cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020): Februari" : 7 Documents clear
Distribusi dan Kepadatan Bivalvia yang Berasosiasi pada Daerah Padang Lamun di Perairan Desa Tanjung Batu Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Rada, Satya; Bahtiar, Bahtiar; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Desa Tanjung Batu merupakan salah satu perairan yang memiliki padang lamun yang sangat luas dan subur. Bivalvia merupakan salah satu hewan yang tumbuh dan berkembang di daerah intertidal dan banyak dijumpai di daerah padang lamun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi dan kepadatan bivalvia berdasarkan kepadatan lamun. Pengambilan sampel kerang dilakukan selama 1 bulan sekali selama 3 bulan mulai pada bulan Agustus sampai Oktober 2018 dengan menggunakan metode transek kuadrat berukuran 1x1 m2. Hasil penelitian diperoleh kepadatan rata-rata bivalvia berdasarkan stasiun pengamatan berkisar 0,69-2,18 ind/m2. Kepadatan tertinggi terdapat pada stasiun III yaitu 2,18 ind/m2, sedangkan kepadatan terendah terdapat pada stasiun I yaitu  0,69 ind/m2. Kepadatan rata-rata bivalvia berdasarkan bulan berkisar 1,22-1,57 ind/m2.  Kepadatan bivalvia tertinggi terdapat pada bulan Agustus yaitu 1,57 ind/m2, sedangkan kepadatan terendah terdapat pada bulan Oktober yaitu 1,22 ind/m2. Distribusi bivalvia pada tiga stasiun di Perairan Desa Tanjung Batu cenderung mengelompok (>1) yaitu berkisar 1.034-1.150Kata kunci : Distribusi, Kepadatan, Bivalvia, Desa Tanjung Batu,Wawonii Barat.
Studi Produktivitas Primer Fitoplankton Di Perairan Danau Motonuno Desa Lakarinta Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Munirma, Munirma; Kasim, Ma`ruf; Irawati, Nur; Halili, Halili; Nadia, La Ode Abdul Rajab; S, Salwiyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas primer merupakan laju produksi karbon organik (karbohidrat) oleh organisme tumbuhan hijau yang memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas primer fitoplankton dengan menggunakan metode oksigen botol terang dan botol gelap di perairan Danau Motonuno. Hasil penelitian produktivitas primer fitoplankton tertinggi dan terendah adalah 48.83 mg C/m3/ jam dan 20.41 mg C/m3/ jam. Hasil pengukuran parameter fisik dan kimia menunjukan bahwa kisaran nitrat 0.036 -0.0425 mg/L, phosphat 0.0161-0.0241 mg/L, intensitas cahaya 167.291-603.912 Lux, suhu 25-26°C dan kecerahan 5 meter, 2 meter dan 3 meter. Parameter lingkungan yang optimum dan tipe produktivitas primer fitoplankton yang diperoleh memberikan dampak positif terhadap kesuburan perairan.Kata Kunci: Produktivitas Primer Fitoplankton, Danau Motonuno, Parameter fisika dan Kimia Perairan.
