cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019" : 10 Documents clear
Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Kakatua (Scarus rivulatus) di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Dayuman, .; Asriyana, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.394 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan pada bulan Januari sampai April 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan faktor kondisi ikan kakatua. Sampel ikan diperoleh menggunakan jaring insang (gill net) dengan mesh size 1¼, 1½  dan 2 inci, dengan panjang jaring 80 m dan tinggi jaring 2 m. Jumlah sampel ikan yang tertangkap selama penelitian sebanyak 193 individu betina dan 47 individu jantan. Sampel ikan diukur panjangnya menggunakan mistar ketelitian 1 mm  dan ditimbang bobotnya menggunakan timbangan analitik ketelitian 0,01 g. Sebaran frekuensi panjang tertinggi ikan kakatua jantan didominasi ukuran 116 –126  mm (23,4%)  sedang sebaran frekuensi panjang  ikan 162 – 172 mm tidak ditemukan. Sebaran frekuensi panjang ikan kakatua betina tertinggi berada pada selang kelas  127 – 138 mm (31,12%) sementara frekuensi kelas terendah berada pada selang kelas  185 – 195 mm (1,55. Nilai b yang diperoleh dari hubungan panjang dan bobot ikan kakatua jantan sebesar 2,866 sedang pada betina sebesar 2,882. Pola pertumbuhan ikan ini adalah isometrik (b < 3,0). Faktor kondisi ikan kakatua jantan berkisar 0,80 – 2,81 sedang betina berkisar 1,08–3,05. Kata Kunci : Faktor kondisi, Pola pertumbuhan, Scarus rivulatus
Rasio Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Kakatua (Scarus rivulatus Valenciennes, 1840) di Perairan Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Aswady, Tri Utary; Asriyana, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.701 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan di perairan Tanjung Tiram pada bulan Januari - Juni 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa aspek biologi ikan kakatua meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, dan ukuran pertama kali matang gonad. Contoh ikan diperoleh menggunakan bottom gill net mesh size 1¼, 1½  dan 2 inci, dan panjang jaring 80 m dan tinggi jaring 2 m. Semua ikan yang tertangkap dijadikan sampel yang jumlahnya 317 ekor yang terdiri atas ikan jantan 70 ekor dan ikan betina 247 ekor. Sampel ikan diukur panjangnya menggunakan mistar ketelitian 1 mm dan ditimbang bobotnya menggunakan timbangan analitik ketelitian 0,01 g. Pengamatan jenis kelamin dilakukan secara anatomi dengan melihat gonad jantan dan betina. Rasio kelamin antara jantan dan betina selama periode penelitian adalah 1:3,5 yang artinya tidak seimbang. Tingkat kematangan gonad pada ikan jantan dan betina didasarkan pada pembagian TKG ikan karang. Tingkat kematangan gonad ikan jantan dan betina didominasi TKG II. TKG IV tertinggi untuk ikan betina terdapat pada bulan Juni (23,08%), sedangkan ikan jantan (TKG IV) tertinggi terdapat pada bulan Januari (25%). Ikan jantan mengalami matang gonad pada 177 mm dan ikan betina pada 165 mm. Ikan kakatua di perairan Tanjung Tiram didominasi ikan betina yang mengindikasikan bahwa kelestarian suatu populasi masih dapat dipertahankan.Kata Kunci : Rasio kelamin, TKG, Ukuran pertama kali matang gonad, Scarus rivulatus  
Kepadatan dan Biomassa Chaetomorpha crassa yang Menempel pada Kappaphycus alvarezii dalam Jaring Kantung Apung di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Arnol, Deddy; Kasim, Ma'ruf; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.585 KB)

Abstract

Makroepifit Chaetomorpha crassa merupakan alga filamen berbentuk menyerupai benang dan menggumpal. alga ini sering ditemukan sekaligus mendominasi sebagai epifit pada aktivitas budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepadatan dan biomassa Chaetomorph crassa yang menempel pada talus Kappaphycus alvarizzi di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau. Penelitian ini dilakukan dengan metode budidaya jaring kantung apung. Hasil penelitian menunjukan bahwa Chaetomorpha crassa melimpah diawal penelitian yaitu pada pengamtan hari ke-10 dimana nilai kepadatan dan biomassa tertinggi diperoleh sebanyak 11 ind/m² dengan bobot 30,4 gram sedangkan pada pengamatan hari ke-20 mengalami penurunan dengan jumlah penempelan diperoleh sebanyak 5 ind/m² dengan bobot 18 gram. Pengamatan hari ke-30  dan hari ke-40 penempelan mengalami penurunan yang sangat  drastis dimana tidak ditemukannya individu yang menempel. Hasil penugukuran parameter fisika dan kimia perairan selama  penelitian diperoleh suhu berkisar 28-30°C kecepatan arus berkisar 0,082-0,311 m/detik salinitas berkisar antara 30-32 %o, nitrat berkisar 0,0092-0,0425 mg/L, fosfat berkisar 0,0017-0,0037 dan DO 5,3-7,4 mg/L.                Kata kunci : Biomassa dan Kepadatan C haetomorpha crassa, Jaring kantung apung, Kappaphycus alvarezii
Struktur Komunitas Makroaga pada Media Bioreeftek di Perairan Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan Suharjo, La Ode; Nadia, La Ode Abdul Rajab; Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.48 KB)

