa Watumohai Desa Pewutaa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian dilakaukan selama tiga bulan yaitu bulan Oktober sampai Desember 2016. Penentuan stasiun pengambilan sampel disesuaikan berdasarkan dimana biasanya nelayan melakukan penangkapan ikan nila. Selama periode penelitian jumlah sampel yang diperoleh 107 ekor terdiri dari 56 ekor ikan jantan dan 51 ekor ikan betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan panjang berat ikan nila jantan dinyatakan dengan persamaan W = 0,00005 L 2,828 dan W = 0,00001 L 3,056 untuk ikan betina. Pola pertumbuhan ikan nila jantan dan betina bersifat isometrik (b=3). Nilai faktor kondisi untuk ikan nila jantan yaitu (1,00) sedangkan ikan nila betina yaitu (1,86).Kata kunci : Pola pertumbuhan, Faktor kondisi ikan nila di perairan Rawa Aopa
Aspek reproduksi Ikan Sikuda (Lethrinus ornatus) hasil tangkapan di perairan Teluk Luar Kendari yang didaratkan di Kecamatan Abeli Kota Kendari Nurdiansyah, .; Hamid, Abdul; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.27 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan sikuda (Lethrinus ornatus) yang meliputi pola pertumbuhan, faktor kondisi, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), dan fekunditas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai Januari 2017. Sampel ikan sikuda diperoleh dari hasil tangkapan nelayan di perairan Teluk luar Kendari yang didaratkan di Kecamatan Abeli. Jumlah sampel yang diperoleh yaitu 137 individu yang terdiri dari 30 jantan dan 107 betina. Hasil analisis hubungan panjang-bobot ikan sikuda jantan maupun betina memperlihatkan tipe pertumbuhan isometrik, dengan nilai b = 3. Faktor kondisi ikan sikuda jantan berkisar 1.56-1.91 dan betina berkisar 1.47-2.02. Nisbah kelamin ikan jantan dengan betina tidak seimbang. TKG ikan sikuda pada bulan November sampai Desember didominasi TKG IIA dan IIB sedangkan pada bulan Januari ikan jantan didominasi TKG VI, dan ikan betina cenderung didominasi TKG IIA dan VI. IKG ikan sikuda betina lebih besar dibandingkan ikan sikuda jantan dengan rerata IKG jantan berkisar 0.30-0.40 dan betina berkisar 0.11-0.28. Fekunditas ikan sikuda betina berkisar antara 29.458 - 81.107 butir.Kata Kunci: Lethrinus ornatus, Aspek Reproduksi, Pertumbuhan, Teluk Luar Kendari, Sulawesi Tenggara

Page 1 of 1 | Total Record : 10