Musim Penangkapan Ikan Layang (Decapterus spp.) yang didaratkan di Kota Kendari B, Jumriani; Alimina, Naslina; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan layang (Decapterus spp.) dikategorikan ke dalam kelompok pelagis kecil yang tersebar di seluruh perairan Indonesia dan tergolong jenis ikan ekonomis penting.  Efektivitas dan efisiensi pemanfaatan ikan layang dapat ditingkatkan apabila operasi penangkapannya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan musim penangkapan ikan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan  musim penangkapan ikan layang di Kota Kendari berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan pada PPI Sodohoa dan PPS Kendari.  Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran tantang pola musim penangkapan ikan layang sehingga pemanfaatannya lebih dapat optimal. Penelitian ini dilakukan  pada bulan Mei sampai Juni 2019. Musim penangkapan ikan layang ditentukan dengan menggunakan analisis  Indeks Musim Penangkapan (IMP). Berdasarkan jumlah hasil tangkapan per upaya penangkapan atau Catch per Unit Effort (CPUE) runtun  waktu (times series analysis) minimal selama 5 tahun terakhir (tahun 2014 sampai 2018). pukat cincin (purse seine) digunakan sebagai alat tangkap utama yang mendaratkan jenis ikan layang baik pada PPI Sodohoa  maupun PPS Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musim penangkapan ikan layang di Kota Kendari terjadi mulai bulan Maret sampai September dengan puncak musim penangkapan terjadi pada bulan Juli dan Agustus dengan nilai IMP berturut-turut adalah 148,56 dan 143,19 %. Secara parsial nilai IMP ikan layang tertinggi pada PPI Sodohoa terjadi pada bulan Agustus dan Desember, Sedangkan PPS Kendari juga pada bulan Juli dan Agustus. Perbedaan ini diduga dipengaruhi oleh daerah penangkapan ikan yang berbeda antara armada pukat cincin yang mendaratkan hasil tangkapan di PPS Kendari dan PPI Sadohoa. Kata Kunci : Ikan layang, indeks musim penangkapan, PPI Sodohoa, PPS Kendari
Keanekaragaman dan Distribusi Spesies Makroalga Berdasarkan Kedalaman di Perairan Pantai Kampa Kabupaten Konawe Kepulauan Rahmat, Fitra; Kasim, Ma`ruf; S, Salwiyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makroalga adalah tumbuhan tingkat rendah yang tidak mempunyai akar, batang dan daun sejati yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas Cholorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga coklat) dan Rhodophyta (alga merah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan distribusi spesies makroalga berdasarkan kedalaman di perairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan.  Hasil penelitian makroalga yang ditemukan di perairan Pantai Kampa berjumlah 34 jenis terdiri dari 16 jenis dari kelas Cholorophyta (alga  hijau), 5 jenis dari kelas Phaeophyta (alga coklat) dan 13 jenis dari kelas Rhodophyta (alga merah). Beberapa jenis makroalga yang ditemukan memiliki nilai ekonomis, diantaranya Caulerpa sp., Padina sp., dan Turbinaria sp. Kepadatan jenis tertinggi makroalga setiap kedalaman didominasi dari kelas Chlorophyta.  Kedalaman 1,5 m memiliki total kepadatan 45,7 ind/m2 dengan kepadatan tertinggi jenis Halimeda discoidea 14,2 ind/m2, kedalaman 3 m memiliki total kepadatan 60 ind/m2 dengan kepadatan tertinggi jenis 14,3 ind/m2 Caulerpa lentilifera dan kedalaman 5 m memiliki total kepadatan 48,7 ind/m2 dengan kepadatan tertinggi 14,3 ind/m 2 Cladolophora vagabunda .  Keanekaragaman jenis makroalga dikategorikan sedang diangka 1,7-2,4. Dominansi jenis berkisar 0,19-0,25 yang dikategorikan rendah. Distribusi jenis makroalga bersifat merata/seragam berkisar 0,35-0,36. Analisis korelasi keanekaragaman dan distribusi makroalga menunjukan hasil yang kuat dan positif, dimana parameter lingkungan perairan (suhu, kecerahan, kecepatan arus, intensitas cahaya, ph, salinitas nitrat dan fosfat) sangat mempengaruhi keberadaan jenis makroalga di perairan Pantai Kampa.Kata kunci: Makroalga, Keanekaragaman, Distribusi, Dominansi, Kepadatan
STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON PADA KAWASAN BENIH LOBSTER DI PERAIRAN RANOOHA RAYA, KECAMATAN MORAMO, KABUPATEN KONAWE SELATAN Sumiati, Sumiati; Kasim, Ma`ruf; Halili, Halili