Abstract

Alga merupakan salah satu sumber daya alam hayati laut yang bernilai ekonomis dan  memiliki peranan ekologis sebagai produsen dalam rantai makanan dan tempat pemijahan bagi biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makroalga pada media bioreeftek di perairan Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis makroalga yang ditemukan yaitu 9 jenis, diantaranya 1 jenis dari kelas Phaeophyta, 5 jenis dari kelas Rhodophyt, dan 3 jenis dari kelas Chlorophyta. Kepadatan makroalga stasiun I, II dan III yaitu 3.55, 2.77 dan 2.44. Keanekaragaman jenis makroalga tergolong pada kategori rendah berkisar antara 1.47, 1.34 dan 1.04, dominansi jenis makroalga pada stasiun I adalah  0.25, stasiun II, 0,26 dan 0,36 pada stasiun III. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa erat hubungannya antara dan komposisi jenis makroalga yang ditemukan pada media bioreeftek. Stasiun I dengan habitat pasir berlumpur banyak ditemukan kelas Phaeophyta jenis Padina australi, stasiun II ditemukan kelas Rhodophyta jenis Acanthopora muscoides dengan habitat patahan karang sedikit berpasir dan beberapa kelas Phaeophyta jenis Padina australis. Stasiun III dengan habitat fragmen karang atau pecahan karang mati, jenis makroalga yang ditemukan beranekaragam dari kelas Chlorophyta, Rhodophyta, dan Phaeophyta. Hasil pengukuran kualitas perairan yang diperoleh kisaran suhu (30  ̶  31 oC), kecerahan (100  ̶  80 %), kecepatan arus (0.026  ̶  0.020 m/s), and salinitas (34  ̶  30 ppt).Kata Kunci :  Makroalga,  kepadatan, keseragamaan, dominansi, pada media     bioreeftek. 
Analisis Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Walengkabola Kabupaten Muna Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Maindo, Anas Salidi; Nur, Andi Irwan; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.241 KB)

Abstract

Pantai Walengkabola Terletak di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi pantai walengkabola berjarak ± 72 km dari kota Raha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekesuaian dan daya dukung pantai Walengkabola untuk kegiatan wisata pantai  khususnya reksreasi dan berenang berdasarkan parameter wisata. Parameter wisata yang dijadikan kriteria dalam penentuan indeks kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi dan berenang yaitu kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, kecerahan air, ketersediaan air tawar penutupan lahan pantai dan biota berbahaya. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling serta matriks kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata kategoti rekreasi dan berenang. Hasil yang diperoleh pada ini bahwa pantai Walengkabola memiliki indeks kesesuaian wisata pada stasiun I sebsesar 79,76%, stasiun II sebesar 76,19% , dan stasiun sebesar III 75%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pantai Walengkabola termasuk ke dalam kategori S1 yang berarti kawasan Pantai Walengkabola  termasuk dalam kategori sesuai untuk pariwisata pantai. Daya dukung kawasan wisata pantai walengkabola dengan panjang pantai 1300 meter dan luas 19.500 m2. Luas kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi dan berenang adalah 12.000 m2 dan  dapat menampung sebanyak 640 wisatawan/hari.Kata Kunci : Pantai Walengkabola, anlilisis kesesuaian, daya dukung
Studi Kualitas Air Kaitanya dengan Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Rakit Jaring Apung Di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara Risnawati, .; Kasim, Ma'ruf; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.863 KB)