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur komunitas zooplankton juga banyak dipengaruhi oleh kombinasi antara suhu dan nutrien di dalamnya. Kemampuan renangnya terbatas sehingga keberadaannya dalam suatu perairan masih sangat ditentukan oleh arus. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui struktur komunitas zooplankton pada kawasan benih lobster dan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan zooplankton pada kawasan benih lobster yang terdapat di Perairan Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Dengan metode yang digunakan yaitu purposive sampling method. Hasil pengamatan komposisi jenis zooplankton ditemukan 17 jenis zooplankton dengan nilai komposisi jenis tertinggi yaitu dari kelas Crustacea sebesar 35-41% sedangkan yang terendah dari kelas Maxillopoda sebesar 11% dan Malacostraca sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukan nilai kelimpahan relatif tertinggi yaitu jenis Copepoda sebesar 18.02%, 24.53% dan 27.79%, sedangkan nilai terendah yaitu jenis Cletocamptus sebesar 0.58%, Brachyuran larva dan Balanus sebesar 0.58%. Hasil pengamatan kelimpahan didapatkan nilai sebesar 1.720, 3.190 dan 2.890 Ind/l. Hasil pengamatan indeks keanekaragaman didapatkan nilai sebesar 2,0612-2,3542. Hasil pengamatan indeks keseragaman didapatkan nilai sebesar 0,8491, 0,8726 dan 0,8295. Hasil pengamatan indeks dominansi didapatkan nilai sebesar 0,1190, 0,1365 dan 0,1562. Pengukuran kualitas perairan diperoleh kisaran suhu 29-30°C, salinitas 29-31‰, pH 7, kecerahan 2,5-4,5m dan kecepatan arus 0,01-0,03 m/s.Kata kunci: Struktur Komunitas, Ranooha Raya, Zooplankton
Tinjauan Penerapan Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) pada Alat Tangkap Sero dan Bagan Perahu di Perairan Tondonggeu, Kendari Marni, Marni; Sara, La; Tadjuddah, Muslim
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sustainability fisheries resources management is one of alternatives overcoming national economic crisis impact of Indonesia. The use of world wide fish capture according to the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) principles is a way to maintain sustainability fisheries resources population. The aim of this study was to analyze stake trap and boat lift net fishing gears in Tondonggeu waters which had been used by fishermen according to CCRF criteria. The data collected was through interview and direct observation conducted from April to June 2018. The data collected consisted of species of fish, length of fish, fishing ground, fishing gears operation method, injury story of fishermen during the use of fishing gears, fish capture quality, main target of fish physical condition, by-catch fish quality, fish resources sustainability concerns, fish species ptotected, and response of local community on those fishing gears. The data obtained was analyzed according to the level of environmental friendly of fishing gears used i.e.> 80% (very much environmental friendly), 50 – 80% (environmental friendly), 25 – 50% (less environmental friendly), and < 25% (no environmental friendly). The result of study showed that those both fishing gears include fishing gears environmental friendly. However, boat lift net is very much environmental friendly with the score is 73,33% and 88.33%, respectively.Key words: Boat lift net, Code of Conduct for Responsible Fisheries, Stake trap
Perbandingan Kepadatan dan Keanekaragaman Diatom (Bacillariophyceae) pada Thallus Kappaphycus alvarenzii dan Eucheuma denticulatum pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Ulfa, Hartina; Kasim, Ma`ruf; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diatoms or bacillariophycea are very important as contributors to primary productivity in both pelagic and benthic waters. This study aims to determine the ratio of density and diversity of diatoms (Bacillariophyceae) on the thallus K. alvarezii and E. denticulatum at different depths. This research was carried out in the waters of Tanjung Tiram Village, North Moramo District, Konawe Selatan District. Water quality analysis and sample identification were conducted at the UHO FPIK Testing Laboratory, research was conducted in June to August 2019. Sampling is done randomly on the third inside. Sampling at each depth of 6 thallus is divided into 2 types of marine assemblage 3 of E. denticulatum and 3 of K. alvarezii so the total sample at the 10th day of observation was 18 thallus. This also applies to sampling the 20th and 30th day. The result of diatom density from seaweed K. alvarezii and E. denticulatum obtained diatom density between K. alvarezii seaweed 50 cm depth 454535 Cell / cm2 Depth 100 cm that is 118918 Cell / cm2 and depth 200 cm that is 74357 Cell / cm2 sea E. denticulatum depth of 50 cm is 17876 cells / cm2, depth of 100 cm is 58109 cells / cm2 and and depth of 200 cm is 47237 cells / cm2. Diversity value in seaweed K. alvarezii Depth of 50 cm is 0.136 Cell / cm2, depth of 100 cm is 0.168 Cell / cm2, and depth of 200 cm is 0.167 Cell / cm2, while seaweed E. denticulatum depth of 50 cm is 0.152 Cell / cm2, a depth of 100 cm is 0.124 cells / cm2, and a depth of 200 cm is 0.151 cells / cm2, there is no high diversity this is because the number of species found is still very small so the value of diversity is also low.Keywords: Density, Diatoms, Diversity, Waters of Tanjung Tiram, Verty Net

Page 1 of 1 | Total Record : 7