Abstract

Perairan  Lakeba  memiliki  potensi  pengembangan sumberdaya  rumput  laut  dan telah banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Lakeba sebagai mata pencahariannya, salah satu jenis rumput laut yang telah dibudidayakan  yaitu  Kappaphycus  alvarezii.  Penelitian  ini  dilaksanakan  di  perairan  Lakeba  pada  bulan Februari sampai  Maret  2016.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air kaitannya dengan pertumbuhan  rumpu t laut Kappaphycus alvarezii yang dipelihara dengan menggunakan metode rakit jaring apung (RAJA).   Dengan  pengambilan  sampel secara acak, pada 2 lokasi yang berbeda dengan jarak 100 m antara lokasi 1 dengan yang lainya.   Data  penelitian  dianalisis  mengunakan SPSS versi 020 yang meliputi kualitas air (fisika  dan  kimia), laju   pertumbuhan  spesifik (LPS) .  Hasil analisis laju pertumbuhan mutlak(24,8-27,2 kg), laju  pertumbuhan  spesifik  rumput  laut  menunjukan  nilai  rata-rata  yang  diperoleh  yaitu  (4,44%-4,58%).   Hasil  pengukuran  parameter  lingkungan  yang  meliputi:  Kecepatan arus  (0,05−8 cm/detik), Kecerahan 100%, Suhu 28−29,80C, Kedalaman 3−4 m, Salinitas (32−36 ppt), pH (6), Oksigen terlarut (5−6,6 mg/L), Nitrat (0,0043−0,02 mg/L), Fosfat (0,0007−0,006 mg/L), serta TSS (0,51−0,87 mg/L).Kata kunci : Laju Pertumbuhan Mutlak, Laju Pertubuhan Spesifik, Kualitas Air, Rakit Jaring Apung
Komposisi Jenis dan Kepadatan Makroalga pada Jaring Kantung Apung Dengan dan Tanpa Menggunakan Sintetik Anti Foulingdi Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-bau Sarifa, Sitti; Kasim, Ma'ruf; Emiyarti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.069 KB)

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan oleh mayoritas masyarakat di perairan Pantai Lakeba. Permasalahan yang ditemukan adalah menurunnya produktivitas rumput laut disebabkan oleh banyaknya permasalahan seperti penempelan makroalga baik pada talus maupun media budidaya rumput laut. Alat budidaya jaring kantung apung merupakan salah satu media yang mudah ditempeli makroalga. Salah satu upaya untuk meminimalisir penempelan makroalga adalah dengan pemberian sintetik anti fouling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan kepadatan makroalga pada jaring kantung apung yang menggunakan sintetik anti fouling dan tanpa sintetik anti foulingdi perairan Pantai Lakeba Kota Bau-bau. Hasil penelitian menunjukan bahwa makroalga yang menempel pada jaring kantung apung yaitu jenis E. clathrata, C. crassa, U. fasciata, J. longifurca, P. triquete dan jenis tidak teridentifikasi. Makroalga yang paling sering ditemukan adalah jenis E. clathrata pada jaring kantung apung tanpa sintetik anti fouling. Kepadatan tertinggi terdapat pada jaring kantung apung tanpa sintetik anti foulingyaitu jenis E. clathrata sebesar 0,8 ind/cm2. Hasil uji statistik diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara kepadatan makroalga pada jaring kantung apung dengan dan tanpa menggunakan sintetik anti fouling. Pengkuran parameter lingkungan selama penelitian terlihat bahwa suhu berkisar antara 28-30 oC, Kecepatan arus 0,068-0,246 m/detik, salinitas 31-32o/oo, nitrat 0,0103-0,0500 mg/L, fosfat 0,0022-0,0029 mg/L dan DO 7-7,8 mg/L.Kata Kunci : Jaring kantung apung, Kappaphycus alvarezii, Makroalga, Sintetik anti fouling
Struktur Komunitas Makrozoobentos pada Terumbu Karang Buatan di Perairan Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan Nurlinda, Suriati; Kasim, Ma'ruf; Nur, Andi Irwan
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.008 KB)

Abstract

Terumbu  karang  buatan  dari sampah plastik merupakan  salah satu inovasi baru dalam pemulihan habitat. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui Struktur Komunitas makrozoobentos pada terumbu karang buatan dari sampah plastik, yang berada di Peraiaran Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan  selama tiga bulan yaitu pada bulan Februari-April 2018. Pengambilan data dilakukan di kedalaman 3 m, 5 m dan 7 m menggunakan metode transek kuadrat (40x30) cm. Jumlah organisme bentos yang ditemukan yaitu sebanyak 397 individu yang terdiri dari 4 filum, 5 kelas, 10 family dan 397 individu. Keanekareagaman tertinggi pada kedalaman 5 m sebesar 2,8 (H’).  Keseragaman Tertinggi pada kedalaman 3 m sebesar 0.83 (E) , Dominansi tertinggi pada kedalaman 5 m sebesar 0,17 (C). Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan di stasiun pengamatan menunjukan kisaran normal yang menunjang bagi kehidupan makrozoobentos, suhu berkisar 28–310C, tingkat kecerahan perairan mencapai kedalaman 3-7 m, kecepatan arus berkisar 0,015–0,026 8/det, salinitas berkisar 30–34%.Kata kunci: Makrozoobentos, Keanekaragaman, Keseragaman, Dominansi, Kepadatan, Terumbu Karang Buatan
Beberapa Parameter Reproduksi Ikan Kapas-Kapas (Gerres oyena) yang Tertangkap Pada Alat Tangkap Sero di Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli, Kota Kendari Ermayana, .; Arami, Hasnia; Yasidi, Farid
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.92 KB)

Abstract

G. oyena dan juga disebut dengan ikan kapas-kapas menjadi tangkapan yang dominan di Tondonggeu khususnya pada alat tangkap sero. Tujuan dari kegiatan penelitian ini yaitu untuk mengetahui biologi reproduksi ikan kapas-kapas (Gerres oyena) yang meliputi fekunditas, tingkat kematangan gonad, (TKG), rasio kelamin jantan dan betina, dan ukuran pertama kali matang gonad di Perairan Tondonggeu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.Penelitian ini telah dilaksanakan selama lima bulan, dimulai dari bulan April, 2016 sampai bulan Agustus 2016. Kegiatan penelitian bertempat di perairan Kelurahan Tondonggeu.  Pemgamatan Fekunditas dilakukan di Laboratorium Pengujian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu oleo. Hasil penelitian ini Menunjukan bahwa pada lokasi penelitian terdapat ikan kapas-kapas (Gerres oyena) yang diperoleh selama penelitian pada bulan April-Agustus memiliki sebaran ukuran antara 63-163 mm untuk jantan, dan betina 80-235 mm, rasio kelamin ikan jantan dan betina menunjukan keseimbangan pada bulan April, serta ketidak seimbangan pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus yaitu ikan jantan lebih banyak dari pada ikan betina, jumlah fekunditas berkisar antara 1.5934-5.1628 butir. Hubungan fekunditas dengan panjang total dan bobot total ikan memiliki kolerasi yang erat dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fekunditas, dan ikan kapas-kapas jantan mencapai ukuran pertama kali matang gonad lebih kecil dari pada ikan betina yaitu pada ukuran 81 mm dan betina 96 mm.Kata Kunci ; Gerres oyena, Perairan Tondonggeu, Beberapa Parameter Reproduksi
Komposisi Jenis dan Kepadatan Makrobiofouling Pada Jaring Kantung Apung Dengan dan Tanpa Menggunakan Sintetik Anti Fouling Hubungannya dengan Pertumbuhan Kappapycus alvarezii Di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau Didu, La; Kasim, Ma'ruf; Emiyarti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.458 KB)

Abstract

Jaring kantung apung sering digunakan sebagai wadah untuk budidaya rumput laut khususnya pada spesies Kappapycus alvarezii. Dengan waktu penggunaanya, terdapat aktivitas lain yang terjadi pada wadah budidaya, seperti penempelan hama makrobiofouling yang menyebabkan kerusakan pada jaring kantung apung dan menurunnya produksi rumput laut. Upaya penanggulangan hama ini biasanya menggunakan avian idustrial dan marine coating sebagai bahan alternatif sintentik anti fouling. Penelitian ini bertujuan mengetahui komposisi jenis dan kepadatan makrobiofouling pada jaring kantung apung dengan dan atau tanpa menggunakan sintetik anti fouling (hubunganya dengan pertumbuhan  Kappapycus alvarezii). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis makrobiofouling pada jaring kantung apung tanpa sintentik anti fouling yaitu Lepas anatifera 6,1 - 23,3%, Balanus sp 74,9 - 90,5%, Pinctada radiata 0,6 - 1,8%, Pteria heteroptera 0 - 1,3%, Pincatada fucata 0 - 0,8%, dengan nilai kepadatan tertinggi yaitu 1,67 - 15,16 ind/cm2 serta memiliki pertumbuhan mutlak Kappapycus alvarezii yang rendah yaitu 11,9 - 45,8 gram/hari. Sedangkan pada jaring kantung apung dengan sintentik anti fouling memiliki komposisi jenis Lepas anatifera 21,5 - 77,6%, Balanus sp 22,4 - 76,0%, Pinctada radiata 0 - 4,1%, Pteria heteroptera 0 - 4,4%,  Pinctada fucata 0 -1,7%, dengan nilai kepadatan terendah 0,49 - 4,05 ind/cm2 serta memiliki pertumbuhan mutlak Kappapycus alvarezii yang lebih tinggi yaitu 18,5 - 68,0 gram/hari. Hasil uji statistik diperoleh perbedaan yang nyata antara kepadatan makrobiofouling pada jaring kantung apung dengan dan tanpa sintetik anti fouling. Pengukuran parameter lingkungan selama penelitian diperoleh bahwa suhu berkisar 29 - 31 oC, kecepatan arus 0,080-0,215 m/detik, salinitas 30 - 32o/oo, nitrat 0,0103 - 0,0500 mg/L, fosfat 0,0042-0,0013 ppm dan oksigen terlarut 6,8-7,4 ppm.Kata Kunci : Jaring Kantung Apung, Komposisi Jenis, Kepadatan, Makro-biofouling, Anti Fouling, Kappapycus alvarezii

Page 1 of 1 | Total Record : 10